Dosen Pembimbing :
Ibu Tatik Safiqoh, M.Pd.I.
Disusun Oleh :
1. Muhammad Nur Hasyim
i
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohiim,
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan hidayah serta
karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan
lancar tanpa halangan yang berarti.
Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, serta sahabat-sahabatnya, pengikut-pengikutnya yang setia
menyampaikan risalahnya sampai akhir zaman.
Sehubungan dengan keterbatasan kemampuan dan ilmu yang dimiliki, maka
bila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan dan kekeliruan mohon
kiranya dapat memberikan kritik serta saran yang dapat membawa kepada
kebaikan. Pada kesempatan ini pula penulisucapkan terima kasih yang telah
membimbing penulis hingga terselesaikan makalah yang sederhana ini. Mudah-
mudahan atas bantuan serta bimbingan semua pihak, Allah SWT akan
membalasnya dengan pahala yang setimpal, aamin yaa Rabbal aalamiin.
Akhirnya kepada Allah SWT penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Materi pendidikan biasa juga disebut isi atau kandungan pendidikan dan
kurikulum. Materi pendidikan ialah segala sesuatu yang diberikan kepada anak
didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dengan demikian,
tujuan pendidikan tidak akan tercapai sebagaimana mestinya tanpa pembekalan
anak didik dengan materi pendidikan. Bila rumusan tujuan pendidikan berbeda
antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya, tentu saja, materi yang
diperlukan untuk mencapai tujuan itu juga berbeda. Materi pendidikan dalam
masyarakat sekuler mesti berbeda dari materi pendidikan dalam masyarakat yang
religius. Begitu pula, materi pendidikan masyarakat industri harus berbeda dari
materi pendidikan dalam masyarakat agraris.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan materi pendidikan islam ?
2. Apa definisi Kurikulum Pendidikan Islam ?
3. Apa materi pokok dalam Kurikulum Pendidikan Islam ?
4. Bagaimana cara penyusunan Kurikulum Pendidikan Islam ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian materi pendidikan islam.
2. Untuk mengetahui definisi Kurikulum Pendidikan Islam.
3. Untuk mengetahui isi materi pokok dalam Kurikulum Pendidikan Islam.
4. Untuk mengetahui cara penyusunan Kurikulum Pendidikan Islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Materi adalah salah satu komponen penting yang harus disesuaikan dalam
pendidikan Islam, karena akan menyebab kan kesalahan yang sangat besar apabila
sebuah materi pembelajaran tidak disusun sedemikaian rupa, maka hakikat dari
pada penggunaan dan penyesuaian materi adalah agar peserta didik mampu
terarah dengan baik, tidak hanya sekedar belajar tanpa meteri yang dipersiapakan
dengan matang dan disesuaikan dengan usia perkembangan peserta didik
Ada beberapa pendapat ulama tentang materi yang harus di berikan terhadap
anak didik:
1 http://hera-orgen.blogspot.com/p/kurikulum-pendidikan-islam.html
http://newjoesafirablog.blogspot.com/2012/04/materi-pendidikan-islam-menurut-para.html
3
5. Al-Jahiz dalam bukunya Risalat al-Mu’allimin mengatakan bahwa sebaiknya
anak-anak kecil tidak disibukan dengan ilmu nahwu semata. Cukup mereka
dapat membaca, menulis dan berbicara dengan benar .
Pendapat para ulama diatas, dapat difahami bahwa materi pendidikan Islam
yang paling utama adalah Al-Qur’an,baik keterampilan membaca, mengahafal,
menganalisa sekaligus mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-
hari.
B. Kurikulum dalam Pendidikan Islam
Sebelum kita membahas apa itu yang dimaksud dengan kurikulum dalam
pendidikan islam alangkah lebih baiknya kita ketahui apa yang dimaksud dengan
pendidikan islam itu sendiri. Istilah “Pendidikan Islam” merupakan rangkaian
kata yang membawa makna yang sangat luas. Dalam bahasa Inggris pendidikan
disebut education. Manakala dalam bahasa Arab pengertian kata pendidikan,
sering digunakan pada beberapa istilah, antaranya “ta’lim” , tarbiyah dan ta’dib.
Kata at-ta’lim merujuk kepada pengajaran yang bersifat pemberian atau
penyampaian pengertian, pengetahuan, dan keterampilan. Kata at-tarbiyah
membawa arti mengasuh, mendidik, dan memelihara. Sementara Kata at-ta’dib
dapat diertikan sebagai proses mendidik yang memfokuskan kepada pembinaan
dan penyempurnaan akhlak atau budi pekerti pelajar. Pendidikan adalah ‘latihan
atau ajaran’. Pendidikan berbeda dengan kefahaman umum masyarakat yang
menganggap pendidikan Islam itu ialah Mata Pelajaran Agama Islam atau
Pengetahuan Agama Islam di sekolah.
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik sebuah argument yaitu bahwa
pendidikan islam itu terdiri dari suku kata yang melengkapi yaitu pendidikan yang
diartikan sebagai sebuah proses yang akan menjadikan suatu perubahan pada
tingkah laku atau pribadi manusia, dan sedangkan islam dalam kata tersebut
sendiri diartikan sebagai sebuah agama(ajaran). Jika diartikan secara bersama
adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan untuk menyempurnakan atau
memperbaiki budi pekerti manusia menurut islam, yang berlandaskan syariat
islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis.
4
Prancis “Courir” artinya “to run” artinya “berlari.” Secara tradisional kurikulum
diartikan sebagai mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.(2)
5
1. Tujuan
Tujuan pendidikan agama Islam ini, dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
tujuan kurikuler dan tujuan pembelajaran. Adapun tujuan kurikuler tersebut
“pendidikan agama Islam bertujuan meningkatkan keimanan, pemahaman,
penghayatan, dan pengalamanpeserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi
manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Serta berakhlak
mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara”
2. Isi
Isi dari kurikulum adalah materi atau bahan pelajaran dan pengetahuan atau
pengalaman belajar yang harus diberikan pada peserta didik untuk mencapai
materi tersebut.
3. Strategi atau Metode
Strategi adalah pola-pola umum kegiatan guru dan murid dalam perwujudan
kegiatan belajar mengajar atau kegiatan kurikuler untuk mencapai tujuan yang
telah digariskan.
4. Evaluasi
6
Ketiga ajaran pokok tersebut di atas akhirnya dibentuk menjadi Rukun Iman,
Rukun Islam dan Akhlak. Dari ketiga bentuk ini pula lahirlah beberapa hukum
agama, berupa ilmu tauhid, ilmu fiqih dan ilmu akhlak. Selanjutnya ketiga
kelompok ilmu agama ini kemudian dilengkapi dengan pembahasan dasar hukum
Islam, yaitu al-Quran dan al-Hadis serta ditambah lagi dengan sejarah Islam.
Hal yang perlu didahulukan dalam kurikulum pendidikan Islam yang pertama
ialah al-Quran dan Hadis. Kedua ialah bidang ilmu yang meliputi kajian tentang
manusia sebagai individu dan juga sebagai anggota masyarakat. Menurut istilah
moden bidang ini dikenali sebagai kemanusiaan (al-ulum al-insaniyyah). Bidang-
bidangnya termasuklah psikologi, sosiologi, sejarah, ekonomi dan lain-lain.
Ketiga bidang ilmu mengenai alam atau sains natural (al-ulum al-Kauniyyah),
yang meliputi bidang-bidang seperti astronomi, biologi dan lain-lain.
7
memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Prinsip relevensi adalah kesesuaian, keserasian pendidikam dengan
tuntutan masyarakat.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan
pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik,
dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
e. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa
membedakan suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan
gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,
muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam
keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal
dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. Sekolah
tidak saja memberi pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan pada saat
peserta didik tamat dari sekolah namun juga memberikan bekal kemampuan
untuk dapat menumbuh kembangkan dirinya di luar sekolah dan berjalan terus
menerus sepanjang hayat.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional
dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus
saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal
Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kurikulum Pendidikan Islam bertujuan menanamkan kepercayaan dalam
pemikiran dan hati genarasi muda, pemulihan akhlak dan membangunkan jiwa
rohani. Ia juga bertujuan untuk memperoleh pengetahuan secara berterusan,
gabungan pengetahuan dan kerja, kepercayaan dan akhlak dan penerapan
amalan teori dalam hidup.
8
Di antara hal yang paling penting di dalam pembentukan setiap kurikulum,
tidak terkecuali kurikulum pendidikan Islam, ialah penyusunannya. Untuk
penyusunan yang rapi dan berkesan, kerjasama antara pihak sekolah dan pihak
penyusun kurikulum amatlah diperlukan. Penyusunan tersebut hendaklah
menitikberatkan kesesuaiannya menurut kemampuan pelajar. Dalam penyususan
kurikulum hendaknya semua pihak dalam satu lembaga sekolah/yayasan diikut
sertakan, sehingga dlam pelaksanaanya nanti dapat berjalan sesuai dengan yang
diinginkan, serta dapat dipertanggung jawabkan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum pendidikan Islam meliputi tiga hal yaitu: masalah keimanan (aqidah),
masalah keislaman (syariah),masalah ihsan (akhlak).
Pada zaman modern ini kurikulum pendidikan islam telah berkembang untuk
membentuk manusia yang sehat dan kuat jasmaninya dan mementingkan
kecerdasan otak, berkembang menjadi sejumlah pengalaman pendidikan, yang
difasilitasi oleh berbagai lembaga pendidikan dengan tujuan mendorong
perkembanggan secara menyeluruh dalam segala bidang yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari atau dahari akhir nanti maka dari itu ada beberapa prinsip
dan kategori yang diperlukan dalam melakukan pengembangan kurikulum agar
kurikulum itu mampu membawa para peserta didik yang mampu bersaing di masa
mendatang dalam urusan dunia dan juga tidak meninggalkan urusan akhiratnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://hera-orgen.blogspot.com/p/kurikulum-pendidikan-islam.html
http://newjoesafirablog.blogspot.com/2012/04/materi-pendidikan-islam-menurut-
para.html
http://chefftie.blogspot.com/2012/05/normal-0-false-false-false.html
11
Subandijah, Pengembangan Kurikulumdan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1992.
12