Anda di halaman 1dari 23

ALKALI TANAH

OLEH :
KELOMPOK (4)

1. JOSUA KARELIUS SITANGGANG


2. LISDHA OCTAVIANY SITORUS
3. MAYRA NAIBAHO
4. NOVIA DISKA BANGUN
5. RAFAEL SEPTIANUS NAPITU
6. RANDI AFFANDY HARIANJA
7. RASKITA TARIGAN

KELAS : XII MIPA 7

SMA NEGERI 1 PEMATANGSIANTAR


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah mata pelajaran Kimia
ini dengan tepat waktu.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkenan membantu pada tahap
penyusunan hingga selesainya makalah ini. Harapan kami semoga
makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu
rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta
pengalaman, sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun
isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya
kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan
penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh keterbatasan
yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran
kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih
meningkatkan kualitas di kemudian hari.

Pematangsiantar, 03 Oktober 2022

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Logam Alkali Tanah .................................................. 3
B. Sifat Fisik Alkali Tanah ................................................................ 4
C. Sifat Kimia Alkali Tanah............................................................... 4
D. Reaksi Alkali Tanah ..................................................................... 6
E. Keberadaan Alkali Tanah ............................................................ 8
G. Kegunaan Alkali Tanah ............................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 12
B. Saran............................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sering kali kita tidak menyadari bahwa hidup kita tidak lepas dari
suatu zat bernama unsur. Bagaimana tidak, bahkan suatu bahan yang
jumlahnya sedikit dan tanpa sadar kita konsumsi sehari-hari merupakan
mineral yang sangat penting bagi manusia, antara lain bagi
metabolisme tubuh, penghubung antar syaraf, kerja jantung, dan
pergerakan otot adalah salah satu unsur logam golongan II A atau lazim
disebut alkali tanah yang bernama Kalsium. Selain memiliki dampak
positif, pemanfaatan unsur dan senyawa alkali tanah juga menimbulkan
dampak negatif terhadap kelangsungan hidup manusia dan sekitarnya.
Misalnya, Berilium dan garamnya merupakan bahan beracun
dan berpotensi sebagai zat karsinogenik. Untuk itu, kita harus
mengenali bagaimana sifat dari masing-masing unsur dan senyawa
tersebut, sehingga dalam memanfaatkannya kita dapat menghindari
dampak negatif yang timbul akibat unsur atau senyawa tersebut.
Bahkan bila dipelajari lebih mendalam, bukan hanya logam alkali tanah
saja yang berperan penting dalam kehidupan makhluk hidup,
khususnya manusia, melainkan unsur-unsur lain pun ikut mendukung
mekanisme kehidupan kita sebagai makhluk hidup. Logam alkali tanah
merupakan unsur-unsur yang terletak pada golongan IIA pada sistem
periodik unsur, yaitu Berilium, Magnesium, Kalsium, Strontium, Barium,
dan Radium. Logam alkali tanah juga dapat membentuk basa, tetapi
lebih lemah dibandingkan dengan logam alkali. Logam alkali tanah
sukar larut dalam air. Unsur-unsur golongan II A umumnya mudah
ditemukan dalam tanah berupa senyawa tak larut. Sehingga dinamakan
logam alkali tanah. Dalam makalah ini, akan dibahas pengertian alkali
tanah, beberapa kecenderungan sifat dari logam alkali tanah, cara
pembuatannya reaksi yang terjadi keberadaan di alam dan aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian alkali tanah?
2. Bagaimana keberadaan alkali?
3. Apa saja sifat-sifat dalam fisika dan kimia?
4. Bagaimana reaksi alkali tanah dengan unsur lain?
5. Apa kegunaan alkali tanah?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sumber dan Kelimpahan Alkali Tanah


Logam alkali tanah memiliki sifat yang reaktif sehingga di alam hanya
ditemukan dalam bentuk senyawanya. Berikut sumber dan kelimpahan slogam
alkali tanah :

a. Berilium (4Be)

Sumber berilium dialam adalah batu permata beril [Be3Al2(SiO6)3],


yang memiliki berbagai warna tergantung pada jumlah kelumit
pengotornya. Warna biru-hijau muda beril disebut akuamarin, hijau tua beril
disebut emeral. Warna hijau ini disebabkan oleh adanya ̴ 2% ion Cr(III)
dalam struktur kristalnya. Tentu saja emerald tidak digunakan untuk
memproduksi logam berilium, namun sebagai gantinya digunakan kristal-
kristal beril yang tak sempurna dan tak berwarna atau beril coklat.
Kelimpahannya yaitu sekitar 0,0006 %. Berilium tidak begitu banyak
terdapat di kerak bumi, bahkan hampir bisa dikatakan tidak ada. Sedangkan
di alam berilium dapat bersenyawa menjadi Mineral beril [Be3Al2(SiO6)3],
dan Krisoberil [Al2BeO4]. Berilium ditemukan di dalam 30 jenis mineral,
yang paling penting diantaranya adalah beril (Be3Al2(SiO3)6), bertrandit
(Be4Si2O7(OH)2) dan fenakit (Be2SiO4) yang dapat memiliki beberapa
warna, karena mengandung impurities, yaitu sedikit logam tertentu. Beril
dan bernandit merupakan sumber komersil yang penting untuk unsure
berilium dan senyawa-senyawanya.

b. Magnesium(12Mg)

Magnesium adalah unsure yang cukup melimpah di kerak bumi


(urutan keenam ±2,5% massa). Dialam, magnesium didapatkan sebagai
salah satu komponen dari sejumlah campuran garam seperti karnalit,
(MgCl2.KCl.6H2O) dan dolomite (MgCO3.CaCO3), magnesit (MgCO3),

3
epsomit (MgSO4.7H2O), kieserite (MgSO4. H2O), dan brucit Mg(OH)2.
Senyawa-senyawa ini sesungguhnya bukan sekedar campuran garam
rangkap, melainkan Kristal-kristal ionik murni. Dalam kristal ini kation-
kation yang berbeda ukurannya secara berselang seling menyokong
kestabilan yang lebih besar pada kisi kristalnya dibandingkan dengan jika
hanya disokong oleh salah satu kationnya saja. Oleh karena itu, karnalit
tersusun oleh kation magnesium, kalium, dan molekul air dengan rasio
3:1:1:6 dalam formula KMgCl3.6H2O. Didalam laut, magnesium adalah ion
paling umum ketiga yang dijumpai setelah natrium dan klorida banyaknya
sekitar (±13% massa), sehingga air laut merupakan sumber paling besar
untuk industry logam ini. Dari 1 km3 air laut terdapat kira-kira satu juta ton
magnesium ( ̴ 0,001 ppm). Dengan 10-8 km3 air laut planet bumi kita,
kebutuhan logam magnesium lebih dari cukup.

c. Kalsium (20Ca) dan Barium (56Ba)

Didalam kerak bumi terdapat ±3,4% massa unsur kalsium,


kelimpahan kalsium terletak pada urutan kelima pada kulit bumi. Kalsium
dapat ditemukan dalam berbagai senyawa di alam, seperti anortit
(CaAl2Si2O8), tremolit/asbes (Ca2Mg2(Si4O11)2(OH)2), wolastonit
(CaSiO3), batu gamping (CaCO3), gypsum (CaSO4.2H2O), fluorit (CaF2),
dolomite (CaCO3.MgCO3), marmer (CaCO3.MgCO3), gips (CaSO4.2H2O),
kalsit (CaCO3), Fosforit (Ca(PO4)2). Unsur ini merupakan bahan baku
utama dedaunan, tulang belulang, gigi dan kerang dan kulit telur. Kalsium
tidak pernah ditemukan di alam tanpa terkombinasi dengan unsur lainnya
atau dapat dikatakan kalsium tidak pernah ditemukan dialam dalam bentuk
monoatomik. Kalsium banyak terdapat sebagai batu kapur, gipsum,
dan fluorite. Apatite merupakan flurofosfat atau klorofosfat kalsium.
Kemudian barium merupakan unsur metalik, lunak, dan barium murni
bewarna perak keputih-putihan seperti timbal. Barium dialam sangat sedikit
hanya sekitar 10 ppb dan terdapat sebagai barit (BaSO4) dan witerit
(BaCO3). Barium masuk dalam golongan grup alkali tanah dan mirip
kalsium secara kimia. Logam ini teroksida dengan mudah dan harus

4
disimpan dalam bensin atau bahan cair lainnya yang tidak mengandung
oksigen. Barium terdekomposisi oleh air atau alkohol. Ion Ba2+ sangat
beracun dan larut dalam air, oleh karena itu air yang mengandung ion ini
harus ditangani dengan sangat berhati-hati. Kedua logam ini yaitu kalsium
dan barium berwarna keabu-abuan, bereaksi lambat dengan oksigen udara
pada temperature kamar tetapi terbakar hebat pada pemanasan.

d. Stronsium (38Sr)

Stronsium ditemukan sebagian besar dalam bentuk celestite (SrSO4)


dan strontianite (SrCO3). Stronsium sangat jarang sekitar 0,05% dalam
kerak bumi, yaitu sebagai mineral stronsianit SrCO3. Secara alami
stronsium ditemukan dalam bentuk senyawa, contohnya salestin (SrSO4)
dan strontianit (SrCO3) .

e. Radium (88Ra)

Radium merupakan hasil luruhan Th 230 dengan emisi sinar alfa.


Kandungan radium dalam bijih uranium sangat kecil, ±10-6 kali kandungan
uranium. Radium bersifat radioaktif dan terdapat di alam bercampur dengan
bijih Uranium yang disebut pitchblende yang ditemukan di Joachimsthal,
Bohemia. Pasir carnotite di Colorado juga menghasilkan radium, tetapi
bijih yang kaya akan unsur ini ditemukan di Congo (dulunya Republik
Zaire) dan Danau Besar (Great Lake) di Kanada. Radium terkandung di
dalam Fr (bijih uranium) dan bisa diambil dari sisa hasil pemrosesan
uranium.

2.2. Sifat Fisik dan Kimia Alkali Tanah


A. Sifat Fisika Alkali Tanah

Beberapa sifat umum dari logam alkali tanah dapat dilihat pada tabel berikut:
Sifat Umum Be Mg Ca Sr Ba
Nomor Atom 4 12 20 38 56

5
Konfigurasi Elektron [He] 2s2 [Ne] 3s2 [Ar] 4s2 [Kr] 5s2 [Xe] 6s2
Titik Leleh 1553 923 1111 1041 987
Titik Didih 3043 1383 1713 1653 1913
Jari-jari Atom 1.12 1.60 1.97 2.15 2.22
(Angstrom)
Jari-jari Ion 0.31 0.65 0.99 1.13 1.35
(Angstrom)
Energi Ionisasi I (KJ 900 740 590 550 500
mol-1)
Energi Ionisasi II (KJ 1800 1450 1150 1060 970
mol-1)
Elektronegativitas 1.57 1.31 1.00 0.95 0.89
Potensial Elektrode -1.85 -2.37 -2.87 -2.89 -2.90
(V)
Massa Jenis (g mL-1) 1.86 1.75 1.55 2.6 3.6
Kekerasan (skala =5 2,0 1,5 1,8 =2
Mohs)
Warna nyala Tidak ada Tidak Jingga- Merah Hijau
ada merah

Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golonga IIA.
Yang termasuk dalam golongan IIA yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg),
Calcium(Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Dalam
golongan alkali tanah nomor atomnya bertambah dari atas kebawah, factor yang
mempengaruhi ukuran atom adalah jumlah orbital atom yang terisi elektron.
Jelas sekali, semakin banyak orbital atom semakin banyak ruang yang
dibutuhkan atom mengikat elektron saling tolak-menolak. Ini berarti semakin
kebawah (nomor atom makin besar) ukuran atom harus semakin besar.

Konfigurasi elektron adalah gambaran penyebaran electron yang paling


mungkin kedalam orbital-orbital elektron. Atau juga, Konfigurasi electron
adalah susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik

6
lainnya. Konfigurasi elektron logam alkali tanah adalah Berilium : [He] 2s 2,
Magnesium : [Ne] 3s2, Kalsium : [Ar] 4s2, Stronsium : [Kr] 5s2, dan barium :
[Xe] 6s2.

Titik leleh dan titik didih. Titik leleh adalah suhu yang mengubah zat
padat murni menjadi cairan. Titik didih adalah suhu minimum berubahnya fase
cair suatu zat menjadi fase uap yang bertekanan 1 atm, pada suhu ini tekanan
uap cairannya sama dengan tekanan diatas permukaan. Titik leleh dan titik didih
logam alkali tanah semakin menurun dari atas kebawah, kecuali Mg,
disebabkan oleh peningkatan jari-jari ion dan struktur kristal yang berbeda.

Be, Mg : Heksagonal terjejal


Ca : Heksagonal terjejal, kubus berpusat muka
Sr : Kubus berpusat muka
Ba : Kubus berpusat badan

Jari-jari atom suatu logam adalah setengah jarak antara dua inti pada
atom-atom yang berdekatan. Dari atas kebawah dalam satu golongan, logam
alkali tanah dapat di amati bahwa jari-jari atom bertambah dengan
bertambahnya nomor atom. Untuk logam alkali tanah electron terluar
menempati orbital ns. Karena ukuran orbital bertambah dengan meningkatnya
bilangan kuantum utama n, ukuran atom logam bertambah dari Be ke Ra. Jari-
jari atom logam alkali tanah relatif besar, namun lebih kecil dibandingkan
dengan jari-jari atom logam alkali yang seperiode.

Jari-jari ion pada logam alkali tanah dalam satu golongan dari atas ke
bawah semakin besar. Jari-jari ion adalah jari-jari kation atau anion yang diukur
dalam senyawa ionik. Jika atom membentuk anion, ukurannya (jari-jari)
bertambah, oleh karena itu muatan inti tetap sama tetapi tolak menolak yang
dihasilkan dari elektron yang ditambahkan akan memperbesar daerah awan
electron. Kation lebih kecil dari atom netral karena pelepasan satu elektron atau
lebih akan mengurangi elektron untuk saling tolak menolak tetapi muatan inti
tetap sama sehingga awan elektron mengerut.

7
Energi ionisasi logam alkali tanah dalam satu golongan dari aras
kebawah semakin kecil. Dimana energi ionisasi adalah energy minimum yang
diperlukan untuj melepaskan satu elektron dari atom yang berwujud gas pada
keadaan dasarnya. Untuk golongan tertentu, energi ionisasi menurun dengan
bertambahnya nomor atom (yaitu dari atas kebawah dalam satu golongan).
Unsur-unsur dalam golongan yang sama memiliki konfigurasi elektron terluar
yang mirip. Tetapi dengan meningkatnya bilangan kuantum utama n, bertambah
pula jarak rata-rata elektron valensi dari inti. Makin jauh jarak antara elektron
dan inti berarti tarikannya lemah, sehingga elektron menjadi lebih mudah untuk
melepaskan dari atas kebawah dalam satu golongan. Jari-jari atom pada
golongan alkali tanah dari Be ke Ba, jari-jarinya semakin besar, sesuai dengan
pertambahan jumlah kulitnya. Semakin banyak jumlah kulitnya, maka semakin
besar jari-jari atomnya.Semakin besar jari-jari atom, maka daya tarik antara
proton dan elektron terluarnya semakin kecil. Sehingga energi ionisasinya pun
semakin kecil. Pada logam alkali tanah yang memiliki dua elektron valensi,
energi ionisasinya lebih besar dari logam alkali dalam unsur seperiode. Karena
logam alkali tanah membutuhkan energi yang lebih banyak untuk melepaskan
elektron terluarnya. Agar stabil logam alkali tanah melepas dua elektron. Be
menjadi Be2+, Mg menjadi Mg2+, Ca menjadi Ca2+ dan yang lainnya.

Keelektronegatifan adalah suatu konsep relatif, yang berarti bahwa


keelektronegatifan suatu unsur dapat diukur hanya dalam kaitannya dengan
keelektronegativan unsur-unsur yang lain. Keelektronegatifan logam alkali
tanah pada umumnya rendah dari atas ke bawah, namun lebih besar jika
dibandingkan dengan keelektronegatifan logam alkali seperiode, logam alkali
tanah cenderung membentuk kation2+.

Kekerasan logam alkali tahan berkurang dari atas kebawah akibat


kekuatan ikatan antar atom menurun. Hal ini disebabkan jarak antar atom pada
logam alkali tanah bertambah panjang. Karena dari atas kebawah nomor atom
logam alkali meningkat sehingga ukuran atomnya juga meningkat sehingga
akan lebih banyak tolakan dari electron non-ikatan yang mengakibatkan
turunnya energy kohesi (bersatu/berpadu) dan menaikan kelembutan. Kohesi

8
adalah gaya tarik menarik antar molekul yang sama jenisnya. Gaya ini
menyebabkan antara zat yang satu dengan yang lain tidak dapat menempel
karena molekuknya saling tolak menolak. Warna nyala. Apabila suatu unsur
menyerap energi yang cukup maka unsur tersebut mengalami radiasi. Radiasi
yang dipancarkan (warna nyala) akan beraneka ragam sesuai dengan jenis unsur
tersebut. Perbedaan warna nyala ini disebabkan oleh perbedaan panjang
gelombang setiap unsur alkali tanah. Radiasi yang dipancarkan itu dibagi-bagi
kedalam panjang gelombang komponennya, hal ini akan menghasilkan suatu
spectrum. Jika radiasi yang terbagi-bagi (terdispersikan) itu berasal dari atom
tereksitasi, maka spectrum itu disebut spectrum atom.

Logam alkali tanah memberikan warna yang khas. Pada pembakaran


senyawa logam alkali akan memberikan warna yangkhas yang dapat digunakan
sebagai identifikasi awal adanya logam alkali dalam suatu bahan. Be dan Mg
memberikan warma spectrum pada daerah gelombang elektromagnet, sehingga
pada pembakaran magnesium hanya akan menimbulkan warna nyala yang
sangat terang. Ca memberikan warna merah jingga, Sr memberikan warna
merah ungu, dan Ba memberikan warna kuning kehijauan.

B. Sifat Kimia Alkali Tanah


Logam alkali tanah dapat bereaksi langsung dengan halogen dan
belerang. Karena mudah melepaskan electron, logam golongan IIA bersifat
reduktor kuat. Semua senyawa kalsium, stronsium, dan barium berikatan ionik
yang mengandung Ion Ca2+, Sr2+, atau Ba2+, perilakunya antara beryllium
dengan anggota dalam golongan lain dalam golongan ini kimiawinya hampir
sepenuhnya bersifat ionik. Ion Mg2+ mempunyai kemampuan kepolaran yang
tinggi dan adanya kecenderungan menetapkan keperilaku nonionik. Ca, Sr, Ba,
dan Ra membentuk kelompok yang berkaitan secara erat, dimana sifat kimia
dan fisiknya berubah secara teratur dengan kenaikan ukuran. Semua unsure
alkali tanah adalah penyumbang electron dengan berilium yang paling sedikit
aktif dan barium yang paling kuat.

➢ Aktivitas

9
Ciri khas yang paling mencolok dari logam alkali tanah adalah
kereaktifannya yang begitu besar. Mengapa kebanyakan orang tidak kenal
baik rupa logam yang sangat umum seperti kalsium adalah karena logam-
logam ini begitu aktif sehingga mereka tak terdapat sebagai unsure bila
bersentuhan dengan udara dan air. Tak satupun dari unsure logam alkali
tanah terdapat dialam dalam keadaan unsurnya. Semua unsure alkali tanah
terdapat sebagai ion positif (positif dua). Dibandingkan dengan logam
alkali, kereaktifan logam alkali tanah lebih kecil hal ini disebabkan karena
energy ionisasi logam alkali tanah dua kali lebih besar dari logam alkali.

➢ Sifat Metalik

Secara kimia sifat metalik suatu unsure berikatan dengan


kecenderungan yang besar dalam sifat-sifat kimia. Kalsium, stronsium, dan
barium, jelas sekali serupa, tetapi magnesium dan berilium berbeda dari
ketiga unsure ini karena agak kurang reaktif. Ini dapat dihubungkan dengan
energy pengionan yang lebih tinggi dari kedua unsure terakhir. Semua
unsure alkali tanah adalah penyumbangan electron dengan berilium yang
paling sedikit aktif dan barium yang paling aktif. Sehingga sifat metalik
unsur dalam satu golongan sifat metaliknya dari atas ke bawah semakin
bertambah. Kemetalikan logam alkali tanah lebih keras dibandingkan
dengan logam alkali karena logam alkali tanah memiliki electron velensi 2.

Anomali Berilium

Be (dalam beberapa hal juga Mg) agak berbeda dengan anggota-anggota


golongan IIA yang lebih berat. Be mempunyai titik leleh yang lebih tinggi dan
lebih keras dibandingkan dengan unsure-unsur golongan IIA lainnya. Berilium
memiliki sifat yang agak berbeda dengan unsur-unsur logam alkali tanah yang
lain, karena unsure ini memiliki jari-jari atom yang relative sangat kecil dan
elektronegativitas yang relative basar. Ukuran kation berilium yang jauh kecil
dalam golongannya, menyebabkan densitas muatan sangat besar (1100 C mm-
3
) sehingga mampu mempolarisasi anion apapun di seputarnya dan ini
mengakibatkan terjadinya tumpang-tindih rapatan elektron sehingga

10
memberikn sifat kovalen. Kemudian bila berilium bergabung dengan atom lain
yang memiliki perbedaan elektronegativitas tidak terlalu besar akan membentuk
senyawa kovalen, misalnya BeH2, BeBr, dan BeCl2. Dapat kita lihat
perbedaannya pada table beberapa sifat fisik logam alkali tanah. Selain itu juga
terdapat beberapa perbedaan sifat yang cukup signigikan, diantaranya sebagai
berikut:

1. Be kurang bereaksi terhadap udara dan air


2. BeO bersifat amfoter sehingga dapat bereaksi dengan asam maupun dengan
basa :
BeO(s) + 2H3O+(aq) + H2O(l) [Be(OH2)4]2+(aq)
BeO(s) + 2OH-(aq) + H2O(l) [Be(OH)4]2-(aq)
3. BeO tidak bereaksi dengan air
4. Be larut dalam larutan basa kuat membentuk ion BeO22-.
5. BeCl2 dan BeF2 dalam keadaan cair merupakan penghantar listrik yang
buruk
6. Be lebih mudah membentuk kompleks
7. Garam berilium umumnya lebih mudah larut dalam air

Hal ini desebabkan oleh jari jari atom yang kecil dan energy ionisasinya
yang tinggi, sehingga kecenderungan untuk membentuk ion Be2+ terbatas.
Kemampuan larut dalam basa kuat menunjukkan bahwa oksidanya mempunyai
sifat asam. Hal ini disebabkan oleh rapat muatan yang tinggi. Pembentukan
ikatan kovalen oleh berilium diduga melibatkan orbital-orbital atom
terhibridasi. Ikatan melalui hibrida sp (sehingga berbentuk linear) pada BeCl 2
gas melalui orbital hidrida sp3 (sehingga berbentuk tetrahedral) pada BeCl2 fase
padat disajikan pada gambar dibawah ini :

11
Gambar.(a) Ikatan kovalen dalam BeCl2 gas, (b) padatan (gambar dikutip dari Housecroft & Sharpe, 2008)

Berdasarkan gambar diatas, pada BeCl2(g) terdapat molekul-molekul bebas


dengan skema ikatan. Dalam BeCl2(s), dua atom Cl diikat pada satu atom Be
melalui ikatan kovalen normal. Dua atom lainnya diikat melalui ikatan kovalen
koordinat, menggunakan pasangan elektron bebas dari atom Cl (ikata n ditunjukkan
dengan anak panah). Susunannya tetrahedral. Sekali terbentuk, kedua jenis ikatan
ini tidak dapat dibedakan satu sama lain. Satuan-satuan BeCl2 terikat menjadi
molekul polimer dengan rantai panjang –( BeCl2)n.

Magnesium

Magnesium perilakunya berada diantara berilium dan anggota lain dalam


golongan alkali tanah yang kimiawinya hamper sepenuhnya bersifat ionic.
Magnesium mempunyai kemamuan bereaksi yang kecil terhadap air dingin, namun
reaksi segera terhenti karena terbentuknya magnesium hidroksida yang tidak larut
dalam air dan membentuk rintangan bagi magnesium untuk bereaksi lebih lanjut.
Kemudian salah satu perbedaan kimiawi magnesium dari logam alkali tanah lain
dalam kelompoknya adalah sifat terdekomposisinya menjadi garam klorida basa
pada pemanasan, sedangkan garam terhidrat klorida kalsium, stronsium, dan
barium membentuk garam anhidrat pada pemanasan, menurut persamaan reaksi :


MCl2.2H2O(s) → MCl2(s) + 2 H2O(l) (M= Ca, Sr, Ba)


MgCl2.2H2O(s) → Mg(OH)Cl(s) + HCl(g)

Magnesium mudah membentuk senyawa kovalen khususnya dengan


senyawa organik berukuran relatif besar. Hal ini berkaitan denga densitas muatan
ion magnesium yang relatif tinggi, 120 C mm-3 (dibandingkan dengan densitas
muatan ion kalsium yang hanya 52 C mm-3). Sebagai contoh, logam magnesium
dapat bereaksi dengan senyawa halokarbon (alkil halida), misalnya bromoetana
(C2H5Br) dalam pelarut etoksietana, (C2H5)2O (eter). Atom magnesium menyusup
masuk di antara atom-atom karbon dan halogen membentuk ikatan kovalen dengan
keduanya, dan menghasilkan suatu senyawa organologam, yang dikenal sebagai

12
pereaksi Grignard, dan sangta luas dipakai pada sintesis senyawa-senyawa organik,
persamaan reaksinya adalah:

C2H5Br (eter) + Mg (s) → C2H5MgBr (eter)

Sebagian besar logam magnesium juga dimanfaatkan untuk loagam paduan


alumunium-magnesium karena sifatnya yang ringan dengan densitas rendah yaitu
1,74 g cm-3

2.3. Reaksi-Reaksi dan Senyawaan Alkali Tanah


A. Reaksi-reaksi kimia
a. Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Air

Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium


bereaksi sangat lambat dan hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam
Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium bereaksi sangat cepat dan dapat
bereaksi dengan air dingin. Contoh reaksi logam alkali tanah dan air
berlangsung sebagai berikut.

Ca(s) + 2H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + H2(g)

b. Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Oksigen


Dengan pemanasan, Berilium dan Magnesium dapat bereaksi dengan
oksigen. Oksida Berilium dan Magnesium yang terbentuk akan menjadi
lapisan pelindung pada permukaan logam. Barium dapat membentuk
senyawa peroksida (BaO2).

2Mg(s) + O2 (g) → 2MgO(s)

Ba(s) + O2(g) (berlebihan) → BaO2(s)

Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu


tinggi akan dapat menghasilkan Magnesium Nitrida

(Mg3N2).4Mg(s) + ½ O2(g) + N2 (g) → MgO(s) + Mg3N2(s)

13
Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas
NH3.Mg3N2(s) + 6H2O(l) → 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)

c. Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Nitrogen


Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa
oksida dan senyawa Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara
bereaksi juga dengan Alkali Tanah.
Contoh :

3Mg(s) + N2(g) → Mg3N2(s)

d. Reaksi dengan Asam dan Basa


Semua logam dan alkali tanah bereaksi dengan asam kuat ( seperti
HCL) membentuk garam dan gas hidrogen. Reaksi makin hebat dari Be ke
Ba.

M(s) + 2HCL(aq) MCl2(aq) + H2(g)

Salah satu unsur logam alkali tanah yaitu Be, memiliki sifat amfoter.
Berilium selain dapat bereaksi dengan asam kuat juga dapat bereaksi dengan
basa kuat.

Be(s) + 2NaOH (aq) Na2BeOH(aq) + H2 (g)

e. Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Halogen


Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat
membentuk garam Halida, kecuali Berilium. Oleh karena daya polarisasi
ion Be2+ terhadap pasangan elektron Halogen kecuali F-, maka BeCl2
berikatan kovalen. Sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion.
Contohnya :

Ca(s) + Cl2(g) → CaCl2(s)

f. Reaksi Kalsium dan Barium

Kedua logam ini berwarna keabu-abuan, bereaksi lambat dengan


oksigen udara pada temperatur kamar tetapi terbakar hebat pada pemanasan.

14
Kalsium terbakar hanya menghasilkan oksidanya, tetapi barium dapat
mengahsilkan dioksida (2-) dalam kondisi oksigen berlebihan, menurut
persamaan reaksi:

2 Ca (s) + O2 (g) → 2 CaO (s)

2 Ba (s) + O2 (g) → 2 BaO (s)

Pembentukan barium dioksida (2-) dapat dijelaskan dengans sifat


densitas muatan ion barium yang rendah (23 C mm-3), hampir sama dengan
densitas muatan ion natrium ( 24 C mm-3), sehingga mampi menstabilkan
ion-ion yang mudah terpolarisasi seperti dioksida (2-), O22-

2.4. Kegunaan
a. Berilium (Be)
Adapun kegunaan Berilium (Be) adalah sebagai berikut :
➢ Logam berilium dipakai pada tabung sinar-X, komponen reaktor atom,
dan pembuatan salah satu komponen televisi.
➢ Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi
bermasa lebih ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi
pesawat Jet.
➢ Berilium digunakan dalam pembuatan berbagai alat komputer, pegas jam
tangan dan peralatan yang memerlukan keringanan, ketegaran dan
kestabilan dimensi.
➢ Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.
➢ Paduan Be dan Cu menghasilkan logam sekeras baja, maka digunakan
untuk per/pegas dan sambungan listrik.
➢ Berilium dan oksidanya digunakan sebagai moderator pada reactor
nuklir, karena berilium mempunyai kecenderungan menangkap neutron.

b. Magnesium (Mg)
Adapun kegunaan Magnesium (Mg) adalah sebagai berikut :
➢ Magnesium digunakan dalam pembuatan alat-alat ringan seperti suku
cadang pesawat, sebagai bahan paduan dengan Al dan logam lainnya.

15
Hal ini dikarenakan magnesium mempunyai rapatan yang lebih rendah
dibandingkan dengan logam bangunan lainnya.
➢ Magnesium juga digunakan sebagai bahan pereduksi dalam proses
pengolahan logam-logam tertentu, proteksi katodik untuk mencegah
logam besi dari korosi.
➢ Karena nyala magnesium sangat terang, maka digunakan untuk bahan
pembuatan lampu blitz
➢ Magnesium karbonat (MgCO3) digunakan sebagai reactor dan bahan
isolasi.
➢ Magnesium klorida (MgCl2.6H2O) digunakan dalam pembuatan kain
katun, kertas, semen, dan keramik.
➢ Magnesium sitrat (Mg3(C6H5O7)2.4H2O) digunakan sebagai bahan obat-
obatan dan minuman bersoda.
➢ Magnesium hidroksida (Mg(OH)2) digunakan sebagai obat (laxative),
digunakan pada proses penyulingan gula, digunakan dalam pasta gigi
untuk mengurangi asam yang terdapat di mulut dan mencegah
terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai pencegah maag.
➢ Magnesium sulfat (MgSO4.7H2O) yang dikenal dengan garama inggris
dan magnesium oksida (MgO) digunakan pada pembuatan kosmetik,
kertas, dan obat cuci perut.

c. Kalsium (Ca)
Adapun kegunaan kalsium (Ca) adalah sebagai berikut :
➢ Kalsium adalah sebagai bahan pereduksi dalam pembuatan logam lain
yang kurang umum, seperti Sc, W, Th, U, Pu, dan sebagian besar
lantanida, dari oskida atau flouridanya
➢ Kalsium digunakan dalam pembuatan baterai dan paduan logam, serta
dalam proses deoksidasi dan pelepasan gas dari logam.
➢ kalium juga dimanfaatkan sebagau agen penarik air (dehydrating agent)
pada pelarut organic.
➢ Digunakan sebagai deoxidizer untuk tembaga, nikel, dan stainless steel.
➢ Campuran logam kalsium-timbal digunakan pada akumlator.

16
➢ Digunakan untuk membuat gigi, dan tulang atau rangka tiruan.
➢ Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat Gips yang berfungsi untuk
membalut tulang yang patah
➢ Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai
sumber basa yang harganya relatif murah.

d. Stronsium (Sr)
Adapun kegunaan stronsium (Sr) adalah sebagai berikut :
➢ Digunakan dalam pembuatan kembang api warna merah, petasan, dan
lampu jalan kereta api.
➢ Sebagai sumber partikel β
➢ Stronsium oksida digunakan pada proses pembuatan gula pasir.
➢ Isotop stronsium-85 digunakan untuk mendeteksi kanker tulang.
➢ Isotop stronsium-90 digunakan sebagai senjata nuklir.

e. Barium (Ba)
Adapun kegunaan barium (Ba) adalah sebagai berikut :
➢ Barit (BaSO4) digunakan sebagai media kontras sinar-X untuk
mendiaknotik menyakit perut (misalnya infeksi usu buntu), karena
senyawa ini tidak larut dalam asam klorida.
➢ Logam barium digunakan sebagai pelapis konduktor listrik.
➢ Barium sulfat (BaSO4) digunakan dalam industry karet, cat, dan
linoleum.
➢ Barium nitrat digunakan untuk membuat petasan dan kembang api.
➢ Digunakan untuk pengujian system gastrointestional sinar X.

f. Radium (Ra)
Adapun kegunaan radium (Ra) adalah sebagai berikut :
➢ Digunakan dalam bidang kedokteran, misalnya dalam pengolahan
beberapa penyakit kanker.

17
➢ Digunakan untuk membuat cat bercahaya (luminous paint) yang
digunakan piringan jam, tombol pintu atau benda-benda lain agar tampak
bercahaya (berpijar) dalam kegelapan.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Logam alkali tanah adalah enam unsur kimia dalam kolom 2 pada Tabel
periodik. Mereka adalah berilium, magnesium, kalsium, stronsium, barium, dan
radium. Unsur-unsurnya memiliki sifat yang sangat mirip: mereka semua adalah
logam berkilau, putih keperakan, agak reaktif pada suhu dan tekanan standar.
Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang
termasuk ke dalam golongan II A yaitu: Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium
(Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena
memiliki sifat-sifat seperti logam. Unsur alkali tanah memiliki reaktivitas tinggi,
sehingga tidak ditemukan dalam bentuk monoatomik, unsur ini mudah bereaksi
dengan oksigen, dan logam murni yang ada di udara, membentuk lapisan luar pada
oksigen. Selain itu alkali tanah juga punya manfaat bagi kehidupan manusia, baik
dibidang industri, rumah tangga maupun dalam bidang kesehatan. Sebutan alkali
tanah untuk logam golongan II A dikarenakan logam-logam tersebut umumnya
ditemukan dalam bentuk senyawa sukar larut di dalam tanah.

B. Saran

Sebaiknya kita sebagai pelajar tidak hanya mempelajari golongan alkali


tanah hanya dibuku saja, akan lebih baik apabila kita juga bisa langsung belajar dari
alam dan mengaplikasikan serta mengaitkannya dengan ilmu yang ada. Sehingga
kita dapat memanfaatkan golongan alkali tanah.

19
DAFTAR PUSTAKA

Cotton dan Wilkinson. 1976. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI Press.

Housecroft, C. E., & Sharpe, A. G. (2008). Inorganic Chemistry Edition Third.


England: Pearson Education Limited.

Lestari, D. Y. 2010. Kajian modifikasi dan karakterisasi zeolit alam dari berbagai
negara. In Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia.

Petrucci, H.Ralph. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat
Jilid 3. Jakarta : Erlangga.

Sugiyarto, Kristian. H dan Retno D. Suyanti. 2010. Kimia Anorganik Logam.


Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sunardi. 2006.116 Unsur Kimia: Deskripsi dan Pemanfaatannya. Bandung: Yrama


Widya.

Suyanta. 2013. Buku Ajar Kimia Unsur. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

20

Anda mungkin juga menyukai