Anda di halaman 1dari 24

NATRIUM, MAGNESIUM, DAN

ALUMINIUM

Kelompok 6 :
1. Ni Putu Gestalia Tatyana Putri ( 30 )
2. Cheryl Nathania Salsabila ( 09 )
3. Kalfin Jefwin ( 18 )
4. Natasya Aulia Putri ( 26 )
5. Naura Yahcahya Yuniar ( 28 )
6. Sulthanah Zhafirah ( 34 )

SMA NEGERI 2 MATARAM


XII MIPA 1
TAHUN 2023

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada beberapa hal yang
mendasari pengelompokan
unsur-unsur
kimia yaitu sifat logam,
elektron valensi, dan jumlah
kulit elektron.
Berdasarkan sifat logamnya,
unsur kimia dikelompokan
menjadi logam,
semilogam, nonlogam, dan
gas mulia. Berdasarkan
elektron valensinya

2
unsur kimia dikelompokan
menjadi golongan utama dan
transisi. Dimana
golongan utama terdiri dari
golongan, IA, IIA. IIIA, IVA,
VA, VIA, VIIA,
dan VIIIA. Adapun
golongan tarnsisi dapat
dibagi menjadi golongan
transisi dalam, lantanida dan
aktinida. Berdasarkan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

3
Ada beberapa hal yang
mendasari pengelompokan
unsur-unsur
kimia yaitu sifat logam,
elektron valensi, dan jumlah
kulit elektron.
Berdasarkan sifat logamnya,
unsur kimia dikelompokan
menjadi logam,
semilogam, nonlogam, dan
gas mulia. Berdasarkan
elektron valensinya
unsur kimia dikelompokan
menjadi golongan utama dan
transisi. Dimana

4
golongan utama terdiri dari
golongan, IA, IIA. IIIA, IVA,
VA, VIA, VIIA,
dan VIIIA. Adapun
golongan tarnsisi dapat
dibagi menjadi golongan
transisi dalam, lantanida dan
aktinida. Berdasarkan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada beberapa hal yang
mendasari pengelompokan
unsur-unsur

5
kimia yaitu sifat logam,
elektron valensi, dan jumlah
kulit elektron.
Berdasarkan sifat logamnya,
unsur kimia dikelompokan
menjadi logam,
semilogam, nonlogam, dan
gas mulia. Berdasarkan
elektron valensinya
unsur kimia dikelompokan
menjadi golongan utama dan
transisi. Dimana
golongan utama terdiri dari
golongan, IA, IIA. IIIA, IVA,
VA, VIA, VIIA,

6
dan VIIIA. Adapun
golongan tarnsisi dapat
dibagi menjadi golongan
transisi dalam, lantanida dan
aktinida. Berdasarkan

7
8
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kesempatan
kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas ini. Untuk memenuhi nilai, kami membuat tugas
ini dengan judul “Laporan Kimia Natrium, Magnesium, dan Aluminium”. Tidak lupa saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru kimia kami yaitu yang
terhormat ibu Hasinah Martini, S. Pd. Atas arahan serta bimbingan dari beliaulah kami
dapat menyelesaikan laporan ini pada waktu yang telah ditentukan.

Kami berusaha untuk dapat menyelesaikan tugas ini dengan sebaik-baiknya dan
semaksimal mungkin. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam proses
pembuatan dan penulisan makalah ini. Sehingga kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak yang bertujuan untuk kesempurnaan dari tugas ini. Kami selaku
penulis makalah ini, meminta maaf apabila ada kesalahan. Kami berharap semoga pembaca
mendapatkan pelajaran, materi dan hikmah dari tugas ini.

Mataram, 06 November 2023

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................... 1
C. Tujuan....................................................................................................................................... 1
BAB II ISI..................................................................................................................................... 2
A. Natrium................................................................................................................................ 2
1) Pengertian Natrium........................................................................................................... 2
2) Pembuatan Natrium.......................................................................................................... 2
3) Kegunaan Natrium............................................................................................................. 4
4)............................................................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP........................................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................7
LAMPIRAN PERTANYAAN KELOMPOK......................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alam semesta ini kaya akan kandungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-unsur kimia
berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan
sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B
(golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam,
nonlogam, semilogam, dan gas mulia.

Kali ini kami akan membahas tentang unsur logam. Beberapa unsur logam, dalam bentuk unsur
maupun senyawa, banyak dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa
unsur logam meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan dasar,
maupun sumber energi. Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam
batuan. Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu
penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.

Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di
alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya,
atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari
unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki
unsur-unsur tersebut. Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan
mengetahui tentang pembuatan dan kegunaan unsur-unsur logam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Natrium, Magnesium, dan Aluminium ?
2. Bagaimana pembuatan Natrium Magnesium, dan Aluminium ?
3. Apa kegunaan Natrium, Magnesium, dan Aluminium ?
4. Apa saja senyawa dari Natrium, Magnesium, dan Aluminium ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Natrium, Magnesium, dan Aluminium.


2. Untuk mengetahui pembuatan Natrium Magnesium, dan Aluminium.
1
3. Untuk mengetahui kegunaan Natrium, Magnesium, dan Aluminium.
4. Untuk mengetahui senyawa dari Natrium, Magnesium, dan Aluminium.

BAB II
ISI

A. Natrium
1) Pengertian Natrium

Natrium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Na dan nomor
atom 11. Na adalah sebuah logam lunak berwarna putih keperakan dan anggota logam alkali;
satu-satunya isotop stabilnya adalah 23Na. Merupakan unsur melimpah yang terdapat dalam
sejumlah mineral seperti feldspar, sodalit dan garam batu. Banyak garam natrium sangat mudah
larut dalam air dan oleh karenanya terdapat dalam jumlah signifikan dalam badan air bumi.
Kelimpahan terbesar dalam laut sebagai natrium klorida.

Di antara logam alkali, natrium merupakan logam yang paling banyak penggunaannya, baik
sebagai unsur maupun sebagai senyawa. Seperti telah diketahui, senyawa logam alkali yang
sejenis mempunyai kemiripan sifat. Oleh karena senyawa natrium paling murah, maka paling
banyak digunakan. Namun dalam hal hal tertentu, senyawa logam alkali lain tidak dapat
digantikan oleh senyawa natrium. Misalnya, kalium klorida (KCI) untuk pupuk tidak dapat
diganti dengan natrium klorida (NaCl) karena tumbuhan memerlukan unsur kalium, bukan
natrium.

Logam bebasnya, natrium elementer, tidak terdapat di alam tetapi harus dibuat dari
senyawanya. Unsur natrium pertama kali diisolasi oleh Humphry Davy pada tahun 1807 melalui
elektrolisis natrium hidroksida. Ion yang sama juga merupakan komponen banyak mineral,
seperti natrium nitrat.

2) Pembuatan Natrium
Logam alkali pada umumnya diperoleh dengan mengelektrolisis lelehan garam kloridanya.
Misalnya logam natrium dibuat dengan mengelektrolisis campuran lelehan NaCl dan C a C l2

dengan perbandingan masing-masing 40% dan 60%. Fungsi CaCl: pada proses ini adalah
menurunkan titik leleh NaCl dari 801°C menjadi 500°C.

Reaksi yang terjadi:

2
Katoda : (x2)
+ ¿
N a ( l )
− ¿
+ ¿ e

N
a

( ¿ l ¿ )

Anoda : +
2
−¿
C l

C l 2
( g )
+ ¿ 2
− ¿
e

2
N a+ ¿
( l )
+ ¿ 2
−¿
C l ( l )

2
N
a

( l )
+ ¿
C l 2
( ¿ g ¿ )

Campuran NaCl dan C a C l2 cair dimasukkan ke dalam sel down kemudian dialiri listrik. Ion

Na+ direduksi di katoda menjadi natrium cair, sedangkan ion C I−¿ dioksidasi di anoda menjadi

gas Cl₂. Natrium cair dikeluarkan melalui samping sel dan gas klor dikeluarkan melalui bagian
atas sel.

Gambar 1. Sel Down untukelektrolisis leburan NaCl


Dewasa ini, penggunaan yang semakin penting dari natrium adalah sebagai cairan pendingsin
(coolant) pada reaktor nuklir. Selain itu, karena merupakan reduktor kuat, natrium digunakan
pada pengolahan

3) Kegunaan Natrium dan Senyawa Natrium


a) Natrium
Kegunaan dari natrium yang semakin penting saat ini adalah sebagai cairan pendingin
(coolant) pada reaktor nuklir. Selain itu, karena merupakan reduktor kuat, natrium digunakan
pada pengolahan logam-logam tertentu seperti litium, kalium, zirkonium, dan logam alkali
yang lebih berat. Natrium digunakan untuk membuat senyawa natrium yang tidak dapat
dibuat dari natrium klorida, seperti natrium peroksida (Na,O,). Natrium juga digunakan dalam
lampu natrium yang banyak digunakan sebagai penerangan jalan raya.
b) Natrium klorida (NaCl)
Senyawa natrium yang paling banyak diproduksi adalah natrium Morida (NaCI). Natrium
klorida dibuat dari air laut atau dari garam batu. Kegunaan natrium klorida, di antaranya

3
sebagai bahan baku untuk membuat natrium, klorin, dan senyawa-senyawa natrium seperti
NaOH dan natrium karbonat (Na,CO): dalam industri susu: mengawetkan ikan dan daging:
mencairkan salju di jalan raya di negara yang bermusim dingin, regenerasi alat pelunak air:
pengolahan kulit serta sebagai bumbu masak (garam dapur).
c) Natrium hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida dihasilkan melalui elektrolisis larutan natrium klorida. Natrium hidroksida
digunakan terutama dalam industri sabun, detergen, pulp dan kertas, pengolahan bauksit
untuk pembuatan aluminium, tekstil, plastik, pemurnian minyak bumi, serta untuk membuat
senyawa natrium lainnya seperti natrium hipoklorit (NaCIO).
d) Natrium karbonat (Na,CO)
Natrium karbonat berasal dari sumber alam, yaitu trona, yang terdapat melimpah di
Wyoming, Amerika serikat. Natrium karbonat juga dapat dibuat dari NaCl menurut proses
Solvay, dengan reaksi sebagai berikut :
N
a
C
l

( a q )
+ ¿
C O 2 ( g) +¿ ¿ N H 3
( a q )
+ ¿
H 2
O

( l )
?
N a H C O 3

( s )
+ ¿ N
H
C
l
m
( a q )
¿ 0
°
C

Natrium hidrogen karbonat atau natrium bikarbonat (NaHCO3) yang terbentuk dipisahkan,
kemudian dipanaskan sehingga membentuk Na2CO3 :
2 N a H C O 3

( s )
¿ 3 3 0
°
C
¿ N a 2
C O 2
( s )
+ ¿
H 2
O

( g )
+ ¿
C O 2
( g )

Kegunaan utama dari natrium karbonat adalah untuk pembuatan kaca (terutama kaca
bejana). Selain itu, untuk membuat bahan-bahan kimia lainnya, industri pulp dan kertas,
industri detergen, serta bahan pelunak air.
e) Natrium bikarbonat (NaHCO)
Natrium bikarbonat terbentuk sebagai hasil antara pada proses Solvay. Natrium bikarbonat
disebut juga soda kue. Jika adonan yang mengandung natrium bikarbonat dipanggang,
senyawa tersebut akan terurai membebaskan CO, yang mengembangkan adonan sehingga
adonan menjadi empuk karena adanya rongga- rongga gas di dalamnya. Baking powder adalah
campuran serbuk natrium bikarbonat dengan suatu zat yang bersifat asam, seperti kalium
hidrogen tartrat (KHC,H,O). Campuran bahan tersebut tidak bereaksi dalam keadaan kering,
tetapi ketika bubuk tersebut berada dalam adonan, keduanya akan bereaksi dan menghasilkan
gas karbon dioksida yang mengembangkan adonan.

4
B. Magnesium
1) Pengertian Magnesium
Magnesium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Mg dan
nomor atom 12. Magnesium (simbol Mg) adalah sebuah logam alkali tanah dengan bilangan
oksidasi +2. Mg merupakan unsur paling melimpah kedelapan dalam kerak bumi[2] dan
kesembilan dalam alam semesta.[3][4] Magnesium adalah unsur paling umum keempat di muka
Bumi (setelah besi, oksigen dan silikon), menyusun 13% dari massa planet dan fraksi besar
mantel planet. Kelimpahan relatif magnesium berhubungan dengan kenyataan bahwa ia mudah
terbentuk dalam bintang supernova dari penambahan sekuensial tiga inti helium kepada karbon
(yang pada gilirannya terbuat dari tiga inti helium). Oleh karena ion magnesium memiliki
kelarutan yang tinggi dalam air, ia merupakan unsur paling melimpah ketiga yang terlarut dalam
air laut.[5]

Unsur bebasnya (logam) tidak ditemukan secara alami di bumi, karena sifatnya yang sangat
reaktif (meskipun dapat diproduksi, ia segera terlapisi oleh lapisan tipis oksidanya [lihat
pasivasi], yang melindungi sebagian reaktivitasnya). Logam bebasnya terbakar dengan
karakteristik cahaya putih cemerlang, membuatnya berguna sebagai bahan pengisi suar. Logam
ini sekarang diperoleh melalui elektrolisis garam magnesium yang didapat dari air garam. Secara
komersial, penggunaan utama logam ini sebagai campuran untuk membuat logam paduan
aluminium-magnesium, kadang-kadang disebut "magnalium" atau "magnelium". Karena massa
jenis magnesium lebih kecil daripada aluminium, aloy ini dihargai sesuai dengan bobot dan
kekuatan relatifnya.
Ion magnesium berasa masam, dan dalam konsentrasi rendah memberi rasa getir pada air
mineral segar.

2) Pembuatan Magnesium
Di antara logam alkali tanah, magnesium merupakan unsur yang paling banyak diproduksi.
Sama seperti pembuatan natrium, pembuatan magnesium juga dilakukan melalui elektrolisis
lelehan garam kloridanya.

5
Dalam industri, magnesium dibuat dari air laut melalui tahap- tahap sebagai berikut (lihat
Gambar 3.20). Mula-mula air laut dicampur dengan kapur (CaO) sehingga magnesium
mengendap sebagai magnesium hidroksida (M g(OH)¿¿2¿)¿.
C
a
O
( ¿ s ¿ )

+ ¿
H

O
( ¿ l ¿)


+¿ ¿
2 C a2
( ¿ a ¿ q ¿ )

+ ¿
2
¿
O H
( ¿ a ¿ q ¿ )

2+ ¿ ¿
M g ( ¿ a ¿ q ¿ )

+ ¿
20
H
( ¿ a ¿ q ¿ )
− ¿
M g ( O H )2
( ¿ s ¿ )

Adapun CaO dibuat dari batu kapur atau kulit kerang melalui pemanasan.
C a C O 3
( ¿ s ¿ )

C
a
O
( ¿ s ¿ )

+ ¿ C O 2

( ¿ g ¿ )

Endapan magnesium hidroksida yang terbentuk disaring, kemudian direaksikan dengan


larutan asam klorida pekat.
M g ( O H )2
( ¿ s ¿ )

+ ¿
2
H
C
l
( ¿ a ¿ q ¿ )

M
g
C l 2
,
( ¿ a¿ q ¿ )

+ ¿
2
H

O
( ¿ l ¿ )

Selanjutnya, larutan diuapkan sehingga diperoleh kristal magnesium klorida (MgCl2).


Kristal tersebut kemudian dicairkan dan dielektrolisis. Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut.
M g C l 2
( ¿ l ¿ )

2 + ¿ ¿
M g ( ¿ l ¿ )
+ ¿ 2
− ¿
C l
( ¿ l ¿ )

K
a
t
o
d
e

2 + ¿ ¿
M g ( l )
+ ¿
− ¿
2 e → ¿ M
g
( ¿ l ¿ )

A
n
o
d
e

− ¿
2 C l
( ¿ l ¿ )

C
l

( ¿ g ¿ )

+ ¿
− ¿
2 e

3) Kegunaan Magnesium
Kegunaan utama magnesium adalah untuk membuat logam paduan. Paduan magnesium
dengan aluminium, yang disebut magnalium, merupakan logam yang kuat tetapi ringan,
resisten terhadap asam maupun basa, serta tahan korosi. Paduan tersebut digunakan untuk
membuat komponen pesawat terbang, rudal, bak truk, dan berbagai peralatan lainnya. Oleh
karena merupakan reduktor kuat, magnesium digunakan pada pengolahan logam tertentu.

6
Pembakaran magnesium menghasilkan cahaya yang sangat terang sehingga unsur tersebut
digunakan untuk membuat kembang api.

4) Senyawa Magnesium
Magnesium membentuk berbagai senyawa yang penting untuk industri dan biologi,
termasuk magnesium karbonat, magnesium klorida, magnesium sitrat, magnesium hidroksida,
magnesium oksida, magnesium sulfat, dan magnesium sulfat heptahidrat.
Senyawa magnesium, terutama magnesium oksida (MgO), digunakan sebagai bahan
refraktori pada tanur untuk memproduksi besi, baja, logam nonfero, kaca, dan semen.
Magnesium oksida dan senyawa magnesium lainnya juga digunakan dalam industri pertanian,
kimia, dan konstruksi. Magnesium oksida dari kalsinasi digunakan sebagai isolator listrik dalam
kabel tembaga berisolasi mineral.
1. Magnesium bereaksi dengan alkil halida menghasilkan pereaksi Grignard, yang
sangat berguna untuk pembuatan alkohol.
2. Garam magnesium dimasukkan ke dalam beragam makanan, pupuk (magnesium
adalah komponen penyusun klorofil), dan media biakan mikrob.
3. Magnesium sulfit digunakan dalam pabrikasi kertas (proses sulfit).
4. Magnesium fosfat digunakan untuk membuat kayu tahan api yang digunakan
dalam konstruksi.
5. Magnesium heksafluorosilikat digunakan untuk anti ngengat pada tekstil.

7
C. Aluminium
1) Pengertian Aluminium
Aluminium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Al dan
nomor atom 13. Aluminium adalah logam putih keperakan anggota dari golongan boron dan
merupakan logam pasca transisi. Ia tidak larut dalam air dalam kondisi normal. Aluminium
adalah unsur ketiga paling melimpah (setelah oksigen dan silikon), dan logam paling melimpah
dalam kerak bumi. Aluminium menyusun sekitar 8% dari berat permukaan padat bumi. Logam
aluminium terlalu reaktif secara kimia untuk berada dalam kondisi alaminya. Sebaliknya, ia
dijumpai tergabung dalam lebih dari 270 mineral yang berbeda.[6] Bijih utama aluminium
adalah bauksit.
Aluminium adalah logam yang mengagumkan karena massa jenisnya yang rendah dan
kemampuannya menahan korosi karena fenomena pasivasi. Komponen yang terbuat dari
aluminium dan aloynya merupakan struktur vital untuk industri pesawat terbang dan penting
untuk bahan struktur dalam bidang transportasi lainnya. Senyawa-senyawa aluminium yang
paling bermanfaat, setidaknya berdasarkan beratnya, adalah senyawa oksida dan sulfat
aluminium.

2) Pembuatan Aluminium
Meskipun aluminium tergolong melimpah di kulit bumi, mineral yang dapat dijadikan sumber
komersial aluminium hanya bauksit. Bauksit mengandung aluminium sebagai aluminium oksida
(¿ A l 2 ¿O 3¿)
.
Pengolahan aluminium dari bauksit berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama

adalah pemurnian bauksit sehingga diperoleh aluminium oksida murni (alumina). Tahap kedua
adalah peleburan (reduksi) alumina.
Pengolahan aluminium oksida dari bauksit didasarkan pada sifat amfoter dari oksida
aluminium tersebut. Pengotor utama dalam bauksit biasanya terdiri atas SiO2, Fe2O3, dan TiO2.
Apabila bauksit dilarutkan dalam larutan natrium hidroksida, maka aluminium oksida akan larut,
sedangkan pengotornya tidak

Al,O,(s) + 2NaOH(aq) + 3H,O(0)2NaAl(OH), (aq)

Pengotor dipisahkan dengan penyaringan. Selanjutnya, aluminium diendapkan dari filtrat dengan
mengalirkan gas karbon dioksida dan pengenceran.

8
2NaAl(OH), (aq) + CO,(g) → 2AI(OH), (s) + Na,CO, (aq) + H₂O)

Endapan aluminium hidroksida disaring, dikeringkan, kemudian dipanaskan sehingga diperoleh


aluminium oksida murni (alumina).

2AI(OH),(s) Al,O,(s) + 3H₂O(g)

Selanjutnya pada tahap kedua, reduksi aluminium oksida dilakukan melalui elektrolisis menurut
proses Hall-Heroult. Metode elektrolisis tersebut ditemukan secara terpisah, tetapi hampir
bersamaan pada tahun 1886 oleh dua orang peneliti muda, yaitu Charles M. Hall di Amerika
Serikat dan Paul Heroult di Prancis. Kita ingat bahwa aluminium oksida mempunyai titik leleh yang
sangat tinggi, yaitu lebih dari 2.000°C. Oleh karena itu, elektrolisis lelehan aluminium oksida murni
tidak ekonomis.

Dalam proses Hall-Heroult, aluminium oksida dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na,AIF) dalam
bejana dari baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai katode. Dengan cara tersebut,
elektrolisis dapat dilangsungkan pada suhu 950°C. Sebagai anode, digunakan batang grafit (lihat
Gambar 3.21).

-gambarrr

---

--

Gambar 3.21 Sel Hall-Heroult untuk pembuatan aluminium dari elektrolisis lelehan Al,O, (larutan
AO, dalam kriolit).

Elektrolisis menghasilkan aluminium di katode, sedangkan di anode terbentuk gas oksigen dan
karbon dioksida. Sebenarnya, reaksi elektrolisis ini berlangsung rumit dan belum sepenuhnya
dipahami, tetapi dengan mengacu pada hasil akhirnya, dapat dituliskan sebagai berikut.

Al2O3(0) →2A13+(0) + 302-(1)

Katode: Al³+(1) + 3e → AI()

9
Anode: 202 (1) 0₂(g) + 4e C(s) + 20² (1) CO, (g) + 4e

Jadi, selama elektrolisis, anode terus-menerus dihabiskan. Untuk memproduksi 1 kg aluminium,


rata-rata dihabiskan 0,44 kg anode karbon.

BAB III
PENUTUP

Dari uraian di atas kami dapat menyimpulakan bahwa unsur-unsur periode ketiga dapat
dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam satu golongan, yaitu golongan A
(golongan utama). Selain itu, unsur-unsur periode ketiga dapat dikelompokkan menjadi unsur
logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia. Dalam kehidupan sehari-hari, unsur-unsur periode
ketiga banyak membantu kita dalam melaksanakan kegiatan. Sulit dibayangkan jika kita hidup
tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia,
baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa
dipungkiri, selain memberikan manfaat, unsur-unsur periode ketiga memberikan dampak
negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia
beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur
tersebut

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/ApreelHPriejanto/periode-ketiga-ppt-17794119

https://www.academia.edu/8629448/MakalahUnsurPeriode

https://mikyalaky.blogspot.com/2014/11/makalah-kimia-unsur-peride-3.html

http://damaryana21.blogspot.com/2018/11/contoh-makalah-tentang-unsur-periode-3.html

http://nettihariani.blogspot.com/2008/07/unsur-unsur-periode-ketiga-unsur-unsur.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Unsurperiode3

https://periodictable.com/Elements/018/index.html

https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-nasional-veteran-
yogyakarta/teknik-kimia/makalah-kimia-unsur-periode-tiga-kelompo/47016527

11
LAMPIRAN PERTANYAAN
KELOMPOK

KELOMPOK GOLONGAN ALKALI


1. Bagaimana proses oprasi plastik dengan silikon sedangkan silikon padat ?
Jawab :
Silikon terdiri dari beberapa jenis, ada yang cair, gel, dan padat.
Untuk oprasi plastik, silikon padat dan gel umum digunakan sebagai implan karena tubuh
manusia tidak memberikan reaksi yang atas kehadirannya. Biasanya silikon digunakan sebagai
implan untuk meninggikan hidung, meninggikan tulang pipi atau memanjangkan dagu.
Yang berbahaya adalah menyuntikkan silikon berjenis cair ke dalam tubuh manusia. Hal itu
dapat menyebabkan infeksi, peradangan, dan menyebar ke bagian tubuh lain. Berikut proses /
langkah-langkah oprasinya :
a. Memberikan bius
b. Mambuat sayatan di hidung
c. Membentuk struktur hidung (mancung) dengan menggunakan silikon
d. Menutup sayatan

2. Bagaimana kerja argon sebagai pelindung dalam pembuatan kristal silikon dan gemanium
Jawab :
Argon (Ar) digunakan sebagai gas inert yaitu sebagai lapisan pelindung dalam pembuatan
kristal silikon dan germanium.
Dimana Inert Gas adalah gas yang mengandung kadar oksigen rendah yang digunakan untuk
mengatur atmosfir di dalam tangki muat, yaitu mencegah terbentuknya campuran yang mudah
terbakar.

KELOMPOK GAS MULIA


1. Bagaimana cara kerja argon dalam mendeteksi sumber air tanah ?
Jawab :
Cara kerja argon yaitu biasanya menggunakan radioisotop dari Argon-41. Argon-41
diinjeksikan dalam aliran air dalam tanah, kemudian diikuti jejaknya menggunakan detektor.
Jika ada sumber tanah disitu, akan terdeteksi oleh detector.

2. Apa yang dimaksud dengan multivalen ?


Jawab :
Multivalen adalah unsur yang memiliki lebih dari satu valensi atau memiliki valensi lebih besar
dari 3

KELOMPOK ALKALI TANAH


1. Mengapa natrium karbonat dapat sebagai pengembang makanan ?
Jawab :

12
Natrium bikarbonat disebut juga sebagai baking powder , sodium, bikarbonat, natrium hidrogen
karbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3. Dalam penyebutannya kerap disingkat
menjadi bicnat.
Nah mengapa senyawa ini dapat di gunakan dalam pengembang makanan?
Karena senyawa ini merupakan kristal yang sering terdapat dalam bentuk serbuk. Natrium
bikarbonat larut dalam air. nah Senyawa ini lah yang digunakan dalam roti atau kue karena
bereaksi dengan bahan lain membentuk gas karbon dioksida, yang menyebabkan roti atau
makanan "mengembang".

2. Apa kandungan dari fosfat yang membuat tanh terkikis ?


Jawab :
Batu karang fosfat dalam tanah terkikis karena pengaruh iklim menjadi senyawa-senyawa fosfat
yang terlarut dalam air tanah dan dapat digunakan / diambil oleh tumbuh-tumbuhan untuk
kebutuhan hidupnya / pertumbuhan-nya.
Penguraian senyawa organik (tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati serta detergen limbah
rumah tangga) menghasilkan senyawa-senyawa fosfat yang dapat menyuburkan tanah untuk
pertanian. Sebagai senyawa fosfat yang terlarut dalam air tanah akan terbawa oleh aliran air
sungai menuju ke laut atau ke danau, kemudian mengendap pada dasar laut atau dasar danau.

KELOMPOK HALOGEN
1. Mengapa fosfor dan sulfur tidak dapat bereaksi dengan air ?
Jawab :
Fosfor dan belerang tidak bereaksi dengan air karena alasan berikut:
a) Fosfor
- Tidak ada oksigen bebas di dalam air, sehingga fosfor yang disimpan di dalam air tidak
dapat bereaksi dengan oksigen di dalam air
- Fosfor bereaksi dengan oksigen, bukan air, membentuk fosfor oksida
- Reaksi fosfor dengan oksigen bersifat eksotermik dan spontan, berbeda dengan reaksi
dengan air yang memerlukan energi dalam jumlah besar

b) Belerang
- Belerang tidak bereaksi dengan air. Jika belerang dan air digabungkan, belerang akan
mengapung di permukaan air atau, paling banter, menjadi basah
- Untuk membuat belerang bereaksi dengan air, terlebih dahulu harus bereaksi dengan
oksigen membentuk belerang dioksida (S O2 ), yang kemudian akan bereaksi dengan air
membentuk asam belerang (HS O3 )
- Reaksi belerang dengan oksigen bersifat eksotermik dan spontan, berbeda dengan reaksi
dengan air yang memerlukan energi dalam jumlah besar

2. Apa itu alloy dan apa saja contohnya ?


Jawab :
Alloy adalah penggabungan dua zat yang umumnya masuk dalam golongan metal. Bisa
gabungan antara metal dan metal, bisa juga metal dan non-metal.
Contoh alloy : Stainless Steel, kuningan, dll
- Stainless steel adalah paduan besi dengan elemen tambahan seperti kromium, nikel, silikon,
mangan, nitrogen, dan karbon.
13
- Kuningan merupakan logam dari campuran tembaga dan seng denga

KELOMPOK AIR SADAH


1. Apa yang dimaksud dengan halite ?
Jawab :
Natrium klorida juga dikenal dengan garam dapur atau halite adalah senyawa kimia dengan
rumus molekul NaCl, mewakili perbandingan 1:1 ion natrium dan klorida. Halite adalah unsur
kimia yang termasuk ke dalam golongan 1 atau logam alkali.

2. Mengapa Argon (Ag) tidak mempunyai kelektronegatifan ?


Jawab :
Argon (Ag) tidak mempunyai keelektronegatifan karena merupakan unsur golongan VIII A
(helium, neon, argon, kripton, xenon, radon) adalah unsur gas mulia. Gas mulia umumnya sudah
memiliki konfigurasi elektron yang stabil sehingga kemungkinan unsur gas mulia untuk
menerima elektron dan menyerahkan elektron adalah kecil.

14

Anda mungkin juga menyukai