PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Golongan B merupakan golongan yang memiliki elektron valensi pada
orbital d, unsur-unsur dalam golongan ini merupakan logam. Untuk Golongan
IIIB sampai dengan golongan VIIB mencirikan elektron ns 2 dan (n-1)d(1s/d 5),
untuk lebih jelasnya, kita ambil contoh Golongan IIIB memiliki elektron valensi
4s2, 3d1, dilanjutkan dengan 5s2, 4d1. Jika kita ingin mengetahui gololngan VB,
dengan mudah kita tetapkan elektron valensinya yaitu s 2 dan d3. Pada golongan
IIIB yang masuk golongan ini, bukan hanya yang memiliki konfigurasi s 2, d1,
namun juga untuk unsur dengan elektron valensi orbital f, hal ini terjadi khusus
untuk unsur pada periode ke enam dan ke tujuh. Hal ini terjadi karena sebelum
mengisi orbital 5d, orbital 4f terisi terlebih dahulu. Ada 14 unsur yang memiliki
elektron valensi orbital 4f yaitu deret lantanida. Demikianpula pada pengisian
orbital 6d, maka orbital 5f terisi terlebih dahulu dan terdapat 14 unsur lainnya
yang dikenal deret Aktinida.
Untuk golongan VIIIB memiliki 3 kolom, sehingga untuk golongan VIII
memiliki tiga kemungkinan elektron valensi pada orbital d. Secara umum elektron
valensinya adalah ns2 dan (n-1)d(6s/d 8), tiga kemungkinan tersebut adalah, d6, d7
dan d8. Sebagai contoh unsur Fe (Besi) memiliki 4s 2, 3d6, Kobal (Co) dengan
elektron valensi 4s2, 3d7, dan Nikel (Ni) memiliki elektron valensi 4s2, 3d8.
Sedangkan untuk golongan IB dan IIB, memiliki elektron valensi masing-masing
4s2, 3d9, dan 4s2, 3d10.
Untuk menyederhanakan penggolongan unsur dapat kita lakukan dengan
memperhatikan elektron valensi yang dimiliki oleh unsur tersebut, meliputi unsur
blok s, yaitu yang memiliki elektron valensi pada orbital s. Blok p adalah unsur
yang memiliki elektron valensi pada orbital p, blok d dengan elektron valensi
pada orbital p dan blok f yang memiliki elektron valensi pada orbital f.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Skandium (Sc)
Skandium adalah unsur kimia dalam susunan berkala yang mempunyai
simbol Sc dan nombor atom 21. Sejenis logam peralihan yang lembut,
keperakan dan putih, skandium wujud dalam galian nadir daripada
Skandinavia dan kadang kala dikelaskan bersama-sama dengan yttrium
dan lantanid-lantanid sebagai nadir bumi. Skandium (Sc), unsur kimia,
logam transisi besi dari Grup 3 dari tabel periodik. Skandium adalah
logam yang cukup lembut dan berwarna putih keperakan. Skandium cukup
stabil di udara, tetapi perlahan-lahan akan berubah warnanya dari putih
keperakan menjadi kekuningan karena pembentukan Sc2O3 oksida.
Simbol
: Sc
Radius Atom
: 1.62
Volume Atom
: 15 cm3/mol
Massa Atom
: 44.9559
Titik Didih
: 3109 K
Radius Kovalensi
: 1.44
Struktur Kristal
: Heksagonal
Massa Jenis
: 2.99 g/cm3
: 1.36
: 16.11 kJ/mol
: 6.54 V
Titik Lebur
: 1814 K
Bilangan Oksidasi
: 3
Kapasitas Panas
: 0.568 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan
: 304.8 kJ/mol
a. Sifat Fisika
Densitas : 3 g/cm3
Titik leleh : 1812,2 K
Titik didih : 3021 K
Bentuk (25C) : padat
Warna : putih perak
b. Sifat Atomik
1. Nomor atom : 21
2. Nomor massa : 44,956
3. Konfigurasi electron : [Ar] 3d1 4s2
4. Volume atom : 15 cm3/mol
5. Afinitas elektron : 18,1 kJ/mol
6. Keelektronegatifitasan : 1,36
7. Energi ionisasi:
2Sc2O3(s)
2ScF3(s)
2Sc(s) + 3Cl2(g)
2ScCl3(s)
2Sc(s) + 3Br2(l)
2ScBr3(s)
2Sc(s) + 3I2(s)
2ScI3(s)
89
Yttrium
yang
terletak
di
dekat
desa
Ytterby
yang
pada
barang
tambang
yang
jarang
Johan Gadolin
(5 Juni 1760-15
Agustus 1852)
Seorang ahli kimia,
fisika dan
mineralogi.
Pendiri Finnish
Chemistry
Research.
semua
mineral
sebagai
dalam
mineral
langka
Friedrich Whler
(31 Juli 1800-23
September 1882)
Seorang kimiawan
Jerman.
paling dikenal
untuk sintesis nya
dari urea, juga
yang pertama
untuk mengisolasi
beberapa unsurunsur kimia
pada timah aluvial bersama dengan zirkon dan xenotim. Monasit memiliki
kandungan thorium yang cukup tinggi. Sehingga mineral tersebut memiliki sinar
bersifat radioaktif. Thorium memancarkan radiasi tingkat rendah, dengan
menggunakan selembar kertas saja, akan terhindar dari radiasi yang dipancarkan.
Batuan di bulan mengandung banyak
yttrium. China merupakan penghasil terbesar,
kemudian Perancis, Jepang, UK, dan negara
lain. Bijih xenotime yang berwarna kuning
kecoklatan dapat memiliki kandungan 50%
Yttrium fosfat (YPO4) dan ditambang di
Malaysia. Xenotim (YPO4) merupakan senyawa
yttrium fosfat yang mengandung 54-65% LTJ termasuk erbium, cerium dan
thorium. Xenotime juga mineral yang ditemukan dalam pasir mineral berat, serta
dalam pegmatit dan batuan beku.
Pada literatur lain dituliskan bahwa kelimpahan Yttrium pada kerak bumi
adalah 33 bagian per juta berat, 7,6 bagian per juta mol sedangkan kelimpahan
Yttrium pada tata surya: 10 bagian per miliar berat, 0,1 bagian per miliar mol.
Yttrium alami memiliki satu isotop 89Y. Ada 19 isotop itrium yang labil.
2.3 Sifat-sifat Unsur Yttrium
Yttrium memiliki sifat-sifat, diantaranya:
a. Sifat Fisik
1. Densitas
: 4,5 g/cm3
5. Warna
: perak
2. Titik lebur
: 1799 K
6. Suhu Superkonduksi
: 1.3 K
3. Titik didih
: 3609 K
7. Kalor peleburan
: 22kJ/mol1
4. Bentuk
: padat (25oC)
8. Kalor penguapan
: 414 kJ/mol1
b. Sifat Atomik
: 19,8 cm3/mol
1. Nomor atom : 39
3. Volume atom
5. Konfigurasi elektron :
2,8,18,9,2
9
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d1
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d1 5s2
[Kr] 4d1 5s2
-2
-1
+1
+2
=4
=2
= +1/2
6. Keelektronegatifitasan (Elektronegativitas)
Elektronegativitas
Elektronegativitas Pauling
1,22
Elektronegativitas Sanderson
0.65
1,11
: 1181 kJ/mol
Ketiga
: 1979,9 kJ/mol
Memang
cukup
stabil
di
udara
karena
2YF3(s)
2Y(s) + 3Cl2(g) 2YCl3(s)
2Y(s) + 3Br2(g)
2YBr3(s)
Br2, dan Yodium I2) untuk membentuk yttrium trihalides (III) fluoride,
Itrium triiodide
: YI3
Oksida
Logam Itrium perlahan-lahan bereaksi di udara dan reaksi nya dengan
oksigen membentuk yttrium (III) oksida, atau Diyttrium trioksida atau Yttria Y2O3.
Sulfida
Diyttrium trisulphide atau Yttrium (III) Sulfida : Y2S3.
Kompleks
a)
b)
c)
d)
Asetilasetonat: [Y(acac)3(H2O)]
e)
Bis(trimetilsilil)amida: Y[N(SiMe3)2]3
f)
2YF3 + 3Ca
2Y + 3CaF2
Y3All5O12 senyawa
ini
kecil
yang
antara
lain
digunakan
untuk
untuk
membuat
138
La dan
139
La.
23 isotop lantanium lainnya radioaktif. Seorang ilmuawan kimia dari Swedia, Carl
Gustav Mosander yang merupakan kimiawan hebat dengan julukan father
moses pada tahun 1893 telah menemukan unsur baru dalam bentuk sampel
impuritif cerium nitrat. Lanthanum ditemukan oleh ahli kimia dari Swedia ini
ketika dia mengubah komposisi sampel cerium nitrat dengan memanaskan dan
mereaksikan garamnya dengan mencairkan asam nitrat. Dari hasil reaksi tersebut
lalu mengisolasinya yang disebut lantana. Lanthanum diisolasi dalam bentuk
murni tahun 1923.
Carl Gustav Mosander Kemudian dia memberi nama dengan Lanthana
yang berarti tersembunyi. mineral tersebut sekarang dikenal dengan sebagai
14
Lanthanum oksida, La2O3 . logam murninya tidak / belum dapat diisolasi hingga
mencapai tahun 1923.
Lanthanum merupakan dasar yang paling kuat dari semua lanthanida dan
sifatnya membuat Mosander mengisolasi dan memurnikan garam-garam dari
unsur
tersebut.
Pemisahannya
dioperasikan
secara
komersial
meliputi
: La
Radius Atom
: 1.38
Volume Atom
: 22.5 cm3/mol
Massa Atom
: 138.906
15
Titik Didih
: 3737 K
Radius Kovalensi
: 1.25
Struktur Kristal
: Heksagonal
Massa Jenis
: 6.15 g/cm3
: 1.1
: 11.3 kJ/mol
: 5.58 V
Titik Lebur
: 1191 K
Bilangan Oksidasi
: 3
Kapasitas Panas
: 0.19 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan
: 399.57 J/m
a. Sifat Fisika
1. Densitas : 6,17 g/cm3
2. Titik leleh : 1193,2 K
3. Titik didih : 3693 K
4. Bentuk (25C) : padat
5. Warna : putih perak
b. Sifat Atomik
1. Nomor atom : 57
2. Nomor massa : 138,91
3. Konfigurasi elektron : [Xe] 5d1 6s2
4. Volume atom : 22,5 cm3/mol
5. Afinitas elektron : 50 kJ/mol
6. Keelektronegatifitasan : 1,1
7. Energi ionisasi :
2La(OH)3(aq) + 3H2(g)
2La2O3(s)
2LaF(s)
2LaI(s)
paruh 10 hari, dan 226-Ac dengan paruh 29.37 jam. Semua isotop radioaktif yang
tersisa memiliki paruh yang kurang dari 10 jam dan mayoritas ini memiliki paruh
yang kurang dari 1 menit. Unsur ini juga memiliki 2 meta negara. Dimurnikan
aktinium-227 datang ke kesetimbangan dengan produk pembusukan pada akhir
185 hari, dan kemudian meluruh sesuai dengan yang 21,773-tahun paruh. Isotop
dari berbagai Aktinium berat atom dari 206 amu (206-aktinium) ke 234 Amu
(234-aktinium).
4.3 Sifat-sifat Unsur Aktinium
a. Sifat Fisika
1. Densitas : 2. Titik leleh : 1323,2 K
3. Titik didih : 2743 K
4. Bentuk (25C) : padat
5. Warna : putih perak
b. Sifat Atomik
1. Nomor atom : 89
2. Nomor massa : 227,03
3. Konfigurasi elektron : [Rn] 6d1 7s2
4. Volume atom : 5. Afinitas elektron : 6. Keelektronegatifitasan : 1,1
7. Energi ionisasi :
20
yang
menyebabkan
penurunan
sistem
kekebalan
tubuh.
BAB III
PENUTUP
21
3.1 Kesimpulan
Sifat Unsur-Unsur Golongan IIIB
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari semakin bertambah besar.
Sedangkan dalam satu periode, dari kiri ke kanan jari-jari semakin pendek.
Dalam satu golongan dari atas ke bawah densitas semakin besar
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah nilai energi ionisasi unsur golongan
IIIB semakin menurun.
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah elektronegatifitas semakin kecil.
Unsur golongan IIIB terdiri dari : Skandium (Sc), yitrium
(Itrium),
DAFTAR PUSTAKA
22
23