Anda di halaman 1dari 55

TUGAS UTS KIMIA UNSUR TRANSISI

“Bahan Ajar Kimia Unsur Transisi Golongan IIIB, IVB, dan VB“

Disusun Oleh:

Anisa Nada Asmarani (06101181722008)

Dosen Pembimbing : M. Hadeli L., Drs. M.Si.

PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
MODUL
PENGAYAAN
KIMIA UNSUR TRANSISI GOLONGAN IIIB

Peta Konsep
Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat :


1. Mengetahui sifat fisik dan kimia dari unsur transisi golongan III B
2. Menjelaskan proses pembuatannya dari unsur transisi golongan III B
3. Menjelaskan keberadaan di Alam dari unsur transisi golongan III B
4. Mengetahui senyawa-senyawa penting dalam unsur transisi golongan III B
5. Mengetahui reaksi- reaksi penting dalam unsur transisi golongan III B
6. Mengetahui kegunaan dari Unsur transisi golongan III B

Apersepsi

Setiap yang kita gunakan atau kita butuhkan tidak terlepas dari namnya kimia, yang
lebih sederhanya mengandung unsur-unsur kimia sehingga kita mengetahui dampaknya bagi
kehidupan. Disini akan menyajikan materi kimia Unsur transisi golongan IIIB memiliki 4
unsur diantaranya Skandium, Lantanium, Yitriun, dan aktinium yang akan dibahas yakni,
Sifat fisik dan kimia, keberadaan di Alam, Cara mendapatkan, Reaksi-reaksi penting,
senyawa- senyawa penting sera kegunaan dari unsur tersebut.

Skandium

Skandium adalah unsur golongan IIIB yang berada pada periode 4. Skandium
merupakan bagian dari unsur transisi. Skandium ditemukan oleh Lars Nilson pada tahun 1879
di Swedia. Skandium ditemukan dalam mineral euxenite, thortveitile, thortvetile dan gadoline
di Skandinavia dan Madagaskar. Lars Fredik Nilson dan timnya tidak sadar tentang
prediksinya pada sumber pada tahun 1879, yang menyelidiki logam yang terdapat sedikit di
bumi. Dengan analisis spektra mereka menemukan unsur baru dalam mineral bumi. Mereka
menamakan scandium dari bahasa Latin Scandia yang berarti Scandinavia dan dalam proses
isolasi, mereka memproses 10 kg euxenite, menghasilkan sekitar 2 g scandium oksida murni
(Sc2O3). Elemen ini diberi nama Skandium karena untuk menghormati Negara Skandinavia
tempat ditemukannya unsure ini. Dmitri Mendeleev menggunakan periodik unsur tahun 1869
untuk memprediksikan keadaan dan sifat dari tiga unsur yang disebut ekaboron.Fischer,
Brunger, dan Grinelaus mengolah scandium untuk pertama kalinya pada tahun 1937, dengan
elektrolisis potassium, litium, dan scandium klorida pada suhu 700-800ºC.
A. Sifat- Sifat Skandium
Skandium adalah logam perak-putih yang berubah warna menjadi kekuningan atau
kemerahjambuan jika diekspos dengan udara. Elemen ini lunak dan lebih menyerupai itrium
dan metal-metal langka lainnya ketimbang aluminium atau titanium. Ia ringan dan memiliki
titik didih yang lebih tinggi daripada aluminium, menjadikannya bahan yang sangat diminati
oleh perangcang pesawat antariksa. Skandium tidak terserang dengan campuran 1:1
HNO3 dan 48% HF.
 Sifat Fisika
1. Densitas                  : 3 g/cm3
2. Titik leleh                : 1812,2 K
3. Titik didih               : 3021 K
4. Bentuk (25°C)         : padat
5. Warna                      : putih perak

 Sifat Atomik
1. Nomor atom                        : 21
2. Nomor massa                      : 44,956
3. Konfigurasi electron           : [Ar] 3d1 4s2
4. Volume atom                      : 15 cm3/mol
5. Afinitas elektron                 : 18,1 kJ/mol
6. Keelektronegatifitasan        : 1,36
7. Energi ionisasi : - pertama   : 631 kJ/mol, kedua     : 1235 kJ/mol, ketiga   : 2389 kJ/mol
8. Bilangan oksidasi utama     : +3
9. Bilangan oksidasi lainnya   : +1, +2
10. Bentuk Kristal                   : Hexagonal Unit Cell
Pada keadaan padat scandium mempunyai struktur kristal hexagonal.

 Sifat Kimia dan Reaksi Kimianya


Sifat kimia dari Skandium:
 Reaksi dengan air:
Ketika dipanaskan maka Skandium akan larut dalam air membentuk larutan yang terdiri
dari ion Sc (III) dan gas hidrogen
2Sc(s) + 6H2O(aq)   2Sc3+ (aq) + 6OH-(aq) + 3H2(g)
 Reaksi dengan oksigen
Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk
scandium (III) oksida
4Sc(s) + 3O2(g)   2Sc2O3(s)
 Reaksi dengan halogen
Skandium sangat reaktif ketika bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk
trihalida
2Sc(s)+3F2(g)   2ScF3(s) 
2Sc(s)+3Cl2(g)  2ScCl3(s) 
2Sc(s) + 3Br2(l)   2ScBr3(s)
2Sc(s) + 3I2(s)   2ScI3(s)

 Reaksi dengan asam


Skandium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung
ion Sc (III) dan gas hidrogen
Sc(s) + 6HCl(aq)  2Sc3+(aq) + 6Cl-(aq) + 3H2(g)

B. Keberadaan di Alam
Skandium tidak ditemukan bebas di alam tetapi ditemukan dikombinasikan dalam
jumlah  sangat sedikit di lebih dari 800 mineral. Mineral langka dari Skandinavia dan
Madagaskar (thortveitite, euxenite, dan gadolinite) adalah satu-satunya sumber terkonsentrasi
yang diketahui. Secara komersial, skandium diperoleh sebagai produk sampingan dari
penyulingan uranium.
C. Cara Mendapatkan atau Pembuatan

Kelimpahan dalam kerak bumi yang melimpah: 22 bagian per juta berat, 10 bagian
per juta per mol. Kelimpahan dalam tata surya yang melimpah: 40 bagian per miliar berat, 1
bagian per miliar oleh mol

Biaya, murni: $ 1400 per 100g


Biaya, curah : $ per 100g

D. Senyawa Skandium
Salah satu bentuk senyawa yang ditemukan dalam unsure Skandium adalah       
Skandium Clorida (ScCl3), Logam juga dapat diperoleh melalui proses elektrolisis dengan
reaksi sebagai berikut :
                                    2Sc (s) + 3 Cl3 (g) → 2ScCl3 (s)
elektrolisa ini berasal dari leburan dari potassium, lithium, scandium klorida pada suhu 700-
800 0C. Penelitian ini dilakukan oleh Fischer, Brunger, Grieneisen.

E. Kegunaan
 Skandium Clorida (ScCl3), dimana senyawa ini dapat ditemukan dalam lampu halide,
serat optic, keramik elektrolit dan laser.
 Aplikasi utama dari unsure scandium dalah sebagai alloy alumunium-skandium yang
dimanfaatkan dalam industri aerospace dan untuk perlengkapan olahraga ( sepeda,
baseball bats) yang mempunyai kualitas yang tinggi.
 Aplikasi yang lain adalah pengunaan scandium iodida untuk lampu yang memberikan
intensitas yang tinggi. Sc2O3 digunakan sebagai katalis dalam pembuatan Aseton.

Yitrium
 U

Saat ini  yitrium (nama dari sebuah desa Swedia, Ytterby) banyak dikenal dalam
penggunaan nya sebagai superkonduktor oksida (bersama dengan barium dan tembaga). Ini
adalah bahan superkonduktor pertama yang berfungsi pada suhu nitrogen cair. Unsur ini
ditemukan pada 1789 oleh Gadolin terisolasi dan akhirnya pada tahun 1828 oleh Wöhler.
Lebih dari 15 ton oksida sekarang diproduksi setiap tahun. Selain penggunaannya dalam
penelitian superkonduktivitas, juga digunakan dalam fosfor (merah) untuk tabung televisi
berwarna. Itrium merupakan logam berwarna keperakan. Kebanyakan yttrium komersial
dihasilkan dari pasir monasit yang juga merupakan sumber bagi sebagian besar unsur-
unsur tanah. Itrium memiliki kilau metalik-keperakan. Itrium menyala di udara. Itrium
banyak ditemukan dalam mineral bumi. Batuan Bulan mengandung yttrium dan itrium
digunakan sebagai fosfor untuk menghasilkan warna merah di layar televisi.
A. Sifat- Sifat Ytrium
 Sifat Fisika
1. Densitas : 4,5 g/cm3
2. Titik lebur : 1799 [atau 1526 ° C (2779 ° F)] K
3. Titik didih : 3609 [atau 3.336 ° C (6037 ° F)] K
4. Bentuk (25°C) : padat
5. Warna : perak
6. Suhu Superkonduksi  : 1.3 [atau -271,85 ° C (-457,33 ° F)] (di bawah tekanan) K

 Sifat Atomik
1.     Nomor atom : 39
2.     Nomor massa : 88,91
3.     Konfigurasi elektron : [Kr] 4d1 5s2
4.     Volume atom : 19,8 cm3/mol
5.     Afinitas elektron : 29,6 kJ/mol
6.     Keelektronegatifitasan (Elektronegativitas)
Definisi yang digunakan sebagian besar elektronegativitas adalah bahwa
elektronegativitas sebuah unsur itu adalah kekuatan atom ketika dalam sebuah
molekul untuk menarik kerapatan elektron pada dirinya sendiri. elektronegativitas
bergantung pada sejumlah faktor dan memperinci sebagai atom lainnya dalam
molekul.

Tabel  Berbagai jenis elektronegativitas untuk yttrium 


Elektronegativitas Nilai dalam satuan Pauling
Elektronegativitas Pauling    1,22
Elektronegativitas Sanderson    0.65
Rochow elektronegativitas Allred    1,11
Ada sejumlah cara untuk menghasilkan suatu himpunan bilangan yang
mewakili elektronegativitas dan tiga diberikan dalam tabel di atas. Skala Pauling
mungkin yang paling  terkenal dan cukup untuk berbagai tujuan.
7. Energi ionisasi : - pertama : 615,6 kJ/mol
                               - kedua : 1181 kJ/mol
                               - ketiga : 1979,9 kJ/mol
8. Bilangan oksidasi utama : +3
9. Bilangan oksidasi lainnya : +2
10. Bentuk Struktur : Hexagonal Unit Cell
     Pada keadaan padat Yttrium mempunyai struktur kristal hexagonal.

 Sifat Kimia
Sifat kimia dari Yttrium adalah:
 Reaksi dengan air
Ketika dipanaskan maka logam Yttrium akan larut dalam air membentuk larutan yang
terdiri dari ion Y (III) dan gas hidrogen
                  2Y(s) + 6H2O(aq) → 2Y3+ (aq) + 6OH-(aq) + 3H2(g)
 Reaksi dengan oksigen
  Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk
Yttrium (III) oksida
4Y(s) + 3O2(g) → 2Y2O3(s)
 Reaksi dengan halogen
   Itrium sangat reaktif ketika bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk
trihalida
                    2Y(s) + 3F2(g) → 2YF3(s)
                    2Y(s) + 3Cl2(g) → 2YCl3(s)
                    2Y(s) + 3Br2(g) → 2YBr3(s)
                    2Y(s) + 3I2(g) → 2YI3(s)
 Reaksi dengan asam
   Yttrium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung
ion Y (III) dan gas hidrogen
                   2Y(s) + 6HCl(aq) → 2Y3+(aq) + 6Cl-(aq) + 3H2(g)
B. Senyawa – Senyawa Itrium
           Logam itrium tersedia secara komersial sehingga tidak perlu untuk membuatnya di
laboratorium. Itrium ditemukan dalam mineral lathanoid dan ekstraksi itrium dan logam
lanthanoid dari bijih sangat kompleks. Logam ini merupakan  garam ekstrak dari bijih oleh
ekstraksi dengan asam sulfat (H2SO4), asam klorida (HCl), dan sodium hidroksida (NaOH).
Teknik modern untuk pemurnian campuran garam lanthanoid tersebut  melibatkan teknik
kompleksasi selektif, ekstraksi pelarut, dan kromatografi pertukaran ion.
           Itrium Murni tersedia melalui reduksi YF 3 dengan logam kalsium.
          2YF 3 + 3Ca → 2Y + 3CaF2 2YF 3 + 2y + 3Ca → 3CaF2
Yttria (oksida itrium, Y2O3), ditemukan oleh Johann Gadolin pada 1794 dalam sebuah
mineral disebut gadolinite dari Ytterby. Ytterby adalah situs dari sebuah tambang di Swedia
yang berisi banyak mineral yang tidak biasa mengandung erbium, Terbium, dan Iterbium
serta yttrium. Friedrich Wohler menyebutkan elemen murni yang diperoleh pada tahun 1828
oleh reduksi klorida anhidrat (YCl3) dengan kalium.
Senyawa Yttrium biasanya ditemukan dalam bentuk senyawa
 Yttrium Allumunium garnet Y3All5O1
 Yttrium(III)Oksida Y2O3
Bagian ini berisi daftar beberapa senyawa biner dengan halogen (dikenal sebagai
halida), oksigen (dikenal sebagai oksida), hidrogen (dikenal sebagai hidrida), dan beberapa
senyawa lainnya yttrium. Untuk setiap senyawa, sebuah bilangan oksidasi formal untuk
yttrium diberikan, tetapi kegunaan nomor ini terbatas untuk-blok elemen p pada khususnya.
Berdasarkan bilangan oksidasi, suatu konfigurasi elektron juga diberikan tetapi dicatat bahwa
untuk komponen lain, ini dilihat sebagai pedoman saja. Istilah hidrida digunakan dalam
pengertian generik untuk menunjukkan jenis senyawa M x H y dan tidak dibutuhkan untuk
menunjukkan bahwa setiap senyawa kimia yang tercantum berperilaku sebagai hidrida.
Dalam senyawa dari itrium, biasanya bilangan oksidasi sebagian besar yttrium adalah: 3.
Hidrida
Istilah hidrida digunakan dalam pengertian generik untuk menunjukkan jenis senyawa
M x H y dan tidak dibutuhkan untuk menunjukkan bahwa setiap senyawa kimia yang
tercantum berperilaku sebagai hidrida.
 Itrium dihidrida : YH 2
 Itrium trihydride : YH 3

Fluorida , Klorida , Bromida, Iodida


 Itrium sangat reaktif terhadap halogen ; fluorin, F 2 ; klorin, Cl 2 ; bromin, Br 2 ; dan
yodium, I 2, untuk membentuk yttrium trihalides (III) fluoride, YF 3 ; yttrium (III) klorida,
YCl 3  ; yttrium (III) bromida, YBr 3 ; dan yttrium (III) iodida, YI 3.
2Y(s) + 3F 2 (g) → 2YF 3 (s) 
2Y(s) + 3Cl 2 (g) → 2YCl 3 (s)
2Y(s) + 3Br 2 (g) → 2YBr 3 (s)
2Y(s) + 3I 2 (g) → 2YI 3 (s)
 Itrium triflourida : YF 3
 Itrium triklorida : YCl 3
 Itrium tribromide : YBr 3
 Itrium triiodide : YI 3

Oksida
 Logam Itrium perlahan-lahan bereaksi di udara dan reaksi nya dengan oksigen
membentuk yttrium (III) oksida, Y 2 O 3. Atau Diyttrium trioksida : Y 2 O 3
           4Y + 3O2 → 2Y2O 3
Sulfida
 Diyttrium trisulphide : Y 2 S 3

Kompleks
 Diyttrium trisulphate octahydrate : Y 2 (SO 4) 3 . 4/5 H 2 O
 Itrium trinitrate hexahydrate : Y (NO 3) 3 .3/5 H 2 O
C. Kegunaan Yitrium
 Yttrium Allumunium garnet Y3All5O12 senyawa ini digunakan sebagai laser selain itu
untuk  perhiasan yaitu stimulan pada berlian.
 Yttrium (III) Oksida Y2O3 senyawa ini digunakan untuk membuat YVO 4 ( Eu +
Y2O3) dimana phosphor Eu memberikan warna merah pada tube TV
berwarna. Yttrium oksida juga digunakan untuk membuat Yttrium-Iron-garnet yang
dimanfaatkan pada microwave supaya efektif
 Selain itu Yttrium juga digunakan untuk meningkatkan kekuatan pada logam
alumunium  dan alloy magnesium. Penambahan Yttrium pada besi membuat nya
mempunyai efektifitas dalam bekerja.
D. Cara Mendapatkan atau Pembuatan
Logam Yttrium tersedia secara komersial sehingga tidak perlu untuk membuatnya di
laboratorium. Yttrium ditemukan dalam mineral lathanoid dan ekstraksi Yttrium dan logam
lanthanoid dari bijih sangat kompleks. Logam ini merupakan  garam ekstrak dari bijih oleh
ekstraksi dengan asam sulfat (H2SO4), asam klorida (HCl), dan sodium hidroksida (NaOH).
Teknik modern untuk pemurnian campuran garam lanthanoid tersebut melibatkan teknik
kompleksasi selektif, ekstraksi pelarut, dan kromatografi pertukaran ion. Yttrium Murni
tersedia melalui reduksi YF3 dengan logam kalsium.
2YF3 + 3Ca → 2Y + 3CaF2 
2YF3 + 2Y + 3Ca → 3CaF2

Lanthanium
U

            Lanthanum adalah unsur kimia dengan simbol La dan nomor atom 57. Lanthanum
adalah unsur logam berwarna putih perak yang dimiliki oleh kelompok 3 dari tabel periodik
dan merupakan lantanida . Lanthanum merupakan logam lunak, ulet, dan lembut yang
mengoksidasi cepat ketika terkena udara. Hal ini dihasilkan dari mineral monasit dan
bastnäsite menggunakan multistage proses ekstraksi kompleks. Senyawa lanthanum memiliki
banyak aplikasi sebagai katalis, aditif dalam kaca, pencahayaan karbon untuk pencahayaan
studio dan proyeksi, elemen pengapian dalam korek api dan obor, katoda
elektron,scintillators,dan lain-lain. Lanthanum karbonat (La2(CO3)3) telah disetujui sebagai
pengobatan terhadap gagal ginjal.
A. Sifat -Sifat Lantanium
 Sifat Fisika
Lantanium merupakan logam putih keperak-perakan, mudah dibentuk, kuat tetapi cukup
lunak untuk dipotong dengan pisau. Ia merupakan salah satu logam  yang sangat reaktif. Ia
mengoksida dengan cepat jika diekspos ke udara. Lanthanum mempunyai densitas
sebesar 6,17 g/cm3. , mempunyai titik leleh sebesar 1193,2 K serta titik didih sebesar 3693 K.
 Sifat Kimia
- Reaksi dengan air
Lanthanum cukup elektropositif dan bereaksi secara lambat dengan air dingin tapi cukup
cepat jika bereaksi dengan air panas membentuk lanthana hidroksida dan gas hidrogen
2La(s)+6H2O(g) 2La(OH)3(aq)+3H2(g)
- Reaksi dengan oksigen
Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk Lanthana
(III) oksida.
4La(s) + 3O2(g)  2La2O3(s)
- Reaksi dengan halogen
Logam lanthanum bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk lanthana ( III) halida
2La(s) + 3F2(g)  2LaF(s)
2La(s) + 3Cl2(g)  2LaCl(s)
 2La(s) + 3Br2(g)  2LaBr(s)
2La(s) + 3I2(g)  2LaI(s)

B. Kegunaan Lantanium
     Jarang sekali logam La murni atau senyawa oksidanya mempunyai kegunaan yang
spesifik. Karena unsur-unsur kimia mempunyai kesamaan maka mereka sangat sulit untuk
dipisahkan. Campuran tersebut akan lebih termaanfaatkan dari pada bentuk murninya.
sebagai contoh : “misch metal” adalah campuran dari beberapa “rare earth” dan biasa
digunakan untuk “lighter flints’ dan bentuk oksidasinya juga digunakan dalam phosphor layar
televisi (LaMgAl11O19 ) dan beberapa peralatan flouresen serupa.
                     La2O2 digunakan untuk membuat kaca optic khusus (kaca adsorbsi infra merah,
kamera dan lensa teleskop). Jika La ditambahkan di dalam baja maka akan meningkatkan
kelunakan dan ketahanan baja tersebut. La digunakan sebagai material utama dalam elektroda
karbon (carbon arc electrodes). Garam-garam La yang terdapat dalam katalis zeolit
digunakan dalam proses pengkilangan minyak bumi. Salah satu kegunaan senyawa-senyawa
gol Lanthanida adalah pada industri perfilman untuk penerangan dalam studio dan proyeksi.
                     Lanthanum dapat mengadsorbsi gas H2 sehingga logam ini disebut dengan
“hydrogen sponge” atau sepon hydrogen. Gas H2 tersebut terdisosiasi menjadi atom H, yang
mana akan mengisi sebagian ruangan (interstice) dalam atom-atom La. Ketika atom H
kembali lepas ke udara maka mereka kembali bergabung membentuk ikatan H-H.
C. Reaksi Kimia
 Lanthanum mudah terbakar pada 150° C untuk membentuk lanthanum (III) oksida
4 La + 3 O2 → 2 La2O3 + 4 La + 3O2 → 2LaO2
Namun, saat terkena udara lembab pada suhu kamar, oksida lanthanum membentuk
oksida terhidrasi dengan meningkatkan volume besar.
 Lanthanum cukup elektropositif dan bereaksi lambat dengan air dingin dan cukup
cepat dengan air panas untuk membentuk hidroksida lanthanum:
2La(s) + 6H2O(l) → 2La(OH)3(aq) + 3H2(g) + 2La(s) + 6H2O(l) → 2La(OH)3(aq) +
3H 2 (g)
 Lanthanum mudah larut dalam cairan asam sulfat untuk membentuk solusi yang
berisi La (III) ion, yang ada sebagai [La (OH2)9] 3 + kompleks
2La(s) + 3H2SO4(aq) → 2La3+ (aq) + 3SO4 2-(aq) + 3H2(g) + 2La(s) + 3H 2SO 4(aq)
→ 2La 3 + (aq) + 3SO4 2-(aq) + 3H2 (g)

 Aktinium
U

Aktinium (diucapkan / æktɪniəm / ak-TIN-nee-əm ) adalah radioaktif  unsur


kimia dengan lambang Ac dan nomor atom 89, yang ditemukan pada tahun 1899. Aktinium
merupakan unsur dari kelompok Aktinida, sekelompok dari 15 elemen yang sama antara
aktinium dan lawrencium dalam tabel periodik. Aktinium, dinamai aktinos dari
bahasaYunani. Aktinium juga merupakan logam radioaktif langka yang terpancar dalam
gelap. Isotop aktinium yang paling lama hidup (Ac-227) memiliki paruh 21,8 tahun. Unsur ini
diperoleh sebagai kotoran dalam bijih-bijih uranium, sebuah bijih ditambang untuk konten
uranium. Sepersepuluh dari satu gram aktinium dapat dipulihkan dari 1 ton bijih-bijih
uranium.
A. Sifat-Sifat Aktanium
 Sifat Kimia
Aktinium menunjukkan sifat kimia yang mirip dengan lantanum. Karena kesamaan
ini pemisahan aktinium dari lantanum dan unsur tanah jarang lainnya, yang juga ada dalam
bijih uranium menjadi sulit. Ekstraksi pelarut dan pertukaran ion kromatografi digunakan
untuk pemisahan. Hanya sejumlah senyawa aktinium dikenal, misalnya
ACF 3,AcCl 3, AcBr 3, AcOF, AcOCl, AcOBr, Ac 2 S 3, Ac2O, dan AcPO3. Semua senyawa
yang disebutkan adalah serupa dengan senyawa lantanum dan menunjukkan bahwa senyawa
aktinium umumnya memiliki bilangan oksidasi +3.
 Sifat Fisika
1. Densitas                  : 10 g/cm 3
2. Titik leleh                : 1323,2 K
3. Titik didih               : 2743 K
4. Bentuk (25°C)         : padat
5. Warna                      : putih perak
6. Kalor lebur              : 14 kJ mol -1
7. Panas penguapan     : 400 kJ mol -1
8. Kapasitas bahan      : (25 ° C) 27,2 J mol -1  K -1
B. Cara Mendapatkan atau Pembuatan
Aktinium ditemukan dalam jumlah sedikit dalam bijih uranium tetapi lebih banyak
dibuat dalam satuan mg dengan cara penyinaran neutron terhadap 226Ra dalam reactor
nuklir.
226Ra (n,ɣ) 41,2 menit  227Ac. Logam aktinium juga dibuat dengan cara reduksi aktinium
florida dengan uap lithium pada suhu 1100-1300ºC.
AcF3 + 3Li(g) < -- > Ac(s) + 3LiF
C. Reaksi Kimia
Reaksi dengan oksigen
Aktinium mudah terbakar membentuk aktinium (III) oksida
4Ac(s) + 3O2(g) → 2Ac2O3(s)
D. Senyawa Aktinium
Misalnya ACF 3, AcCl 3, AcBr 3, AcOF, AcOCl, AcOBr, Ac 2 S 3, Ac2O, dan AcPO3.
E. Kegunaan Aktinium
Sifat keradioaktifan dari aktinium 150 kali lebih besar dari radium, sehingga
memungkinkan untuk menggunakan Ac sebagai sumber neutron. Sebaliknya, aktinium jarang
digunakan dalam bidang Industri. Ac-225 digunakan dalam pengobatan, yaitu digunakan
dalam suatu generator untuk memproduksi Bi-213. Ac-225 juga dapat digunakan sebagai
agen untuk penyembuhan secara “radio-immunoterapi”.
Latihan Siswa

 U

1. Apa yang dimaksud dengan Unsur- Unsur Transisi ?


2. Sebutkan Sifat Fisik dan Kimia dari Unsur Skandium ?
3. Jelaskan Bagaimana Cara mendapatkan Yitrium !
4. Tuliskan Persamaan reaksi antara Lantanium dengan asam sulfat ? Jelskan apa yang
terjadi !
5. Apa Kegunaan dari Unsur Aktanium, dan jika direaksikan dengan unsur lain akan
menghasilkan senyawa apa saja (min. 5) ?
UJI KOMPETENSI

1. Dibawah ini yang manakah termasuk e. digunakan dalam industri


unsur-unsur golongan IIIB, aerospace dan untuk perlengkapan
Kecuali... olahraga ( sepeda, baseball bats)
a. Lantanium, Skandium, boron yang mempunyai kualitas yang
b. Yitrium, Skandium, Lantanium tinggi.
c. Aktinium, Lantanium, Yitrium
d. Skandium, Lantanium, Aktinium 4. Proses pembuatan unsur dengan
e. Yitrium, Skandium, Lantanium melibatkan teknik kompleksasi
selektif, ekstraksi pelarut, dan
2. Apa Kegunaan dari Lantanium... kromatografi pertukaran ion, adalah
a. digunakan dalam suatu generator unsur..
untuk memproduksi Bi-213. a. Skandium
b. digunakan untuk membuat kaca b. Lantanium
optic khusus (kaca adsorbsi infra c. Aktinium
merah, kamera dan lensa teleskop. d. Yitrium
c. digunakan sebagai laser selain itu e. Karbon
untuk  perhiasan yaitu stimulan 5. Unsur yang dibuat dalam satuan mg
pada berlian. dengan cara penyinaran neutron
d. digunakan untuk meningkatkan terhadap 226Ra dalam reactor nuklir
kekuatan pada logam alumunium  226Ra (n,ɣ) 41,2 menit  227Ac...
dan alloy magnesium. a. Skandium
e. digunakan dalam industri b. Lantanium
aerospace dan untuk perlengkapan c. Aktinium
olahraga ( sepeda, baseball bats) d. Yitrium
yang mempunyai kualitas yang e. Karbon
tinggi. 6. Unsur yang ditemukan pada 1789
3. Apa kegunaan dari Skandium.. oleh Gadolin terisolasi dan akhirnya
a. digunakan dalam suatu generator pada tahun 1828 oleh Wöhler
untuk memproduksi Bi-213. adalah...
b. digunakan untuk membuat kaca a. Skandium
optic khusus (kaca adsorbsi infra b. Hidrogen
merah, kamera dan lensa teleskop. c. Aktinium
c. digunakan sebagai laser selain itu d. Yitrium
untuk  perhiasan yaitu stimulan e. Lantanium
pada berlian. 7. Aktinium Mudah terbakar, dan jika
d. digunakan untuk meningkatkan direaksikan akan terbentuk...
kekuatan pada logam alumunium  a. Aktinium (III) dioksida
dan alloy magnesium. b. Aktinium (II) oksida
c. Aktinium (III) oksida
d. Aktinium (II) doksida
e. Aktinium (III) monooksida
8. Lantanium mudah larut dalam
larutan ...
a. Kalium Permanganat
b. Kalium Kromat
c. Natrium Hidroksida
d. Asam Klorida
e. Asam Sulfat
9. Skandium Mudah Larut dalam
larutan...
a. Kalium Permanganat
b. Kalium Kromat
c. Natrium Hidroksida
d. Asam Klorida
e. Asam Sulfat
10. Yitrium mudah larut dalam larutan ...
a. Kalium Permanganat
b. Asam Klorida
c. Natrium Hidroksida
d. Kalium Kromat
e. Asam Sulfat

Soal Remidi

 U

1. Tuliskan reaksi Lantanium dengan Halogen ?


2. Bagaimana cara pembuatan aktinium, Jelaskan!
3. Mengapa itrium sangat reaktif terhadap halogen? Tuliskan reaksi itrium dengan
halogen ?
4. Tuliskan reaksi Skandium dengan air ? mengapa harus dipanaskan terlebih dahulu
agar skandium ikut larut ?
5. Apa kegunaan dari itrium dalam kehidupan sehari- hari ?

Soal Pengayaan

 U

1. Tuliskan sifat fisik dan kimia kimia unsur skandium, lantanium, itrium, dan
aktinium ?
2. Jelaskan kegunaan dari unsur skandium, lantanium, itrium, dan aktinium ?
3. Bagaimana cara memperoleh unsur skandium, lantanium, itrium, dan aktinium ?
4. Apa dampak lingkungan dari unsur skandium, lantanium, itrium, dan aktinium ?
5. Tuliskan reaksi lantanium dengan asam sulfat !
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Golongan IIIB. (Online). http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/golongan


-iii-b.html. (Diakses tanggal 29 Agustus 2019).

Nurfa, I dan Riswanto,I. 2015. Unsur Golongan III B. (Online).http://ichanurfa. Irvanriswan


to.com/2010/ 12/15/golongan-iii-b/#more-12. (Diakses pada tanggal 29 Agustus
2019).

Syafatul,D. 2015. Aktinium. (Online). http://deyssyafatul .web.unej.ac.id /2015/06/07/ meng


enal-unsur-aktinium/. (Diakses pada tanggal 29 Agustus 2019).
KIMIA UNSUR TRANSISI GOLONGAN IVB

Peta Konsep
Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat :


1. Mengetahui sifat fisik dan kimia dari unsur transisi golongan IV B
2. Menjelaskan proses pembuatannya dari unsur transisi golongan IV B
3. Menjelaskan keberadaan di Alam dari unsur transisi golongan IVB
4. Mengathui senyawa-senyawa penting dalam unsur transisi golongan IV B
5. Mengetahui reaksi- reaksi penting dalam unsur transisi golongan IV B
6. Mengetahui kegunaan dari Unsur transisi golongan IV B

Apersepsi

Setiap yang kita gunakan atau kita butuhkan tidak terlepas dari namnya kimia, yang
lebih sederhanya mengandung unsur-unsur kimia sehingga kita mengetahui dampaknya bagi
kehidupan. Disini akan menyajikan materi kimia Unsur transisi golongan IVB memiliki 4
unsur diantaranya Titanium, Zirkonium, Hafnium, Rutherfodium yang akan dibahas yakni,
Sifat fisik dan kimia, keberadaan di Alam, Cara mendapatkan, Reaksi-reaksi penting,
senyawa- senyawa penting sera kegunaan dari unsur tersebut.

 Titanium
U

Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki symbol Ti dan
nomor atom 22 yang ditemukan pada tahun 1791 tetapi tidak diproduksi secara komersial
hingga tahun 1950-an. Titanium ditemukan di Inggris oleh William Gregor dalam 1791 dan
dinamai oleh Martin Heinrich Klaproth untuk Titan dari mitologi Yunani.

Titanium merupakan logam transisi yang ringan, kuat, tahan korosi termasuk tahan air
laut dan chlorine  dengan warna putih-metalik-keperakan. Titanium digunakan dalam alloy
(terutama dengan besi dan alumunium) dan senyawa terbanyaknya, titanium dioksida,
digunakan dalam pigmen putih. Salah satu karakteristik titanium yang paling terkenal yaitu
bersifat sama kuat dengan baja tetapi beratnya hanya 60% dari berat baja. Sifat titanium mirip
dengan zirconium secara kimia maupun fisika. Titanium dihargai lebih mahal
daripadaemas karena sifat-sifat logamnya.
Unsur ini terdapat di banyak mineral dengan sumber utama adalah rutiledan ilmenit,
yang tersebar luas di seluruh Bumi. Ada dua bentuk alotropi dan lima isotop alami dari unsur
ini; Ti-46 sampai Ti-50 dengan Ti-48 yang paling banyak terdapat di alam (73,8).

A. Sifat-Sifat Titanium

Titanium murni merupakan logam putih yang sangat bercahaya. Ia memiliki berat
jenis rendah, kekuatan yang bagus, mudah dibentuk dan memiliki resistansi korosi yang
baik. Jika logam ini tidak mengandung oksigen, ia bersifat ductile. Titanium merupakan
satu-satunya logam yang terbakar dalam nitrogen dan udara. Titanium juga memiliki
resistansi terhadap asam sulfur dan asam hidroklorida yang larut, kebanyakan asam
organik lainnya, gas klor dan solusi klorida. Titanium murni diketahui dapat menjadi
radioaktif setelah dibombardir dengan deuterons. Radiasi yang dihasilkan adalah positrons
dan sinar gamma. Ketika sinar gamma ini direaksikan dengan  oksigen, dan ketika
mencapai suhu 550 ° C (1022 ° F) , sinar tersebut bereaksi dengan klorin. Sinar ini
kemudian bereaksi dengan halogen yang lain dan menyerap hidrogen.

Logam ini dimorphic. Bentuk alfa heksagonal berubah menjadi bentuk beta kubus
secara perlahan-lahan pada suhu 8800C. Logam titanium tidak bereaksi dengan fisiologi
tubuh manusia (physiologically inert). Titanium oksida murni memiliki indeks refraksi
yang tinggi dengan dispersi optik yang lebih tinggi daripada berlian.

 Sifat Fisik

Titanium bersifat paramagnetik (lemah tertarik dengan magnet) dan memiliki


konduktivitas listrik dan konduktivitas termal yang cukup rendah.

Sifat Fisik Keterangan


Fasa Padat
Massa jenis 4,506 g/cm3 (suhu kamar)
Massa jenis cair 4,11 g/cm3 (pada titik lebur)
Titil lebur 1941 K (16680C,30340F)
Titik didih 3560 K(32870C, 59490F)
Kalor peleburan 14,15 kJ/mol
Kalor penguapan 425 kJ/mol
Kapasitas kalor (250C) 25,060 J/mol.K
Penampilan Logam perak metalik
Resistivitas listrik (20 °C) 0,420 µΩ·m
Konduktivitas termal (300 K) 21,9 W/(m·K)
Ekspansi termal (25 °C) 8.6 µm/(m·K)
Kecepatan suara (pada wujud 5090 m/s
kawat) (suhu kamar)
Tabel 4.Sifat-Sifat Fisik Titanium
Tekanan Uap
P (Pa) 1 10 100 1k 10k 100k
T (K) 1982 2171 2403 2692 3064 3558

 Sifat Kimia

Sifat kimia dari titanium yang paling terkenal adalah ketahanan terhadap korosi
yang sangat baik (pada suhu biasa membentuk oksida, TiO2), hampir sama seperti
platinum, resistan terhadap asam, dan larut dalam asam pekat. Diagram Pourbaix
menunjukkan bahwa titanium adalah logam yang sangat reaktif, tetapi lambat untuk
bereaksi dengan air dan udara.

 Reaksi dengan Air


Titanium akan bereaksi dengan air dan membentuk Titanium dioksida dan hydrogen.
Ti(s) + 2H2O(g) → TiO2(s) + 2H2(g)
 Reaksi dengan udara.
Ketika Titanium dibakar di udara akan menghasilkan Titanium dioksida, dengan
warna nyala putih yang terang dan ketika dibakar dengan Nitrogen murni akan
menghasilkan Titanium Nitrida.
Ti(s) + O2(g) → TiO2(s)
2Ti(s) + N2(g) →TiN(s)
  Reaksi dengan Halogen.
Reaksi Titanium dengan Halogen menghasilkan Titanium Halida. Reaksi dengan
Fluor berlangsung pada suhu 200°C.
Ti(s) + 2F2(s) → TiF4(s)
Ti(s) + 2Cl2(g) → TiCl4(s)
Ti(s) + 2Br2(l) → TiBr4(s)
Ti(s) + 2I2(s) → TiI4(s)
  Reaksi dengan Asam
Logam Titanium tidak bereaksi dengan asam mineral pada temperaturenormal tetapi
dengan asam hidrofluorik yang panas membentuk kompleks anion (TiF6)3-
2Ti(s) + 2HF (aq) → 2(TiF6)3-(aq) + 3 H2(g) + 6 H+(aq)
 Reaksi dengan Basa
Titanium tidak bereaksi dengan alkali pada temperatur normal, tetapi pada keadaan
panas.

Titanium terbakar di udara ketika dipanaskan menjadi 1200 ° C (2190 ° F) dan


pada oksigen murni ketika dipanaskan sampai 610 ° C (1130 ° F) atau lebih , membentuk
titanium dioksida. Sebagai hasilnya, logam tidak dapat dicairkan dalam udara terbuka
sebelum titik lelehnya tercapai, jadi mencair hanya mungkin terjadi pada suasana inert
atau dalam vakum.  2 ] Titanium juga merupakan salah satu dari sedikit elemen yang
terbakar di gas nitrogen murni (Ti terbakar pada 800 ° C atau 1.472 ° F dan membentuk
titanium nitrida). Titanium tahan untuk melarutkan asam sulfat dan asam klorida, bersama
dengan gas klor, larutan klorida, dan sebagian besar asam-asam organik.

B. Keberadaan di Alam

Titanium selalu berikatan dengan elemen-elemen lain di alam. Titanium


merupakan unsur yang jumlahnya melimpah ke-9 di kerak bumi (0,63% berat massa) dan 
logam ke-7 paling berlimpah. Titanium selalu ada dalam igneous rock(bebatuan) dan
dalam sedimen yang diambil dari bebatuan tersebut. Dari 801 jenis batuan yang dianalisis
oleh United States Geological Survey, terdapat 784 diantaranya mengandung titanium.
Perbandingan Ti di dlam tanah adalah sekitar 0,5 sampai 1,5%.
Titanium ditemukan di meteorit dan telah dideteksi di dalam matahari serta pada
bintang tipe-M, yaitu jenis bintang dengan suhu terdingin dengan temperatur permukaan
sebesar 32000F atau 57900F. Bebatuan yang diambil oleh misi Apollo 17 menunjukkan
keberadaan TiO2 sebanyak 12,1%. Titanium juga terdapat dalam mineral rutile (TiO2),
ilmenite (FeTiO3),dan sphene, dan terdapat dalam titanatedan bijih besi. Dari mineral-
mineral  ini, hanya Rutile dan ilmenite memiliki kegunaan secara ekonomi, walaupun sulit
ditemukan dalam konsentrasi yang tinggi. Keberadaan Titanium dengan bijih berupa
ilmenit berada di bagian barat Australia, Kanada, Cina, India, Selandia Baru, Norwegia,
dan Ukraina. Rutile dalam jumlah banyak pun juga ditambang di Amerika Utara dan
Afrika Selatan dan membantu berkontribusi terhadap produksi tahunan 90.000 ton logam
dan 4,3 juta ton titanium dioksida . Jumlah cadangan dari titanium diperkirakan melebihi
600 juta ton. Berikut adalah tabel penjelasan mengenai sifat-sifat dari sumber-sumber
titanium.
C. Cara Mendapatkan atau Pembuatan
Titanium diproduksi menggunakan proses Kroll. Langkah-langkah yang terlibat
termasuk ekstraksi, pemurnian, produksi spons, pembuatan paduan, dan membentuk dan
membentuk. Di Amerika Serikat, banyak produsen spesialis dalam fase yang berbeda dari
produksi ini. Misalnya, ada produsen yang hanya membuat spons, yang lain yang hanya
mencair dan menciptakan paduan, dan yang lain yang menghasilkan produk akhir. Saat
ini, tidak ada produsen tunggal melengkapi semua langkah ini.

 Pencabutan
Pada awal produksi, produsen menerima titanium konsentrat dari tambang.
Sementara rutil dapat digunakan dalam bentuk alami, ilmenit diproses untuk
menghilangkan zat besi sehingga berisi titanium dioksida paling sedikit 85%. Bahan-
bahan ini dimasukkan ke dalam reaktor fluidized-tempat tidur bersama dengan gas klor
dan karbon. Materi yang dipanaskan sampai 1.652 ° F (900 ° C) dan hasil reaksi kimia
berikutnya dalam penciptaan murni titanium tetraklorida (TiCl4) dan karbon monoksida.
Kotoran adalah hasil dari kenyataan bahwa titanium dioksida murni tidak digunakan di
awal. Oleh karena itu berbagai klorida logam yang tidak diinginkan yang dihasilkan
harus dibuang.
 Pemurnian
logam bereaksi dimasukkan ke dalam tangki penyulingan besar dan
dipanaskan. Selama langkah ini, kotoran dipisahkan dengan menggunakan distilasi
fraksional dan presipitasi. Tindakan ini menghilangkan klorida logam termasuk besi,
vanadium, zirkonium, silikon, dan magnesium.

 Produksi spon.
  Selanjutnya, dimurnikan titanium tetraklorida ditransfer sebagai cairan ke
bejana reaktor stainless steel. Magnesium kemudian ditambahkan dan wadah dipanaskan
sampai sekitar 2012 ° F (1.100 ° C). Argon dipompa ke dalam wadah sehingga udara
akan dihapus dan kontaminasi dengan oksigen atau nitrogen dicegah. Magnesium
bereaksi dengan klor menghasilkan magnesium klorida cair. Hal ini membuat padat
titanium murni karena titik leleh darititanium lebih tinggi dari reaksi
Padatan titanium dikeluarkan dari reaktor dengan membosankan dan
kemudian diobati dengan air dan asam klorida untuk menghapus kelebihan magnesium
dan magnesium klorida. Padatan yang dihasilkan adalah logam berpori yang disebut
spons.
Spons titanium murni kemudian dapat diubah menjadi paduan yang dapat digunakan
melalui tanur habis-elektroda. Pada titik ini, spons dicampur dengan penambahan paduan
berbagai besi tua. Proporsi yang tepat dari spons untuk bahan paduan diformulasikan di
laboratorium sebelum produksi. Massa ini kemudian ditekan ke compacts dan dilas
bersama-sama, membentuk elektroda spons.
 Elektroda spons kemudian ditempatkan dalam tungku busur vakum untuk
mencair. Dalam wadah air-cooled, tembaga, busur listrik digunakan untuk melelehkan
elektroda spons untuk membentuk ingot. Semua udara dalam wadah yang baik dihapus
(membentuk ruang hampa) atau atmosfer diisi dengan argon untuk mencegah
kontaminasi. Biasanya, ingot tersebut remelted satu atau dua kali untuk menghasilkan
ingot diterima secara komersial. Di Amerika Serikat, paling ingot dihasilkan dengan
metode ini berat sekitar 9.000 lb (4,082 kg) dan 30 di (76,2 cm) di diameter.
Setelah ingot dibuat, tersebut akan dihapus dari tungku dan diperiksa dari
kerusakan. Permukaan dapat dikondisikan seperti yang diperlukan untuk pelanggan.
Ingot kemudian dapat dikirim ke produsen barang jadi di tempat yang dapat digiling dan
dibuat menjadi berbagai produk.
 Produk samping / Limbah
Selama produksi titanium murni sejumlah besar magnesium klorida yang
dihasilkan. Bahan ini didaur ulang dalam sel daur ulang segera setelah diproduksi. Sel
daur ulang pertama memisahkan logam magnesium keluar maka gas klor dikumpulkan.
Kedua komponen yang digunakan kembali dalam produksi titanium.
D. Kegunaan Titanium
 bidang kedokteran

Karena bersifat non-feromagnetik, Titanium digunakan untuk mengganti tulang yang


hancur atau patah. Dan juga titanium digunakan sebagai pengganti sendi. Digunakan
juga inplant gigi karena kemampuannya yang luar biasa untuk berpadu dengan tulang
hidup. Serta digunakan untuk terapi kesehatan

 bidang industri

Hasil titanium digunakan dalam bentuk titanium dioksida sejenis pigmen putih terang
yang kekal dengan kuasa liputan yang baik untuk cat, kertas, gigi dan plastik.
Kegunaan lainnya untuk penukar panas dan bejana yang bertekanan tinggi serta pipa
tahan korosi memakai bahan titanium.
 aplikasi lain
 Alloy titanium digunakan dalam pesawat, plat perisai, kapal angkatan laut, dan
dapat juga digunakan perkakas dapur.
 Titanium dialloykan bersama vanadium digunakan dalam kulit luar pesawat
terbang, peralatan pendaratan dan saluran hodrolik.
 Titanium digunakan sebagai pemanas dan pendingin akuarium air asin dan piau
juru selam.
 Titanium tetraklorida, cairan tak berwarna yang digunakan untuk melapisi kaca.
 Titanium dioksida digunakan pelindung matahari karena ketahanan terhadap ultra
ungu
 Material yang digunakan untuk pengganti bahan piston
 Titanium dengan kekerasannya digunakan untuk melapisi alat potong seperti bor,
dan juga sebagai alat penghalang logam dalam fabrikasi semikonduktor.

 U
Zirkonium
Zirkonium adalah sebutan untuk logam berwarna putih abu-abu, berbentuk kristal
(amorf), lunak, dapat ditempa dan diulur bila murni juga tahan terhadap udara bahkan api.
Logam yang ditemukan oleh M.H. Kalaproth pada tahun 1788 dalam bentuk mineral zircon
ini tidak ditemukan di alam dalam bentuk bebas tetapi sebagi oksida atau silikat dalam kerak
bumi dan bebatuan dalam kadar kecil. Logam ini memiliki lambing Zr dengan nomor atom
relative 91,224. Zirkonium ditemukan dalam jumlah banyak di bintang-bintang tipe S, dan
juga telah diidentifikasikan dalam matahari dan meteor. Analisis bebatuan bulan yang
diambil dari berbagai misi Apollo menunjukkan kandungan zirkonium yang tinggi,
dibandingkan dengan bebatuan bumi.
A. Sifat-sifat Zirkonium
 Sifat Fisika
Nama unsur : Zirkonium
Lambang : Zr
Golongan : IVB
Periode :5
Blok :d
Jenis unsur : Logam transisi
Nomor atom : 40
Massa atom standar : 91.224
Konfigurasi elektron : 2,8,18,10,2
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d2
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d2 5s2
[Kr] 4d2 5s2
↑↓

↑ ↑

0 -2 -1 0 +1 +2
Bilangan kuantum utama (n) =4
Bilangan kuantum azimuth (l) =2
Bilangan kuantum magnetik (m) = -1
Bilangan kuantum spin (s) = +1/2
Energi ionisasi
Titik lebur : 2128 K
Titik didih : 4682 K
Kalor peleburan : 14 kJ.mol−1
Kalor penguapan : 573 kJ.mol−1
Jari-jari atom : 160 pm
Jari-jari kovalen : 175±7 pm
Kapasitas kalor : 25.36 J.mol−1K−1
Bilangan oksidasi : 4, 3, 2, 1
(oksida amfoter)
Elektronegativitas : 1.33
(skala Pauling)
Zirkonium adalah logam kuat, bisa ditempa, ulet, dan berwarna perak abu-abu. Sifat
kimia dan fisika logam ini mirip dengan titanium. Zirkonium sangat tahan terhadap panas dan
korosi. Zirkonium lebih ringan dari baja dan kekerasannya mirip dengan tembaga. Saat
berada dalam bentuk bubuk, logam ini dapat secara spontan menyala di udara, terutama pada
suhu tinggi. Zirkonium bubuk berwarna hitam dan dianggap berbahaya karena mudah
terbakar.
 Sifat Kimia
Reaksi dengan Air
Zirkonium tidak bereaksi dengan air pada keadaan di bawah normal.
Reaksi dengan Udara
Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk
Zirkonium oksida.
Zr(s) + O2(g) → ZrO2(s)
Zirkonium dioksida (ZrO2), kadang-kadang dikenal sebagai zirkonia (jangan
dikelirukan dengan zirkon), adalah kristal putih oksida dari zirkonium. Zirconia sebagai
oksida murni tidak ditemukan di alam, akan tetapi zirconia biasa ditemukan dalam
baddeleyite and zircon (ZrSiO4) yang merupakan sumber utama dari material ini. Dari kedua
sumber zirconia tersebut, zircon yang didapat memiliki kemurnian yang rendah, dan harus
melaliu proses-proses tertentu untk menghasilkan zirconia. Dalam memproses zirconia
dilakukan pemisahan dan penghilangan material-material yang tidak diinginkan serta
impurities yang ada, yaitu zircon-silika.
Zirconia (ZrO2) merupakan oksida logam yang memiliki sifat polimorfi yaitu tiga
macam struktur Kristal antara lain: monoklinik (m-ZrO2), tetragonal (t-ZrO2) dan kubik (c-
ZrO2).
B. Keberadaan di Alam
Zirkonium berasal dari bijih utama mineral zirkon (zirconium silicate, ZrSiO 4) dan
baddleyite (zirconium oxide, ZrO2). Kedua mineral ini dijumpai dalam bentuk senyawa
dengan hafnium. Pada umumnya zirkon mengandung unsur besi, kalsium sodium, mangan,
dan unsur lainnya yang menyebabkan warna pada zirkon bervariasi, seperti putih bening
hingga kuning, kehijauan, coklat kemerahan, kuning kecoklatan, dan gelap, sisitim kristal
monoklin, prismatik, dipiramida, dan ditetragonal, kilap lilin sampai logam, belahan
sempurna – tidak beraturan, kekerasan 6,5–7,5, berat jenis 4,6–5,8, indeks refraksi 1,92–2,19,
hilang pijar 0,1%, dan titik lebur 2.5000oC. Deposit ini terdapat di US, Australia, dan Brasil.
Zirkon ditemukan umumnya pada batuan beku dan dalam kerikil serta pasir sebagai
batuan beku hasil erosi. Dalam bentuk ini, zirkonsering bercampur dengan silika, ilmenit, dan
rutil. Sebagian besardari zirkon yang digunakan dalam industri saat ini berasal dari pasirdan
kerikil.
C. Cara Mendapatkan atau Pembuatan
1.Proses Klorinasi
Klorinasi Zirkon dilakukan dengan mengubah zirkon kedalam bentuk zirkonium
karbida dengan menggunakan graphite pada graphite lined arcfurnace dengan temperatur
proses 1800oC :
ZrSiO4 + 4C → ZrC + SiO + 3CO
Silicon monoxide menguap pada temperatur 1800oC. Setelah itu ZrC diubahmenjadi
ZrCl dengan cara klorinasi pada temperatur 500oC:
ZrC + 2Cl2 → ZrCl4+ C
Pada perkembangannya, Zirkon dan karbon dicampurkan dan diklorinasi
padatemperatur 1200oC dan menghasilkan ZrCl, pada satu proses saja.
ZrSiO4 + 4C + 4Cl2 → ZrCl4 + SiCl4 + 4CO
2. Proses Alkali Fusion
Dikembangkan oleh Ames Laboratory of the U.S. Atomic Energy Commission.
Proses ini cocok untuk memisahkan hafnium darizirkonium dengan menggunakan solvent
extraction dari suatu larutan aqueous.
Pertama, Pasir zirkon dengan fraksi 1 sampai 1.5 kali berat sodium hydroxide
dicampurkan. Kemudian dipanaskan pada suatu furnace pada temperatur 565 oC. Sodium
hydroxide meleleh pada temperatur 318oC dan pada temperatur lebih tinggi sodium
hydroksida akan bereaksi dengan pasir zirkon.
4NaOH + ZrSiO4 → Na2ZrO3 + Na2SiO3 + 2H2O
Steam kemudian dilarutkan sehingga campuran menjadi berfasa viscous dan berubah
menjadi fragile-porous solid (“frit”) saat temperatur mencapai 530oC. Setelah pendinginan,
fragile-porous solid dipecah dandilakukan leaching menggunakan air, dimana terjadiekstraksi
Na2SiO3. Residu kemudian di-leaching dengan menggunakan asam yang melarutkan
Na2ZrO3.
3. Proses Fluosilicate Fusion
Digunakan di Uni Soviet untuk menghasilkan feed pada separasi hafnium dari
zirkonium dengan fractional crystallization dari K2MF6. Zirkon dihancurkan sampai ukuran
200 mesh dandicampur dengan potassium flousilicate dan potassiumklorida. Campuran
tersebut disinter dalam sebuah rotary furnace pada temperatur 650 dan 700oC. Reaksi yang
terjadi adalah :
ZrSiO4 + K2SiF6 → K2ZrF6 + 2SiO2
Produk hasil proses sinter tersebut didinginkandan dihancurkan sampai berukuran 100
mesh dan dilakukan proses leaching pada temperatur 85oC dengan HCl 1%. Hasilnya di-filter
pada temperature 80oC lalu didinginkan agar terbentuk kristal K2ZrF6 (serta K2HfF6) yang
kemudian disaring dan dicuci dengan air.
Terdapat tiga cara yang dapat digunakan dalam proses pembuatan zirconium, yaitu:
1. Proses Kroll, meliputi reduksi dari uap tethrachloride darileburan magnesium.
2. Proses hot wire, meliputi dekomposisi dari iodide.
Elektrolisis dari double potassium floride yang dilarutkankstraksi zirconium dari zircon, yaitu
dari lelehan garam.
D. Reaksi- reaksi Zirkonium
Reaksi dengan Halogen
Zirkonium bereaksi dengan Halogen membentuk Zirkonium (IV) Halida.
Zr(s) + 2F2(g) → ZrF4(s)
Zr(s) + 2Cl2(g) → ZrCl4(s)
Zr(s) +2Br2(g) → ZrBr4(s)
Zr(s) + 2I2(g) → ZrI4(s)
Reaksi dengan Asam
Hanya terdapat sedikit kemungkinan logam Zirkonium bereaksi dengan asam.
Zirkonium tidak dapat bercampur dengan asam hidrofluorik, HF, membentuk kompleks
fluoro.
E. Struktur dan Sifat-Sifat Oksida
a. Oksida Zirkonium
Zirkonium oksida adalah logam berwarna putih keabu-abuan, berbentuk kristal
(amorf/struktur kristal yang tidak teratur), lunak, dapat ditempa dan diulur bila murni, juga
tahan terhadap udara bahkan api. Zirkonium oksida tergolong material yang bersifat
polimorfi yang memiliki tiga macam struktur kristal yaitu monoklinik (<1170 °C), tetragonal
(1170 - 2370 °C), kubus (>2370 °C). Zirkonium murni pada suhu kamar memiliki struktur
kristal monoklinik (m-ZrO2) dan bila terkena pemanasan sampai 1000 - 1100 °C akan
berubah struktur kristalnya menjadi tetragonal (t-ZrO2). Karena pada kisaran suhu 1000 -
1100 °C masih tergolong fase yang tidak stabil dan bila didinginkan kembali pada suhu ruang
akan berubah kembali menjadi monoklinik (m-ZrO2).

Gambar 3. Kristal ZrO2 monoklinik dengan ion Zr4+ ditunjukkan dengan bulatan kecil
berwarna kuning dan ion O2- bulatan besar berwarna biru di mana atom Zr dikelilingi oleh
lima atom oksigen. Perangkat lunak yang digunakan untuk menggambar adalah program Ball
and Sticks.
Gambar 4. Kristal ZrO2 tetragonal dengan ion Zr4+ ditunjukkan dengan bulatan kecil
berwarna ungu dan ion O2- bulatan besar berwarna merah dimana atom Zr dikelilingi oleh
lima atom oksigen. Perangkat lunak yang digunakan untuk menggambar adalah program
Balls and Sticks.
Oksida campuran dari ZrO2 yang disebut sebagai zirkonat dapat dibuat dari campuran
antara oksida, hidroksida, dan nitrat dari logam-logam lain, mirip senyawa zirkonium yang
dibakar pada ~1000-25000C. CaZrO3 bersifat isomorfi dengan perovskit. Struktur spinel dari
MIIZrO4 juga telah dikenal.
F. Kegunaan Zirkonium
.
1. Biasanya digunakan untuk komponen dalam deodorant, bola lampu, filament, dan
batu permata buatan.
2. Logam zirkonium digunakan dalam teras reaktor nuklir karena tahan korosi dan
tidak menyerap neutron. Zircaloy merupakan aliase zirkonium yang penting untuk
penyerapan nuklir, seperti menyalut bagian-bagian bahan bakar.
3. Zr banyak digunakan dalam reaktor nuklir sebagai air-cooled.
4. Zirkonium digunakan dalam industri baja untukmenghilangkan nitrogen dan
belerang dari besi, sehinggadapat meningkatkan kualitas dari baja.
5. Zr ditambahkan ke besi untuk menciptakan sebuah paduan yang dapat
meningkatkan machinability, ketangguhan, dan keuletan.
6. Zirkonium Foil digunakan untuk ignition-flash material pada photography bulb.
7. Sponged Zirkonium banyak digunakan pada industri militer.
8. Zirkonium dan paduannya dengan Al, Fe, Ti, atau Vdigunakan pada vacuum tube,
pada pipa gas dan pada ultra-high-purity environment di industri semikonduktor.
9. Zirkonium powder merupakan sumber panas pada alat peledak dan alat pembakar
untuk berbagai kegunaan, termasuk untuk automotive air bag inflator.
10. Zirkonium juga digunakan untuk konstruksi reaktor kimia dimana ketahanan korosi
sangat dibutuhkan.
11. Zirkonium yang bercampur dengan titanium, nikel, tembaga menghasilkan
Liquidmetal. Liquidmetal adalah sejenis amorphous metal alloys hasil
pengembangan California Institute of Technology. Sifat bahan ini sangat kuat dan
ringan. Apabila disentuh, permukaannya halus seperti kaca.
12. Cubic Zirconia memiliki kandungan Zirconium Oxide dengan warna alami.
13. Zirconium oxyclorida, sebagai bahan pelapis (coating) pada tekstil.
14. Zirkonium hydrat sebagai moderator neutron.
15. Zirkonium karbonat sebagai obat ( berbentuk salep) utntuk melawan racun yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan
16. Dalam industri kimia, zirkonia digunakan untuk pembuatan zirconium sulfat,
H2ZrO2(SO4)2.3H3O. bahan kimia ini sangat penting karena merupakan bahan dasar
dalam pembuatan kimia zirkonium lainnya. Zirkonium sulfat digunakan sebagai
bahan untuk penyamakan kulit (tanning leather) dan bahan tambahan pada pigmen
titania (berfungsi sebagai pengatur pigme)

Hafnium

Hafnium adalah unsur kimia dengan simbol Hf dan nomor atom 72. Logam transisi
berkerut abu-abu berkilau dan berkerut, hafnium secara kimiawi menyerupai zirkonium dan
ditemukan di banyak mineral zirkonium. Keberadaannya diprediksi oleh Dmitri
Mendeleev pada tahun 1869, meskipun tidak diidentifikasi sampai tahun 1923,
menjadikannya unsur stabil kedua dari belakang untuk ditemukan (renium disebut dua tahun
kemudian). Hafnium dinamai Hafnia, nama Latin untuk Kopenhagen, tempat ditemukannya.
Hafnium digunakan dalam filamen dan elektroda. Beberapa proses fabrikasi
semikonduktor menggunakan oksida untuk sirkuit terpadu pada 45 nm dan panjang fitur yang
lebih kecil. Beberapa superalloy yang digunakan untuk aplikasi khusus mengandung hafnium
dalam kombinasi dengan niobium, titanium, atau tungsten.
A. Sifat-sifat Hafnium
 Sifat Fisik
Simbol : Zr
Radius Atom : 1.6 Å
Volume Atom : 14.1 cm3/mol
Massa Atom : 91.224
Titik Didih : 4682 K
Radius Kovalensi : 1.45 Å
Struktur Kristal : Heksagonal
Massa Jenis : 6.51 g/cm3
Konduktivitas Listrik : 2.3 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas : 1.33
Konfigurasi Elektron : [Kr]4d2 5s2
Formasi Entalpi : 21 kJ/mol
Konduktivitas Panas : 22.7 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi : 6.84 V
Titik Lebur : 2128 K
Bilangan Oksidasi :4
Kapasitas Panas : 0.278 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan : 590.5 kJ/mol
 Sifat Kimia
Hafnium adalah logam yang ditemukan oleh Dirk Coster tahun 1923 memiliki
tampilan yang berkilau seperti perak dengan symbol Hf bernomor atom 72. Logam ini
resistan terhadap korosi dan mempunyai sifat fisika dan kimia yang mirip dengan Zirkonium.
Logam ini memiliki kemiripan konfigurasi elekthanide contraction (q.v).
B. Cara Mendapatkan atau pembuatan
Logam hafnium pertama kali dipersiapkan oleh van Arkel dan deBoer dengan
melewatkan uap tetraiodida di atas filamen tungsten yang dipanaskan.Hampir semua logam
hafnium sekarang ini diproduksi dengan mengurangi tetraklorida dengan magnesium atau
dengan sodium (proses Kroll).
C. Reaksi dan Senyawanya
Logam Hafnium resistan terhadap kondisi alkali, namun Hafnium bereaksi dengan
Halogen membentuk Hafnium Tetrahalides, misalnya HfCl4, Hf F4. Selain itu, pada
temperature tinggi, Hafnium dapat bereaksi dengan Oksigen membentuk HfO2, dengan
Nitrogen membentuk HfN yang mana mempunyai titik didih 33050C dengan Karbon
membentuk HfC, dengan Melting Point mendekati 38900C ,dan Boron, Silikon serta Sulfur.
●Reaksi dengan Air
Tidak bereaksi dengan air di bawah kondisi normal.
●Reaksi dengan Udara
Hf (s) + O2 (g) → HfO2 (s)
●Reaksi dengan Halogen
Hf (s) +2F2 (g) → HfF4 (s)
 Struktur Kristal Hafnium Karbida (HFC)

D. Kegunaan Hafnium
1. Hafnium digunakan untuk batang kontrol reaktor nuklir karena kemampuannya menyerap
neutron dan sifat ketahanan mekanik dan korosi yang baik. Ini sangat kontras dengan
zirkonium, yang meski secara kimia sangat mirip dengan hafnium, sangat buruk dalam
menyerap neutron. Oleh karena itu Zirkonium digunakan pada lapisan bawah (lapisan
luar) batang bahan bakar yang melaluinya neutron dapat berjalan dengan mudah.
2. Hafnium juga digunakan dalam lampu kilat fotografi, filamen lampu, dan peralatan
elektronik sebagai katoda dan kapasitor.
3. Paduan hafnium dengan beberapa logam lainnya, seperti besi, niobium, tantalum dan
titanium.
4. Paduan hafnium-niobium mempunyai daya tahan panas dan digunakan dalam aplikasi
ruang angkasa, seperti mesin roket ruang angkasa.
5. Hafnium karbida digunakan untuk memasang tungku / pembakaran suhu tinggi karena sifat
refraktorinya (tidak meleleh pada suhu tinggi).
6. Senyawa berbasis Hafnium digunakan di isolator gerbang pada rangkaian terpadu 45 nm
untuk komputer.
7. Senyawa berbasis oksida Hafnium diperkenalkan ke dalam chip berbasis silikon untuk
menghasilkan prosesor dengan kapasitas lebih kecil dan lebih hemat energi dan kinerja

Rutherfodium
 U

Unsur ini merupakan unsur sintetik yang merupakan isotop yang mengalami
peluruhan melalui reaksi fisi yang berjalan spontan. Kelimpahannya belum diketahui
prosentasenya di alam secara pasti. Rutherfordium adalah unsur kimia dalam tabel periodik
berlambang Rf dengan nomor atom 104.Merupakan unsur sintetik yang amat radioaktif.
Unsur ini adalah unsur transaktinida pertama dan diperkirakan mempunyai sifat yang mirip
dengan Hafnium.
A. Sifat Fisik dan Kimia Senyawa Rutherfordium

Simbol : Rf

Radius Atom : Å

Volume Atom : cm3/mol

Massa Atom : -261

Titik Didih : K

Radius Kovalensi : Å

Struktur Kristal : n/a

Massa Jenis : g/cm3

Konduktivitas Listrik : x 106 ohm-1cm-1

Elektronegativitas : n/a

Konfigurasi Elektron : [Rn]5f14 6d2 7s2

Formasi Entalpi : kJ/mol

Konduktivitas Panas : Wm-1K-1

Potensial Ionisasi : V

Titik Lebur : K

Bilangan Oksidasi : n/a

Kapasitas Panas : Jg-1K-1

Entalpi Penguapan : kJ/mol

B. Kegunaan Rutherfordium
Adapun kegunaan dari unsur Rutherfordium ini belum diketahui karena unsur
Rutherfordium ini merupakan unsur transuranium yang termasuk transaktinida, yang berarti
bahwa memiliki nomor atom lebih besar dari nomor atom Uranium (92), dan semua unsur
yang memiliki nomor atom lebih dari 92 tidak ditemukan di alam. Kesemua unsur tersebut
termasuk Rutherfordium merupakan unsur radioaktif dengan waktu paruh lebih pendek
daribumi, sehingga atom-atom ini jika pernah ada di bumi telah lama meluruh.
Latihan Siswa

 U

1. Apa yang dimaksud dengan Unsur- Unsur Transisi ?


2. Sebutkan Sifat Fisik dan Kimia dari Unsur Titanium dan Rutherfodium?
3. Jelaskan Bagaimana Cara mendapatkan unsur zirkonium!
4. Apa yang terjadi jika zirkonium direaksikan dengan asam ?
5. Apa Kegunaan dari Unsur Hafnium, dan tuliskan reaksi terhadap air, halogen, dan
udara ?

UJI KOMPETENSI
1. Dibawah ini yang manakah termasuk 4. Proses pembuatan unsur dengan
unsur-unsur golongan IV B, melewatkan uap tetraiodida di atas
Kecuali... filamen tungsten yang
a.Zirkonium,Rutherfodium,Titanium dipanaskan.Hampir semua logam
b. Zinc, Hafnium, Titanium hafnium sekarang ini diproduksi
c.Rutherfodium, Hafnium,Zirconium dengan mengurangi tetraklorida
dengan magnesium atau dengan
d. Hafnium, Titanium, Rutherfodium
sodium (proses Kroll)...
e. Rutherfodium,zirkonium,Titanium a. Skandium
b. Hafnium
2. Apa Kegunaan dari Rutherfodium... c. Titanium
a. digunakan untuk mengganti tulang d. Rutherfodium
yang hancur atau patah. e. Zirconium
b. digunakan untuk komponen dalam 5. Unsur yang dibuat dengan proses
deodorant, bola lampu, filament, dan klorinasi, Proses Alkali Fusion,
batu permata buatan. Proses Fluosilicate Fusion ...
c. digunakan untuk batang kontrol a. Aktinium
reaktor nuklir karena b. Hafnium
kemampuannya menyerap neutron c. Titanium
dan sifat ketahanan mekanik dan d. Rutherfodium
korosi yang baik. e. Zirconium
d. digunakan untuk konstruksi
reaktor kimia dimana ketahanan 6. Unsur yang ditemukan umumnya
korosi sangat dibutuhkan. pada batuan beku dan dalam kerikil
e. belum diketahui karena serta pasir sebagai batuan beku hasil
merupakan unsur transuranium yang erosi...
termasuk transaktinida a. Aktinium
3. Apa kegunaan dari Titanium.. b. Hafnium
a. digunakan untuk mengganti tulang c. Titanium
yang hancur atau patah. d. Rutherfodium
b. digunakan untuk komponen dalam e. Zirconium
deodorant, bola lampu, filament, dan
batu permata buatan. 7. Zirkonium bereaksi dengan Halogen
c. digunakan untuk batang kontrol membentuk...
reaktor nuklir karena
kemampuannya menyerap neutron a. Zirkonium (IV) Halida.
dan sifat ketahanan mekanik dan b. Zirkonium (II) Halida.
korosi yang baik. c. Zirkonium (III) Halida.
d. digunakan untuk konstruksi d. Zirkonium (III) Oksida.
reaktor kimia dimana ketahanan e. Zirkonium (II) Oksida.
korosi sangat dibutuhkan. 8. Titanium akan bereaksi dengan air
e. belum diketahui karena dan membentuk....
merupakan unsur transuranium yang
termasuk transaktinida a. Titanium dioksida dan hydrogen
b. Titanium oksida dan hydrogen
c. Titanium dioksida dan oksigen
d. Titanium oksida dan oksigen
e. Titanium dioksida dan halida

9. Titanium dibakar di udara akan


menghasilkan...
a. Titanium dioksida
b. Titanium oksida
c. Titanium monoksida
d. Titanium Hidrida
e. Titanium

10. Merupakan
Struktur dari...
a. ZrO2
b. ZrCO2
c. Zr2O2
d. ZrOH
e. ZrCOH2
Soal Remidi

 U

1. Tuliskan reaksi Titanium dengan Halogen ?


2. Bagaimana cara mendapatkan unsur zirkonium , Jelaskan!
3. Mengapa pada unsur zirkonium hanya terdapat sedikit kemungkinan logam
Zirkonium bereaksi dengan asam?
4. Tuliskan reaksi Titanium dengan air ?
5. Apa kegunaan dari Hafium dalam kehidupan sehari- hari ?

Soal Pengayaan

 U

6. Tuliskan sifat fisik dan kimia kimia unsur titanium, zirconium, hafnium dan
rutherfodium?
7. Jelaskan kegunaan dari unsur titanium, zirconium, hafnium dan rutherfodium?
8. Bagaimana cara memperoleh unsur titanium, zirconium, hafnium dan
rutherfodium?
9. Apa dampak lingkungan dari titanium, zirconium, hafnium dan rutherfodium?
10. Apa yang dimaksud dengan unsur Rutherfordium merupakan unsur transuranium
yang termasuk transaktinida ?
DAFTAR PUSTAKA

Anwardah.2018.Sifat, Pembuatan, Kegunaan dan Sumber Dari Unsur zirkonium.


(Online).https://sainskimia.com/sifat-pembuatan-kegunaan-dan-sumber-dari-unsur-
zirkonium. (Diakses pada tanggal 30 Agustus 2019).
Hikmat.2018.PengertianUnsurRuterfordium.
(Online).https://kliksma.com/2015/04/pengertian-unsur-ruterfordium-dan-efeknya.html.
(Diakses pada tanggal 30 Agustus 2019).
Mulya,Mena.2015.MakalahHafnium.
(Online).https://id.scribd.com/document/365627728/Makalah-Hafnium-fix. (Diakses
pada tanggal 30 Agustus 2019).
Nur,Naufa.2013. Makalah Unsur Transisi Y (Yitarium) dn Zr (Zikronium) . (Online).
https://www.academia.edu/7658451/Makalah_Yitrium_dan_Zirkonium. (Diakses pada
tanggal 30 Agustus 2019).
Trisna, Eva. 2015. Makalah Titanium dan Zirkonium. (Online).
https://id.scribd.com/document/280667435/makalah-titanium-dan-zirkonium. (Diakses
pada tanggal 30 Agustus 2019).
KIMIA UNSUR TRANSISI GOLONGAN VB

Peta Konsep
Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat :


1. Mengetahui sifat fisik dan kimia dari unsur transisi golongan V B
2. Menjelaskan proses pembuatannya dari unsur transisi golongan V B
3. Menjelaskan keberadaan di Alam dari unsur transisi golongan V B
4. Mengetahui senyawa-senyawa penting dalam unsur transisi golongan VB
5. Mengetahui reaksi- reaksi penting dalam unsur transisi golongan V B
6. Mengetahui kegunaan dari Unsur transisi golongan V B

Apersepsi

Setiap yang kita gunakan atau kita butuhkan tidak terlepas dari namnya kimia, yang
lebih sederhanya mengandung unsur-unsur kimia sehingga kita mengetahui dampaknya
bagi kehidupan. Disini akan menyajikan materi kimia Unsur transisi golongan V B
memiliki 4 unsur diantaranya Vanadium, Niobium, Tantalum, dan Dubidium yang akan
dibahas yakni, Sifat fisik dan kimia, keberadaan di Alam, Cara mendapatkan, Reaksi-
reaksi penting, senyawa- senyawa penting sera kegunaan dari unsur tersebut.
Vanadium

Vanadium ditemukan dalam 65 mineral yang berbeda, di antaranya karnotit, roskolit,


vanadinit, dan patronit, yang merupakan sumber logam yang sangat penting. Vanadium
juga ditemukan dalam batuan fosfat dan beberapa bijih besi, juga terdapat dalam minyak
mentah sebagai senayawa kompleks organik. Vanadium juga ditemukan dalam sedikit
dalam batu meteor.
Produksi komersial berasal dari abu minyak bumi dan merupakan sumber
Vanadium yang sangat penting. Kemurnian yang sangat tinggi diperoleh dengan mereduksi
vanadium triklorida dengan magnesium atau dengan campuran magnesium-natrium.
Sekarang, kebanyakan logam vanadium dihasilkan dengan mereduksi V 2O5 dengan
kalsium dalam sebuah tabung bertekanan, proses yang dikembangkan oleh McKenie dan
Seybair.
A. Sifat Kimia dan Fisika Vanadium

Nomor atom : 23


Massa atom : 50,9414 g/mol
Elektronegativitas menurut Pauling :1,6
Densitas : 6,1 g/cm pada 20°C
Titik lebur : 1910 °C
Titik didih : 3407 °C
Radius Vanderwaals : 0,134 nm
Radius ionic : 0,074 nm (+3); 0,059 (+5)
Isotop : 5
Energi ionisasi pertama : 649,1 kJ/mol
Energi ionisasi kedua : 1414 kJ/mol
Energi ionisasi ketiga : 2830 kJ/mol
Energi ionisasi keempat : 4652 kJ/mol
Ditemukan oleh : Nils Sefstrom(1830)

Vanadium adalah unsur langka, lunak, dan berwarna abu-abu putih yang
ditemukan dalam mineral tertentu dan digunakan terutama untuk menghasilkan
paduan logam. Vanadium tahan terhadap korosi karena memiliki lapisan pelindung
oksida di permukaannya. Vanadium tidak pernah ditemukan secara murni di alam,
melainkan terdapat bersenyawa pada sekitar 65 mineral yang berbeda seperti
patronite, vanadinite, carnotite dan bauksit. Vanadium terbentuk pada endapan
mengandung karbon seperti minyak mentah, batubara, dan pasir tar. Cadangan besar
vanadium dapat ditemukan di Afrika Selatan dan di Rusia. Produksi bijih vanadium
dunia sekitar 45.000 ton per tahun. Vanadium umumnya terdapat di sebagian besar
tanah dalam jumlah bervariasi dan diserap oleh tanaman. Dalam biologi, atom
vanadium merupakan komponen penting beberapa enzim, terutama nitrogenase
vanadium yang digunakan oleh beberapa mikroorganisme nitrogen. Beberapa sifat
vanadium:

 Dipanaskan dalam H2 (tanpa gas lain) pada 1100 ºC membentuk vanadium


hidrida yang stabil.
 Vanadium memiliki bilangan oksidasi +4.

 Logam ini reaktif dalam keadaan dingin, bila dipanaskan terbentuk V2O
(coklat), dipanaskan terus terbentuk V2O3 (hitam), V2O4 (biru), akhirnya
V2O5 (orange). Logam ini terbakar dengan nyala terang dengan oksigen.

 Bila dipanaskan dengan Cl2 kering terbentuk VCl4.

 Logam ini tidak bereaksi dengan air brom, HCl/dingin, melepaskan H2 dengan
HF dan membentuk larutan hijau.

B. Cara Mendapatkan atau Pembuatan

Cara mendapakan Vanadium diantaranya adalah dengan cara ekstraksi dari beberapa
senyawa yaitu :
 Dari vanadinite.
Ekstrksi dari bijih ini melibatkan beberapa tahap :
a) Pemisahan PbCl2.
Bijih direaksikan dengan HCl pekat, PbCl2 akan mengendap, dioxovandium
chlotida (VO2Cl) tetap dalam larutan.
b) Pembuatan V2O5.
Setelah PbCl2 dipisahkan, larutan ditambah NH4Cl dan dijenuhkan dengan
NH3, sehingga terbentuk NH4VO3 bila dipanaskan akan terbentuk V2O5.
c) Reduksi V2O5.
V2O5 direduksi dengan Ca pada 900 – 950 º C untuk memperoleh vanadium
murni
 Pembuatan logam :
Logam ini sangat sulit diperoleh dalam keadaan murni sebab titik cair yang tinggi
dan reaktivitas terhadap O2, N2 dan C pada suhu tinggi. Vanadium ± 99 % dapat diperoleh
dengan mereduksi V2O5 dengan Al (proses thermit). Vanadium murni diperoleh dengan
mereduksi VCl3 dengan Na atau dengan H2 pada suhu 900 º C. VCl3 diperoleh dari reaksi
V2O5 dengan S2Cl2 pada 300 º C. Reduksi VCl4 dengan Mg dapat memperoleh 99,3 %
vanadium.
C. Reaksi dan Persenyawaan Vanadium
Cara mendapakan Vanadium diantaranya adalah dengan cara ekstraksi dari
beberapa senyawa yaitu:
a) Dari vanadinite
Ekstraksi dari bijih ini melibatkan beberapa tahap:
1) Pemisahan PbCl2
Bijih direaksikan dengan HCl pekat, PbCl2 akan mengendap, dioxovandium
chlotida (VO2Cl) tetap dalam larutan.
2) Pembuatan V2O5
Setelah PbCl2 dipisahkan, larutan ditambah NH4Cl dan dijenuhkan dengan
NH3, sehingga terbentuk NH4VO3 yang bila dipanaskan akan terbentuk V2O5.
3) Reduksi V2O5
V2O5 direduksi dengan Ca pada 900 – 950 º C untuk memperoleh vanadium
murni (Mardenand – Rich, 1927).
b) Dari carnotite.
1) Pembuatan sodium orthovanadate
Carnotite dicairkan dengan Na2CO3, masa cair yang diperoleh diekstraksi
dengan air untuk mengendapkan Fe(OH)3, larutan dipekatkan dan
didinginkan maka didapat Na3VO4.
2) Pembuatan V2O5
Larutan yang berisi Na3VO4 diberi NH4Cl dan dijenuhkan dengan NH3,
sehingga terbentuk NH4VO3 (amonium metavanadate), yang dipanaskan
untuk mendapatkan V2O5.
3) Reduksi V2O5.
Dengan cara Mardenand-Rich diperoleh logam vanadium murni.
Vanadium membentuk senyawa dengan bilangan oksidasi +5, +4, +3 dan +2.
Senyawa dengan bilangan oksidasi rendah merupakan reducing agent, bersifat unik
dan berwarna.
a) Senyawa V+5
Senyawa V+5 (yang tidak berwarna) direduksi dengan reduktor yang sesuai
terjadi perubahan sebagai berikut:
VO3- → VO+2 → V+3 → V+2
Meta vandate ion vanadyl, hijau ion
(ion tak ber- V+4 (biru) vanado
warna, V+5) (violet)
1) Vanadium pentoksida, V2O5
Dibuat dari:
 Oksidasi / pemanggangan logam atau oksidanya dengan
 Bilangan oksidasi rendah. V2O5 sebagai hasil akhir.
 Hidrolisa VOCl3.
 Pemanasan amonium vanadate.
Penggunaan:
 Sebagai katalis dalam oksidasi SO2 → SO3, dalam pembuatan asam
sulfat.
V2O5
2SO2 + O2 ↔ 2SO3
 Katalis dalam oksidasi alkohol dan hidrogenasi olefin.
2) Vanadium pentaflourida, VF5
Senyawa ini dinyatakan sebagai sublimat putih murni. Dibuat dengan
pemanasan VF4 dalam lingkungan nitrogen, pada suhu 350°C – 650°C.
Senyawa ini sangat mudah larut dalam air atau pelarut organik.
3) Vanadium oxitrikhlorida, VOCl3
Senyawa ini dibuat dengan melewatkan Cl 2 kering pada VO3 yang
dipanaskan. Senyawa ini berwarna kuning bening dengan titik didih 127°C.
4) Vanadium pentasulfida, V2S5
Senyawa ini dibuat dengan memanaskan campuran vanadium trisulfida,
dengan sulfur tanpa udara pada 400 ° C. senyawa ini berupa bubuk hitam.

b) Senyawa V+4
Senyawa – senyawa dengan bilangan oksidasi +4 ini sangat stabil, mudah
dibuat.
1) Vanadium titroksida, V4O4 atau VO2
Dibuat dengan pemanasan campuran vanadium trioksida dan vanadium
pentoksida tanpa udara dengan jumlah molar yang sama. Senyawa ini
berbentuk kristal biru tua, mudah larut dalam asam atau basa.
2) Vanadium titraflourida, VF4
Dibuat dari reaksi HF anhidrid dengan VCl4. Reaksi berjalan mulai suhu
28°C dan meningkat secara lambat sampai 0°C. Flourida ini berupa bubuk
kuning kecoklatan, larut dalam air membentuk larutan berwarna biru.
3) Senyawa vanadil.
Senyawa ini berisi kation vanadil (VO +2) dimana bilangan oksidasinya +4,
bersifat unik, berwarna biru. Vanadil klorida dibuat dari hidrolisa VCl4.
VCl4 + H2O → VOCl2 + 2HCl
Atau dari reaksi V2O5 dengan HCl
V2O5 + HCl → 2VOCl2 +3H2O + Cl2
Senyawa VOCl2 bersifat reduktor kuat yang digunakan secara komersial
dalam pewarnaan. Hanya E° dari VO+2/ VO3 adalah – 1 volt.

c) Senyawa V+3
1) Vanadium trioksida, V2O3.
Dibuat dengan mereduksi V2O5 dengan hidrogen. V2O3 bersifat basa, larut
dalam asam memberikan ion hezaquo, V(H2O)63+.
2) Vanadium halida dan oxihalida.
Vanadium triflourida, VF3.3H2O dibuat bila V2O3 dilarutkan HF. Trihalida
yang lain adalah VCl3 dan VBr3, sedang VI3 tidak dikenal. Vanadium
oxihalida yang dikenal adalah VOCl dan VOBr. Keduanya tak larut dalam
air tetapi larut dalam asam.

d) Senyawa V+2
Senyawa – senyawa V+2 berwarna dan paramagnetik ion V+2 merupakan
reduktor kuat. Larutan encer V+2 (violet) mereduksi air membebaskan H2.
V+2 + H+ → V+3 + ½ H2
(violet) (hijau)

e) Senyawa V+1, V-1 dan V°


Bilangan oksidasi ini tidak umum, distabilkan oleh ligan asam п. Bilangan
oksidasi +1 dijumpai pada senyawa V(CO)6-1.
D. Kegunaan Vanadium
Sebagian besar vanadium (sekitar 80 %) digunakan sebagai ferrovanadium atau sebagai
aditif baja. Campuran vanadium dengan aluminium dan titanium digunakan dalam mesin jet
dan rangka pesawat. Paduan vanadium dengan baja digunakan dalam as roda, poros engkol,
roda gigi, dan komponen penting lainnya. Paduan vanadium juga digunakan dalam reaktor
nuklir karena logam ini memiliki kemampuan penyerapan neutron yang rendah. Vanadium
oksida (V2O5) digunakan sebagai katalis dalam pembuatan asam sulfat dan anhidrida maleat
serta dalam pembuatan keramik. Unsur ini juga ditambahkan ke kaca untuk menghasilkan
warna hijau atau biru. Kaca yang dilapisi dengan vanadium dioksida (VO 2) dapat memblokir
radiasi infra merah pada suhu tertentu.
Niobium

Ditemukan pada tahun 1801 oleh Hatchett dari bijih yang dikirim ke Inggris. Logam
ini dimurnikan pertama kali pada tahun 1864 oleh Bloomstrand, yang mereduksi garam
niobium klorida dengan proses pemanasan dengan menggunakan hidrogen dari atmosfer.
Nama niobium diambil oleh IUPAC pada tahun 1950 setelah diperdebatkan selama 100
tahun. Banyak komunitas asosiasi ahli kimia terkemuka maupun milik pemerintah yang
mengacu pada logam ini dengan nama niobium, kecuali satu perusahaan komersial terkemuka
di Amerika Serikat yang menyebutnya sebagai kolumbium.

A. Sifat Kimia dan Fisika Niobium

Niobium berwarna putih berkilau, lunak dan bisa ditempa. Bila terpapar dengan
udara pada suhu kamar dengan waktu yang cuku lama, warnanya berubah menjadi kebiru-
biruan. Logam ini teroksidasi di udara pada suhu 200 oC. Dengan demikian, niobium harus
terlindung dari udara atmosfer,  bila hendak diproses, meski pada suhu biasa saja.
Nomor atom : 41
Massa atom : 92,91 g/mol
Elektronegativitas menurut Pauling : tidak diketahui
Kepadatan : 8,4 g/cm3 pada 20 °C
Titik lebur : 2410 °C
Titik didih : 5100 °C
Radius Vanderwaals : 0,143 nm
Radius ionic : 0,070 nm (+5); 0,069 nm (+4)
Isotop : 14
Energi ionisasi pertama : 652 kJ/mol
Ditemukan oleh : Charles Hatchett 1801
Niobium adalah logam langka, lunak, bisa ditempa, dan berwarna putih abu-abu.
Unsur ini memiliki struktur kristal kubus dengan sifat fisik dan kimia menyerupai
tantalum. Niobium mudah bereaksi dengan oksigen, karbon, halogen, nitrogen, dan
sulfur, bahkan pada suhu ruang. Logam ini inert terhadap asam, bahkan aqua regia
pada suhu kamar, tetapi bereaksi dengan panas, asam pekat, dan terutama oleh basa
dan oksidator.
Tanaman umumnya hanya memiliki niobium dengan konsentrasi amat rendah
dan bahkan tidak memiliki sama sekali, meskipun beberapa lumut dapat memiliki
nobium 0,45 ppm. Namun, tanaman yang tumbuh dekat endapan niobium dapat
mengakumulasi logam ini pada tingkat di atas 1 ppm.
Niobium ditambang terutama dari mineral columbite yang sebelumnya dikenal sebagai
colombium (Cb). Logam lain yang ditambang adalah piroklor dan menjadi yang
terpenting. Daerah pertambangan utama adalah Brazil (menghasilkan lebih dari 85%
niobium dunia), Zaire, Rusia, Nigeria dan Kanada.
B. Cara Mendapatkan atau Pembuatan

Pembuatan niobium pertama kali dilakukan dengan mereduksi garam niobium klorida
dengan proses pemanasan dengan menggunakan hidrogen dari atmosfer.
C. Reaksi dan Persenyawaan Niobium
a) Reaksi dengan udara dan air
Niobium tidak bereaksi dengan air dan udara pada kondisi normal,
karena permukaan logamnya telah dilapisi oleh lapisan oksida.
b) Reaksi dengan oksigen
Nb (s) + O2 (g) → NbO2 (s)
c) Reaksi dengan Halogen
2Nb (s) + 5F2 (g) → 2NbF5 (s)
2Nb(s) + 5Cl2 (g) → 2NbCl5 (s)
2Nb (s) +5Br2 (g) → 2NbBr5 (s)
2Nb (s) + 5I2 (g) → 2NbI5 (s)
d) Reaksi dengan Karbon
Nb (s) + C (s) → NbC (s)
Tantalum

Ditemukan oleh Ekeberg pada tahun 1802, tetapi banyak ahli kimia yang
menduga niobium dan tantalum adalah sama hingga Rowe membedakannya ada tahun
1844, dan Marignac (tahun 1866), menunjukkan bahwa asam niobat dan tantalat
adalah dua asam yang berbeda. Ahli kimia sebelumnya hanya mengisolasi unsur yang
belum murni. Unsur ini baru didapatkan murni dan bisa ditempa untuk pertama kalinya
oleh von Bolton pada tahun 1903. Tantalum terutama ditemukan dalam mineral
kolumbit-tantalit.

A. Sifat-Sifat Tantalum
Nomor atom : 73
Massa atom : 180,984 g/mol
Elektronegativitas menurut Pauling : 1,5
Densitas : 16,69 g/cm3
Titik lebur : 3017 °C
Titik didih : 5458 °C
Radius Vanderwaals :-
Radius ionic :-
Konfigurasi elektron : [Xe] 4f14 5d36s2

Tantalum adalah logam keras, berat dan berwarna abu-abu. Dalam keadaan
murni, tantalum bisa ditempa dan bisa dibentuk menjadi kawat halus yang digunakan
sebagai filamen untuk menguapkan logam seperti aluminum. Tantalum nyaris tak
dapat dilarutkan secara kimiawi pada suhu di bawah 150oC, dan hanya bisa dilarutkan
oleh asam fluorida, larutan asam yang mengandung ion florida,  dan sulfur trioksida
bebas. Senyawa basa lambat bereaksi terhadap tantalum. Pada suhu tinggi, tantalum
menjadi lebih reaktif. Unsur ini memiliki titik cair yang hanya dimiliki oleh tungsten
dan renium. Tantalum digunakan untuk membuat beragam alloy dengan sifat-sifat
yang diinginkan seperti titik cair tinggi, kuat, kemampuan tempa yang baik, dan lain-
lain. Tantalum memiliki kemampuan gettering (mengumpulkan pengotor pada satu
lapisan strukturnya) pada suhu tinggi, lapisan oksida tantalum sangat stabil, sifat
dielektrik yang baik.
B. Cara Mendapatkan atau Pembuatan
Pemisahan tantalum dari niobium membutuhkan beberapa tahap yang rumit.
Beberapa metode digunakan secara komersial untuk menghasilkannya, termasuk
elektrolisis kalium fluorotantalat cair, reduksi kalium fluorotantalat dengan natrium,
atau mereaksikan tantalum karbida dengan tantalum oksida. Telah dikenali 25 isotop
tantalum, sedangkan yang ada di alam hanyalah dua isotop saja.

C. Reaksi dan Persenyawaan Tantalum


a) Senyawa Ta dengan bilangan oksidasi +5
1) Ta2O5.
Dibuat dengan dihidroksioksida terhidrat (sering disebut asam niobat atau
tantalat), atau dengan pemanggangan senyawa tertentu dengan oksigen
berlebih. Senyawa ini berbentuk bubuk yang padat, relatif inert secara kimia,
hampir tak bereaksi dengan asam kecuali HF pekat. Dapat pula senyawa ini
dilarutkan dengan dicairkan bersama alkali hidrogen sulfat, alkali karbonat atau
alkali hidroksida.
2) TaX5 (X = halida).
Senyawa TaF5 dibuat dengan reaksi flourinasi langsung logam atau
pentakhloridanya. Keduanya berbentuk padat putih, mudah menguap. Titik cair
Ta = 95°C. Titik didih Ta = 229°C, membentuk cairan dan uap tak berwarna.
Senyawa halida yang lain berwarna kuning sampai coklat, dibuat dengan reaksi
langsung logam dengan halogen berlebih. Halida – halida ini bertitik cair dan
titik didih antara 200 – 300°C, larut dalam pelarut organik seperti eter, CCl 4,
dan sebagainya.
b) Senyawa Ta dengan bilangan oksidasi rendah
1) Oksida TaOx (x = 2 s.d 2,5)
2) Tetrahalida.

D. Kegunaan Tantalum
Ahli kimia di los Alamos telah menghasilkan bahan penyusun grafit dari tantalum
karbida, yang merupakan material terkeras yang pernah ada. Senyawa ini memiliki
titik cair 3738oC. Tantalum digunakan utuk membuat kapasitor elektrolitik dan bagian
tungku pemijaran sistem vakum dengan penggunaan hingga mencapai 60%.Unsur ini
juga digunakan secara luas untuk membuat peralatan proses kimia, reaktor nuklir, suku
cadang penerbangan dan misil (rudal jarak jauh). Tantalum tidak bereaksi dengan
cairan tubuh dan bahan yang tidak bersifat iritasi (melukai). Karenanya, tantalum juga
banyak digunakan dalam pembuatan alat-alat bedah. Tantalum oksida digunakan untuk
membuat kaca khusus dengan indeksi bias yang tinggi untuk lensa kamera. Masih
banyak kegunaan logam tantalum yang lain.

Dubidium

Pada tahun 196, G.N.Flerov melaporkan bahwa tim Soviet yang bekerja di
Institut Joint untuk Penelitian Nuklir di Dubna, telah dapat memproduksi beberapa
atom dari 260105 dan 261
105 dengan menembak 243
Am dengan 22Ne. Bukti yang didapat
berdasarkan pengukuran yang tepat-bersamaan dengan energi alfa.
Pada tahun 190, para peneliti Dubna mensintesis unsur bernomor atom 105, dan
di akhir bulan April 1970, “telah menyelidiki” semua jenis peluruhan dari unsur baru
ini dan telah menetapkan sifat kimianya, sesuai dengan laporan terbitan tahun 1970.
Grup Soviet belum mengajukan nama untuk unsur 105. Pada akhir April 1970,
diumumkan bahwa Ghiorso, Numia, Haris, K.A.Y. Eskola, dan P.L. Eskola, yang
bekerja di Universitas Kalifornia di Berkeley, telah berhasil mengenali unsur 105.
249
Penemuan dilakukan menembak target Cf dengan sinar inti atom nitrogen
15
berkekuatan 84 MeV dalam akselerator ion berat linear (HILAC). Ketika inti N
diserap oleh inti 249Cf, empat neutron dipancarkan dan sebuah atom baru 260105 dengan
masa paruh waktu 1.6 detik terbentuk. Ketika atom pertama unsur 105 dikatakan
terdeteksi secara konklusif pada 5 Maret 1970, terdapat bukti bahwa unsur 105
terbentuk dalam percobaan di Berkeley setahun lebih awal dengan metode  yang sama.
Ghiorso dan kawan-kawan telah berusaha untuk memastikan temuan tim Soviet
dengan metode yang lebih rumit tapi tidak berhasil. Grup Berkeley mengajukan nama
Hahnium – nama peneliti Jerman Otto Hahn (1879-1968) – dengan simbol
Ha.Bagaimanapun, anggota panel IUPAC pada tahun 1977 menyarankan agar unsur
105 dinamakan Dubnium (simbol Db) sesuai dengan lokasi Institut joint untuk
Penelitian Nuklir di Rusia. Sayangnya, nama hahnium tidak akan digunakan lagi
berdasarkan aturan penamaan unsur baru. Beberapa peneliti masih menggunakan nama
hahnium karena telah digunakan selama 25 tahun.
A. Cara Mendapatkan atau Pembuatan
Unsur Dubnium dapat dibuat dengan menembaki unsur amerisiumdengan atom –
atom neon, dan menghasilkan isotop – isotop dubnium, dan dengan cepat meluruh
dengan memancarkan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik. Reaksinya sebagai
berikut: + 4 Senyawa yang dapat terbentuk misalnya Db2O5 (Dubnium pentoksida),
DbX5 (Dubnium Halida), senyawa kompleks halida DbO 43-, DbF6-, DbF83-. Keterangan
lain tentang unsur Dubnium belum diketahui secara pasti.
Latihan Siswa

 U

1. Apa yang dimaksud dengan Unsur- Unsur Transisi ?


2. Sebutkan Sifat Fisik dan Kimia dari Unsur Vanadium ?
3. Jelaskan Bagaimana Cara mendapatkan dubidium !
4. Tuliskan Persamaan reaksi antara niobium dengan halogen ?
5. Apa Kegunaan dari Unsur tantalum, dan jelaskan persenyawaan pada unsur
tantalum!

UJI KOMPETENSI
1. Dibawah ini yang manakah termasuk e. belum diketahui karena
unsur-unsur golongan IIIB, merupakan unsur transuranium yang
Kecuali... termasuk transaktinida
a. Vanadium, tantalum, niobium
b. Dubidium, niobium, vanadium 4. Unsur yang dapat dibuat dengan
c. Tantalum, Vanadium, Zirconium menembaki unsur amerisiumdengan
d. Dubidium, tantalum, vanadium atom – atom neon, dan
e. niobium, tantalum, dubidium menghasilkan isotop – isotop
dubnium, dan dengan cepat meluruh
2. Apa Kegunaan dari Tantalum... dengan memancarkan energi dalam
a. digunakan utuk membuat bentuk radiasi elektromagnetik...
kapasitor elektrolitik dan bagian a. Vanadium
tungku pemijaran sistem vakum b. Tantalum
dengan penggunaan hingga c. Fosfor
mencapai 60%. d. Dubidium
b. digunakan sebagai e. Nionium
ferrovanadium atau sebagai aditif
baja 5. Percobaan pertama kali dilakukan
c. digunakan untuk batang kontrol dengan mereduksi garam niobium
reaktor nuklir karena klorida dengan proses pemanasan
kemampuannya menyerap neutron dengan menggunakan hidrogen dari
dan sifat ketahanan mekanik dan atmosfer menghasilkan unsur...
korosi yang baik. a. Vanadium
d. digunakan untuk konstruksi b. Tantalum
reaktor kimia dimana ketahanan c. Fosfor
korosi sangat dibutuhkan. d. Dubidium
e. belum diketahui karena e. Nionium
merupakan unsur transuranium yang
termasuk transaktinida 6. Unsur tidak pernah ditemukan secara
murni di alam, melainkan terdapat
3. Apa kegunaan dari Vanadium... bersenyawa pada sekitar 65 mineral
a. digunakan utuk membuat yang berbeda seperti patronite,
kapasitor elektrolitik dan bagian vanadinite, carnotite dan bauksit...
tungku pemijaran sistem vakum a. Vanadium
dengan penggunaan hingga b. Tantalum
mencapai 60%. c. Fosfor
b. digunakan sebagai d. Dubidium
ferrovanadium atau sebagai aditif e. Nionium
baja
c. digunakan untuk batang kontrol 7. Reaksi Niobium dengan Halogen
reaktor nuklir karena yang benar, kecuali...
kemampuannya menyerap neutron a. 2Nb (s) + 5F2 (g) → 2NbF5 (s)
dan sifat ketahanan mekanik dan b. 2Nb(s) + 5Cl2 (g) → 2NbCl5 (s)
korosi yang baik. c. 2Nb (s) +5Br2 (g) → 2NbBr5 (s)
d. digunakan untuk konstruksi d.2Nb (s) + 5I2 (g) → 2NbI5 (s)
reaktor kimia dimana ketahanan e. Nb (s) + O2 (g) → NbO2 (s)
korosi sangat dibutuhkan.
8. Memiliki Sifat fisik sebagai
berikut :
Densitas : 16,69 g/cm3
Titik lebur : 3017 °C
Titik didih : 5458 °C
Merupakan unsur dari...
a. Nionium
b. Tantalum
c. Fosfor
d. Dubidium
e. Vanadium
9. Memiliki Sifat fisik sebagai
berikut :
Densitas: 6,1 g/cm pada 20°C
Titik lebur: 1910 °C
Titik didih 3407 °C
Merupakan unsur dari...
a. Nionium
b. Tantalum
c. Fosfor
d. Dubidium
e. Vanadium
10. Unsur yang lebih stabil jika
direaksikan pada golongan V B
adalah...
a. Nionium
b. Dubidium
c. Kromium
d. Tantalum
e. Vanadium

Soal Remidi
 U

6. Tuliskan reaksi Niobium dengan karbon ?


7. Bagaimana cara mendapatkan unsur tantalum, Jelaskan!
8. Jelaskan mekanisme pembuatan vanadium dengan cara vanadinite ?
9. Tuliskan reaksi dan persenyawaan vanadium? Jelaskan!
10. Apa kegunaan dari Dubidium dalam kehidupan sehari- hari ?

Soal Pengayaan

 U

1. Tuliskan sifat fisik dan kimia kimia unsur vanadium, tantalum, dubidium, dan
niobium?
2. Jelaskan kegunaan dari unsur vanadium, tantalum, dubidium, dan niobium aktinium
?
3. Bagaimana cara memperoleh unsur vanadium, tantalum, dubidium, dan niobium?
4. Apa dampak lingkungan dari unsur vanadium, tantalum, dubidium, dan niobium?
5. Mengapa Niobium tidak bereaksi dengan air dan udara pada kondisi
normal? Jelaskan !

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Vanadium. (Online). http://www.amazine.co/28245/vanadium-v-fakta-sifat-
kegunaan-efek-kesehatannya/. (Diakses pada tanggal 1 September 2019).

AnonIm. 2008. Tabel Periodik Tantalum. (Online). http://www.chem-is-


try.org/tabel_periodik/tantalum/.(Diakses pada tanggal 1 September 2019).

Brady, James E. 1986. Kimia Universitas Asas & Struktur Jilid Dua. Tangerang: Binarupa
Aksara.

Sudarmo, Unggul. 2004. Kimia SMA. Jakarta: Erlangga.

Sugiyarto, Kristian H. 2004. Kimia Anorganik I. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai