Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KIMIA UNSUR

PERIODE TIGA

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
kesempatan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas ini. Untuk
memenuhi nilai, kami membuat tugas ini dengan judul “Makalah Kimia Unsur
Periode Tiga”.
Kami mendapatkan banyak pengarahan dan bantuan dalam penyusunan tugas
makalah ini. Untuk itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
kepada seluruh rekan dan guru.

Kami berusaha untuk dapat menyelesaikan tugas ini dengan sebaik-


baiknya dan semaksimal mungkin. Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam proses pembuatan dan penulisan makalah ini. Sehingga kami
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak yang
bertujuan untuk kesempurnaan dari tugas ini. Kami selaku penulis makalah ini,
meminta maaf apabila ada kesalahan. Kami berharap semoga pembaca
mendapatkan pelajaran, materi dan hikmah dari tugas ini.

Karangnunggal, 27 November 2023


ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................................2
BAB II ISI..........................................................................................................................3
1. Kelimpahan Unsur Periode 3.....................................................................................3
2. Sifat-sifat Unsur Periode 3.........................................................................................7
3. Pembentukan Unsur Periode 3...................................................................................9
4. Kegunaan dan Bahaya Unsur Periode 3...................................................................15
BAB III PENUTUP..........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................20
iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ada beberapa hal yang mendasari pengelompokan unsur-unsur kimia
yaitu sifat logam, elektron valensi, dan jumlah kulit elektron. Berdasarkan
sifat logamnya, unsur kimia dikelompokkan menjadi logam, semilogam, non
logam, dan gas mulia. Berdasarkan elektron valensinya unsur kimia
dikelompokkan menjadi golongan utama dan transisi. Dimana golongan
utama terdiri dari golongan, IA, IIA. IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIIIA.
Adapun golongan tarnsisi dapat dibagi menjadi golongan transisi dalam,
lantanida dan aktinida. Berdasarkan jumlah kulit elektron yang dimilikinya,
unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi 7 periode yaitu periode 1 sampai
7.
Dalam hal ini, unsur-unsur periode ketiga memiliki sifat kimia dan
sifat fisika yang bervariasi. Unsur-unsur yang terdapat pada periode ketiga
adalah Natrium (Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si), Fosfor
(P), Belerang (S), Klor (Cl), dan Argon (Ar). Dari kiri (Natrium) sampai
kanan (Argon), jari-jari unsur menyusut, sedangkan energi ionisasi, afinitas
elektron, dan keelektronegatifan meningkat. Selain itu, terjadi perubahan
sifat unsur dari logam (Na, Mg, Al) menjadi semilogam/metaloid (Si), non
logam (P, S, Cl), dan gas mulia (Ar). Unsur logam umumnya membentuk
struktur kristalin, sedangkan unsur semilogam/metaloid membentuk struktur
molekul raksasa (makromolekul). Sementara, unsur non logam cenderung
membentuk struktur molekul sederhana. Sebaliknya, unsur gas mulia
cenderung dalam keadaan gas monoatomik. Variasi inilah yang menyebabkan
unsur periode ketiga dapat membentuk berbagai senyawa dengan sifat yang
berbeda. Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam
batuan. Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena
itu perlu penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang
dibutuhkan.

1
B. Rumusan Masalah

1. Berapakah kelimpahan unsur periode 3?

2. Bagaimana sifat-sifat unsur periode 3?

3. Bagaimana pembentukan unsur periode 3?

4. Bagaimana kegunaan dan bahaya dari unsur periode 3?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui kelimpahan unsur periode 3 .

2. Untuk mengetahui sifat-sifat unsur periode 3.

3. Untuk mengetahui pembentukan unsur periode 3.

4. Untuk mengetahui kegunaan dan bahaya dari unsur periode 3.

2
BAB II ISI

1. Kelimpahan Unsur Periode 3

1. Natrium

Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik


yang memiliki simbol Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam
reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin yang termasuk ke
logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama
halite). Natrium sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi
dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air, sehingga harus disimpan
dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah
ditemukan dalam bentuk unsur murni. Natrium banyak ditemukan di
berbagai mineral logam misalnya sebagai NaCl, amphibole, kriolit,
soda niter, dan zeolit. Natrium juga merupakan elemen terbanyak
keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Natrium
banyak terdapat di bintang yang ada di luar angkasa berdasarkan
spektra garis D-nya.

2. Magnesium

Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang


memiliki simbol Mg dan nomor atom 12 serta berat atom 24,31.
Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang membentuk 2%
berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak
pada air laut. Magnesium (Mg) banyak dijumpai di alam pada
lapisan-lapisan batuan dalam bentuk mineral seperti dolomit
3
(CaCO3.MgCO3), magnesit (MgCO3), & epsomit (MgSO4.7H2O).

3. Aluminium

Aluminum ialah unsur kimia dengan lambang Al dan nomor


atom 13. Aluminium ialah logam paling berlimpah. Unsur logam ini
biasa dijumpai dalam kerak bumi yang terdapat dalam batuan seperti
felspar dan mika. Umumnya juga aluminium dalam bentuk
aluminium silikat dan campurannya dalam logam lain seperti natrium,
kalium, furum, kalsium & magnesium. Aluminium merupakan
konduktor yang baik. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik
menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-
macam penampang. Aluminium juga tahan korosi karena adanya
lapisan oksida pada permukaan aluminium yang cepat terbentuk
ketika permukaan logam Al terpapar dengan oksigen di udara.

4. Silikon

Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang


memiliki lambang Si dan nomor atom 14. Senyawa yang dibentuk
bersifat paramagnetik. Unsur kimia ini ditemukan oleh Jöns Jakob
Berzelius. Silikon merupakan unsur kedua paling berlimpah di bumi

setelah oksigen yaitu mencakup 25,7 % dari kandungan kerak bumi.


Silikon di kulit bumi terdapat dalam bentuk silikat dan silikon
dioksida (silika). Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik

4
dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh
pasien dalam bentuk silicone.

5. Fosfor

Fosfor berupa berbagai jenis senyawa logam transisi atau


senyawa tanah langka seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah
tembaga atau perak, dan zink silikat (Zn2SiO4) yang dicampur
dengan mangan. Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu
senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa
fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik dari hewan dan
tumbuhan yang mati diuraikan oleh decomposer (pengurai) menjadi
fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air
laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu,
fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil.

6. Belerang

Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik


yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah
non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang
dalam bentuk aslinya adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di
alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai
mineral- mineral sulfide dan sulfate. Belerang adalah unsur penting
untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino.

5
7. Klorin

Klor (bahasa Yunani: Chloros, "hijau pucat") adalah unsur


kimia dengan simbol Cl dan nomor atom 17. Dalam tabel periodik,
unsur ini termasuk kelompok halogen atau grup 17 (sistem lama: VII
or VIIA). Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk
garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang
sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua
bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas, klorin
berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair
atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau
desinfektan.

8. Argon

Argon adalah suatu unsur kimia dalam sistem periodik yang


memiliki lambang Ar dan nomoratom 18. Argon adalah unsur
terbanyak pertama di udara bebas (udara kering) dan ketiga paling
melimpah di alam semesta. Sekitar 1% dari atmosfer bumi adalah
Argon. Argon adalah unsur yang tak berwarna dan tak berbau.
Jumlah unsur ini terus bertambah sejak bumi terbentuk karena kalium
yang radioaktif berubah menjadi Argon.

6
2. Sifat-sifat Unsur Periode 3

1. Sifat Kimia

Unsur – unsur periode ketiga memiliki keteraturan sifat secara berurutan


dari kiri ke kanan sebagai berikut :

a. Sifat pereduksi dan sifat pengoksidasi.


Sifat pereduksi semakin bertambah, sedangkan sifat pengoksidasi
unsur - unsur periode ketiga ini dapat dilihat dari harga potensial
reduksinya. Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga memiliki harga
potensial reduksi 5 standar yang semakin positif sehingga sifat
pereduksinya semakin berkurang dan sifat pengoksidasinya semakin
bertambah.
Na Mg Al Si P S Cl Ar
-2,711 -2,375 -1,706 -0,13 -0,276 -0,508 +1,358 -

b. Sifat logam dan nonlogam.


Unsur-unsur periode ketiga, seperti Na, Mg, dan Al merupakan unsur
logam, sedangkan unsur-unsur P, S, dan Cl merupakan unsur
nonlogam. Adapun Si merupakan unsur yang memiliki sifat peralihan
antara unsur logam dan nonlogam sehingga disebut unsur metalloid
(semi logam). Argon (Ar) termasuk golongan gas mulia yang bersifat
insert (sulit bereaksi).

c. Sifat asam dan basa.


Sifat asam berkaitan dengan sifat non logam, sedangkan sifat basa
berkaitan dengan logam. Sifat basa atau sifat asam dari suatu unsure
bergantung pada konfigurasi electron dan harga ionisasi unsureunsur
tersebut.

a) Sifat Basa
Dari kiri ke kanan, unsur-unsur periode ketiga memiliki harga
ionisasi yang semakin besar sehingga semakin sukar melepas
electron. Penyebabnya electron dari unsur tersebut akan

7
kurang tertarik ke arah atau oksigen sehingga kecenderungan
untuk membentuk ion OH menjadi berkurang. Jadi, dari kiri
ke kanan sifat basa usnur periode ketiga semakin lemah.

b) Sifat Asam
Energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan
semakin besar sehingga semakin mudah menarik electron dari
atom oksigen. Jadi dari kiri ke kanan sifat asam unsur periode
ketiga semakin kuat. Senyawa asam unsur periode ketiga,
yaitu : asam siukat (H2SiO3) asam fosfat (H3DO4) asam sinfat
(H2SO4) dan asam paklorat (HCO4). Senyawa H2SiO3
merupakan asam sangat lemah sehingga mudah terurai
menjadi senyawa SiO2 dan H2O1.

2. Sifat-sifat lainnya

Sifat Na Mg Al Si P S Cl Ar
Senyawa
Titik leleh 97,81 648,8 660,37 1,410 44,1 119,0 -100,98 -189,2
(0C)
Titik didih 903,8 1,105 2467 2,355 280 44,67 -34,6 -185,7

Berdasarkan tabel di atas telah diketahui bahwa unsur Na, Mg, Al, Si, P, S berwujud
padat pada suhu kamar karena unsur-unsur tersebut memiliki harga (t.l) dan (t.d) di
atas suhu ruangan (di atas 250C). Sedangkan unsur Cl berwujud gas karena memiliki
(t.l) dan (t.d) di bawah suhu ruangan. Dalam periode ketiga, letak logam disebelah
kiri, makin ke kiri sifat logam semakin reaktif, Na >Mg> Al. Jadi Na paling reaktif.
Bukan logam terletak sebelah kanan makin ke kanan sifat bukan logamnya makin
kuat, a> 5> P> Si. Klor paling reaktif dan Si paling tidak reaktif. Jadi , unsur periode
ketiga dari Na ke Cl sifat logamnya makin bertambah.

8
3. Pembentukan Unsur Periode 3

a. Unsur natrium diperoleh dengan cara elektrolisis NaCl yang dicairkan


dengan katode besi dan anode karbon. Sel yang digunakan adalah sel
Downs. Natrium cair terbentuk pada katode, selanjutnya dialirkan dan
ditampung dalam wadah berisi minyak tanah. Dalam proses ini bejana
elektrolisis dipanaskan dari luar dan dijaga agar natrium yang terbentuk
tidak bersinggungan dengan udara, karena akan terbakar. Hasil samping
elektrolisis ini adalah klorin.

b. Unsur magnesium diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan magnesium


klorida. Sekarang ini, Mg juga dapat diperoleh dari air. Selain itu Mg
diperoleh juga dari reduksi MgO dengan karbon. Mg diolah dari air laut
melalui proses Downs:

• Air laui dicampur CaO sehingga Mg diendapkan sebagai


Mg(OH)2

• Endapan direaksikan dengan HCl pekat, mengahasilkan larutan


MgCl2.

• Larutan MgCl2 diuapkan sehingga diperolehkristalnya.


• Kristal MgCl2 dielektrolisis

c. Unsur aluminium diperoleh dari elektrolisis bauksit yang dilarutkan


dalam krolit cair. Proses ini dikenal dengan proses Hall. Pada proses ini
bauksit ditempatkan dalam tangki baja yang dilapisi karbon dan berfungsi
sebagai katode. Adapun anode berupa batang-batang karbon yang
dicelupkan dalam campuran. Pembuatan aluminium diperoleh dengan

9
cara elektrolisis aluminim oksidacair yang diperoleh dari bauksit, yaitu
aluminium oksida hidrat yang mengandung kotoran, misalnya Fe 2O3 dan
SiO2, melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a) Bauksit yang masih kotor direaksikan dengan NaOH pekat. Al 2O3 dan
SiO2 larut, tetapi Fe2O3 dan kotoran lain disaring dengan alat filtrasi.
Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O → 2NaAl(OH)4(aq)

b) Filtratnya diencerkan dengan air, dan direaksikan dengan CO 2 untuk


mengendapkan aluminium hidroksida.
2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) → 2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l)

c) Produk disaring unutk memeperoleh Al(OH)3,


kemudian
dipanaskan untuk meperoleh Al2O3.
2Al(OH)3(s) → Al2O3(s) + 3H2O(g)

d) Al2O3 dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na 3AlF6). Campuran


kemudian dimasukkan kedalam sel elektrolisis yang terdiri dari anoda
dan katoda C. Reaksi elektrolisis yang terjadi: Katode : 4Al 3+(l) + 12e
→ 4Al(l)
Anode : 6O2-(l) → 3O2 + 12e

Sel : 4Al3+(l) + 6O2-(l) → 4Al(l) + 3O2

2Al2O3(l) → 4Al(l) + 3O2


Lelehan aluminium yang terbentuk pada katode membentuk lapisan
di dasar sel dan secara berkala dikeluarkan.

d. Unsur silikon dapat dibuat dari reduksi SiO2 murni dengan serbuk
aluminium pada suhu tinggi. Pembuatan sebagai berikut.

a. Pasir kuarsa (SiO2) dipanaskan dengan kokas (C) pada suhu sekitar
30000 C dalam tanur listrik (reaktan ditambahkan dari atas tanur).

i. SiO2(s) + 2C(s) → Si(l) + 2CO(g)

b. Lelehan Si yang dihasilkan akan membentuk padatan dengantitimk


leleh 14100C. Si ini dapat digunakan dalam pembuatan aliase dengan
logam lain.

10
c. Untuk penggunaan seperti transitor, chips kompoter, dan selsurya
siperlukan Si ulta murni, sehingga Si perlu dipanaskandengan Cl 2,
kemudian hasilnya direduksi dengan mengalirkan campuran uap SiCl 4
dengan gas H2 melalu tabung yang dipanaskan.
i. Si(s) + 2Cl2(g) → SiCl4(l)
ii. SiCl4(l) + 2H2(g) → Si(s) + 4HCl(g)

e. Unsur fosfor diperoleh dengan reduksi fosforit, dalam batuan fosfat yang
dipanaskan dengan kokas dan pasir silika pada suhu 1400-15000C.
2Ca(PO4)2(s) + 6SiO2(s) + 10C(s) → 6CaSiO3(s) +10CO(g) + P4(g)

f. Unsur belerang, cara untuk mengekstrak belerang yang dikenal dengan


cara Frasch. Pada proses ini pipa logam berdiameter 15 cm yang
memiliki dua pipa konsentrik yang lebih kecil ditanam sampai
menyentuh lapisan belerang. Uap air yang sangat panas dipompa dan
dimasukkan melalui pipa luar, sehingga belerang meleleh, selanjutnya
dimasukkan udara bertekanan tinggi melalui pipa terkecil, sehingga
terbentuk busa belerang yang keluar mencapai 99,5%. Sulfur banyak
terdapat dalam kulit bumi. Sebagai unsur yang ditemukan di daerah
vulkanik, sulfur kemungkinan merupakan hasil reaksi gas SO 2 dan H2S
yang terdapat dalam gas vulkanik.
8SO2(g) + 16H2S(g) → 16H2O(l) + 3S8(s)
Deposit belerang yang terdapat di bawah permukaan, ditambang dengan
proses Frasch. Penggunaan utama belerang adalah untuk pembuatan asam
sulfat yang dibuat melalui dua proses yaitu proses kontak dan bilik
timbel.

g. Unsur Klor diperoleh dari garam klorida dengan mereaksikan zat


oksidator atau lebih sering dengan proses elektrolisis. Dibuat melalui
proses Downs, yang dilakukan dengan cara mengelektrolisis leburan
NaCl, yang dicampur dengan sedikit NaF sebelum dicairkan, dengan
tujuan untuk menurunkan titik lebur NaCl dari 800 menjadi 10000C.
Pada elektrolisis ini digunakan diafragma lapisan besi tipis untuk
mencegah reaksi antara logam Na dan gas Cl2 yang terbentuk.

h. Unsur Argon dihasilkan dari penyulingan bertingkat udara cair karena


atmosfer mengandung 0.94% Argon.

11
5. Kegunaan dan Bahaya Unsur Periode 3

1. Natrium
Kegunaan :

a. NaCl digunakan oleh hampir semua makhluk.

b. Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan. Na-glutamat dipakai


untuk penyedap makanan.

c. Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor.

d. NaOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas. NaHCO 3


dipakai sebagai pengembang kue. NaCO3 Pembuatan kaca dan
pemurnian air sadah.

e. Memurnikan logam K, Rb, Cs.

Bahaya : Jika natrium bercampur dengan air, akan bereaksi sangat


cepat dan meledak! Jika terjadi kontak dengan natrium
hidroksida dalam keadaan kulit telanjang, akan membentuk
dan mulai larut melalui kulit.

2. Magnesium Kegunaan :

a. Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen serta


konstruksi pesawat.
b. Pemisah sulfur dari besi dan baja.

c. Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan.

d. Untuk membuat lampu kilat.

e. Sebagai katalis reaksi organik.

Bahaya : Magnesium sangat mudah terbakar. Pada waktu terbakar, ia


melepaskan kalor yang sangat besar mencapai ribuan derajat.
Cahaya yang dipancarkan sangat menyilaukan dan dapat
membutakan mata.

3. Aluminium
Kegunaan :

a. Banyak dipakai dalam industri pesawat dan konstruksi bangunan.


12
b. Dipakai pada berbagai macam aloi.

c. Untuk membuat magnet yang kuat.

d. Tawas sebagai penjernih air.

e. Membuat berbagai alat masak.

f. Menghasilkan permata bewarna-warni : Sapphire, Topaz, dll.

Bahaya : Aluminium dapat merusak kulit, dalam bentuk bubuk dapat


meledak di udara jika dipanaskan , dan dalam bentuk Al 2O3
jika direaksikan dengan karbon akan menyebabkan
pemanasan global.

4. Silikon
Kegunaan :

a) Dipakai dalam pembuatan kaca.

b) Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor.

c) Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium,


dan tembaga.
d) Untuk membuat enamel dan IC.

Bahaya : Silikon yang digunakan untuk kecantikan wajah dapat


menyebabkan kerusakan bentuk wajah dan melumpuhkan
beberapa otot wajah.

5. Fosfor
Kegunaan :

a. Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen.

b. Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut


magnalum.

c. Pemisah sulfur dari besi dan baja.

d. Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan.

e. Untuk membuat lampu kilat.

f. Sebagai katalis reaksi organic.

Bahaya : Jika biji fosfor diolah menjadi fosfat dan larutan dalam air
akan menyebabkan terjadinya limbah radioaktif.
13
6. Belerang
Kegunaan :

a. Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat.

b. Digunakan dalam baterai serta pada korek dan kembang api.

c. Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk.

d. Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses.

Bahaya : Belerang dalam bentuk H2S sangat beracun dan dapat


menyebabkan kematian, sedangkan dalam bentuk H 2SO4 dapat
merusak kulit dan menyebabkan korosi.

7. Klor
Kegunaan :

a. Dipakai pada proses pemurnian air.

b. Cl2 dipakai pada disinfectan. KCl digunakan sebagai pupuk. ZnCl 2


digunakan sebagai solder. NH4Cl digunakan sebagai pengisi baterai.

c. Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang


i. kertas.

d. Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum.

e. Dipakai pada berbagai macam industri.

Bahaya : Klor mengiritasi sistem pernafasan. Bentuk gasnya mengiritasi


lapisan lendir dan bentuk cairnya bisa membakar kulit. Baunya
dapat dideteksi pada konsentrasi sekecil 3.5 ppm dan pada
konsentrasi 1000 ppm berakibat fatal setelah terhisap dalam-dalam.

8. Argon
Kegunaan :

a. Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan


kawat lampu.

b. Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan


proses lainnya.

c. Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses.

d. Untuk mendeteksi sumber air tanah.

14
e. Dipakai dalam roda mobil mewah.

Bahaya : Bila argon menggantikan oksigen di udara dapat


menyebabkan sesak napas karena udara yang mengandung oksigen
kurang dari 16% sangat berbahaya.

BAB III PENUTUP

Dari uraian di atas kami dapat menyimpulakan bahwa unsur-unsur periode


ketiga dapat dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam satu golongan,
yaitu golongan A (golongan utama). Selain itu, unsur-unsur periode ketiga dapat
dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia. Dalam
kehidupan sehari-hari, unsur-unsur periode ketiga banyak membantu kita dalam
melaksanakan kegiatan. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia
karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam
bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa
dipungkiri, selain memberikan manfaat, unsur-unsur periode ketiga memberikan
dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari
unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat

yang dimiliki unsur-unsur tersebut.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/40740891/MAKALAH_KIMIA_UNSUR_PERIODE_TIGA_KE
LOMPOK_5

16

Anda mungkin juga menyukai