Makalah
Disusun Oleh :
Kelompok : 1
Kelas/Semester : B/III
Sebagai hasil pemikiran bercorak khas Islam, Filsafat Pendidikan Islam pada
hakikatnya adalah konsep berpikir tentang kependidikan yang bersumber atau
berlandaskan ajaran agama islam, tentang hakikat kemampuan manusia untuk dapat
dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh
pribadinya dijiwai oleh ajaran islam , dan mengapa manusia harus dibina menjadi hamba
Allah yang berkepribadian demikian. Sarana dan upaya apa sajakah yang bisa
mengantarkan pencapaian cita-cita dan sebagainya. Bila dilihat dari fungsinya, maka
Filsafat Pendidikan Islam merupakan pemikiran dasar yang melandasi dan mengarahkan
proses pelaksanaan pendidikan Islam. Oleh karena itu, filsafat ini juga memberikan
gambaran tentang sampai di mana proses ini dapat direncanakan dan dalam ruang lingkup
serta dimensi bagaimana proses tersebut dilaksanakan.
Masih dalam aspek fungsionalnya, Filsafat Pendidikan Islam juga bertugas melakukan
kritik-kritik tentang metode-metode yang digunakan dalam proses pendidikan Islam
sekaligus memberikan pengarahan mendasar tentang bagaimana metode tersebut harus
didayagunakan atau diciptakan agar efektif untuk mencapai tujuan.
Dalam masyarakat yang sedang mengalami perubahan seperti abad ke-20 ini,
kegunaan fungsional dari Filsafat Pendidikan Islam adalah semakin penting, karena
filsafat ini menjadi landasan strategi dan kompas jalannya pendidikan Islam.
Kemungkinan-kemungkinan yang menyimpang dari tujuan pendidikan Islam akan dapat
diperkecil. Sebaliknya, kemampuan dan kedayagunaan pendidikan Islam dapat lebih
dimantapkan dan diperbesar, karena gangguan, hambatan serta rintangan yang bersifat
mental/spiritual serta teknis operasional akan dapat diatasi dengan lebih mudah.
B. Pengertian
Filsafat Pendidikan pada umumnya dan Filsafat Pendidikan Islam pada khususnya,
adalah bagian dari Ilmu Filsafat maka dalam mempelajari filsafat ini perlu memahami
lebih dahulu tentang pengertian filsafat terutama dalam hubungannya dengan masalah
pendidikan, khususnya pendidikan Islam. Secara harfiah, filsafat berarti "cinta kepada
ilmu''. Filsafat berasal dari kata Philo yang artinya cinta dan Sophos artinya ilmu/hikmah.
Secara historis, filsafat menjadi induk segala ilmu pengetahuan yang berkembang sejak
zaman Yunani kuno sampai zaman modern sekarang.
Berikut ini dikemukakan pengertian filsafat dalam kaitannya dengan pendidikan pada
umumnya dari beberapa ahli pikir sebagai berikut :
Jadi, di sini filsafat dipandang sebagai suatu bentuk pemikiran yang konsekuen, tanpa
kenal kompromi tentang hal-hal yang harus diungkap secara menyeluruh dan bulat.
Keseluruhan dan kebulatan masalah yang dipikirkan oleh filsafat itu tidak lain adalah
untuk menemukan hakikat dari masalah itu. Sedang suatu hakikat tidak dapat ditetapkan
melalui kompromi
3. Van Cleve Morris menyatakan, "Secara ringkas kita mengatakan bahwa pendidikan
adalah studi filosofis, karena ia pada dasarnya bukan alat sosial semata untuk
mengalihkan cara hidup secara menyeluruh kepada setiap generasi, tetapi ia juga menjadi
agen (lembaga) yang melayani hati nurani masyarakat dalam perjuangan mencapai hari
depan yang lebih baik.”
Jadi, dilihat dari tugas dan fungsinya, pendidikan harus dapat menyerap, mengolah, dan
menganalisis serta menjabarkan aspirasi dan idealitas masyarakat. Pendidikan harus
mampu mengalihkan dan menanamkan aspirasi dan idealitas masyarakat itu ke dalam
jiwa generasi penerusnya. Untuk itu, pendidikan harus menggali dan memahaminya
melalui pemikiran filosofis secara menyeluruh, terutama tentang problemanya.
Dengan demikian, jelaslah filsafat pendidikan itu adalah filsafat yang memikirkan
tentang masalah kependidikan. Oleh karena ada kaitan dengan pendidikan, filsafat
diartikan sebagai teori pendidikan dengan segala tingkat. Sebenarnya, masalah ada atau
tidaknya filsafat pendidikan tidak perlu dipersoalkan lagi, karena masa sekarang ia telah
berkembang menjadi suatu disiplin keilmuan yang ada di dalam kubu ilmu pendidikan.
Bahkan, ilmu- ilmu pengetahuan selain pendidikan pun hampir semuanya memiliki
filsafatnya sendiri. Karena dengan memahami filsafatnya, orang akan dapat
mengembangkan secara konsisten ilmu-ilmu pengetahuan yang dipelajari. Filsafat
mengkaji dan memikirkan tentang hakikat segala sesuatu secara menyeluruh, sistematis,
terpadu, universal, dan radikal, yang hasilnya menjadi pedoman dan arah dari
perkembangan ilmu-ilmu yang bersangkutan.
3) teori tentang realitas atau kenyataan dan yang ada di balik kenyataan, yang disebut
metafisika.
Permasalahan yang diidentifikasikan dalam ketiga disiplin ilmu ini menjadi materi
yang dibahas dalam filsafat pendidikan.
Oleh karena filsafat pendidikan mempunyai ruang lingkup pemikiran yang mendasar
tentang permasalahan fundamental manusia dihubungkan dengan ketiga disiplin ilmu di
atas, maka menurut W.H. Kilpatrick, filsafat pendidikan mempunyai tiga tugas pokok,
yaitu sebagai berikut :
C. Ruang lingkup
Secara umum pendidikan dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina
kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan. Dengan
demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban masyarakat, di dalamnya terjadi atau
berlangsung suatu proses pendidikan. Oleh karena itu, sering dinyatakan bahwa pendidikan
telah ada sepanjang peradaban umat manusia. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha
manusia melestarikan hidupnya.
Dalam hal ini, tim dosen FIP IKIP Malang menyimpulkan pengertian pendidikan
adalah:
Dalam pembahasan Filsafat Pendidikan Islam, titik beratnya terletak pada kata benda
yang pertama, yaitu filsafat. Ini bukan berarti bahwa yang lain-lainnya diabaikan atau
dianggap tidak perlu. Tidak demikian, semuanya penting, semuanya akan dibahas secara
berurutan, agar tidak membingungkan. Sesungguhnya filsafat itu tidak tergolong dalam
ajaran ilmu pengetahuan karena pemikiran filsafat tidak dilengkapi dengan riset dan
eksperimen. Tegasnya: hanya mengandalkan kemampuan berpikir, sehingga ada sebagian
orang beranggapan bahwa filsafat itu sama dengan berpikir, artinya memecahkan masalah
untuk mencari kebenaran dengan jalan berpikir.
Menurut Prof. Dr. Muchtar Jahja arti filsafat adalah berpikir sedalam-dalamnya
dengan bebas dan teliti, tentang segala yang masuk dalam pikiran, baik yang di luar
maupun yang di dalam diri.
D. Tujuan
E. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA