Anda di halaman 1dari 18

UNSUR PERIODE

KETIGA
Nama Kelompok: 1). Alian Cahyadi putra (1)
2). Alma Danuawan (2)
3). Eka Sri Wulandari (16)
4). Ira Febriani Khasanah (23)
5). Melvin Renoval Subekti
(27)
6). Rossiana Wulandari (31)
PENGERTIAN UNSUR PERIODE KETIGA
Unsur periode ketiga adalah unsur yang memiliki jumlah kulit utama tiga dan jumlah elektron valensi
yang berbeda. Elektron valensinya dimulai dari 1-8. Sifat unsur periode ketiga berubah yaitu dari
logam- metaloid- nonlogam- gas mulia.
Unsur unsur periode ketiga yaitu:
1. Natrium (Na)
2. Magnesium(Mg)
3. Alumunium(Al)
4. Silikon (Si)
5. Fosfosrus (P)
6. Belerang (S)
7. Klorin (CI)
8. Argon (Ar)
SIFAT FISIS

Sifat fisis unsur periode ketiga dapat diliat pada tabel berikut :
Berdasarkan tabel tersebut, kitadapat mengetahui bahwa dari kiri ke kanan,jumlah
konfigurasi elektron semakin banyak,sedangkan jumlah kulitnya tetap. Akibatnya, jari-
jari atom semakin kecil sehinggasemakin sukar melepaskan elektron (ionisasinya
semakin besar)
1. Jari jari Atom
Jari-jari atom unsur periode ketiga semakin kecil mulai dari Na Mg Al Si S P Cl sampai Ar.
Meskipun unsur periode ketiga memiliki elektron valensi yang sama yaitu kulit ke-3, namun
Semakin banyak jumlah elektron valensi akan menyebabkan semakin besar gaya tarik elektron dengan
inti.
j
2. TITIK DIDIH DAN TITIK LELEH

Titik leleh dan titik didih naik teratur dari Na ke Si dan turun teratur
hingga Ar.
a). Unsur Na, Mg, dan Al memiliki struktur logam, sehingga
memiliki titik didih dan titik leleh yang cenderung tinggi.
b). Unsur Si membentuk struktur molekul dengan ikatan kovalen
raksasa sehingga memiliki titik didih sangat tinggi.
c). Unsur P dan S merupakan molekul dengan struktur kovalen
sederhana sehingga mempunyai titik didih dan titik leleh yang lebih
rendah daripada logam.
d). Unsur CI dan Ar berwujud gas, dengan CI merupakan gas
diatomik. Ar merupakan gas monoatomik dengan titik didih dan titik
lebur yang sangat rendah.
2. ENERGI IONISASI elektron valensi Mg yang berpasangan, dan
pada P terdapat tiga elektron tak berpasangan
pada subkulit 3p yang cenderung stabil
sehingga sulit diionisasi.

Energi ionisasi dari Na ke Ar cenderung


semakin besar, dengan pengecualian pada Mg
dan P. Energi ionisasi Mg lebih besar daripada
Al, dan energi ionisasi P lebih besar daripada
S. Hal tersebut disebabkan oleh konfigurasi
3. Sifat logam dan nonlogam
Dari Na ke Ar sifat unsur cenderung berubah dari logam ke nonlogam.
a). Na, Mg, dan Al merupakan logam dengan struktur kristal raksasa, memiliki kilap
logam, dan daya hantar listrik yang baik.
b). Silikon merupakan semilogam (metaloid) dengan struktur ikatan kovalen raksasa,
sehingga bersifat semikonduktor.
c). Fosforus, belerang, klorin merupakan unsur nonlogam dengan struktur kristal
sederhana.
d). Ar merupakan gas.
SIFAT ASAM-BASA HIDROKSIDA UNSUR PERIODE KETIGA

Hidroksida unsur periode ketiga dapat dinyatakan sebagai M(OH)x, dengan M = unsur periode
ketiga (kecuali argon) dan x = nomor golongan. Hidroksida unsur periode ketiga terdiri atas
NaOH, Mg(OH)2, Al(OH)3, Si(OH)4, P(OH) 5, S(OH) 6, dan CI(OH)7. Dari natrium ke klorin
energi ionisasi bertambah.
Oleh karena itu, sifat asam-basa unsur perioda ketiga disimpulkan pada tabel berikut.
SIFAT PEREDUKSI DAN PENGOKSIDASI UNSUR PERIODE KETIGA

Daya pereduksi unsur-unsur periode ketiga berkurang dari kiri ke kanan, sebaliknya daya daya
pengoksidasinya bertambah. Jadi, pereduksi terkuat adalah natrium,sedangkan pengoksidasi terkuat
adalah kloron.Daya pereduksi dari natrium, magnesium, dan alumunium dapat dibandingkan dari reaksi
unsur-unsur tersebut dengan air.

a).Natrium bereaksi hebat dengan air (dengan mudah mereduksi air) membentuk natrium hidroksida dan
gas hidrogen.

2Na(s) → 2Na+ (aq) + 2e- E° = +2,71 volt


2H2O(I) + 2e- → 2OH- (aq) + H2(g) E° = -0,83 volt
+
2Na(s) + 2H2O(I) → 2Na+(aq) + 2OH- (aq) + H2(g) E° = +1,88 volt
b). Magnesium memiliki daya reduksi yang lebih lemah daripada natrium, tetapi masih
digolongkan sebagai reduktor kuat karena potensial reduksinya yang sangat negatif.

c).Aluminium, meskipun jika dilihat dari potensial reduksinya masih tergolong reduktor kuat,
adanya lapisan oksida di permukaannya membuat aluminium kurang reaktif.

d). Silikon merupakan reduktor yang sangat lemah, dapat bereaksi dengan oksidator kuat secara
langsung.

e). Fosforus merupakan reduktor yang sangat lemah terutama dalam mereduksi oksigen dan
halogen.

f). Belerang merupakan oksidator lemah, dan klorin merupakan oksidator paling kuat.
Keberadaan unsur periode ketiga pada kelimpahan alam
yaitu :

1. Cl → Klorin
Cl adalah unsur kimia yang bernomor atom 17. unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang
tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan, dan hampir
semua bentuk kehidupan, termasuk manusia.
2. P → Fosforus
P adalah unsur kimia yang bernomor atom 15. fosforus merupakan zat yang dapat berpendar karena
mengalami fosforesens. Kegunaan fosfor umumnya adalah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan
lampu fluoresen.
3. S → Belerang
S adalah unsur kimia yang bernomor atom 16.bentuknya adalah non-metal yang tak dirasakan tak
dihirup/dibau dan multivalent. sebenarnya dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin
kuning.
4. Si → Silikon
adalah unsur kimia yang bernomor atom 14. Unsur ini terbanyak di peringkat kedua didunia. senyawa ini
bersifat paramagnetik. Silikon digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik
digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silikone.
5. Al → Aluminium
Al adalah unsur kimia bernomor atom 13. aluminium adalah logam yang paling berlimpah di
bumi. aluminium merupakan konduktor listrik yang paling baik, terang dan kuat. igunakan dalam
kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan badan pesawat
terbang.
6.Mg→Magnesium
Mg adalah unsur kimia bernomor atom 12. Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang
membentuk 2% berat kulit bumi dan serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air
laut.
7. Na → Natrium
Na adalah unsur kimia yang bernomor 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan,
dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam
(terutama halite).
8.Ar → Argon
Argon merupakan gas terbanyak ketiga yang terdapat dalam atmosfer bumi setelah nitrogen dan
oksigen. Argon digunakan sebagai gas pengisi bola lampu listrik, sebagai gas pelindung inert
untuk arc welding dan cutting, sebagai gas pelindung untuk produksi Titanium dan unsur reaktif
lainnya, dan sebagai atmosfer pelindung untuk menumbuhkan silikon dan kristal Germanium.
Kegunaan unsur – unsur periode ketiga
PEMBUATAN UNSUR PERIODE
KETIGA
1. Natrium Natrium dibuat dari elektrolisis lelehan natrium klorida yang dicampur dengan kalsium
klorida.
2NaCI → 2Na+ + 2CI-
Anoda : 2CI- → Cl2 + 2e-
Katoda : 2Na+ + 2e- → 2Na
+
2NaCI → CI2 + 2 Na

2. Magnesium Magnesium dibuat dari elektrolisis lelehan garam kloridanya.


MgCI2 → Mg2+ + 2Cl-
Anoda : 2CI- → CI2 + 2e-
Katoda : Mg2+ + 2e- → Mg
+
MgCI2 → Cl2 + Mg
3. Aluminium Proses pembuatan aluminium disebut proses Hall-Heroult yaitu pembuatan aluminium
dari elektrolisis lelehan Al2O3 yang mengahasilkan aluminium dikatoda dan di anoda terbentuk gas
oksigen dan karbon dioksida.

AI2O3 → 2AI3+ + 3O2- 2AI2O3 → 4AI3+ + 6O2-


Anoda : 2O2- → O2 + 4e- x3 6O2- → 3O2 + 12e-
Katoda : Al3+ + 3e- → Al x4 4Al3+ + 12e- → 4Al
C + 2O2- → CO2 + 4e- x3 3C + 6O2- → 3CO2 + 12e-
+

3 2AI2O3 + 3C 3O2 + 4Al + 3CO2

4. Silikon
Pembuatan unsur dan senyawa silicon dapat diperoleh dengan cara mencampurkan silica dan kokas
sebagai reduktor dan memanaskannya di dalam tanur listrik pada suhu 3.0000C dengan reaksi SiO2
(l) + C(s) → Si(l) + 2 CO(g).
5. Fosforus
Proses pembuatan fosfor disebut juga sebagai proses Wohler. Diawali dengan pemanasan batu
karang dan pasir, dilanjutkan dengan reduksi oleh kokas dalam tanur listrik. Proses berlangsung
pada suhu 1400°C - 1500°C dengan bantuan bunga api listrik.

6. Belerang
Belerang dapat diproduksi dengan menggunakan proses Frasch dan Sisilia. Menurut cara Frasch
batuan belerang dalam tanah dicairkan dengan air super panas , kemudian dipompa dan keluar
lelehan belerang dan ditampung dalam wadah kemudian dibiarkan mengeras menjadi padatan dan
diolah lebih lanjut.

7. Klorin
Klorin dapat dibuat dengan elektrolisis larutan NaCI.

8. Argon
Cara pembuatan argon adalah melalui peluruhan Radioaktif = menangkap elektron atau emisi
positron dari potassium-40.
Thank you
Mohon maaf jika masih ada kekurangan atau kesalahan, dan
semoga bisa bermanfaat
BOLEH BERTANYA ASAL TIDAK MENYUSAHKAN
TEMAN!!!!!

Anda mungkin juga menyukai