unsur golongan 1b
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Segala puji
dan syukur bagi Allah swt yang dengan ridho-Nya kita dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan lancar. Sholawat dan salam tetap kami haturkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw dan untuk para keluarga,
sahabat dan pengikut-pengikutnya yang setia mendampingi beliau. Terima kasih
kepada keluarga,guru, dan teman-teman yang terlibat dalam pembuatan
makalah ini yang dengan do'a dan bimbingannya makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik dan lancar.
Dalam makalah ini, kami membahas tentang ”unsur-unsur golongan 1b”
yang kami buat berdasarkan refrensi yang kami ambil dari berbagai sumber,
diantaranya buku dan internet. Makalah ini diharapkan bisa menambah
wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari. Kami berharap bisa
dimafaatkan semaksimal dan sebaik mugkin.
Tidak gading yang tak retak, demikian pula makalah ini, oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan dan kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................... 1
Daftar Isi............................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan............................................. 6
C. Rumusan Masalah................................. 6
BAB II PEMBAHASAN
1. Tembaga (Cu)
1.1 Sejarah.......................................... 8
1.2 Sumber.......................................... 9
1.4 Persenyawaan.................................. 12
Pembuatan.......................................... 18
2. Perak (Ag)
2.1 Sejarah........................................ 19
2.2 sumber......................................... 20
2.4 Persenyawaan.................................. 21
2.5 Ekstraksi....................................... 22
Pembuatan.......................................... 24
3. Emas (Au)
3.1 Sejarah........................................ 26
3.2 Sumber......................................... 27
3.4 Persenyawaan.................................. 28
3.5 Pengolahan..................................... 29
Amalgamasi......................................... 30
Sianidasi............................................ 31
4. Ununonium (Uuu)................................. 32
BAB IV................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA................................... 36
A.LATAR BELAKANG
Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini,
unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut
dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan,
yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain
itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam,
semilogam, dan gas mulia
Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam
batuan. Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena
itu perlu penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang
dibutuhkan.
Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari
diantaranya adalah, besi, tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun
bersifat logam. Namun, karena tak stabil dalam keadaan unsurnya, ia lebih
banyak kita temui dalam bentuk senyawanya.
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber unsur-
Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam
bentuk unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang
terdapat di alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan
unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas
nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya
ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam merupakan campuran antara
mineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan pengotornya. Mineral-
mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat,
sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia.
Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak bumi,
sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat
di lapisan atmosfer.
Logam transisi adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 3
sampai 12 (IB sampai VIIIB pada sistem lama). Kelompok ini terdiri dari 38
unsur. Semua logam transisi adalah unsur blok-d yang berarti
bahwa elektronnya terisi sampai orbit d. Dalam ilmu kimia, logam
transisi mempunyai dua pengertian:
Definisi dari IUPACmendefinisikan logam transisi sebagai "sebuah unsur
yang mempunyai subkulit d yang tidak terisi penuh atau dapat membentuk
kation dengan subkulit d yang tidak terisi penuh"
Sebagian besar ilmuwan mendefinisikan "logam transisi" sebagai semua
elemen yang berada pada blok-''d'' padatabel periodik (semuanya
adalah logam) yang memasukkan golongan 3 hingga 12 pada tabel periodik.
Dalam kenyataan, barisan blok-flantanida dan aktinida juga sering dianggap
sebagai logam transisi dan disebut "logam transisi dalam".
Ciri dan Sifat
Ada beberapa ciri yang dimiliki bersama oleh unsur transisi yang tidak dimiliki
unsur-unsur lain, yang disebabkan oleh terisinya sebagian dari subkulit d. Di
antaranya adalah:
1. pembentukan senyawa yang warnanya disebabkan oleh transisi
elektron d-d
2. pembentukan senyawa dengan banyak bilangan oksidasi, dikarenakan
kereaktifan yang relatif rendah pada elektron subkulit d yang tidak
berpasangan
pembentukan beberapa senyawaparamagnetik disebabkan oleh adanya
elektron subkulit d yang tidak berpasangan. Beberapa senyawa dari unsur
golongan utama juga merupakan paramagnetik (seperti nitrogen
oksidadan oksigen).
Unsur-Unsur Golongan 1B
1. Tembaga adalah suatu unsur kimiadalam tabel periodik yang memiliki lambang
Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa
LatinCuprum.Tembaga merupakankonduktorpanas dan listrik yang baik.Selain
itu unsur ini memiliki korosiyang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus
dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga
dicampurkan dengan timahuntuk membuat perunggu.
2. Perak adalah suatu unsur kimia dalamtabel periodik yang memiliki
lambang Agdan nomor atom 47. Lambangnyaberasal dari bahasa
LatinArgentum. Sebuah logam transisi lunak, putih, mengkilap, perak memiliki
konduktivitas listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan terdapat
di mineral dan dalam bentuk bebas. Logam ini digunakan
dalam koin, perhiasan,peralatan meja, dan fotografi. Perak termasuk logam
mulia seperti emas.
3. Emas adalah unsur kimia dlm tabel periodik yang memiliki simbol Au(bahasa
Latin: 'aurum') dan nomor atom79. Sebuah logam transisi (trivalen dan
univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile".
Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi terserang
oleh klorin, fluorindan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget
emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam
coinage. Kode ISOnyaadalah XAU. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu
sekitar 1000 derajat celcius.
4. Ununonium merupakan unsur yang dalam sistem periodik unsur terdapat pada
golongan 1B atau satu golongan dengan unsur Cu dan terletak paling bawah
dengan simbol Uuu yang memiliki nomor atom 111, mempunyai massa atom
sebesar 272,0 amu nomor neutron 161dan merupakan unsur logam transisi.
B. Tujuan
1.1 Sejarah
Pada zaman Yunani, logam ini dikenal dengan nama
chalkos.Tembaga merupakan sumber penting bagi orang-orang
Roma dan Yunani. Pada zaman Roma,ia dikenal dengan nama aes
Cyprium(aes merupakan istilah umum Latin bagi tembaga seperti
gangsa dan logam-logam lain, dan Cyprium sendiri karena dulunya
tembaga banyak ditambang dari Cyprus). Dari dua kata itulah maka
menjadi kata cuprum dan dalam Bahasa Melayu kuprum.
1.2 Sumber
Sifat Fisika
•Bentuk: padat
•Warna: logam merah jambu
•Massa Jenis: 8.96 g/cm³
•Titik Lebur: 1357.77 K(1084.62 °C, 1984.32 °F)
•Titik Didih: 2835 K (2562 °C, 4643 °F)
•Kalor Peleburan: 13.26 kJ/mol
•Kalor Penguapan: 300.4 kJ/mol
•Kapasitas Kalor: (25 °C) 24.440 J/(mol·K)
Sifat Kimia
Tembaga(I)
Pada dasarnya tembaga bukanlah logam reaktif, namun logam
ini dapat diserang oleh asam-asam pekat, secara khusus, asam
bereaksi dengan asam hidroklorida pekat mendidih dan
menghasilkan larutan tak berwarna dan gas hidrogen. Ion tembaga(I)
yang terjadi, dengan ion klorida segera membentuk ion kompleks tak
berwarna diklorokuprat(I), [CuCl2]-. Tahap reaksi ke dua inilah yang
diduga berlangsung sangat cepat sehingga memicu tahap reaksi
pertama seperti berikut ini:
Jika larutan ini dituangkan ke dalam air suling bebas udara, diperoleh
endapan putih tembaga(I) klorida menurut persamaan reaksi:
1.6 Kegunaan
1.7 Kerugian
Tembaga bersifat racun. Ini dapat terjadi ketika tembaga
menumpuk dalamtubuh akibat penggunaan alat masak tembaga.
Unsur Cu yang berlebih dapat merusak hati dan memacu sirosis.
Bahaya Tembaga Logam ini, apabila dalam keadaan serbuk
menimbulkan bahaya api. Pada kepekatan lebih daripada 1
mg/L, tembaga masih diperbolehkan mencemari pakaian dan benda-
benda yang dicuci dalam air.
2. PERAK (Ag)
Perak adalah suatu unsur kimia dalamtabel periodik yang memiliki lambang Ag
dan nomor atom 47. Lambangnyaberasal dari bahasa LatinArgentum.
Sebuah logam transisi lunak, putih, mengkilap, perak memiliki konduktivitas
listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan terdapat di mineral dan dalam
bentuk bebas. Logam ini digunakan dalam koin, perhiasan,peralatan meja,
dan fotografi. Perak termasuk logam mulia seperti emas.
2.1 Sejarah
Berasal dari beberapa bahasa Latin argentum. Perak telah
dikenal sejak jaman purba kala. Unsur ini disebut dalam Alkitab.
Beberapa tempat buangan mineral di Asia Minor dan di pulau-pulau
di Laut Aegean mengindikasikan bahwa manusia telah belajar
memisahkan perak dari timah sejak 3000 SM.
2.2 Sumber
Perak murni memiliki warna putih yang terang. Unsur ini sedikit
lebih kerasdibanding emas dan sangat lunak dan mudah dibentuk,
terkalahkan hanya oleh emas dan mungkin palladium. Perak murni
memiliki konduktivitas kalor dan listrik yang sangat tinggi diantara
semua logam dan memiliki resistansi kontak yang
sangat kecil .
Sifat Fisika
Fasa:padatan
Densitas:10,49 g/cm³
Titik lebur: 1234,93 K(961,78 °C, 1763,2 °F)
Titik didih:2435K(2162 °C, 3924 °F)
Sifat Kimia
2.4 Persenyawaan
Dalam hampir semua senyawaan perak sederhana (non
kompleks), logamini mempunyai tingkat oksidasi +1 dan ion Ag+
adalah satu-satunya ion perak yang stabil dalam larutan air. Senyawa
yang penting yaitu perak nitrat, satu-satunya garam perak yang
sangat mudah larut dalam air dan tak berwarna.
Sifat sukar larut AgCl, AgBr, dan AgI dijelaskan berdasarkan karakter
kovalensi, tetapi AgF padatan putih yang telah larut dalam air
dipertimbangkanmempunyai karakter ionik baik padatan maupun
dalam larutan. Perak klorida, Perakbromidadan perak iodida sangat
sensitif terhadap cahaya, dan sifat mudah tereduksi ion Ag+menjadi
logam Ag mengakibatkan padatan menjadi berwarna gelap. Itulah
sebabnya senyawaan perak disimpan dan larutannya disimpan dalam
botol gelap. Pembentukan senyawa kompleks perak dimana perak
(Ag) sebagai atom pusat dan CN-sebagai ligan [Ag (CN)2]-didasarkan
atas asas energetika, tingkat energi dari kompleks tersebut adalah
paling rendah apabila tolakan antara dua ligan CN-
minimal. Hal ini terjadi apabila dua ligan CN posisinya berlawanan
sehinggakompleks [Ag (CN)2]-memiliki struktur linier. Fakta secara
eksperimen membuktikan bahwa [Ag (CN)2]-
bersifat diamagnetik oleh karena itu hibridisasi kompleks ini
melibatkan hibridisasi sp .
2.5Ekstraksi
Perak terdapat sebagian besar sebagai unsur bebas dan
perak(I) sulfida,Ag2S. Jumlah perak yang cukup signifikan diperoleh
pada ekstraksi timbel dari bijihnya, dan pada pemurnian tembaga
secara elektrolisis. Salah satu metode ekstraksi logam melibatkan
permukaan Ag2S dengan larutan natrium sianida dan teraerasi, yaitu
proses yang mengekstrak perak sebagai ion kompleks
disianorgentat(I), [Ag(CN)2]- :
2.6 Kegunaan
2.7 Kerugian
PEMBUATAN
Perak
1. Sebuah metode yang disebut sianida, atau resapan tumpukan,
proses telah memperoleh penerimaan dalam industri pertambangan
karena merupakan cara murah pengolahan tingkat rendah bijih
perak. Namun, bijih digunakan dalam metode ini harus memiliki
karakteristik tertentu: partikel perak harus kecil; perak harus
bereaksi dengan solusi sianida; bijih perak harus relatif bebas dari
kontaminasi mineral lainnya dan / atau benda asing yang mungkin
mengganggu sianidasi yang proses, dan perak harus bebas dari
mineral sulfida. Ide untuk sianidasi sebenarnya tanggal kembali ke
abad kedelapan belas, ketika penambang Spanyol percolated larutan
asam melalui tumpukan besar bijih tembaga oksida. Proses ini
berkembang menjadi bentuknya yang sekarang selama abad
kesembilan belas. Proses sianida dijelaskan di sini.
Mempersiapkan bijih
1. bijih Perak dihancurkan menjadi potongan-potongan, biasanya
dengan 1-1,5 dalam (2,5-3,75 cm) diameter, untuk membuat
bahan berpori. Sekitar 3-5 lb (1,4-2,3 kg) kapur per ton bijih perak
ditambahkan untuk menciptakan lingkungan basa.
2. Bijih harus benar-benar teroksidasi sehingga logam mulia tidak
terbatas dalam mineral sulfida. Dimana denda atau tanah liat ada,
bijih diaglomerasi untuk menciptakan tumpukan resapan
seragam. Proses ini terdiri dari menghancurkan bijih,
menambahkan semen, pencampuran, menambahkan air atau
larutan sianida, dan menyembuhkan di udara kering selama 24-48
jam.
3. Broken atau bijih dihancurkan ditumpuk di bantalan kedap untuk
menghilangkan kerugian dari solusi sianida perak. Bahan Pad
mungkin aspal, plastik, lembaran karet, dan / atau tanah liat.
Bantalan ini adalah miring dalam dua arah untuk memfasilitasi
drainase dan koleksi solusi.
Menambahkan solusi sianida dan menyembuhkan
Suatu larutan air dan sodium sianida ditambahkan ke bijih. Solusi
dikirim ke timbunan oleh sistem sprinkler atau metode
penggenangan, termasuk selokan, injeksi, atau rembesan dari
kapiler.
Memulihkan perak
Perak pulih dari tumpukan solusi resapan di salah satu dari beberapa
cara. Paling umum adalah Merrill-Crowe curah hujan, yang
menggunakan debu seng baik untuk mengendapkan logam mulia
dari solusi. Endapan perak kemudian disaring, meleleh, dan dibuat
menjadi bar bullion.
Metode lain pemulihan diaktifkan penyerapan karbon, di mana solusi
yang dipompa melalui tangki atau menara yang mengandung karbon
aktif, dan penambahan solusi sulfidanatrium, yang membentuk
endapan perak. Dalam metode lain, solusinya dilewatkan melalui
bahan resin yang menarik dibebankan perak. Metode pemulihan
umumnya ditetapkan berdasarkan faktor ekonomi.
3.EMAS (Au)
3.1 Sejarah
3.2Sumber
Di kerak bumi : 0,004 ppm
Emas ditemukan Logam ini banyak terdapat di Nuget emas atau
serbukdi bebatuan dan seringnya dipisahkan dari bebatuan dan
mineral-mineral lainnya dengan proses penambangan.
Sekitar Dua pertiga produksi emas dunia berasal dari Afrika Selatan.
Emas terkandung pula di air laut sekitar 0.1 sampai 2 mg/ton,
tergantung dimana sampel air lautnya diambil.
Sifat Fisika
Fasa:padat
Densitas:19,3 gr/cm3
Titik didih: 2856 oC
Titik lebur:1064,18 oC
Sifat Kimia
Bilangan oksidasi :3 1 (oksida amfoter)
Nomor atom:79
Nomor massa:107,87
Elektronegatifitas:2,54 (skala pauling)
Energi ionisasi 1:890.1 kJ/mol Energi ionisasi 2: 1980 kJ/mol
Jari-jari atom:135 ppm
Jari-jari ikatan kovalen:144 ppm
Jari-jari van der waals:166 ppm
Struktur kristal: kubus berpusat muka
3.4Persenyawaan
Sianidasi
3.6 Kegunaan
4.1 Sejarah
http://yustikaforict.files.wordpress.com/2012/12/92081372-makalah-gol-1b-
ok.pdf
http://rudyanshory.blogspot.com/2011/11/makalah-kimia-unsur.html
http://kazmyrkimia09.blogspot.com/2012/06/reaksi-reaksi-logam.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga
http://fathya21.wordpress.com/2012/03/20/proses-pembuatan-unsur-
senyawa-logam-dan-kegunaannya/
http://id.wikipedia.org/wiki/Perak
tiyasnnhuda.blogspot.com/2013/05/makalah-tembaga-perak-dan-emas.html
Unknown di 23.51
Berbagi
‹
Beranda