NAMA NIM
Segala puji milik Allah yang telah memberikan karunia-Nya pada kita sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
PADA MASA PEMBAHARUAN
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari Bapak, agar
kedepannya tidak mengulangi kesalahan-kesalahan dalam pembuatan makalah
ini, serta dengan hal itu penulis memohon maaf jika terdapat kesalahan dalam
penulisan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................3
A. Latar Belakang Munculnya Pembaharuan Pendidikan Islam.....................................................3
B.Pola Pembaharuan Pendidikan Islam.............................................................................................4
BAB III..................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................................................12
B. Saran........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setelah warisan filsafat dan ilmu pengetahuan islam diterima oleh
bangsa eropa dan umat islam sudah tidak memperhatikannya lagi maka secara
berangsur-angsur telah membangkitkan kekuatan di eropa dan menimbulkan
kelemahan di kalangan umat islam. Secara berangsur-angsur tetapi pasti,
kekuasaan umat islam ditundukkan oleh kekuasaan bangsa eropa,dan terjadilah
penjajahan dimana-mana di seluruh wilayah yang pernah dikuasai oleh
kekuasaan islam. Eksploitasi kekayaan ilmu-ilmu islam oleh bangsa- bangsa
eropa, semakin memperlemah kedudukan kaum muslimin dalam segala segi
kehidupannya. Pendidikan Islam mengalami beberapa fase perkembangan
seiring dengan perkembangan agama Islam itu sendiri. Dimulai dari pada masa
Nabi Muhammad SAW, kemudian dilanjutkan pada masa Khulafaur Rasyidin,
dan mencapai masa kegemilangan pada masa Khalifah-Khalifah yang
memerintah Negara Islam silih berganti. Sampai akhirnya Islam mengalami
kemunduran yang juga turut mempengaruhi pendidikan Islam. Kemudian
pendidikan Islam mengalami masa kebangkitan kembali yang dinamakan fase
pembaharuan. Pada fase ini pendidikan Islam mulai naik kembali dengan
beberapa tokoh pembaharu Islam. Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini
kami akan mencoba memaparkan tentang pembaharuan pendidikan Islam,
dimana pada masa ini umat Islam mulai sadar akan ketertinggalannya dari dunia
1
B. RUMUSAN MASALAH
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Munculnya Pembaharuan Pendidikan Islam
Tercatat beberapa nama ulama besar yang berperan sebagai pemb
3
pembaharuan dalam segala bidang kehidupan, untuk mengejar ketertinggalan
dan keterbelakangan, termasuk usaha-usaha dibidang pendidikan.
B.pola dan bentuk dan pembaharuan pendidikan pada islam dalm bentuk
sarana maupun bentuk prasarana
1.pola
4
Dengan memperhatikan berbagai macam sebab kelemahan dan kemunduran
ummat islam sebagaimna Nampak pada masa sebelumnya dan dengan
memperhatikan sebab-sebab kemajuan dan kekutan yang dialami oleh bangsa
Eropa,maka ada tiga pemikiran pembaharuan islam diantaranya:
5
pendidikan yang berorientasi ke Barat ini,juga Nampak dalam usaha
Muhammad Ali Pasha di mesir yang berkuasa tahun 1805-1848.
1
1 Ibid,h.64
6
Bergama lain tapi sebangsa.Inilah yang mendorong perkembangan rasa
nasionalisme di dunia Islam.
Ide pembaharuan yang berorientasi pada nasionalisme ini
bersesuaian dengan ajaran Islam karena adanya keyakinan di kalangan
pemikir-pemikir pembaharuan di kalangan umat Islam,bahwa pada
hakikatnya ajaran agama Islam bias diterapkan dan disesuaikan dengan
segala zaman.
Golongan nasionalis ini berusaha untuk memperbaiki kehidupan
umat islam dengan memperhatikan situasi dan kondisi obyektif umat
Islam yang bersangkutan.Dan ide nasinalisme inilah yang pada
perkembangan berikutnya mendorong timbulnya usaha-usaha untuk
merebut kemerdekaan dab mendirikan pemerintahan sendiri dikalangan
bangsa-bangsa umat Islam.
22
zuhairi dkk,sejarah Pendidikan Islam,(Jakarta:Bumi Aksara,1995),hlm.123
7
Pada awal abad ke-20,pendidikan Islam di Indonesia mengalami babak
baru dalam sejarah,yaitu masa pembaharuan.pembaharuan dalam pendidikan
Islam adalah salah satu jawaban terhadap kekuasaan dan dominasi
Eropa.Respon pendidikan berupa penolakan,adaptasi,ataupun sampai kepada
akulturasi dan pembaharuan,dengan akibatnya masing-masing.setelah diketahui
system pendidikan,maka dapat dicermati beberapa perubahan yang
terjadi,antara lain pada:
Tujuan pendidikan Islam tentu harus sesuai dengan apa yang di kandung
dalam al-Qur’an dan Hadist.Tujuan dari berdirinya lembaga-lembaga
pendidikan Islam(khususnya keluarga dan pesantren)berorientasi pada
pendidikan agama.Tujuannya mengacu pada pembentukan manusia yang
sempurna dimana seorang muslim adalah memiliki akhlak mulia,sehat jasmani
dan rohani.
8
munculnya lembaga madrasah dan sekolah. Munculnya madrasah di Indonesia
merupakan salah satu wujud respon terhadap kebijakan pemerintah Hindia
Belanda di Indonesia. Madrasah muncul setelah sisten pendidikan Belanda
hadir, yaitu yang pertama kali berdiri pada tahun 1909 (Adabiyah School), atau
3
dapat dikatakan, madrasah dari tidak ada menjadi ada. Keberadaannya
menjadi salah satu upaya untuk menjembatani antara sistem pendidikan.
tradisional yang dilakukan oleh pesantren dan sistem pendidikan modern dari
hasil akulturasi. Pola dan variasi madrasah tidak akan keluar dari tiga format
dasar: madrasah yang menyerupai sekolah Belanda, madrasah yang
menggabungkan secara lebih seimbang antara muatan-muatan keagamaan dan
non-keagamaan, dan madrasah yang lebih menekankan pada muatan-muatan
keagamaan dan menambahkan muatan-muatan umum secara terbatas. 2.
Metode dan Sarana Dalam perubahan metode dan sarana dalah
penyesuaian terhadap materi berdasar tujuannya. Pengajaran pada madrasah
ataupun sekolah memakai sistem klasikal, dimana ada pengelompokan siswa
dalam kelas-kelas. Pesantren Tebu Ireng, dengan mendirikan madrasah
salafiyah merupakan modernisasi. Selain diajarkan pengetahuan umum,
madrasah tersebut memakai sistem klasikal dengan perjenjangan: madrasah
Ibtidaiyah,Madrasah Tsanawiyah,Madrasah Mu’allimin.
Sarana yang ada di pesantren berupa pondok, bangku yang digunakan
untuk meletakkan kitab. Madrasah diorganisasikan berdasarkan sistem klasikal
atau madrasi, dimana murid dipisah-pisahkan dalam beberapa tingkatan, persis
seperti yang dilakukan organisasi pendidikan umum dalam sistem pendidikan
nasional. Dalam sistem madrasi, pelajaran-pelajaran dikelompokkan dan
9
penyampaiannya diberikan secara bertingkat-tingkat dengan memperhitungkan
rentang waktu yang dibutuhkan. Lembaga pendidikan sekolah cenderung
meniru pola yang diterapkan oleh Belanda. Pada sekolah-sekolah yang
diselenggarakan oleh organisasi Muhammadiyah, pengorganisasiannya
menyerupai sekolah-sekolah Belanda. Muhammadiyah membagi sekolahnya
mirip dengan sekolah-sekolah Belanda: HIS Muhammadiyah, MULO, AMS
Muhamadiyah
Dengan adanya kelas-kelas tersebut, tentunya ada gedung-gedung sekolah
dengan kelas-kelas khusus. Dimana tiap kelas terdapat papan tulis, bangku-
bangku, dan kursi. Jadi, sistem penyampaiannya tidak secara individual seperti
pada model sorogan di pesantren, tetapi lebih cenderung berkelompok dimana
satu guru menyampaikan materi dan semua siswa mendengarkan.
Evaluasi Dari evaluasi yang telah dipaparkan pada masing-masing
lembaga pendidikan, dapat disimpulkan tentang perubahannya. Pada mulanya
pesantren berorientasi ukhrawi, mengukur keberhasilan lembaganya jika
mampu menghasilkan santri yang taat, berakhlak mulia tanpa berharap
berprofesi dalam jabatan tertentu. Pada lulusan pesantren dengan ikhlas kembali
ke masyarakat dan tidak mengharapkan jabatan tertentu yang bersifat
keduaniawian. Dengan kata lain, para santri dididik untuk sukses hidup di
akhirat. Ijazah seperti halnya yang diberikan oleh sekolah-sekolah Belanda tidak
dikenal. Mereka hanya mengenal ijazah sebagai tanda seberapa kualitas ilmu
agama yang didapatkan dari para guru/kyainya, sementara sekolah-sekolah
Belanda didirikan untuk melatih warga negara Indonesia bagi pemenuhan (salah
satunya) profesi Pamong Praja. Perubahan keinginan bangsa Indonesia terlihat
dengan adanya madrasah, yang eksistensinya merupakan usaha
menyempurnakan terhadap sistem pesantren ke arah suatu sistem yang lebih
memungkinkan lulusan-lulusannya memperoleh kesempatan yang sama dengan
10
sekolah umum yaitu kesamaan kesempatan kerja dan perolehan ijazah. Di
dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, ditetapkan: ijazah madrasah
dapat mempunyai nilai yang sama dengan nilai ijazah sekolah umum yang
setingkat, lulusan madrasah dapat melanjutkan ke sekolah umum setingkat lebih
atas, dan siswa madrasah dapat berpindah ke sekolah umum yang setingkat. Di
sini bisa disimpulkan bahwa penilaian keberhasilan pendidikan yang ada
awalnya hanya keakhiratan, kemudian meluas ke keduniawian.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa pembaharuan
pendidikan Islam akan memberi pengertian bagi kita, sebagai suatu upaya
melakukan proses perubahan kurikulum, cara, metodologi, situasi dan
pendidikan Islam dari yang tradisional (ortodox) kearah yang lebih rasional, dan
professional sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat
itu. Secara garis besar ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya proses
pembaharuan pendidikan Islam.yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Pembaharuan pendidikan Islam di mulai pada kerajaan Turki Utsmani.
Dimana pembaharuan pendidikan Islam ini terjadi bermula dari kekalahan-
kekalahan Utsmani dalam peperangannya dengan Eropa. Adapun pola yang
digunakan adalah Pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi kepada
pola pendidikan modern di Eropa, Pola pembaharuan pendidikan Islam yang
berorientasi pada sumber ajaran Islam yang murni dan Pola pembaharuan
pendidikan Islam yang berorientasi pada nasionalisme. Lahirnya SKB 3 Menteri
ini tampaknya telah dijadikan sumber inspirasi. Peristiwa dan langkah pada
periode itu bisa dipandang sebagai momen strategis bagi eksistensi dan
perkembangan madrasah pada masa berikutnya. Madrasah tidak saja tetap eksis
dan dikelola oleh Departemen Agama, tetapi sekaligus diposisikan secara
mantap dan tegas seperti halnya sekolah dalam sistem Pendidikan Nasional.
B. Saran
Demikian makalah yang kami susun, semoga dapat memberikan
manfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya. Penyusun
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami
12
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
kami. Kami dari kelompok VII meminta maaf apabila ada kesalahan dalam
penyusunan,kami harap agar teman-teman sekalian dapat memahami makalah
yang kami susun.Semoga kita semua juga mendapatkan ilmu yang berkah.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
15
16