ABSTRAK
Dunia sedang waspada dengan sebuah virus yang disebut dengan corona virus (COVID-19).
Penularan COVID-19 sangatlah cepat sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menetapkan virus corona atau COVID-19 ini sebagai pandemi. Pemerintah Indonesia telah
menghimbau warga untuk tetap di dalam rumah dan mengisolasi diri. Dalam usaha
pembatasan sosial ini pemerintah Indonesia juga telah membatasi kegiatan diluar rumah
seperti kegiatan pendidikan yang telah dilakukan melalui pembelajaran online atau daring
(dalam jaringan). Pada pembelajaran daring (dalam jaringan), peserta didik dapat menjadi
kurangnya motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga dapat mengakibatkan
pembelajaran yang menjenuhkan. Hal ini menjadi tantangan seorang guru dalam
pembelajaran agar siswa tetap fokus selain itu juga kreativitas guru dalam menggunakan
strategi pembelajaran maupun metode pembelajaran. Model Pembelajaran SAVI (Somatic,
Auditory, Visual, Intelectual) digunakan untuk menarik perhatian dan motivasi siswa agar
tetap mengikuti pembelajaran daring (dalam jaringan) dengan semangat.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada bulan Desember tahun 2019, dunia mengalami musibah wabah
penyakit yang diakibatkan oleh sebuah virus yang disebut dengan corona virus
(COVID-19). Penularan COVID-19 terjadi sangat cepat sehingga Dunia (WHO)
menetapkan virus corona atau COVID-19 ini sebagai pandemi pada tanggal 11
Maret 2020. Pemerintah Indonesia telah menghimbau warga untuk tetap di dalam
rumah dan mengisolasi diri, serta menerapkan suatu protokol kesehatan. Salah
satunya Pemerintah Indonesia menerapkan aturan PSBB yang merupakan
singkatan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (sekarang di sebut PPKM,
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang dibuat dalam rangka
Penanganan COVID-19. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar penyebaran virus
tidak menyebar lebih luas dan penyembuhan dapat dilakukan secara maksimal.
Dalam hal usaha pencegahan penularan Pemerintah Indonesia membatasi
kegiatan dan interaksi masyarakat di luar rumah salah satunya kegiatan
pendidikan yang telah dilakukan melalui pembelajaran online atau daring (dalam
jaringan) yang selama ini dilakukan secara langsung atau tatap muka.
Pembelajaran online atau daring (dalam jaringan) pada mata pelajaran
IPA menimbulkan suatu permasalahan karena pada hakikatnya Pembelajaran
IPA adalah pembelajaran yang mencantumkan konsep abstrak dan kejadian yang
memerlukan observasi yang langsung dilakukan oleh siswa, siswa dapat melihat
apa yang dipelajari terkhusus pada siswa kelas 1 Sekolah Dasar. Dengan
ditiadakannya pembelajaran tatap muka membuat siswa menjadi tidak dapat
mengerti secara langsung dan fokus pada pembelajaran terpecah dan menurunnya
motivasi siswa yang berdampak pada hasil belajar. Hal ini merupakan tantangan
seorang guru dalam menerapkan kebijakan dalam pembelajaran agar siswa tetap
fokus dalam belajar IPA selain itu juga kreativitas guru dalam menggunakan
strategi pembelajaran maupun metode pembelajaran guna menarik perhatian dan
motivasi siswa agar tetap mengikuti pembelajaran dan menghasilkan hasil belajar
yang maksimal dalam pembelajaran online atau daring (dalam jaringan) dengan
tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti mengkaji melalui
Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA TENTANG PANCA INDERA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELECTUAL)
DI KELAS I SD NEGERI 010133 AEK SONGSONGAN”.
A. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah Model Pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelectual)
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa tentang panca indera dalam
pembelajaran daring di masa pandemi?
2. Apakah Model Pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelectual)
dapat meningkatkan penguasaan materi belajar siswa tentang panca indera
dalam pembelajaran di masa pandemi?
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengungkap pendekatan atau pembelajaran yang dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa kelas 1 SD Negeri 010133 Aek Songsongan tentang
panca indera.
2. Mengungkap suatu pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan
penguasaan materi belajar siswa kelas 1 SD Negeri 010133 Aek Songsongan
tentang panca indera.
Manfaat hasil penelitian:
1. Bagi Siswa
Penelitan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi siswa dalam
pembelajaran, sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar di tengah
pandemi. Dengan demikian, siswa dapat tetap bersemangat dalam belajar,
meningkatkan kemampuan meskipun di tengah pendemi, yang membatasi
ruang gerak dan aktifitas
2. Bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru, yakni dapat memberikan
pengalaman dan wawasan bagi guru bahwa dalam menerapkan model
pembelajaran, khususnya bagi siswa kelas rendah membutuhkan suatu
pendekatan dalam pembelajaran yang dapat memberikan rasa nyaman dan
rasa senang pada siswa pada saat pembelajaran. Sehingga siswa dapat
termotivasi dalam belajar dan akan berakibat pada pencapaian hasil belajar
yang maksimal dan sesuai dengan harapan.
3. Bagi Sekolah
Penelitian tindakan ini dilakukan sebagai tolok ukur dalam peningkatan dan
perbaikan mutu pembelajaran di sekolah di tengah pandemi.
4. Bagi Peneliti lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi mengenai kondisi
pendidikan saat era pandemi Covid-19 untuk dilanjutkan penelitian
selanjutnya.
Panca Indera
1 Senin, 01 Nopember 2021 I Siklus I
(Tema 1 Diriku)
Panca Indera
2 Senin, 15 Nopember 2021 I Siklus II
(Tema 1 Diriku)
2. Pelaksanaan
Siklus 1 dilaksanakan pada tanggal Senin, 01 Nopember 2021 dengan
Tema: Diriku/Panca indera. Kelas / Semester: I (Satu) / I (Satu). Alokasi Waktu:
2 X 35 menit. Pada tahapan inilah guru melaksanakan langkah-langkah kegiatan :
• Kegiatan Awal ( 15 menit )
1. Memberi salam dan mengkondisikan peserta didik kedalam situasi
belajar yang kondusif dengan cara Berdoa, menanyakan kabar,
memberikan motivasi.
2. Guru mengajak untuk bernyanyi “Dua Mata Saya”
• Kegiatan Inti ( 45 menit )
1. Setelah siswa tau menyanyikan lagu ”Dua Mata Saya”, maka guru bisa
langsung memulai bernyanyi bersama-sama.
2. Guru menunjukkan gambar panca indera mata, hidung, telinga, lidah
dan kulit
3. Setalah menunjukkan gambar panca indera guru menjelaskan panca
indera dan fungsi-fungsinya kepada siswa
4. Kembali guru menjelaskan bagian-bagian panca indera
• Kegiatan Akhir ( 10 menit )
1. Sebagai penutup, siswa kembali diajak bernyanyi ”Dua Mata Saya”
Media, Sumber dan Metode Pembelajaran yang digunakan pada Siklus
1 adalah : Media: Alat peraga gambar panca indera
Sumber: Buku Tematik kelas 1 SD
Metode Pembelajaran : SAVI (Somatic, Auditory, Visual,
Intelectual)
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan penulis bersama dengan teman sejawat dengan
berdiskusi, jumlah viewers pada video simulasi yang diupload penulis pada akun
youtube,serta menggunakan lembar pengamatan.
4. Refleksi
Berdasarkan pengamatan bersama supervisor 2 dan hasil renungan
penelitian setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran, kami berdiskusi untuk
merefleksi terhadap pembelajaran, maka teridentifikasi kekuatan dan kelemahan
dari tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Kekuatan pada siklus 1 yakni cara penulis dalam menyampaikan materi
pelajarannya sederhana dan tidak berbelit-belit, kesesuaian RPP dengan dengan
praktik mengajar yang baik dan baik dan memanfaatkan media pembelajaran
Sedangkan kelemahannya masih adanya grogi penulis dalam mengajar,
memakan waktu yang banyak (lambat) dalam mempersiapkan media dan alat
serta kurang baiknya dalam menerapkan model pembelajaran SAVI
Siklus 2
1. Perencanaan
a. Menyusun jadwal mengajar
Menentukan tanggal dan waktu dalam melakukan pelaksaaan perbaikan.
Adapun jadwal pelaksanaan perbaikan dapat dilihat pada tabel berikut:
No Pelaksanaan Oktober Nopember Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Siklus 2
a. Perencanaan V V
b. Pelaksanaan V V
c. Pengamatan V V
d. Refleksi V V
2 Membuat laporan V V
Penelitian
b. Membuat perangkat dan skenario pembelajaran
Pada kegiatan ini penulis menyusun perangkat pembelajaran berupa
RPP ( Rencana Perbaikan Pembelajaran) siklus 2,
c. Mempersiapkan media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam kegiatan
pembelajaran
d. Mempersiapkan lembar observasi dan catatan lapangan
Adapun rancangan yang disusun pada siklus 2 yakni:
Tabel 3.7 Rancangan Siklus 2
RKH Pembukaan Inti Penutup
Ke 15 Menit 45 Menit 10 Menit
1 Berdoa, Setelah siswa paham aturan Sebagai penutup,
menanyakan kabar, permainannya, maka guru bisa siswa kembali diajak
memberikan langsung memulai permainan bernyanyi ”Dua
motivasi. Guru “Guru berkata” Mata Saya”
akan mengajak
siswa bermain. Guru menanyakan kepada siswa
Nama bagaimana perasaan mereka
permainannya setelah mengikuti permainan
adalah “Guru tersebut.
Berkata” guru
menjelaskan cara Guru mengulang kembali
aturan permainan menjelaskan tentang panca
”Guru Berkata” indera dan fungsinya.
2. Pelaksanaan
Siklus 2 dilaksanakan pada tanggal Senin, 15 Nopember 2021 dengan
Tema: Diriku/Panca indera. Kelas / Semester: I (Satu) / I (Satu). Alokasi Waktu:
2 X 35 menit. Pada tahapan inilah guru melaksanakan langkah-langkah kegiatan :
• Kegiatan Awal ( 15 menit )
1. Memberi salam dan mengkondisikan peserta didik kedalam situasi
belajar yang kondusif dengan cara Berdoa, menanyakan kabar,
memberikan motivasi.
2. Guru akan mengajak siswa bermain untuk melatih konsentrasi
sekaligus mengecek pelajaran sebelumnya tentang bagian-bagain
tubuh.
3. Nama permainannya adalah “Guru Berkata” guru menjelaskan cara
aturan permainan ”Guru Berkata”
• Kegiatan Inti ( 45 menit )
1. Setelah siswa paham aturan permainannya, maka guru bisa langsung
memulai permainan “Guru berkata”
2. Guru menanyakan kepada siswa bagaimana perasaan mereka setelah
mengikuti permainan tersebut.
3. Guru mengulang kembali menjelaskan tentang pancaindera dan
fungsinya.
• Kegiatan Akhir ( 10 menit )
1. Sebagai penutup, siswa kembali diajak bernyanyi ”Dua Mata Saya”
Media, Sumber dan Metode Pembelajaran yang digunakan pada siklus 2
adalah : Media : Alat peraga gambar panca indera
Sumber : Buku Tematik kelas 1 SD
Metode Pembelajaran : SAVI (Somatic, Auditory, Visual,Intelectual)
3. Pengamatan
Peneliti bekerja sama dengan guru (teman sejawat) yaitu, yang
bertugas mengamati selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil
pengamatan ini dituangkan dalam catatan lapangan dan lembar pengamatan
yang telah dipersiapkan.
4. Refleksi
Pada siklus 2, pelaksanaannya berdasarkan refleksi dari siklus 1 dan
pelaksanaannya terdiri dari empat tahap pelaksanaan : perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Dalam proses kegiatan pembelajaran siklus 2 ini
ditemukan beberapa kelemahan.
Berdasarkan pengamatan bersama supervisor 2 dan hasil renungan
penelitian setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran, maka teridentifikasi
kekuatan dan kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Kekuatan yang dimiliki penulis pada siklus 2 yaitu cara penulis
menyampaikan materi pelajarannya sederhana dan tidak berbelit-belit, kesesuaian
RPP dengan dengan praktik mengajar yang baik, baik dan memanfaatkan media
pembelajaran serta mampu menguasai kelas dan materi.
Sedangkan kelemahan penulis masih adanya grogi dalam mengajar,
memakan waktu yang banyak (lambat) dalam mempersiapkan media dan alat,
serta penggunaan kata atau kalimat yang berulang-ulang
2. Siklus 2
Pada Siklus 2 didapatkan kekuatan dan kelemahan penampilan/kinerja
penulis dalam mempraktekkan keterampilan mengajar.
Kekuatan penulis terletak pada cara menyampaikan materi
pelajarannya sederhana dan tidak berbelit-belit. Kesesuaian RPP dengan
dengan praktik mengajar yang baik. Baik dan memanfaatkan media
pembelajaran. Mampu menguasai kelas dan materi
Sedangkan kelemahan penulis, masih adanya grogi dalam mengajar
Memakan waktu yang banyak (lambat) dalam mempersiapkan media dan alat.
Kurang baiknya dalam menerapkan model pembelajaran SAVI. Penggunaan
kata atau kalimat yang berulang-ulang
Setelah proses refleksi dan dialog, saran perbaikan kinerja yang
diberikan pendamping kepada penulis agar mahasiswa untuk memahami lagi
tentang model pembelajaran SAVI. Agar mahasiswa untuk memahami materi
pelajaran, contoh-contohnya serta aplikasi kehidupan sehari-hari. Agar
mahasiswa menambah referensi gaya, cara dalam mengajar untuk menambah
pengalaman.
A. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran
sebagai berikut:
1. Penggunaan media audio-visual sebaiknya digunakan dan disesuaikan dengan
materi pembelajaran dan gunakan yang sudah dikenal siswa agar lebih mudah
diingat.
2. Diharapkan guru mampu menggunakan media dan teknologi pembelajaran
secara online atau daring(dalam jaringan)
3. Guru diharapkan terus mengikuti perkembangan dunia pendidikan sehingga
dapat meningkatkan kualitas sebagai tenaga pendidik.
DAFTAR PUSTAKA