Anda di halaman 1dari 19

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA PEMBAHARUAN

Oleh : KELOMPOK VII

NAMA NIM

INDAH FEBRIANI SIREGAR 2020100247


MADAYANI NASUTION 2020100314
REPINA TARIGAN 2020100137

DOSEN PENGAMPU: Muhlison,M.Ag

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TA 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji milik Allah yang telah memberikan karunia-Nya pada kita sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
PADA MASA PEMBAHARUAN

Dalam pembuatan makalah ini, penulis merasa banyak kekurangan dan


kejelian dalam hal berbahasa atau menulis makalah tersebut.

Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari Bapak, agar
kedepannya tidak mengulangi kesalahan-kesalahan dalam pembuatan makalah
ini, serta dengan hal itu penulis memohon maaf jika terdapat kesalahan dalam
penulisan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................3
A. Latar Belakang Munculnya Pembaharuan Pendidikan Islam.....................................................3
B.Pola Pembaharuan Pendidikan Islam.............................................................................................4
BAB III..................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................................................12
B. Saran........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setelah warisan filsafat dan ilmu pengetahuan islam diterima oleh
bangsa eropa dan umat islam sudah tidak memperhatikannya lagi maka secara
berangsur-angsur telah membangkitkan kekuatan di eropa dan menimbulkan
kelemahan di kalangan umat islam. Secara berangsur-angsur tetapi pasti,
kekuasaan umat islam ditundukkan oleh kekuasaan bangsa eropa,dan terjadilah
penjajahan dimana-mana di seluruh wilayah yang pernah dikuasai oleh
kekuasaan islam. Eksploitasi kekayaan ilmu-ilmu islam oleh bangsa- bangsa
eropa, semakin memperlemah kedudukan kaum muslimin dalam segala segi
kehidupannya. Pendidikan Islam mengalami beberapa fase perkembangan
seiring dengan perkembangan agama Islam itu sendiri. Dimulai dari pada masa
Nabi Muhammad SAW, kemudian dilanjutkan pada masa Khulafaur Rasyidin,
dan mencapai masa kegemilangan pada masa Khalifah-Khalifah yang
memerintah Negara Islam silih berganti. Sampai akhirnya Islam mengalami
kemunduran yang juga turut mempengaruhi pendidikan Islam. Kemudian
pendidikan Islam mengalami masa kebangkitan kembali yang dinamakan fase
pembaharuan. Pada fase ini pendidikan Islam mulai naik kembali dengan
beberapa tokoh pembaharu Islam. Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini
kami akan mencoba memaparkan tentang pembaharuan pendidikan Islam,
dimana pada masa ini umat Islam mulai sadar akan ketertinggalannya dari dunia

1
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Latar Belakang Munculnya Pembaharuan Pendidikan Islam?

2.Bagaimana Pola dan bentuk Pembaharuan Pendidikan islam baik dalam


Bentuk Sarana maupun Prasarana?

3.Bagaimana Implikasi/Pengaruh pembaharuan Pendidikan Islam terhadap


Modernisasi Madrasah di Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Munculnya Pembaharuan Pendidikan Islam
Tercatat beberapa nama ulama besar yang berperan sebagai pemb

aharu bidang pendidikan Islam yang muncul di Timur Tengah, seperti


Muhammad Ali Pasya, Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid
Ridha dari Mesir. Kemudian tercatat nama Muhammad Iqbal dari India dan
sebagainya. Pada masa kemunduran Islam abad 13-18, segala warisan filsafat
dan ilmu pengetahuan diperoleh Eropa dari Islam, ketika umat Islam larut
dalam kegemilangan sehingga tidak memperhatikan lagi pendidikan, maka
Eropa tampil mencuri ilmu pengetahuan dan belajar dari Islam. Eropa kemudian
bangkit dan Islam mulai dijajah dan mengalami kemunduran. Hampir seluruh
wilayah dunia Islam dijajah oleh Bangsa Eropa termasuk Indonesia.

Penemuan-penemuan baru dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi


muncul di Eropa. Misalnya dalam bidang mesin, listrik, radio, yang semuanya
itu menunjang semakin kuatnya Eropa terhadap dunia Timur bahkan sampai ke
Indonesia. Dunia jadi berbalik, dunia Timur terpukau dan terbius kemujuan
yang dialami Eropa. Sebenarnya kesadaran akan kelemahan dan ketertinggalan
kaum muslimin dari Bangsa Eropa telah timbul mulai abad ke 11 sampai ke 17
Masehi. Dengan kekalahan-kekalahan yang diderita oleh Turki Utsmani dalam
peperangan dengan Negara-Negara Eropa. Mereka mulai memperhatikan
kemajuan yang dialami Eropa dengan mengirimkan utusan-utusan untuk
mempelajari kemajuan Eropa terutama dari Prancis dan didirikan sekolah-
sekolah Militer di Turki pada tahun 1734.

Dalam membuka mata kaum muslimin akan kelemahan dan


keterbelakangannya, sehingga akhirnya timbul berbagai macam usaha.

3
pembaharuan dalam segala bidang kehidupan, untuk mengejar ketertinggalan
dan keterbelakangan, termasuk usaha-usaha dibidang pendidikan.

Kebangkitan kembali umat islam khususnya bidaang pendidikan islam


adalah rangka untuk pemurnian kembali ajaran-ajaran islam dengan pelopor-
pelopor di berbagai daerah masing-masing.Adapun mereka mengemukakan
opini kebangkitan dengan mengacu kepada tema yang sama yaitu adalah:

a.mengembalikan ajaran islam kepada unsur-unsur aslinya,dengan


bersumberkan kepada Al-qu’an,Hadist dan membuang segala
bid’ah,khurafat,tahayul,dan mistik.

b.menyatakan dan membuka kembali pintu ijtihad setelah beberapa abad


dinyatakan ditutup.

B.Pola Pembaharuan Pendidikan Islam


Dengan memperhatikad berbagai macam sebab kelemahan dan kemunduran
umat islam sebagaimana namapak pada masa sebelumnya,dan dengan
memperhatikan sebab-sebab kemajuan dan kekuatan yang dialami oleh Bangsa
Eropa,maka pada garis besarnya terjadi tiga pola pemikiran pembaharuan
pendidikan Islam.Ketiga pola tersebut adalah:

1.pola pemabaharuan pendidikan islam yang berorientasi pada pola pendidikan


modren di Eropa

2. Golongan yang berorientasi pada sumber Islam yang murni

3.Usaha yang berorientasi pada Nasionalisme.

B.pola dan bentuk dan pembaharuan pendidikan pada islam dalm bentuk
sarana maupun bentuk prasarana

1.pola
4
Dengan memperhatikan berbagai macam sebab kelemahan dan kemunduran
ummat islam sebagaimna Nampak pada masa sebelumnya dan dengan
memperhatikan sebab-sebab kemajuan dan kekutan yang dialami oleh bangsa
Eropa,maka ada tiga pemikiran pembaharuan islam diantaranya:

a. Pola pembaruan pendidikan islam yang berorientasi kepada pola


pendidikan modern di Eropa

Pola pendidikan modern di Barat pada dasarnya berpandangan bahwa


sumber kekuatan dan kesejahteraan hidup yang dialami oleh Barat adalah
sebagai hasil dari perkembangan ilmu pengrtahuan dan teknologi
modern.Dimana semua itu merupakan pengembangan ilmu pengetahuan
dan kebudayaan yang berkembang di dunia islam.Atas dasar
demikian,maka untuk mengembalikan kekuatan dan kejayaan umat
islam,sumber kekuatan dan kesejahteraan tersebut harus dikuasai
kembali.
Dan penguasaan ini harus dicapai melalui proses pendidikan yang
meniru pola pendidikan yang dikembangkan oleh dunia
Barat,sebagaimana dulu dunia Barat pernah meniru dan mengembangkan
sistem pendidikan dunia islam.Dalam hal ini,usaha pembaharuan
pendidikan islam adalah dengan jalan mendirikan sekolah-sekolah
dengan sekolah Barat baik system maupun isi pendidikannya.
Pembaharuan pendidikan dengan pola Barat ini,mulanya timbul di Turki
Utsman pada akhir abad ke-ll H 17 setelah mengalami kalah perang
dengan berbagai Negara Eropa timur,yang merupakan benih bagi
timbulnya usaha sekularisasi Turki dan membentuk Turki modren.Tokoh
pelopor pembaharuan pendidikan di Turki ini adalah sultan Mahmud ll
(yang memerintah di turki Utsmani 1807-1809 M).Pola pembaharuan

5
pendidikan yang berorientasi ke Barat ini,juga Nampak dalam usaha
Muhammad Ali Pasha di mesir yang berkuasa tahun 1805-1848.

b.Pola Pembaruan Pendidikan Islam Yang berorientasi pada sumber


ajaran islam yang murni
pola ini berpandangan bahwa sesungguhnya islam sendiri
merupakan sumber bagi kemajuan dan perkembangan peradapan dan
ilmu pengetahuan modren.Dimana Islam sendiri sudah penuh dengan
ajaran-ajaran islam yang pada hakikatnya mengandung potensi untuk
membawa kemajuan dan kesejahteraan serta kekuatan umat islam.
Menurut pola ini,diantara sebab-sebab kelemahan umat islam
adalah karena mereka tidak lgi melaksanakan ajaran islam secara
semestinya.Ajaran-ajaran Islam yang menjadi sumber kemajuan dan
kekuatan ditinggalkan dan menerima ajaran-ajaran Islam yang tidak
murni lagi.pola pemabaharuan ini dirintis oleh Muhammad al-Afghani
dan Muhammad Abduh (akhir abad 19 M).71

C.Pola Pembaharuan Pendidikan Islam Yang Berorientasi Pada


Nasionalisme
Rasa nasionalisme timbul bersama dengan berkembangnya pola
kehidupan modren dan mulai dari Barat.Bangsa-bangsa Barat mengalami
kemajuan rasa nasionalisme yang kemudian keadaan tersebut mendorong
pada umumnya bangsa-bangsa timur untuk mengembangkan
nasionalisme masing-masing.
Umat Islam mendapati kenyataan bahwa mereka terdiri dari
berbagai bangsa yang berbeda latar belakang dan sejarah perkembangan
kebudayaannya.Mereka pun hidup bersama dengan orang-orang yang

1
1 Ibid,h.64

6
Bergama lain tapi sebangsa.Inilah yang mendorong perkembangan rasa
nasionalisme di dunia Islam.
Ide pembaharuan yang berorientasi pada nasionalisme ini
bersesuaian dengan ajaran Islam karena adanya keyakinan di kalangan
pemikir-pemikir pembaharuan di kalangan umat Islam,bahwa pada
hakikatnya ajaran agama Islam bias diterapkan dan disesuaikan dengan
segala zaman.
Golongan nasionalis ini berusaha untuk memperbaiki kehidupan
umat islam dengan memperhatikan situasi dan kondisi obyektif umat
Islam yang bersangkutan.Dan ide nasinalisme inilah yang pada
perkembangan berikutnya mendorong timbulnya usaha-usaha untuk
merebut kemerdekaan dab mendirikan pemerintahan sendiri dikalangan
bangsa-bangsa umat Islam.

2.Bentuk Pembaharuan Pendidikan Islam


a.Pembaharuan Pendidikan di Turki
sebenarnya kesadaran akan kelemahan dan ketertinggalan kaum
muslimin dari bangsa-bangsa Eropa dan berbagai bidang kehidupan
ini,telah timbul mulai abad 11 H/17 M dengan kekalahan-kekalahan yang
diderita oleh kerajaan Turki Usmani dalam peperangan dengan Negara-
negara Eropa.Kekalahan-kekalahan tersebut mendorong raja-raja dan
pemuda-pemuda kerajaan untuk menyelidikan sebab-sebab kekalahan
mereka dan rahasia keunggulan lawan.2

c.Implikasi\Pengaruh Pendidikan Islam terhadap Modernisasi Madrasah


di Indonesia.

22
zuhairi dkk,sejarah Pendidikan Islam,(Jakarta:Bumi Aksara,1995),hlm.123

7
Pada awal abad ke-20,pendidikan Islam di Indonesia mengalami babak
baru dalam sejarah,yaitu masa pembaharuan.pembaharuan dalam pendidikan
Islam adalah salah satu jawaban terhadap kekuasaan dan dominasi
Eropa.Respon pendidikan berupa penolakan,adaptasi,ataupun sampai kepada
akulturasi dan pembaharuan,dengan akibatnya masing-masing.setelah diketahui
system pendidikan,maka dapat dicermati beberapa perubahan yang
terjadi,antara lain pada:

1.Tujuan dan Materi

Tujuan pendidikan Islam tentu harus sesuai dengan apa yang di kandung
dalam al-Qur’an dan Hadist.Tujuan dari berdirinya lembaga-lembaga
pendidikan Islam(khususnya keluarga dan pesantren)berorientasi pada
pendidikan agama.Tujuannya mengacu pada pembentukan manusia yang
sempurna dimana seorang muslim adalah memiliki akhlak mulia,sehat jasmani
dan rohani.

Sebelum Belanda mengembangkan sistem pendidikan


Baratnya,pendidikan Islam yang ada hanyalah mengembangkan tujuan
keagamaan.Setelah pendidikan Belanda berdiri,mau tidak mau para pelaku
pendidikan Islam berpikir ulang agar sistem yang dikembangkan tetap diminati
masyarakat.Maka sistem pendidikan Islam mulai terbuka dengan memasukkan
pelajaran-pelajaran umum ke dalam kurikulumnya.Hal ini dilakukan agar
pesantren tidak “ketinggalan jaman”tanpa mengubah orientasi atau landasan
dasarnya.

  Seperti misalnya pesantren Mambaul Ulum di Surakarta, kurikulumnya


berubah dengan dimasukkannya pelajaran membaca huruf Latin, aljabar dan
berhitung. Akhirnya muncul dua macam pesantren, yaitu pesantren salafi yang
masih mempertahankan kurikulumnya, dan pesantren khalafi yang telah
memasukkan pelajaran umum. Perubahan tersebut juga ditandai dengan

8
munculnya lembaga madrasah dan sekolah. Munculnya madrasah di Indonesia
merupakan salah satu wujud respon terhadap kebijakan pemerintah Hindia
Belanda di Indonesia. Madrasah muncul setelah sisten pendidikan Belanda
hadir, yaitu yang pertama kali berdiri pada tahun 1909 (Adabiyah School), atau
3

 
dapat dikatakan, madrasah dari tidak ada menjadi ada. Keberadaannya
menjadi salah satu upaya untuk menjembatani antara sistem pendidikan.
tradisional yang dilakukan oleh pesantren dan sistem pendidikan modern dari
hasil akulturasi. Pola dan variasi madrasah tidak akan keluar dari tiga format
dasar: madrasah yang menyerupai sekolah Belanda, madrasah yang
menggabungkan secara lebih seimbang antara muatan-muatan keagamaan dan
non-keagamaan, dan madrasah yang lebih menekankan  pada muatan-muatan
keagamaan dan menambahkan muatan-muatan umum secara terbatas. 2.
 
Metode dan Sarana Dalam perubahan metode dan sarana dalah
penyesuaian terhadap materi berdasar tujuannya. Pengajaran pada madrasah
ataupun sekolah memakai sistem klasikal, dimana ada pengelompokan siswa
dalam kelas-kelas. Pesantren Tebu Ireng, dengan mendirikan madrasah
salafiyah merupakan modernisasi. Selain diajarkan pengetahuan umum,
madrasah tersebut memakai sistem klasikal dengan perjenjangan: madrasah
Ibtidaiyah,Madrasah Tsanawiyah,Madrasah Mu’allimin.
 Sarana yang ada di pesantren berupa pondok, bangku yang digunakan
untuk meletakkan kitab. Madrasah diorganisasikan berdasarkan sistem klasikal
atau madrasi, dimana murid dipisah-pisahkan dalam beberapa tingkatan, persis
seperti yang dilakukan organisasi pendidikan umum dalam sistem  pendidikan
nasional. Dalam sistem madrasi, pelajaran-pelajaran dikelompokkan dan

9
penyampaiannya diberikan secara bertingkat-tingkat dengan memperhitungkan
rentang waktu yang dibutuhkan. Lembaga pendidikan sekolah cenderung
meniru pola yang diterapkan oleh Belanda. Pada sekolah-sekolah yang
diselenggarakan oleh organisasi Muhammadiyah, pengorganisasiannya
menyerupai sekolah-sekolah Belanda. Muhammadiyah membagi sekolahnya
mirip dengan sekolah-sekolah Belanda: HIS Muhammadiyah, MULO, AMS
Muhamadiyah
 
Dengan adanya kelas-kelas tersebut, tentunya ada gedung-gedung sekolah
dengan kelas-kelas khusus. Dimana tiap kelas terdapat papan tulis, bangku-
bangku, dan kursi. Jadi, sistem penyampaiannya tidak secara individual seperti
pada model sorogan di pesantren, tetapi lebih cenderung berkelompok dimana
satu guru menyampaikan materi dan semua siswa mendengarkan.
 
Evaluasi Dari evaluasi yang telah dipaparkan pada masing-masing
lembaga  pendidikan, dapat disimpulkan tentang perubahannya. Pada mulanya
pesantren berorientasi ukhrawi, mengukur keberhasilan lembaganya jika
mampu menghasilkan santri yang taat, berakhlak mulia tanpa berharap
berprofesi dalam jabatan tertentu. Pada lulusan pesantren dengan ikhlas kembali
ke masyarakat dan tidak mengharapkan jabatan tertentu yang  bersifat
keduaniawian. Dengan kata lain, para santri dididik untuk sukses hidup di
akhirat. Ijazah seperti halnya yang diberikan oleh sekolah-sekolah Belanda tidak
dikenal. Mereka hanya mengenal ijazah sebagai tanda seberapa kualitas ilmu
agama yang didapatkan dari para guru/kyainya, sementara sekolah-sekolah
Belanda didirikan untuk melatih warga negara Indonesia bagi pemenuhan (salah
satunya) profesi Pamong Praja. Perubahan keinginan bangsa Indonesia terlihat
dengan adanya madrasah, yang eksistensinya merupakan usaha
menyempurnakan terhadap sistem pesantren ke arah suatu sistem yang lebih
memungkinkan lulusan-lulusannya memperoleh kesempatan yang sama dengan

10
sekolah umum yaitu kesamaan kesempatan kerja dan perolehan ijazah. Di
dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, ditetapkan: ijazah madrasah
dapat mempunyai nilai yang sama dengan nilai ijazah sekolah umum yang
setingkat, lulusan madrasah dapat melanjutkan ke sekolah umum setingkat lebih
atas, dan siswa madrasah dapat berpindah ke sekolah umum yang setingkat. Di
sini bisa disimpulkan bahwa penilaian keberhasilan pendidikan yang ada
awalnya hanya keakhiratan, kemudian meluas ke keduniawian.

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa pembaharuan
pendidikan Islam akan memberi pengertian bagi kita, sebagai suatu upaya
melakukan proses perubahan kurikulum, cara, metodologi, situasi dan
pendidikan Islam dari yang tradisional (ortodox) kearah yang lebih rasional, dan
professional sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat
itu. Secara garis besar ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya  proses
pembaharuan pendidikan Islam.yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Pembaharuan pendidikan Islam di mulai pada kerajaan Turki Utsmani.
Dimana pembaharuan pendidikan Islam ini terjadi bermula dari kekalahan-
kekalahan Utsmani dalam peperangannya dengan Eropa. Adapun pola yang
digunakan adalah Pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi kepada
pola pendidikan modern di Eropa, Pola  pembaharuan pendidikan Islam yang
berorientasi pada sumber ajaran Islam yang murni dan Pola pembaharuan
pendidikan Islam yang berorientasi pada nasionalisme. Lahirnya SKB 3 Menteri
ini tampaknya telah dijadikan sumber inspirasi. Peristiwa dan langkah pada
periode itu bisa dipandang sebagai momen strategis bagi eksistensi dan
perkembangan madrasah pada masa  berikutnya. Madrasah tidak saja tetap eksis
dan dikelola oleh Departemen Agama, tetapi sekaligus diposisikan secara
mantap dan tegas seperti halnya sekolah dalam sistem Pendidikan Nasional.

B. Saran
Demikian makalah yang kami susun, semoga dapat memberikan
manfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya. Penyusun
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami

12
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
kami. Kami dari kelompok VII meminta maaf apabila ada kesalahan dalam
penyusunan,kami harap agar teman-teman sekalian dapat memahami makalah
yang kami susun.Semoga kita semua juga mendapatkan ilmu yang berkah.
 

13
DAFTAR PUSTAKA

Daulay, Haidar Putra. 2013.pendidikan islm dalam lintasan sejarah,kajian dari


zaman pertumbuhan sampai kebangkitan.jakarta:kencana prenada Media
Group.

Engku, Iskandar dan siti Zubaidah.2014.Sejarah Pendidikan


Islam.Jakarta:PT.Remaja Rosdakarya.

Kodir,Abdul 2015.Sejarah Pendidikan Islam,Jakarta:CV Pustaka Setia.

Nasution,Harun,1996.Pembaharuan Dalam Islam,Jakarta:Bulan Bintang.

usrianto, Edi, 2011. Lintasan Sejarah Pendidikan Islam. Pekanbaru : Intania


Grafika.

Zuhairini dkk,1995.Sejarah Pendidikan Islam.Jakarta:Bumi Aksara.

14
15
16

Anda mungkin juga menyukai