PENDAHULUAN
Klor (Cl)
adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam
jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir
semua bentuk kehidupan, termasuk manusia. Unsur ini termasuk kelompok
halogen berbentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun.
Klor memiliki nomor atom 17 dan berat massa 35,45.
Argon (Ar)
adalah elemen yang hampir tidak mengalami reaksi kimia. Argon
merupakan kelompok golongan Gas mulia. Argon membentuk 1% dari
atmosfer bumi. Argon memiliki nomor atom 18 dan berat massa 39,95.
Berdasarkan tebel tersebut, diketahui bahwa unsur Na, Mg, Al, Si, P, dan S berwujud
padat pada suhu ruangan karegafna unsur-unsur tersebut memilliki harga titik leleh
dan titik didih di atas suhu ruangan (250C). Unsur Cl dan Ar berwujud gas karena
memiliki harga titik leleh dan titik didih di bawah suhu ruangan.
“Dari kiri ke kanan, Sifat reduktor berkurang dan sifat oksidator bertambah”
Sifat Senyawa Na Mg Al Si P S Cl Ar
Potensial reduksi -2,711 -2,375 -1,706 - - -0,508 +1,358 -
Contoh :
Unsur – unsur dalam satu periode makin ke kanan makin kuat menarik
elektron. Jadi unsur periode ketiga, “Semakin ke kanan, sifat basa makin berkurang,
dan sifat asam makin bertambah”. Sifat asam adalah sifat yang berkaitan dengan sifat
nonlogam, sedangkan sifat basa adalah sifat yang berkaitan dengan sifat logam.
M = semua unsur periode ketiga kecuali Argon
Senyawa yang dapat bertindak sebagai basa dengan memutuskan MOH sehingga
terbentuk ion hidroksida ( OH- ).
M-OH M+ ( aq ) + OH- ( aq)
Senyawa dengan struktur diatas dapat pula bertindak sebagai asam dengan
memutuskan ikatan MO-H sehingga berbentuk ion hidrogen ( H+ ).
M-OH M- ( aq ) + OH+ ( aq)
Unsur-unsur periode ketiga, seperti Na, Mg, dan Al merupakan unsur logam ,
sedangkan unsur-unsur P, S, dan Cl merupakan unsur nonlogam. Adapun Si
merupakan unsur yang memilih sifat peralihan antara logam nonlogam sehingga
disya ebut unsur meteloid (semi logam). Ar termasuk golongan gas mulia yanng
bersifat inert ( sulit bereaksi) sehingga tidak dibahas lebih lanjut dalam unit ini.
Na Mg Al Si P S Cl
Keeloktronegatifan dan sifat nonlogam semakin bertambah
1. Natrium
Natrium mengalami reaksi yang sangat eksoterm dengan air dingin
menghasilkan hidrogen dan larutan NaOH yang tak berwarna.
2. Magnesium
Magnesium mengalami reaksi yang sangat lambat dengan air dingin, tetapi
terbakar dalam uap air. Lempeng magnesium yang sangat bersih dimasukkan ke
dalam air dingin akhirnya akan tertutup oleh gelembung gas hidrogen yang akan
mengapungkan lempeng magnesium ke permukaan. Magnesium hidroksida akan
terbentuk sebagai lapisan pada lempengan magnesium dan ini cenderung akan
menghentikan reaksi.
Magnesium terbakar dalam uap air dengan nyala putih yang khas membentuk
magnesium oksida dan hidrogen.
3. Aluminium
Serbuk alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan hidrogen dan alumunium
oksida. Reaksinya berlangsung relatif lambat karena adanya lapisan alumunium
oksida pada logamnya, membentuk oksida yang lebih banyak selama reaksi.
4. Silikon
Umumnya silikon abu-abu yang berkilat dengan keadaan agak seperti logam hampir
tidak reaktif.Banyak sumber menyatakan bahwa bentuk silikon ini bereaksi dengan
uap air pada suhu tinggi menghasilkan silikon dioksida dan hidrogen.api juga
mungkin untuk membuatnya menjadi bentuk silikon yang lebih reaktif yang akan
bereaksi dengan air dingin menghasilkan produk yang sama.
6. Klor
MMMMKlor dapat larut dalam air untuk beberapa tingkat membentuk larutan
berwarna hijau. Terjadi reaksi reversibel (dapat balik) menghasilkan asam klorida
dan asam hipoklorit.
7. Argon
Argon tidak bereaksi dengan air
1. Natrium
Natrium terbakar dalam klor dengan nyala jingga menyala. Padatan NaCl akan
terbentuk.
2. Magnesium
Magnesium terbakar dengan nyala putih yang kuat menghasilkan magnesium
klorida.
3. Aluminium
Alumunium seringkali bereaksi dengan klor dengan melewatkan klor kering di atas
alumunium foil yang dipanaskan sepanjang tabung. Alumunium terbakar dalam
aliran klor menghasilkan alumunium klorida yang kuning sangat pucat. Alumunium
klorida ini dapat menyublim (berubah dari padatan ke gas dan kembali lagi) dan
terkumpul di bagian bawah tabung saat didinginkan.
4. Silikon
Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan
bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan
yang tak berwarna yang berasap dan dapat terkondensasi.
5. Fosfor
Fosfor putih terbakar di dalam klor menghasilkan campuran dua klorida. Fosfor
(III) klorida dan fosfor (V) klorida (fosfor triklorida dan fosfor pentaklorida).
Fosfor (III) klorida adalah cairan tak berwarna yang berasap.
6. Sulfur
Jika aliran klor dilewatkan di atas sulfur yang dipanaskan, akan bereaksi
menghasilkan cairan berwarna jingga dengan bau tak sedap, disulfur diklorida,
S2Cl2.
1. Natrium Oksida
Natrium mengalami reaksi hebat dengan oksigen. Logam Natrium yang terpapar
di udara dapat bereaksi spontan dengan gas oksigen membentuk oksida berwarna
putih yang disertai nyala berwarna kuning.
2. Magnesium Oksida
Magnesium juga bereaksi hebat dengan udara (terutama gas oksigen)
menghasilkan nyala berwarna putih terang yang disertai dengan pembentukan
oksida berwarna putih.
3. Aluminium Oksida
Alumunium akan terbakar dalam oksigen jika bentuknya serbuk, sebaliknya
lapisan oksidanya yang kuat pada alumunium cenderung menghambat reaksi. Jika
kita taburkan serbuk alumunium ke dalam nyala bunsen, maka akan kita dapatkan
percikan. Alumunium oksida yang berwana putih akan terbentuk. Oksida ini
berwarna putih.
Al(s) + 3 O2(g) ——> 2 Al2O3(s)
8. Argon
Argon tidak bereaksi dengan oksigen.
2.5 Kegunaan dan Bahaya Unsur-Unsur periode ketiga
2.5.1 Natrium
Kegunaan :
• Dipakai dalam pembuatan ester
• NaCl digunakan oleh hampir semua makhluk
• Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan
• Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan
• Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor
• NaOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas
• NaHCO3 dipakai sebagai pengembang kue
• Memurnikan logam K, Rb, Cs
• NaCO3 Pembuatan kaca dan pemurnian air sadah
Bahaya : jika natrium bercampur dengan air, akan bereaksi sangat cepat dan
meledak! Jika terjadi kontak dengan natrium hidroksida dalam keadaan kulit
telanjang, akan membentuk dan mulai larut melalui kulit.
2.5.2 Magnesium
Kegunaan:
• Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen.
• Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum.
• Pemisah sulfur dari besi dan baja.
• Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan.
• Untuk membuat lampu kilat.
• Sebagai katalis reaksi organik.
Bahaya : Magnesium sangat mudah terbakar. Pada waktu terbakar, ia melepaskan
kalor yang sangat besar mencapai ribuan derajat. Cahaya yang dipancarkan sangat
menyilaukan dan dapat membutakan mata.
2.5.3 Alumunium
Kegunaan :
• Banyak dipakai dalam industri pesawat
• Untuk membuat konstruksi bangunan
• Dipakai pada berbagai macam aloi
• Untuk membuat magnet yang kuat
• Tawas sebagai penjernih air
• Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa
• Membuat berbagai alat masak
• Menghasilkan permata bewarna-warni : Sapphire, Topaz, dll.
Bahaya : Aluminium dapat merusak kulit, dalam bentuk bubuk dapat meledak di
udara jika dipanaskan , dan dalam bentuk Al2O3 jika di reaksikan dengan
karbon akan menyebabkan pemanasan global.
2.5.4 Silikon
Kegunaan :
• Dipakai dalam pembuatan kaca
• Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor
• Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium, dan tembaga
• Untuk membuat enamel
• Untuk membuat IC
Bahaya : Silikon yang digunakan untuk kecantikan wajah dapat menyebabkan
kerusakan bentuk wajah dan melumpuhkan beberapa otot wajah.
2.5.5 Fosfor
Kegunaan :
• Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
• Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
• Pemisah sulfur dari besi dan baja
• Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
• Untuk membuat lampu kilat
• Sebagai katalis reaksi organic
Bahaya : Jika biji fosfor diolah menjadi fosfat dan larutan dalam air akan
menyebabkan terjadinya limbah radioaktif.
2.5.6 Belerang
Kegunaan :
• Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat
• Digunakan dalam baterai
• Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk
• Digunakan pada korek dan kembang api
• Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses
Bahaya : Belerang dalam bentuk H2S sangat beracun dan dapat menyebabkan
kematian, sedangkan dalam bentuk H2SO4 dapat merusak kulit dan
menyebabkan korosi.
2.5.7 Klor
Kegunaan :
• Dipakai pada proses pemurnian air
• Cl2 dipakai pada disinfectan
• KCl digunakan sebagai pupuk
• ZnCl2 digunakan sebagai solder
• NH4Cl digunakan sebagai pengisi batere
• Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang kertas
• Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum
• Dipakai pada berbagai macam industry
Bahaya : Klor mengiritasi sistem pernafasan. Bentuk gasnya mengiritasi lapisan
lendir dan bentuk cairnya bisa membakar kulit. Baunya dapat dideteksi pada
konsentrasi sekecil 3.5 ppm dan pada konsentrasi 1000 ppm berakibat fatal setelah
terhisap dalam-dalam.
2.5.8 Argon
Kegunaan :
• Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu
• Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses lainnya
• Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses
• Untuk mendeteksi sumber air tanah
• Dipakai dalam roda mobil mewah
Bahaya : Bila argon menggantikan oksigen diudara dapat menyebabkan sesak napas
karena udara yang mengandung oksigen kurang dari 16% sangat berbahaya.
Selain dalam bentuk silikat dan mineral, aluminium dapat juga ditemukan dalam
bentuk oksidasinya yaitu Al2O3. Oksida aluminium ini mempunyai berbagai bentuk,
diantaranya sebagai batu permata yang mengandung air dan batu yang sangat kasar.
Batu kasar ini dikenal dengan baukasit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari uraian di atas kami dapat menyimpulakan bahwa unsur-unsur periode ketiga
dapat dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam satu golongan, yaitu
golongan A (golongan utama). Selain itu, unsur-unsur periode ketiga dapat
dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia. Dalam
kehidupan sehari-hari, unsur-unsur periode ketiga banyak membantu kita dalam
melaksanakan kegiatan. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia
karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam
bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa
dipungkiri, selain memberikan manfaat, unsur-unsur periode ketiga memberikan
dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari
unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat
yang dimiliki unsur-unsur tersebut.
3.2 Saran
Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang senang dengan bahan-bahan
kimia, lebih baik anda lebih waspada dengan unsur-unsur yang belum anda kuasai.
Ketelitian itu penting dalam hal ini karna kesalahan kecil yang anda lakukan dapat
membuat kerusakan besar pada anda ataupun lingkungan anda. Jangan hanya
membaca dari satu sumber saja, karna ilmu pengetahuan terus berkembang setiap
waktunya.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Sutresna, Nana dan Sustrinawati, Riani. 2006. Kimia untuk Kelas XII IPA
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.Bandung: Grafindo Media Pratama