Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada teman-teman kami yang senantisa mendukung
kami untuk menyelesaikan makalah ini sesegera mungkin. Makalah ini kami buat satu jilid yang
berisi tentang “Alkali dan Alkali Tanah”.
Makalah ini menjelaskan tentang keberadaan alkali dan alkali tanah di alam, sifat-sifat
alkali dan alkali tanah, dan kegunaan alkali dan alkali tanah itu sendiri. Dalam tiap subbab yang
dibahas merupakan informasi yang sesuai dengan materi yang sedang dibahas. Makalah ini
disajikan secara sistematis sehingga memudahkan siswa untuk memahaminya.
Kami menyadari pada makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, Kami
senantiasa mengharap masukan dan kritikan yang bersifat membangun demi menyempurnakan
makalah kami yang berikutya
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan senantiasa menjadi sahabat
dalam belajar untuk meraih prestasi yang gemilang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Unsur merupakan zat tunggal yang sederhana. Unsur dapat ditemukan dalam keadaan
bebas maupun di dalam tanah. Wujud dari unsur pun berbeda antara satu dengan lainnya. Ada
yang berwujud padat ada pula yang berwujud cair. Dari sistem periodik kita mengetahui bahwa
ada 90 buah unsur yang terdapat dialam serta ditambah belasan unsur buatan. Selain memiliki
wujud yang berbeda, setiap unsur juga memiliki perbandingan berat dan jumlah atom yang
beraneka ragam. Ada yang besar, sedang maupun kecil.
Kita telah mengetahui bahwa unsur alkali terdapat pada golongan I A (kecuali hydrogen)
sedangkan unsur alkali tanah terdapat pada golongan II A. Unsur-unsur alkali terdiri dari logam
Li, Na, K, Rb, Cs, Fr. Unsur-unsur alkali ini memiliki kereaktifan yang besar. Sedangkan unsur-
unsur alkali tanah terdiri dari logam Be, Mg, Ca, Sr dan Ra. Unsur-unsur alkali tanah ini pada
umumnya ditemukan didalam tanah.
Logam-logam alkali dan alkali tanah disebut juga logam-logam blok s karena hanya terdapat
satu atau dua elektron pada kulit terluarnya. Elektron terluar ini menempati tipe orbital s (sub
kulit s) dan sifat logam-logam ini seperti energi ionisasi (IE) yang rendah, ditentukan oleh
hilangnya elektron s ini membentuk kation. Golongan 1 Logam Alkali yang kehilangan satu
elektron s1 terluarnya menghasilkan ion M+ dan Golongan 2 Logam Alkali Tanah yang
kehilangan dua elektron s2 terluarnya menghasilkan ion M2+. Sebagai akibatnya, sebagian besar
senyawa dari unsur-unsur Golongan 1 dan 2 cenderung bersifat ionik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja unsur-unsur yang termasuk dalam logam alkali dan alkali tanah?
2. Bagaimana contoh kelimpahan logam alkali dan alkali tanah di alam?
3. Bagaimana sifat fisika dan kimia dari logam alkali dan alkali tanah?
4. Apa saja persenyawaan terpenting yang ada di dalam logam alkali dan alkali tanah?
5. Bagaimana cara memperoleh logam alkali dan alkali tanah serta bagaimana cara
pengolahannya?
6. Apa saja kegunaan logam alkali dan alkali tanah?
7. Apa saja dampak dari penggunaan logam alkali dan alkali tanah?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui unsur-unsurlogam alkali dan alkali tanah
2. Mengetahui kelimpahan unsur-unsur logam alkali dan alkali tanah di alam
3. Mengetahui sifat fisika dan kimia dari logam alkali dan alkali tanah
4. Mengetahui persenyawaan terpenting yang ada di dalam logam alkali dan alkali tanah
5. Mengetahui cara memperoleh logam alkali dan alkali tanah serta cara pengolahannya
6. Mengetahui kegunaan logam alkali dan alkali tanah
7. Mengetahui dampak dari penggunaan logam alkali dan alkali tanah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Unsur-Unsur Golongan Alkali & Alkali Tanah
Unsur-Unsur Golongan Alkali
Unsur Simbol
Litium Li
Natrium Na
Kalium K
Rubidium Rb
Cesium Cs
Fransium Fr
B. Sifat Fisika :
2) Alkali Tanah
A. Sifat Kimia
1.Dapat bereaksi dengan air membentuk basa
Ca + 2 H2O → Ca(OH)2 + H2(g)
2. Bereaksi dengan oksigen membentuk oksida basa
Sr + O2 → 2 SrO
3. Dapat bereaksi dengan hydrogen membentuk senyawa hidrida
Mg + H2 → MgH2
4. Dapat bereaksi dengan Nitrogen membentuk senyawa Nitrida
Mg + N2 → Mg3N2
5. Warna nyala logam alkali tanah
D. SenyawaTerpenting
1. Alkali
Senyawaan Natrium
Natrium klorida (NaCl), merupakan bahan baku pembuatan garam dapur, NaOH,
Na2CO3.
Natrium hidrosikda atau soda kaustik (NaOH). Digunakan dalam industri pembuatan
sabun, kertas dan tekstil, dalam kaleng minyak digunakan untuk menghilangkan belerang.
Soda cuci (Na2CO3), zat pembersih (cleanser) peralatan rumah tangga, industri gelas.
Natrium hidroksi karbonat (NaHCO3) atau soda kue, campuran pada minuman dalam
botol.
Natrium nitrat (NaNO3), pupuk, sebagai pereaksi dalam pembuatan senyawa nitrat yang
lain.
Natrium nitrit (NaNO2), pembuatan zat warna (proses diazotasi), pencegahan korosi.
Natrium sulfat (Na2SO4) digunakan sebagai obat pencahar (cuci perut), zat pengering
untuk senyawa organik.
Natrium tiosulfat (Na2S2O3), larutan pencuci dalam fotografi.
Na3AlF6, pelarut dalam sintesis logam alumunium.
Natrium sulfat dekahidrat (Na2SO4.10H2O) digunakan oleh industri pembuat kaca.
Na3Pb8 : sebagai pengisi lampu Natrium.
Natrium peroksida (Na2O2): pemutih makanan.
Na-benzoat, zat pengawet makanan dalam kaleng, obat rematik.
Na-sitrat, zat anti beku darah.
Na-glutamat, penyedap masakan (vetsin).
Na-salsilat, obat antipiretik (penurun panas).
Senyawaan Kalium
Kalium oksida (KO2), digunakan sebagai konverter CO2 pada alat bantuan pernafasan.
Gas CO2 yang dihembuskan masuk kedalam alat dan bereaksi dengan KO2 menghasilkan
O2.
Kalium klorida (KCl), pupuk, bahan pembuat logam kalium dan KOH .
Kalium hidroksida (KOH), bahan pembuat sabun mandi, elektrolit batu baterai batu
alkali.
Kalium bromida (KBr), obat penenang saraf (sedative), pembuat plat potografi
KClO3, bahan korek api, mercon, zat peledak, ditambahkan pada garam dapur sebagai
sumber iodium sehingga dikenal sebagai garam beriodium.
K2Cr2O7, zat pengoksidasi (oksidator).
KMnO4, zat pengoksidasi.
Kalium nitrat (KNO3), bahan mesiu.
2. Alkali Tanah
MgO(magnesia) dicampur dengan tanah liat dijadikan bata tahan api untuk tanur.
CaO (kapur tohor) dengan air segera membentuk Ca(OH)2 (kapur jati). Oleh karena itu
CaO digunakan untuk pengering
Mg(OH)2 sebagai antasida (obat maag) untuk menetralkan asam lambung.
MgCO3 untuk pasta gigi dan kosmetik.
BaCO3 untuk racun tikus.
CaCO3 merupakan senyawa kalsium terbanyak di alam, berupa kalsit, marmer, batu
kapur, dan mutiara.
MgSO4.7H2O merupakan garam inggris sebagai zat pencahar.
BaSO4 bahan pembuatan cat putih.
CaSO4. 2H2O dikenal dengan nama gips.
MgCl2 digunakan sebagai magnesia mixture (campuran MgCl2,NH4Cl).
1) Alkali
1. Litium (Li)
Litium tidak ditemukan sebagai unsur tersendiri di alam; ia selalu terkombinasi dalam
unit-unit kecil pada batu-batuan berapi dan pada sumber-sumber mata air. Mineral-
mineral yang mengandung litium contohnya: lepidolite, spodumeme.
Logam ini diproduksi secara elektrolisis dari fusi klorida. Secara fisik, litium tampak
keperak-perakan, mirip natrium (Na) dan kalium (K), anggota seri logam alkali. Litium
bereaksi dengan air, tetapi tidak seperti natrium. Litium memberikan nuansa warna
pelangi yang indah jika terjilat lidah api, tetapi ketika logam ini terbakar benar-benar,
lidah apinya berubah menjadi putih.
2. Kalium (K)
Kalium tidak ditemukan tersendiri di alam, tetapi diambil melalui proses elektrolisis
hidroksida. Metoda panas juga lazim digunakan untuk memproduksi kalium dari
senyawa-senyawa kalium dengan CaC2, C, Si, atau Na.
3. Rubidium (Rb)
Rubidium dianggap sebagai elemen ke-16 yang paling banyak ditemukan di kerak
bumi. Rubidium ada di pollucite, leucite dan zinnwaldite, yang terkandung sekitar 1%
dan dalam bentuk oksida. Ia ditemukan di lepidolite sebanyak 1,5% . Mineral-mineral
Kalium, seperti yang ditemukan pada danau Searles, California, dan Kalium Klorida yang
diambil dari air asin di Michigan juga mengandung Rubidium.
4. Cesium (Cs)
Unsur ini juga dapat diisolasi dengan cara elektrolisis fusi sianida. Cesium murni
yang bebas gas dapat dipersiapkan dengan cara dekomposisi panas Cesium azida.
5. Fransium (Fr)
1. Berilium (Be)
Berilium diperoleh dari elektrolisis lelehan Berilium Klorida. NaCl ditambahkan pada
pelelehan sebagai elektrolit sebab BeCl2 mula-mula bersifat kovalen dan sangat sedikit
menghantar listrik. Selama elektrolisis, logam kurang aktif. Berilium dihasilkan pada katoda
dan Cl2 menempel pada anoda.
2. Magnesium (Mg)
Magnesium diekstraksi dari bijih tambang dalam tanah atau dari laut. Apabila mineral
dolumit diekstraksi dan pemanasan awal bijih tersebut pada temperatur tinggi (kalsinasi)
yang diikuti dengan penguraian karbonat-karbonatnya membentuk oksida-oksidanya.
Oksida-oksida campuran direaksikan dengan air laut (yang mengandung Mg2+). Air
akan mengubah oksida tersebut menjadi hidroksida-hidroksida.
3. Kalsium (Ca)
Kalsium dapat didapatkan dengan menghidrolisis leburan garam kloridanya. Logam
Ca akan terbentuk pada katoda dan terbentuk gas Cl2 pada anoda.
4. Stronsium (Sr)
Dapat dipersiapkan dengan cara elektrolisis klorida terfusi yang bercampur dengan
kalium klorida atau bisa juga dengan cara mereduksi stronsium oksida dengan alumunium di
dalam vakum pada suhu dimana stronsium tersuling.
5. Barium (Ba)
Barium, seperti halnya Kalsium, dapat dihasilkan dari proses elektrolisis leburan
garam kloridanya. Proses ini menghasilkan logam Ba dan gas Cl2.
6. Radium (Ra)
Radium bersifat radioaktif dan terbentuk dari peluruhan radioaktif unsur-unsur berat.
Radium umumnya didapatkan sebagai impiritis dalam incheblend atau dari hasil sisa
pemrosesan uranium.
F. Kegunaan
1) Alkali
Litium (Li)
- Digunakan pada proses yang terjadi pada tungku peleburan logam (misalnya baja).
- Digunakan untuk mengikat karbondioksida dalam sistem ventilasi pesawat dan kapal
selam.
- Digunakan pada pembuatan bom hidrogen.
- Litium karbonat digunakan pada proses perawatan penyakit atau gangguan sejenis
depresi.
Natrium ( Na )
Kalium (K)
Rubidium (Rb)
Cesium (Cs)
- Digunakan untuk menghilangkan sisa oksigen dalam tabung hampa.
- Karena mudah memancarkan elektron ketika disinari cahaya, maka cesium digunakan
sebagai keping katoda photosensitive pada sel foto listrik.
- Isotop radioaktif cesium-137 yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir digunakan dalam
bidang kedokteran dan penelitian.
Fransium (Fr)
Untuk Fransium (Fr), karena umurnya pendek, penggunaan Fr terbatas dan tidak secara
komersial. Fr telah digunakandalam penelitian biologi untuk mempelajari organ tubuh
tikus.
2) Alkali Tanah
Berilium (Be)
- Logam berilium dipakai pada tabung sinar X, komponen reaktor atom, dan pembuatan
salah satu komponen televisi.
- Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermasa
lebih ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi pesawat Jet.
- Berilium digunakan dalam pembuatan berbagai alat komputer, pegas jam tangan dan
peralatan yang memerlukan keringanan, ketegaran dan kestabilan dimensi.
Magnesium (Mg)
Kalsium (Ca)
Stronsium (Sr)
- Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah apabila digunakan untuk
bahan kembang api.
- Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca televisi
berwarna dan komputer.
Barium (Ba)
Radium (Ra)
1) Alkali
Litium
Menyebabkan ledakan.
Mengakibatkan terbentuknya kabut (gas) yang sangat beracun.
Bila terhirup akan menyebabkan sensasi seperti terbakar, batuk, sulit bernafas, dan juga
luka pada tenggorokan.
Kontak dengan kulit menyebabkan kulit terbakar dan terasa sakit.
Kontak pada mata akan menyebakan mata memerah, rasa sakit dan rasa pedih yang
mendalam.
Jika termakan akan menyebabkan kram perut, sakit di bagian perut, sensasi terbakar,
kolaps, dan sampai kematian (Morie, 2010).
Bersifat sangat korosif dan berbahaya bagi ikan yang hidup di air.
Natrium
Kontak antara natrium dengan air, akan menghasilkan natrium hidroksida NaOH yang
dapatmengiritasi kulit, hidung, tenggorokan, dan mata.
Dapat menyebabkan batuk dan bersin.
Eksposur secara berlebihan akan menyebabkan kesulitan bernafas, bronkitis kimia, dan
kontak dengan kulit dapat menyebabkan iritasi, kulit melepuh dan kerusakan yang bersifat
permanen.
Kontak dengan mata dapat menyebabkan cacat permanen sampai kebutaan.
Kalium
Tekanan darah tinggi.
Stroke.
Penyakit Ulseratif Kolitis (IBD) yaitu gangguan penyerapan di usus halus.
Ketika kalium terlalu banyak dalam tubuh, otor dan syaraf bisa korsleting.’
Menyebabkan penyakit ginjal.
Rubidium
Rubidium mudah bereaksi dengan kelembaban kulit untuk membentuk rubidium hidroxid,
yang menyebabkan luka bakar dari mata dan kulit.
Jika tertelan, rubidium bisa bertindak sebagai racun.
Cesium
Pencemaran unsur radioaktif Cesium yang terserap oleh tubuh, dalam jangka panjang
adalah dapat memicu kanker darah.
Memancarkan radiasi yang merusak jaringan serta otot.
Fransium
Jika fransium banyak terkontaminasi terhadap tubuh dapat menyebabkan napas
memendek, rasa tegang dan panas di dada.
Menyebabkan peradangan paru jika terhirup secara langsung.
Fransium juga berdampak terhadap ketidaksuburan dan kecacatan bayi.
2) Alkali Tanah
Berlium (Be)
Logam ini bisa sangat berbahaya ketika terhirup karena dapat merusak paru-paru dan
menyebabkan pneumonia.
Gangguan paru-paru berbahaya yang juga dapat merusak organ-organ lain, seperti hati.
Menghirup berilium di tempat kerja merupakan penyebab utama terjadinya beriliosis.
Berilium juga dapat memicu reaksi alergi pada orang-orang yang sangat peka terhadap
bahan kimia ini.
Mempertinggi resiko terjadinya kanker dan kerusakan DNA.
Magnesium (Mg)
Tidak terdapat bukti bahwa magnesium memicu keracunan sistemik meskipun diambil
melebihi kebutuhan harian.
Mengambil suplemen magnesium secara berlebih bisa memicu kelemahan otot, lesu, dan
kebingungan.
Magnesium diyakini tidak menimbulkan efek karsinogenik, mutagenik, atau teratogenik.
Paparan uap magnesium oksida hasil pembakaran, pengelasan, atau pencairan logam
dapat menyebabkan berbagai keluhan seperti demam, menggigil, mual, muntah & nyeri
otot.
Ledakan bisa terjadi jika bubuk atau butiran magnesium tercampur dengan udara.
Kalsium (Ca)
Asupan lebih dari 2,5 gram kalsium per hari tanpa kebutuhan medis dapat mengarah pada
pembentukan batu ginjal.
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan lesu, banyak keringat, gelisah, sesak napas,
menurunnya daya tahan tubuh, kurang nafsu makan, sembelit, berak-berak, insomnia,
kram, dan osteoporosis.
Stronsium (Sr)
Stonsium radioaktif dapat menyebabkan gangguan berbagai tulang dan penyakit, termasuk
kanker tulang.
Orang bisa terpapar tingkat kecil (radioaktif) strontium dengan menghirup udara atau debu,
makan makanan, air minum, atau melalui kontak dengan tanah yang mengandung
strontium.
Strontium kromat diketahui menyebabkan kanker paru-paru.
Namun pada anak-anak, asupan strontium dalam konsentrasi tinggi dapat memicu masalah
pertumbuhan tulang.
Serapan terlalu tinggi strontium radioaktif menyebabkan anemia dan kekurangan oksigen,
dan pada konsentrasi yang sangat tinggi diketahui menyebabkan kanker sebagai akibat
dari kerusakan bahan genetik dalam sel.
Barium (Ba)
Bahaya barium (Ba) bagi kesehatan manusia yaitu, dalam bentuk serbuk, mudah terbakar
pada temperatur ruang.
Dalam jangka panjang, dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dan terganggunya
sistem saraf.
Semua air atau asam larut senyawa barium beracun.
Pada dosis rendah, barium bertindak sebagai stimulan otot, sedangkan dosis yang lebih
tinggi mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan penyimpangan jantung, tumor,
kelemahan, kegelisahan dan kelumpuhan.
Radium (Ra)
Mengakibatkan efek kesehatan, seperti gigi fraktur, anemia dan katarak.
Ketika pemaparan berlangsung selama jangka waktu yang panjang radium bahkan
menyebabkan kanker dan eksposur pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
o Logam Alkali
- Unsur-unsur alkali terdiri dari logam Li, Na, K, Rb, Cs, Fr.
- Unsur-unsur golongan I A umumnya mudah ditemukan dalam mineral.
- Logam Alkali sangat reaktif dan kelarutannya besar.
- Sifat yang umum dimiliki oleh logam alkali adalah sebagai konduktor panas yang
baik, titik didih tinggi, permukaan berwarna abu-abu keperakan.
- Senyawaan Alkali sangatlah berperan dalam kehidupan manusia sehari baik dalam
bidang industri, lingkungan, maupun kesehatan.
- Cara memperoleh Alkali yaitu dalam bentuk mineral-mineral penyusunnya kemudian
ada yang melalui reaksi kimia.
- Kegunaan Alkali dalam kehidupan sehari-hari sangatlah banyak baik dalam bidang
ilmiah, lingkungan maupun kesehatan.
B. Saran
Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena masih banyak
ilmu-ilmu yang didapat dari berbagai sumber.
Sebaiknya mencari sumber lain untuk lebih memperdalam materi mengenai Kimia Unsur.
Alangkah baiknya jika mempelajari juga unsur-unsur kimia yang lain dalam tabel
periodik.
DAFTAR PUSTAKA