Oleh:
Kelompok 5
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan nikmat dan
karunia-Nya kepada seluruh umat. Tidak lupa shalawat dan salam senantiasa
tercurahkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad shalallahu’alaihi wassalam.
Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan Makalah Unsur Logam untuk
memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Kimia Anorganik.
Wassalamu’alaikum
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini,
unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut
dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan,
yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain
itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam,
semilogam, dan gas mulia
Unsur logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari
diantaranya adalah, besi, tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat
logam. Namun, karena tak stabil dalam keadaan unsurnya, ia lebih banyak kita
temui dalam bentuk senyawanya.
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber unsur-unsur kimia
terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas,
senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam
bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya
logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan
gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam.
Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-unsur
kimia dan pengotornya.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda
yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau
unsur bebasnya, senyawa, atau paduan logamnya..Kegunaan dan dampak dari
unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari
sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui makalah ini kami harapkan
pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.
1
1. 2. Tujuan Penulisan
1. 3. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1. Pengertian Unsur Logam Transisi
Logam transisi adalah unsur-unsur yang terdapat pada golongan 3-12 pada
tabel periodik unsur. Unsur-unsur ini terdapat di blok d, sehingga lantanida dan
aktinida juga termasuk dalam golongan ini, yang selanjutnya keduanya disebut
sebagai logam transisi dalam. IUPAC memberikan definisi logam transisi sebagai
unsur yang mempunyai atom yang tidak terisi penuh pada subkulit d, sehingga
mampu membentuk suatu kation.
Zn, Cd, dan Hg umumnya dipisahkan dari logam transisi karena
mempunyai konfigurasi elektron [] d10s2, dan tidak ada subkulit d yang tidak terisi
penuh. Pada tingkat oksidasi +2, ion-ion akan mempunyai konfigurasi elektron []
d10. Meskipun demikian, unsur-unsur tersebut dapat berada dalam tingkat oksidasi
yang lain termasuk +1 seperti pada ion diatomik Hg22+. Berikut ini adalah daftar
unsur yang termasuk dalam golongan logam transisi:
3
Sifat-sifat Logam Transisi:
1. Berupa logam mengkilat dengan warna tipikal abu metalik kecuali Au dan
Cu
2. Konduktor panas dan listrik yang baik teksturnya dapat dibentuk (mudah
ditempa)
3. Kurang reaktif daripada logam alkali
4. Mempunyai titik leleh yang sangat tinggi
5. Membentuk senyawa berwarna
Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cr dan nomor atom 24. Kromium trivalen (Cr(III), atau Cr3+) diperlukan
dalam jumlah kecil dalam metabolismegula pada manusia. Kekurangan kromium
trivalen dapat menyebabkan penyakit yang disebut penyakit kekurangan kromium
(chromium deficiency). Kromium merupakan logam tahan korosi (tahan karat) dan
dapat dipoles menjadi mengkilat. Dengan sifat ini, kromium (krom) banyak
digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen bangunan maupun pada
komponen kendaraan seperti knalpot pada sepeda motor. Perpaduan Kromium
dengan besi dan nikel menghasilkan baja tahan karat. Logam kromium murni
tidak pernah ditemukan di alam, umumnya berada dalam bentuk persenyawaan
padat atau mineral dengan unsur lain.
Kromium adalah logam yang tahan korosi oleh karena itu banyak
digunakan sebagai pelapis elektrolit dan inhibitor korosi dalam campuran baja
(alloy). Senyawa kromium dalam bentuk kromat dan dikromat sangat banyak
digunakan oleh industri tekstil, fotografi, pembuatan tinta dan industri zat warna.
Tingkat bilangan oksidasi kromium yang sering dijumpai adalah III dan VI.
Cr(III) dalam larutan asam berupa ion Cr(H2O)63+, sedangkan dalam larutan yang
basa berupa ion Cr{(OH)5(H2O)}2- dan CR(OH)63- Cr(VI) dalam larutan asam (pH
lebih kecil dari 6) berupa ion HCrO4– dan Cr2OH42- yang berwarna jingga,
4
sedangkan dalam larutan basa berupa ion CrO42- uang berwarna kuning. Pada pH
yang rendah (sangat asam) hanya ion Cr2O72- yang ada di dalam larutan. Kromium
yang telah ditemukan di alam kemudian masuk ke lingkungan melalui limbah
industri dari lumpur elektroplating seperti limbah penyamakan dan pabrik
inhibitor korosi (Suhendrayana, 2008).
Pada masa sekarang ini, krorn telah diakui sebagai nutrien esensial yang
berfungsi antara lain dalam metabolisme karbohidrat, lipid dan asam nukleat.
Peranannya dalam menanggulangi diabetes melitus, aterosklerosis dan penyakit
jantung koroner. Salah satu faktor yang “disalahkan” adalah pola diet tinggi
karbohidrat yang diolah (refined) seperti kue, es krim dan sirop kaya sukrosa.
Karena makanan sejenis itu selain miskin krom juga menguras kandungan krom
tubuh. Krom adalah nutrien esensial, efektif jika dipakai untuk mencegah dan
mengobati keadaan defisiensinya.
5
2. 2. 2. Karakteristik dan sifat kromiun
Bentuk Kromium
Seperti logam jarang lain yang esensial, krom adalah suatu unsur peralihan
dalam tabel berkala. Kemampuan deret unsur-unsur ini untuk membentuk
senyawa koordinasi dan kelat adalah suatu sifat kimia penting yang membuat
logam-logam esensial tersedia untuk sistem-sistem kehidupan. Krom di dalam
makanan terdapat sekurang-kurangnya dalam dua bentuk yaitu sebagai Cr3+ dan di
dalam suatu molekul yang aktif secara biologis. Walaupun belum sepenuhnya
dicirikan, molekul yang aktif secara biologi itu tampaknya ialah suatu kompleks
dinikotinatokrom3+, terkoordinasikan dengan asam-asam amino (mungkin sekali
glutation) yang membuat molekul itu stabil (Nasoetion dan Karyadi, 1988).
Sifat Fisik :
1. Merupakan logam pasif berwarna putih perak dan lembek jika dalam
keadaan murninya.
2. Tahan terhadap korosi karena reaksi dengan udara menghasilkan Cr2O3
yang bersifat nonpori.
3. Warna oksidanya berbeda – beda tergantung jenis dan jumlah atom yang
diikatnya.
4. Titik leleh : 1900 C dan Titik didih : 2690 C
5. Berat jenis 7,20 pada 280C
6. Mempunyai tingkat oksidasi +3, +2, +6
7. CrO2 bersifat konduktor dan magnetic
8. Tahan terhadap panas
Sifat Kimia :
1. Kromium tidak larut dalam air dan asam nitrat, larut dalam asam sulfat
encer dan asam klorida.
2. Kromium tidak dapat bercampur dengan basa, oksidator, peroksida dan
logam – logam.
6
3. Ketika dipanaskan, kromium membentuk oksida kromat hijau. Logam ini
tidak stabil pada oksigen dan segera menghasilkan lapisan oksida tipis.
4. Hindarkan dari panas, nyala api, percikan api dan sumber – sumber
kebakaran yang lain, hindari terjadinya debu kronium, karena kromium
dapat menyala atau mudah menyala dan dapat terbakar secara spontan.
5. Larut dalam asam-asam mineral (HCl, H2SO4)
6. Pada temperatur yang terkontrol kromium dapat bereaksi dengan unsur,
belerang, silikon, boron, nitrogen, karbon dan oksigen.
Logam kromium tidak bereaksi dengan udara atau oksigen pada suhu
kamar
a.) Fluorida
Kromium bereaksi langsung dengan fluorin, F2, pada suhu 400°C, dan 200-300
atmosfer untuk membentuk kromium (VI) fluorida, CRF6.
Cr (s) + 3F2 (g) → CRF6 (s) [kuning]
Di bawah kondisi ringan, kromium (V) bereaksi dengan fluorida, membentuk
CRF5
2Cr (s) + 5F2 (g) → 2CrF5 (s) [merah]
2Cr (s) + 3F2 (g) → 2CrF3 (s) [hijau]
Selain membentuk kromium heksafluorida, CrF6, kromium trifluorida, CrF3 dan
kromium pentafluorida, CrF5, reaksi kromium dengan fluorida juga dapat
membentuk kromium difluorida, CrF2, dan kromium tetrafluorida, CrF4.
7
b.) Klorida
Di bawah kondisi yang masih ringan, logam kromium dapat bereaksi dengan
unsur klorin, Cl2 membentuk CrCl3.
2Cr (s) + 3Cl2 (g) → 2CrCl3 (s) [merah-violet]
Selain membentuk kromium triklorida, CrCl3, reaksi kromium dengan klorida
juga dapat membentuk kromium diklorida, CrCl2 dan kromium tetraklorida, CrCl4
c.) Bromida
Di bawah kondisi yang masih ringan, logam kromium dapat bereaksi dengan
unsur bromida, Br2 membentuk CrBr3.
2Cr (s) + 3BR2 (g) → 2CrBr3 (s) [sangat hijau]
Selain membentuk kromium tribromida, CrBr3, reaksi kromium dengan bromida
juga dapat membentuk kromium dibromida, CrCl2 dan kromium tetrabromidaa,
CrCl4
d.) Iodida
Di bawah kondisi yang masih ringan, logam kromium dapat bereaksi dengan
unsur iodida, I2 membentuk CrI3
2Cr (s) + 3I2 (g) → 2CrI3 (s) [hijau gelap]
Selain membentuk kromium triiodida, CrI3, reaksi kromium dengan iodida juga
dapat membentuk kromium diiodida, CrI2 dan kromium tetraiodida, CrI4
Logam kromium larut dalam asam klorida encer membentuk larutan Cr(II) serta
gas hidrogen, H2. Dalam keadaan tertentu, Cr(II) hadir sebagai ion kompleks
[Cr(OH2)6]2+. Hasil yang sama terlihat untuk asam sulfat, tetapi kromium murni
tahan terhadap serangan. Logam kromium tidak bereaksi dengan asam nitrat,
HNO3.
Contoh reaksi kromium dengan asam klorida:
8
Cr(s) + 2HCl(aq) → Cr 2+ (aq) + 2Cl – (aq) + H 2 (g)
5. Oksida
Sumber Kromium
Fungsi Kromium
9
2. 3. Pengertian Unsur Mangan
Dalam tabel periodik unsur kimia, Mangan memiliki lambang Mn dengan
nomor atom 25.
Unsur kimia adalah zat kimia yang tidak dapat dapat diubah menjadi zat kimia
lain dengan cara biasa dan tidak dapat dipisah menjadi zat yang lebih kecil.
Unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel ditampilkan dalam bentuk tabel periodik
unsur-unsur kimia. Nomor atom adalah angka yang menunjukkan jumlah proton
dalam inti atom. Yang berarti bahwa Mangan memiliki 25 jumlah proton dalam
inti atomnya.
Mangan ditemukan sebagai unsur bebas dalam sifat dasarnya dan sering
dicampur dengan besi, seperti mineral-mineral lainnya. Sebagai unsur bebas,
Mangan adalah logam yang penting dalam penggunaan dengan campuran logam-
logam industri, terutama di dalam baja-baja anti karat. Mangan pertama kali
dikenali oleh Scheele, Bergman dan ahli lainnya sebagai unsur dan diisolasi oleh
Gahn pada tahun 1774, dengan mereduksi mangan dioksida dengan karbon
10
2. 3. 1. Sumber Mangan
Mineral mangan tersebar secara luas dalam banyak bentuk; oksida, silikat,
karbonat adalah senyawa yang paling umum. Penemuan sejumlah besar senyawa
mangan di dasar lautan merupakan sumber mangan dengan kandungan 24%,
bersamaan dengan unsur lainnya dengan kandungan yang lebih sedikit.
11
menghasilkan gas hidrogen sesuai reaksi:
Mn(s) + H2SO4 → Mn2+(aq) + SO42-(aq) + H2(g)
a. Sifat Fisika
Mangan merupakan unsur yang dalam keadaan normal memiliki bentuk
padat. Massa jenis mangan pada suhu kamar yaitu sekitar 7,21 g/cm3, sedangkan
massa jenis cair pada titik lebur sekitar 5,95 g/cm3. Titik lebur mangan sekitar
1519oC, sedangkan titik didih mangan ada pada suhu 2061oC. Kapasitas kalor
pada suhu ruang adalah sekitar 26,32 J/mol.K.
b. Sifat Kimia
Mangan berwarna putih keabu-abuan keperakan logam menyerupai besi,
dengan sifat yang keras tapi rapuh. Sulit untuk melebur tapi mudah untuk
mengoksidasi, dan ion logam Mangan umum nya adalah paramagnetik .
Mangan sangat reaktif secara kimiawi, dan terurai dengan air dingin
perlahan-lahan. Mangan digunakan untuk membentuk banyak alloy yang penting.
Dalam baja, mangan meningkatkan kualitas tempaan baik dari segi kekuatan,
kekerasan,dan kemampuan pengerasan.
Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi perlakuan. Logam
murninya terdapat sebagai bentuk allotropik dengan empat jenis. Salah satunya,
jenis alfa, stabil pada suhu luar biasa tinggi; sedangkan mangan jenis gamma,
yang berubah menjadi alfa pada suhu tinggi, dikatakan fleksibel, mudah dipotong
dan ditempa.
12
octahedron atau dodecahedron. Specific gravity 15,5-19,3 pada emas murni.
Makin besar kandungan perak, makin berwarna keputih-putihan.
Logam emas bereaksi dengan klorin, Cl2, atau bromin, Br2, untuk membentuk
trihalida emas (III) klorida, AuCl3, atau emas (III) bromida, AuBr3.
13
2Au(s) + 3Cl2(g) 2AuCl3(s)
2Au(s) + 3Br2(g) 2AuBr3(s)
AuCl3 dapat larut dalam asam hidroksida pekat menghasilkan ion tetrakloroaurat
(III), [AuCl4]-, suatu ion yang merupakan salah satu komponen dalam "emas
cair", yaitu suatu campuran spesies emas dalam larutan yang akan mengendapkan
suatu film logam emas jika dipanaskan. Di lain pihak, logam emas bereaksi
dengan iodin, I2, untuk membentuk monohalida, emas (I) iodida, AuI.
2Au(s) + I2(g) 2AuI(s)
· Emas dapat larut pada aqua regia, yaitu campuran tiga bagian volum asam
klorida pekat dan atau bagian volum asam nitrat pekat:
Au(s) + 4HCl (aq) + HNO3(aq) HAuCl4(aq) + NO (g) + 2H2O(l)
14
Sifat Fisika Aurum :
Fase : Padat
o Massa jenis : (sekitar suhu kamar)19.3 g/cm³
o Massa jenis : cair pada titik lebur 17.31 g/cm³
o Titik lebur : 1337.33 K (1064.18 °C, 1947.52 °F)
o Titik didih : 3129 K (2856 °C, 5173 °F)
o Kalor peleburan : 12.55 kJ/mol
o Kalor penguapan : 324 kJ/mol
o Kapasitas kalor : (25 °C) 25.418 J/(mol·K)
o Warna kuning berkilauan tetapi boleh juga berwarna seperti delima atau
hitam
o Emas juga merupakan logam yang paling boleh tempa dan dimulurkan.
Emas murni sangat mudah larut dalam KCN, NaCN, dan Hg (air
raksa).Emas merupakan unsur siderophile (suka akan besi), dan sedikit
chalcophile (suka akan belerang). Karena sifatnya ini maka emas banyak
berikatan dengan mineral-mineral besi atau stabil pada penyangga besi
(magnetit/hematit). Emas biasanya dialoikan dengan logam yang lain untuk
menjadikannya lebih keras.Emas merupakan elektrik yang baik, dan tidak
dipengaruhi oleh udara dan kebanyakan reagen. Emas tulen mengandungi antara
8% dan 10% perak, tetapi biasanya kandungan tersebut lebih tinggi. Aloi semula
jadi dengan kandungan perak yang tinggi dipanggil elektrum. Apabila kuantiti
perak bertambah, warnanya menjadi lebih putih dan ketumpatan
tentunya berkurangan.
15
BAB III
PENUTUP
3. 1. Kesimpulan
Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit
terluar dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain.
Terdapat 61 unsur transisi pada sistem periodik unsur sudah termasuk golongan
lantanida dan aktinida.
Ada beberapa unsur dari logam transisi yang diperlukan oleh tubuh dalam
jumlah sedikit. Salah satunya adalah Kromium dan Mangan. Kromium berperan
dalam mengontrol gula darah, kesehatan jantung, mengontrol berat badan dan
kesehatan otak karena berperan dalam jalur insulin pada tubuh. Mangan berfungsi
untuk menjaga kesehatan bagi tubuh kita.
Aurum atau emas seseungguhnya tidak bisa dicerna oleh tubuh karena
emas memang sukit untuk bereaksi dan hanya akan bereaksi jika bertemu dengan
unsur tertentu. Oleh karena sifat aurum itulah makan aurum dijadikan sebagai
bagian dari makanan walaupun tidak bisa dicerna dan tidak memiliki nilai gizi
apapun. Aurum dijadikan sebagai topping makanan atau campuran untuk
minuman guna menambah kesah mewah dan menambah nilai jual dari produk
makanan dan minuman yang menggunakannya.
Hanya beberapa unsur dari logam transisi yang diperlukan tubuh itupun
dalam jumlah sedikit karena sebagian besar logam transisi bersifat toksik dan
berbahaya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Nasoetion, A.H. dan D. Karyadi. 1988. Pengetahuan Gizi dan Mineral. Jakarta :
PT. Gramedia.
https://www.ilmukimia.org/2026/01/logam-transisi.html
http://www.academia.edu/10184302/Kimia_unsur_transisi_periode_4
https://kimiarini.wordpress.com/kimia-unsur/unsur-unsur-transisi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Logam_transisi
https://www.ilmukimia.org/2016/01/logam-transisi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kromium
https://id.wikipedia.org/wiki/Emas
https://id.wikipedia.org/wiki/Mangan
17
18