Anda di halaman 1dari 4

RESUME “ILMU PENDIDIKAN”

Nama : MUHAMMAD NUR HASYIM

Mata Kuliah : ILMU PENDIDIKAN

Dosen Pengampuh : Ibu Erma Athiyatur Rofi'ah M.Pd

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Semester : 2 (dua)

1. Landasan pendidikan adalah tumpuan, dasar, atau asas konseptual yang

menyelubungi pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, landasan pendidikan

merupakan tempat bertumpu, titik tolak atau dasar pijakan dalam

melaksanakan pendidikan.

2. Jenis-jenis landasan pendidikan:

1. Landasan religius pendidikan.

2. Landasan filosofis pendidikan.

3. Landasan ilmiah pendidikan.

4. Landasan yuridis atau hukum pendidikan.

3. Pihak-pihak yang terlibat sebagai ruang lingkup pendidikan sebagai berikut:

1. Perbuatan Mendidik

2. Anak Didik

3. Dasar dan Tujuan Pendidikan

4. Pendidik

5. Materi Pendidikan

6. Metode Pendidikan

7. Evaluasi
8. Alat-alat Pendidikan

9. Lingkungan Sekitar

Tujuan pendidikan adalah suatu faktor yang amat sangat penting di dalam pendidikan,
karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh pendidikan.
Tujuan pendidikan juga dapat didefinisikan sebagai salah satu unsur dari pendidikan yang berupa
rumusan tentang apa yang harus dicapai oleh para peserta didik.Ada empat macam tujuan
pendidikan yang tingkatan dan luasnya berlainan. Yaitu tujuan umum atau pendidikan nasional,
tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan instruksional.

M.J.Langeveld, mengemukakan 6 jenis tujuan pendidikan, yaitu sebagai berikut :

 Tujuan akhir (umum, universal, dan total),


 Pengkhususan tujuan umum,
 Tujuan tak lengkap (sementara),
 Tujuan insidental,
 Tujuan tentatif
 Tujuan intermedier.

Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau ada suatu hal
boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagainya). Sedangkan pendidikan yang merupakan
berasal dari kata didik, mendidik, memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak
dan kecerdasan pikiran. Dari dua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggung jawab
pendidikan adalah kewajiban menanggung memelihara dan memberi latihan berupa pengajaran
mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.

Seorang pendidik memiliki tanggung jawab atas peserta didik yang berada dalam naungan
kepemimpinannya bagaimana mengarahkanya menjuju kedewasaan Baik secara akal, mental maupun
moral, untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang diemban sebagai seorang hamba dihadapan Khaliq-
nya dan juga sebagai Khalifatu fil ardh (pemelihara) pada alam semesta ini. Berasaskan pengertian,
tujuan, hakekat serta landasan pendidikan islam yang dapat disimpulkan bahwasanya pendidikan islam
adalah proses transinternalisasi nilai-nilai islami yang sumbernya adalah Al-Qur’an dan As-sunnah. Inilah
yang menjadi tanggung jawab utama seorang pendidik islam. Sebagimana hal ini telah banyak dilakukan
oleh generasi terbaik umat ini yakni para Sahabat, Tabi’in, dan Tabi’ut Tabi’in.
Alat pendidikan berperan penting dalam proses belajar mengajar untuk mewujudkan tujuan
pendidikan yang sesuai dengan harapan. Peran alat pendidikan perlu dikembangkan secara
optimal agar menunjang kelancaran proses pendidikan.

Alat pendidikan itu sendiri terdiri dari dua jenis yaitu alat pendidikan material dan alat
pendidikan non material. Alat pendidikan material adalah segala bentuk perlengkapan yang
digunakan untuk membantu proses belajar mengajar yang mencakup sarana dan prasarana.
Sebaliknya, alat pendidikan non material adalah berupa suatu tindakan dan perbuatan atau situasi
yang dengan sengaja dilakukan untuk membantu pencapaian tujuan pendidikan. Karakteristik
alat pendidikan menjadi bagian yang perlu dipahami oleh pendidik dalam melaksanakan proses
pendidikan.

Penggunaaan alat pendidikan dipengaruhi oleh kecakapan pendidik yang harus


menyesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai, dan sebagai seorang pendidik sebaiknya harus
menghindari tindakan yang memaksa. Penggunaan alat pendidikan juga dipengaruhi oleh pribadi
yang akan memakainya. Pemakai alat pendidikan juga harus dapat menyesuaikan diri dengan
tujuan yang dikandung oleh alat itu. Penggunaan alat pendidikan mempunyai hubungan yang
erat dengan sifat kepribadian pemakainya yang merupakan sifat khas dari alat pendidikan.

Proses mencapai tujuan pendidikan untuk menghasilkan manusia yang unggul baik secara
pribadi maupun penguasaan ilmu pengetahuan tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem
pendidikan dijalankan oleh lingkungan pendidikan formal. Namun juga dipengaruhi oleh
lingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat. Hubungan dari ketiganya disebut sebagai
tripusat pendidikan. Pendidikan tidak dapat berdiri sendiri, namun ada hubungan saling
mempengaruhi diantara lingkungan pendidikan.

Konsep kurikulum terus berkembang dan bervariasi seiring perkembangan zaman serta teori
perkembangan dan praktiknya.

Akan tetapi, dari semua perbedaan tersebut, akhirnya dapat ditarik kesimpulan atas tiga konsep
kurikulum antara lain sebagai berikut.

Kurikulum Sebagai Substansi

Kurikulum dianggap sebagai suatu rencana kegiatan belajar yang dilakukan siswa di sekolah. Kurikulum
juga dianggap sebagai perangkat tujuan yang ingin dicapai.
Kurikulum juga dapat diartikan sebagai suatu dokumen yang merumuskan tujuan, bahan ajar, kegiatan
belajar dan mengajar, jadwal, serta evaluasi.

Kurikulum Sebagai Sistem

Kurikulum adalah bagian dari sistem pendidikan. Sistem yang dalam kurikulum terdiri dari personalia
dan prosedur kerja tentang cara menyusun, melaksanakan, menerapkan, serta menyempurnakannya.

Hasil dari sistem tersebut adalah tersusunnya suatu kurikulum yang sesuai. Adapun fungsi dari sistem
tersebut adalah untuk memelihara kurikulum yang tengah atau akan diterapkan agar tetap dinamis.

Kurikulum Sebagai Bidang Studi

Kurikulum sebagai bidang studi memiliki tujuan untuk mengembangkan ilmu tentang kurikulum beserta
sistemnya.

Pusat pendidikan adalah istilah dalam bidang pendidikan yang berarti memberdayakan sinergitas
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Pesantren adalah sebuah pendidikan tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar
di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat
menginap santri

Madrasah merupakan sebuah kata dalam bahasa Arab yang artinya sekolah. Asal katanya yaitu
darasa (baca: darosa) yang artinya belajar. Di Indonesia, madrasah dikhususkan sebagai sekolah (umum)
yang kurikulumnya terdapat pelajaran-pelajaran tentang keislaman. Madrasah Ibtidaiyah (MI) setara
dengan Sekolah Dasar (SD), Madrasah Tsanawiyah (MTs) setara dengan Sekolah Menengah Pertama
(SMP), dan Madrasah Aliyah (MA) setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan
pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi. Pelajar sekolah menengah pertama umumnya berusia 13-15 tahun. Di Indonesia, setiap warga
negara berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni sekolah dasar (atau sederajat)
6 tahun dan sekolah menengah pertama (atau sederajat) 3 tahun.Sekolah menengah atas ditempuh
dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12. Pada saat pendaftaran masuk SMA yang
menggunakan sistem online, siswa dapat memilih sekolah yang diinginkan dan memilih jurusan yang
diminati. Pada akhir tahun ketiga (yakni kelas 12), siswa diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu
Ebtanas) yang memengaruhi kelulusan siswa.

Anda mungkin juga menyukai