Di susun guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Telaah Statistik Pendidikan
Semester VI (Enam).
DI SUSUN
OLEH
KELOMPOK I
T.A. 2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah… Segala puji bagi Allah Jalla wa ‘Ala yang telah memberikan
kita banyak kenikmatan yang jika kita hitung maka tak akan pernah kita dapat hitung
nikmat tersebut. Diantara nikmat tersebut adalah nikmat hidayah yang insya Allah kita
dapati pada hari ini, karena barang siapa yang Allah berikan petunjuk maka ia tak akan
pernah tersesat selama-lamanya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka ia tak akan
mendapat petunnjuk selama-lamanya.
Disamping itu, pada hari ini juga kami sebagai penyusun makalah ini masih
diberikan kesempatan oleh Allah ‘Azza wa Jalla untuk menyelesaikan tugas penyusunan
makalah ini. Dan dengan makalah inipun nantinya Allah berikan kami nikmat dapat
memberikan kesesuain dan kemudahan dalam memahami isi dari makalah yang terdapat
di karya ilmiah ini.
Pada makalah ini juga, kami mencoba memberikan pemahaman yang mendalam
mengenai STATISTIK DESKRIPTIF DAN STATISTIK INFERENSIAL, maka dengan
demikian kami sebagai penyusun mengharapkan perbaikan berupa kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Sekian dan terimakasih.
Kelompok I
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Didalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai banyak hal yang dapat kita
deskripsikan dalam sebuah bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus
diolah terlebih dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa. Akan tetapi
bagaimana penyajian data yang kita dapat tentunya berbeda-beda, sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan penyaji data.
Pada dasarnya Statistik dibagi dalam dua bagian, yaitu Statistik Deskriptif dan
Statistik Induktif. Statistik Deskriptif berusaha menjelaskan atau menggambarkan
berbagai karakteristik data seperti berapa rata-ratanya, seberapa jauh data-data yang
bervariasi dan sebagainya. Sedangkan Satistik Diferensial digunakan dalam proses
mengambil keputusan dalam menghadapi ketidakpastian dan perubahan misalnya,
ketidakpastian adalah kuat tekanan beton dalam suatu poengujian tidak sama, walaupun
dibuat dengan material yang sama.
B. RUMUSAN MASALAH
Makalah ini memiliki rumusan masalah yang akan dijawab di dalam makalah ini,
berupa:
1
C. TUJUAN MASALAH
Sedangkan tujuan disunya makalah ini adalah disamping sebagai tugas kelompok
perkuliahan juga untuk menjawab rumusan masalah yang telah ada, yaitu:
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN STATISTIK
Statistik (statistic) berasal dari kata state yang artinya negara. Mengapa disebut
negara? Karena sejak dahulu kala statistik hanya digunakan untuk kepentingan-
kepentingan negara saja. Kepentingan negara itu meliputi berbagai bidang kehidupan dan
penghidupan, sehingga lahirlah istilah statistik, yang pemakaian nya disesuaikan dengan
lingkup datanya1.
Contohnya, dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar penghasilan orang
Indonesia rata-rata Rp. 100.000,00 perbulan, tinglat inflasi rata-rata 9% setahun, bunga
deposito rata-rata 12% setahun, penduduk Indonesia yang mukim di daerah pedesaan
rata-rata 70%, penganut agama islam di setiap provinsi rata-rata 90%, dan seterusnya.
Adakala nya data yang dikumpulkan di lapangan tidak disajikan dalam bentuk rata-rata
seperti tadi, tetapi disajikan dalam bentuk tabel atau diagram dengan uraian yang lebih
rinci dan dibagian atas atau bawah dari tabel atau diagram dituliskan judul yang sesuai
dengan nama ruang lingkup data yang diperoleh. Misalnya judul tabel atau diagram
ditulis Statistik Sensus Penduduk, Statistik Kepegawaian, Statistik Pengeluaran
Keuangan, Statistik Produksi Barang, Statistik Keluarga Berencana, dan sebagainya.
Bagi kebanyakan orang, statistik itu merupakan seonggokan atau sekumpulan
angka-angka yang menerangkan sesuatu, baik yang sudah tersusun didalam daftar-daftar
yang teratur atau grafik-grafik maupun belum. Jadi jika orang-orang yang demikian
mendengar perkataan “statistik” dibicarakan orang lain, terbayanglah didalam pikiran
mereka, onggokan angka-angka tadi. Kemudian statistik juga diartikan kumpulan dari
angka-angka dan aturan-aturan mengenai pengumpulan data (keterangan mengenai
sesuatu), penganalisaan dan interprestasi data yang berbentuk angka-angka. Dan statistik
itu merupakan bilangan-bilangan yang menerangkan sifat (characteristik) dari
sekumpulan data (pengamatan)2.
Anto Dajan mengemukakan bahwa statistik merupakan metode guna
mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisa dan menginterprestasi data
1
Husaini Usman, R,Purnomo Setiadi Akbar, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT.Bumi Aksara,2009), h.3
2
Mudi Pasaribu, Pengantar statistik,(Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983),h. 17-19
3
kuantitatif. Metode nya bukan saja harus dapat memberikan teknik pengumpulan,
pengolahan, penyajian dan analisa data, melainkan juga memberikan teknik penarikan
kesimpulan tentang ciri-ciri populasi tertentu dari hasil perhitungan sampel yang dipilih
secara random dari populasi yang bersangkutan3. Sutrisno Hadi juga mengemukakan
bahwa statistik adalah cara-cara ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan,
menyusun, menyajikan dan menganalisa data penelitian yang berbentuk angka-angka.
Disamping itu, statistik diharapkan dapat menyediakan dasar-dasar yang dapat
dipertanggung jawabkan untuk menarik keputusan-keputusan yang baik4.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ilmu statistik adalah kumpulan cara-cara dan
aturan-aturan mengenai pengumpulan, pengolahan, penafsiran, dan penarikan
kesimpulan dari data berupa angka-angka.
B. DATA STATISTIK
Data boleh jadi hal yang paling utama untuk mengolah suatu data statistik. Tanpa
adanya data, apa yang akan di olah oleh statistik. Data adalah keterangan untuk
memecahkan suatu masalah. Data terdiri atas bermacam macam. Berikut adalah macam-
macam data ditinjau dari berbagai segi.
1. Data statistik menurut sifatnya
Menurut sifatnya, data ststistik dibedakan menjadi dua bagian, yakni data kualitatif
dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kategori atau
atributif. Sementara itu yang dimaksud data kuantitatif adalah data yang berbentuk
bilangan.
2. Data statistik menurut cara memperolehnya
Data statistik menurut cara memperolehnya dibedakan menjadi dua bagian, yakni
data primer dan data sekunder. Data primer adalah data statistik yang dikumpulkan
dan diolah sendiri oleh suatu organisasi serta diperoleh langsung dari obyeknya.
Sementara itu data sekunder adalah data statistik yang diperoleh dalan bentuk sudah
jadi, sudah dikumpulkan dan diolah terlebih dahulu oleh pihak lain, biasanya data
tersebut dicatat dalam bentuk publikasi-publikasi.5
3
Anto Dajan, Pengantar Metode Statistik,(Jakarta: Jilid I, LP3ES, 1983), h.6
4
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Jilid 3, Yayasan Fakultas Psikologi UGM, 1984),
h.221
5
Anto.., Loc.cit, h. 8.
4
C. STATISTIK DESKRIPTIF (DESCRIPTIVE STATISTICS)
Statistik deskriptif adalah statistik yang menggambarkan kegiatan berupa
pengumpulan data, penyusunan data, pengolahan data, dan penyajian data dalam bentuk
table, grafik, ataupun diagram, agar memberikan gambaran yang teratur, ringkas dan
jelas mengenai suatu keadaan atau peristiwa.6
Menurut Hasan, menjelaskan bahwa analisis deskriptif adalah merupakan bentuk
analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan satu
sampel. Hasil analisisnya adalah apakah hipotesis penelitian dapat digenerelisasikan atau
tidak. Jika Hipotesis nol (H0) diterima, berarti hasil penelitian dapat digenerelisasikan.7
Adapun statistic deskriptif ini merupakan bagian dari ststistik yang mempelajari cara
pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah dipahami. Statistik deskriptif ini
hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan
mengenai suatu data atau keadaan atau fenomena yang berfungsi menerangkan gejala,
keadaan atau persoalan.8 Adapun statistik Deskriptif ini adalah teknik statistic yang
memberikan informasi hanya mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud untuk
menguji hipotesis dan kemudian menarik inferensi yang digenerelisasikan untuk data
yang lebih besar atau populasi. Statistik deskriptif “hanya” dipergunakan untuk
menyajikan dan menganalisis data agar lebih bermakna dan komunikatif dan disertai
perhitungan-perhitungan “sederhana” yang bersifat lebih memperjelas keadaan dan atau
karakteristik data yang bersangkutan.9
Data tentang jumlah siswa, mahasiswa, guru, dosen, pegawai, jumlah kelulusan
tiap tahun, jumlah penduduk per jenis kelamin, usia, pekerjaan, penghasilan, dan lain-
lain yang secara amat mudah ditemukan di kantor-kantor bersangkutan adalah contoh
statistic deskriptif. Data-data tersebut pada umumnya disajikan ke dalam bentuk tertentu,
misalnya table, baik dengan distribusi frekuensi tunggal maupun bergolong, histogram,
polygon, atau bentuk grafik yang lain sehingga dengan mudah dan cepat dapat dipahami.
Penyajian grafik berbagai data tersebut sering dibuat sedemikian rupa sehingga menarik
dan komunikatif. Demikian juga penempatannya di dinding-dinding kantor, walau tidak
semuanya mesti ditempelkan di dinding, diatur sedemikian rupa sehingga hal-hal
tersebut sekaligus berfungsi sebagai “hiasan” dinding yang juga “bernilai seni”.
6
Subana,dkk,Statistik Pendidikan,(Bandung:CV Pustaka Setia,200),h,12.
7
Hasan,Iqbal, Pokok-pokok Materi Statistik I (Statistik Deskriptif),(Jakarta:PT Bumi Aksara), h.185.
8
Hasan,Iqbal, Analisa Data Penelitian dengan Statistik,(Jakarta:PT Bumi Aksara),h.7.
9
Dedy Kuswanto, Statistik Untuk Pemula &Orang Awam,(Jakarta Timur:Laskar Aksara),h,7.
5
Dengan kata lain, statistik deskriptif adalah statstik yang mempunyai tugas
mengorganisasi dan menganalisis data, angka, agar dapat memberikan gambaran-
gambaran secara teratur, ringkas, dan jelas, mengenai suatu gejala, peristiwa atau
keadaan, sehingga dapat ditarik pengertian atau makna tertentu.10
Penarikan kesimpulan pada statistik deskriptif (jika ada) hanya ditujukan pada
kumpulan data yang ada. Di dasarkan pada ruang lingkup bahasannya statistik deskriptif
mencakup :
1. Distribusi frekuensi beserta bagian-bagiannya seperti :
a. Grafik distribusi (histogram, polygon, frekuensi, dan ogif);
b. Ukuran nilai pusat (rata-rata, median, modus, kuartil dan sebagainya);
c. Ukuran disperse (jangkauan, simpangan rata-rata, variasi, simpangan baku dan
sebagainya);
d. Kemencengan dan keruncingan kurva.
2. Angka indeks
3. Times series/deret waktu atau berkala
4. Korelasi dan regresi sederhana.11
Dapat kita ketahui dari data statistik diatas menjelaskan tentang jumlah sekrup baja
yang cacat pada setiap produksi. Data tersebut berfungsi untuk mengevaluasi kegiatan
10
Amirotun Sholikhah, Statistik Deskriptif Dalam Penelitian Kualitatif, (Jurnal KOMUNIKA, Vol. 10,
No. 2, Juli-Desember 2016), h. 345.
11
Leni Masnidar, Statistik Deskriptif ,(Jurnal Hikmah,Volume 14,No. 1, Januari-Juni 2017), h. 49-50.
6
produksi, sehingga untuk produksi kedepannya dapat meminimalisasi produk yang gagal.
Melalui data tersebut, dapat dilihat bahwa cara pengumpulan datanya melalui survey dengan
metode stratified random sampling. Dimana sampel yang digunakan dapat mewakili dari
produk setiap dilakukan produksi.
Selanjutnya data yang telah didapat disajikan menjadi diagram batang seperti pada
gambar tersebut. Tampilannya yang mudah dipahami dan cukup representatif apabila
digunakan untuk evaluasi kinerja. Namun apabila kita ingin menelisik lebih jauh dan
menginginkan tampilan yang lebih kompleks, dapat kita coba dengan menggunakan tabel
distribusi frekuensi.
Interval
Jumlah
Sekrup
Cacat Frekuensi (f)
5–6 5
7–8 6
9 – 10 5
11 – 12 7
13 – 14 6
15 – 16 1
Jumlah 30
7
Keterangan :
Tb = Tepi bawah kelas median (Batas bawah – 0,5)
F = Frekuensi kumulatif sebelum median
f = Frekuensi
c = Panjang kelas
n = Jumlah frekuensi
Letak kelas median: Setengah dari seluruh data = 30, terletak pada kelas ke-3 (jumlah 9-10)
Tb = 9 – 0,5 = 8,5
c =2
n = 80, f = 24
f = 5 (frekuensi kelas median)
F = 5 + 6 = 11
8
Keterangan :
9
Kecondongan suatu kurva dapat dilihat dari perbedaan letak mean, median dan
modusnya. Jika ketiga ukuran pemusatan data tersebut berada pada titik yang sama,
maka dikatakan simetris atau data berdistribusi normal. Sedangkan jika tidak berarti
data tidak simetris atau tidak berdistribusi normal.
Ukuran kecondongan data terbagi atas tiga bagian, yaitu :
Kecondongan data ke arah kiri (condong negatif) dimana nilai modus lebih
dari nilai mean (modus > mean).
Kecondongan data simetris (distribusi normal) dimana nilai mean dan modus
adalah sama (mean = modus).
Kecondongan data ke arah kanan (condong positif) dimana nilai mean lebih
dari nilai modus (mean > modus).
Dari gambar grafik diatas dapat kita lihat bahwa nilai modus lebih dari pada nilai
mean (modus>mean). Sehingga Skewness kecondongan dari data tersebut adalah
Kecondongan data ke arah kiri atau condong negatif.
10
Agar data yang telah diolah mudah dibaca dan dimengerti oleh orang lain, perlu
disajikan dalam bentuk tertentu. Fungsi penyajian data antara lain: (1) Menunjukkan
perkembangan suatu keadaan, dan (2) Mengadakan perbandingan pada suatu waktu.12
12
Ibid.., h. 51.
11
Dengan Statistika deskriptif, kumpulan data bisa tersaji dengan ringkas dan rapi
serta mampu memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang
diperoleh dari statistika deskriptif ini antara lain ukuran pemusatan data, ukuran
penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus data.
13
Subana,dkk,Statistik Pendidikan,(Bandung:CV Pustaka Setia,200),h,111.
14
Dedy.., Loc.cit, h,8.
15
Scott E. Kern.., Loc.cit, h. 3.
16
Lasfeto,D.B.,dan Nurhayati, O.D.,2008, Analisis Statistik Deskriptif Menggunakan Matlab,Graha
Ilmu,Yogjakarta.
12
bahwa statistic inferensial adalah statistic yang dimaksudkan untuk menguji hipotesis,
baik hipotesis kerja, tentang ada tidaknya hubungan, perbedaan, dan fungsi peramalan di
antara data variable-varibel yang diuji. Tugas statistic inferensial ini adalah untuk
melakukan estimasi, menguji hipotesis dan mengambil keputusan.
Sony Sunaryo dkk. Menyebutkan dalam bahwa analisis statistik inferensial yang
diteliti terkait dengan pengetahuan adalah tentang : (1) defenisi analisis statistik
inferensial, (2) uji persyaratan analisis meliputi : uji normalitas data baik dengan
menggunakan rumus kemiringan/kemencengan kurva maupun maupun dengan
menggunakan rumus chi kuadrat, (3) Mencari hubungan antara dua atau lebih variabel
dengan menggunakan persamaan regrei linear sederhana untuk dua variabel dan
persamaan regresi linear berganda untuk lebih dari dua, (4) mencari besarnya sumbangan
variabel dalam membentuk hubungan antara variabel dengan menggunakan koefisien
determasi, (5) uji hipotesis penelitian.17
Statistic inferensial dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1) Statistic parametric, yaitu penggunaan teknik parametrik didasarkan pada asumsi
bahwa data yang diambil mempunyai distribusi normal dan jenis data yang
digunakan interval rasio.
2) Statistika non parametric, dimana statistik ini tidak mengharuskan data yang
diambil mempunyai distribusi normal dan jenis data yang digunakan dapat nominal
dan ordinal.18
Contoh yang baik untuk statistik inferensial adalah pada pemilu presiden 2014.
Berbagai lembaga survei melakukan quick count untuk mengetahui secara cepat kandidat
presiden mana yang akan mendapatkan suara rakyat lebih banyak. Lembaga survei
tersebut mengambil sebagian sampel TPS (Tempat Pemungutan Suara) dari total TPS
populasi. Hasil sampel TPS tersebut digunakan untuk generalisasi terhadap keseluruhan
TPS. Katakanlah diambil 2.000 sampel TPS dari 400.000 populasi TPS yang ada. Hasil
dari 2.000 TPS adalah statistik deskriptif. Sedangkan jika kita mengambil kesimpulan
terhadap 400.000 TPS adalah statistik inferensial.
Contoh lain dari statistika inferensial adalah pada pemilihan Ketua BEM
Undiksha tahun 2008. Dalam kegiatan ini, walaupun sistem pemilihannya dengan
17
Burhan, Kemamuan Analisis Statistik Inferensial Mahasiswa STAIN Sultan Qaimuddin Kendari
Berbasis Gender, (Jurnal Al-Izzah, Vol. 8 No. 2 November 2013), h. 81.
18
Burhan..,Loc.cit, h. 6-7.
13
pemungutan suara, tetapi tidak semua mahasiswa Undiksha yang diberikan untuk
memilih, melainkan hanya perwakilan dari masing-masing HMJ. Di sini telah dilakukan
sampling, yaitu pemilihan sampel (perwakilan HMJ), dari suatu populasi (seluruh
mahasiswa Undiksha). Dari hasil pemungutan suara dari masing-masing perwakilan
HMJ, maka data-data yang diperoleh digunakan sebagai acuan untuk membuat
kesimpulan bahwa hal itulah yang diinginkan oleh seluruh mahasiswa Undiksha
walaupun jika ditelaah mungkin saja tidak demikian.
14
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Statistik deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan
(dideskripsikan) atau disimpulkan baik secara numerik (misal menghitung rata-rata dan
deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik) untuk mendapatkan
gambaran sekilas mengenai data tersebut sehingga lebih mudah dibaca dan bermakna.
Statistik deskriptif menggunakan prosedur numerik dan grafis dalam meringkas gugus
data dengan cara yang jelas dan dapat dimengerti.
Sedangkan statistik inferensial adalah serangkaian teknik yang digunakan untuk
mengkaji, menaksir dan mengambil kesimpulan berdasarkan data ynag diperoleh dari
sempel untuk menggambarkan karakteristik atau ciri dari suatu populasi. Dimana
statistik ini berupa populasi dan sampel dari sebuah masalah yang sedang diteliti.
15
DAFTAR PUSTAKA
16