“Bahan Ajar Kimia Unsur Transisi Golongan IIIB, IVB, dan VB“
Disusun Oleh:
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
MODUL
PENGAYAAN
KIMIA UNSUR TRANSISI GOLONGAN IIIB
Peta Konsep
Tujuan Pembelajaran
Apersepsi
Setiap yang kita gunakan atau kita butuhkan tidak terlepas dari namnya kimia, yang
lebih sederhanya mengandung unsur-unsur kimia sehingga kita mengetahui dampaknya bagi
kehidupan. Disini akan menyajikan materi kimia Unsur transisi golongan IIIB memiliki 4
unsur diantaranya Skandium, Lantanium, Yitriun, dan aktinium yang akan dibahas yakni,
Sifat fisik dan kimia, keberadaan di Alam, Cara mendapatkan, Reaksi-reaksi penting,
senyawa- senyawa penting sera kegunaan dari unsur tersebut.
Skandium
Skandium adalah unsur golongan IIIB yang berada pada periode 4. Skandium
merupakan bagian dari unsur transisi. Skandium ditemukan oleh Lars Nilson pada tahun 1879
di Swedia. Skandium ditemukan dalam mineral euxenite, thortveitile, thortvetile dan gadoline
di Skandinavia dan Madagaskar. Lars Fredik Nilson dan timnya tidak sadar tentang
prediksinya pada sumber pada tahun 1879, yang menyelidiki logam yang terdapat sedikit di
bumi. Dengan analisis spektra mereka menemukan unsur baru dalam mineral bumi. Mereka
menamakan scandium dari bahasa Latin Scandia yang berarti Scandinavia dan dalam proses
isolasi, mereka memproses 10 kg euxenite, menghasilkan sekitar 2 g scandium oksida murni
(Sc2O3). Elemen ini diberi nama Skandium karena untuk menghormati Negara Skandinavia
tempat ditemukannya unsure ini. Dmitri Mendeleev menggunakan periodik unsur tahun 1869
untuk memprediksikan keadaan dan sifat dari tiga unsur yang disebut ekaboron.Fischer,
Brunger, dan Grinelaus mengolah scandium untuk pertama kalinya pada tahun 1937, dengan
elektrolisis potassium, litium, dan scandium klorida pada suhu 700-800ºC.
A. Sifat- Sifat Skandium
Skandium adalah logam perak-putih yang berubah warna menjadi kekuningan atau
kemerahjambuan jika diekspos dengan udara. Elemen ini lunak dan lebih menyerupai itrium
dan metal-metal langka lainnya ketimbang aluminium atau titanium. Ia ringan dan memiliki
titik didih yang lebih tinggi daripada aluminium, menjadikannya bahan yang sangat diminati
oleh perangcang pesawat antariksa. Skandium tidak terserang dengan campuran 1:1
HNO3 dan 48% HF.
Sifat Fisika
1. Densitas : 3 g/cm3
2. Titik leleh : 1812,2 K
3. Titik didih : 3021 K
4. Bentuk (25°C) : padat
5. Warna : putih perak
Sifat Atomik
1. Nomor atom : 21
2. Nomor massa : 44,956
3. Konfigurasi electron : [Ar] 3d1 4s2
4. Volume atom : 15 cm3/mol
5. Afinitas elektron : 18,1 kJ/mol
6. Keelektronegatifitasan : 1,36
7. Energi ionisasi : - pertama : 631 kJ/mol, kedua : 1235 kJ/mol, ketiga : 2389 kJ/mol
8. Bilangan oksidasi utama : +3
9. Bilangan oksidasi lainnya : +1, +2
10. Bentuk Kristal : Hexagonal Unit Cell
Pada keadaan padat scandium mempunyai struktur kristal hexagonal.
B. Keberadaan di Alam
Skandium tidak ditemukan bebas di alam tetapi ditemukan dikombinasikan dalam
jumlah sangat sedikit di lebih dari 800 mineral. Mineral langka dari Skandinavia dan
Madagaskar (thortveitite, euxenite, dan gadolinite) adalah satu-satunya sumber terkonsentrasi
yang diketahui. Secara komersial, skandium diperoleh sebagai produk sampingan dari
penyulingan uranium.
C. Cara Mendapatkan atau Pembuatan
Kelimpahan dalam kerak bumi yang melimpah: 22 bagian per juta berat, 10 bagian
per juta per mol. Kelimpahan dalam tata surya yang melimpah: 40 bagian per miliar berat, 1
bagian per miliar oleh mol
D. Senyawa Skandium
Salah satu bentuk senyawa yang ditemukan dalam unsure Skandium adalah
Skandium Clorida (ScCl3), Logam juga dapat diperoleh melalui proses elektrolisis dengan
reaksi sebagai berikut :
2Sc (s) + 3 Cl3 (g) → 2ScCl3 (s)
elektrolisa ini berasal dari leburan dari potassium, lithium, scandium klorida pada suhu 700-
800 0C. Penelitian ini dilakukan oleh Fischer, Brunger, Grieneisen.
E. Kegunaan
Skandium Clorida (ScCl3), dimana senyawa ini dapat ditemukan dalam lampu halide,
serat optic, keramik elektrolit dan laser.
Aplikasi utama dari unsure scandium dalah sebagai alloy alumunium-skandium yang
dimanfaatkan dalam industri aerospace dan untuk perlengkapan olahraga ( sepeda,
baseball bats) yang mempunyai kualitas yang tinggi.
Aplikasi yang lain adalah pengunaan scandium iodida untuk lampu yang memberikan
intensitas yang tinggi. Sc2O3 digunakan sebagai katalis dalam pembuatan Aseton.
Yitrium
U
Saat ini yitrium (nama dari sebuah desa Swedia, Ytterby) banyak dikenal dalam
penggunaan nya sebagai superkonduktor oksida (bersama dengan barium dan tembaga). Ini
adalah bahan superkonduktor pertama yang berfungsi pada suhu nitrogen cair. Unsur ini
ditemukan pada 1789 oleh Gadolin terisolasi dan akhirnya pada tahun 1828 oleh Wöhler.
Lebih dari 15 ton oksida sekarang diproduksi setiap tahun. Selain penggunaannya dalam
penelitian superkonduktivitas, juga digunakan dalam fosfor (merah) untuk tabung televisi
berwarna. Itrium merupakan logam berwarna keperakan. Kebanyakan yttrium komersial
dihasilkan dari pasir monasit yang juga merupakan sumber bagi sebagian besar unsur-
unsur tanah. Itrium memiliki kilau metalik-keperakan. Itrium menyala di udara. Itrium
banyak ditemukan dalam mineral bumi. Batuan Bulan mengandung yttrium dan itrium
digunakan sebagai fosfor untuk menghasilkan warna merah di layar televisi.
A. Sifat- Sifat Ytrium
Sifat Fisika
1. Densitas : 4,5 g/cm3
2. Titik lebur : 1799 [atau 1526 ° C (2779 ° F)] K
3. Titik didih : 3609 [atau 3.336 ° C (6037 ° F)] K
4. Bentuk (25°C) : padat
5. Warna : perak
6. Suhu Superkonduksi : 1.3 [atau -271,85 ° C (-457,33 ° F)] (di bawah tekanan) K
Sifat Atomik
1. Nomor atom : 39
2. Nomor massa : 88,91
3. Konfigurasi elektron : [Kr] 4d1 5s2
4. Volume atom : 19,8 cm3/mol
5. Afinitas elektron : 29,6 kJ/mol
6. Keelektronegatifitasan (Elektronegativitas)
Definisi yang digunakan sebagian besar elektronegativitas adalah bahwa
elektronegativitas sebuah unsur itu adalah kekuatan atom ketika dalam sebuah
molekul untuk menarik kerapatan elektron pada dirinya sendiri. elektronegativitas
bergantung pada sejumlah faktor dan memperinci sebagai atom lainnya dalam
molekul.
Sifat Kimia
Sifat kimia dari Yttrium adalah:
Reaksi dengan air
Ketika dipanaskan maka logam Yttrium akan larut dalam air membentuk larutan yang
terdiri dari ion Y (III) dan gas hidrogen
2Y(s) + 6H2O(aq) → 2Y3+ (aq) + 6OH-(aq) + 3H2(g)
Reaksi dengan oksigen
Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk
Yttrium (III) oksida
4Y(s) + 3O2(g) → 2Y2O3(s)
Reaksi dengan halogen
Itrium sangat reaktif ketika bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk
trihalida
2Y(s) + 3F2(g) → 2YF3(s)
2Y(s) + 3Cl2(g) → 2YCl3(s)
2Y(s) + 3Br2(g) → 2YBr3(s)
2Y(s) + 3I2(g) → 2YI3(s)
Reaksi dengan asam
Yttrium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung
ion Y (III) dan gas hidrogen
2Y(s) + 6HCl(aq) → 2Y3+(aq) + 6Cl-(aq) + 3H2(g)
B. Senyawa – Senyawa Itrium
Logam itrium tersedia secara komersial sehingga tidak perlu untuk membuatnya di
laboratorium. Itrium ditemukan dalam mineral lathanoid dan ekstraksi itrium dan logam
lanthanoid dari bijih sangat kompleks. Logam ini merupakan garam ekstrak dari bijih oleh
ekstraksi dengan asam sulfat (H2SO4), asam klorida (HCl), dan sodium hidroksida (NaOH).
Teknik modern untuk pemurnian campuran garam lanthanoid tersebut melibatkan teknik
kompleksasi selektif, ekstraksi pelarut, dan kromatografi pertukaran ion.
Itrium Murni tersedia melalui reduksi YF 3 dengan logam kalsium.
2YF 3 + 3Ca → 2Y + 3CaF2 2YF 3 + 2y + 3Ca → 3CaF2
Yttria (oksida itrium, Y2O3), ditemukan oleh Johann Gadolin pada 1794 dalam sebuah
mineral disebut gadolinite dari Ytterby. Ytterby adalah situs dari sebuah tambang di Swedia
yang berisi banyak mineral yang tidak biasa mengandung erbium, Terbium, dan Iterbium
serta yttrium. Friedrich Wohler menyebutkan elemen murni yang diperoleh pada tahun 1828
oleh reduksi klorida anhidrat (YCl3) dengan kalium.
Senyawa Yttrium biasanya ditemukan dalam bentuk senyawa
Yttrium Allumunium garnet Y3All5O1
Yttrium(III)Oksida Y2O3
Bagian ini berisi daftar beberapa senyawa biner dengan halogen (dikenal sebagai
halida), oksigen (dikenal sebagai oksida), hidrogen (dikenal sebagai hidrida), dan beberapa
senyawa lainnya yttrium. Untuk setiap senyawa, sebuah bilangan oksidasi formal untuk
yttrium diberikan, tetapi kegunaan nomor ini terbatas untuk-blok elemen p pada khususnya.
Berdasarkan bilangan oksidasi, suatu konfigurasi elektron juga diberikan tetapi dicatat bahwa
untuk komponen lain, ini dilihat sebagai pedoman saja. Istilah hidrida digunakan dalam
pengertian generik untuk menunjukkan jenis senyawa M x H y dan tidak dibutuhkan untuk
menunjukkan bahwa setiap senyawa kimia yang tercantum berperilaku sebagai hidrida.
Dalam senyawa dari itrium, biasanya bilangan oksidasi sebagian besar yttrium adalah: 3.
Hidrida
Istilah hidrida digunakan dalam pengertian generik untuk menunjukkan jenis senyawa
M x H y dan tidak dibutuhkan untuk menunjukkan bahwa setiap senyawa kimia yang
tercantum berperilaku sebagai hidrida.
Itrium dihidrida : YH 2
Itrium trihydride : YH 3
Oksida
Logam Itrium perlahan-lahan bereaksi di udara dan reaksi nya dengan oksigen
membentuk yttrium (III) oksida, Y 2 O 3. Atau Diyttrium trioksida : Y 2 O 3
4Y + 3O2 → 2Y2O 3
Sulfida
Diyttrium trisulphide : Y 2 S 3
Kompleks
Diyttrium trisulphate octahydrate : Y 2 (SO 4) 3 . 4/5 H 2 O
Itrium trinitrate hexahydrate : Y (NO 3) 3 .3/5 H 2 O
C. Kegunaan Yitrium
Yttrium Allumunium garnet Y3All5O12 senyawa ini digunakan sebagai laser selain itu
untuk perhiasan yaitu stimulan pada berlian.
Yttrium (III) Oksida Y2O3 senyawa ini digunakan untuk membuat YVO 4 ( Eu +
Y2O3) dimana phosphor Eu memberikan warna merah pada tube TV
berwarna. Yttrium oksida juga digunakan untuk membuat Yttrium-Iron-garnet yang
dimanfaatkan pada microwave supaya efektif
Selain itu Yttrium juga digunakan untuk meningkatkan kekuatan pada logam
alumunium dan alloy magnesium. Penambahan Yttrium pada besi membuat nya
mempunyai efektifitas dalam bekerja.
D. Cara Mendapatkan atau Pembuatan
Logam Yttrium tersedia secara komersial sehingga tidak perlu untuk membuatnya di
laboratorium. Yttrium ditemukan dalam mineral lathanoid dan ekstraksi Yttrium dan logam
lanthanoid dari bijih sangat kompleks. Logam ini merupakan garam ekstrak dari bijih oleh
ekstraksi dengan asam sulfat (H2SO4), asam klorida (HCl), dan sodium hidroksida (NaOH).
Teknik modern untuk pemurnian campuran garam lanthanoid tersebut melibatkan teknik
kompleksasi selektif, ekstraksi pelarut, dan kromatografi pertukaran ion. Yttrium Murni
tersedia melalui reduksi YF3 dengan logam kalsium.
2YF3 + 3Ca → 2Y + 3CaF2
2YF3 + 2Y + 3Ca → 3CaF2
Lanthanium
U
Lanthanum adalah unsur kimia dengan simbol La dan nomor atom 57. Lanthanum
adalah unsur logam berwarna putih perak yang dimiliki oleh kelompok 3 dari tabel periodik
dan merupakan lantanida . Lanthanum merupakan logam lunak, ulet, dan lembut yang
mengoksidasi cepat ketika terkena udara. Hal ini dihasilkan dari mineral monasit dan
bastnäsite menggunakan multistage proses ekstraksi kompleks. Senyawa lanthanum memiliki
banyak aplikasi sebagai katalis, aditif dalam kaca, pencahayaan karbon untuk pencahayaan
studio dan proyeksi, elemen pengapian dalam korek api dan obor, katoda
elektron,scintillators,dan lain-lain. Lanthanum karbonat (La2(CO3)3) telah disetujui sebagai
pengobatan terhadap gagal ginjal.
A. Sifat -Sifat Lantanium
Sifat Fisika
Lantanium merupakan logam putih keperak-perakan, mudah dibentuk, kuat tetapi cukup
lunak untuk dipotong dengan pisau. Ia merupakan salah satu logam yang sangat reaktif. Ia
mengoksida dengan cepat jika diekspos ke udara. Lanthanum mempunyai densitas
sebesar 6,17 g/cm3. , mempunyai titik leleh sebesar 1193,2 K serta titik didih sebesar 3693 K.
Sifat Kimia
- Reaksi dengan air
Lanthanum cukup elektropositif dan bereaksi secara lambat dengan air dingin tapi cukup
cepat jika bereaksi dengan air panas membentuk lanthana hidroksida dan gas hidrogen
2La(s)+6H2O(g) 2La(OH)3(aq)+3H2(g)
- Reaksi dengan oksigen
Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk Lanthana
(III) oksida.
4La(s) + 3O2(g) 2La2O3(s)
- Reaksi dengan halogen
Logam lanthanum bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk lanthana ( III) halida
2La(s) + 3F2(g) 2LaF(s)
2La(s) + 3Cl2(g) 2LaCl(s)
2La(s) + 3Br2(g) 2LaBr(s)
2La(s) + 3I2(g) 2LaI(s)
B. Kegunaan Lantanium
Jarang sekali logam La murni atau senyawa oksidanya mempunyai kegunaan yang
spesifik. Karena unsur-unsur kimia mempunyai kesamaan maka mereka sangat sulit untuk
dipisahkan. Campuran tersebut akan lebih termaanfaatkan dari pada bentuk murninya.
sebagai contoh : “misch metal” adalah campuran dari beberapa “rare earth” dan biasa
digunakan untuk “lighter flints’ dan bentuk oksidasinya juga digunakan dalam phosphor layar
televisi (LaMgAl11O19 ) dan beberapa peralatan flouresen serupa.
La2O2 digunakan untuk membuat kaca optic khusus (kaca adsorbsi infra merah,
kamera dan lensa teleskop). Jika La ditambahkan di dalam baja maka akan meningkatkan
kelunakan dan ketahanan baja tersebut. La digunakan sebagai material utama dalam elektroda
karbon (carbon arc electrodes). Garam-garam La yang terdapat dalam katalis zeolit
digunakan dalam proses pengkilangan minyak bumi. Salah satu kegunaan senyawa-senyawa
gol Lanthanida adalah pada industri perfilman untuk penerangan dalam studio dan proyeksi.
Lanthanum dapat mengadsorbsi gas H2 sehingga logam ini disebut dengan
“hydrogen sponge” atau sepon hydrogen. Gas H2 tersebut terdisosiasi menjadi atom H, yang
mana akan mengisi sebagian ruangan (interstice) dalam atom-atom La. Ketika atom H
kembali lepas ke udara maka mereka kembali bergabung membentuk ikatan H-H.
C. Reaksi Kimia
Lanthanum mudah terbakar pada 150° C untuk membentuk lanthanum (III) oksida
4 La + 3 O2 → 2 La2O3 + 4 La + 3O2 → 2LaO2
Namun, saat terkena udara lembab pada suhu kamar, oksida lanthanum membentuk
oksida terhidrasi dengan meningkatkan volume besar.
Lanthanum cukup elektropositif dan bereaksi lambat dengan air dingin dan cukup
cepat dengan air panas untuk membentuk hidroksida lanthanum:
2La(s) + 6H2O(l) → 2La(OH)3(aq) + 3H2(g) + 2La(s) + 6H2O(l) → 2La(OH)3(aq) +
3H 2 (g)
Lanthanum mudah larut dalam cairan asam sulfat untuk membentuk solusi yang
berisi La (III) ion, yang ada sebagai [La (OH2)9] 3 + kompleks
2La(s) + 3H2SO4(aq) → 2La3+ (aq) + 3SO4 2-(aq) + 3H2(g) + 2La(s) + 3H 2SO 4(aq)
→ 2La 3 + (aq) + 3SO4 2-(aq) + 3H2 (g)
Aktinium
U
U
Soal Remidi
U
Soal Pengayaan
U
1. Tuliskan sifat fisik dan kimia kimia unsur skandium, lantanium, itrium, dan
aktinium ?
2. Jelaskan kegunaan dari unsur skandium, lantanium, itrium, dan aktinium ?
3. Bagaimana cara memperoleh unsur skandium, lantanium, itrium, dan aktinium ?
4. Apa dampak lingkungan dari unsur skandium, lantanium, itrium, dan aktinium ?
5. Tuliskan reaksi lantanium dengan asam sulfat !
DAFTAR PUSTAKA
Peta Konsep
Tujuan Pembelajaran
Apersepsi
Setiap yang kita gunakan atau kita butuhkan tidak terlepas dari namnya kimia, yang
lebih sederhanya mengandung unsur-unsur kimia sehingga kita mengetahui dampaknya bagi
kehidupan. Disini akan menyajikan materi kimia Unsur transisi golongan IVB memiliki 4
unsur diantaranya Titanium, Zirkonium, Hafnium, Rutherfodium yang akan dibahas yakni,
Sifat fisik dan kimia, keberadaan di Alam, Cara mendapatkan, Reaksi-reaksi penting,
senyawa- senyawa penting sera kegunaan dari unsur tersebut.
Titanium
U
Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki symbol Ti dan
nomor atom 22 yang ditemukan pada tahun 1791 tetapi tidak diproduksi secara komersial
hingga tahun 1950-an. Titanium ditemukan di Inggris oleh William Gregor dalam 1791 dan
dinamai oleh Martin Heinrich Klaproth untuk Titan dari mitologi Yunani.
Titanium merupakan logam transisi yang ringan, kuat, tahan korosi termasuk tahan air
laut dan chlorine dengan warna putih-metalik-keperakan. Titanium digunakan dalam alloy
(terutama dengan besi dan alumunium) dan senyawa terbanyaknya, titanium dioksida,
digunakan dalam pigmen putih. Salah satu karakteristik titanium yang paling terkenal yaitu
bersifat sama kuat dengan baja tetapi beratnya hanya 60% dari berat baja. Sifat titanium mirip
dengan zirconium secara kimia maupun fisika. Titanium dihargai lebih mahal
daripadaemas karena sifat-sifat logamnya.
Unsur ini terdapat di banyak mineral dengan sumber utama adalah rutiledan ilmenit,
yang tersebar luas di seluruh Bumi. Ada dua bentuk alotropi dan lima isotop alami dari unsur
ini; Ti-46 sampai Ti-50 dengan Ti-48 yang paling banyak terdapat di alam (73,8).
A. Sifat-Sifat Titanium
Titanium murni merupakan logam putih yang sangat bercahaya. Ia memiliki berat
jenis rendah, kekuatan yang bagus, mudah dibentuk dan memiliki resistansi korosi yang
baik. Jika logam ini tidak mengandung oksigen, ia bersifat ductile. Titanium merupakan
satu-satunya logam yang terbakar dalam nitrogen dan udara. Titanium juga memiliki
resistansi terhadap asam sulfur dan asam hidroklorida yang larut, kebanyakan asam
organik lainnya, gas klor dan solusi klorida. Titanium murni diketahui dapat menjadi
radioaktif setelah dibombardir dengan deuterons. Radiasi yang dihasilkan adalah positrons
dan sinar gamma. Ketika sinar gamma ini direaksikan dengan oksigen, dan ketika
mencapai suhu 550 ° C (1022 ° F) , sinar tersebut bereaksi dengan klorin. Sinar ini
kemudian bereaksi dengan halogen yang lain dan menyerap hidrogen.
Logam ini dimorphic. Bentuk alfa heksagonal berubah menjadi bentuk beta kubus
secara perlahan-lahan pada suhu 8800C. Logam titanium tidak bereaksi dengan fisiologi
tubuh manusia (physiologically inert). Titanium oksida murni memiliki indeks refraksi
yang tinggi dengan dispersi optik yang lebih tinggi daripada berlian.
Sifat Fisik
Sifat Kimia
Sifat kimia dari titanium yang paling terkenal adalah ketahanan terhadap korosi
yang sangat baik (pada suhu biasa membentuk oksida, TiO2), hampir sama seperti
platinum, resistan terhadap asam, dan larut dalam asam pekat. Diagram Pourbaix
menunjukkan bahwa titanium adalah logam yang sangat reaktif, tetapi lambat untuk
bereaksi dengan air dan udara.
B. Keberadaan di Alam
Pencabutan
Pada awal produksi, produsen menerima titanium konsentrat dari tambang.
Sementara rutil dapat digunakan dalam bentuk alami, ilmenit diproses untuk
menghilangkan zat besi sehingga berisi titanium dioksida paling sedikit 85%. Bahan-
bahan ini dimasukkan ke dalam reaktor fluidized-tempat tidur bersama dengan gas klor
dan karbon. Materi yang dipanaskan sampai 1.652 ° F (900 ° C) dan hasil reaksi kimia
berikutnya dalam penciptaan murni titanium tetraklorida (TiCl4) dan karbon monoksida.
Kotoran adalah hasil dari kenyataan bahwa titanium dioksida murni tidak digunakan di
awal. Oleh karena itu berbagai klorida logam yang tidak diinginkan yang dihasilkan
harus dibuang.
Pemurnian
logam bereaksi dimasukkan ke dalam tangki penyulingan besar dan
dipanaskan. Selama langkah ini, kotoran dipisahkan dengan menggunakan distilasi
fraksional dan presipitasi. Tindakan ini menghilangkan klorida logam termasuk besi,
vanadium, zirkonium, silikon, dan magnesium.
Produksi spon.
Selanjutnya, dimurnikan titanium tetraklorida ditransfer sebagai cairan ke
bejana reaktor stainless steel. Magnesium kemudian ditambahkan dan wadah dipanaskan
sampai sekitar 2012 ° F (1.100 ° C). Argon dipompa ke dalam wadah sehingga udara
akan dihapus dan kontaminasi dengan oksigen atau nitrogen dicegah. Magnesium
bereaksi dengan klor menghasilkan magnesium klorida cair. Hal ini membuat padat
titanium murni karena titik leleh darititanium lebih tinggi dari reaksi
Padatan titanium dikeluarkan dari reaktor dengan membosankan dan
kemudian diobati dengan air dan asam klorida untuk menghapus kelebihan magnesium
dan magnesium klorida. Padatan yang dihasilkan adalah logam berpori yang disebut
spons.
Spons titanium murni kemudian dapat diubah menjadi paduan yang dapat digunakan
melalui tanur habis-elektroda. Pada titik ini, spons dicampur dengan penambahan paduan
berbagai besi tua. Proporsi yang tepat dari spons untuk bahan paduan diformulasikan di
laboratorium sebelum produksi. Massa ini kemudian ditekan ke compacts dan dilas
bersama-sama, membentuk elektroda spons.
Elektroda spons kemudian ditempatkan dalam tungku busur vakum untuk
mencair. Dalam wadah air-cooled, tembaga, busur listrik digunakan untuk melelehkan
elektroda spons untuk membentuk ingot. Semua udara dalam wadah yang baik dihapus
(membentuk ruang hampa) atau atmosfer diisi dengan argon untuk mencegah
kontaminasi. Biasanya, ingot tersebut remelted satu atau dua kali untuk menghasilkan
ingot diterima secara komersial. Di Amerika Serikat, paling ingot dihasilkan dengan
metode ini berat sekitar 9.000 lb (4,082 kg) dan 30 di (76,2 cm) di diameter.
Setelah ingot dibuat, tersebut akan dihapus dari tungku dan diperiksa dari
kerusakan. Permukaan dapat dikondisikan seperti yang diperlukan untuk pelanggan.
Ingot kemudian dapat dikirim ke produsen barang jadi di tempat yang dapat digiling dan
dibuat menjadi berbagai produk.
Produk samping / Limbah
Selama produksi titanium murni sejumlah besar magnesium klorida yang
dihasilkan. Bahan ini didaur ulang dalam sel daur ulang segera setelah diproduksi. Sel
daur ulang pertama memisahkan logam magnesium keluar maka gas klor dikumpulkan.
Kedua komponen yang digunakan kembali dalam produksi titanium.
D. Kegunaan Titanium
bidang kedokteran
bidang industri
Hasil titanium digunakan dalam bentuk titanium dioksida sejenis pigmen putih terang
yang kekal dengan kuasa liputan yang baik untuk cat, kertas, gigi dan plastik.
Kegunaan lainnya untuk penukar panas dan bejana yang bertekanan tinggi serta pipa
tahan korosi memakai bahan titanium.
aplikasi lain
Alloy titanium digunakan dalam pesawat, plat perisai, kapal angkatan laut, dan
dapat juga digunakan perkakas dapur.
Titanium dialloykan bersama vanadium digunakan dalam kulit luar pesawat
terbang, peralatan pendaratan dan saluran hodrolik.
Titanium digunakan sebagai pemanas dan pendingin akuarium air asin dan piau
juru selam.
Titanium tetraklorida, cairan tak berwarna yang digunakan untuk melapisi kaca.
Titanium dioksida digunakan pelindung matahari karena ketahanan terhadap ultra
ungu
Material yang digunakan untuk pengganti bahan piston
Titanium dengan kekerasannya digunakan untuk melapisi alat potong seperti bor,
dan juga sebagai alat penghalang logam dalam fabrikasi semikonduktor.
U
Zirkonium
Zirkonium adalah sebutan untuk logam berwarna putih abu-abu, berbentuk kristal
(amorf), lunak, dapat ditempa dan diulur bila murni juga tahan terhadap udara bahkan api.
Logam yang ditemukan oleh M.H. Kalaproth pada tahun 1788 dalam bentuk mineral zircon
ini tidak ditemukan di alam dalam bentuk bebas tetapi sebagi oksida atau silikat dalam kerak
bumi dan bebatuan dalam kadar kecil. Logam ini memiliki lambing Zr dengan nomor atom
relative 91,224. Zirkonium ditemukan dalam jumlah banyak di bintang-bintang tipe S, dan
juga telah diidentifikasikan dalam matahari dan meteor. Analisis bebatuan bulan yang
diambil dari berbagai misi Apollo menunjukkan kandungan zirkonium yang tinggi,
dibandingkan dengan bebatuan bumi.
A. Sifat-sifat Zirkonium
Sifat Fisika
Nama unsur : Zirkonium
Lambang : Zr
Golongan : IVB
Periode :5
Blok :d
Jenis unsur : Logam transisi
Nomor atom : 40
Massa atom standar : 91.224
Konfigurasi elektron : 2,8,18,10,2
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d2
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d2 5s2
[Kr] 4d2 5s2
↑↓
↑ ↑
0 -2 -1 0 +1 +2
Bilangan kuantum utama (n) =4
Bilangan kuantum azimuth (l) =2
Bilangan kuantum magnetik (m) = -1
Bilangan kuantum spin (s) = +1/2
Energi ionisasi
Titik lebur : 2128 K
Titik didih : 4682 K
Kalor peleburan : 14 kJ.mol−1
Kalor penguapan : 573 kJ.mol−1
Jari-jari atom : 160 pm
Jari-jari kovalen : 175±7 pm
Kapasitas kalor : 25.36 J.mol−1K−1
Bilangan oksidasi : 4, 3, 2, 1
(oksida amfoter)
Elektronegativitas : 1.33
(skala Pauling)
Zirkonium adalah logam kuat, bisa ditempa, ulet, dan berwarna perak abu-abu. Sifat
kimia dan fisika logam ini mirip dengan titanium. Zirkonium sangat tahan terhadap panas dan
korosi. Zirkonium lebih ringan dari baja dan kekerasannya mirip dengan tembaga. Saat
berada dalam bentuk bubuk, logam ini dapat secara spontan menyala di udara, terutama pada
suhu tinggi. Zirkonium bubuk berwarna hitam dan dianggap berbahaya karena mudah
terbakar.
Sifat Kimia
Reaksi dengan Air
Zirkonium tidak bereaksi dengan air pada keadaan di bawah normal.
Reaksi dengan Udara
Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk
Zirkonium oksida.
Zr(s) + O2(g) → ZrO2(s)
Zirkonium dioksida (ZrO2), kadang-kadang dikenal sebagai zirkonia (jangan
dikelirukan dengan zirkon), adalah kristal putih oksida dari zirkonium. Zirconia sebagai
oksida murni tidak ditemukan di alam, akan tetapi zirconia biasa ditemukan dalam
baddeleyite and zircon (ZrSiO4) yang merupakan sumber utama dari material ini. Dari kedua
sumber zirconia tersebut, zircon yang didapat memiliki kemurnian yang rendah, dan harus
melaliu proses-proses tertentu untk menghasilkan zirconia. Dalam memproses zirconia
dilakukan pemisahan dan penghilangan material-material yang tidak diinginkan serta
impurities yang ada, yaitu zircon-silika.
Zirconia (ZrO2) merupakan oksida logam yang memiliki sifat polimorfi yaitu tiga
macam struktur Kristal antara lain: monoklinik (m-ZrO2), tetragonal (t-ZrO2) dan kubik (c-
ZrO2).
B. Keberadaan di Alam
Zirkonium berasal dari bijih utama mineral zirkon (zirconium silicate, ZrSiO 4) dan
baddleyite (zirconium oxide, ZrO2). Kedua mineral ini dijumpai dalam bentuk senyawa
dengan hafnium. Pada umumnya zirkon mengandung unsur besi, kalsium sodium, mangan,
dan unsur lainnya yang menyebabkan warna pada zirkon bervariasi, seperti putih bening
hingga kuning, kehijauan, coklat kemerahan, kuning kecoklatan, dan gelap, sisitim kristal
monoklin, prismatik, dipiramida, dan ditetragonal, kilap lilin sampai logam, belahan
sempurna – tidak beraturan, kekerasan 6,5–7,5, berat jenis 4,6–5,8, indeks refraksi 1,92–2,19,
hilang pijar 0,1%, dan titik lebur 2.5000oC. Deposit ini terdapat di US, Australia, dan Brasil.
Zirkon ditemukan umumnya pada batuan beku dan dalam kerikil serta pasir sebagai
batuan beku hasil erosi. Dalam bentuk ini, zirkonsering bercampur dengan silika, ilmenit, dan
rutil. Sebagian besardari zirkon yang digunakan dalam industri saat ini berasal dari pasirdan
kerikil.
C. Cara Mendapatkan atau Pembuatan
1.Proses Klorinasi
Klorinasi Zirkon dilakukan dengan mengubah zirkon kedalam bentuk zirkonium
karbida dengan menggunakan graphite pada graphite lined arcfurnace dengan temperatur
proses 1800oC :
ZrSiO4 + 4C → ZrC + SiO + 3CO
Silicon monoxide menguap pada temperatur 1800oC. Setelah itu ZrC diubahmenjadi
ZrCl dengan cara klorinasi pada temperatur 500oC:
ZrC + 2Cl2 → ZrCl4+ C
Pada perkembangannya, Zirkon dan karbon dicampurkan dan diklorinasi
padatemperatur 1200oC dan menghasilkan ZrCl, pada satu proses saja.
ZrSiO4 + 4C + 4Cl2 → ZrCl4 + SiCl4 + 4CO
2. Proses Alkali Fusion
Dikembangkan oleh Ames Laboratory of the U.S. Atomic Energy Commission.
Proses ini cocok untuk memisahkan hafnium darizirkonium dengan menggunakan solvent
extraction dari suatu larutan aqueous.
Pertama, Pasir zirkon dengan fraksi 1 sampai 1.5 kali berat sodium hydroxide
dicampurkan. Kemudian dipanaskan pada suatu furnace pada temperatur 565 oC. Sodium
hydroxide meleleh pada temperatur 318oC dan pada temperatur lebih tinggi sodium
hydroksida akan bereaksi dengan pasir zirkon.
4NaOH + ZrSiO4 → Na2ZrO3 + Na2SiO3 + 2H2O
Steam kemudian dilarutkan sehingga campuran menjadi berfasa viscous dan berubah
menjadi fragile-porous solid (“frit”) saat temperatur mencapai 530oC. Setelah pendinginan,
fragile-porous solid dipecah dandilakukan leaching menggunakan air, dimana terjadiekstraksi
Na2SiO3. Residu kemudian di-leaching dengan menggunakan asam yang melarutkan
Na2ZrO3.
3. Proses Fluosilicate Fusion
Digunakan di Uni Soviet untuk menghasilkan feed pada separasi hafnium dari
zirkonium dengan fractional crystallization dari K2MF6. Zirkon dihancurkan sampai ukuran
200 mesh dandicampur dengan potassium flousilicate dan potassiumklorida. Campuran
tersebut disinter dalam sebuah rotary furnace pada temperatur 650 dan 700oC. Reaksi yang
terjadi adalah :
ZrSiO4 + K2SiF6 → K2ZrF6 + 2SiO2
Produk hasil proses sinter tersebut didinginkandan dihancurkan sampai berukuran 100
mesh dan dilakukan proses leaching pada temperatur 85oC dengan HCl 1%. Hasilnya di-filter
pada temperature 80oC lalu didinginkan agar terbentuk kristal K2ZrF6 (serta K2HfF6) yang
kemudian disaring dan dicuci dengan air.
Terdapat tiga cara yang dapat digunakan dalam proses pembuatan zirconium, yaitu:
1. Proses Kroll, meliputi reduksi dari uap tethrachloride darileburan magnesium.
2. Proses hot wire, meliputi dekomposisi dari iodide.
Elektrolisis dari double potassium floride yang dilarutkankstraksi zirconium dari zircon, yaitu
dari lelehan garam.
D. Reaksi- reaksi Zirkonium
Reaksi dengan Halogen
Zirkonium bereaksi dengan Halogen membentuk Zirkonium (IV) Halida.
Zr(s) + 2F2(g) → ZrF4(s)
Zr(s) + 2Cl2(g) → ZrCl4(s)
Zr(s) +2Br2(g) → ZrBr4(s)
Zr(s) + 2I2(g) → ZrI4(s)
Reaksi dengan Asam
Hanya terdapat sedikit kemungkinan logam Zirkonium bereaksi dengan asam.
Zirkonium tidak dapat bercampur dengan asam hidrofluorik, HF, membentuk kompleks
fluoro.
E. Struktur dan Sifat-Sifat Oksida
a. Oksida Zirkonium
Zirkonium oksida adalah logam berwarna putih keabu-abuan, berbentuk kristal
(amorf/struktur kristal yang tidak teratur), lunak, dapat ditempa dan diulur bila murni, juga
tahan terhadap udara bahkan api. Zirkonium oksida tergolong material yang bersifat
polimorfi yang memiliki tiga macam struktur kristal yaitu monoklinik (<1170 °C), tetragonal
(1170 - 2370 °C), kubus (>2370 °C). Zirkonium murni pada suhu kamar memiliki struktur
kristal monoklinik (m-ZrO2) dan bila terkena pemanasan sampai 1000 - 1100 °C akan
berubah struktur kristalnya menjadi tetragonal (t-ZrO2). Karena pada kisaran suhu 1000 -
1100 °C masih tergolong fase yang tidak stabil dan bila didinginkan kembali pada suhu ruang
akan berubah kembali menjadi monoklinik (m-ZrO2).
Gambar 3. Kristal ZrO2 monoklinik dengan ion Zr4+ ditunjukkan dengan bulatan kecil
berwarna kuning dan ion O2- bulatan besar berwarna biru di mana atom Zr dikelilingi oleh
lima atom oksigen. Perangkat lunak yang digunakan untuk menggambar adalah program Ball
and Sticks.
Gambar 4. Kristal ZrO2 tetragonal dengan ion Zr4+ ditunjukkan dengan bulatan kecil
berwarna ungu dan ion O2- bulatan besar berwarna merah dimana atom Zr dikelilingi oleh
lima atom oksigen. Perangkat lunak yang digunakan untuk menggambar adalah program
Balls and Sticks.
Oksida campuran dari ZrO2 yang disebut sebagai zirkonat dapat dibuat dari campuran
antara oksida, hidroksida, dan nitrat dari logam-logam lain, mirip senyawa zirkonium yang
dibakar pada ~1000-25000C. CaZrO3 bersifat isomorfi dengan perovskit. Struktur spinel dari
MIIZrO4 juga telah dikenal.
F. Kegunaan Zirkonium
.
1. Biasanya digunakan untuk komponen dalam deodorant, bola lampu, filament, dan
batu permata buatan.
2. Logam zirkonium digunakan dalam teras reaktor nuklir karena tahan korosi dan
tidak menyerap neutron. Zircaloy merupakan aliase zirkonium yang penting untuk
penyerapan nuklir, seperti menyalut bagian-bagian bahan bakar.
3. Zr banyak digunakan dalam reaktor nuklir sebagai air-cooled.
4. Zirkonium digunakan dalam industri baja untukmenghilangkan nitrogen dan
belerang dari besi, sehinggadapat meningkatkan kualitas dari baja.
5. Zr ditambahkan ke besi untuk menciptakan sebuah paduan yang dapat
meningkatkan machinability, ketangguhan, dan keuletan.
6. Zirkonium Foil digunakan untuk ignition-flash material pada photography bulb.
7. Sponged Zirkonium banyak digunakan pada industri militer.
8. Zirkonium dan paduannya dengan Al, Fe, Ti, atau Vdigunakan pada vacuum tube,
pada pipa gas dan pada ultra-high-purity environment di industri semikonduktor.
9. Zirkonium powder merupakan sumber panas pada alat peledak dan alat pembakar
untuk berbagai kegunaan, termasuk untuk automotive air bag inflator.
10. Zirkonium juga digunakan untuk konstruksi reaktor kimia dimana ketahanan korosi
sangat dibutuhkan.
11. Zirkonium yang bercampur dengan titanium, nikel, tembaga menghasilkan
Liquidmetal. Liquidmetal adalah sejenis amorphous metal alloys hasil
pengembangan California Institute of Technology. Sifat bahan ini sangat kuat dan
ringan. Apabila disentuh, permukaannya halus seperti kaca.
12. Cubic Zirconia memiliki kandungan Zirconium Oxide dengan warna alami.
13. Zirconium oxyclorida, sebagai bahan pelapis (coating) pada tekstil.
14. Zirkonium hydrat sebagai moderator neutron.
15. Zirkonium karbonat sebagai obat ( berbentuk salep) utntuk melawan racun yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan
16. Dalam industri kimia, zirkonia digunakan untuk pembuatan zirconium sulfat,
H2ZrO2(SO4)2.3H3O. bahan kimia ini sangat penting karena merupakan bahan dasar
dalam pembuatan kimia zirkonium lainnya. Zirkonium sulfat digunakan sebagai
bahan untuk penyamakan kulit (tanning leather) dan bahan tambahan pada pigmen
titania (berfungsi sebagai pengatur pigme)
Hafnium
Hafnium adalah unsur kimia dengan simbol Hf dan nomor atom 72. Logam transisi
berkerut abu-abu berkilau dan berkerut, hafnium secara kimiawi menyerupai zirkonium dan
ditemukan di banyak mineral zirkonium. Keberadaannya diprediksi oleh Dmitri
Mendeleev pada tahun 1869, meskipun tidak diidentifikasi sampai tahun 1923,
menjadikannya unsur stabil kedua dari belakang untuk ditemukan (renium disebut dua tahun
kemudian). Hafnium dinamai Hafnia, nama Latin untuk Kopenhagen, tempat ditemukannya.
Hafnium digunakan dalam filamen dan elektroda. Beberapa proses fabrikasi
semikonduktor menggunakan oksida untuk sirkuit terpadu pada 45 nm dan panjang fitur yang
lebih kecil. Beberapa superalloy yang digunakan untuk aplikasi khusus mengandung hafnium
dalam kombinasi dengan niobium, titanium, atau tungsten.
A. Sifat-sifat Hafnium
Sifat Fisik
Simbol : Zr
Radius Atom : 1.6 Å
Volume Atom : 14.1 cm3/mol
Massa Atom : 91.224
Titik Didih : 4682 K
Radius Kovalensi : 1.45 Å
Struktur Kristal : Heksagonal
Massa Jenis : 6.51 g/cm3
Konduktivitas Listrik : 2.3 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas : 1.33
Konfigurasi Elektron : [Kr]4d2 5s2
Formasi Entalpi : 21 kJ/mol
Konduktivitas Panas : 22.7 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi : 6.84 V
Titik Lebur : 2128 K
Bilangan Oksidasi :4
Kapasitas Panas : 0.278 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan : 590.5 kJ/mol
Sifat Kimia
Hafnium adalah logam yang ditemukan oleh Dirk Coster tahun 1923 memiliki
tampilan yang berkilau seperti perak dengan symbol Hf bernomor atom 72. Logam ini
resistan terhadap korosi dan mempunyai sifat fisika dan kimia yang mirip dengan Zirkonium.
Logam ini memiliki kemiripan konfigurasi elekthanide contraction (q.v).
B. Cara Mendapatkan atau pembuatan
Logam hafnium pertama kali dipersiapkan oleh van Arkel dan deBoer dengan
melewatkan uap tetraiodida di atas filamen tungsten yang dipanaskan.Hampir semua logam
hafnium sekarang ini diproduksi dengan mengurangi tetraklorida dengan magnesium atau
dengan sodium (proses Kroll).
C. Reaksi dan Senyawanya
Logam Hafnium resistan terhadap kondisi alkali, namun Hafnium bereaksi dengan
Halogen membentuk Hafnium Tetrahalides, misalnya HfCl4, Hf F4. Selain itu, pada
temperature tinggi, Hafnium dapat bereaksi dengan Oksigen membentuk HfO2, dengan
Nitrogen membentuk HfN yang mana mempunyai titik didih 33050C dengan Karbon
membentuk HfC, dengan Melting Point mendekati 38900C ,dan Boron, Silikon serta Sulfur.
●Reaksi dengan Air
Tidak bereaksi dengan air di bawah kondisi normal.
●Reaksi dengan Udara
Hf (s) + O2 (g) → HfO2 (s)
●Reaksi dengan Halogen
Hf (s) +2F2 (g) → HfF4 (s)
Struktur Kristal Hafnium Karbida (HFC)
D. Kegunaan Hafnium
1. Hafnium digunakan untuk batang kontrol reaktor nuklir karena kemampuannya menyerap
neutron dan sifat ketahanan mekanik dan korosi yang baik. Ini sangat kontras dengan
zirkonium, yang meski secara kimia sangat mirip dengan hafnium, sangat buruk dalam
menyerap neutron. Oleh karena itu Zirkonium digunakan pada lapisan bawah (lapisan
luar) batang bahan bakar yang melaluinya neutron dapat berjalan dengan mudah.
2. Hafnium juga digunakan dalam lampu kilat fotografi, filamen lampu, dan peralatan
elektronik sebagai katoda dan kapasitor.
3. Paduan hafnium dengan beberapa logam lainnya, seperti besi, niobium, tantalum dan
titanium.
4. Paduan hafnium-niobium mempunyai daya tahan panas dan digunakan dalam aplikasi
ruang angkasa, seperti mesin roket ruang angkasa.
5. Hafnium karbida digunakan untuk memasang tungku / pembakaran suhu tinggi karena sifat
refraktorinya (tidak meleleh pada suhu tinggi).
6. Senyawa berbasis Hafnium digunakan di isolator gerbang pada rangkaian terpadu 45 nm
untuk komputer.
7. Senyawa berbasis oksida Hafnium diperkenalkan ke dalam chip berbasis silikon untuk
menghasilkan prosesor dengan kapasitas lebih kecil dan lebih hemat energi dan kinerja
Rutherfodium
U
Unsur ini merupakan unsur sintetik yang merupakan isotop yang mengalami
peluruhan melalui reaksi fisi yang berjalan spontan. Kelimpahannya belum diketahui
prosentasenya di alam secara pasti. Rutherfordium adalah unsur kimia dalam tabel periodik
berlambang Rf dengan nomor atom 104.Merupakan unsur sintetik yang amat radioaktif.
Unsur ini adalah unsur transaktinida pertama dan diperkirakan mempunyai sifat yang mirip
dengan Hafnium.
A. Sifat Fisik dan Kimia Senyawa Rutherfordium
Simbol : Rf
Radius Atom : Å
Titik Didih : K
Radius Kovalensi : Å
Elektronegativitas : n/a
Potensial Ionisasi : V
Titik Lebur : K
B. Kegunaan Rutherfordium
Adapun kegunaan dari unsur Rutherfordium ini belum diketahui karena unsur
Rutherfordium ini merupakan unsur transuranium yang termasuk transaktinida, yang berarti
bahwa memiliki nomor atom lebih besar dari nomor atom Uranium (92), dan semua unsur
yang memiliki nomor atom lebih dari 92 tidak ditemukan di alam. Kesemua unsur tersebut
termasuk Rutherfordium merupakan unsur radioaktif dengan waktu paruh lebih pendek
daribumi, sehingga atom-atom ini jika pernah ada di bumi telah lama meluruh.
Latihan Siswa
U
UJI KOMPETENSI
1. Dibawah ini yang manakah termasuk 4. Proses pembuatan unsur dengan
unsur-unsur golongan IV B, melewatkan uap tetraiodida di atas
Kecuali... filamen tungsten yang
a.Zirkonium,Rutherfodium,Titanium dipanaskan.Hampir semua logam
b. Zinc, Hafnium, Titanium hafnium sekarang ini diproduksi
c.Rutherfodium, Hafnium,Zirconium dengan mengurangi tetraklorida
dengan magnesium atau dengan
d. Hafnium, Titanium, Rutherfodium
sodium (proses Kroll)...
e. Rutherfodium,zirkonium,Titanium a. Skandium
b. Hafnium
2. Apa Kegunaan dari Rutherfodium... c. Titanium
a. digunakan untuk mengganti tulang d. Rutherfodium
yang hancur atau patah. e. Zirconium
b. digunakan untuk komponen dalam 5. Unsur yang dibuat dengan proses
deodorant, bola lampu, filament, dan klorinasi, Proses Alkali Fusion,
batu permata buatan. Proses Fluosilicate Fusion ...
c. digunakan untuk batang kontrol a. Aktinium
reaktor nuklir karena b. Hafnium
kemampuannya menyerap neutron c. Titanium
dan sifat ketahanan mekanik dan d. Rutherfodium
korosi yang baik. e. Zirconium
d. digunakan untuk konstruksi
reaktor kimia dimana ketahanan 6. Unsur yang ditemukan umumnya
korosi sangat dibutuhkan. pada batuan beku dan dalam kerikil
e. belum diketahui karena serta pasir sebagai batuan beku hasil
merupakan unsur transuranium yang erosi...
termasuk transaktinida a. Aktinium
3. Apa kegunaan dari Titanium.. b. Hafnium
a. digunakan untuk mengganti tulang c. Titanium
yang hancur atau patah. d. Rutherfodium
b. digunakan untuk komponen dalam e. Zirconium
deodorant, bola lampu, filament, dan
batu permata buatan. 7. Zirkonium bereaksi dengan Halogen
c. digunakan untuk batang kontrol membentuk...
reaktor nuklir karena
kemampuannya menyerap neutron a. Zirkonium (IV) Halida.
dan sifat ketahanan mekanik dan b. Zirkonium (II) Halida.
korosi yang baik. c. Zirkonium (III) Halida.
d. digunakan untuk konstruksi d. Zirkonium (III) Oksida.
reaktor kimia dimana ketahanan e. Zirkonium (II) Oksida.
korosi sangat dibutuhkan. 8. Titanium akan bereaksi dengan air
e. belum diketahui karena dan membentuk....
merupakan unsur transuranium yang
termasuk transaktinida a. Titanium dioksida dan hydrogen
b. Titanium oksida dan hydrogen
c. Titanium dioksida dan oksigen
d. Titanium oksida dan oksigen
e. Titanium dioksida dan halida
10. Merupakan
Struktur dari...
a. ZrO2
b. ZrCO2
c. Zr2O2
d. ZrOH
e. ZrCOH2
Soal Remidi
U
Soal Pengayaan
U
6. Tuliskan sifat fisik dan kimia kimia unsur titanium, zirconium, hafnium dan
rutherfodium?
7. Jelaskan kegunaan dari unsur titanium, zirconium, hafnium dan rutherfodium?
8. Bagaimana cara memperoleh unsur titanium, zirconium, hafnium dan
rutherfodium?
9. Apa dampak lingkungan dari titanium, zirconium, hafnium dan rutherfodium?
10. Apa yang dimaksud dengan unsur Rutherfordium merupakan unsur transuranium
yang termasuk transaktinida ?
DAFTAR PUSTAKA
Peta Konsep
Tujuan Pembelajaran
Apersepsi
Setiap yang kita gunakan atau kita butuhkan tidak terlepas dari namnya kimia, yang
lebih sederhanya mengandung unsur-unsur kimia sehingga kita mengetahui dampaknya
bagi kehidupan. Disini akan menyajikan materi kimia Unsur transisi golongan V B
memiliki 4 unsur diantaranya Vanadium, Niobium, Tantalum, dan Dubidium yang akan
dibahas yakni, Sifat fisik dan kimia, keberadaan di Alam, Cara mendapatkan, Reaksi-
reaksi penting, senyawa- senyawa penting sera kegunaan dari unsur tersebut.
Vanadium
Vanadium adalah unsur langka, lunak, dan berwarna abu-abu putih yang
ditemukan dalam mineral tertentu dan digunakan terutama untuk menghasilkan
paduan logam. Vanadium tahan terhadap korosi karena memiliki lapisan pelindung
oksida di permukaannya. Vanadium tidak pernah ditemukan secara murni di alam,
melainkan terdapat bersenyawa pada sekitar 65 mineral yang berbeda seperti
patronite, vanadinite, carnotite dan bauksit. Vanadium terbentuk pada endapan
mengandung karbon seperti minyak mentah, batubara, dan pasir tar. Cadangan besar
vanadium dapat ditemukan di Afrika Selatan dan di Rusia. Produksi bijih vanadium
dunia sekitar 45.000 ton per tahun. Vanadium umumnya terdapat di sebagian besar
tanah dalam jumlah bervariasi dan diserap oleh tanaman. Dalam biologi, atom
vanadium merupakan komponen penting beberapa enzim, terutama nitrogenase
vanadium yang digunakan oleh beberapa mikroorganisme nitrogen. Beberapa sifat
vanadium:
Logam ini reaktif dalam keadaan dingin, bila dipanaskan terbentuk V2O
(coklat), dipanaskan terus terbentuk V2O3 (hitam), V2O4 (biru), akhirnya
V2O5 (orange). Logam ini terbakar dengan nyala terang dengan oksigen.
Logam ini tidak bereaksi dengan air brom, HCl/dingin, melepaskan H2 dengan
HF dan membentuk larutan hijau.
Cara mendapakan Vanadium diantaranya adalah dengan cara ekstraksi dari beberapa
senyawa yaitu :
Dari vanadinite.
Ekstrksi dari bijih ini melibatkan beberapa tahap :
a) Pemisahan PbCl2.
Bijih direaksikan dengan HCl pekat, PbCl2 akan mengendap, dioxovandium
chlotida (VO2Cl) tetap dalam larutan.
b) Pembuatan V2O5.
Setelah PbCl2 dipisahkan, larutan ditambah NH4Cl dan dijenuhkan dengan
NH3, sehingga terbentuk NH4VO3 bila dipanaskan akan terbentuk V2O5.
c) Reduksi V2O5.
V2O5 direduksi dengan Ca pada 900 – 950 º C untuk memperoleh vanadium
murni
Pembuatan logam :
Logam ini sangat sulit diperoleh dalam keadaan murni sebab titik cair yang tinggi
dan reaktivitas terhadap O2, N2 dan C pada suhu tinggi. Vanadium ± 99 % dapat diperoleh
dengan mereduksi V2O5 dengan Al (proses thermit). Vanadium murni diperoleh dengan
mereduksi VCl3 dengan Na atau dengan H2 pada suhu 900 º C. VCl3 diperoleh dari reaksi
V2O5 dengan S2Cl2 pada 300 º C. Reduksi VCl4 dengan Mg dapat memperoleh 99,3 %
vanadium.
C. Reaksi dan Persenyawaan Vanadium
Cara mendapakan Vanadium diantaranya adalah dengan cara ekstraksi dari
beberapa senyawa yaitu:
a) Dari vanadinite
Ekstraksi dari bijih ini melibatkan beberapa tahap:
1) Pemisahan PbCl2
Bijih direaksikan dengan HCl pekat, PbCl2 akan mengendap, dioxovandium
chlotida (VO2Cl) tetap dalam larutan.
2) Pembuatan V2O5
Setelah PbCl2 dipisahkan, larutan ditambah NH4Cl dan dijenuhkan dengan
NH3, sehingga terbentuk NH4VO3 yang bila dipanaskan akan terbentuk V2O5.
3) Reduksi V2O5
V2O5 direduksi dengan Ca pada 900 – 950 º C untuk memperoleh vanadium
murni (Mardenand – Rich, 1927).
b) Dari carnotite.
1) Pembuatan sodium orthovanadate
Carnotite dicairkan dengan Na2CO3, masa cair yang diperoleh diekstraksi
dengan air untuk mengendapkan Fe(OH)3, larutan dipekatkan dan
didinginkan maka didapat Na3VO4.
2) Pembuatan V2O5
Larutan yang berisi Na3VO4 diberi NH4Cl dan dijenuhkan dengan NH3,
sehingga terbentuk NH4VO3 (amonium metavanadate), yang dipanaskan
untuk mendapatkan V2O5.
3) Reduksi V2O5.
Dengan cara Mardenand-Rich diperoleh logam vanadium murni.
Vanadium membentuk senyawa dengan bilangan oksidasi +5, +4, +3 dan +2.
Senyawa dengan bilangan oksidasi rendah merupakan reducing agent, bersifat unik
dan berwarna.
a) Senyawa V+5
Senyawa V+5 (yang tidak berwarna) direduksi dengan reduktor yang sesuai
terjadi perubahan sebagai berikut:
VO3- → VO+2 → V+3 → V+2
Meta vandate ion vanadyl, hijau ion
(ion tak ber- V+4 (biru) vanado
warna, V+5) (violet)
1) Vanadium pentoksida, V2O5
Dibuat dari:
Oksidasi / pemanggangan logam atau oksidanya dengan
Bilangan oksidasi rendah. V2O5 sebagai hasil akhir.
Hidrolisa VOCl3.
Pemanasan amonium vanadate.
Penggunaan:
Sebagai katalis dalam oksidasi SO2 → SO3, dalam pembuatan asam
sulfat.
V2O5
2SO2 + O2 ↔ 2SO3
Katalis dalam oksidasi alkohol dan hidrogenasi olefin.
2) Vanadium pentaflourida, VF5
Senyawa ini dinyatakan sebagai sublimat putih murni. Dibuat dengan
pemanasan VF4 dalam lingkungan nitrogen, pada suhu 350°C – 650°C.
Senyawa ini sangat mudah larut dalam air atau pelarut organik.
3) Vanadium oxitrikhlorida, VOCl3
Senyawa ini dibuat dengan melewatkan Cl 2 kering pada VO3 yang
dipanaskan. Senyawa ini berwarna kuning bening dengan titik didih 127°C.
4) Vanadium pentasulfida, V2S5
Senyawa ini dibuat dengan memanaskan campuran vanadium trisulfida,
dengan sulfur tanpa udara pada 400 ° C. senyawa ini berupa bubuk hitam.
b) Senyawa V+4
Senyawa – senyawa dengan bilangan oksidasi +4 ini sangat stabil, mudah
dibuat.
1) Vanadium titroksida, V4O4 atau VO2
Dibuat dengan pemanasan campuran vanadium trioksida dan vanadium
pentoksida tanpa udara dengan jumlah molar yang sama. Senyawa ini
berbentuk kristal biru tua, mudah larut dalam asam atau basa.
2) Vanadium titraflourida, VF4
Dibuat dari reaksi HF anhidrid dengan VCl4. Reaksi berjalan mulai suhu
28°C dan meningkat secara lambat sampai 0°C. Flourida ini berupa bubuk
kuning kecoklatan, larut dalam air membentuk larutan berwarna biru.
3) Senyawa vanadil.
Senyawa ini berisi kation vanadil (VO +2) dimana bilangan oksidasinya +4,
bersifat unik, berwarna biru. Vanadil klorida dibuat dari hidrolisa VCl4.
VCl4 + H2O → VOCl2 + 2HCl
Atau dari reaksi V2O5 dengan HCl
V2O5 + HCl → 2VOCl2 +3H2O + Cl2
Senyawa VOCl2 bersifat reduktor kuat yang digunakan secara komersial
dalam pewarnaan. Hanya E° dari VO+2/ VO3 adalah – 1 volt.
c) Senyawa V+3
1) Vanadium trioksida, V2O3.
Dibuat dengan mereduksi V2O5 dengan hidrogen. V2O3 bersifat basa, larut
dalam asam memberikan ion hezaquo, V(H2O)63+.
2) Vanadium halida dan oxihalida.
Vanadium triflourida, VF3.3H2O dibuat bila V2O3 dilarutkan HF. Trihalida
yang lain adalah VCl3 dan VBr3, sedang VI3 tidak dikenal. Vanadium
oxihalida yang dikenal adalah VOCl dan VOBr. Keduanya tak larut dalam
air tetapi larut dalam asam.
d) Senyawa V+2
Senyawa – senyawa V+2 berwarna dan paramagnetik ion V+2 merupakan
reduktor kuat. Larutan encer V+2 (violet) mereduksi air membebaskan H2.
V+2 + H+ → V+3 + ½ H2
(violet) (hijau)
Ditemukan pada tahun 1801 oleh Hatchett dari bijih yang dikirim ke Inggris. Logam
ini dimurnikan pertama kali pada tahun 1864 oleh Bloomstrand, yang mereduksi garam
niobium klorida dengan proses pemanasan dengan menggunakan hidrogen dari atmosfer.
Nama niobium diambil oleh IUPAC pada tahun 1950 setelah diperdebatkan selama 100
tahun. Banyak komunitas asosiasi ahli kimia terkemuka maupun milik pemerintah yang
mengacu pada logam ini dengan nama niobium, kecuali satu perusahaan komersial terkemuka
di Amerika Serikat yang menyebutnya sebagai kolumbium.
Niobium berwarna putih berkilau, lunak dan bisa ditempa. Bila terpapar dengan
udara pada suhu kamar dengan waktu yang cuku lama, warnanya berubah menjadi kebiru-
biruan. Logam ini teroksidasi di udara pada suhu 200 oC. Dengan demikian, niobium harus
terlindung dari udara atmosfer, bila hendak diproses, meski pada suhu biasa saja.
Nomor atom : 41
Massa atom : 92,91 g/mol
Elektronegativitas menurut Pauling : tidak diketahui
Kepadatan : 8,4 g/cm3 pada 20 °C
Titik lebur : 2410 °C
Titik didih : 5100 °C
Radius Vanderwaals : 0,143 nm
Radius ionic : 0,070 nm (+5); 0,069 nm (+4)
Isotop : 14
Energi ionisasi pertama : 652 kJ/mol
Ditemukan oleh : Charles Hatchett 1801
Niobium adalah logam langka, lunak, bisa ditempa, dan berwarna putih abu-abu.
Unsur ini memiliki struktur kristal kubus dengan sifat fisik dan kimia menyerupai
tantalum. Niobium mudah bereaksi dengan oksigen, karbon, halogen, nitrogen, dan
sulfur, bahkan pada suhu ruang. Logam ini inert terhadap asam, bahkan aqua regia
pada suhu kamar, tetapi bereaksi dengan panas, asam pekat, dan terutama oleh basa
dan oksidator.
Tanaman umumnya hanya memiliki niobium dengan konsentrasi amat rendah
dan bahkan tidak memiliki sama sekali, meskipun beberapa lumut dapat memiliki
nobium 0,45 ppm. Namun, tanaman yang tumbuh dekat endapan niobium dapat
mengakumulasi logam ini pada tingkat di atas 1 ppm.
Niobium ditambang terutama dari mineral columbite yang sebelumnya dikenal sebagai
colombium (Cb). Logam lain yang ditambang adalah piroklor dan menjadi yang
terpenting. Daerah pertambangan utama adalah Brazil (menghasilkan lebih dari 85%
niobium dunia), Zaire, Rusia, Nigeria dan Kanada.
B. Cara Mendapatkan atau Pembuatan
Pembuatan niobium pertama kali dilakukan dengan mereduksi garam niobium klorida
dengan proses pemanasan dengan menggunakan hidrogen dari atmosfer.
C. Reaksi dan Persenyawaan Niobium
a) Reaksi dengan udara dan air
Niobium tidak bereaksi dengan air dan udara pada kondisi normal,
karena permukaan logamnya telah dilapisi oleh lapisan oksida.
b) Reaksi dengan oksigen
Nb (s) + O2 (g) → NbO2 (s)
c) Reaksi dengan Halogen
2Nb (s) + 5F2 (g) → 2NbF5 (s)
2Nb(s) + 5Cl2 (g) → 2NbCl5 (s)
2Nb (s) +5Br2 (g) → 2NbBr5 (s)
2Nb (s) + 5I2 (g) → 2NbI5 (s)
d) Reaksi dengan Karbon
Nb (s) + C (s) → NbC (s)
Tantalum
Ditemukan oleh Ekeberg pada tahun 1802, tetapi banyak ahli kimia yang
menduga niobium dan tantalum adalah sama hingga Rowe membedakannya ada tahun
1844, dan Marignac (tahun 1866), menunjukkan bahwa asam niobat dan tantalat
adalah dua asam yang berbeda. Ahli kimia sebelumnya hanya mengisolasi unsur yang
belum murni. Unsur ini baru didapatkan murni dan bisa ditempa untuk pertama kalinya
oleh von Bolton pada tahun 1903. Tantalum terutama ditemukan dalam mineral
kolumbit-tantalit.
A. Sifat-Sifat Tantalum
Nomor atom : 73
Massa atom : 180,984 g/mol
Elektronegativitas menurut Pauling : 1,5
Densitas : 16,69 g/cm3
Titik lebur : 3017 °C
Titik didih : 5458 °C
Radius Vanderwaals :-
Radius ionic :-
Konfigurasi elektron : [Xe] 4f14 5d36s2
Tantalum adalah logam keras, berat dan berwarna abu-abu. Dalam keadaan
murni, tantalum bisa ditempa dan bisa dibentuk menjadi kawat halus yang digunakan
sebagai filamen untuk menguapkan logam seperti aluminum. Tantalum nyaris tak
dapat dilarutkan secara kimiawi pada suhu di bawah 150oC, dan hanya bisa dilarutkan
oleh asam fluorida, larutan asam yang mengandung ion florida, dan sulfur trioksida
bebas. Senyawa basa lambat bereaksi terhadap tantalum. Pada suhu tinggi, tantalum
menjadi lebih reaktif. Unsur ini memiliki titik cair yang hanya dimiliki oleh tungsten
dan renium. Tantalum digunakan untuk membuat beragam alloy dengan sifat-sifat
yang diinginkan seperti titik cair tinggi, kuat, kemampuan tempa yang baik, dan lain-
lain. Tantalum memiliki kemampuan gettering (mengumpulkan pengotor pada satu
lapisan strukturnya) pada suhu tinggi, lapisan oksida tantalum sangat stabil, sifat
dielektrik yang baik.
B. Cara Mendapatkan atau Pembuatan
Pemisahan tantalum dari niobium membutuhkan beberapa tahap yang rumit.
Beberapa metode digunakan secara komersial untuk menghasilkannya, termasuk
elektrolisis kalium fluorotantalat cair, reduksi kalium fluorotantalat dengan natrium,
atau mereaksikan tantalum karbida dengan tantalum oksida. Telah dikenali 25 isotop
tantalum, sedangkan yang ada di alam hanyalah dua isotop saja.
D. Kegunaan Tantalum
Ahli kimia di los Alamos telah menghasilkan bahan penyusun grafit dari tantalum
karbida, yang merupakan material terkeras yang pernah ada. Senyawa ini memiliki
titik cair 3738oC. Tantalum digunakan utuk membuat kapasitor elektrolitik dan bagian
tungku pemijaran sistem vakum dengan penggunaan hingga mencapai 60%.Unsur ini
juga digunakan secara luas untuk membuat peralatan proses kimia, reaktor nuklir, suku
cadang penerbangan dan misil (rudal jarak jauh). Tantalum tidak bereaksi dengan
cairan tubuh dan bahan yang tidak bersifat iritasi (melukai). Karenanya, tantalum juga
banyak digunakan dalam pembuatan alat-alat bedah. Tantalum oksida digunakan untuk
membuat kaca khusus dengan indeksi bias yang tinggi untuk lensa kamera. Masih
banyak kegunaan logam tantalum yang lain.
Dubidium
Pada tahun 196, G.N.Flerov melaporkan bahwa tim Soviet yang bekerja di
Institut Joint untuk Penelitian Nuklir di Dubna, telah dapat memproduksi beberapa
atom dari 260105 dan 261
105 dengan menembak 243
Am dengan 22Ne. Bukti yang didapat
berdasarkan pengukuran yang tepat-bersamaan dengan energi alfa.
Pada tahun 190, para peneliti Dubna mensintesis unsur bernomor atom 105, dan
di akhir bulan April 1970, “telah menyelidiki” semua jenis peluruhan dari unsur baru
ini dan telah menetapkan sifat kimianya, sesuai dengan laporan terbitan tahun 1970.
Grup Soviet belum mengajukan nama untuk unsur 105. Pada akhir April 1970,
diumumkan bahwa Ghiorso, Numia, Haris, K.A.Y. Eskola, dan P.L. Eskola, yang
bekerja di Universitas Kalifornia di Berkeley, telah berhasil mengenali unsur 105.
249
Penemuan dilakukan menembak target Cf dengan sinar inti atom nitrogen
15
berkekuatan 84 MeV dalam akselerator ion berat linear (HILAC). Ketika inti N
diserap oleh inti 249Cf, empat neutron dipancarkan dan sebuah atom baru 260105 dengan
masa paruh waktu 1.6 detik terbentuk. Ketika atom pertama unsur 105 dikatakan
terdeteksi secara konklusif pada 5 Maret 1970, terdapat bukti bahwa unsur 105
terbentuk dalam percobaan di Berkeley setahun lebih awal dengan metode yang sama.
Ghiorso dan kawan-kawan telah berusaha untuk memastikan temuan tim Soviet
dengan metode yang lebih rumit tapi tidak berhasil. Grup Berkeley mengajukan nama
Hahnium – nama peneliti Jerman Otto Hahn (1879-1968) – dengan simbol
Ha.Bagaimanapun, anggota panel IUPAC pada tahun 1977 menyarankan agar unsur
105 dinamakan Dubnium (simbol Db) sesuai dengan lokasi Institut joint untuk
Penelitian Nuklir di Rusia. Sayangnya, nama hahnium tidak akan digunakan lagi
berdasarkan aturan penamaan unsur baru. Beberapa peneliti masih menggunakan nama
hahnium karena telah digunakan selama 25 tahun.
A. Cara Mendapatkan atau Pembuatan
Unsur Dubnium dapat dibuat dengan menembaki unsur amerisiumdengan atom –
atom neon, dan menghasilkan isotop – isotop dubnium, dan dengan cepat meluruh
dengan memancarkan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik. Reaksinya sebagai
berikut: + 4 Senyawa yang dapat terbentuk misalnya Db2O5 (Dubnium pentoksida),
DbX5 (Dubnium Halida), senyawa kompleks halida DbO 43-, DbF6-, DbF83-. Keterangan
lain tentang unsur Dubnium belum diketahui secara pasti.
Latihan Siswa
U
UJI KOMPETENSI
1. Dibawah ini yang manakah termasuk e. belum diketahui karena
unsur-unsur golongan IIIB, merupakan unsur transuranium yang
Kecuali... termasuk transaktinida
a. Vanadium, tantalum, niobium
b. Dubidium, niobium, vanadium 4. Unsur yang dapat dibuat dengan
c. Tantalum, Vanadium, Zirconium menembaki unsur amerisiumdengan
d. Dubidium, tantalum, vanadium atom – atom neon, dan
e. niobium, tantalum, dubidium menghasilkan isotop – isotop
dubnium, dan dengan cepat meluruh
2. Apa Kegunaan dari Tantalum... dengan memancarkan energi dalam
a. digunakan utuk membuat bentuk radiasi elektromagnetik...
kapasitor elektrolitik dan bagian a. Vanadium
tungku pemijaran sistem vakum b. Tantalum
dengan penggunaan hingga c. Fosfor
mencapai 60%. d. Dubidium
b. digunakan sebagai e. Nionium
ferrovanadium atau sebagai aditif
baja 5. Percobaan pertama kali dilakukan
c. digunakan untuk batang kontrol dengan mereduksi garam niobium
reaktor nuklir karena klorida dengan proses pemanasan
kemampuannya menyerap neutron dengan menggunakan hidrogen dari
dan sifat ketahanan mekanik dan atmosfer menghasilkan unsur...
korosi yang baik. a. Vanadium
d. digunakan untuk konstruksi b. Tantalum
reaktor kimia dimana ketahanan c. Fosfor
korosi sangat dibutuhkan. d. Dubidium
e. belum diketahui karena e. Nionium
merupakan unsur transuranium yang
termasuk transaktinida 6. Unsur tidak pernah ditemukan secara
murni di alam, melainkan terdapat
3. Apa kegunaan dari Vanadium... bersenyawa pada sekitar 65 mineral
a. digunakan utuk membuat yang berbeda seperti patronite,
kapasitor elektrolitik dan bagian vanadinite, carnotite dan bauksit...
tungku pemijaran sistem vakum a. Vanadium
dengan penggunaan hingga b. Tantalum
mencapai 60%. c. Fosfor
b. digunakan sebagai d. Dubidium
ferrovanadium atau sebagai aditif e. Nionium
baja
c. digunakan untuk batang kontrol 7. Reaksi Niobium dengan Halogen
reaktor nuklir karena yang benar, kecuali...
kemampuannya menyerap neutron a. 2Nb (s) + 5F2 (g) → 2NbF5 (s)
dan sifat ketahanan mekanik dan b. 2Nb(s) + 5Cl2 (g) → 2NbCl5 (s)
korosi yang baik. c. 2Nb (s) +5Br2 (g) → 2NbBr5 (s)
d. digunakan untuk konstruksi d.2Nb (s) + 5I2 (g) → 2NbI5 (s)
reaktor kimia dimana ketahanan e. Nb (s) + O2 (g) → NbO2 (s)
korosi sangat dibutuhkan.
8. Memiliki Sifat fisik sebagai
berikut :
Densitas : 16,69 g/cm3
Titik lebur : 3017 °C
Titik didih : 5458 °C
Merupakan unsur dari...
a. Nionium
b. Tantalum
c. Fosfor
d. Dubidium
e. Vanadium
9. Memiliki Sifat fisik sebagai
berikut :
Densitas: 6,1 g/cm pada 20°C
Titik lebur: 1910 °C
Titik didih 3407 °C
Merupakan unsur dari...
a. Nionium
b. Tantalum
c. Fosfor
d. Dubidium
e. Vanadium
10. Unsur yang lebih stabil jika
direaksikan pada golongan V B
adalah...
a. Nionium
b. Dubidium
c. Kromium
d. Tantalum
e. Vanadium
Soal Remidi
U
Soal Pengayaan
U
1. Tuliskan sifat fisik dan kimia kimia unsur vanadium, tantalum, dubidium, dan
niobium?
2. Jelaskan kegunaan dari unsur vanadium, tantalum, dubidium, dan niobium aktinium
?
3. Bagaimana cara memperoleh unsur vanadium, tantalum, dubidium, dan niobium?
4. Apa dampak lingkungan dari unsur vanadium, tantalum, dubidium, dan niobium?
5. Mengapa Niobium tidak bereaksi dengan air dan udara pada kondisi
normal? Jelaskan !
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Vanadium. (Online). http://www.amazine.co/28245/vanadium-v-fakta-sifat-
kegunaan-efek-kesehatannya/. (Diakses pada tanggal 1 September 2019).
Brady, James E. 1986. Kimia Universitas Asas & Struktur Jilid Dua. Tangerang: Binarupa
Aksara.