Anda di halaman 1dari 50

0

MAKALAH KIMIA LANJUTAN

“ALKALI DAN ALKALI TANAH”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

1. Haerunnisa ( G1A017028 )
2. Johriah Rizky Eka Tuningsih ( G1A017033 )
3. Kartini Ambarwati ( G1A017035 )
4. Keti Fitri ( G1A017036 )
5. Lalu Muhammad Guguh Putraji ( G1B017026 )
6. Lailatul Hidayati ( G1B017024 )
7. Yusthika Syakinah ( G1C017064 )
8. Ulwiana ( G1C017062 )

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MATARAM

2018
0
1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
makalah ini pada tepat waktu. Kami juga berterimakasih kepada teman-teman kami yang selalu
mendukung kami dalam menyusun makalah “Alkali dan Alkali Tanah”.

Makalah ini menjelaskan tentang keberadaan alkali dan alkali tanah dialam, sifat-sifat
alkali dan alkali tanah, serta kegunaan alkali dan alkali tanah itu sendiri. Dalam tiap subbab
yang dibahas merupakan informasi yang sesuai dengan materi yang sedang dibahas. Makalah
ini disajikan secara sistematis sehingga memudahkan pembaca untuk membacanya.

Kami menyadari pada makalh ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kami senantiasa mengharapkan masukan dan saran yang bersifat membangun demi
menyempurnakan makalah kami berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan senantiasa menjadi sahabat dalam belajar untuk meraih prestasi yang gemilang.

Mataram, 27 Mei 2018

Penyusun

1
2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................... 1

Dafrat Isi ................................................................................................ 2

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ..................................................................... 3


1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 3
1.3 Tujuan .................................................................................. 4

Bab II Pembahasan

1.1 Pengertian Alkali dan Alkali Tanah ..................................... 5


1.2 Unsur-unsur Alkali
a. Hidrogen ......................................................................... 5
b. Litium ............................................................................. 11
c. Natrium ........................................................................... 15
d. Kalium ............................................................................ 18
e. Rubidium ........................................................................ 20
f. Sesium ............................................................................ 23
g. Fransium ........................................................................ 27
1.3 Unsur-unsur Alkali Tanah
a. Berilium ......................................................................... 28
b. Magnesium ..................................................................... 32
c. Kalsium .......................................................................... 36
d. Stronsium ...................................................................... 39
e. Barium ........................................................................... 42
f. Radium .......................................................................... 44

Bab II Penutup

Kesimpulan ................................................................................ 47

Saran .......................................................................................... 48

Daftar pustaka ........................................................................................ 49

2
3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Unsur merupakan zat tunggal yang sederhana. Unsur dapat ditemukan dalam keadaan
bebas maupun di dalam tanah. Wujud dari unsure pun berbeda-beda antara satu dengan
yang lainnya. Ada yang berwujud padat ada pula yang berwujud cair. Dari system periodic
kita mengetahui bahwa ada 90 buah undur yang terdapat dialam serta ditambah belasan
unsure buatan. Selain memiliki wujud yang berbeda, setiap unsure juga memiliki
perbandingan berat dan jumlah atom yang beraneka ragam. Ada yang besar,sedang, maupun
kecil.
Kita telah mengetahui bahwa unsur alkali terdapat pada gologan I A (kecuali Hidrogen)
sedangkan unsur alkali tanah terdapat pada golongan II A. Unsur-unsur alkali terdiri dari
logam H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr. Unsur-unsur alkali ini memiliki kereaktifan yang besar.
Sedangkan unsur-unsur alkali tanah terdiri dari logam Be, Mg, Ca, Sr, Ba dan Ra. Unsur-
unsur alkali tanah ini umumnya ditemukan didalam tanah.
Logam-logam alkali dan alkali tanah disebut juga logam blok s karena hanya terdapat
satu atau dua elekton pada kulit terluarnya. Elektron terluar ini menempati tipe orbital s
(subkulit s) dan sifat logam-logam ini seperti ionisasi (IE) yang rendah, ditentukan oleh
hilangnya electron s ini membentuk kation. Golongan I Logam Alkali yang kehilangan satu
electron s1 terluarnya menghasilkan ion M+ dan golongan II A Alkali tanah yang kehilangan
dua electron s2 terluarnya menghasilkan ion M2+. Sebagai akibatnya, sebagian besar
senyawa dari unsure-unsur golongan I dan II cenderung bersifat ionik.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian alkali dan alkali tanah ?
2. Apa saja unsur-unsur yang termasuk dalam logam alkali dan alkali tanah ?
3. Bagaimana sifat fisika dan kimia dari logam alkali dan alkali tanah ?
4. Bagaimana kelimpahan logam alkali dan alkali tanah di alam ?
5. Bagaimana cara pembuatan logam alkali dan alkali tanah ?
6. Bagaimana cara memperoleh logam alkali dan alkali tanah serta bagaimana cara
pengolahannya ?
7. Apa saja kegunaan logam alkali dan alkali tanah?

3
4

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui Pengertian alkali dn alkali tanah.
2. Untuk mengetahui apa saja unsure-unsur yang termasuk dalam logam alkali dan alkali
tanah.
3. Untuk mengetahui sifat fisika dan kimia dari logam alkali dan alkali tanah.
4. Untuk mengetahui kelimpahan logam alkali dan alkali tanah di alam.
5. Untuk mengetahui cara pembuatan logam alkali dan alkali tanah.
6. Untuk mengetahui cara memperoleh logam alkali dan alkali tanah serta bagaimana cara
pengolahannya.
7. Untuk mengetahui kegunaan logam alkali dan alkali tanah?.

BAB II

4
5

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Alkali dan Alkali Tanah

Kata alkali berasal dari bahasa arab yang berarti abu, air abu bersifat basa. Kata alkali
ini menunjukkan bahwa kecenderungan sifat logam alkali dan alkali tanah adalah membentuk
basa. Alkali dan alkali tanah merupakan unsur logam yang sangat reaktif. Logam alkali adalah
logam golongan IA yang terdiri dari Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb),
Sesium (Cs), dan Fransium (Fr). Sedangkan logam alkali tanah terdiri dari Berilium (Be),
Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Radium
kadang tidak dianggap sebagai alkali tanah karena sifat radioaktif yang dimilikinya.

Unsur pada golongan IA dan IIA ini memiliki sifat yang hamper sama, yakni suatu
reduktor, pembentuk basa, dan mempunyai warna nyala yang indah, sehingga digunakan
sebagai kembang api. Semua unsur pada kelompok ini sangat reaktif sehingga secara alami tak
pernah ditemukan dalam bentuk tunggal. Untuk menghambat reaktivitas, unsur-unsur logam
alkali harus disimpan dalam medium minyak.

Disebut logam karena memiliki sifat-sifat seperti logam. Disebut alkalikarena


mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan air.Dan istilah tanah
karenaoksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam bebatuan di kerak
bumi.Olehsebab itu, istilah “alkali tanah” biasa digunakan untuk menggambarkan kelompok
unsur golongan II A.

2.2 Unsur-unsur Alkali

Anggota golongan alkali dari atas ke bawah berturut turut adalah hydrogen (H), litium
(Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr). Setiap unsure
memiliki karakteristik, sifat kimia dan sifat fisika yang berbeda-beda, Untuk lebih jelasnya,
maka akan dibahas setiap unsure yang ada dalam golongan ini.
a. Hidrogen ( H )

Hidrogen adalah unsur tersederhana terdiri atas satu proton dan satu elektron, dan melimpah di
alam semesta. Di bumi kelimpahannya ketiga setelah oksigen dan silikon, sekitar 1 % massa
semua unsur di bumi. Tak perlu dikatakan sebagian besar hidrogen di bumi ada sebagai air.
Karena kepolarannya dapat berubah dengan mudah antara hidrida (H-), atom (H), dan proton
(H+), hidrogen juga membentuk berbagai senyawa dengan banyak unsur termasuk oksigen dan
5
6

karbon. Oleh karena itu, hidrogen sangat penting dalam kimia.


Gas hidrogen (H2) pertama kali dihasilkan secara artifisial oleh T. Von Hohenheim
(dikenal juga sebagai Paracelsus, 1493-1541) melalui pencampuran logam dengan asam kuat.
Dia tidak menyadari bahwa gas mudah terbakar yang dihasilkan oleh reaksi kimia ini adalah
unsur kimia yang baru. Pada tahun berikutnya Robert Boyle menemukan kembali dan
mendeskripsikan reaksi antara besi dan asam yang menghasilkan gas hidrogen. Pada tahun 1766
Henry Cavendish adalah orang yang pertama mengenali gas hidrogen sebagai gas diskret
dengan mengidentifikaikan gas tersebut dari reaksi logam-asam sebagai “udara yang mudah
terbakar”. Pada tahun 1781 dia lebih lanjut menemukan bahwa gas ini menghasilkan air ketika
dibakar. Pada tahun 1783, Antoine Lavoisier memberikan unsur ini dengan nama hidrogen (dari
bahasa Yunani , hydro yang artinya air dan genes yang artinya membentuk ketika dia dan
Laplace mengulangi kembali penemun Cavandish yang mengatakan pembakaran hidrogen
menghasilkan air.

Hidrogen pertama kali dicairkan oleh James Dewar pada tahun 1898 dengan
menggunakan penemuannya, guci hampa. Dia kemudian menghasilkan hidrogen pada setahun
kemudian. Deuterum ditemukan pada tahun 1931 Desember oleh Harold Urey dan tritium
dibuat pada tahun 1934 leh Ernest Rutherford, Mark Oliphani, and Paul Harteek. Air berat yang
mengandung deuterum menggantikan hidrogen biasa, ditemukan oleh Urey dkk pada tahu
1932.

1. Sifat-sifat Hidrogen
 Sifat Fisika Hidrogen
Titik lebur : -259,140C
Titik didih : -252,87 0C
Warna : tidak berwarna
Bau : tidak berbau
Densitas : 0,08988 g/cm3 pada 293 K
Kapasitas panas : 14,304 J/gK
 Sifat Kimia Hidrogen
Panas Fusi : 0,117 kJ/mol H2
Energi ionisasi 1 : 1312 kJmol
Afinitas electron : 72,7711 kJ/mol
Panas atomisasi : 218 kJ/mol

6
7

Panas penguapan : 0,904 kJ/mol H2


Jumlah kulit :1
Biloks minimum : -1
Elektronegatifitas : 2,18 (skala Pauli)
Konfigurasi electron : 1s1
Biloks maksimum :1
Volume polarisasi : 0,7 Å3
Struktur : hcp (hexagonal close packed) (padatan H2)
Jari-jari atom : 25 pm
Konduktifitas termal : 0,1805 W/mK
Berat atom : 1,0079
Potensial ionisasi : 13,5984 eV

2. Sumber di Alam

Jarang sekali menemukan hidrogen dalam bentuk unsurnya (H2) di alam bebas (bumi).
Pada kondisi biasa hidrogen terdapat dalam gas diatomik H2 dimana gas ini bisa keluar dari
atmosfer bumi disebabkan berat molekulnya yang ringan. Hidrogen adalah unsur ketiga yang
paling banyak terdapat di bumi yaitu kadar hidrogen dibumi adalah 1400 ppm (0,14% berat)
atau 2,9% mol. Hidrogen terdapat dalam keadaan bebasnya banyak ditemukan pada gas yang
dikeluarkan oleh gunung berapi dan dibeberapa tempat penyulingan gas alam. Disebabkan
hidrogen adalah unsur yang reaktif maka umumnya hidrogen dibumi ditemukan dalam bentuk
senyawaanya misalnya dalam bentuk hidrokarbon seperti metana dan air. Beberapa jenis bakteri
dan alga menghasilkan gas hidrogen dalam sistem metabolimesnya.

Dalam sistem tata surya kita hidrogen terdapat dalam jumlah yang sangat melimpah
yaitu berkisar 75% berat dan 93% mol. Di jagat raya hidrogen ditemukan sebagai penyusun
bintang dan planet-planet yang sangat besar. Dijagat raya hidrogen terdapat dalam bentuk
atomiknya dan dalam bentuk plasma dimana sifatnya berbeda dengan molekul hidrogen biasa.
Dalam bentuk plasma electron dan proton hidrogen tidak terikat secara bersama sehingga hal
ini menghasilkan konduktifitas listrik dan tingkat emisifitas (menghasilkan cahaya) yang tinggi.
Sedangkan dalam bentuk atom netralnya hidrogen di jagat raya terdapat di medium interstellar
yaitu materi yang menyusun bintang yang umumnya terdiri dari gas dan debu luar angkasa.
Dalam atmosfer bumi kandungan hidrogen diperkirakan antara 15000-20000 (dalam jumlah

7
8

molekul), dan nilai ini naik dengan naiknya ketinggian atmosfer. Dan air merupakan sumber
hidrogen yang murah selain dari senyawa hidrokarbon.

3. Cara Pembuatan Hidrogen


 Skala Laboratorium

Dalam skala laboratorium hidrogen biasanya dibuat dari hasil samping reaksi tertentu
misalnya mereaksikan logam dengan asam seperti mereaksikan antara besi dengan asam sulfat
:
Fe(s) + H2SO4(aq) → FeSO4(aq) + H2(g)
Sejumlah kecil hidrogen dapat juga diperoleh dengan mereaksikan kalsium hidrida dengan air.
Reaksi ini sangat efisien dimana 50% gas hidrogen yang dihasilkan diperoleh dari air :
CaH2(s) + 2 H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + 2 H2(g)
Elektrolisis air juga sering dipakai untuk menghasilkan hidrogen dalam skala laboratorium, arus
dengan voltase rendah dialirkan dalam air kemudian gas oksigen akan terbentuk di anoda dan
gas hidrogen akan terbentuk di katoda (Morie, 2010):
2 H2O(l) → 2 H2(g) + O2(g)

 Skala industri

Dalam skala industri hidrogen dapat dibuat dari hidrokarbon, dari produksi secara
biologi melalui bantuan alga dan bakteri, melalui elektrolisis, ataupun termolisis. Produksi
hidrogen dari hidrokarbon masih menjadi primadona disebabkan dengan metode ini bisa
dihasilkan hidrogen dalam jumlah yang melimpah sehingga metode yang lain perlu
dikembangkan lagi akar meningkatkan nilai ekonomi hidrogen.

Pembuatan Hidrogen dari Hidrokarbon

Hidrogen dapat dibuat dari gas alam dengan tingkat efisiensi sekitar 80% tergantung
dari jenis hidrokarbon yang dipakai. Pembuatan hidrogen dari hidrokarbon menghasilkan gas
CO2, sehingga CO2 ini dalam prosesnya dapat dipisahkan. Produksi komersial hidrogen
menggunakan proses “steam reforming” menggunakan methanol atau gas alam dan
menghasilkan apa yang disebut sebagai syngas yaitu campuran gas H2 dan CO :
CH4 + H2O → 3H2 + CO

Panas yang dibutuhkan oleh reaksi diperoleh dari pembakaran beberapa bagian methane.
Penambahan hasil hidrogen dapat diperoleh dengan menambahkan uap air kedalam gas hasil
8
9

reaksi yang dialirkan dalam reactor bersuhu 130° C:


CO + H2O → CO2 + H2
Reaksi yang terjadi adalah pengambilan oksigen dari molekul air ke CO untuk menjadi CO2.
Reaksi ini menghasilkan panas yang dapat dipakai untuk menjaga suhu reactor.

Pembuatan Hidrogen dari air Melalui elektrolisis

Hidrogen dapat dibuat dari proses elektrolisis air dengan menggunakan suplai energi
yang dapat diperbaharuhi misalnya angina, hydropower, atau turbin. Dengan cara elektrolisis
maka produksi yang dijalankan tidak akan menghasilkan polusi. Proses elektrolisis menjadi
salah satu proses yang memiliki nilai ekonomi yang urah dibandingkan dengan menggunakan
bahan baku hidrokarbon. Salah satu teknik elektrolisis yang mendapatkan perhatian cukup
tinggi adalah “elektrolisis dengan menggunakan tekanan tinggi” dalam teknik ini elektrolisis
dijalankan untuk menghasilkan gas hidrogen dan oksigen dengan tekanan sekitar 120-200 Bar.
Teknik lain adalah dengan dengan menggunakan “elektrolisis temperature tinggi” dengan
teknik ini konsumsi energi untuk proses elektrolisis sangat rendah sehingga bisa meningkatkan
efisiensi hingga 50%. Proses elektrolisis dengan menggunakan metode ini biasanya
digabungkan dengan instalasi reactor nulklir disebabkan karena bila menggunakan sumber
panas yang lain maka tidak akan bisa menutup biaya peralatan yang tergolong cukup mahal.

Pembuatan hidrogen melalui proses biologi

Beberapa macam alga dapat menghasilkan gas hidrogen sebagai akibat proses
metabolismenya. Produksi secara biologi ini dapat dilakukan dalam bioreactor yang mensuplay
kebutuhan alga seperti hidrokarbon dan dari hasil reaksi menghasilkan H2 dan CO2 Dengan
menggunakan metode tertentu CO2 dapat dipisahkan sehingga kita hanya mendapatkan gas
H2nya saja.

Termokimia

Terdapat lebih dari 352 proses termokimia yang dapat dipakai untuk proses splitting
atau termolisis dengan cara ini kita tidak membutuhkan arus listrik akan tetapi hanya sumber
panas. Reaksi yang terjdi pada proses ini adalah (Morie, 2010):
2H2O → 2H2 + O2
Dan semua bahan yang dipergunakan dapat didaur ulang kembali menuju proses yang baru.

4. Manfaat Unsur Hidrogen


9
10

Dalam kimia organik. Hidrogen sering dipakai untuk reaksi hidrogenasi senyawa alkena
atau alkuna untuk sintesis senyawa organic. Senyawa hidrida misalnya MgH2, NaH, LiH dll
sering dipakai untuk reagen pereduksi senyawa organic dan hal ini sering dipakai dalam proses
sistesis senyawa organic misalnya untuk reduksi senyawa aldehid atau keton.

Di bidang Industri. Hidrogen banyak digunakan dalam industri kimia maupun industri
petrokimia. Penggunaan terbesar hidrogen adalah untuk proses peng-upgrading-an bahan bakar
fosil dan untuk pembuatan gas NH3 sebagai bahan dasar untuk industri pupuk. Dalam industri
makanan hidrogen banyak dipakai untuk meningkatkan kejenuhan minyak menjadi lemak
seperti banyak dipergunakan dalam industri margarine. Untuk industri petrokimia maka
hidrogen banyak dipakai untuk proses hidrodealkilasi, hidrodesulfurasi, dan hidrocracking.
Hidrogen juga dipakai sebagai bahan dasar untuk industri penghasil methanol dan industri
penghasil HCl. Di industri pertambangan hidrogen dipakai untuk agen pereduksi biji logam.

Dalam bidang fisika dan teknik. Hidrogen dipakai sebagai “shielding gas” untuk
pengelasan. Hidrogen juga dipakai sebagai zat pendingin rotor dalam generator listrik di stasiun
penghasil listrik. Disebabkan hidrogen memiliki konduktifitas termal yang tingga maka
hidrogen cair dipakai dalam studi-studi kriyogenik meliputi penelitian superkonduktor. Karena
hidrogen sangat ringan maka banyak dipakai sebagai “gas pengangkat” dalam balon dan
pesawat udara kecil untuk tujuan penelitian (Morie, 2010).

Hidrogen di campur dengan nitrogen dipakai sebagai gas pelacak kebocoran yang dapat
diaplikasikan dalam bidang otomotif, kimia, stasiun pembangkit listrik, aerospace, dan
telekomonikasi.

Isotop hidrogen seperti Deuterium dipakai dalam aplikasi reaksi nuklir sebagai medium
yang dapat memperlambat laju netron yang dihasilkan dari reaksi fisi dan fusi. Deuterium juga
dipakai untuk penanda reagen yang akan direaksikan untuk proses sintesis. Tritium dihasilkan
dari reactor nuklir dipakai untuk produksi bom hidrogen dan sebagai label dalam cat luminasi.

Hidrogen mendatangkan beberapa bahaya kesehatan pada manusia, mulai dari potensi
ledakan dan kebakaran ketika tercampur dengan udara, sampai dengan sifatnya yang
menyebabkan asfiksia pada keadaan murni tanpa oksigen. Selain itu, hidrogen cair adalah
kriogen dan sangat berbahaya oleh karena suhunya yang sangat rendah. Hidrogen larut dalam
beberapa logam dan selain berpotensi kebocoran, juga dapat menyebabkan perapuhan hidrogen.
Gas hidrogen yang mengalami kebocoran dapat menyala dengan spontan. Selain itu api
10
11

hidrogen sangat panas, namun hampir tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga dapat
menyebabkan kasus kebakaran yang tak terduga.

b. Litium ( Li )
1. Sifat-sifat Litium
 Sifat Fisika Litium
Koefisien ekspansi termal 56exp-6
Koduktifitas elektrik 0.106 x 10exp6/omh.cm
Konduktifitas termal 0.847 W/cmK
Densitas 0.534 g/cc
Modulus elastisitas bulk 11/GPA Rigiditas 4.24/GPa Youngs 4.91/GPA
Entalpi atomisasi 160.7 KJ/mol
Entalpi Fusi 3 KJ/mol
Entalpi vaporasi 134.7 KJ/mol
Flammabilitas : padatan mudah terbakar
Kekerasan 0.6 Mohs
Panas penguapan 145.92 KJ/mol
Volume molar 13 cm3/mol
Kalor jenis 3.6 J/gK
Tekanan uap 1.6 epx-8 Pa
 Sifat Kimia Litium
Nomor atom: 3
Nomor Massa : 6.941 g/mol
Keelektronegatifias (Pauli): 1
Densitas: 0.53 g/cm3 pada 20 C
Titik leleh : 180.5 C
Titik Didih : 1342 C
Jari-jari Van Der Walls : 0.145 nm
Jari-jari ion : 0.06 nm
Isotop : Li6 dan Li7
Konfigurasi elektron: 1s2 2s1
Energi ionisasi: 520.1 kJ/mol
Potensial standar : -3.02 V

11
12

Ditemukan oleh: ohann Arfvedson in 1817


Kristal struktur: cubic body center

Memanaskan litium dapat menyebabkan lekadan dan kebakaran. Serbuk litium secara
spontan akan terbakar jika didispersikan ke udara bebas. Pada saat pemanasan terjadi maka
kemungkinan akan terbentuk kabut atau gas yang berbahaya. bereaksi secara spontan dengan
oksidator kuat, air, asam dan senyawa lain seperti halogen, asbes, hidrokarbon, menyebabkan
ledakan.

Dengan densitas setengah dari densitas air, litium merupakan unsur yang paling kecil
rapatan massanya daripada unsur padatan pada temperatur dan tekanan kamar. Logam ini
mempunyai kenampakan mengkilat seperti perak, namun bila terkena udara lembab segera
tertutup oleh lapisan tebal hitam sebagai akibat reaksinya dengan oksigen yang diikuti reaksi
lanjut dengan gas karbondioksida membentuk litium karbonat. Litium merupakan satu-satunya
logam yang bereaksi dengan gas dinitrogen; untuk memecah ikatan ganda tiga dalam molekul
dinitrogen diperlukan masukan energi sekitar 945 kJ mol-1 . Untuk menyeimbangkan
kebutuhan energi ini, energi kisi senyawa hasil harus sangat tinggi.

2. Sumber di Alam

Litium tidak ditemukan sebagai unsur tersendiri di alam; ia selalu terkombinasi dalam
unit-unit kecil pada batu-batuan berapi dan pada sumber-sumber mata air. Mineral-mineral
yang mengandung litium contohnya :
lepidolite : K2Li3Al4Si7O21(OH.F)3
spodumene: LiAlSi2O6
petalite: LiAlSi4O10 , dan
amblygonite : (LiNa)AlPO4(FOH)

Litum banyak terdistribusi di bumi akan tetapi karena kereaktifannya maka akan sulit
menemukan litium dalam keadaan unsurnya. Total litium yang ada di air laut diperkirakan 230
billion ton dan unsur ini terdapat dalam konsentrasi yang relatif konstan yaitu 0.1-0,2 ppm. Di
Amerika Serikat, litium diambil dari air asin di danau Searles Lake, di negara bagian California
dan Nevada. Deposit quadramene dalam jumlah besar ditemukan di California Utara. Logam
ini diproduksi secara elektrolisis dari fusi klorida.

3. Cara Pembuatan Litium

12
13

Sintesis logam litium memerlukan teknologi elektrolisis dan proses ini berlagsung
sangat sulit disebabkan sulitnya memasukkan satu elektron kepada ion logam litium yang
bersifat sangat elektropositif. Biji litium yang penting adalah spodumene, LiAl(SiO3)2.
Bentuk litium alfa akan diubah menjadi bentuk litium beta pada kisaran suhu antara 1100° C.
Campuran kemudian dicampur dengan asam sulfat panas kemudian diekstraksi ke dalam air
untuk mendapatkan litium sulfat Li2SO4. Senyawaan sulfat ini kemudian ditambahkan
natrium karbonat untuk mendapatkan garam Li2CO3 yang tidak mudah larut di dalam air.
Reaksi litium karbonat dengan asam klorida akan diperoleh litium klorida LiCl yang siap
untuk dielektrolisis.
Reaksinya adalah :
Li2SO4 + Na2CO3 →Na2SO4 + Li2CO3
Li2CO3 + 2HCl → 2LiCl + CO2 + H2O
Disebabkan litium klorida memiliki titik leleh yang tinggi yaitu lebih dari 600 °C maka LiCl
dicampur dengan KCl sehingga titik lelehnya turun menjadi sekitar 430° C.

4. Manfaat Litium

Sejak Perang Dunia II, produksi logam litium dan senyawa-senyawanya menjadi berkali
lipat. Karena logam ini memiliki spesifikasi panas yang tertinggi di antara benda-benda padat,
seringkali digunakan pada aplikasi transfer panas. Tetapi perlu diingat bahwa logam ini sangat
mudah aus atau korosif dan perlu penanganan tertentu. Litium digunakan sebagai bahan
campuran logam, sintesis senyawa organik dan aplikasi nuklir. Unsur ini juga digunakan
sebagai bahan anoda pada baterai karena memiliki potensial elektrokimia yang tinggi. Elemen
litium digunakan pula untuk pembuatan kaca dan keramik spesial. Kaca pada teleskop di
gunung Palomar mengandung litium. Bersama dengan litium bromida, keduanya digunakan
pada sistem pendingin dan penghangat ruangan. Lithium stearat digunakan untuk sebagai
lubrikasi suhu tinggi. Senyawa-senyawa litium lainnya digunakan pada sel-sel kering dan
baterai.

Litium banyak dipakai untuk baterai, keramik, gelas, 13eactor13n, peningkat


kekerasan paduan logam, farmasi, hidrogenasi, cairan pentransfer panas, 13eactor13nt roket,
sintesis vitamin A, pendingin 13eactor nuklir, produksi tritium, deoksidator untuk logam
tembaga dan paduannya. Penggunaan litium yang lain adalah :
1) Litium dipakai dalam kimia organik untuk membuat reagen berbasis organolitium.

13
14

2) Litium neobate dipakai dalam alat telekomunikasi seperti HP sebagai resonat Kristal

3) Litium klorida dan litium bromida dipakai sebagai desikan


4) Litium stearat dipakai sebagai lubrican pada alat bertemperatur tinggi
5) Alloy litium dengan logam lain seperti aluminium, kadmium, tembaga, dan mangan
dipakai sebagai bahan pembuatan pesawat terbang.
6) Litium flourida dipakai diperalatan optik seperti IR, teleskop, UV dan UV Vacum karena
sifatnya yang transparan
7) Logam litium dan hidridanya dipakai sebagai bahan untuk bahan bakar roket
8) Litium peroksida, litium nitrat, litium klorat, litium perklorat dipakai sebagai oksidator
dalam propelan roket
9) Litium deuerida dipakai sebagai bahan bakar reaksi fusi dimana jika ditembaki dengan
neutron maka akan menghasilkan tritium.
10) Litium hidroksida adalah senyawa penting yang diperoleh dari litium karbonat, bersifat
basa kuat, dan bila dipanaskan dengan minyak akan diperoleh sabun litium yang bermanfaat
untuk membersihkan lemak dan dipakai untuk melubrikasi gear mesin.
11) Senyawaan litium dipakai sebagai zat pewarna pada kembang api karena dapat
menghasilkan warna merah terang.

 Pengaruh Litium Bagi Kesehatan

Litium sangat mudah terbakar, bayak faktor yang memicu reaksi litium sehingga
menyebabkan ledakan. Hasil tersebut mengakibatkan terbentuknya kabut (gas) yang sangat
beracun. Mudah terbakar bila terjadi kontak antara litium dan api. Bila terhirup akan
menyebabkan sensasi seperti terbakar, batuk, sulit bernafas, dan juga luka padtenggorokan.
Kontak dengan kulit menyebabkan kulit terbakar dan terasa sakit. Kontak pada mata akan
menyebakan mata memerah, rasa sakit dan rasa pedih yang mendalam. Jika termakan akan
menyebabkan kram perut, sakit di bagian perut, sensasi terbakar, kolaps, dan sampai kematian.

 Pengaruh litium bagi lingkungan

Logam ini bereaksi dengan nitrogen dan hidrogen dari udara dan uap air. Secara cepat
permukaan litium akan terlapisi oleh campuran LiOH, Li2CO3, Li3N. LiOH bersifat sangat
korosif dan berbahaya bagi ikan yang hidup di air.

c. Natrium ( Na )

14
15

Natrium ditemukan oleh Sir Humphrey Davy pada 1807 di Inggris ( Inggris,
soda; Latin, sodanu: obat sakit kepala). Asal simbol Na berasal dari kata Latin “natrium”. Dia
menemukan dengan cara mengisolasi melalui metoda mengelektrolisis,tetapi sebenarnya unsur
ini sudah dikenal di berbagai senyawa. Unsur ini merupakan logam terbanyak dalam golongan
alkali.Unsur ini merupakan terbanyak di permukaan bumi,dalam permukaan bumi terdapat 2,7
%.

1. Sifat-sifat Natrium

Natrium, seperti unsur radioaktif lainnya, tidak pernah ditemukan tersendiri di alam.
Natrium adalah logam keperak-perakan yang lembut dan mengapung di atas air. Tergantung
pada jumlah oksida dan logam yang terkekspos pada air, natrium dapat terbakar secara
spontanitas. Lazimnya unsur ini tidak terbakar pada suhu dibawah 115 derajat Celcius (Mohsin,
2006).

 Sifat Fisika Natrium


Densitas : 0.97 g/cm3
Titik leleh : 97.5
Titik didih : 883
Potensial standar : -2.7 V
Penemu : Sih Humphrey Davy 1807
Koefisien ekspansi liner termal : 70.6x10exp-5 /K
Konduktivitas termal = 1.41 W/cmK
Konduktifitas listrik : 0.21x10exp-6/ohm.cm
Kalor jenis : 1.23 J/gK
Tekanan uap : 0.0000143 Pa pada 961 °C

Natrium mengapung di air, apabila kita menguraikannya, maka ia akan


berubah menjadi gas hidrogen dan ion hidroksida. Jika kita gerus, maka akan menjadi bubuk,
natrium juga akan meledak dalam air secara spontan. Tapi, biasanya natrium tidak meledak di
udara bersuhu dibawah 388 K. Apabila natrium berikatan dengan ion OH-, maka akan
membentuk basa kuat yang sering kita temukan, yaitu NaOH.

 Sifat Kimia Natrium


Nama : Natrium
Simbol : Na
15
16

Nomor atom : 11
Nomor massa: 22.989
Keadaan standar : padatan
Warna : putih keperakan
Klasifikasi dalam sistem periodik : Logam
Total isotop : 22
Total isomer 2
Isotop radioaktif = 19
Isotop stabil : 1
Elektronegatifitas pauli : 0.9
Entalpi atomisasi : 108.4 KJ/mol
Entalpi fusi : 2.59 KJ/mol
Entalpi penguapan : 89.04 KJ/mol
Panas penguapan= 96 KJ/mol
Volume molar : 23.7 cm3/mol
Jari-jari ionik : 2.23 Amstrong
Jari-jari kovalen : 1.54 Amstrong
kristal struktur : CCB kubus berpusat badan
2. Sumber di Alam

Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Natrium juga merupakan elemen


terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan
unsur terbanyak dalam grup logam alkali. Jaman sekarang ini, sodium dibuat secara komersil
melalui elektrolisis fusi basah natrium klorida. Metoda ini lebih murah ketimbang
mengelektrolisis natrium hidroksida, seperti yang pernah digunakan beberapa tahun lalu.
Kelimpahan Natrium :
lapisan bumi = 23000 ppm
Air laut = 10500 ppm
Matahari = 1910000 relatif terhadap H=1exp12

Natrium banyak ditemukan diberbagai mineral logam misalnya sebagai NaCl,


amphibole, kriolit, soda niter, dan zeolit. Natrium banyak terdapat di bintang yang ada diluar
angkasa berdasarkan spektra garis D-nya dan bertanggung jawab terhadap cahaya hampir
kebanyakan bintang. Senyawa yang paling banyak ditemukan adalah natrium klorida (garam

16
17

dapur), tapi juga terkandung di dalam mineral-mineral lainnya seperti soda niter, amphibole,
zeolite, dsb.

3. Cara Pembuatan Natrium

Natrium diisolasi denga cara elektrolisis. Dibumi terdapat sumber untuk dipakai sebagai
pembuatan natrium. Sumber yang paling murah adalah NaCl yang dapat diperoleh dari air laut
dengan cara penguapan.

NaCl memiliki titik leleh lebih dari 800° C oleh sebab itu pembuatan natrium hanya
dengan NaCl saja akan membutuhkan energi yang cukup besar. Untuk menghemat energi
maka NaCl dicampur dengan CaCl2 dengan perbandingan masing-masing 40% dan 60%
sehingga titik lelehnya turun menjadi 580° C.
Reaksi yang terjadi :
Katoda : Na + + e → Na
Anoda : Cl- → 1/2Cl2 + e

Proses elektrolisis dilakukan dengan cara mencairkannya dalam peralatan “Down Cell”
dalam prakteknya sering diikuti dengan pembentukan logam kalsium akan tetapi padatan ini
dikembalikan lagi ke tempat pelelehan

4. Manfaat Natrium

Logam Natrium digunakan dalam banyak sintesis senyawa natrium, namun terdapat dua
kegunaan utama. Pertama yaitu untuk ekstraksi logam-logam lain. Cara yang paling mudah
untuk mendapatkan logam-logam yang lebih sedikit kelimpahannya seperti torium, zirkonium,
tantalum dan titaium, yaitu dengan mereduksi senyawanya dengan natrium. Pencucian dengan
air akan melarutkan natrium klorida sehingga dapat diperoleh logam itanium murni.

Kegunaan kedua yaitu dalam produksi zat aditif bahan bakar minyak, tetraetiltimbel
(TEL) yang disintesis dari aloi Na-Pb dengan etil klorida. Senyawa natrium juga penting untuk
industri-industri kertas, kaca, sabun, tekstil, minyak, kimia dan logam. Sabun biasanya
merupakan garam natrium yang mengandung asam lemak tertentu. Pentingnya garam sebagai
nutrisi bagi binatang telah diketahui sejak zaman purbakala. Di antara banyak senyawa-
senyawa natrium yang memiliki kepentingan industrial adalah garam dapur (NaCl), soda abu
(Na2CO3), baking soda (NaHCO3), caustic soda (NaOH), Chile salpeter (NaNO3), di- dan tri-
natrium fosfat, natrium tiosulfat (hypo, Na2S2O3 . 5H20) and borax (Na2B4O7 . 10H2O)
17
18

d. Kalium ( K )

Kalium (Inggris, potasium; Latin, kalium, Arab, qali, alkali). Ditemukan oleh Davy pada
tahun 1807,yang mendapatkannya dari caustic potash(KOH). Ini logam pertama yang diisolasi
melalui elektrolisis. Dalam bahasa Inggris, unsur ini disebut potassium.

1. Sifat-sifat Kalium
 Sifat-sifat Fisika
Nomor atom: 19
Berat atom: 39,0983
Klasifikasi: logam alkali
Fase pada Suhu Kamar: Padat
Berat jenis: 0.86 gram per cm3
Titik leleh: 63,38 ° C, 146,08 ° F
Titik didih: 759 ° C, 1398 ° F
 Sifat-sifat Kimia

Dalam kondisi standar kalium adalah logam lembut berwarna perak-putih. Kalium
sangat lembut yang dapat dengan mudah dipotong dengan pisau. Ketika logam tersebut
dipotong, dengan cepat membentuk lapisan oksida dan berubah menjadi kusam.

Kalium memiliki titik leleh yang sangat rendah sehingga api dari lilin dapat
menyebabkan kalium mencair. Ketika terbakar, menghasilkan api berwarna ungu pucat. Kalium
juga memiliki kerapatan yang sangat rendah dan merupakan usur kedua logam paling padat
setelah lithium. Kalium begitu ringan sehingga dapat mengapung di air.

Secara kimiawi, kalium merupakan logam yang sangat aktif. Bereaksi keras ketika
bersentuhan dengan air, menghasilkan panas dan gas hidrogen. Kalium juga bereaksi dengan
unsur-unsur dan zat-zat lain seperti oksigen, asam, belerang, fluor, dan nitrogen.

2. Sumber di Alam

Logam ini merupakan logam ketujuh paling banyak dan terkandung sebanyak 2.4%
(berat) di dalam kerak bumi. Kebanyakan mineral kalium tidak terlarut dalam air dan unsur
kalium sangat sulit diambil dari mineral-mineral tersebut. Mineral-mineral tertentu, seperti
sylvite, carnalite, langbeinite, dan polyhalite ditemukan di danau purba dan dasar laut yang

18
19

membentuk deposit dimana kalium dan garam-garamnya dengan mudah dapat diambil. Kalium
ditambang di Jerman, negara bagian-negara bagian New Mexico, California, dan Utah. Deposit
besar yang ditemukan pada kedalaman 3000 kaki di Saskatchewan, Kanada diharapkan menjadi
tambang penting di tahun-tahun depan. Kalium juga ditemukan di samudra, tetapi dalam jumlah
yang lebih sedikit ketimbang natrium.

3. Cara Pembuatan Kalium

Kalium tidak ditemukan tersendiri di alam, tetapi diambil melalui proses elektrolisis
hidroksida. Metoda panas juga lazim digunakan untuk memproduksi kalium dari senyawa-
senyawa kalium dengan CaC2, C, Si, atau Na. Pembuatan Logam Kalium dapat dilakukan
dengan elektrolisis lelehan KOH, elektrolisis lelehan KCN, reduksi garam kloridanya, reduksi
KCl dengan natrium. Kalium tidak dibuat dengan metode yang sama seperti natrium karena
logam kalium, awalnya dibentuk melalui elektrolisis larutan KCl terlarut dalam garam yang
dilelehkan :
Katoda: K+ (l) + e- K (l)
Anoda: Cl- (l) → 1/2Cl2 (g) + e-
Kalium dibuat melalui reaksi logam natrium dengan KCl cair pada 850 °C.

4. Manfaat Kalium
Kegunaan kalium dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :
 Unsur kalium sangat penting bagi pertumbuhan. Tumbuhan membutuhkan garam-
garam kalium, tidak sebagai ion K+sendiri, tetapi bersama-sama dengan ion Ca2+
dalam perbandingan tertentu.
 Unsur kalium digunakan untuk pembuatan kalium superoksida (KO2) yang dapat
bereaksi dengan air membentuk oksigen.
 Senyawa KO2 digunakan sebagai bahan cadangan oksigen dalam tambang (bawah
tanah), kapal selam, dan digunakan untuk memulihkan seseorang yang keracunan gas.
Kegunaan senyawa kalium ialah sebagai berikut :
1) KOH digunakan pada industri sabun lunak atau lembek.
2) KCl dan K2SO4 digunakan untuk pupuk pada tanaman.
3) KNO3 digunakan sebagai komponen esensial dari bahan peledak, petasan dan
kembang api.

19
20

4) KClO3 digunakan untuk pembuatan korek api, bahan peledak, dan mercon. KClO3
dapat juga digunakan sebagai bahan pembuat gas Cl2, apabila direaksikan dengan
larutan HCl pada laboratorium.
5) K2CO3 digunakan pada industri kaca.

e. Rubidium ( Rb )

Rubidium dalam bahasa Latin rubidus yang berarti merah menyala, ditemukan oleh
Bunsen dan Kirchoff pada tahun 1861 di dalam mineral lepidolite dengan menggunakan
spektroskop. Unsur ini ternyata ditemukan lebih banyak dari yang diperkirakan beberapa tahun
lalu. Sekarang ini, rubidium dianggap sebagai elemen ke-16 yang paling banyak ditemukan di
kerak bumi.

1. Sifat-sifat Rubidium
 Sifat-sifat Fisika
Kondisi : Padat
Densitas cairan pada titik didih (gr/cm3) : 1,46 gr/cm3
Titik didih : 6880C
Titik leleh : 39,330C
Energi ionisasi (Kj/mol) : 403 Kj/mol
Jari-jari ion : 1,48
Keelektronegatifan : 0,8
Kerapatan (gr/cm3) : 1,532 gr/cm3
Kalor peleburan (Kj/mol) : 2,19 Kj/mol
Kalor penguapan (Kj/mol) : 75,77 kj/mol

 Sifat-sifat Kimia
1) Sangat reaktif.
2) Dapat membentuk senyawa basa kuat.
3) Mudah larut dalam air (kelarutannya semakin ke bawah semakin
besar).
4) Termasuk zat pereduksi kuat (memiliki 1 buah elektron) sehingga
mudah mengalami oksidasi.
5) Membentuk kation dengan muatan +1.

20
21

6) Bila di bakar akan mengubah warna lain, sifat ini yang dapat di
jadikan cara kualitatif logam alkali (di kenal dengan tes warna nyala.
7) Dapat membentuk cair pada suhu ruangan.
8) Merupakan logam alkali yang halus.
9) Yang paling elektropositif.
10) Mudah terbakar di udara dan bereaksi keras di air.
11) Membakar hidrogen yang terlepas.
12) Dapat membentuk amalgam dengan raksa dan campuran logam
dengan emas, cesium dan kalium.
13) Membuat lidah api berwarna ungu.

2. Sumber di Alam

Rubidium mempunyai titik leleh rendah, mudah menguap dan sukar di buat melalui
elektrolisis. Rubidium di peroleh dalam bentuk uap yang di buat pada suhu tinggi. Unsur ini
terdapat dalam mineral fosfat trifilit. Unsur ini ternyata di temukan lebih banyak dari yang di
perkirakan beberapa tahun lalu.

Rubidium juga terdapat di alam bercampur dengan bijih uranium yang di sebut
pitchblende yang di temukan di Joachimsthal, Bohem. Pasir carnotite di Colorado juga
menghasilkan rubidium, tetapi bijih yang kaya akan unsur ini di temukan di Congo (Republik
Zaire) dan danau besar (Great Lake) di Kanada. Rubidium terkandung di dalam mineral
uranium dan bisa di ambil dari sisa hasil pemrosesan uranium. Deposit uranium yang besar
terletak di Ontario (Kanada), New Meksiko (Negara bagian AS), Utah (AS) dan Australia.

Sekarang ini, Rubidium di anggap sebagai elemen ke 16 yang paling banyak di temukan
di kerak bumi lebih kurang sebanyak seng dan lebih banyak dari tembaga. Rubidium ada di
Pollucite, Leucite, dan Zinnwaldite yang terkandung sekitar 1% dan dalam bentuk oksida.
Rubidium di temukan di Lepidolite sebanyak 1.5% dan di produksi secara komersil dari bahan
ini. Mineral-mineral kalium seperti yang di temukan pada danau Searles, California dan Kalium
Klorida yang di ambil dari air asin di Michigan juga mengandung Rubidium dan sukses di
produksi secara komersil. Elemen ini juga di temukan bersamaan dengan Cesium di dalam
Depositpollucite di danau Bernic, Manitoba.

3. Cara Pembuatan Rubidium

21
22

Dengan cara mengolah lelehan kloridanya dengan uap Na pada suhu tinggi, kemudian
logamnya di murnikan dengan destilasi. Rubidium tidak dapat di peroleh dengan proses
elektrolosis karena logam-logam yang terbentuk pada anoda akan segera larut kembali dalam
larutan garam yang di gunakan. Oleh sebab itu untuk memperoleh Rubidium di lakukan melalui
metode reduksi. Proses yang di lakukan untuk memperoleh logam ini yaitu dengan mereaksikan
lelehan garamnya dengan natrium.

4. Manfaat Rubidium
a) Senyawa

Rubidium klorida di gunakan dalam biokimia sebagai biomarker untuk melacak di mana
kalium diambil oleh organisme hidup. Rubidium hidroksida merupakan bahan utama bagi
kebanyakan proses kimia berbasis rubidium. Rubidium karbonat di gunakan dalam beberapa
kaca optik .

Rubidium memiliki beberapa oksida, termasuk Rb6O dan Rb9O2 yang muncul jika
seandainya logam rubidium di biarkan terkena udara. Hasil akhir reaksi dengan oksigen adalah
RBO2 superoksida. Rubidium membentuk garam dengan banyak anion . Beberapa senyawa
rubidium biasanya adalah rubidium klorida (RbCl), rubidium monoksida (Rb2O) dan rubidium
tembaga sulfat (Rb2SO4, CuSO4, 6H2O). Senyawa rubidium, perak dan yodium yaitu
RbAg4I5 yang memiliki sifat listrik menarik. Pada suhu 20 derajat celcius, konduktivitasnya
sama dengan larutan asam sulfur. Sifat ini memungkinkan rubidium di gunakan pada aplikasi
untuk baterai super tipis dan aplikasi lainnya.

Rubidium dapat mendeteksi tumor otak karena radioaktivitas yang kecil. Uap rubidium
telah di gunakan untuk membuat magnetometer atom.

b) Unsur
CaCl2(S) + 2Rb(q) Ca(S) + 2 RbCl(S)

Unsur ini akan memancarkan elektron jika di sinari cahaya sehingga banyak di gunakan
sebagai sel fotolistrik. Rubidium yang bereaksi dengan air akan menimbulkan ledakan. Karena
rubidium sangat mudah di ionisasi, unsur ini pernah di pikirkan sebagai bahan bakar mesin
untuk pesawat antariksa. Hanya saja, cesium sedikit lebih efisien untuk hal ini.

Unsur ini juga pernah di ajukan untuk di gunakan sebagai fluida penggerak turbin uap
dan untuk generator elektro panas menggunakan prinsip kerja magnetohydrodynamic, di mana
22
23

ion-ion rubidium terbentuk oleh energi panas pada suhu yang tinggi dan melewati medan
magnet. Ion-ion ini lantas menghantar listrik dan bekerja seperti amature sebuah generator,
sehingga dapatmemproduksi aliran listrik. Rubidium juga di gunakan sebagai getter dalam
tabung-tabung vakum dan sebagai komponen fotosel. Rubidium juga telah di gunakan dalam
pembuatan kaca khusus.

Rubidium di gunakan sebagai katalis pada beberapa reaksi kimia. Sifat radioaktif Rb-
87 di gunakan dalam bidang geologi (untuk menentukan umur batuan atau benda-benda
lainnya). Saat ini Rb-87 di gunakan bersama-sama dengan logam alkali lain dalam
pengembangan magnetometer konversi rotasi santaian bebas.

Rubidium tidak memiliki peran biologis yang di kenal, namun memiliki sedikit efek
slimulatory pada metabolis, mirip dengan kalium. Tanaman akan menyerap rubidium cukup
cepat. Ketika kekurangan kalium, tanaman cenderung menggantikannya dengan menyerap
rubidium. Dengan cara ini rubidium memasuki rantai makanan, sehingga memberikan
kontribusi asupan harian antara 1 dan 5 mg.

f. Sesium ( Cs )

Cesium adalah unsur kimia dengan simbol Cs dan nomor atom 55. Cesium
adalah perak-emas logam alkali dengan titik leleh 28 ° C (82 ° F), yang menjadikannya salah
satu dari lima unsur logam yang cair di (atau dekat) suhu kamar . Cesium adalah logam alkali
yang memiliki sifat fisika dan kimia mirip dengan rubidium dan kalium. Logam ini sangat
reaktif dan piroforik, bereaksi dengan air bahkan pada suhu -116 ° C (-177 ° F). Cesium adalah
unsur elektronegatif yang memiliki isotop stabil. Cesium ditambang sebagian besar dari
pollucite, sedangkan radioisotop, terutama cesium-137, produk fisi yang diekstrak dari limbah
yang dihasilkan oleh reaktor nuklir.

1. Sifat-sifat Sesium
 Sifat-sifat Fisika

Cesium memiliki titik leleh 28,4 ° C (83.1 ° F), menjadikannya salah satu dari beberapa
unsur logam yang cair di suhu kamar. Selain itu logam ini memiliki titik didih , 641 ° C (1186
° F).

Cesium adalah bentuk paduan emas dengan logam alkali lainnya, dan amalgam dengan
merkuri. Pada suhu di bawah 650 ° C (1202 ° F), berpadu dengan kobalt, besi, molibdenum,
23
24

nikel, tantalum platinum, atau tungsten. Cesium membentuk senyawa intermetalik baik
didefinisikan dengan antimon, galium, indium dan thorium, yang fotosensitif . Cesium
bercampur dengan logam alkali lain (kecuali dengan litium), dan paduan dengan distribusi
molar cesium 41%, 47% kalium, dan natrium 12% memiliki titik leleh terendah dari setiap
paduan logam yaitu pada -78 ° C (-108 ° F).

 Sfat-Sifat Kimia

Logam Cesium sangat reaktif dan sangat piroforik. Bereaksi eksplosif dengan air
bahkan pada temperatur rendah. Reaksi dengan air padat terjadi pada temperatur -116 ° C (-
177 ° F). Karena reaktivitas tinggi, logam cesium diklasifikasikan sebagai bahan berbahaya.
Cesium disimpan dan dikirim dalam hidrokarbon jenuh kering seperti minyak mineral.
Demikian pula harus ditangani di bawah atmosfer inert seperti argon. Hal ini dapat disimpan
dalam vakum-disegel ampul kaca borosilikat. Dalam jumlah lebih dari sekitar 100 gram (3,5
oz), cesium dikirim dalam wadah tertutup rapat berbahan stainless steel.

Sifat kimia dari cesium serupa dengan logam alkali lainnya, tetapi lebih dekat mirip
dengan rubidium. Beberapa perbedaan kecil muncul dari fakta bahwa cesium memiliki massa
atom yang lebih tinggi dan lebih elektropositif dari yang lain (non-radioaktif). Cesium adalah
unsur kimia yang paling elektropositif stabil. Ion cesium juga lebih besar dan kurang “keras”
daripada logam alkali ringan .

2. Sumber di Alam

Cesium merupakan salah satu unsur logam alkali yang reaktif, berwarna putih dan
lunak. Cesium banyak terdapat di alam pada lapisan-lapisan batuan, dan dalam bentuk mineral
seperti pollux (pollucit), lepidotite, carnallite, dan feldspar. Dalam laboratorium cesium dapat
dibuat melalui proses elektrolisis ekstrak mineral dalam bentuk sianida (cianyde) atau melalui
pemanasan hidroksida atau karbonat magnesium atau aluminium.

3. Cara Pembuatan Sesium

Cesium tidak dibuat secara normal di labolatorium seperti seolah-olah siap tersedia
secara komersial. Semua sintesa membutuhkan tahapan elektrolitik dan merupakan sebuah
24
25

proses yang sulit untuk menambahkan sebuah elektron pada ion lithium Cs yang memiliki
elektro negative yang sangat sedikit. Metoda pembuatan cesium tidaklah sama seperti proses
pembuatan sodium ataupun logam-logam alkali lainnya. Hal ini dikarenakan logam cesium,
sesaat terbentuk secara elektrolisis dari liquid cesium klorida (CsCl) dapat dengan mudah
terlarut ke dalam molten salt (garam cairnya).

4. Manfaat Sesium

1. Minyak Eksplorasi
Arus terbesar akhir penggunaan caesium adalah di cesium formate berbasis cairan
pengeboran untuk industri minyak ekstraktif. Larutan berair dari cesium format (HCOO-Cs +)-
dibuat dengan mereaksikan cesium hidroksida dengan asam format-dikembangkan dalam
pertengahan 1990-an untuk digunakan sebagai pengeboran sumur minyak dan cairan
penyelesaian. Fungsi format cesium sebagai fluida pengeboran untuk melumasi mata bor, untuk
membawa potongan batuan ke permukaan, dan untuk menjaga tekanan pada pembentukan
selama pengeboran sumur. Sebagai cairan penyelesaian, yang membantu emplasemen hardware
kontrol setelah pengeboran tetapi sebelum produksi, fungsi format cesium adalah untuk
mempertahankan tekanan.

2. Jam Atom
Cesium berbasis jam atom mengamati transisi elektromagnetik dalam struktur hyperfine
dari caesium-133 atom dan menggunakannya sebagai titik referensi. Jam cesium pertama yang
akurat dibangun oleh Louis Essen pada tahun 1955 di National Physical Laboratory di Inggris
. Sejak itu, mereka telah memperbaiki berulang kali selama setengah abad terakhir. Jam cesium
juga digunakan dalam jaringan yang mengawasi waktu transmisi ponsel dan arus informasi di
Internet.
3. Tenaga Listrik dan Elektronik
Cesium uap generator termionik daya pengangkat rendah yang mengubah energi panas
menjadi energi listrik. Dalam converter tabung vakum dua elektroda, alat ini menetralkan
muatan ruang yang dibangun di dekat katoda untuk meningkatkan aliran arus. Cesium ini juga
penting untuk properti photoemissive dimana energi cahaya dikonversi menjadi aliran elektron.
Hal ini digunakan dalam sel fotolistrik karena cesium berbasis katoda seperti senyawa
intermetalik K2CsSb memiliki tegangan ambang rendah untuk emisi elektron. Kisaran
perangkat photoemissive menggunakan cesium termasuk perangkat pengenalan karakter optik,
tabung photomultiplier, dan tabung kamera video. Namun demikian, germanium, rubidium,
25
26

selenium, silikon, telurium, dan beberapa elemen lainnya dapat menggantikan cesium sebagai
bahan fotosensitif.

4. Cairan Sentrifugasi
Karena kepadatan yang tinggi, solusi cesium klorida (CsCl), sulfat (Cs2SO4), dan
trifluoroacetate (Cs (O2CCF3)) yang umumnya digunakan dalam biologi molekuler untuk
ultrasentrifugasi gradien densitas. Teknologi ini terutama diterapkan pada isolasi partikel virus,
sub-seluler organel dan fraksinya, dan asam nukleat dari sampel biologis .

5. Dalam Bidang Kimia dan Penggunaan Medis


Aplikasi kimia relatif sedikit untuk cesium. Senyawa cesium digunakan untuk
meningkatkan efektivitas dari beberapa logam katalis-ion yang digunakan dalam produksi
bahan kimia, seperti asam akrilat, antrakuinon, etilen oksida, metanol, anhidrida ftalat, stirena
, metil metakrilat monomer, dan berbagai olefin. Hal ini juga digunakan dalam konversi
katalitik belerang dioksida ke trioksida belerang dalam produksi asam sulfat.

6. Nuklir dan Aplikasi Isotop


Cesium-137 sangat umum digunakan sebagai radioisotop emitor gamma dalam aplikasi
industri. Keuntungan termasuk waktu paruh sekitar 30 tahun, ketersediaan dari siklus bahan
bakar nuklir, dan memiliki 137Ba sebagai produk akhir yang stabil. Kelarutan air yang tinggi
adalah kerugian yang membuatnya tidak kompatibel dengan iradiasi makanan dan medis. Ini
telah digunakan di bidang pertanian, pengobatan kanker, dan sterilisasi peralatan makanan,
limbah lumpur, dan bedah. Isotop radioaktif cesium dalam perangkat radiasi yang digunakan
dalam bidang medis untuk mengobati jenis kanker tertentu. Cesium-137 telah digunakan dalam
berbagai alat pengukur pengukuran industri, termasuk kelembaban, kepadatan, meratakan, dan
pengukur ketebalan. Unsur ini juga telah digunakan di sumur penebangan perangkat untuk
mengukur kepadatan elektron dari formasi batuan, yang analog dengan densitas bulk formasi.
Isotop 137 juga telah digunakan dalam studi hidrologi analog dengan mereka yang
menggunakan tritium. Ini adalah produk reaksi putri dari fisi nuklir. Dengan dimulainya
pengujian nuklir di seluruh 1945, dan terus berlanjut sampai pertengahan 1980-an, cesium-137
dirilis ke atmosfir dimana ini mudah diserap ke dalam larutan. Dikenal tahun-ke tahun variasi
dalam periode yang memungkinkan korelasi dengan tanah dan lapisan sedimen. Cesium-134,
dan untuk tingkat yang lebih rendah cesium-135, juga telah digunakan dalam hidrologi sebagai
ukuran output cesium oleh industri tenaga nuklir.
26
27

7. Penggunaan Lain
Cesium digunakan sebagai propelan dalam mesin ion awal dirancang untuk propulsi
pesawat ruang angkasa pada antarplanet yang sangat panjang atau misi extraplanetary. Cesium
nitrat digunakan sebagai oksidator dan pewarna piroteknik untuk membakar silikon dalam flare
inframerah seperti suar-19 Luu, karena memancarkan banyak cahaya dalam spektrum
inframerah dekat. Cesium bersama dengan rubidium, telah ditambahkan sebagai karbonat untuk
kaca karena mengurangi konduktivitas listrik dan meningkatkan stabilitas dan daya tahan serat
optik dan penglihatan pada malam hari. Fluorida Cesium atau aluminium fluorida cesium
digunakan dalam fluks diformulasikan untuk mematri paduan aluminium yang mengandung
magnesium.

g. Fransium ( Fr )

1. Sifat-sifat Fransium
 Sifat-sifat Fisika

Radius Atom: 2.7 Å


Volume Atom: cm3/mol
Titik Didih: 950 K
Radius Kovalensi: 64 Å
Struktur Kristal: bcc
Konduktivitas Listrik: 15 x 106 ohm-1cm-1
Titik Lebur: 300 K
Entalpi Penguapan: 2.1 kJ/mol

 Sifat-Sifat Kimia
1) merupakan unsur yang sanagt elektropositif
2) Daya oksidasi sangat besa
3) Merupakan reduktor (pereduksi)sangat kuat
4) Dalam suhu kamar tidak berwujud padatan
5) Merupakan senyawa ion
6) Mudah bereaksi dengan air dan udara

27
28

2. Sumber di Alam

Fransium amat sukar ditemui, walaupun secara alami dapat di temukan di mineral-
mineral uranium. Kandungan elemen ini di kerak bumi mungkin anya kurang dari satu ons

3. Cara Pembuatan Fransium

Logam fransium dihasilkan dari unsur aktinum dengan pemancaran sinar alpha (α).
Logam fransium juga bisa dibuat secara buatan dengan membombardir thorium dengan
proton-proton.

4. Manfaat Fransium

Secara komersial, tidak ada penggunaan untuk francium, karena kelangkaan dan
ketidakstabilannya. Unsur ini hanya digunakan untuk tujuan penelitian.

2.3 Unsur-Unsur Alkali Tanah

a. Berilium ( Be )

Penemuan berilium terjadi pada tahun 1798 secara tidak sengaja oleh seorang
mineralogy. Mineralogy bernama R.J. Hauy meneliti kemiripan sifat pada struktur luar
kristalin, kekerasan, dan massa jenis (kerapatan) beril dari Limoges dan emerald dari Peru. L.-
N. Vauquelin menyarankan kepada R.J. Hauy bahwa seharusnya R.J. Hauy menganalisa batuan
tersebut secara kimia.Hasilnya, Vauquelin menunjukkan bahwa kedua mineral tersebut tidak
hanya mengandung alumina dan silica yang sebelumnya sudah diketahui, tetapi juga
mengandung logam alkali tanah baru yaitu berilia. Berilia tersebut menyerupai alumina tetapi
tidak mengandung aluminium, namun tidak larut dalam KOH berlebih (Greenwood N.N and
Earnshaw.

Logam berilium pertama kali diisolasi oleh F. Wohler pada tahun 1828, dia
mengusulkan member nama mineral tersebut dengan nama beryllus (Latin). Pada tahun yang
sama logam ini juga diisolasi oleh A.-B. Bussy menggunakan metode yang sama yakni reduksi
BeCl2 menggunakan logam K. Preparasi elektrolitik pertama kali ditemukan oleh P. Lebeau
pada tahun 1898 dan pertama kali proses ini diperkenalkan pada elektrolisis campuran BeF2
and BaF2 oleh A. Stock dan H. Goldschmidt pada tahun 1932(Greenwood N.N and Earnshaw
A , 1997).
28
29

Berilium adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Be. Unsur ini memiliki nomor
atom 4.Berilium merupakan bagian dari alkali tanah yang kegunaan utamanya adalah sebagai
bahan penguat dalam tembaga berilium .Berilium dan garam-garamnya sangat beracun dan
harus ditangani dengan sangat hati-hati. Berilium dan senyawa-senyawanya tidak boleh dirasa
dengan lidah untuk membuktikan rasa manis alami logam ini. Pada suhu dan tekanan ruang
tertentu, senyawa ini tak teroksidasi apabila terpapar udara (kemampuannya untuk menggores
kaca kemungkinan disebabkan oleh pembentukan lapisan tipis oksidasi) .

1. Sifat-sifat

 Sifat-sifat Fisika

4
Nomor atom
Konfigurasi elektron [He] 2s2
Titik cair, K 1560
Titik didih, K 3243
Rapatan (densitas), gr/cm3 1,65
Energi ionisasi I, kJ/mol 400
Energi ionisasi II, kJ/mol 1757
Elektronegatifitas 1,57
Potensial reduksi standar -1,70
Jari-jari atom, A 1,12
Kapasitas panas, J/gK 1,825
Potensial ionisasi, volt 9,322
konduktivitas kalor, W/mK 200
Entalpi pembentukan, kJ/mol 11,71
Entalpi penguapan, kJ/mol 297

 Sifat-sifat Kimia
Reaksi dengan air : Tidak bereaksi

Reaksi dengan udara : Menghasilkan MO dan M3N2 jika dipanaskan

29
30

Reaksi dengan Hidrogen : tidak bereaksi

Oksida bersifat amfoter

2. Sumber di Alam

Berilium tidak seperti tetangganya yaitu Li dan B. Berilium relative kurang melimpah
di kulit bumi, hanya sekitar 2 ppm dan mirip dengan kelimpahan Sn yang hanya sekitar 2,1
ppm, Eu yang hanya sekitar 2,1 ppm dan As yang hanya 1,8 ppm. Akan tetapi, keberadaannya
dipermukaan ada sebagai beril dalam batuan sehingga mudah diperoleh.Jumlah Be yang
terkandung dibumi sekitar 4 juta ton.Produksi tambang pada tahun 1985-1986 di amerika
adalah 223 ton dan di Brazil adalah 37 ton. Harga logam Be adalah $690/kg pada tahun 1987
(Greenwood N.N and Earnshaw A , 1997).

Berilium ditemukan di dalam 30 jenis mineral, yang paling penting di antaranya


adalah bertandite, beryl, chrysoberyl, dan phenacite. Beryl dan bertrandite merupakan sumber
komersil yang penting untuk unsur berilium dan senyawa-senyawanya. Kebanyakan metal ini
sekarang dipersiapkan dengan cara mereduksi berilium florida oleh logam magnesium. Logam
berilium baru tersedia untuk industri pada tahun 1957

3. Cara Pembuatan

Berilium dijumpai dalam 30 jenis garam galian berbeda, diantaranya, yang paling
penting adalah bertrandit, beril, krisoberil, dan fenasit.Jenis batu permata beril berharga
akuamarin dan jamrud.Kebanyakan penghasilan logam ini diselesaikan dengan mengurangkan
(kimia) berilium fluorida dengan logam magnesium.Logam berilium tidak mudah sebelum
tahun 1957. Berilium sangat bermanfaat untuk menunjang kehidupan manusia.Namun,
keberadaan berilium dialam tidak dapat ditemukan dalam bentuk murninya.Berilium tersebut
ditemukan dialam dalam bentuk bersenyawa sehingga untuk mendapatkannya perlu dilakukan
isolasi. Isolasi berilium dapat dilakukan dengan 2 metode :

1) Metode Reduksi
Pada metode ini diperlukan berilium dalam bentuk BeF2 yang dapat diperoleh dengan cara
memanaskan beryl dengan Na2SiF6 pada suhu 700-750oC. Setelah itu
30
31

dilakukan leaching(ekstraksi cair-padat) terhadap flour dengan air kemudian dilakukan


presipitasi (pengendapan) dengan Ba(OH)2 pada PH 12 (Greenwood N.N and Earnshaw A ,
1997).
Reaksi yang terjadi adalah (Indri M.N. 2009):
BeF2 + Mg --> MgF2 + Be
2) Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga dapat dilakukan dengan cara elektrolisis dari lelehan
BeCl2yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan listrik dengan baik,
sehingga ditambahkan NaCl.BeCl2 tidak dapat menghantarkan listrik karena BeCl2 bukan
merupakan larutan elektrolit. Reaksi yang terjadi adalah (Indri M.N. 2009):
Katoda : Be2+ + 2e- Be
Anode : 2Cl- Cl2 + 2e-

4. Manfaat

Adapun manfaat dari berilium adalah sebagai berikut (Anonim, 2009):

1) Berilium digunakan sebagai agen aloy di dalam pembuatan tembaga berilium. (Be
dapat menyerap panas yang banyak). Aloy tembaga-berilium digunakan dalam
berbagai kegunaan karena konduktivitas listrik dan konduktivitas panas, kekuatan
tinggi dan kekerasan, sifat yang nonmagnetik, dan juga tahan karat serta tahan fatig
(logam). Kegunaan-kegunaan ini termasuk pembuatan: mold, elektroda pengelasan
bintik, pegas, peralatan elektronik tanpa bunga api dan penyambung listrik.
2) Karena ketegaran, ringan, dan kestabilan dimensi pada jangkauan suhu yang lebar,
Alloy tembaga-berilium digunakan dalam industri angkasa-antariksa dan
pertahanan sebagai bahan penstrukturan ringan dalam pesawat berkecepatan tinggi,
peluru berpandu, kapal terbang dan satelit komunikasi.
3) Kepingan tipis berilium digunakan bersama pemindaian sinar-X untuk menepis
cahaya tampak dan memperbolehkan hanya sinaran X yang terdeteksi.
4) Dalam bidang litografi sinar X, berilium digunakan untuk pembuatan litar bersepadu
mikroskopik.
5) Karena penyerapan panas neutron yang rendah, industri tenaga nuklir menggunakan
logam ini dalam reaktor nuklir sebagai pemantul neutron dan moderator.

31
32

6) Berilium digunakan dalam pembuatan giroskop, berbagai alat komputer, pegas jam
tangan dan peralatan yang memerlukan keringanan, ketegaran dan kestabilan
dimensi.
7) Berilium oksida sangat berguna dalam berbagai kegunaan yang memerlukan
konduktor panas yang baik, dan kekuatan serta kekerasan yang tinggi, dan juga titik
lebur yang tinggi, seterusnya bertindak sebagai perintang listrik.
8) Campuran berilium pernah pada satu ketika dahulu digunakan dalam lampu
floresens, tetapi penggunaan tersebut tak dilanjutkan lagi karena pekerja yang
terpapar terancam bahaya beriliosis.

b. Magnesium ( Mg )

Magnesium dengan simbol Mg adalah unsur kimia dengan nomor atom 12 dan massa
atom 24,305. Mg adalah unsur logam, berwarna putih dengan titik lebur 651° C dan titik didih
1,107° C. Ditemukan pada tahun 1808 oleh H. Davy. Nama berasal dari kata Yunani untuk
sebuah kabupaten di Thessaly disebut Magnesia . Hal ini terkait dengan magnetit ( Fe3O4 ) dan
mangan , yang juga berasal dari daerah ini , dan diferensiasi yang diperlukan sebagai zat
terpisah.

1. Sifat-sifat

 Sifat-sifat Fisika

32
33

 Sifat-sifat Kimia
Magnesium oksida merupakan oksida basa sederhana.
Reaksi dengan air : MgO + H2O --> Mg(OH)2
Reaksi dengan udara : Menghasilkan MO dan M3N2 jika dipanaskan.
Reaksi dengan Hidrogen : tidak bereaksi
Reaksi dengan klor : M + X2 --> (dipanaskan) --> MX2 (garam)

2. Sumber di Alam

Magnesium di alam merupakan bagian klorofil daun. Peran Magnesium dalam


tumbuhan, sama dengan peran zat besi dalam ikatan hemoglobin didalam darah manusia yaitu
untuk pernafasan. Magnesium terlibat dalam berbagai proses metabolisme, karena kurang lebih
60% dari 20-28 mg Magnesium di dalam tulang dan gigi, 26 % dalam otot dan sebaliknya di
dalam jaringan lunak lainnya seperti cairan tubuh konsentrasi Magnesium rata-rata di dalam
plasma sebanyak 0,75-1,0 mmol/L (1,5-1,2 mEq/L). Konsentrasi ini di pertahankan tubuh pada
nilai yang konstan, pada orang sehat.Magnesium dalam tulang lebih banyak.Magnesium
tersebut merupakan cadangan yang siap dikeluarkan bila bagian lain dalam tubuh memerlukan.

Magnesium adalah kedelapan unsur paling melimpah di kerak bumi . Hal ini ditemukan
dalam deposit besar magnesit , dolomit , dan mineral lainnya , dan air mineral , di mana ion

33
34

magnesium larut . Pada tahun 1618 seorang petani di Epsom di Inggris berusaha untuk
memberikan sapi air dari sumur . Hal ini mereka menolak untuk minum karena rasa pahit air .
Namun petani menyadari bahwa air tampaknya untuk menyembuhkan goresan dan ruam .
Ketenaran dari garam Epsom menyebar . Akhirnya mereka diakui akan terhidrasi magnesium
sulfat , MgSO4 .Sir Humphry Davy electrolytically terisolasi magnesium logam murni pada
tahun 1808 dari campuran magnesium dan HgO , dan AAB Bussy disiapkan dalam bentuk
koheren pada tahun 1831 . Saran pertama Davy untuk nama itu magnium , tapi nama
magnesium sekarang digunakan.

3. Cara Pembuatan

Meskipun unsur kedelapan yang paling melimpah di alam semesta dan unsur ketujuh
yang paling melimpah di kerak bumi, magnesium tidak pernah ditemukan bebas di
alam.Magnesium pertama kali diisolasi oleh Sir Humphry Davy, seorang ahli kimia Inggris,
melalui elektrolisis dari campuran magnesium oksida (MgO) dan merkuri oksida (HgO) pada
tahun 1808.Saat ini, magnesium dapat diekstraksi dari mineral dolomit (CaCO3 · MgCO3) dan
karnalit (KCl · MgCl2 · 6H2O), tetapi yang paling sering diperoleh dari air laut. Setiap kilometer
kubik air laut mengandung sekitar 1,3 miliar kilogram magnesium.Obat maag mengandung
Magnesium hidroksida .Magnesium terbakar dengan cahaya putih cemerlang dan digunakan
dalam kembang api, flare dan blitz fotografi. Magnesium adalah logam ringan yang dapat
digunakan untuk membangun sesuatu, meskipun penggunaannya sebagai bahan struktural
terbatas karena terbakar pada suhu relatif rendah.

Magnesium dapat diperoleh melalui proses Downs:

 Magnesium diendapkan sebagai magnesium hidroksida dengan menambahkan Ca(OH)2 ke


dalam air laut.
 Tambahkan asam klorida untuk mendapatkan kloridanya, yang kemudian diperoleh kristal
magnesium klorida (MgCl. 6 H2O).
 Elektrolisis leburan kristal magnesium dengan terlebih dahulu menambahkan magnesium
klorida yang mengalami hidrolisis sebagian ke campuran leburan natrium dan kalsium
klorida. Hal ini dilakukan untuk menghindari terbentuknya MgO saat kristal MgCl. 6 H2O
dipanaskan.
 Magnesium akan terbentuk pada katode.

34
35

Reaksi: Mg2+ + Ca(OH)2(s) →Mg(OH)2(s) + Ca2+

Mg(OH)2(s) + 2 H+ + Cl– →MgCl.6 H2O

Katode : Mg2+ + 2 e– →Mg

Anode : 2 Cl– → Cl2(g) + 2e–

4. Manfaat

1. Membantu enzim yangn terlibat dalam pembentukan ATP.

Glikolisis adalah serangkaian reaksi biokimia dimana glukosa dioksidasi menjadimolekul asam
piruvat. Proses glikolisis sendiri menghasilkan lebih sedikit energi per molekul glukosa
dibandingkan dengan oksidasi aerobik yang sempurna. Energi yang dihasilkan disimpan
dalam senyawa organik berupa adenosine triphosphate atau yang lebih umum dikenal dengan
istilah ATP dan NADH.

Tahap pertama pada proses glikolisis adalah pengubahan glukosa menjadi glukosa 6-fosfat
dengan reaksi fosforilasi. Gugus fosfat diterima dari ATP dalam reaksi. Enzim heksokinase
merupakan katalis dalam reaksi tersebut dibantu oleh ion Mg++ sebagai kofaktor .

2. Membantu merelaksasikan otot.

Magnesium merupakan mineral penting untuk kesehatan saraf dan otot.Magnesium dikenal
sebagai mineral yang menenangkan karena dapat membuat semua saraf menjadi rileks.
Magnesium bekerja sebagai penghalang dan mencegah kalsium untuk mencapai ke dalam sel-
sel saraf dengan cepat.Kelebihan kalsium dapat menyerang sel-sel saraf dan menyebabkan
sistem saraf kita bereaksi berlebihan.Dengan menghalangi kalsium, magnesium membantu
mengendurkan saraf.

c. Kalsium ( Ca )

Kalsium berasal dari bahasa Latin : calx, kapur. Walau kapur telah digunakan olehorang
orang Romawi di abad kesatu, logam kalsium belum ditemukan sampai tahun1808. Setelah
35
36

mempelajari Berzelius dan Pontin berhasil mempersiapkan campuran airraksa dengan kalsium
(amalgam) dengan cara mengelektrolisis kapur di dalam air raksaDavy berhasil mengisolasi
unsur ini walau bukan logam kalsium murni

1. Sifat-sifat

 Sifat-sifat Fisika
Sifat – sifat Ca
Titik leleh (0C) 839
Titik difih (0C) 1.181
Massa Jenis (g/cm3) 1,54
Keelektronegatifan 1,0
Jari-jari atom 1,74
Potensial reduksi standar (V) -2,76

 Sifat-sifat Kimia

Seperti kita ketahui, logam alkali tanah adalah unsur yang sangat reaktif.Logam - logam
ini sangat mudah dioksidasi, oleh karena itu berfungsi sebagaipereduksi yang sangat baik,
seperti terlihat pada potensak reduksi yang sangatnegative. Kenyataanya logam-logam yang
lebih berat mempunyai kemampuanreduksi apabila dibandigkan dengan logam alkali. Jelas
terlihat dan cukupmenakjubkan bahwa jumlah dua energi ionisasi pertama suatu logam
alkalitanah lebih besar dari pada energi ionisasi pertama logam alkali. Denganperkataan lain,
mengeluarkan dua elektron dari atom logam alkali tanah lebihsukar dari pada mengaeluarkan
satu elektron dari atom logam alkali golonganIA. Sebagai pereduksi semua logam golongan
IIA cukup mampu mereduksi air ,paling sedikit dalam prinsipnya.

a.Reaksi dengan air

Kalsium bereaksi pelan –pelan air untuk membentuk gas kalsiumhidroksida dan
hidrogen. kolam batu Zat kapur metal di dalam air dansetelah satu jam atau kira-kira segitu
gelembung-gelembung dari hidrogenbersifat jelas, yang dicucukkan kepada permukaan dari
logam.

Ca(s) + 2H2O(g) → Ca(OH)2(aq) + H2(g)

b. Reaksi dengan udara


36
37

Permukaan dari logam zat kapur mempunyai sejumlah suatu lapisantipis dari oksida
bahwa membantu melindungi logam dari serangan dengankapal terbang, tetapi sampai suatu
luas yang lebih sedikit dibanding lapisanyang sesuai di dalam magnesium. Begitu menyalakan,
zat kapur membakardi dalam udara untuk memberi suatu campuran dari nitride kalsium
oksidadan zat kapur yang putih.

2Ca(s) + O2(g) → 2CaO(s)


3Ca(s) + N2(g) → Ca3N2(s)

c. Reaksi dengan halogen

Kalsium sangat reaktif ke arah fluorine halogen-halogen, khlor, bromdan yodium, dan
membakar untuk membentuk calcium(II) dihalides.

Ca(s) + F2(g) → CaF2(s)


Ca(s) + Cl2(g) → CaCl2(s)
Ca(s) + Br2(g) → CaBr2(s)
Ca(s) + I2(g) → CaI2(s)

d. Reaksi dengan asam

Logam zat kapur memecahkan siap di dalam encer atau zatair-khloryang dipusatkan
untuk membentuk solusi-solusi berisi Ca(II yang aquated)ion bersama-sama dengan gas
hidrogen

Ca(s) + 2HCl(aq) → Ca2+(aq) + 2Cl-(aq) + H2(g)

2. Sumber di Alam

Kalsium jarang ditemukan dalam bentuk unsur, tetapi mudah ditemukan di seluruh bumi
sebagian besar dalam bentuk batuan dan mineral seperti batu kapur (kalsium karbonat), dolomit
(kalsium magnesium karbonat), dan gipsum (kalsium sulfat). Ini adalah elemen kelima yang
paling umum dalam kerak bumi. Kalsium karbonat adalah salah satu komponen utama dari
banyak batuan dan mineral termasuk batu kapur, marmer, kalsit, dan kapur. Kalsium juga
ditemukan dalam air laut dan merupakan elemen kedelapan yang paling banyak yang ditemukan
di laut.
37
38

3. Cara Pembuatan
Metode Elektrolisis
Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca). Untuk
mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO3 dengan HCl agar terbentuk senyawa
CaCl2. Reaksi yang terjadi
CaCO3 + 2HCl  CaCl2 + H2O + CO2
Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agar mendapatkan kalsium
(Ca). Reaksi yang terjadi :
Katode : Ca2+ + 2e- Ca
Anode : 2Cl- Cl2 + 2e-

Metode Reduksi
Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau dengan
mereduksi CaCl2 oleh Na. Reduksi CaO oleh Al.
6CaO + 2Al  3Ca + Ca3Al2O6
Reduksi CaCl2 oleh Na:
CaCl2 + 2Na  Ca + 2NaCl
4. Manfaat

Kalsium dalam bentuk unsur memiliki beberapa kegunaan industri, namun senyawa
yang digabungkan dengan unsur-unsur lain yang banyak digunakan.

1) Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat gips yang berfungsi untuk membalut
tulang yang patah.
2) Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.
3) Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen semen
dan cat tembok. Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas.
4) Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat dehidrator,
dapat juga mengeringkan gas dan mengikat Karbondioksida pada cerobong asap.
5) Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber basa
yang harganya relatif murah.
6) Kalsium Karbida (CaC2) disaebut juga batu karbit merupakan bahan untuk
pembuatan gas asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan.

38
39

7) Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai
pembentuk tulang dan gigi.

d. Stronsium ( Sr )

Stronsium pertama kali ditemukan di kota Strontian di Skotland. Stronsium (diucapkan


strɒnʃəm / STRON-shəm ) adalah unsur kimia dengan lambang Sr dan ini berwarna kuning saat
terkena udara. Hal ini terjadi secara alami dalam mineral Celestine dan Strontianite. Stronsium
ditemukan tahun 1790 oleh Adair Crawford, seorang kimiawan Irlandia, saat mempelajari
witherite mineral (BaCO3). Ketika witherite dicampurkan dengan asam klorida (HCl), dia tidak
mendapatkan hasil yang diharapkan. Dia menganggap bahwa sampel witherite sudah tercemar
dengan mineral yang tidak diketahui, mineral itu ia beri nama strontianite (SrCO3).

1. Sifat-sifat

 Sifat-sifat Fisika
Radius Atom: 2.15 Å
Volume Atom: 33.7 cm3/mol
Massa Atom: 87.62
Titik Didih: 1655 K
Radius Kovalensi: 1.91 Å
Struktur Kristal: fcc
Massa Jenis: 2.54 g/cm3
Konduktivitas Listrik: 5 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas: 0.95
Formasi Entalpi: 8.2 kJ/mol
Konduktivitas Panas: 35.3 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi: 5.695 V
Titik Lebur: 1042 K
Bilangan Oksidasi: 2
Kapasitas Panas: 0.3 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan: 136.9 kJ/mol
 Sifat-sifat Kimia

39
40

Karena berasal dari Golongan II A, Stronsium memiliki 2 buah elektron valensi


(elektron valensi adalah elektron yang menempati kulit terluar dari suatu atom). Jari - jari atom
dan karakter logamnya lebih besar dibandingkan Be, Mg, Ca akan tetapi lebih kecil
dibandingkan Ba.
1. Reaksi Stronsium dengan air,
Stronsium akan bereaksi lambat dengan air membentuk basanya yaitu Stronsium
Hidroksida (Sr(OH)2) dan gas Hidrogen sesuai persamaan reaksi : Sr + 2H2O-->Sr(OH)2 + H2
2. Reaksi Stronsium dengan Hidrogen
Membentuk senyawa Hidrida (SrH2 atau Stronsium Hidrida) seperti berikut :
Sr + H2 --> SrH2
3. Reaksi dengan Oksigen (membentuk oksida dan peroksida)
2Sr + O2 --> 2SrO (oksida, reaksi dimana logam Stronsium yang berlebih)
Sr + O2 --> SrO2 (peroksida, reaksi dimana Oksigen berlebih dalam suhu dan tekanan
tinggi)
4. Reaksi dengan gas Nitrogen (membentuk Stronsium Nitrida)
3Sr + N2 --> Sr3N2
5. Reaksi dengan gas Halogen (F, Cl, Br, I)
Membentuk Stronsium Halida :
Sr + Cl2 --> SrCl2
Sr + Br2 --> SrBr2
Sr + I2 --> SrI2
6. Reaksi dengan asam kuat encer (melarutkan logam Stronsium
menjadi garamnya dan membebaskan Hidrogen) seperti berikut :
Sr + 2HCl --> SrCl2 + H2

2. Sumber di Alam

Kandungan stronsium kerak bumi relative tinggi. Ada empat isotop stronsium, Sr-88
(82,58%) adalah yang paling melimpah. Sr-90 adalah isotop radioaktif suatu produk yang
dominan dalam peledakan bom atom. Stronsium di alam bersenyawa dengan sulfat dan
karbonat membentuk senyawa selestit (SrSO4) dan senyawa strontianit (SrCO3).

3. Cara Pembuatan

40
41

Untuk mendapatkan strontium (Sr), kita bisa mendapatkanya dengan elektrolisis lelehan
SrCl2. Lelehan SrCl2 bisa didapatkan dari senyawa selesit [SrSO4]. Karena senyawa selesit
merupakan sumber utama Sr. reaksi yang terjadi:
Sr 2 + + 2 e - → Sr
2 Cl - → Cl 2 (g) + 2 e –
Atau dibuat dengan mengurangi strontium oksida dengan aluminium dalam vakum pada suhu
di manastrontium meleleh. Ada tiga alotropi logam Sr, dengan titik transisi pada 235 °C dan
540 °C.
4. Manfaat

Sebagian besar stronsium saat ini digunakan dalam pembuatan tabung gambar televisi
berwarna. Strontium juga digunakan dalam memproduksi magnet ferrite (kombinasi stronsium
dengan besi) dan dalam penyulingan seng. Strontium titanate merupakan bahan menarik untuk
aplikasi optik karena memiliki indeks pantul yang tinggi dan dispersi optik yang lebih besar
daripada berlian. Senyawa ini dapat dipotong menjadi batu permata, khususnya sebagai tiruan
berlian. Namun, karena sangat lembut dan mudah tergores sehingga jarang digunakan.
Beberapa kegunaan Strontium :

1. Pembuatan tabung gambar televisi berwarna.


2. Memproduksi magnet ferrite (kombinasi stronsium dengan besi) dan dalam
penyulingan seng.
3. Strontium titanate merupakan bahan menarik untuk aplikasi optik karena memiliki
indeks pantul yang tinggi dan disperse optik yang lebih besar dari pada berlian. Senyawa ini
dapat dipotong ,menjadi batu permata, khususnya sebagai tiruan berlian. Namun, karena sangat
lembut dan mudah tergores sehingga jarang digunakan.
4. Strontium karbonat (SrCO) dan strontium nitrat (Sr(NO)), terbakar dengan nyala
merah terang digunakan dalam kembang api dan suara sinyal. Strontium karbonat juga
digunakan untuk membuat jenis tertentu dari kaca dan merupakan bahan dasar untuk membuat
senyawa strontium lainnya.
5. Stronsium klorida kadang-kadang digunakan dalam pasta gigi untuk gigi sensitive.
6. Stronsium renelate digunakan dalam pengobatan osteoporosis, membantu
pertumbuhan tulang, dan meningkatkan kepadatan tulang.
7. Sebagai sumber partikel dan sebagai perunut radioaktif.
8. Untuk membuat keramik kalsium.

41
42

9. Strontium klorida hexahydrate digunakan dalam terapi kanker.

e. Barium ( Ba )

Barium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Ba dan nomor atom 56. Barium adalah unsur kelima pada golongan 2 dan
merupakan logam alkali tanah yang lunak dan keperakan. Barium tidak pernah ditemukan di
alam sebagai unsur bebas karena reaktivitas kimianya yang tinggi. Hidroksidanya, yang dikenal
dalam sejarah pra-modern sebagai barita, tidak terjadi sebagai mineral, namun dapat dibuat
dengan memanaskan barium karbonat.

1. Sifat-sifat

 Sifat-sifat Fisika
 Sifat-sifat Kimia

2. Sumber di Alam

Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat membentuk
senyawa : Mineral Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3]

3. Cara Pembuatan

Barium, seperti halnya Kalsium, dapat dihasilkan dari proses elektrolisis leburan garam
kloridanya. Proses ini menghasilkan logam Ba dan gas Cl2.

4. Manfaat

Logam ini digunakan sebagai “getter― dalam tabung vakum. Senyawa-senyawa


yang penting adalah peroksida, klorida, sulfat, nitrat dan klorat. Lithopone, pigmen yang
mengandung barium sulfat dan seng sulfida memiliki sifat penutup yang kuat dan tidak menjadi
gelap atau hitam oleh sulfida. Barium sulfat digunakan dalam cat, diagnostik sinar x-ray dan
dalam pembuatan kaca. Barite sering digunakan sebagai agen pemberat dalam fluida pengebor
sumur minyak dan digunakan dalam pembuatan karet. Barium karbonat digunakan dalam racun
tikus. Sedangkan nitrat dan klorat memberikan warna pada pertunjukan kembang api. Semua
senyawa barium yang larut dalam air atau asam sangat berbahaya. Barium yang muncul secara
42
43

alami merupakan campuran tujuh isotop. Dua puluh dua isotop radioaktif barium lainnya telah
ditemukan. Barium Hidroksida Ba(OH)2_8H2O merupakan kristal monoklinik, Ciri Ciri
Barium Hidroksida yang tidak berwarna, meleleh pada suhu 78 derajat Celcius, larut dalam air,
tidak larut dalam aseton; digunakan untuk penyabunan lemak dan peleburan silikat. Barium
klorida BaCl2, yang bertanggung jawab atas semburan hijau yang berkilau, adalah senyawa
klorin unggulan bulan ini. Tapi, barium klorida jauh lebih dari sekedar kilasan cahaya di langit.

5. Bahaya Barium

Jumlah barium yang terdeteksi pada makanan dan air biasanya tidak cukup tinggi untuk
membahayakan kesehatan. Orang yang terkena paparan barium akan lebih beresiko untuk
mempengaruhi tingkat kesehatan. Biasanya yang bisa terkena adalah mereka yang bekerja di
industri barium. Sebagian besar risiko kesehatan yang bisa mereka alami disebabkan oleh
pernapasan di udara yang mengandung barium sulfat atau barium karbonat.

Banyak tempat limbah berbahaya mengandung sejumlah barium tertentu. Orang yang
tinggal di dekat itu mungkin memiliki resiko terkena tingkat kadar yang berbahaya. Paparan
akan mulai masuk dari debu yang melalui saluran pernapasan, juga bisa melalui makan atau
tanaman, atau air minum yang tercemar dengan barium. Kontak kulit juga bisa terjadi.

Efek kesehatan barium tergantung pada kelarutan air senyawa. Senyawa barium yang
larut dalam air bisa berbahaya bagi kesehatan manusia. Serapan barium dalam jumlah sangat
besar yang larut dalam air dapat menyebabkan lumpuh dan bahkan dalam beberapa kasus
menyebabkan kematian.

Sejumlah kecil barium yang larut dalam air dapat menyebabkan seseorang mengalami
kesulitan bernafas, tekanan darah meningkat, ganguan jantung, iritasi lambung, kelemahan otot,
perubahan refleks saraf, pembengkakan otak dan kerusakan hati, ginjal serta jantung. Barium
belum terbukti menyebabkan kanker pada manusia. Tidak ada bukti bahwa barium dapat
menyebabkan ketidaksuburan atau cacat lahir.

f. Radium ( Ra )

Radium adalah sebuah unsur kimia yang mempunyai simbol Ra dan nomor atom 88
(lihat tabel periodik). Radium berwarna hampir putih bersih, namun akan teroksidasi jika
terekspos kepada udara dan berubah menjadi hitam. Radium mempunyai

43
44

tingkat radioaktivitas yang tinggi. Isotopnya yang paling stabil, Ra-226, mempunyai waktu
paruh selama 1602 tahun dan kemudian berubah menjadi gas radon.

1. Sifat-sifat

 Sifat-sifat Fisika
 Sifat-sifat Kimia

2. Sumber di Alam

Radium dapat ditemukan di berbagai lingkungan sekitar, seperti batu-batuan, tanah, air (air
tanah, air laut, air mineral, dan air dari sumber air panas), tanaman (tanaman darat dan tanaman
air), hewan (hewan darat dan hewan air), udara, dan manusia.

Masuknya radium dari dalam tanah ke air, dapat secara alami, yaitu berasal dari atmosfer akibat
dari kegiatan manusia yang memanfaatkan sumber-sumber alam dari dalam tanah, misalnya
kegiatan penambangan, terutama tambang fosfat termasuk limbah pabrik pembuatan pupuk
fosfat, PLTU batubara (coal fly ash), bahan-bahan bangunan (gipsum, semen, dan pasir). Akibat
lepasan 226Ra ke lingkungan karena kegiatan manusia, menurut Dickson diperkirakan bahwa
sekitar 2,4 х 1014 Bq/tahun masuk ke dalam lapisan atmosfer. Kadar 226Ra dalam lapisan
troposfer berkurang dengan ketinggian dan kadarnya sangat rendah di lapisan atmosfer atas.
Distribusi vertikal dalam lapisan untuk lapisan stratosfer rendah sama dengan
kadar 238U, 210Pb, dan Pb (stabil), yang semua bersumber pada permukaan bumi.

Kejadian alami dan kegiatan manusia memberi kontribusi cemaran radium di lapisan
atmosfer, yang akhirnya 226Ra dapat jatuh ke bumi bersama-sama dengan air hujan.
Kontribusi 226Ra di lingkungan yang berasal dari atmosfer relatif kecil, sedangkan kontribusi
paling besar berasal dari air buangan akibat kegiatan penambangan, terutama penambangan
batubara sampai mencapai kadar ratusan Bq/kg. Pernah dilaporkan di Rusia (1983), hasil
penggalian batubara 2,8 х 103 ton dapat menghasilkan lepasan 226Ra total tahunan ke
lingkungan (sungai) mendekati 6 х 1012 Bq. Sehingga kemungkinan terjadinya pencemaran
lingkungan oleh 226Ra baik yang berasal dari kegiatan manusia maupun secara alami perlu
dikendalikan secara sungguh-sungguh. Jejak radionuklida 226Ra dari bermacam-macam
sumber pencemar melalui berbagai media dan masuk ke dalam tubuh manusia.

4. Cara Pembuatan

44
45

Radium bersifat radioaktif dan terbentuk dari hasil peluruhan radioaktif unsur-unsur
berat, misalnya peluruhan 238U. Radium umumnya didapatkan sebagai impuritis dalam
pitcheblend atau dari hasil sisa pemrosesan Uranium.

4. Manfaat

Radium pernah digunakan dalam kandungan cat kuku. Ketika kebiasaan orang-orang
yang menggunakan cat kuku umumnya adalah wanita yang terkadang menggigit jarinya
berisiko terkena penyakit anemia. Setelah tahun 1960-an, cat radium pertama kali diganti
dengan cat prometium, dan kemudian oleh tritium botol yang terus digunakan hari ini.
Meskipun radiasi beta dari tritium yang secara potensial berbahaya jika ditelan, itu telah
menggantikan radium dalam aplikasi ini.

Radium juga dimasukkan ke dalam beberapa makanan untuk mempertahankan rasa dan
sebagai pengawet, namun dampaknya banyak orang terkena radiasi. Radium pernah menjadi
aditif dalam produk seperti pasta gigi, krim rambut, dan bahkan makanan. Produk semacam itu
dilarang oleh pemerintah di beragai negara, setelah ditemukan dapat menimbulkan efek
kesehatan yang sangat serius karena dapat merugikan. (Lihat misalnya Radithor.) Di AS,
radium digunakan untuk mencegah masalah telinga tengah atau pembesaran tonsil pada anak-
anak dari akhir 1940-an hingga awal 1970-an.

Pada tahun 1909, yang terkenal percobaan Rutherford yaitu radium yang digunakan
sebagai sumber alpha untuk menyelidiki struktur atom emas. Percobaan ini menyebabkan
model Rutherford atom dan merevolusionerkan bidang fisika nuklir.

Radium (biasanya dalam bentuk radium klorida) digunakan dalam obat-obatan untuk
menghasilkan gas radon yang digunakan sebagai pengobatan kanker, misalnya beberapa
sumber radon ini digunakan di Kanada pada 1920-an dan 1930-an. Isotop 223 Ra saat ini sedang
diselidiki untuk digunakan dalam obat sebagai kanker pengobatan tulang metastasis.

Pemanfaatan radium untuk memenuhi kebutuhan hidup, mendorong orang melakukan


penambangan radium secara besar-besaran. Radium pernah dijadikan suatu bahan yang
komersil untuk diproduksi yang diawali oleh sebuah Lembaga Ilmu Pengetahuan Perancis
(1902) yang telah mengeluarkan dana untuk memproduksi radium dalam skala pabrik.
Penambangan radium telah dilakukan oleh pemerintah Austria di St. Joanchimsthal. Antara
1913 dan 1922, persediaan radium dunia telah dikuasai oleh produksi Amerika Serikat dan

45
46

negara penyalur radium di negara-negara Eropa. Berkaitan dengan hal tersebut distribusi
radium beserta anak luruhnya ke lingkungan perlu ditangani secara sungguh-sungguh.
Distribusi radium beserta anak luruhnya (radon, polonium, timbal, dan bismuth) dalam bentuk
partikel debu kemungkinan dapat memberikan resiko terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan, terutama para pekerja tambang.

Radium digunakan dalam senyawa api warna merah tua merah (kaya merah atau warna
merah dengan warna ungu) dan memberikan karakteristik spektrum. Karena pendek yang
secara geologis setengah hidup dan intens radioaktivitas, radium merupakan senyawa cukup
langka, terjadi hampir secara eksklusif dalam bijih uranium.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
a. Logam Alkali
- Unsur-unsur alkali terdiri dari H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr.
- Unsur-unsur golongan I A umumnya mudah ditemukan dalam mineral.
- Logam alkali sangat reaktif dan kelarutannya besar.
- Sifat yang umum dimiliki oleh logam alkali adalah sebagai konduktor panas
yang baik, titik didih tinggi, permukaan berwarna abu-abu kepekatan.
- Senyawa alkali sangatlah berperan dalam kehidupan manusia baik dalam
bidang industry, lingkungan, maupun kesehatan.

46
47

- Cara memperoleh alkali yaitu dalam bentuk mineral-mineral penyusunnya,


kemudian ada yang melalui reaksi kimia.
- Kegunaan alkali dalam kehidupan sehari-hari sangatlah banyak baik dalam
bidag ilmiah, lingkungan, maupun kesehatan.

b. Logam Alkali Tanah


- Unsur-unsur alkali tanah terdiri dari Logam Be, Mg, C, Sr, Ba, Ra.
- Unsur-unsur golongan II A umumnya mudah ditemukan dalam tanah berupa
senyawa tak larut, sehingga dnamakan logam alkali tanah.
- Titik leleh dan titik didih lebih tinggi, lebih keras, lebih kuat, dan lebih padat.
- Mudah bereaksi dngan air , udara, klor, dan asam.
- Senyawa alkali tanah sangatlah berperan dalam khidupan manusia baik dlam
bidang industry, lingkungan maupun kesehatan.
- Cara memperoleh Alkali tanah yaitu dalam bentuk mineral-mineral
penyusunnya kemudian ada yang melalui reaksi kimia.
- Kegunaan alkali tanah dalam kehidupan sehari-hari sangatlah banyak baik
dalam bidang ilimiah, lingkungan, maupun kesehatan.

3.2 Saran

Bagi pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas. Karena, masih banyak ilmu-
ilmu yang dapat diperoleh dari berbagai sumber. Sebaiknya pembaca mencari sumber lain
untuk lebih memperdalam materi mengenai alkali dan alkali tanah ini. Alangkah baiknya jika
mempelajari juga unsur-unsur kimia yang lain pula untu menambah wawasan.

47
48

DAFTAR PUSTAKA

http://vidyvanadies.blogspot.co.id/2012/03/

http://uhibbu-ilaiki.blogspot.co.id/2012/12/cara-memperoleh-logam-alkali-dan-
alkali.html

http://www.academia.edu/18293356/Tugas_Presentase_Mengenai_Logam_Alkali_Go
longan_IA_

http://budisma.net/2015/03/pengertian-ciri-dan-sifat-kalium.html

https://www.mastah.org/strontium-stronsium-sr-pengertian-sifat-dan-fungsi-kegunaan/

http://shaylife.blogspot.co.id/2010/11/sifat-kegunaan-cara-memperoleh-dan.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Kalsium

48
49

http://smpsma.com/sifat-fisika-dan-sifat-kimia-logam-alkali-tanah.html

http://www.academia.edu/4940056/MAKALAH_ANORGANIK

https://farhanbaehaki.wordpress.com/2012/11/08/unsur-golongan-iia/

https://nurfirstavhita.wordpress.com/2016/07/31/kimia-unsur-golongan-ia-dan-iia-
alkali-alkali-tanah/

49

Anda mungkin juga menyukai