“TUJUAN PENDIDKAN”
Di susun guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Tafsir Tarbawi Semester V
(Lima).
DI SUSUN
OLEH
Kelompok V
2018
KATA PENGANTAR
Disamping itu, pada hari ini juga kami sebagai penyusun makalah ini
masih diberikan kesempatan oleh Allah ‘Azza wa Jalla untuk menyelesaikan tugas
penyusunan makalah ini. Dan dengan makalah inipun nantinya Allah berikan
kami nikmat dapat memberikan kesesuain dan kemudahan dalam memahami isi
dari makalah yang terdapat di karya ilmiah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN........................................................................................01
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2016), h. 105.
1
5. Bagaimana tafsir QS. Al-Hajj ayat 41 dalam implementasi kepada tujuan
pendidikan?
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Ternyata yang menjadikan manusia patut mengemban tugas sebagai
khalifah di muka bumi adalah karena karunia yang Allah berikan kepada
manusia berupa kemampuan untuk menngetahui nama-nama benda
seluruhnya serta mengingatnya dan menjelaskannya, sementara para malaikat
tidak memiliki kemampuan seperti itu
ض
ِ األر
ْ ف َ َِوه َُو الَّذِي َج َعلَ ُك ْم خَالئ
2
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya, (Jakarta: Lentera Abadi, 2010), h. 75-
79.
4
Artinya: “Dan kalau Kami kehendaki benar-benar Kami jadikan sebagai
ganti kalian di muka bumi malaikat-malaikat yang turun-temurun.” (QS. Az-
Zukhruf ayat 60)
ٌ ف ِم ْن بَ ْع ِد ِه ْم خ َْل
ف َ َفَ َخل
Artinya: “Maka datanglah sesudah mereka generasi lain.” (QS. Al-A'raf ayat
169).3
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat ayat 56)
3
Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir 1, (Bogor: Pustaka Imam Syafi’i, 2004), h. 99-100.
4
Ahmad Mustafa Al-Maraghy, Terjemahan Tafsir Al-Maraghi 1, (Semarang: Toha Putra,
1989), h. 139.
5
Makna istilah beribadah dapat diartikan kepada “menaati ajaran Allah
‘Azza Wa Jalla dalam nuansa ketauhidan dengan penuh kerendahan hati”.
Artinya, beribadah tidak cukup dengan melakukan perintah semata tetapi
mesti didasarkan atas katauhidan dan kerendahan hati dalam mengerjakan
perintah tersebut.5
5
M. Yusuf Kadar, Tafsir Tarbawy Pesan-Pesan Al-Quran Tentang Pendidikan, (Jakarta:
Amzah, 2013), h. 91.
6
Imam Al-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2009), h. 295.
7
Ibid.., h. 195.
6
C. QS. Al-Fath Ayat 29
1. Teks Ayat Dan Terjemahannya
ْۤ
س َّجدًا يَّ ْبتَغُ ْونَ فَض ًْال ِمنَ ه
ِّٰللا ِ َّّٰللاِ ۗ َوالَّ ِذيْنَ َمعَه ا َ ِشدَّآ ُء َعلَى ْال ُكف
ُ ار ُر َح َما ٓ ُء بَ ْينَ ُه ْم ت َرٮ ُه ْم ُر َّكعًا س ْو ُل ه ُ ُم َح َّمد ٌ َّر
ِ ْ س ُج ْو ِد ۗ ذلِكَ َمثَلُ ُه ْم فِى التَّ ْورٮ ِة ۖ َو َمثَلُ ُه ْم فِى
ٍاْل ْن ِج ْي ِل ۚ كَزَ ْرع ُّ َو ِرض َْوانًا ۖ ِس ْي َما ُه ْم فِ ْي ُو ُج ْو ِه ِه ْم ِم ْن اَث َ ِر ال
ّٰللاُ الَّ ِذيْنَ ا َمنُ ْوا َ َّظ ِب ِه ُم ْال ُكف
ار ۗ َو َعدَ ه َ ع ِليَـ ِغ ْي ُّ ُس ْوقِ ٖه يُ ْع ِجب
َ الز َّرا ُ ظ فَا ْست َوى َعلى ْ ا َ ْخ َر َج ش
َ ََطئ َـه فَازَ َره فَا ْست َ ْغل
ت ِم ْن ُه ْم َّم ْغ ِف َرة ً َّواَجْ ًرا َع ِظ ْي ًما َو َع ِملُوا ال ه
ِ ص ِلح
Para sahabat dan pengikut Nabi semula sedikit dan lemah, kemudian
bertambah dan berkembang dalam waktu singkat seperti biji yang tumbuh,
mengeluarkan batangnya, lalu batang bercabang dan beranting, kemudian
menjadi besar dan berbuah sehingga mnakjubkan orang yang menanamnya,
karena kuat dan indahnya, sehingga menambah panas hati orang-orang kafir.
7
dosa-dosa mereka, memberi mereka pahala yang banak, dan menyediakan
surga sebagai tempat yang abadi bagi mereka. Janji Allah yang demikian
pasti di tepati.8
8
Departemen Agama RI, Loc.cit..., h. 390-391.
9
Sayyid Quthb, Fi Zhilalil- Qur’an I (Jakarta: Gema Insani, 2004), h. 401.
8
d. Bahwa mereka mempunyai tanda yang dengan itu mereka mudah
dikenal. Yakni bahwa mereka bercahaya pada wajah mereka, khusyu’
dan tunduk yang bias dikenali orang yang cerdas.
9
perbuatan mungkar, dan kepada Allah-lah dikembalikan semua urusan. Ayat
ini diturunkan berkenaan dengan aku dan sahabat-sahabatku.11
Atiyyah Al-Aufi telah mengatakan sehubungan dengan makna ayat
ini, bahwa ayat ini semakna dengan firman-Nya:
ض ْ ت لَيَ ْست َْخ ِلفَنَّ ُه ْم فِي
ِ األر َّ ّٰللاُ الَّذِينَ آ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َو َع ِملُوا ال
ِ صا ِل َحا َّ ََو َعد
Artinya: “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di
antara kalian dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-
sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi.” (QS. An-Nur ayat 55)
Adapun firman Allah Ta’ala: “dan kepada Allah-lah kembali segala
urusan.” (QS. Al-Hajj ayat 41) sama pengertiannya dengan firman Allah
Swt. yang mengatakan:
ََو ْال َعا ِق َبةُ ِل ْل ُمتَّقِين
Artinya: “Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang
bertakwa.” (QS. Al-Qashash ayat 83)
Zaid ibnu Aslam mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. (Al-Hajj: 41) Yakni di sisi
Allah-lah terdapat pahala dari perbuatan mereka.12
Dalam ayat ini sebagai tujuan pendidikan mencerminkan bahwa
selayaknya muslim itu mnjadi hamba yang bersyukur atas nikmat yang Allah
berikan, bentuk syukur yang dilakukan dapat berupa mendirikan shalat,
menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan
yang mungkar dan senantiasa bertawakal kepada Allah.
Artinya: “Dan kepada Tsamud (kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh
berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan
selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan
11
12
Ibid.., h.
10
kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian
bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku Amat dekat (rahmat-Nya)
lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).” (QS. Hud ayat 61)
13
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Terjemahan Tafsir Al-Maraghi 12, (Semarang: Toha
Putra, 1989), h. 98-99.
11
ِ سأَلَكَ ِعبَادِي َعنِي فَإِنِي قَ ِريبٌ أ ُ ِجيبُ دَع َْوة َ الدَّاعِ إِذَا د َ َع
ان اآلية َ َوإِذَا
Aspek tarbawi dalam ayat ini berupa gambaran bahwa sebagai umat
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam yang bertakwa senantiasa
beribadah kepada Allah, kemudian apabila melakukan suatu kesalahan atau
dosa hendaknya memohon ampunan hanya kepada Allah serta tugas manusia
bukan hanya sebagai khalifah yang berarti pemimpin, melainkan juga
pembangun bumi dalam kedudukannya sebagai khalifah.
Asbabun nuzul (sebab turunnya) ayat ini disebutkan oleh Al-Harits bin
Usamah dalam musnadnya dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Sa’id
Ibnul Musayyab, dia berkata, “Ketika Shuhab hijrah menuju Madinah, dia
diikuti beberapa orang Quraisy. Kemudian Shuhaib turun dari
tungganggannya dan mengambil anak panah dari tempatnya. Kemudian dia
berkata, “Wahai orang-orang Quraisy, kalian tahu bahwa aku adalah salah
satu orang yang paling pandai memanah. Demi Allah, kalian tidak akan
sampai padaku hingga aku menggunakan seluruh anak panahku untuk
membunuh kalian, kemudian aku akan menggunakan pedangku selama masih
14
12
ada ditanganku. Setelah itu lakukanlah apa yang ingin kalian lakukan
terhadapku. Jika kalian mau, maka aku serahkan hartaku yang ada di Mekah
dan kalian biarkan aku melanjutkan perjalanan.
َّٰللاِ فَيَ ْقتُلُون َ س ُه ْم َوأ َ ْم َوالَ ُه ْم بِأ َ َّن لَ ُه ُم ْال َجنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي
َّ سبِي ِل َ ُّٰللاَ ا ْشت ََرى ِمنَ ْال ُمؤْ ِمنِينَ أ َ ْنف
َّ إِ َّن
ّٰللاِ فَا ْست َ ْبش ُِروا ِببَ ْي ِع ُك ُم الَّذِي ِ َويُ ْقتَلُونَ َو ْعدًا َعلَ ْي ِه َحقًّا فِي الت َّ ْو َراةِ َواإل ْن ِجي ِل َو ْالقُ ْر
َّ َآن َو َم ْن أ َ ْوفَى ِب َع ْه ِد ِه ِمن
َبا َي ْعت ُ ْم ِب ِه َوذَلِكَ ه َُو ْالفَ ْو ُز ْال َع ِظي ُم
15
Jalaluddin As-Syuthi, Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an, (Depok: Gema Insani, 2008),
h. 85-86.
16
13
BAB III
PENUTUP
Simpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya, Jakarta: Lentera Abadi, 2010.
Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Bogor: Pustaka Imam Syafi’i, 2004.
15