Anda di halaman 1dari 7

AUTOBIOGRAFI

ERVATAMIA SYAH DEVI RAGATA

Namaku Ervatamia Syah Daviragata. Teman - temanku biasa


memanggilku “Dep” atau “Dev”. Entah kenapa mereka memanggil
namaku dengan akhiran “P”, mungkin karena mudah untuk
dihafalkan. Alhamdulillah aku lahir dengna selamat pada tanggal 23
Januari 2002 tepat pada hari Rabu di kota Lumajang.

Aku berasal dari keluarga yang sederhana. Nama ayahku Hasanuddin mempunyai istri
yang sekarang menjadi ibuku, beliau bernama Luluk Munfarida. Aku anak pertama dari 3
bersaudara, Aku terlahir tidak sendiri. Aku mempunyai saudara kembar yang wajahnya identik
denganku dan Dia bernama Ervatamia Sya Devarigata. Saudara kembarku satu sekolah
denganku bahkan satu kelas juga denganku. Aku juga mempunyai adik bungsu yang cantik dan
pintar, Dia duduk di kelas 3 SD Labruk Kidul.
Kurang lebih 9 tahun yang lalu aku masih duduk di bangku TK Muslimat NU 02, lalu
melanjutkan bersekolah 1 tahun berada di MI Labruk Kidul dan 5 Tahun di SDN Tumpeng 01,
sehingga aku melakukan wisuda di SDN Tumpeng 01. Setelah pendidikan SD ku terjalani, aku
melanjutkan pendidikanku di SMP AN - NUR yang tidak hanya bersekolah tapi juga belajar
ilmu agama di pondok pesantren AN - NUR 3 Bululawang Malang. Aku mendapat banyak sekali
pengalaman dan pembelajaran yang sebelumnya tidak aku ketahui. Setiap sekolah aku hanya
akan bertemu dan belajar bersama teman perempuan hanyalah guru - guru yang mengajariku
saja yang laki - laki. Tiga tahun seperti 3 hari saja untukku. Aku tidak berhenti disini, aku tetap
melanjutkan pendidikanku ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SMA yang terletak di pulau kecil
yang bernama SMA Negeri 1 Sangkapura. Sejak SMP aku memang jauh dari orang tua sampai
sekarang aku pun jauh dari orang tua. Sebenarnya sulit, tapi demi cita - cita, aku harus bisa.
Sekarang aku sedang menempuh pendidikan SMA ku dari pulau kecil ini.
Aku juga mempunyai kegemaran dalam bidang olahraga yaitu bermain volly, meskipun
sebenarnya aku tidak bisa tetapi aku hanyalah gemar melakukannya. Aku suka semua warna
tetapi ada yang paling mengesankan dalam hidupku, aku lebih menyukai warna abu - abu dan
hitam. Cita - cita yang harus aku capai adalah menjadi seorang perawat mesikipun terkadang aku
taku ketika memberi betadune pada orang yang terluka, tetapi itu tidak akan menjadi penghalang
untuk mengejar cita - cita. Karena aku tahu itu hanyalah ketakutan yang timbul pada diriku.
Prinsip hidupku adalah ilmu tidka bisa diraih dengan mengistirahatkan badan (ogah - ogahan)
dan orang tuaku selalu mengkokohkan prinsip dalam keluargaku yaitu jadikan yang sunnah itu
wajib.
AUTOBIOGRAFI
ERVATAMIA SYAH DEVARIGATA

Nama saya Ervatamia Syah Devarigata. Awalnya nama saya


adalah Diva dan saudara kembar saya adalah Davi, namun karena orang
Desa saya sulit untuk memanggil Diva dan Devi akhirnya muncullah
nama Deva dan Devi dan nama tersebut kokoh hingga sekarang. Nama
panggilan saya ketika di Pondok adalah Ndep. Seringkali juga di panggil
upin upin, karena saya mempunyai saudara kembar.

Saya lahir di Lumajang pada tanggal 23 Januari 2002. Selisih saya dan kakak saya adalah
10 menit kurang. Nama ayah saya adalah Hasanuddin berasal dari Bawean dan nama ibu saya
adalah Luluk Munfaridah berasal dari Lumajang. Ayah dan ibu saya bertemu di Kota Malang
hingga menikah dan menetap di Lumajang. Saya mempunyai 3 saudara, kakak saya sekaligus
menjadi saudara kembar saya bernama Ervatamia Syah Deviragata. Saya juga mempunyai adik
yang bernama Azwa Lisyawah Syah Ramadhani.
Adik saya masih duduk di bangku kelas 3 SD Labruk Kidul. Adik saya sangat cantik dan
pintar. Dia mampu membuat saya tersenyum kembali ketika saya sedang sedih. Pendidikan
saudara kembar saya sama dengan saya mulai dari perut ibu saya. Saya dan saudara kembar saya
selalu bersama, terkecuali pada saat saya dan kakak saya berumur satu tahun kami terpisah,
namun hanyalah sebentar. Pada pendidikan TK saya menghabiskan di TK Muslimat NU 02,
sekolah yang tak jauh dari rumah saya. Setelah itu saya melanjutkan di MI Labruk Kidul hanya
satu tahun saja, dan disambung di SDN Tumpeng 01 hingga lulus SD. Kemudian saya
bersekolah di SMP AN - NUR. Tidak hanya sekolah formal, tetapi juga sekolah nonformal. Saya
menempuh sekolah nonformal atau biasa disebut Madrasah Diniyah di Pondok pesantren AN -
Nur 3. Setiap pagi saya sekolah nonformal, ketika siang hari saya bersekolah formal. Masa SMP
saya terlampui dengan suka duka bersama teman saya. Teman saya tidak hanya dari sekitar Kota
Malang saja, tetapi dari banyak kota, dari situlah saya bertemu dengan mereka. Mereka sudah
saya anggap bagian keluarga saya. Saya melanjutkan SMA di SMA N 1 Sangkapura yang
tepatnya berada di Pulau kecil tempat ayah saya lahir, yaitu Pulau Bawean. Teman saya di SMA
sangat baik dan saya senang berteman dengan mereka. Sempat tidak percaya, bahwa saya
bersekolah di Pulau yang sangat indah ini. Takdirlah yang membawa saya untuk bersekolah
disini. Tetapi saya sangat mensyukurinya meskipun saya harus jauh dari orang tua. Memang
berat, tetapi saya harus menjalaninya dengan ikhlas dan tabah dengan harapan dapat menjadikan
saya sukses suatu saat nanti.
Saya mempunyai kegemaran bermain basket, meskipun saya tidak terlalu menguasainya.
Selain itu, kegemaran saya adalah olahraga. Setiap malam menjelang tidur saya tidak pernah
lupa untuk berolah raga dengan harapan menjadi lebih tinggi. Warna kesukaan saya adalah
semua warna dan cita - cita saya saya ketika TK adalah menjadi Polwan. Ketika SMP ingin
menjadi guru, lalu ketika SMA ingin menjadi perawat. Cita - cita belum menetap tetapi
keinginan kedua orang tua saya adalah sebagai perawat. Motto saya dalah jika mereka bisa
kenapa tidak dengan saya. Dan orang tua saya selalu mengkokohkan prinsip dalam keluarga
saya adalah jadikan yang Sunnah menjadi Wajib.
AUTOBIOGRAFI
EMYLIA RUZNAIZA

Namaku Emylia Ruznaiza, itu adalah nama yang sangat


indah yang telah kedua orang tuaku berikan, kata kedua orang
tuaku sebelum tali pusarku lepas namaku masih Safina, tapi nama
itu hanya diberikan sebelum tali pusar ku lepas, setelah tali
pusarku lepas namaku kembali lagi ke Emylia Ruznaiza, bidan
yang telah melahirkanku dia menyebut aku sebagai Emulia
Kontesya tapi sebenarnya hanya sebutan dia kepadaku. Nama
panggilan aku Emy, aku biasanya sering dipanggil Miming sama
orang - orang yang dekat dengan aku, entah itu keluargaku, orang
kampung, teman bermain, dan teman sekolahku.
Tempat tanggal lahirku Gresik, 20 April 2002, alamatku Dsn. Sungaitirta Ds.
Sungairujing Kec. Sangkapura, nama ayahku Mahrus Ali dan nama ibuku Junaizah. Aku tidak
mempunyai saudara kandung karena aku adalah anak tunggal. Ibuku dilahirkan di Pulau Seribu
dan ayahku dilahirkan di Sungaitirta. Aku dan kedua orang tuaku sekarang tinggal di Sungaitirta.
Waktu TK aku sekolah di TK Dharmawanita Persatuan Sungairujing dan lulus pada
tahun 2008, kemudian aku melanjutkan sekolah formal di SD Negeri 1 Sungairujing selain
sekolah formal aku juga sekolah non formal di MDU Hidayatul Mubtadiin. Sekolah formal dan
non formal lulusnya bersamaan yaitu pada tahun 2014. Kemudian aku melanjutkan sekolah di
SMP Negeri I Sangkapura selama 3 tahun dan lulus pada tahun 2017 dan sesudah lulus pada
tahun 2017. Sesudah lulus SMP aku memilih untuk melanjutkan di SMA Negeri I Sangkapura
dan sekarang aku duduk di kelas X MIA 3 yang di wali kelasi oleh ibu Hamimah.
Warna kesukaanku warna biru, merah, dan abu - abu, aku sangat suka dengan yang
namanya olahraga apalagi Badminton dan Bola Volly. Sejak TK aku bercita - cita ingin menjadi
polisi dan di SD aku bercita - cita ingin menjadi Guru dan di SMP aku bercita - cita ingin
menjadi perawat tetapi kedua orang tuaku menyarankan untuk menjadi guru olahraga, tetapi
untuk saat ini cita - citaku masih belum tetap.
Mottoku adalah “ Satu kali gagal maka bangkitlah dan teruslah mencoba” dan mottoku
selanjutnya “Selagi dia bisa mengapa kau tidak” tapi kedua orang tuaku memberi sengat “Selagi
aku masih bisa mencoba maka coba - coba dan cobalah”.
AUTOBIOGRAFI
EMYLIA RUZNAIZA

Namaku Emylia Ruznaiza, itu adalah nama yang


sangat indah yang telah kedua orang tuaku berikan, kata
kedua orang tuaku sebelum tali pusarku lepas namaku
masih Safina, tapi nama itu hanya diberikan sebelum tali
pusar ku lepas, setelah tali pusarku lepas namaku kembali
lagi ke Emylia Ruznaiza, bidan yang telah melahirkanku
dia menyebut aku sebagai Emulia Kontesya tapi
sebenarnya hanya sebutan dia kepadaku. Nama panggilan
aku Emy, aku biasanya sering dipanggil Miming sama
orang - orang yang dekat dengan aku, entah itu keluargaku,
orang kampung, teman bermain, dan teman sekolahku.
Tempat tanggal lahirku Gresik, 20 April 2002, alamatku Dsn. Sungaitirta Ds.
Sungairujing Kec. Sangkapura, nama ayahku Mahrus Ali dan nama ibuku Junaizah. Aku tidak
mempunyai saudara kandung karena aku adalah anak tunggal. Ibuku dilahirkan di Pulau Seribu
dan ayahku dilahirkan di Sungaitirta. Aku dan kedua orang tuaku sekarang tinggal di Sungaitirta.
Waktu TK aku sekolah di TK Dharmawanita Persatuan Sungairujing dan lulus pada
tahun 2008, kemudian aku melanjutkan sekolah formal di SD Negeri 1 Sungairujing selain
sekolah formal aku juga sekolah non formal di MDU Hidayatul Mubtadiin. Sekolah formal dan
non formal lulusnya bersamaan yaitu pada tahun 2014. Kemudian aku melanjutkan sekolah di
SMP Negeri I Sangkapura selama 3 tahun dan lulus pada tahun 2017 dan sesudah lulus pada
tahun 2017. Sesudah lulus SMP aku memilih untuk melanjutkan di SMA Negeri I Sangkapura
dan sekarang aku duduk di kelas X MIA 3 yang di wali kelasi oleh ibu Hamimah.
Warna kesukaanku warna biru, merah, dan abu - abu, aku sangat suka dengan yang
namanya olahraga apalagi Badminton dan Bola Volly. Sejak TK aku bercita - cita ingin menjadi
polisi dan di SD aku bercita - cita ingin menjadi Guru dan di SMP aku bercita - cita ingin
menjadi perawat tetapi kedua orang tuaku menyarankan untuk menjadi guru olahraga, tetapi
untuk saat ini cita - citaku masih belum tetap.
Mottoku adalah “ Satu kali gagal maka bangkitlah dan teruslah mencoba” dan mottoku
selanjutnya “Selagi dia bisa mengapa kau tidak” tapi kedua orang tuaku memberi sengat “Selagi
aku masih bisa mencoba maka coba - coba dan cobalah”.
“ VERY AFRAID “

In the Sunday. While night day. I and my family want to go home after from grandmother’s
home to use car. On the time journey, we through grave very eerie with rain the swift we not
forget to praying when we through. I frightened when I see people the talking in side page cara,
clothing white and not have head and blouse many blood. I just silent because I very afraid.
Arrive in the home my after and my mother telling happening strange also when through grave
that. My father and my mother is see people banana tree the bring, but not have hand, foot, and
head. Banana tree that as talk self. Banana tree that still very good tree that still fresh and still
hace root. My father not feel afraid of while that because in the bach we car there is car. Car that
shine we car strange again the car that evident be lost when was through grave that when trere is
people banana tree. My father stop because that tree through in front car, but I and my younger
sister not free for praying. After long teeling I not brace for sleeping self and not brave for go
bath room self I am very afraid.
In the Sunday, I go to school with my friends when I listened my teacher. Suddenly, my
stomach feel sick and I felt dizly. But I restrained sick in my body. I tried close the my eyes. So
that I didn’t feel sick. But I restrained sick in my body. I tried close the my eyes. So that I didn’t
feel sick. But I haven’t stand again, and then, I were chosen for going to bathroom. I was
thought, if I washed my face with water taste my sick will were lost. I will to invited my friends
but they slept. Then, I were chosen for going to bathroom. I was thought, if I washed my face
with water taste my sick will were lost. I will toinuited my freinds but they slept. Then, I went to
bathroom. I trod like not know road. I stoped and then trod. When I arrive in front class my
friend. I didn’t conscious if I clashed person. She is turned body and talk rough to me with
intonation angry to me. I only asked his for forgiveness and I talked of expressly. Then, she is
step in to class. I straight fall with my cheek bent to floor. I am not aware. Persons surrounded
carried me to my teacher for treat me. Then, I permissible for return to islmaic boarding school.
Moment of cannot I forgot is when I sick but my friends accompanied because they want not
followed teaching from teacher. Even, my friends in the car cannot seat.

Anda mungkin juga menyukai