KELEMBAGAAN
Disusun Oleh :
Kelompok : 7
• Aliyatul Marzuqoh
• Nurwidi Astuti
• Wulan Marlina
Inovasi Kelembagaan
Sekolah/Madrasah Unggulan/Model
Persyaratan :
menghadapi perubahan
Memiliki manajemen
madrasah yang baik Desain pengembangan :
SDM yang berkualitas
Kepala madrasah
Kelengkapan sarana
dan prasarana Guru
pendidikan Kurikulum
Bantuan pendidikan
Pembelajaran
yang memadai
Keunggulan kualitas penilaian
lulusan
Inovasi Kelembagaan Universitas Islam Negeri
1. Rasionalitas
Terdapat 5 alasan yang melatar belakangi perlunya inovasi
kelembagaan dari konversi IAIN menjadi UIN, sebagaimana dijelaskan Nata
(2003:64) sebagai berikut:
a) Adanya perubahan jenis pendidikan pada madrasah Aliyah (MA)
merupakan sekolah agama, maka sekarang MA sudah menjadi sekolah
umum yang bernuansa agama.
b) Adanya dikhotomi antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum.
c) Perubahan IAIN menjadi UIN akan memberikan peluang yang lebih luas
kepada para lulusannya untuk dapat memasuki lapangan kerja yang
lebih luas.
d) Perubahan IAIN menjadi UIN dipelrukan dalam rangka memberikan
peluang kepada lulusan IAIN untuk melakukan mobilitas vertikal yakni
kesempatan dan peran untuk memasuki medan gerak yang lebih luas.
e) Perubahan IAIN menjadi UIN juga sejalan dengan tuntutan umat Islam
yang selain menghendaki adanya pelayanan penyelenggaraan
pendidikan yang profesional dan berkualitas tinggi juga lebih
menawarkan banyaknya pilihan.
2. Pengembangan Fakultas dan Program
Studi
Dalam hal ini pengembangan
fakultas dan program studi di lingkungan
UIN setidaknya mengacu kepada 3 (tiga)
dimensi yaitu:
Dimensi universalitas Islam.
Dimensi kebutuhan masyarakat masa
depan.
Dimensi regulasi.
3. Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum di
lingkungan UIN mengacu kepada 4
(empat) faktor yaitu:
Perubahan pandangan filosofis.
Perubahan kemasyarakatan.
Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Perubahan kebijakan dalam
bidang pendidikan.
4. Pengembangan Bidang Penelitian
Penyelenggaraan penelitian di UIN
diarahkan untuk mencapai tiga tujuan secara
simultan yaitu:
(1) untuk meningkatkan mutu penelitian,
mencakup proses dan hasil yang diperoleh,
(2) untuk meningkatkan diversifikasi penelitian
mencakup penelitian akademik, penelitian
pengembangan, penelitian kebijakan dan
penelitian aksi, dan
(3) untuk meningkatkan manfaat hasil penelitian,
mencakup pengembangan ilmu dan
penunjang kemajuan masyarakat Indonesia.
5. Pengembangan Bidang Pengabdian Masyarakat
Pengabdian kepada masyarakat (PKM) memiliki banyak fungsi bagi
civitas akademika UIN, beberapa hal yang dapat diidentifikasi sebagai
berikut:
PKM merupakan corong civitas akademikan untuk memperkenalkan UIN
kepada masyarakat.
PKM merupakan media bagi UIN dalam transfer pengetahuan kepada
masyarakat untuk menyelesaikan persoalan-persoalan.
PKM berfungsi sebagai laboratorium bagi mahasiswa untuk melatih diri
dan memantapkan pengetahuan dan keahliannya agar benar-benar
berguna bagi kehidupan mereka ke depan.
PKM menjadi wadah pembinaan karakter mahasiswa agar terbiasa
beradaptasi dengan masyarakat dalam interaksi yang wajar dalam
proses transfer pengetahuan dan teknologi.
PKM menjadi media pematangan teori-teori dan metode-metode
pemberdayaan masyarakat yang telah dirancang secara akademis,
agar dapat dipublikasikan untuk dimanfaatkan oleh pihak lain yang
berminat.
PKM merupakan cara alternatif untuk memperoleh umpan balik dan
masukan bagi UIN dalam rangka peningkatan mutu akademik dan
perbaikan pola pelaksanaan pengabdian pada masyarakat sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dalam pembangunan.
Inovasi Kelembagaan
SMP/MTS \Terbuka
1. Historikal SMP Terbuka.
Pada masa Pelita II, pemerintah memperluas kesempatan belajar
bagi usia 7 – 12 tahun. pada tahun 1974 keluarlah Inpres Nomor 10
yang salah satu diantaranya adalah pembangunan gedung-
gedung SD Inpres secara besar-besaran yang dampaknya
menimbulkan permasalahan baru untuk di tamping di tingkat SMP.
SMP terbuka mulai dirintis pada tahun ajaran 1979 - 1980 di lima
lokasi yaitu Kalianda-Lampung Selatan, Plumbon-Jawa Barat,
Adiwerna-Jawa Tengah, Kalisat-Jawa Timur, dan Terara-NTB.
2. Tujuan dan Sasaran SMP Terbuka
sebagai salah satu upaya atau subsistem pada jenjang SMP untuk
membantu lulusan SD-MI yang karena faktor sosial, ekonomis,
geografis, waktu dan lain-lain tidak dapat melanjutkan pendidikan
ke jenjang SMP regular. Sebagai subsistem pendidikan pada
jenjang SMP, tujuan institusional SMP terbuka adalah:
a. Memberikan bekal kemampuan dasar.
b. Mempersiapkan siswa untuk hidup dalam masyarakat
dan atau mengikuti pendidikan menengah.
3. Karakteristik SMP terbuka
Miarso (2004:239)
a. Siswa lebih banyak belajar mandiri
b. Gurunya berbagi peran dengan orang (narasumber) lain, baik yang ada di
sekitar lingkungan siswa, maupun yang terpisah jauh.
c. Sumber belajarnya bervariasi
d. Mempertimbangkan kondisi dan karakteristik siswa
e. Kegiatan pembelajaran tidak terjadwal pada tempat dan waktu yang ketat.
f. Memanfaatkan lingkungan tempat tingga anak didik sebagai sumber belajar.
4. Komponen SMP terbuka
Siswa.
(1) lulusan SD-MI atau setara lainnya, (2) berusia maksimal 18 tahun, dan (3)
anak putus sekolah SMP-MTs di kelas 1 yang masih ingin melanjutkan
pendidikannya.
Kurikulum.