Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MATERI DAN KURIKULUM PAI


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Pengembangan Kurikulum”

Dosen Pembimbing :
Ibu Tatik Safiqoh, M.Pd.I.

Disusun Oleh :
1. Muhammad Nur Hasyim

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI )
IHYAUL ULUM GRESIK
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrohiim,
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan hidayah serta
karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan
lancar tanpa halangan yang berarti.
Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, serta sahabat-sahabatnya, pengikut-pengikutnya yang setia
menyampaikan risalahnya sampai akhir zaman.
Sehubungan dengan keterbatasan kemampuan dan ilmu yang dimiliki, maka
bila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan dan kekeliruan mohon
kiranya dapat memberikan kritik serta saran yang dapat membawa kepada
kebaikan. Pada kesempatan ini pula penulisucapkan terima kasih yang telah
membimbing penulis hingga terselesaikan makalah yang sederhana ini. Mudah-
mudahan atas bantuan serta bimbingan semua pihak, Allah SWT akan
membalasnya dengan pahala yang setimpal, aamin yaa Rabbal aalamiin.
Akhirnya kepada Allah SWT penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Gresik, 2 Januari 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 2
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3
A. Pengertian..................................................................................... 3
B. Kurikulum Dalam Pendidikan Islam............................................ 4
C. Materi Pokok Kurikulum Pendidikan Islam................................. 5
D. Penyusunan Kurikulum Pendidikan Islam.................................... 8
BAB III PENUTUP .................................................................................... 10
A. Kesimpulan.................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 11

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Materi pendidikan biasa juga disebut isi atau kandungan pendidikan dan
kurikulum. Materi pendidikan ialah segala sesuatu yang diberikan kepada anak
didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dengan demikian,
tujuan pendidikan tidak akan tercapai sebagaimana mestinya tanpa pembekalan
anak didik dengan materi pendidikan. Bila rumusan tujuan pendidikan berbeda
antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya, tentu saja, materi yang
diperlukan untuk mencapai tujuan itu juga berbeda. Materi pendidikan dalam
masyarakat sekuler mesti berbeda dari materi pendidikan dalam masyarakat yang
religius. Begitu pula, materi pendidikan masyarakat industri harus berbeda dari
materi pendidikan dalam masyarakat agraris.

Di antara pendidikan yang paling penting bagi setiap manusia ialah


pendidikan Islam. Pendidikan Islam adalah pendidikan yang melatih kepekaan
(sensibility) para peserta didik sedemikian rupa sehingga sikap hidup dan
perilaku, juga keputusan dan pendekatannya kepada semua jenis pengetahuan
dikuasai oleh perasaan mendalam nilai-nilai etik dan spiritual Islam. Mereka
dilatih dan mentalnya didisiplinkan, sehingga mereka mencari pengetahuan tidak
sekadar untuk memuaskan keingin tahuan intelektual atau hanya untuk
keuntungan dunia material belaka, tetapi juga untuk mengembangkan diri sebagai
makhluk rasional dan saleh yang kelak dapat memberikan kesejahteraan fisik,
moral dan spiritual bagi keluarga, masyarakat dan umat manusia.

Dalam makalah ini penulis akan menerangkan mengenai kurikulum yang


berkaitan dengan pendidikan Islam. Kurikulum pendidikan Islam yang
dimaksudkan di sini tidak terbatas mempelajari mata pelajaran pengetahuan
Agama Islam saja sebagaimana kefahaman kebanyakkan masyarakat. Tetapi
pendidikan Islam itu sebenarnya mempunyai jangkauan yang lebih luas meliputi
semua cabang ilmu pengetahuan yang dibenarkan oleh agama Islam.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan materi pendidikan islam ?
2. Apa definisi Kurikulum Pendidikan Islam ?
3. Apa materi pokok dalam Kurikulum Pendidikan Islam ?
4. Bagaimana cara penyusunan Kurikulum Pendidikan Islam ?

C. Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui pengertian materi pendidikan islam.
2.      Untuk mengetahui definisi Kurikulum Pendidikan Islam.
3.      Untuk mengetahui isi materi pokok dalam Kurikulum Pendidikan Islam.
4.      Untuk mengetahui cara penyusunan Kurikulum Pendidikan Islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Materi adalah salah satu komponen penting yang harus disesuaikan dalam
pendidikan Islam, karena akan menyebab kan kesalahan yang sangat besar apabila
sebuah materi pembelajaran tidak disusun sedemikaian rupa, maka hakikat dari
pada penggunaan dan penyesuaian materi adalah agar peserta didik mampu
terarah dengan baik, tidak hanya sekedar belajar tanpa meteri yang dipersiapakan
dengan matang dan disesuaikan dengan usia perkembangan peserta didik

Materi pendidikan islam Yaitu bahan-bahan atau pengalaman-


pengalaman belajar ilmu agama Islam yang disusun sedemikian rupa (dengan
susunan yang lazim tetapi logis) untuk disajikan atau disampaikan kepada anak
didik. Dalam pendidikan Islam materi pendidikan ini seringkali disebut dengan
istilah maddatut tarbiyah. Proses tarbiyah (pendidikan) mempunyai tujuan untuk
melahirkan suatu generasi baru dengan segala ciri-cirinya yang unggul dan
beradab. Penciptaan generasi ini dilakukan dengan penuh keikhlasan dan
ketulusan yang sepenuhnya dan seutuhnya kepada Allah SWT melalui proses
tarbiyah.(1)

Ada beberapa pendapat ulama tentang materi yang harus di berikan terhadap
anak didik:

1.      Menurut Umar bin Khatab, seorang anak hendaknya diajarkan berenang,


berkuda, pepatah yang berlaku dalam sajak terbaik. Semua ini diajarkan
setelah anak mengetahui prinsip-prinsip agama Islam, mengahafal Al-Qur’an
dan mempelajari al-hadist.
2.      Ibnu Sina mengemukakan, bahwa mendidik anak hendaknya dengan
mempelajari Al-Qur’an.
3.      Ibnu Thawam berpendapat, setelah anak hafal Al-Qur’an hendaknya anak
tersebut diajarkan menulis,berhitung dan berenang.
4.      Al-Ghazali mengemukakan, bahwa sebaiknya anak-anak diajarkan Al-Qur’an,
sejarah kehidupan orang-orang besar dan hukum-hukum agama.

1 http://hera-orgen.blogspot.com/p/kurikulum-pendidikan-islam.html

http://newjoesafirablog.blogspot.com/2012/04/materi-pendidikan-islam-menurut-para.html

3
5.      Al-Jahiz dalam bukunya Risalat al-Mu’allimin mengatakan bahwa sebaiknya
anak-anak kecil tidak disibukan dengan ilmu nahwu semata. Cukup mereka
dapat membaca, menulis dan berbicara dengan benar .

Pendapat para ulama diatas, dapat difahami bahwa materi pendidikan Islam
yang paling utama adalah Al-Qur’an,baik keterampilan membaca, mengahafal,
menganalisa sekaligus mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-
hari.
B. Kurikulum dalam Pendidikan Islam
Sebelum kita membahas apa itu yang dimaksud dengan kurikulum dalam
pendidikan islam alangkah lebih baiknya kita ketahui apa yang dimaksud dengan
pendidikan islam itu sendiri. Istilah “Pendidikan Islam” merupakan rangkaian
kata yang membawa makna yang sangat luas. Dalam bahasa Inggris pendidikan
disebut education. Manakala dalam bahasa Arab pengertian kata pendidikan,
sering digunakan pada beberapa istilah, antaranya “ta’lim”  , tarbiyah dan ta’dib.
Kata at-ta’lim merujuk kepada pengajaran yang bersifat pemberian atau
penyampaian pengertian, pengetahuan, dan keterampilan. Kata at-tarbiyah
membawa arti mengasuh, mendidik, dan memelihara. Sementara Kata at-ta’dib
dapat diertikan sebagai proses mendidik yang memfokuskan kepada pembinaan
dan penyempurnaan akhlak atau budi pekerti pelajar. Pendidikan adalah ‘latihan
atau ajaran’. Pendidikan berbeda dengan kefahaman umum masyarakat yang
menganggap pendidikan Islam itu ialah Mata Pelajaran Agama Islam atau
Pengetahuan Agama Islam di sekolah.
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik sebuah argument yaitu bahwa
pendidikan islam itu terdiri dari suku kata yang melengkapi yaitu pendidikan yang
diartikan sebagai sebuah proses yang akan menjadikan suatu perubahan pada
tingkah laku atau pribadi manusia, dan sedangkan islam dalam kata tersebut
sendiri diartikan sebagai sebuah agama(ajaran). Jika diartikan secara bersama
adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan untuk menyempurnakan atau
memperbaiki budi pekerti manusia menurut islam, yang berlandaskan syariat
islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis.

Kurikulum berasal dari bahasa latin “CURRICULUM” , semula berarti “ a


running ourse,specialy a chariot race course” dan terdapat pula dalam bahasa

4
Prancis “Courir” artinya “to run” artinya “berlari.” Secara tradisional kurikulum
diartikan sebagai mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.(2)

Kurikulum dalam pendidikan Islam dikenal dengan kaa-kata “Manhaj” yang


berarti jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik bersama anak didiknya untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mereka.selain itu
kurikulum juga dipandang sebagai suatu program pendidikan yang direncanakan
dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan.

William B.Ragan, sebagaimana dikutip S.Nasution, berpandapat bahwa


kurikulum meliputi seluruh program dan kehidupan disekolah. S.Nasution
menyatakan,ada beberapa penafsiran lain tentang kurikulum. Diantaranya:
pertama kurikulum sebagai produk (sebagai hasil pengembangan kurikulum),
kedua kurikulum sebagai program (alat yang dilakukan sekolah untuk mencapai
tujuan),ketiga, kurikulum sebagai hal-hal yang diharapkan akan dipelajari oleh
siswa(sikap,keterampilan tertentu),dan kelima, kurikulum dipandang sebagai
pengalaman siswa.(3)

Kurikulum pendidikan Islam adalah bahan-bahan pendidikan Islam berupa


kegiatan, pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan sistematis
diberikan kepada anak didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam.
Atau dengan kata lain kurikulum pendidikan Islam adalah semua aktiviti,
pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan secara sistematis diberikan
oleh pendidik kepada anak didik dalam rangka tujuan pendidikan Islam.

Berdasarkan keterangan di atas, maka kurikulum pendidikan Islam itu


merupakan satu komponen pendidikan agama berupa alat untuk mencapai tujuan.
Ini bermakna untuk mencapai tujuan pendidikan agama (pendidikan Islam)
diperlukan adanya kurikulum yang sesuai dengan tujuan pendidikan Islam dan
bersesuaian pula dengan tingkat usia, tingkat perkembangan kejiwaan anak dan
kemampuan pelajar.

Dari pengertian kurikulum diatas,dapt diperoleh gambaran, bahwa pendidikan


Islam sebagai pendidikan yang berdsarkan Al-Quran dan As-Sunnah sangat luas
jangkauanya

C. Materi Pokok dalam Kurikulum Pendidikan Islam


Materi pokok kurikulum pendidikan Islam meliputi : Kompetisi yang
dirumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran harus jelas.
2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kurikulum GBPP Pendidikan Agama Islam, Jakarta, 1995.

3 Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2009.

5
1.      Tujuan
Tujuan pendidikan agama Islam ini, dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
tujuan kurikuler dan tujuan pembelajaran. Adapun tujuan kurikuler tersebut
“pendidikan agama Islam bertujuan meningkatkan keimanan, pemahaman,
penghayatan, dan pengalamanpeserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi
manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Serta berakhlak
mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara”
2.      Isi
Isi dari kurikulum adalah materi atau bahan pelajaran dan pengetahuan atau
pengalaman belajar yang harus diberikan pada peserta didik untuk mencapai
materi tersebut.
3.      Strategi atau Metode
Strategi adalah pola-pola umum kegiatan guru dan murid dalam perwujudan
kegiatan belajar mengajar atau kegiatan kurikuler untuk mencapai tujuan yang
telah digariskan.
4.      Evaluasi

Evaluasi kurikulum dimaksudkan menilai suatu kurikulum sebagai program


pendidikan untuk menentukan efisiensi, efektifitas, relevasi dan produktifitas,
program dalam mencapai tujuan pendidikan.

Kurikulum pendidikan Islam meliputi tiga hal yaitu:


1.      Masalah Keimanan (aqidah)
Bagian aqidah menyentuh hal-hal yang bersifat iktikad (kepercayaan).
Termasuk mengenai iman setiap manusia dengan Allah, Malaikat, Kitab-kitab,
Rasul-rasul, Hari Qiamat dan Qada dan Qadar Allah swt. Masalah keimanan
mendapat prioritas pertama dalam penyusunan kurikulum karena pokok ajaran
inilah yang pertam perlu ditanamkan pada anak didik.
2.      Masalah Keislaman (syariah)
Bagian syariah meliputi segala hal yang berkaitan dengan amal perbuatan
manusia dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan peraturan hukum
Allah dalam mengatur hubungan manusia dengan Allah dan antara sesama
manusia. Aspek pergaulan hidup manusia dengan sesamanya sebagai pokok
ajaran Islam Yang penting ditempatkan pada prioritas kedua dalam urutan
kurikulum ini.
3.      Masalah Ihsan (akhlak).

Bagian akhlak merupakan suatu amalan yang bersifat melengkapkan kedua


perkara di atas (keimanan dan keislaman) dan mengajar serta mendidik manusia
mengenai cara pergaulan dalam kehidupan bermasyarakat.

6
Ketiga ajaran pokok tersebut di atas akhirnya dibentuk menjadi Rukun Iman,
Rukun Islam dan Akhlak. Dari ketiga bentuk ini pula lahirlah beberapa hukum
agama, berupa ilmu tauhid, ilmu fiqih dan ilmu akhlak. Selanjutnya ketiga
kelompok ilmu agama ini kemudian dilengkapi dengan pembahasan dasar hukum
Islam, yaitu al-Quran dan al-Hadis serta ditambah lagi dengan sejarah Islam.

Hal yang perlu didahulukan dalam kurikulum pendidikan Islam yang pertama
ialah al-Quran dan Hadis. Kedua ialah bidang ilmu yang meliputi kajian tentang
manusia sebagai individu dan juga sebagai anggota masyarakat. Menurut istilah
moden bidang ini dikenali sebagai kemanusiaan (al-ulum al-insaniyyah). Bidang-
bidangnya termasuklah psikologi, sosiologi, sejarah, ekonomi dan lain-lain.
Ketiga bidang ilmu mengenai alam atau sains natural (al-ulum al-Kauniyyah),
yang meliputi bidang-bidang seperti astronomi, biologi dan lain-lain.

Sedangkan mengenai sistem pengajaran dan teknik penyampaian adalah


terserah kepada kebijakan guru melalui pengalamannya dengan cara
memperhatikan bahan yang tersedia, waktu serta jadual yang sudah ditetapkan
oleh pihak tertentu (sekolah masing-masing).

Dalam perkembangannya kurikulum pendidikan Islam juga harus


menyesuaikan prinsip-prinsip kurikulum secara umum, sebagai berikut:
a.       Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan.
b.      Menyeluruh dan berkesinambungan
Kesinambungan disini dimaksudkan adalah saling hubungan atau jalin
menjalin antara berbagai tingkat dan jenis program pendidikan.
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
c.       Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum disesuaikan dengan minat dan bakat anak didik sehingga
terjadi interaktif anatara pengajaran denagan daya berpikir anak.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat
dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan

7
memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
d.      Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Prinsip relevensi adalah kesesuaian, keserasian pendidikam dengan
tuntutan masyarakat.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan
pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik,
dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
e.       Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa
membedakan suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan
gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,
muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam
keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
f.       Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal
dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. Sekolah
tidak saja memberi pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan pada saat
peserta didik tamat dari sekolah namun juga memberikan bekal kemampuan
untuk dapat menumbuh kembangkan dirinya di luar sekolah dan berjalan terus
menerus sepanjang hayat.
g.      Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional
dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus
saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal
Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kurikulum Pendidikan Islam bertujuan menanamkan kepercayaan dalam
pemikiran dan hati genarasi muda, pemulihan akhlak dan membangunkan jiwa
rohani. Ia juga bertujuan untuk memperoleh pengetahuan secara berterusan,
gabungan pengetahuan dan kerja, kepercayaan dan akhlak dan penerapan
amalan teori dalam hidup.

D. Penyusunan Kurikulum Pendidikan Islam

8
Di antara hal yang paling penting di dalam pembentukan setiap kurikulum,
tidak terkecuali kurikulum pendidikan Islam, ialah penyusunannya. Untuk
penyusunan yang rapi dan berkesan, kerjasama antara pihak sekolah dan pihak
penyusun kurikulum amatlah diperlukan. Penyusunan tersebut hendaklah
menitikberatkan kesesuaiannya menurut kemampuan pelajar. Dalam penyususan
kurikulum hendaknya semua pihak dalam satu lembaga sekolah/yayasan diikut
sertakan, sehingga dlam pelaksanaanya nanti dapat berjalan sesuai dengan yang
diinginkan, serta dapat dipertanggung jawabkan.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan suatu kurikulum,


ialah:
a.      Tujuan pendidikan, dijabarkan menjadi tujuan-tujuan institusional, dirinci
menjadi tujuan kurikuler, dirumuskan menjadi tujuan-tujuan instruksional
(umum dan khusus), yang mendasari perencanaan pengajaran.
b.     Perkembangan peserta didik, merupakan landasan psikologis yang mencakup
psikologi perkembangan dan psikologi belajar;
c.     Mengacu pada landasan sosiologis dibarengi oleh landasan kultur ekologis.
d.     Kebutuhan pembangunan nasional yang mencakup pengembangan SDM dan
pembangunan semua sektor ekonomi.
e.     Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
f.      Jenis dan jenjang pendidikan yang dikelompokkan sesuai dengan sifat dan
kekhususan tujuannya.

Kurikulum sebagai rancangan pendidikan, mempunyai kedudukan sentral,


menentukan kegiatan dan hasil pendidikan. Penyusunannya memerlukan fondasi
yang kuat, didasarkan atas hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam.
Kurikulum yang lemah akan mengahasilkan manusia yang lemah pula.

9
BAB III

PENUTUP

 
A. Kesimpulan

Kurikulum pendidikan Islam adalah bahan-bahan pendidikan Islam berupa


kegiatan, pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan sistematis
diberikan kepada anak didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam.

Kurikulum pendidikan Islam meliputi tiga hal yaitu: masalah keimanan (aqidah),
masalah keislaman (syariah),masalah ihsan (akhlak).

Kurikulum sebagai rancangan pendidikan, mempunyai kedudukan sentral,


menentukan kegiatan dan hasil pendidikan. Penyusunannya memerlukan fondasi
yang kuat, didasarkan atas hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam.
Kurikulum yang lemah akan mengahasilkan manusia yang lemah pula.

Pada zaman modern ini kurikulum pendidikan islam telah berkembang untuk
membentuk manusia yang sehat dan kuat jasmaninya dan mementingkan
kecerdasan otak, berkembang menjadi sejumlah pengalaman pendidikan, yang
difasilitasi oleh berbagai lembaga pendidikan dengan tujuan mendorong
perkembanggan secara menyeluruh dalam segala bidang yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari atau dahari akhir nanti  maka dari itu ada beberapa prinsip
dan kategori yang diperlukan dalam melakukan pengembangan kurikulum agar
kurikulum itu mampu membawa para peserta didik yang mampu bersaing di masa
mendatang dalam urusan dunia dan juga tidak meninggalkan urusan akhiratnya.

10
 

DAFTAR PUSTAKA

http://hera-orgen.blogspot.com/p/kurikulum-pendidikan-islam.html

http://newjoesafirablog.blogspot.com/2012/04/materi-pendidikan-islam-menurut-
para.html

http://chefftie.blogspot.com/2012/05/normal-0-false-false-false.html

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kurikulum GBPP Pendidikan Agama


Islam, Jakarta, 1995.

Faudiddin, dkk, Pengembangan dan Inofasi Kurikulum, Jakarta: Dirjen Binbaga


Islam, 1994.

Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2009.

Muslam, Pengembangan Kurikulum MI/PAI SD, Semarang, Pusat Kajian dan


Pengembangan Ilmu-ilmu Keislaman, 2006.

Mansyur, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Dirjen Binbaga Islam Depag


RI,1995.

Nana Syaudih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek,


Bandung: Rosdakarya, 2007.

Samsul Nizar, Penghantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam, Jakarta:


Gaya Media Pratama, 2001.

11
Subandijah, Pengembangan Kurikulumdan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1992.

Zakiah Darajat, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara,


1996.

Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1992.

12

Anda mungkin juga menyukai