Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KIMIA

UNSUR PERIODE ke-3

Kelompok 3 :
Mimy
Sri Agustina
Iqbal Pratama
Syaiful Anwar Lubis
Syahril Maulana
Farhan Zikri Purba
Muhammad Rasya Andika Trg

SMAN 1 BANGUN PURBA


Pelajaran 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikesempatan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas ini.
Untuk memenuhi nilai, kami membuat tugas ini dengan judul “Makalah Kimia
Unsur Periode Tiga”.
Kami mendapatkan banyak pengarahan dan bantuan dalam penyusunan
tugas makalah ini. Untuk itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih kepada seluruh rekan dan guru.Kami berusaha untuk dapat menyelesaikan
tugas ini dengan sebaik-baiknyadan semaksimal mungkin. Kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam proses pembuatan dan penulisan
makalah ini. Sehingga kami mengharapkanadanya kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak yang bertujuan untuk kesempurnaan dari tugas
ini. Kami selaku penulis makalah ini, meminta maafapabila ada kesalahan.
Kami berharap semoga pembaca mendapatkan pelajaran,materi dan hikmah dari
tugas ini.

BANGUN PURBA, 07 NOVEMBER 2023

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................... 1
B. TUJUAN MASALAH........................................................................................................... 2
C. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................... 2
D. MAMFAAT PENULISAN.................................................................................................... 2
BAB II ISI......................................................................................................................... 3
1. KELIMPAHAN UNSUR PERIODE 3.................................................................................. 3
2. SIFAT-SIFAT UNSUR PERIODE 3.................................................................................... 4
3. PEMBENTUKAN UNSUR PERIODE 3.............................................................................. 6
4. KEGUNAAN UNSUR PERIODE 3..................................................................................... 7
BAB III PENUTUP............................................................................................................ 8
A. KESIMPULAN...................................................................................................................... 8
B. SARAN................................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ada beberapa hal yang mendasari pengelompokan unsur-unsurkimia
yaitu sifat logam, elektron valensi, dan jumlah kulit elektron.Berdasarkan sifat
logamnya, unsur kimia dikelompokan menjadi logam,semilogam, nonlogam,
dan gas mulia. Berdasarkan elektron valensinyaunsur kimia dikelompokan
menjadi golongan utama dan transisi. Dimanagolongan utama terdiri dari
golongan, IA, IIA. IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA,dan VIIIA. Adapun golongan
tarnsisi dapat dibagi menjadi golongantransisi dalam, lantanida dan aktinida.
Berdasarkan jumlah kulit elektronyang dimilikinya, unsur kimia dapat
dikelompokan menjadi 7 periode yaituperiode 1 sampai 7.
Dalam hal ini, unsur-unsur periode ketiga memiliki sifat kimia dansifat
fisika yang bervariasi. Unsur-unsur yang terdapat pada periode ketigaadalah
Natrium (Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si),Fosfor (P),
Belerang (S), Klor (Cl), dan Argon (Ar). Dari kiri (Natrium)sampai kanan
(Argon), jari-jari unsur menyusut, sedangkan energi ionisasi,afinitas elektron,
dan keelektronegatifan meningkat. Selain itu, terjadiperubahan sifat unsur dari
logam (Na, Mg, Al) menjadi semilogam/metaloid(Si), nonlogam (P, S, Cl), dan
gas mulia (Ar). Unsur logam umumnyamembentuk struktur kristalin,
sedangkan unsur semilogam/metaloidmembentuk struktur molekul raksasa
(makromolekul). Sementara, unsurnonlogam cenderung membentuk struktur
molekul sederhana. Sebaliknya,unsur gas mulia cenderung dalam keadaan gas
monoatomik. Variasi inilahyang menyebabkan unsur periode ketiga dapat
membentuk berbagaisenyawa dengan sifat yang berbeda. Unsur-unsur logam
umumnyadiperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam Indonesia sangat
kayaakan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu penguasaan
teknologiuntuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.

1
B. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui kelimpahan unsur periode 3 .


2. Untuk mengetahui sifat-sifat unsur periode 3
3. Untuk mengetahui pembentukan unsur periode
4. Untuk mengetahui reaksi pada unsur periode 3
5. Untuk mengetahui kegunaan dan bahaya dari unsur periode 3

C. RUMUSAN MASALAH

1. Berapakah kelimpahan unsur periode 3?


2. Bagaimana sifat-sifat unsur periode 3?
3. Bagaimana pembentukan unsur periode 3?
4. Bagaimana reaksi pada unsur periode 3?
5. Bagaimana kegunaan dan bahaya dari unsur periode 3?
D. MAMFAAT PENULISAN

Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada


semua pihak yang membacanya umumnya dan khususnya kepada siswa untuk
menambah wawasan dan pemahaman tentang kimia unsur.

2
BAB II
ISI
1. Kelimpahan Unsur Periode 3
1) Natrium, dengan massa 2,7%, dan kandungan mineral: sendawa chili
(NaNO3), kriolit (Na3AlF6), bijih silikat (Na2SiO3).
2) Magnesium, dengan massa 1,9%, dan kandungan mineral: dolomit
(MgCO3.CaCO3), magnesit (MgCO3), asbestor (CaMg3(SiO3)4), garam
inggris (MgSO4.7H2O)
3) Aluminium, dengan massa 7,6%, dan kandungan mineral: Kryolit
(Na3AlF6), Bauksit (Al2O3.nH2O), Kaolin/Tanah Liat
(Al2O3.6SiO2.2H2O), Tawas K2SO4Al2(SO4)3.24H2O
4) Silikon, dengan massa 25,8%, dan kandungan mineral: Silika (pasir,
kuarsa), silikat (liat, mika)
5) Phosphor, dengan massa 0,1%, dan kandungan mineral: Fosforit
Ca3(PO4)2, Apatit 3Ca3(PO4)2.CaF2
6) Sulfur, dengan massa < 0,1%, dan kandungan mineral: FeS2 (pirit), ZnS
(sfaterit), PbS (galenit), CaSO4 (gips), BaSO4 (barit)
7) Klor, dengan massa 0,2%, dan kandungan mineral: Senyawa halite
(NaCl), silvite (KCl), MgCl2 dan CaCl2
8) Argon, dengan massa < 0,1%, dan tidak memiliki kandungan mineral.

3
2. Sifat-sifat Unsur Periode 3
Unsur-unsur periode ketiga memiliki keteraturan sifat secara berurutan
dari kiri ke kanan sebagai berikut :
a) Sifat pereduksi dan sifat pengoksidasi.
Sifat pereduksi semakin bertambah, sedangkan sifat
pengoksidasi unsur - unsur periode ketiga ini dapat dilihat dari
harga potensial reduksinya.
b) Sifat logam dan nonlogam.
Unsur-unsur periode ketiga, seperti Na, Mg, dan Al
merupakan unsur logam, sedangkan unsur-unsur P, S, dan Cl
merupakan unsur nonlogam.
c) Sifat asam dan basa.
Sifat asam berkaitan dengan sifat non logam, sedangkan sifat
basa berkaitan dengan logam. Sifat basa atau sifat asam dari
suatu unsure bergantung pada konfigurasi electron dan harga
ionisasi unsureunsur tersebut.
a. Sifat Basa
Dari kiri ke kanan, unsur-unsur periode ketiga memiliki
harga ionisasi yang semakin besar sehingga semakin
sukar melepas electron.
b. Sifat Asam
Energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan
semakin besar sehingga semakin mudah menarik electron
dari atom oksigen. Jadi dari kiri ke kanan sifat asam
unsur periode ketiga semakin kuat.

4
3. Pembentukan Unsur Periode 3
1) Unsur natrium diperoleh dengan cara elektrolisis NaCl yang dicairkan
dengan katode besi dan anode karbon. Sel yang digunakan adalah sel
Downs. Natrium cair terbentuk pada katode, selanjutnya dialirkan dan
ditampung dalam wadah berisi minyak tanah. Dalam proses ini bejana
elektrolisis dipanaskan dari luar dan dijaga agar natrium yang terbentuk
tidak bersinggungan dengan udara, karena akan terbakar. Hasil samping
elektrolisis ini adalah klorin.
2) Unsur magnesium diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan magnesium
klorida. Sekarang ini, Mg juga dapat diperoleh dari air. Selain itu Mg
diperoleh juga dari reduksi MgO dengan karbon. Mg diolah dari air laut
melaluiproses Downs:
• Air laui dicampur CaO sehingga Mg diendapkan sebagai Mg(OH)2
• Endapan direaksikan dengan HCl pekat, mengahasilkan larutan MgCl2.
• Larutan MgCl2 diuapkan sehingga diperolehkristalnya.
• Kristal MgCl2 dielektrolisis
3) Unsur aluminium diperoleh dari elektrolisis bauksit yang dilarutkan
dalam krolit cair. Proses ini dikenal dengan proses Hall. Pada proses ini
bauksit ditempatkan dalam tangki baja yang dilapisi karbon dan berfungsi
sebagai katode. Adapun anode berupa batang-batang karbon yang
dicelupkan dalam campuran. Pembuatan aluminium diperoleh dengan
cara elektrolisis aluminim oksidacair yang diperoleh dari bauksit, yaitu
aluminium oksida hidrat yang mengandung kotoran, misalnya Fe2O3 dan
SiO2, melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a) Bauksit yang masih kotor direaksikan dengan NaOH pekat. Al2O3
dan SiO2 larut, tetapi Fe2O3 dan kotoran lain disaring dengan alat
filtrasi.
Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O → 2NaAl(OH)4(aq)
b) Filtratnya diencerkan dengan air, dan direaksikan dengan CO2 untuk
mengendapkan aluminium hidroksida.
2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) → 2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l)
c) Produk disaring unutk memeperoleh Al(OH)3, kemudian dipanaskan
untuk meperoleh Al2O3.
2Al(OH)3(s) → Al2O3(s) + 3H2O(g)
Al2O3 dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6). Campuran
kemudian dimasukkan kedalam sel elektrolisis yang terdiri dari
anoda dan katoda C. Reaksi elektrolisis yang terjadi:
Katode : 4Al3+(l) + 12e → 4Al(l)
Anode : 6O2-(l) → 3O2 + 12e
Sel : 4Al3+(l) + 6O2-(l) → 4Al(l) + 3O2
2Al2O3(l) → 4Al(l) + 3O2
5
Lelehan aluminium yang terbentuk pada katode membentuk lapisan di
dasar sel dan secara berkala dikeluarkan.
4) Unsur silikon dapat dibuat dari reduksi SiO2 murni dengan serbuk
aluminium pada suhu tinggi. Pembuatan sebagai berikut.
▪ Pasir kuarsa (SiO2) dipanaskan dengan kokas (C) pada suhu sekitar 30000
C dalam tanur listrik (reaktan ditambahkan dari atas tanur).
SiO2(s) + 2C(s) → Si(l) + 2CO(g)
▪ Lelehan Si yang dihasilkan akan membentuk padatan dengantitimk leleh
14100C. Si ini dapat digunakan dalam pembuatan aliase dengan logam
lain.
▪ Untuk penggunaan seperti transitor, chips kompoter, dan selsurya
siperlukan Si ulta murni, sehingga Si perlu dipanaskandengan Cl2, kemudian
hasilnya direduksi dengan mengalirkan campuran uap SiCl4 dengan gas H2
melalu tabung yang dipanaskan.
Si(s) + 2Cl2(g) → SiCl4(l)
SiCl4(l) + 2H2(g) → Si(s) + 4HCl(g)
5) Unsur fosfor diperoleh dengan reduksi fosforit, dalam batuan fosfat yang
dipanaskan dengan kokas dan pasir silika pada suhu 1400-15000C.
2Ca(PO4)2(s) + 6SiO2(s) + 10C(s) → 6CaSiO3(s) +10CO(g) + P4(g)
6) Unsur belerang, cara untuk mengekstrak belerang yang dikenal dengan
cara Frasch. Pada proses ini pipa logam berdiameter 15 cm yang memiliki
dua pipa konsentrik yang lebih kecil ditanam sampai menyentuh lapisan
belerang. Uap air yang sangat panas dipompa dan dimasukkan melalui
pipa luar, sehingga belerang meleleh, selanjutnya dimasukkan udara
bertekanan tinggi melalui pipa terkecil, sehingga terbentuk busa belerang
yang keluar mencapai 99,5%. Sulfur banyak terdapat dalam kulit bumi.
Sebagai unsur yang ditemukan di daerah vulkanik, sulfur kemungkinan
merupakan hasil reaksi gas SO2 dan H2S yang terdapat dalam gas
vulkanik.
8SO2(g) + 16H2S(g) → 16H2O(l) + 3S8(s)
Deposit belerang yang terdapat di bawah permukaan, ditambang dengan
proses Frasch. Penggunaan utama belerang adalah untuk pembuatan asam
sulfat yang dibuat melalui dua proses yaitu proses kontak dan bilik
timbel.
7) Unsur Klor diperoleh dari garam klorida dengan mereaksikan zat
oksidator atau lebih sering dengan proses elektrolisis. Dibuat melalui
proses Downs, yang dilakukan dengan cara mengelektrolisis leburan
NaCl, yang dicampur dengan sedikit NaF sebelum dicairkan, dengan
tujuan untuk menurunkan titik lebur NaCl dari 800 menjadi 10000C.
Pada elektrolisis ini digunakan diafragma lapisan besi tipis untuk
mencegah reaksi antara logam Na dan gas Cl2 yang terbentuk.
8) Unsur Argon dihasilkan dari penyulingan bertingkat udara cair karena
atmosfer mengandung 0.94% Argon. 6
4. Kegunaan Unsur Periode 3
 Natrium Logam natrium digunakan untuk mereduksi lelehan KCl
agar diperoleh logam kalium. Selain itu, logam natrium juga
merupakan bahan baku pembuatan natrium karbida (Na2C2).
 Magnesium Logam magnesium digunakan untuk membuat paduan
logam atau aloi (lakur). Beberapa logam yang banyak digunakan
untuk membuat lakur dengan magnesium adalah Al, Zn, dan Mn.
Logam paduan magnesium bersifat ringan, tetapi keras dan kuat
serta tahan terhadap korosi.
 Aluminium bersifat ringan sehingga banyak digunakan dalam
industri pesawat terbang. Selain itu, aluminium digunakan sebagai
katalis pada industri plastik dan mereduksi oksida-oksida logam
seperti MnO2 dan Cro3. Aluminium berfungsi sebagai thermit
yaitu campuran antara serbuk aluminium dengan oksida besi yang
digunakan untuk mengelas baja. Garam sulfatnya
(Al2(SO4)3.17H2O) digunakan dalam proses pewarnaan di
industri tekstil dan kertas. Aluminium juga digunakan untuk
membuat logam campuran, misalnya duralumin, alnico, dan
magnalium.
 Silikon digunakan untuk membuat lem, pelumas, katup jantung,
dan persendian buatan. Silikon cair dalam dunia kedokteran
digunakan untuk operasi retina, yaitu sebagai perekat saat
pemasangan retina yang terlepas dari posisinya. Senyawa-senyawa
silikon seperti silikon oksida digunakan dalam pembuatan gelas,
kaca, dan semen.
 Fosfor digunakan untuk membuat dinding dan kepala korek api,
bahan baku pembuatan asam fosfat, pupuk fostat. superfosfat, dan
NPK, pestisida, serta bom asap. Senyawa fosfor digunakan untuk
prduksi gelas pada lampu natrium. Belerang merupakan salah satu
unsur periode tiga yang mempunyai banyak kegunaan. Misalnya,
sebagai bahan baku pembuatan asam sulfat dan korek api serta
bahan proses vulkanisasi karet.
 Klorin Kegunaan senyawa klorin di antaranya sebagai pemutih
(NaCIO), desinfektan (Ca(OCI)2), bahan pembuat petasan dan
korek api (KCIO3), pupuk (KCI), dan pengisi baterai (NH4Cl).
Selain itu, senyawa klorin juga digunakan sebagai pelarut,
antiseptik, dan plastik.
 Argon digunakan sebagai bahan pengisi bola lampu pijar dan neon,
serta campuran gas lain. Adanya bahan ini membuat logam pijar
pada lampu tidak cepat rusak.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sifat-sifat unsur kimia dapat kita ketahui dari sifat fisis dan kimianya.
Sama seperti pada unsur-unsur dari gas mulia dan halogen. Dari sifat fisis kita
dapat mengetahui penampilan dari suatu unsur namun tanpa melibatkan
pengubahan zat itu menjadi zat lain, serta dari sifat kimianya kita dapat
mengetahui reaksi-reaksi yang dapat dialami oleh zat itu, seperti kereaktifan,
daya oksidasi, daya reduksi, sifat asam, dan sifat basa.

B. SARAN
Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat
makalah tantang “Kimia Unsur” ini, untuk dapat lebih baik dari makalah yang
kami buat ini ialah dengan mencari lebih banyak refrensi dari berbagai sumber,
baik dari buku maupun dari internet, sehingga makalah anda akan dapat lebih
baik dari makalah ini. Mungkin hanya ini saran yang dapat kami sampaikan
semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Terimakasih Wassallam.

8
DAFTAR PUSTAKA

.
https://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_periode_3

http://nettihariani.blogspot.com/2008/07/unsur-unsur-periode-ketiga-unsur-unsur.html

http://damaryana21.blogspot.com/2018/11/contoh-makalah-tentang-unsur-periode-3.html

https://mikyalaky.blogspot.com/2014/11/makalah-kimia-unsur-peride-3.html

https://www.academia.edu/8629448/Makalah_Unsur_Periode

Anda mungkin juga menyukai