Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat, taufiq dan hidayah-Nya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.Kedua kalinya sholawat
serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang telah
mengarahkan kita kepada agama yang diridloi Allah SWT yakni agama Islam. Namun kami
yakin tanpa adanya bimbingan, dorongan, motivasi dan do’a, makalah ini tidak akan
terselesaikan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Selain itu ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Dan semoga makalah ini bisa membawa manfaat bagi kita
khususnya bagi penulis. Amin.

Sangkapura,

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan Makalah ........................................................................................................... 1
D. Manfaat Makalah ......................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 3


A. Identifikasi ................................................................................................................ 3
B. Belajar......................................................................................................................... 3
C. Kesulitan Belajar.......................................................................................................... 3
D. Klasifikasi kesulitan belajar ................................................................................................. 4
E. Karakteristik Siswa Berkesulitan Belajar ............................................................................. 4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 5


A. Identifikasi faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa dilihat dari faktor internal
(faktor dari dalam diri) ........................................................................................................ 5
B. Identifikasi faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa dilihat dari faktor eksternal
(faktor luar dalam diri) ......................................................................................................... 6

BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 8


A. Kesimpulan .............................................................................................................. 8
B. Saran .......................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 9


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dan penunjang bagi kehidupan
manusia, karena manusia merupakan bagian dari mahluk hidup yang memiliki kebutuhan, salah
satu kebutuhan manusia adalah belajar, karena dengan belajar manusia dapat mengetahui
perkembangan ilmu pengetahuan serta dapat mengikuti perkembangan teknologi, sehingga
manusia dapat mengembangkan potensi dirinya dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.
Dalam sebuah proses pembelajaran metode dan pendekatan tidak bisa dipisahkan, karena kedua
unsur ini merupakan alat dan cara yang digunakan untuk menunjang kelancaran suatu
pendidikan.
Aktivitas belajar bagi setiap individu tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar,
keadaan tersebut dipengaruhi oleh cepat lambatnya daya tangkap seseorang terhadap suatu
pelajaran dan cepat daya tangkap dipengaruhi oleh konsentrasi. Ada banyak hambatan-hambatan
untuk mencapai tujuan belajar yang sering kita jumpai dalam aktivitas sehari-hari yang disebut
kesulitan belajar.
Kesulitan belajar adalah suatu ketidakmampuan nyata pada orang-orang yang
mempunyai intelegensi rata-rata hingga superior tetap belajarnya kurang baik, kurang
memuaskan. Kesulitan belajar (learning difficulty)tidak hanya menimpa siswa berkemampuan
rendah saja, tetapi juga dialami oleh siswa yang berkemampuan tinggi. Selain itu, kesulitan
belajar juga dapat dialami oleh siswa yang berkemampuan rata- rata (normal) disebabkan oleh
faktor-faktor tertentu yang menghambat tercapainya kinerja akademik sesuai dengan harapan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
1. Bagaimana proforsi faktor internal penyebab kesulitan belajar pada siswa yang berasal dari
jasmani siswa
2. Bagaimana proforsi faktor internal penyebab kesulitan belajar pada siswa yang berasal dari
psikologis siswa
3. Bagaimana proforsi faktor internal penyebab kesulitan belajar pada siswa yang berasal dari
Emosional
4. Bagaiman proforsi faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa yang berasal dari
lingkungan keluarga
5. Bagaimana proforsi faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa yang berasal dari
lingkungan sekolah
6. Bagaimana proforsi faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa yang berasal dari
lingkungan masyarakat

C. Tujuan Makalah
Secara umum makalah ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penyebab kesulitan
belajar pada siswa dan secara lebih khusus tujuan makalah ini adalah:
1. Mengidentifikasi proforsi faktor internal penyebab kesulitan belajar pada siswa yang berasal
dari jasmani siswa
2. Mengidentifikasi proforsi faktor internal penyebab kesulitan belajar pada siswa yang berasal dari
psikologis siswa
3. Mengidentifikasi proforsi faktor internal penyebab kesulitan belajar pada siswa yang berasal dari
Emosional dan kebiasaan yang salah
4. Mengidentifikasi proforsi faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa yang berasal dari
lingkungan keluarga
5. Mengidentifikasi proforsi faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa yang berasal dari
lingkungan sekolah
6. Mengidentifikasi proforsi faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa yang berasal dari
lingkungan masyarakat
D. Manfaat Makalah
1. Bagi Sekolah
Memberikan masukan bagi sekolah untuk lebih meningkatkan pengawasan dan mutu pendidikan
sehingga tidak ditemui lagi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan sebagai bahan kajian
dalam melaksankan proses belajar mengajar.
2. Bagi Guru Pembimbing
Sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan layanan bimbingan konseling berupa pemberian
layanan pembelajaran bidang bimbingan belajar
3. Bagi Guru Mata Pelajaran
Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kreatifitas dalam belajar dan menggunakan
metode belajar yang lebih menarik sehingga siswa tidak bosan dalam belajar.
4. Bagi Orang Tua Siswa
Memberikan masukan pada orang tua agar meningkatkan perhatian dan pengawasan kepada anak
untuk belajar lebih giat lagi, baik disekolah maupun di rumah, dan membimbing saat anak belajar di
rumah.
5. Bagi Siswa
Agar siswa mendapat gambaran informasi tentang kesulitan belajar yang dialaminya dan agar
siswa lebih konsenterasi dan lebih giat dalam belajar agar tidak terjadi lagi penurunan terhadap prestasi
belajar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Identifikasi
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (1988) identifikasi adalah penetapan atau penentuan
orang atau sesuatu. Adapun tujuan dari identifikasi adalah memperoleh informasi yang dapat digunakan
sebagai landasan dalam menyusun program intervensi yang diharapkan dapat mencegah masalah di
sekolah. Adapun identifikasi yang dimaksud dalam makalah ini adalah upaya untuk menemukan dan
menentukan faktor- faktor yang diperkirakan sebagai penyebab kebiasaan merokok pada remaja.

B. Belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut Slameto (1995:2) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Secara sederhana dari pengertian belajar
sebagaimana yang dikemukakan oleh pendapat di atas, dapat diambil suatu pemahaman tentang hakekat
dari aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu.

C. Kesulitan Belajar
1. Pengertian Kesulitan dalam Belajar
Kesulitan belajar adalah kondisi proses belajar yang ditandai hambatan- hambatan tertentu
untuk mencapai hail belajar (Ahmadi,1990:68). Kesulitan dalam belajar adalah suatu kondisi dimana
kompetensi atau prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan
Kesulitan belajaryang didefenisikan oleh The United States Office of Education (USOE) yang
dikutip oleh Abdurrahman (2003 : 06) menyatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu
gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan
penggunaan bahasa ajaran atau tulisan.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar


Menurut Slameto (2003 : 54), faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar ada dua,
yaitu :
 Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang ada di dalam individu yang sedang belajar. Faktor intern
dibagi menjadi beberapa faktor, yaitu :
1) Jasmani, yang terdiri dari faktor :
a) cacat tubuh atau adanya susunan saraf yang tidak berkembang secara sempurna.
b) Mempunyai penyakit yang sifatnya menahun yang dapat menghambat usaha-usaha
belajar secara optimal.
c) Kelemahan pada unsur pancaindera (misalnya mata/telinga yang tidak
sempurna/cacat) yang dapat mengganggu interaksi dalam proses pembelajaran.
2) Psikologis dan mental, yang terdiri dari faktor:
a) inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.
b) Tingkat kecerdasan rendah.
c) Aktivitas yang tidak terarah,kurang semangat,kurang menguasai ketrampilan.
3) Emosional dan kebiasaan sikap yang salah, terdiri dari faktor :
a) Terdapatnya rasa tidak aman (insecurity).
b) Penyesuaian yang salah terhadap orang – orang.
c) Kurang menaruh minat terhadap pekerjaan sekolah.
d) Malas dan tidak mau belajar.
e) Sering tidak mengkuti pelajaran (bolos).
f) Banyak melakukan aktivitas yang bertentangan dan tidak menunjang aktivitas
sekolah.
 Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Fakekstern dikelompokkan
menjadi tiga faktor, yaitu :
1) Faktor Keluarga, yang meliputi:
a. cara orang tua mendidik
b. relasi antara anggota keluarga
c. suasana rumah
d. keadaan ekonomi keluarga,
e. pengertian orang tua latar
f. besar kecilnya anggota keluarga
g. Tradisi dan kultur keluarga
h. Ketrentaman dan keamanan sosio-psikologis.
2) Faktor Sekolah, yang meliputi:
a. Kelemahan dari system belajar mengajar pada tingkat-tingkat pendidikan.
b. Kurikulum yang seragam, buku sumber yang tidak sesuai dengan tingkat kematangan
dan perbedaan individu.
c. Relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa.
d. Terlalu sering pindah sekolah atau tinggal kelas.
e. Terlalu berat beban belajar (siswa) dan atau mengjar (guru).
f. Ketidaksesuaian sistem pengajaran
g. Terlalu besar populasi siswa dalam kelas, terlalu banyak menuntut kegiatan diluar.
h. disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran,
keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
3) Masyarakat, yang meliputi:
a. kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan
masyarakat.
b. Pengaruh kelompok pergaulan yang tidak edukatif dan merusak moral siswa.

D. Klasifikasi kesulitan belajar


Kesulitan belajar merupakan kelompok kesulitan yang heterogen, sehingga sulit untuk
diklasifikasikan secara spesifik. Namun demikian, pengklasifikasian itu diperlukan dalam
menentukan strategi pembelajaran yang tepat. Kirk dan Gallagher (1989 : 187) menjelaskan
bahwa kesulitan belajar dibedakan dalam kategori besar, yaitu :
1. kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (developmental learning
disabilities).
2. Kesulitan belajar akademik

E. Karakteristik Siswa Berkesulitan Belajar


Seperti telah dijelaskan, murid yang mengalami kesulitan belajar itu memiliki hambatan-
hambatan, sehingga menampakkan gejala-gejala yang bisa diamati oleh orang lain (guru,
pembimbing).
Beberapa gejala sebagai pertanda adanya kesulitan belajar. Misalnya:
1. Menunujukkan prestasi rendah yang dicapai oleh kelompok kelas,
2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan. Ia berusaha dengan keras
tetapi nilainya selalu rendah,
3. Lambat dalam mengerjakan tugas-tugas belajar. Ia selalu tertinggal dengan kawan-
kawannya dalam semua hal, misalnya dalam mengerjakan soal-soal dalam menyelesaikan
tugas-tugas,
4. Menunjukkan sikap yang kurang wajar, seperti: acuh tak acuh, berpura-pura, dusta, dan lain-
lain,
5. Menunjukkan tingkah laku yang berlainan,
6. Anak didik yang tergolong memiliki IQ tinggi, yang secara potensial mereka seharusnya
meraih prestasi belajar yang tinggi, tetapi kenyataannya mereka mendapatkan prestasi
belajar yang rendah,
7. Anak didik yang selalu menunjukkan prestasi belajar yang tinggi untuk sebagian besar mata
pelajaran, tetapi di lain waktu prestasi belajarnya menurun drastis.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identifikasi faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa dilihat dari faktor
internal (faktor dari dalam diri)
Berdasarkan hasil analisis yang telah dipaparkan diatas dengan menggunakan rumus
persentase, maka dapat dilihat bahwa “sebagian” (51.97%) siswa mengalami kesulitan dalam
belajar disebabkan karena faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri diantaranya
faktor jasmani, faktor rohani dan faktor emosi atau kebiasaan yang salah. Hal ini apabila
dibiarkan akan menjadi masalah serius sehingga akan menyebabkan terjadinya penurunan
terhadap prestasi belajar siswa.
Kesulitan belajar adalah kondisi proses belajar yang ditandai hambatan- hambatan
tertentu untuk mencapai hail belajar (Ahmadi,1990:68). Kesulitan dalam belajar adalah suatu
kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang
telah ditetapkan. Anak yang mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademiknya, yang
disebabkan oleh adanya disfungsi minimal otak, atau dalam psikologis dasar, sehingga prestasi
belajarnya tidak sesuai dengan potensi yang sebenarnya, dan untuk mengembangkan potensinya
secara optimal mereka memerlukan pelayanan pendidikan secara khusus
Menurut Slameto (2003 : 54), faktor-faktor internal yang mempengaruhi kesulitan belajar
adalah Jasmani, yang terdiri dari faktor Pertama Jasmani meliputi
: a) cacat tubuh atau adanya susunan saraf yang tidak berkembang secara sempurna.
b) Mempunyai penyakit yang sifatnya menahun yang dapat menghambat usaha-usaha belajar
secara optimal. c) Kelemahan pada unsur pancaindera (misalnya mata/telinga yang tidak
sempurna/cacat) yang dapat mengganggu interaksi dalam proses pembelajaran. Kedua
psikologis dan mental, yang terdiri dari faktor: a) inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan dan kesiapan.
b) Tingkat kecerdasan rendah. c) Aktivitas yang tidak terarah,kurang semangat,kurang
menguasai ketrampilan. Ketiga emosional dan kebiasaan sikap yang salah, terdiri dari faktor :
a) Terdapatnya rasa tidak aman (insecurity), b) Penyesuaian yang salah terhadap orang – orang,
c) Kurang menaruh minat terhadap pekerjaan sekolah d) Malas dan tidak mau belajar. e) Sering
tidak mengkuti pelajaran (bolos).

1. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa dilihat dari faktor internal yaitu
faktor jasmani
Berdasarkan hasil analisis dengan rumus porsentase diketahui bahwa faktor internal
penyebab kesulitan belajar siswa amat kecil (20.31%) dikarenakan faktor jasmani yang meliputi
cacat tubuh, memiliki penyakit dan kelemahan pada panca indra. Hasil makalah ini
menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil siswa mengalami kesulitan dalam belajar
dipengaruhi faktor jasmaninya.
Menurut Slameto (2003;56) salah satu faktor penyebab kesulitan belajar adalah faktor jasmani
atau keadaan fisik siswa seperti cacat tubuh atau salah satu syaraf tubuh yang tidak berkembang,
penyakit yang sifatnya menahun, kelemahan pada panca indra (pendengaran, rabun
Faktor Jasmani dibagi menjadi dua diantaranya faktor kesehatan kesehatan sangat berpengaruh
terhadap proses belajar siswa, jika kesehatan seseorang terganggu atau cepat lelah, kurang
bersemangat, mudah pusing, ngantuk, jika keadaan badannya lemah dan kurang darah ataupun
ada gangguan kelainan alat inderanya. Kedua Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan
kurang baik atau kurang sempurnanya mengenai tubuh atau badan. Cacat ini berupa buta,
setengah buta, tulis, patah kaki, patah tangan, lumpuh, dan lain- lain (Slameto, 2003 : 55).

2. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa dilihat dari faktor internal yaitu
faktor psikologi
Berdasarkan hasil analisis dengan rumus porsentase diketahui bahwa faktor internal
penyebab kesulitan belajar siswa sebagian besar (61.16%) dikarenakan faktor psikologi yang
meliputi intelegensi, perhatian dan kesiapan dan semangat. Hasil makalah ini menunjukkan
bahwa hanya sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam belajar dipengaruhi faktor
psikologinya.
Usaha penanganan faktor psikologis dilakukan oleh guru pembimbing dengan cara melakukan
bimbingan belajar. Oemar Hamalik (2000;46) menyebutkan bahwa bimbingan belajar adalah
suatu proses memberi bantuan kepada individu agar individu itu dapat mengenal dirinya dan
dapat memecahkan masalah-masalah hidupnya sendiri sehingga ia dapat menikmati hidup
dengan bahagia.
Dalam melakukan bimbingan belajar keterlibatan guru mata pelajaran sangat penting
untuk memantau hasil prestasi belajar siswa. Kolaburasi antara guru mata pelajaran dengan guru
bimbingan dan konseling dalam bimbingan belajar mengarahkan kondisi psikologis siswa yang
lebih siap dalam melakukan aktifitas belajarnya.

3. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa dilihat dari faktor internal yaitu
faktor emosi dan kebiasaan yang salah
Berdasarkan hasil analisis dengan rumus porsentase diketahui bahwa faktor internal
penyebab kesulitan belajar siswa sebagian (55.73%) dikarenakan faktor emosi dan kebiasaan
yang salah yang meliputi malas belajar, kurang berminat, sering bolos dan aktifitas yang kurang
menunjang. Hasil makalah ini menunjukkan bahwa hanya sebagian besar siswa mengalami
kesulitan dalam belajar dipengaruhi faktor emosi dan kebiasaan yang salah.
Siswa yang memiliki kesulitan dalam belajar adalah siswa yang bermasalah dalam
belajar, sering bolos dan kurang berminat dalam belajar dan banyak melakukan aktifitas-aktifitas
yang kurang menunjang kegiatan belajarnya disekolah..
Menurut Jersild dan Taisch dalam Nurkencana (1996:214) bahwa minat adalah menyakut
aktivitas-aktivitas yang dipilih secara bebas oleh individu. Minat besar pengaruhnya terhadap
aktivitas belajar siswa, siswa yang gemar membaca akan dapat memperoleh berbagai
pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, wawasan akan bertambah luas sehingga akan
sangat mempengaruhi peningkatan atau pencapaian prestasi belajar siswa yang seoptimal
mungkin karena siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu pelajaran akan mempelajari
dengan sungguh-sungguh karena ada daya tarik baginya.

B. Identifikasi faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa dilihat dari faktor
eksternal (faktor luar dalam diri)
Berdasarkan hasil analisis yang telah dipaparkan diatas dengan menggunakan rumus
persentase, maka dapat dilihat bahwa “sebagian” (45.60%) siswa mengalami kesulitan dalam
belajar disebabkan karena faktor yang berasal dari luar diri siswa itu sendiri diantaranya faktor
keluarga, faktor sekolah dan faktor sosial.

1. Faktor-faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa dilihat dari lingkungan
keluarga
Berdasarkan hasil analisis dengan rumus porsentase diketahui bahwa faktor eksternal
penyebab kesulitan belajar siswa sebagian kecil (39.52%) dikarenakan faktor lingkungan
keluarga yang meliputi perhatian orang tua, keadaan ekonomi dan suasana rumah. Hasil makalah
ini menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil siswa mengalami kesulitan dalam belajar
dipengaruhi faktor lingkungan keluarga.
Sejalan dengan hasil makalah diatas, Amti (2012:17) mengungkapkan faktor-faktor yang
menyangkut lingkungan keluarga antara lain : 1) kemampuan ekonomi orang tua yang kurang
memadai, 2) anak kurang mendapatkan perhatian dan pengawasan orang tua, 3) harapan orang
tua terlalu tinggi terhadap anak, orang tua pilih kasih terhadap anak, 4) hubungan antara anggota
keluarga kurang harmonis.
Selanjutnya pendidikan itu tidak hanya berlangsung di sekolah saja, tetapi juga dalam
lingkungan keluarga. Orang sering beranggapan bahwa tugas mendidik itu hanya dilakukan
dilingkungan sekolah dimana guru berkewajiban untuk mengawasi, mendidik dan orang tua
tidak lebih hanya sekedar mencukupi kebutuhan makan, minum, pakaian dan kebutuhan-
kebutuhan lain yang bersifat kebendaan. Mereka sibuk dengan urusan masing-masing, sehingga
tidak punya waktu lagi untuk mengawasi dan memperhatikan kebiasaan anak-anaknya.
Sebagaimana yang diungkap Amti (2012:73) pendidikan itu tidak hanya berlangsung di
sekolah tetapi juga dalam lingkungan keluarga.
2. Faktor-faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa dilihat dari lingkungan
sekolah
Berdasarkan hasil analisis dengan rumus porsentase diketahui bahwa faktor eksternal
penyebab kesulitan belajar siswa sebagian (53.88%) dikarenakan faktor lingkungan sekolah
yang meliputi faktor yang berasal dari guru sekolah, kurikulum sekolah dan kondisi
sekolah/sarana prasarana. Hasil makalah ini menunjukkan bahwa hanya sebagian siswa
mengalami kesulitan dalam belajar dipengaruhi faktor lingkungan sekolah.
Unsur terpenting dari lingkungan sekolah adalah guru. Guru yang baik adalah guru yang mampu
memberikan proses pembelajaran yang baik. Dunkin dan Biddle dalam Syaiful Sagala (2006)
menyatakan bahwa proses pembelajaran secara umum akan berlangsung dengan baik jika
pendidik mempunyai dua komponen utama yaitu kompetensi substansi materi pembelajaran atau
penguasaan materi pembelajaran dan kompetensi metodelogi pembelajaran. Artinya jika guru
menguasai materi pelajaran, diharuskan juga menguasai metode pengajaran sesuai kebutuhan
materi ajar yang mengacu pada prinsip padagogik yaitu memahami karakteristik peserta didik.
Jika metode dalam belajar tidak dikuasai maka penyampaian materi ajar tidak akan maksimal.
Dengan demikian seorang guru dituntut untuk mampu menyampaikan materi ajar yang
dikuasainya melalui berbagai strategi, metode, pendekatan yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik.
Guru dan cara mengajar merupakan faktor yang penting bagaimana sikap dan
kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru, dan bagaimana cara guru
itu menyampaikan pengatahuan itu kepada anak-anak didiknya. Ini sangat berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa karena guru yang berpengetahuan tinggi dan cara mengajar yang bagus
akan memperlancar proses belajar mengajar sehingga siswa dengan mudah menerima
pengetahuan yang disampaikan oleh gurunya.Lingkungan sekolah seperti berbagai fasilitas yang
tersedia juga sangat menunjang aktifitas kegiatan belajar mengajar yang baik.

3. Faktor-faktor eksternal penyebab kesulitan belajar pada siswa dilihat dari lingkungan
sosial
Berdasarkan hasil analisis dengan rumus porsentase diketahui bahwa faktor eksternal
penyebab kesulitan belajar siswa sebagian kecil (40.43%) dikarenakan faktor lingkungan sosial
yang meliputi teman bergaul, media massa dan aktifitas/kesibukan dalam masyarakat. Hasil
makalah ini menunjukkan bahwa hanya sebagian siswa mengalami kesulitan dalam belajar
dipengaruhi faktor lingkungan keluarga.
Menurut Kartono (1991) salah satu faktor eksternal penyebab kesulitan dalam belajar,
selain lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah, faktor lingkungan sosial juga sebagai
penyebab kesulitan belajar pada siswa. Adapun faktor lingkungan sosial ini meliputi pergaulan
antar remaja atau teman sebaya dan media massa dan aktifitas/kesibukan dalam masyarakat.
Faktor lingkungan sosial yang dominan penyebab kesulitan belajar siswa adalah faktor
pergaulan antar remaja atau teman sebaya. Siswa akan malas belajar apabila ada teman yang
mengajaknya untuk malas belajar, mengajak siswa untuk membolos hanya sekedar untuk
main-main diluar pada saat jam belajar, nongkrong-nongkrong dengan teman-teman yang tidak
sekolah atau malas belajar dan pengaruh media massa yaitu main game online dengan teman-
teman sehingga lupa untuk belajar.
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Kesulitan belajar dapat diartikan suatu kondisi dalam suatu proses belajar yang ditandai
adanya hambatan-hambatan tertentu untuk menggapai hasil belajar. Masalah berkesulitan belajar
termasuk dalam bidang pendidikan luar biasa. Jika tidak segera ditangani, lambat laun kesulitan
belajarnya semakin kompleks, dan akhirnya menjadi masalah bagi pendidikan, karena sumber
daya manusia (SDM) yang dipersiapkan menjadi tidak tercapai. Untuk itu perlu adanya upaya
penanganan siswa berkesulitan belajar yang melibatkan berbagai disiplin ilmu.
Jadi dapat disimpulkan kesulitan belajar adalah suatu keadaan dalam proses belajar
mengajar dimana anak didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Kesulitan belajar pada
dasarnya adalah suatu gejala yang nampak dalam berbagai manivestasi tingkahlaku, baik secara
langsung maupun tidak langsung.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberikan saran-saran kepada pihak-
pihak tertentu sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Memberikan masukan bagi sekolah untuk lebih meningkatkan pengawasan dan mutu
pendidikan sehingga tidak ditemui lagi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan
sebagai bahan kajian dalam melaksankan proses belajar mengajar.
2. Bagi Guru Pembimbing
Sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling
berupa pemberian layanan pembelajaran bidang bimbingan belajar
3. Bagi Guru Mata Pelajaran
Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kreatifitas dalam belajar dan
menggunakan metode belajar yang lebih menarik sehingga siswa tidak bosan dalam belajar.
4. Bagi Orang Tua Siswa
Memberikan masukan pada orang tua agar meningkatkan perhatian dan pengawasan
kepada anak untuk belajar lebih giat lagi, baik disekolah maupun di rumah, dan membimbing
saat anak belajar di rumah.
5. Bagi Siswa
Agar siswa mendapat gambaran informasi tentang kesulitan belajar yang dialaminya dan
agar siswa lebih konsenterasi dan lebih giat dalam belajar agar tidak terjadi lagi penurunan
terhadap prestasi belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Akmal Sutja, dkk. 2010. Panduan Penulisan Skripsi. Diterbitkan dan diedarkan Oleh Program
Ekstensi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Jambi
Amti, 2012. http://kesulitan belajar.jurnal.blogspot.com/2012/. Diakses tanggal 29 Desember
2013
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zaini, 2001.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Penerbit
Renika Cipta.
Mujiono, Damyanti, 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Nurkencana, 1996.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Purwanto Ngalim.2004. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung : Remaja Rosda Karya
Roestiyah. 1989. Belajar dan Mengajar. Jakarta : Rama Widya.
Hamalik. 2002. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Jakarta:Gramedia Slameto.
2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto.
1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai