0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan6 halaman
Unsur periode 3 terdiri dari 8 unsur yaitu magnesium, aluminium, silikon, fosfor, belerang, klor, dan argon. Unsur-unsur ini memiliki sifat yang berkaitan dengan posisinya dalam tabel periodik, dengan sifat logam semakin lemah dan nonlogam semakin kuat dari kiri ke kanan.
Unsur periode 3 terdiri dari 8 unsur yaitu magnesium, aluminium, silikon, fosfor, belerang, klor, dan argon. Unsur-unsur ini memiliki sifat yang berkaitan dengan posisinya dalam tabel periodik, dengan sifat logam semakin lemah dan nonlogam semakin kuat dari kiri ke kanan.
Unsur periode 3 terdiri dari 8 unsur yaitu magnesium, aluminium, silikon, fosfor, belerang, klor, dan argon. Unsur-unsur ini memiliki sifat yang berkaitan dengan posisinya dalam tabel periodik, dengan sifat logam semakin lemah dan nonlogam semakin kuat dari kiri ke kanan.
Unsur periode 3 adalah unsur-unsur pada baris (atau periode) ketiga tabel periodik. Tabel periodik disusun dalam baris-baris untuk menggambarkan keberulangan tren (periodik) sifat kimia unsur-unsur seiring kenaikan nomor atom: baris baru dimulai ketika tabel periodik melompati suatu baris dan perilaku kimia mulai berulang, artinya unsur-unsur dengan sifat yang sama jatuh pada kolom yang sama. Periode ketiga terdiri dari 8 unsur : magnesium, aluminium, silikon, fosfor, belerang, klor, dan argon. Dua pertama, natrium(Na) dan magnesium, adalah anggota blok-s tabel periodik, sementara lainnya adalah anggota blok-p.
2.Macam-macam Unsur Periode 3
Unsur-unsur periode 3 adalah sebagai berikut : a.Natrium
Natrium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Na dan nomor atom 11. Na adalah sebuah logam lunak berwarna putih keperakan dan anggota logam alkali; satu-satunya isotop stabilnya adalah 23Na. Merupakan unsur melimpah yang terdapat dalam sejumlah mineral seperti feldspar, sodalit dan garam batu. Banyak garam natrium sangat mudah larut dalam air dan oleh karenanya terdapat dalam jumlah signifikan dalam badan air bumi. Kelimpahan terbesar dalam laut sebagai natrium klorida. b. Magnesium
Magnesium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Mg dan nomor atom 12. Magnesium (simbol Mg) adalah sebuah logam alkali tanah dengan bilangan oksidasi +2. Mg merupakan unsur paling melimpah kedelapan dalam kerak bumi dan kesembilan dalam alam semesta. Magnesium adalah unsur paling umum keempat di muka Bumi (setelah besi, oksigen dan silikon), menyusun 13% dari massa planet dan fraksi besar mantel planet. Kelimpahan relatif magnesium berhubungan dengan kenyataan bahwa ia mudah terbentuk dalam bintang supernova dari penambahan sekuensial tiga inti helium kepada karbon (yang pada gilirannya terbuat dari tiga inti helium). Oleh karena ion magnesium memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, ia merupakan unsur paling melimpah ketiga yang terlarut dalam air laut.
c. Aluminium
Aluminium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Al dan nomor atom 13. Aluminium adalah logam putih keperakan anggota dari golongan boron dan merupakan logam pasca transisi. Ia tidak larut dalam air dalam kondisi normal. Aluminium adalah unsur ketiga paling melimpah (setelah oksigen dan silikon), dan logam paling melimpah dalam kerak bumi. Aluminium menyusun sekitar 8% dari berat permukaan padat bumi. Logam aluminium terlalu reaktif secara kimia untuk berada dalam kondisi alaminya. Sebaliknya, ia dijumpai tergabung dalam lebih dari 270 mineral yang berbeda. Bijih utama aluminium adalah bauksit.
d. Silikon
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Si dan nomor atom 14. Silikon adalah sebuah metaloid tetravalen. Ia kurang reaktif dibandingkan analognya, karbon, nonlogam yang terletak tepat di atasnya dalam tabel periodik, tetapi lebih reaktif daripada germanium, metaloid yang berada tepat di bawahnya dalam tabel periodik. Kontroversi berkenaan dengan karakter silikon dimulai sejak ditemukannya: silikon pertama kali dibuat dan dianalisis karakternya dalam bentuk murni pada tahun 1824, dan diberi nama silisium (dari bahasa Latin: silicis, batu api), ditambah akhiran -ium untuk menunjukkan sebuah logam. Namun, nama finalnya, yang diajukan pada tahun 1831 merefleksikan sifat fisik yang sama dengan unsur karbon dan boron.
e. Fosforus
Fosforus adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang P dan nomor atom 15. Fosforus adalah sebuah nonlogam multivalen dari golongan nitrogen. Sebagai mineral, fosforus hampir selalu hadir dalam tingkat oksidasi maksimalnya, sebagai batuan fosfat anorganik. Fosforus elementer terdapat dalam dua bentuk utama— fosforus putih dan fosforus merah—tetapi karena kereaktivannya yang tinggi, fosforus tidak pernah dijumpai sebagai unsur bebas di bumi.
f. Belerang
Belerang adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang S dan nomor atom 16. Belerang adalah nonlogam multivalen dan melimpah. Pada kondisi normal, atom belerang membentuk molekul oktatomik siklis dengan rumus kimia S8. Belerang elementer berupa kristal padat berwarna kuning terang pada temperatur kamar. Belerang elementer pertama kali diekstraksi dari kubah garam yang kadang-kadang terdapat dalam bentuk hampir murni, tetapi metode ini telah usang sejak akhir abad ke-20. Sekarang, hampir semua belerang elementer diproduksi sebagai produk sampingan hasil pemisahan kontaminan yang mengandung belerang dari gas alam dan minyak bumi. Penggunaan unsur belerang terutama dalam pupuk, karena kebutuhan tanaman akan unsur ini relatif tinggi, dan dalam pabrikasi asam sulfat, suatu industri kimia utama. Penggunaan lain yang cukup terkenal adalah korek api, insektisida, dan fungisida.
g. Klor
Klor adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cl dan nomor
atom 17. Ia merupakan halogen paling ringan kedua, yang dijumpai dalam tabel periodik dalam golongan 17. Unsur ini membentuk molekul diatomik pada kondisi standar, yang disebut diklorin. Ia mempunyai afinitas elektron tertinggi dan elektronegativitas ketiga tertinggi di antara seluruh unsur. Berdasarkan alasan ini, klor adalah oksidator kuat. Senyawa klor yang paling umum adalah natrium klorida.
h. Argon
Argon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Ar dan nomor atom 18. Ia merupakan unsur ketiga dalam golongan 18 tabel periodik (gas mulia). Argon adalah adalah gas paling umum ketiga dalam atmosfer bumi, dengan kadar 0,93%, menjadikannya lebih melimpah daripada karbon dioksida. Hampir semua argon adalah radiogenik. Argon-40 dihasilkan dari peluruhan kalium-40 dalam kerak bumi. Di jagat raya, argon-36 sejauh ini merupakan isotop argon yang paling banyak, menjadikannya isotop argon yang paling banyak diproduksi melalui nukleosintesis stelar dalam supernova.
B. Sifat Fisika dan Kimia Unsur Periode 3
1. Sifat Fisika Unsur Periode 3 unsur Na, Mg, Al, Si, P, S berwujud padat pada suhu kamar karena unsur-unsur tersebut memiliki harga (t . l) dan (t . d) diatas suhu ruangan (diatas 25°C). Sedangkan unsur Cl dan Ar berwujud gas karena memiliki (t . l) dan (t . d) dibawah suhu ruangan dalam periode ketiga, letak logam disebelah kiri, makin ke kiri sifat logam semakin reaktif, Na > Mg > Al. Jadi Na paling reaktif. Bukan logam terletak sebelah kanan makin ke kanan sifat bukan logamnya makin kuat, a > 5 > P > Si. Klor paling reaktif dan Si paling tidak reaktif. Jadi , unsur periode ketiga dari Na ke Cl sifat logamnya semakin bertambah. 2. Sifat Kimia Unsur Periode 3 Unsur-unsur periode ketiga memiliki keteraturan sifat secara berurutan dari kiri kekanan sebagai berikut : • Sifat preduksi berkurang dan sifat pengoksidasi bertambah • Sifat logam semakin lemah dan sifat nonlogam semakin kuat • Sifat basa semakin lemah dan sifat asam semakin kuat