Anda di halaman 1dari 7

CRITICAL BOOK REVIEW

TENTANG
PEMBINAAN AKHLAK DALAM PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
Oleh;
Hendripan Panjaitan S.Pd,M.A

Dibuat Dalam Rangka Memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Pendidikan Luar
Sekolah di Semester V Konsentrasi Pendidikan Agama Islam

Oleh;
Mudhofir Hawari Azizi
0301163226

Dosen Pembimbing Mata Kuliah


Hendripal Panjaitan S.Pd, M.A

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


AKULTAS ILMU TERBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan CBR ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.

Terimakasi saya ucapkan kepada bapak Dose Pengampuh mata kuliah Pendidikan
Luar Sekolah (PLS) yang telah memberikan kesempatan kepada saya dengan mengkritisasi
buku dengan judul “ Dinamika Pendidikan Luar Sekolah Implementasi di Lingkungan
Masyarakat Perspektif Pendidikan Islami. Tulisan dari Hendripal Panjaitan,S.Pd,M.A sebagai
bagian dari persyaratan untuk memenuhi ujian akhir semester pada mata kuliah Pendidikan
Luar Sekolah (PLS). Dalam penulisan critical book review ini, penulis ada menemui
hambatan serta kekurangan baik dari segi pengkajian, penalaran, penulisan sampai bingkai
pemaknaan dalam tulisan dan kalimat, sehingga diperlukan upaya kritik yang dapat
membangun sinergitas antara mengkaji dan menulis book review dalam satu bahasan sebagai
bagian dari budaya untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam membaca dan menulis
karangan ilmiah nantinya.

Medan, 03 Desember 2018

Penyusun
A. Identitas Buku
Penyusun buku : Hendripal Panjaitan,S.Pd,M.A
Tanun terbit : 2018
Jumlah halaman : 90 halaman

B. Ringkasan/Deskripsi Buku
PENDIDIKAN AKHLAK DALAM PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
A. AKHLAK
1. Pengertian Akhlak
Menurut bahasa (Etimologi) perkataan akhlak ialah bentuk jamak dari khuluq
yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Menurut Abdullah
akhlak disamakan dengan kesusilaan, sopan santun. Khuluq merupakan gambaran
sifat batin manusia, gambaran bentuk lahiriyah manusia, seperti raut wajah, gerak
anggota badan dan seluruh tubuh. Dalam bahasa Yunani pengertian Khuluq ini
disamakan dengan kata ethnic, artinya adat kebiasaan, persaan batin,
kecendrungan hati untuk melakukan perbuatan. Artinya bahwa perbuatan hati itu
harus teraarah dengan prinsip kehati-hatian dalam melaksanakan segala sesuatu,
oleh karenanya bentuk kebiasaan ini dimaksudkan untuk meningkatkan
kompetensi perbuatan menuju bentuk kegiatan yang baik, yang dapat
menghasilkan serta dapat memberikan pengaruh kepada orang lain serta dapat
dimanfaatkan oleh orang lain. Sedangkan menurut Nasir ethinch berubah menjadi
etika. Sedangkan menurut isrtilah (terminologi) akhlak dapat didefenisikan
sebagai berikut :
a. Akhlak adalah ilmu tentang keutmaan yang harus dilakukan dengan cara
mengikutinya sehingga jiwanya terisi dengan kebaikan, dan keburuan
harus dihindari sehingga jiwanya bersih dari segala bentuk keburukan.
b. Akhlak ialah ilmu objeknya membahas nilai-nilai yang berkaitan dengan
perbuatan manusia, dapat disifatkan dengan baik burunya.
c. Akhlak adalah kebiasaan baik dan buruk. Apabila kebiasaan memberi sesuatu
yang baik, maka disebut akhlakul karimah dan apabila perbuatan itu tidak baik
maka disebut dengan akhlakul Madzmumah.
d. Ilmu akhlak adalah ilmu yang menentukan antara baik dan buruk, antara yang
terpuji yang tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin.
e. Ilmu akhlak adalah ilmu pengetahuan yang memberikan pengertian tentang baik
dan buruk, ilmu yang mengajarkan pergaulan manusia dan menyatakan tujuan
mereka yang terakhir dari seluruh usaha dan pekerjaan mereka.

2. Peningkatan Akhlak

Peningkatan Akhlajk juga terintegrasi dengan pelaksanaan rukun iman dan


Islam. Hasil analisis Muhammad Al-Ghazali terhadap rukun islam yang lima
dalam menunjukkan dengan jelas, bahwa dalam rukun islam yang lima itu
terkandung konsep pembinaan dan peningkatan akhlak. Rukun islam yang
pertama adalah mengucapkan dua kalimat syahadat, yaitu bersaksi bahwa tiada
tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa nabi muhammad adalah utusan Allah.
Kalimat ini mengandung pernyataan bahwa selama hidupnya manusia hanya
tunduk kepada aturan dan tuntutan Allah. Orang yang tunduk dan patuh pada
aturan Allah dan Rasulnya sudah dapat dipastikan akan menjadi orang lebih baik.

a. Musyarathah (Penetapan Syarat)


Penetapan syarat adalah permulaan seseorang melakukan suatu
kegiatan. Sebagai contoh tuntutan orang-orang yang terlihat dalam
kongsi perdagangan, ketika melakukan perhitungan, adalah selamatkan
keuntungan sebagaimana pedagang meminta bantuan kepada sekutu
dagangannya lalu menyerahkan harta kepadanya agar
memperdagangkan kemudian memperhitungkannya.
b. Muraqabah (Pengawasan)
Muraqabah atau persaan diawasi adalah upaya menghadirkan
kesdaran adanya muraqabatullah (pengawasan Allah pada). Istilah
ditetapkan pada konsentrasi penuh waspada, dengan segenap jiwa,
pikiran imajinasi, serta pemeriksaan yang dengannya sang hamba
mengwasi dirinya sendiri dengan cermat. Dengan kata lain muraqabah
adalah upaya diri untuk senantiasa mersa terawasi oleh Allah
(muraqabatullah). Jadi upaya untuk menghadirkan muraqabatullag
dalam diri adalah dengan jalan mewaspadai dan mengawasi diri
sendiri.
c. Muhasabah (intropeksi)
1. Hakekat Muhasabah
Muhasabah adalah menganalisa terus menerus atas hati berikut
keaadaannya yang selalu berubah. Muhasabah juga berarti usaha
seorang Muslim untuk menghitung.
2. Keutmaan muhasabah
3. Mu’aqabah (menghukum Diri atas Segala Kekurangan )
4. Mujhada (bersungguh-sungguh)
5. Mu’atabah (mencela diri) .
C. Analisis (Kekhasan dan Kemutaakhiran, Kelebihan dan Kekurangan )
Kekhsan dan kemutaakhiran terdapat dalam buku ini telah disajikan selengkap
mungkin, sehingga secara keseluruhan buku ini dinilai dengan memilki kelengkapan
isi yang baik serta menarik untuk dibaca.

Kelebihan

Dalam bab ini terdapat penjelasannya sangan jelas dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh pembaca. Dan setiap penjelasannya terdapat ayat-ayat sesuai dengan
pembahasannya.

Kekurangan

Kekurangan dalam bab ini penjelasannya yang perlu ditambah dalam buku ini.

Rekomendasi

Hendaknya penyajian buku ini mempertahankan keunikannya tersendiri yang telah


terbangun dari hal-hal yang berkaita langsung dengan pribadi internal dan juga eksternal
dunia profesi pendidikan.

Simpulan

Menurut bahasa (Etimologi) perkataan akhlak ialah bentuk jamak dari khuluq yang
berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Menurut Abdullah akhlak disamakan
dengan kesusilaan, sopan santun. Khuluq merupakan gambaran sifat batin manusia,
gambaran bentuk lahiriyah manusia, seperti raut wajah, gerak anggota badan dan seluruh
tubuh. Dalam bahasa Yunani pengertian Khuluq ini disamakan dengan kata ethnic, artinya
adat kebiasaan, persaan batin, kecendrungan hati untuk melakukan perbuatan. Artinya bahwa
perbuatan hati itu harus teraarah dengan prinsip kehati-hatian dalam melaksanakan segala
sesuatu, oleh karenanya bentuk kebiasaan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi
perbuatan menuju bentuk kegiatan yang baik, yang dapat menghasilkan serta dapat
memberikan pengaruh kepada orang lain serta dapat dimanfaatkan oleh orang lain.

Peningkatan Akhlajk juga terintegrasi dengan pelaksanaan rukun iman dan Islam sbb :

a. Musyarathah (Penetapan Syarat)


.
b. Muraqabah (Pengawasan)
Muraqabah atau persaan diawasi adalah upaya menghadirkan
kesdaran adanya muraqabatullah (pengawasan Allah pada). Istilah
ditetapkan pada konsentrasi penuh waspada, dengan segenap jiwa,
pikiran imajinasi, serta pemeriksaan yang dengannya sang hamba
mengwasi dirinya sendiri dengan cermat. Dengan kata lain muraqabah
adalah upaya diri untuk senantiasa mersa terawasi oleh Allah
(muraqabatullah). Jadi upaya untuk menghadirkan muraqabatullag
dalam diri adalah dengan jalan mewaspadai dan mengawasi diri
sendiri.
c. Muhasabah (intropeksi)
d. Hakekat Muhasabah
Muhasabah adalah menganalisa terus menerus atas hati berikut
keaadaannya yang selalu berubah. Muhasabah juga berarti usaha
seorang Muslim untuk menghitung.
e. Keutmaan muhasabah
f. Mu’aqabah (menghukum Diri atas Segala Kekurangan )
g. Mujhada (bersungguh-sungguh)
h. Mu’atabah (mencela diri) .

Anda mungkin juga menyukai