DISUSUN OLEH:
M. Bima Putra
M. Rafly Al-ghazy
Nabillah
Renantanda Az Zahra
Vina Aprilia
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada teman-teman kami yang senantisa
mendukung kami untuk menyelesaikan makalah ini sesegera mungkin. Makalah ini kami buat
satu jilid yang berisi tentang “Alkali dan Alkali Tanah”.
Makalah ini menjelaskan tentang keberadaan alkali dan alkali tanah di alam, sifat-
sifat alkali dan alkali tanah, dan kegunaan alkali dan alkali tanah itu sendiri. Dalam tiap
subbab yang dibahas merupakan informasi yang sesuai dengan materi yang sedang dibahas.
Akhir kata, manusia tidak ada yang sempurna, begitu pula dengan makalah ini. Jauh
dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19
DAFTAR PUSTAKA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …. 22
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
o Untuk mengetahui unsur – unsur apa saja yang ada pada golongan senyawa alkali
dan alkali tanah
o Dimana tempat – tempat keberadaan senyawa logam alkali dan alkali tanah di
alam
o Apa manfaat dari senyawa logam alkali dan alkali tanah
1.3 Metode dan teknik
1.3.1. Metode
Metode –metode yang kami gunakan dalam makalah ini adalah metode
deskriptif serta komparatif karena dalam pembuatan makalah ini kami
mengambil sumber dari berbagai buku dan juga internet
1.3.2. Teknik
Teknik dalam pembuatan makalah ini yaitu teknik studi pustaka.
BAB II LANDASAN TEORI
Kata alkali berasal dari bahasa arab yang berarti abu, air abu bersifat basa.
Kata alkali ini menunjukkan bahwa kecenderungan sifat logam alkali dan alkali tanah
adalah membentuk basa.
Alkali dan alkali tanah merupakan unsure logam yang sangat reaktif. Logam alkali
adalah logam golongan IA yang terdiri dari Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K),
Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan Fransium (Fr). Sedangkan logam alkali tanah terdiri dari
Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium
(Ra). Radium kadang tidak dianggap sebagai alkali tanah karena sifat radioaktif yang
dimilikinya.
Unsur pada golongan IA dan IIA ini memiliki sifat yang hamper sama, yakni suatu
reduktor, pembentuk basa, dan mempunyai warna nyala yang indah, sehingga digunakan
sebagai kembang api.
Semua unsur pada kelompok ini sangat reaktif sehingga secara alami tak
pernah ditemukan dalam bentuk tunggal. Untuk menghambat reaktivitas, unsur-unsur
logam alkali harus disimpan dalam medium minyak.
Logam alkali merupakan logam yang sangat reaktif, di alam tidak berada dalam keadaan
bebas, melainkan dalam keadaan terikat dalam bentuk senyawanya. Contoh
a. Natrium :
NaCl
Kriolit
Aluminosilikat ( NaAlSiO3)
Sendawa chili (NaNO3)
Soda Abu (Na2CO3)
b. Litium :
Spodumen LiAl(SiO3)
c. Kalium (K) :
Silvit (KCL)
Karnalit(KCL MgCl26H2O)
Veldvaat (K2OAl2O33SiO3)
d. Rubidium (Rb) :
Sel fotolistrik
e. Sesium (Cs) :
Pollusit (CsAl(SiO3)2)
f. Fransium ( Fr ) :
Bijih uranium zat radioaktif
Seperti logam alkali, logam alkali tanah juga tidak terdapat bebas di alam, melainkan
dalam keadaan terikat dalam bentuk senyawanya. Contoh :
a) Berilium (Be) :
Senyawa silikat beril 3BeSiO3Al 2(SiO3)3 atau Be3Al2(SiO3)6
Bertrandit
Krisoberil
Fenasit
b) Magnesium (Mg) :
Magnesit (MgSO3)
Dolomite (CaCO3MgCO3)
Epsomit atau garam inggris ( MgSO4.7H2O )
Kiserit (MgSO4.3H2O)
Kaimit (KCl.MgSO4.3H2O)
Olivine (Mg2SiO4)
Asbes (CaMg(SiO3)4)
c) Kalsium (Ca) :
Batu kapur atau marmer (CaCO3)
Gips (CaSO4.2h2O)
Fosforit (Ca3(PO4)2)
Fluorsfar (CaF2)
Apatit (Ca3(PO4)2CaF2)
Dolomite (CaCO3MgCO3)
d) Stronsium (Sr) :
Selesit (SrSO4)
Stronsianit (SrCO3)
e) Barium ( Ba ) :
Barit (BaSO4)
Witerit (BaCO3)
f) Radium ( Ra ) :
BAB III ANALISIS
a. Sifat Fisis
Sifat – sifat fisis logam alkali cenderung beraturan. Dari atas ke bawah, jari – jari
atom dan massa jenis bertambah, sedankan titik leleh dan titik didih berkurang. Sementara
itu, energi pengionan dan keelektronegatifan berkurang. Potensial elektrode dari atas ke
bawah cenderung bertambah, kecuali litium, yang mempunya potensial elektroda paling
besar.
b. Sifat Kimia
Rb dan Cs K Na Li Unsur
Terbakar terjadi Cepat terjadi K2O Cepat terjadi Perlahan– a. dengan udara
Rb2O dan Cs2O Na2O dan lahan terjadi
Na2O2 Li2O
b. dengan air
2L + 2H2O
2LOH + H2 (g)
c. Dengan asam
kuat
2L + 2H+
2L+ + H2(g)
d. Dengan
(makin hebat reaksinya sesuai dengan arah panah ) halogen
2L + X2
2LH
e. Warna nyala
- Ungu Kuning Merah
api
Co32+ f. Garam atau
OH-, PO43- basa yang
ClO4- Dan (CO(NO2)6)3- -
sukar terlarut
dalam air
b. Sifat Kimia
Alkali tanah kurang reaktif bila dibandingkan dengan alkali. Hal ini
disebabkan karena jari – jari atom alkali tanah lebih kecil, sehingga energi
pengionannya semakin besar. Alkali tanah memiliki elektron valensi 2,
sehingga kurang reaktif bila dibandingkan dengan alkali yang bervalensi 1(satu).
56Ba Sr
38 20Ca Mg
12 4 Be Unsur
[ X ] ns2 1. Konfigurasi elektron
2. Nomor atom
3. jari –jari atom (n.m)
4. keelektro negatifan
+2 +2 +2 +2 +2 8. biangan oksidasi
Reaksi dengan
Dalam keadaan dingin Menghasilkan MO dan M3N2 a. udara
menghasilkan MO dan M3N2 di bila dipanaskan
permukaan
Bereaksi dalam b. air
keadaan dingin
membentuk Bereaksi dengan uap air
Tidak bereaksi
M(OH)2 dan H2. membentuk MO dan H2
Makin ke kanan
makin reaktif
M + H2 MH2 ( hidrida ) Tidak bereaksi c. hydrogen
M + X2 X2 ( Garam) : dipanaskan d. klor
M+2H+ M2+ + H2 (g) e. asam
basa amfoter Sifat oksida
Makin setabil sesuai dengan Peroksidanya tidak dikenal Kestabilan peroksida
arah panah
Suhu pemanasan antarra 5500 – Mengurai pada pemanasan agak Kesetabilan karbonat
14000C tinggi
Catatan :
1) Alkali
1. Litium (LI)
Litium tidak ditemukan sebagai unsur tersendiri di alam: in selalu terkombinasi dalam unit-unit
kecil pada batu-batuan berapi dan pada sumber-sumber mata air. Mineral-mineral yang mengandung
contohnya: lepidolite spodumeme Logam ini diproduksi secara elektrolisis dari fusi klorida. Secara
fisik, litium tampak keperak-perakan, mirip natrium (Na) dan kalium (K), anggota seri logam alkali.
Litium bereaksi dengan air, tetapi tidak seperti natrium. Litium memberikan nuansa warna pelangi
yang indah jika terjilat lidah api, tetapi ketika logam ini terbakar benar-benar, lidah apinya berubah
menjadi putih.
2. Kalium (K)
Kalium tidak ditemukan tersendiri di alam, tetapi diambil melalui proses elektrolisis hidroksida.
Metoda panas juga lazim digunakan untuk memproduksi kalium dari senyawa- senyawa kalium
dengan CaC, C, Si, atau Na
3. Rubidium (Rb)
Rubidium dianggap sebagai elemen ke-16 yang paling banyak ditemukan di kerak bumi.
Rubidium ada di pollucite, leucite dan zinnwaldite, yang terkandung sekitar 1% dan dalam bentuk
oksida. Ia ditemukan di lepidolite sebanyak 1,5%. Mineral-mineral Kalium, seperti yang ditemukan
pada danau Searles, California, dan Kalium Klorida yang diambil dari air asin di Michigan juga
mengandung Rubidium
4. Cesium (Cs)
Unsur ini juga dapat diisolasi dengan cara elektrolisis fusi sianida. Cesium murni yang bebas gas
dapat dipersiapkan dengan cara dekomposisi panas Cesium azida.
5. Fransium (Fr)
Fransium dapat diperoleh dalam mineral-mineral uranium Fransium juga dapat diperoleh dalam
kerak bumi, namun kandungannya mungkin tidak lebih dari I ons,
2) Alkali Tanah
1. Berilium (Be)
Beritium diperoleh dari elektrolisis lelehan Berilium Klorida. NaCl ditambahkan pada pelelehan
sebagai elektrolit sebab BeCl; mula-mula bersifat kovalen dan sangat sedikit menghantar listrik.
Selama elektrolisis, logam kurang aktif. Berilium dihasilkan pada katoda dan Cl: menempel pada
anoda.
2. Magnesium (Mg)
Magnesium dickstraksi dari bijih tambang dalam tanah atau dari laut Apabila mineral dolumit
diekstraksi dan pemanasan awal bijih tersebut pada temperatur tinggi (kalsinasi) yang diikuti dengan
penguraian karbonat- karbonatnya membentuk oksida-oksidanya.
Oksida-oksida campuran direaksikan dengan air laut (yang mengandung M g^ 2- ) Air akan
mengubah oksida tersebut menjadi hidroksida-hidroksida.
3. Kalsium (Ca)
Kalsium dapat didapatkan dengan menghidrolisis leburan garam kloridanya. Logam Ca akan
terbentuk pada katoda dan terbentuk gas Cl2 pada anoda.
4. Stronsium (Sr)
Dapat dipersiapkan dengan cara elektrolisis klorida terfuasi yang bercampur dengan kalium klorida
atau bisa juga dengan cara mereduksi stronsium oksida dengan alumunium di dalam vakum pada suhu
diman stronsium tersuling
5. Barium (Ba)
Barium, seperti halnya Kalsium, dapat dihasilkan dari proses elektrolisis lebaran garam kloridanya.
Proses ini menghasilkan logam Ba dan gas Cl2
6. Radium (Ra)
Radium bersifat radioaktif dan terbentuk dari peluruhan radioaktif unsur-unsur berat. Radium
umumnya didapatkan sebagai imperitis dalan incheblend atau dari hasil sisa pemrosesan uranium
1) Natrium (Na)
o Digunakan sebagai cairan pendingin pada reactor nuklir , karena meleleh pada 98 0C dan
mendidih pada 8920C
o Uap natrium digunakan untuk lampu natrium yang berwarna kuning dan dapat menembus
kabut
o Digunakan pada industry pembuatan bahan anti ketukan pada bensin , yaitu TEL
( tetraetillead)
o Campuran Na dan K untuk thermometer temperatur tinggi
o Pada produksi logam titanium untuk pesawat terbang logam natrium juga digunakan
untuk foto sel dalam alat – alat elektronik.
o Natrium hidroksida (NaOH) atau soda api digunakan dalam industry tekstil , plastic ,
pemurnian minyak bumi serta pembuatan senyawa natrium lainnya
o Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur . pembuatan klorin dan NaOH
mengawetkan berbagai jenis makanan dan mencairkan salju di jalan raya daerah beriklim
sedang.
o Natrium bikarbonat (Na2HCO3) disebut juga soda kue sebagai bahan pengembang pada
pembuatan kue
o Natrium karbonat (Na2CO3) dinamakan juga soda abu digunakan dalam industry
pembuatan kertas industry detergent , industry kaca dan bahan pelunak air
( menghilangkan kesadahan air)
2) litium (Li)
o Logaam ini digunakan untuk pentransfer panas , untuk bahan anoda, pembuatan gelas,dan
keramik khusus dan untuk keperluan bidang nuklir
o Litium stearat digunakan untuk pembuatan minyak pelumas bertemperatur tinggi.
o Digunakan untuk pembuata batrai
3) Kalium(K)
o Unsur kalium penting bagi pertumbuhan
o Unsur kalium digunakan untuk pembuatan kalium superoksida (KO 2) yang dapat bereaksi
dengan air membentuk oksigen
o KCl dan K2SO4 digunakan untuk pupuk pada tanaman
o KNO3 digunakan sebagai komponen esensial dari bahan peledak , petasan dan kebang api
o KCLO3 digunakan untuk bahan pembuata korek api dan bahan peledak
o Kalium hidroksida (KOH) digunakan sebagai bahan pereaksi dalam pembuatan sabun
mandi
o K2O2 digunakan untuk bahan cadangan oksigen dalam pertambangan dan kapal selam.
4) Rubidium (Rb) dan cesium (Cs)
o Rubidium dan cesium digunakan sebagi permukaan peka cahaya dalam sel fotolistrik
yanf dapat mengubah energy cahaya menjadi energy listrik
o Cesium digunakan sebagi getter pada tabung electron dan sebagai katalis hidrogenasi.
5) Berilium (Be)
o Perpaduan atara Be dan Cu menghasilkan logam sekeras baja, maka digunakan untuk per/
pegas dan sambuangan listrik
o Logam berilium dipakai pada tabung sinar X , komponen reactor atom, dan pembuatan
salah satu komponen televisi.
6) Magnesium (Mg)
o Digunakan untk pembuatan logam paduan (alloy) untuk membuat campuran logam yang
ringan dan liat yang dapat digunakan pada pembuata alat – alat ringan seperti suku
cadang pesawat atau alat – alat rumah tangga.
o Magnesium sulfat (MgSO4.7H2O) digunakan untuk pupuk , obat-obatan dan lampu blitz
seta kembang api karena maganesium mudah terbakar dan cahayanya putih menyilaukan
mata.
o Magnesium hdroksida (Mg(OH)2) sebagai obat maag dan sebagai bahan pasta gigi
7) Kalsium (Ca)
o CaO dan Ca(OH)2 digunakan dalam industry baja . CaSO4 sebagi bahan semen
o Gips ( CaSO4.2H2O) digunakan dalam bidang kesehatan untuk penderita patah tulang dan
untuk cetakan gigi
o Kalsium karbonat (CaCO3) sebagai bahan obat ( antacid) dan bahan pengisi dan pelapis
kertas .
o Kalsium dididrogen fosfat (Ca(H2PO4)2) digunakan sebagai bahan pupuk CaOCl 2 sebagai
disinfektan.
o Kalsium hidroksida Ca(OH)2 digunakan dalam pembuatan basa lain, sebagai serbuk
pemutih dalam pemurnian gula dan kapur dinding.
o Kalsium klorida (CaCl2) sebagai pelebur es dijalan raya pada musim dingin dan untuk
menurunkan titik beku pada mesin pendingin.
8) Stronsium (Sr) dan barium (Ba)
o Senyawa strosium dan barium digunakan untuk pembuatan kembang api karena member
warna nyala yang bagus dan menarik. Sr warna nyala merah tua dan Ba warna nyala hijau
tua.
o Barium sulfat (BaSO4) untuk pembuatan foto sinar X pada perut.
1) Alkali
• Litium
Menyebabkan ledakan.
Mengakibatkan terbentuknya kabut (gas) yang sangat beracun.
Bila terhirup akan menyebabkan sensasi seperti terbakar, batuk, sulit bernafas, dan Bila to
juga luka pada tenggorokan.
Kontak dengan kulit menyebabkan kulit terbakar dan terasa sakit.
Kontak pada mata akan menyebakan mata memerah, rasa sakit dan rasa pedih yang
mendalam
Jika termakan akan menyebabkan kram perut, sakit di bagian perut, sensasi terbakar, kolaps,
dan sampai kematian (Morie, 2010),
Bersifat sangat korosif dan berbahaya bagi ikan yang hidup di air.
• Natrium
Kontak antara natrium dengan air, akan menghasilkan natrium hidroksida NaOH yang
dapatmengiritasi kulit, hidung, tenggorokan, dan mata
Dapat menyebabkan batuk dan bersin.
Eksposur secara berlebihan akan menyebabkan kesulitan bernafas, bronkitis kimia. dan
kontak dengan kulit dapat menyebabkan iritasi, kulit melepuh dan kerusakan yang bersifat
permanen
Kontak dengan mata dapat menyebabkan cacat permanen sampai kebutaan
• Kalium
• Rubidium
Rubidium mudah bereaksi dengan kelembaban kulit untuk membentuk rubidium hidroxid,
yang menyebabkan luka bakar dari mata dan kulit.
Jika tertelan, rubidium bisa bertindak sebagai racun.
• Cesium
Pencemaran unsur radioaktif Cesium yang terserap oleh tubuh, dalam jangka panjang adalah
dapat memicu kanker darah
Memancarkan radiasi yang merusak jaringan serta otot.
• Fransium
Jika fransium banyak terkontaminasi terhadap tubuh dapat menyebabkan napas memendek,
rasa tegang dan panas di dada.
Menyebabkan peradangan paru jika terhirup secara langsung.
Fransium juga berdampak terhadap ketidaksuburan dan kecacatan bayi,2) Alkali Tanah
2) Alkali Tanah
• Berlium (Be)
Logam ini bisa sangat berbahaya ketika terharup karena dapat merusak paru-paru dan
menyebabkan pneumonia.
Gangguan paru-paru berbahaya yang juga dapat merusak organ-organ lain, seperti hati
Menghirup berilium di tempat kerja merupakan penyebab utama terjadinya beriliosis.
Berilium juga dapat memicu reaksi alergi pada orang-orang yang sangat peku terhadap bahan
kimia ini.
Mempertinggi resiko terjadinya kanker dan kerusakan DNA.
• Magnesium (Mg)
Tidak terdapat bukti bahwa magnesium memicu keracunan sistemik meskipun diambil
melebihi kebutuhan harian.
Mengambil suplemen magnesium secara berlebih bisa memicu kelemahan otot, lesu, dan
kebingungan
Magnesium diyakini tidak menimbulkan efek karsinogenik, mutagenik, atau teratogenik
Paparan uap magnesium oksida hasil pembakaran, pengelasan, atau pencairan logam dapat
menyebabkan berbagai keluhan seperti demam, menggigil, mual, muntah & nyeri otot.
Ledakan bisa terjadi jika bubuk atau butiran magnesium tercampur dengan udara.
• Kalsium (Ca)
Asupan lebih dari 2,5 gram kalsium per hari tanpa kebutuhan medis dapat mengarah pada
pembentukan batu ginjal.
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan lesu, banyak keringat, gelisah, sesak napas,
menurunnya daya tahan tubuh, kurang nafsu makan, sembelit, berak-berak insomnia, kram,
dan osteoporosis.
• Stronsium(Sr)
Stensium radioaktif dapat menyebabkan gangguan berbagai tulang dan penyakit, termasuk
kanker tulang
Orang bisa terpapar tingkat kecil (radioaktif) strontium dengan menghirup udara atau debu,
makan makanan, air minum, atau melalui kontak dengan tanah yang mengandung strontium.
Strontium kromat diketahui menyebabkan kanker paru-paru.
Namun pada anak-anak, asupan strontium dalam konsentrasi tinggi dapat memicu masalah
pertumbuhan tulang.
Serapan terlalu tinggi strontium radioaktif menyebabkan anemia dan kekurangan oksigen, dan
pada konsentrasi yang sangat tinggi diketahui menyebabkan kanker sebagai akibat dari
kerusakan bahan genetik dalam sel
• Barium (Ba)
Bahaya barium (Ba) bagi kesehatan manusia yaitu, dalam bentuk serbak, mudah terbakar
pada temperatur ruang
Dalam jangka panjang, dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dan terganggunya sistem
saraf.
Semua air atau asam larut senyawa barium beracun.
Pada dosis rendah, barium bertindak sebagai stimulan otot, sedangkan dosis yang lebih tinggi
mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan penyimpangan jantung, timor, kelemahan,
kegelisahan dan kelumpuhan.
• Radium (Ra)
4.1 Kesimpulan
o Kata alkali berasal dari bahasa arab yang berarti abu, air abu bersifat basa.
Kata alkali ini menunjukkan bahwa kecenderungan sifat logam alkali dan alkali
tanah dalah membentuk basa.
o Unsur pada golongan IA dan IIA ini memiliki sifat yang hamper sama, yakni
suatu reduktor, pembentuk basa, dan mempunyai warna nyala yang indah,
sehingga digunakan sebagai kembang api.
o Logam alkali dan alkali tanah di alam tidak berada dalam keadaan bebas,
melainkan dalam keadaan terikat dalam bentuk senyawanya.
o Logam Alkali
Logam Alkali sangat reaktif, karena itu harus disimpan dalam minyak.
Sifat yang umum dimiliki oleh logam alkali adalah sebagai konduktor
panas yang baik, titik didih tinggi, permukaan berwarna abu-abu
keperakan.
Atom logam alkali bereaksi dengan melepaskan 1 elektron membentuk ion
bermuatan +1.
Sifat lain logam alkali, memiliki titik leleh rendah, densitas rendah, sangat
lunak.
Kecenderungan golongan alkali dengan meningkatnya nomor atom
adalah:Titik leleh dan titik didih menurun, Unsur lebih reaktif,Ukuran
Atom membesar (jari-jari makin besar,Densitas meningkat proportional
dengan meningkatnya massa atom,Kekerasan menurun,Jika dipanaskan
diatas nyala api memberikan warna yang spesifik. Litium – merah, natrium
– kuning, Kalium – lila/ungu, Cesium – biru.
Titik leleh dan titik didih lebih tinggi, lebih keras, lebih kuat dan lebih
padat. Hal ini disebabkan karena terdapat dua delokalisas elektron per ion
dalam kristal yang memberikan gaya elektronik lebih besar dengan muatan
ion . M2+ yang lebih tinggi.
Sifat kimia sangat mirip misalnya dalam pembentukan senyawa ionik
tetapi berbeda dalam rumus dan reaktivitas lebih rendah karena energi
ionisasi (IE) pertama lebih tinggi dan terdapatnya energi ionisasi kedua
membentuk ion M2+ yang stabil.
Bilangan oksidasi senyawa selalu +2 di dalam senyawa.
Pada umumnya (tidak selalu) titik didih dan titik leleh menurun
o Disebabkan peningkatan jari-jari ion dan meningkatnya muatan.
2. www.2pik.co.cc
3. www.apikkondang.co.nr