FILSAFAT PENDIDIKAN
DISUSUN OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia untuk menyelesaikan makalah Critical Book Review ini
tanpa halangan yang berarti dan selesai tepat pada waktunya.
Saya sadar laporan CBR ini mungkin masih jauh dari kata sempurna, untuk
itu saya berharap saran dan kritik dari semua pihak untuk kesempurnaan laporan
CBR ini.
Akhirnya saya berharap semoga laporan CBR ini bermanfaat bagi penulis
sendiri dan seluruh pembaca pada umumnya.
ALBERTO F. SIMBOLON
NIM: ( 6213121003)
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................II
DAFTAR
ISI………………………………………………...................................
....III
Bab I Pendahuluan
I.1. Latar Belakang..........................................................................4
I.2. Tujuan........................................................................................4
I.3. Manfaat.....................................................................................4
Bab II Isi Buku
II.1. Identitas Isi Buku.....................................................................5
II.2. Ringkasan Isi Buku..................................................................6
Bab IV Penutup
IV.1. Kesimpulan....................................................................... 31
IV.2. Saran.................................................................................. 31
Daftar Pustaka.......................................................................... 32
3
BAB I
PENDAHULUAN
I.2. Tujuan
Ada pun tujuan dari pembuatan critical book report ini adalah:
2. Membandingkan kekurangan dan kelebihan dari isi dua buku Filsafat Pendidikan
I.3. Manfaat
Manfaat dari critical book report adalah dapat memahami bagaimana cara mengkritik buku
dengan baik dan benar, lebih rajin membaca dalam segala informasi, dan dapat mengerti atau
memahami tentang apa yang menjadi bahan kritik.
BAB II
ISI BUKU
4
II.1. Identitas Isi Buku
• BUKU UTAMA
1. Judul Buku : FilsafatPendidikan
2. Penulis : Drs. Edward Purba. M.Si.
Prof.Dr.Yusnadi. Ms.
3. Penerbit : UNIMED PRESS
4. Edisi : Ketiga
5. Tahun Terbit : 2019
6. Kota Terbit : Medan
7. Tebal Buku : 180 halaman
8. ISBN : 978-602-7938-38-0
BUKU PEMBANDING
1. Judul Buku : Filsafat Pendidikan
2. Penulis : Muhammad Anwar
3. Penerbit : PRENADAMEDIA GROUP
4. Edisi : Pertama
5. Tahun Terbit : 2018
6. Kota Terbit : Rawamangun, Jakarta
7. Tebal Buku : 176 halaman
8. ISBN : 978-602-1186-52-7
II.2.Ringkasan Isi Buku
BUKU UTAMA
BAB I
Pengertian Filsafat Dan Filsafat Pendidikan
1.1 Pengertian Filsafat
Pengertian filsafat secara terminology menurut Plato bahwa pengetahuan yang berminat
mencapai pengetahuan kebenaran yang asli. Sedangkan menurut Aristoteles filsafat
merupakan ilmu(pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-
ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
5
Filsafat bertujuan untuk mencari hakikat dari sesuatu gejala atau fenomena secara
mendalam, dalam filsafat harus reflektif, radikal dan itegral. Filsafat menjangkau semua
persoalan dalam daya kemampuan pikiran manusia. filsafat mencoba mengerti, menganalisa,
menilai, dan menyimpulkan semua persoalan persoalan secara mendalam.Alasan berfilsafat
karena manusia merasakan keheranan, kesangsian, dan kesadaran akan keterbatasan, yang
berperan dalam mendobrak, pembebas, dan pembimbing pemikiran manusia.
1.2 Pengertian Filsafat Pendidikan Filsafat dapat dibedakan menjadi:
a). Filsafat praktek pendidikan, analisis kritis dan komprehensif tentang bagaimana
seharusnya pendidikan dilaksanakan dan diselenggarakan dalam kehidupan manusia.
b). Filsafat ilmu pendidikan, analisis kritis dan komprehensif tentang pendidikan dan
konsep-konsep psikologi pendidikan yang berkaitan dengan teori-teori belajar,pengukuran
pendidikan, prosedur-prosedur sistematis tentang penyusunan kurikulum dan sebagainya.
BAB II
Filsafat Pendidikan
II.1 Filsafat Pendidikan Sebagai Sistem
Pendekatan linier antara filsafat dengan pendidikan yakni filsafat seolah-olah
dijabarkan langsung ke dalam pendidikan dengan maksud untuk menghasilkan konsep
pendidikan yang berasal dari satu cbang atau aliran filsafat. Selain itu filsafat dapat
disusun dengan berpangkal kepada pendekatan tertentu dari pada pendidikan itu sendiri.
II.2 Substansi Filsafat Pendidikan
Kedudukan filsafat pendidikan dalam ilmu pendidikan merupakan sebagai
fundasi-fundasi pendidikan artinya, bahwa filsafat pendidikan perlu mengetengahkan
tentang konsep-konsep dasar pendidikan.
II.3 Hubungan Filsafat dengan Filsafat pendidikan
Peranan filsafat sangat penting dalam suatu sistem pendidikan, karena filsafat
merupakan petunjuk arah atau pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan
meningkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan.
6
BAB III
Aliran-Aliran Filsafat
III.1 Filsafat Pendidikan Idealisme
Prinsip aliran Idealisme mendasari semua yang ada dan yang nyata di alam ini hanya
idea, dunia idea merupakan lapangan rohani dan bentuknya tidak sama dengan alam nyata
yang terlihat dan tergambar. Yang mengintikan bahwa manusia menganggap roh atau sukma
lebih berharga dan lebih tinggi dibandingkan dengan materi kehidupn manusia, roh dianggap
suatu hakikat yang sebenarnya, sehingga benda atau materi disebut dengan penjemaan dari
roh atau sukma.
III.2 Filsafat Pendidikan Realisme
Sistem kefilsafatan Realisme percaya bahwa dengan sesuatu atau lain cara, ada hal-hal
yang adanya terdapat di dalam dan tentang dirinya sendiri, yang hakekatnya tidak
terpengaruh oleh seseorang.
III.3 Filsafat Pendidikan Materialisme
Aliran Materialisme adalah suatu aliran filsafat yang berisikan tentang ajaran
kebendaan, benda sebagai sumber segalanya, sedangkan apa yang dikatakan materialistis
mementingkan kebendaan. Pada prinsipnya kecenderungan manusia untuk berbuat dan
bertindak yang disebabkan oleh faktor materi yang ada disekitarnya.
III.4 Filsafat Pendidikan Pragmatisme
Pragmatisme yang berarti praktik atau aku berbuat, artinya bahwa dari segala sesuatu
tergantung dari hubungannya dengan apa yang dapat dilakukan. Manusia dan lingkungannya
dan lingkungannya berdampingan, dan mempunyai tanggung jawab yang sama terhadap
realitas. Pendidikan menurut pandangan pragmatisme bahwa proses reorganisasi dan
rekonstruksi dari pengalamanpengalaman individu, yang berarti bahwa setiap manusia selalu
belajar dari pegalamannya. Pendidikan perlu didasarkan pada tiga pokok pemikiran yaitu
sebagai kebutuhan hidup, sebagai pertumbuhan serta sebagai fungsi sosial.
7
Filsafat ini memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu. Eksistensialisme
dengan pendidikan sangat berhubungan erat, sebab keduanya sama-sama membahas masalah
yang sama yakni manusia, hubungan antar manusia, hidup, hakikat kepribadian serta
kebebasan.
III.6 Filsafat Pendidikan Progrsivisme
Menurut aliran ini bahwa kehidupan manusia berkembang terus menerus dalam suatu
arah yang positif. Peserta didik dipersiapkan untuk menghadapi kehidupan masa yang akan
datang bukan masa kini sebab apa yang dipandang benar sekarang belum tentu benar pada
masa yang akan datang.
III.7 Filsafat Pendidikan Perenialisme
Perenialisme memandang bahwa keadaan sekarang adalah sebagai zaman yang
mempunyai kebudayaan yang terganggu oleh kekacauan, kebingungan,dan kesimpungan.
Perenialisme mengambil jalan regresif, karena mempunyai pandangan bahwa tidak ada jalan
lain kecuali kembali pada prinsip umum yang telah menjadi dasar tingkah laku dan perbuatan
zaman kuno dan abad pertengahan.
III.8 Filsafat Pendidikan Esensialisme
Esensialisme merupakan suatu gerakan dalam pendidikan yang memprotes pendidikan
progresivisme. Faham ini berpendapat bahwa betul-betul ada halhal yang esensial dari
pengalaman peserta didik yang memiliki nilai esensial dan perlu dipertahankan.
III.9 Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme adalah suatu kelanjutan yang logis dari cara berpikir progresifisme
dalam pendidikan. Tujuan pendidikan sendiri ialah untuk menumbuhkan kesadaran peserta
didik akan masalah-masalah sosial, ekonomi, dan politik yang dihadapi manusia bukan hanya
nasional, regional melainkan global.
BAB IV
Filsafat Pendidikan Pancasila
IV.1. Pandangan Filsafat Pancasila tentang Manusia,
Masyarakat, Pendidikan, dan Nilai.
a). Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Manusia
8
Nilai-nilai luhur yang dikandung pancasila, manusia pancasila ialah manusia yang
bebas dan bertanggung jawab terhadap perkembangan dirinya sebagai individu dan
perkembangan masyarakat (sosial) Indonesia.
Yang memandang bahwa peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
unuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pancasila sebagai kerangka kognitif dalam identifikasi diri sebagai bangsa, sebagai
landasan, arah, dan etos,serta sebgai moral pembangunan nasional.
IV.2. Pandangan Filsafat Pendidikan Pancasila Terhadap Sistem Pendidikan Nasional.
Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai etnis dan budaya yang berbeda merupakan
modal atau aset nasional untuk memajukan bangsa, akan tetapi dapat menjadi potensial
sebagai sumber disintegrasi bangsa apabila diabaikan pembentukan dan pengembangan sikap
toleransi dan saling mengasihi bagi setiap warga Negara.
BAB V
Hakekat Ilmu Pendidikan
V.1. Hakekat Pendidikan
a).Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia
dewasa yang mampuhidup mandiridan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam
sekitar dimana individu itu berada. Pendidikan tidak hanya mencakup kemampuan intelektual
tetapi juga lebih menekankan pada proses pembinaan kepribadian anak didik secara
menyeluruh sehingga anak menjadi dewasa.
b).Tujuan Pendidikan
9
Tujuan dalam pembelajaran bukan hanya mengembangkan kemampuan nalar atau
kognitif (kecerdasan intelektual) peserta didik, tetapi mencakup seluruh kemampuan
(kecerdasan emosional dan spiritual) yang dimiliki peserta didik.
1).Aliran Pendidikan
Nativisme .
Naturalisme .
Empirisme.
Konvergensi .
2.Lingkungan Pendidikan
Lingkungan keluarga.
Lingkungan sekolah.
Lingkungan Masyarakat.
10
Perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat sangat tergantung pada perkembangan
tatanan kehidupan masyarakat yang sudah semakin menyadari fungsi dan peranan masing-
masing anggota bermasyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga
demokrasi semakin menampak dalam kehidupan masyarakat. Demikian juga pengaruh
globalisasi yang sejalan dengan perkembangan teknologi informasi seolah-olah tidak ada lagi
batas atau sekat antar negara.
11
Proses pembelajaran dirancang oleh guru untuk mengembangkan kreativitas, guna
dapat meningkatkan kemampuan berpikir, bersikap, bersosial, dan emosional peserta
didikserta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya
meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.
V.8.Landasan-Landasan Pendidikan
• Landasan agama.
• Landasan filsafat .
• Landasan sosiologi.
• Landasan hukum .
• Landasan moral .
V.9 .Asas-Asas Pendidikan
• Asas pendidikan sepanjang hayat (Long Life Education) .
• Asas kasih sayang .
• Asas demokrasi .
• Asas keterbukaan dan transfaransi .
• Asas tanggung jawab .
• Asas kualitas .
• Panca duma taman siswa .
• Dasar-dasar pendidikan Mohammad Sjafei.
12
BUKU PEMBANDING
BAB I
Pengertian Dan Kedudukan Filsafat Dalam Ilmu Pengetahuan
Dan Kehidupan Manusia
d. Pemikiran Filisofis.
Dalam ilmu pengetahuan, filsafat mempunyai kedudukan sentral, dan asal atau
pokok.Karena filsafat pada awalnya merupakan satu-satunya usaha manusia dibidang
kerohanian untuk mencapai kebenaran pengetahuan.
13
Ilmu pengetahuan itu menerima dasarnya dari filsafat, dengan rincian sebagai
berikut:
a. Setiap ilmu pengetahuan mempunyai objek dan problem.
b. Filsafat juga memberikan dasar-dasar yang umum bagi semua ilmu
pengetahuan.
c. Dasar yang diberikan oleh filsafat yaitu mengenai sifat-sifat ilmu dari
ilmu pengetahuan.
d. Filsafat juga memberikan metode atau cara kepada setiap ilmu
pengetahuan.
BAB II
Pengertian Pendidikan Dan Filsafat Pendidikan Serta Peranannya
14
II.1 Pengertian Pendidikan
Pendidikan dapat diartikan sebagai hasil peradaban bangsa yang dikembangkan atas
dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri (nilai dan norma masyarakat), yang
berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau sebagai cita-cita dan penyataan tujuan
pendidikannya.
Dengan demikian, jelas bahwa untuk memajukan bangsa, terjadi suatu proses
pendidikan atau proses belajar yang akan memberikan pengertian, pandangan, dan
penyesuaian bagi seseorang, masyarakat, maupun Negara, sebagai penyebab
perkembangannya.
15
Untuk memahami bagaimana peranan filsafat pendidikan lebih jauh, dapat kita
ketahui melalui peranan antara filsafat dan pendidikan yang tidak dapat
dipisahkan.Karena filsafat menetapkan ide-ide dan idealism, sedangkan pendidikan
adalah suatu usaha yang sengaja dan terencana, untuk merealisasikan ide-ide itu
menjadi kenyataan dalam tindakan dan perilaku serta pembinaan kepribadian.
BAB III
a.Masalah tuhan, yang sama sekali diluar atau diatas jangkauan ilmu
pengetahuan biasa.
16
b.Masalah alam yang belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan
biasa.
c.Masalah manusia yang juga belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu
pengetahuan biasa.
2. Objek formal filsafat, yaitu mencari keterangan sedalam-dalamnya, sampai ke akar-
akarnya persoalan, sampai kepada sebab-sebab terakhir tentang objek materi filsafat,
sepanjang kemungkinan yang ada pada akal budi manusia.
III.2. Sikap Manusia terhadap Filsafat
1. Pandangan yang berpendapat bahwa apabila mendengar kata filsafat maka
terbayanglah dihadapan mereka tentang sesuatu yang sulit.
2. Pandangan yang bersifat Skeptis, yakni orang-orang yang berpendapat bahwa
berfilsafat adalah suatu perbuatan yang tidak ada gunanya.
3. Pendangan yang bersifat negative karena mengambil manfaat secara negative,
dengan mengatakan bahwa berfilsafat berarti bemain api alias berbahaya.
4. Golongan yang memandang dan sudut yang positif, yakni filsafat adalah suatu
lapangan studi, tempat melatih akal untuk berfikir.
17
BAB IV
Proses Hidup Sebagai Dasar Filsafat Pendidikan
18
BAB V
Tujuan Hidup Dan Tujuan Pendidikan
V.1. Manusia dan Tujuan Hidupnya
1).Tujuan hidup manusia mengalami proses perkembangan
Kehidupan manusia sebagaimana dijelaskan diatas, memerlukan perjuangan yang keras
untuk mempertahankan hidup, dalam suasana serba sulit, serba ketakutan, sengsara, dan tidak
merasakan kebahagiaan. Sehingga tujuan hidup mereka tidak begitu jelas, atau hampir tidak
ada sama sekali.
Kini manusia sudah berada pada abad cybernitica, yakni abad ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dengan ditandainya abad ini sebagai abad ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
manusia merasa lebih cepat , mudah, dan lebih merasakan kenikmatan dalam usahanya
memenuhi kebutuhan hidup yang belum pernah dicapai berabad-abad sebelumnya.
2).Tujuan Hidup Bangsa Indonesia
Tujuan hidup bangsa Indonesia yang ingin dicapai, meliputi unsur-unsur berikut;
a. Mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur yang merata material dan spiritual
berdasarkan Pancasila.
b. Didalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat , bersayu,
dan berkedaulatan rakyat.
c. Dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib, dan dinamis.
d. Dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.
3). Tujuan Hidup Manusia Menurut Pandangan Islam
Untuk menentukan tujuan hidup harus dipahami terlebih dahulu untuk apa sebenarnya
manusia hidup, atau diturunkan Allah ke muka bumi ini menurut islam. Jika tujuan hidup
sudah disadari, berate segala fasilitas dan sarana disediakan dan digunakan untuk kepentingan
tersebut. Dengan kata lain, semua fasilitas dan sarana tersebut hendaknya selalu ditunjukan
untuk kepentingan mengabdikan diri kepada Allah SWT.
V.2. Tujuan Pendidikan
1. Fungsi tujuan pendidikan
19
Fungsi tujuan pendidikan yang kita maksudkan, yaitu sebagai berikut;
a. Mengakhiri tujuan itu.
b.Mengarahkan tujuan itu.
c.uatu tujuan dapat pula berupa titik pangkal untuk mencapai tujuantujuan lain, baik
tujuan baru maupun tujuan lanjutan dan tujuan pertama. d. Memberi nilai (sifat) pada usaha-
usaha itu.
2. Cara menentukan tujuan pendidikan
a.A historical of social institutions approach
b.A sociological analysis of current life approach
c.Normative philosophy approach
a. Tujuan yang udah ada harus menciptakan perkembangan yang lebih baik dari pada
kondisi sebelumnya.
b. Tujuan itu harus fleksibel dan dapat diubah menurut keadaan.
c. Tujuan itu harus menunjukkan kebebasan kegiatan.
4. Sasaran tujuan dan tujuan tertinggi dalam pendidikan
Tujuan pendidikan sebagai dunia cita dirumuskan secara singkat dan padat, seperti
membawa anak kea rah tingka kedewasaan, kematangan, integritas pribadi, dan terbentuknya
kepribadian muslim.
BAB VI
Fungsi Pendidikan Dalam Kehidupan Manusia Sebagai Makhluk
Biologis
20
Pendidikan melaksanakan fungsi seluruh aspek kebutuhan hidup untuk
mewujudkan potensi manusia sebagai aktualitas. Sehingga, mampu menjawab
tantangan dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh umat manusia
dalam dinamika hidup dan perubahan yang terjadi pada masa-masa yang akan
datang.
BAB VII
Demokrasi Pendidikan
VII.1. Pengertian Demokrasi Pendidikan
Demokrasi pendidikan dalam pengertian luas patut selalu dianalisis sehingga
memberikan manfaat dalam praktik kehidupan dan pendidikan yang mengandung tiga hal,
yaitu;
1. Rasa hormat terhadap harkat sesame manusia.
2. Setiap manusia memiliki perubahan kearah pemikiran yang sehat.
3. Rela berbakti untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama.
VII.2 Prinsip-Prinsip Demokrasi Dalam Pendidikan
1. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai dengan nilai-nilai luhurnya.
21
2. Wajib menghormati dan melindungi hak asasi manusia yang bermartabat dan berbudi
pekerti luhur.
3. Mengusahakan suatu pemenuhan hak setiap warga Negara untuk memperoleh pendidikan
dan pengajaran nasional dengan memanfaatkan kemampuan pribadinya dalam rangka
mengembangkan kreasinya kearah perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi tanpa merugikan oranglain.
VII.3. Demokrasi Pendidikan di Indonesia
1.UUD 1945 pasal 31.
2. UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional.
3. Prinsip penyelenggaraan Pendidikan Pasal 4.
4. Garis-garis Besar Haluan Negara 1
(GBHN) disektor Pendidikan.
BAB VIII
Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan
VIII.1. Aliran Progresivisme
Merupakan salah satu aliran filsafat pendidikan yang berkembang pesat pada permulaan
abad ke XX dan ini sangatlah berpengaruh dalam pembaruan pendidikan.Disebut sebagai
aliran progresivisme karena aliran ini dianggap pelaksana terbesar dari progresivisme dan
merupakan petunjuk pelaksanaan pendidikan agar lebih maju dari sebelumnya.
VIII.2. Aliran Esensialisme
Esensialisme merupakan perpaduan antara ide-ide filsafat idealisme dan realisme.
Aliran tersebut akan tampak lebih mantap dan kaya dengan ide-ide, jika hanya mengambil
salah satu dari aliran atau posisi sepihak.
VII.3. Aliran Perennialisme
Aliran ini mengambil analogi realitas social budaya manusia, seperti realitas sepohon
bunga yang terus menerus mekar dari musim ke musim.
Aliran ini memberikan konsep jalan keluar “regressive to cultural” yakni kembali atau
mundur kepada kebudayaan masa lampau yang masih ideal.
VIII.4. Aliran Rekonstruksionalisme
Rekonstruksionalisme berusaha mencari kesepakatan semua orang mengenai tujuan
utama yang dapat mengatur tata kehidupan manusia dalam suatu tataran baru seluruh
lingkungannya.
22
Dapat dikemukakan bahwa aliran rekonstruksionalisme bercita-cita untuk mewujudkan suatu
dunia dimana kedaulatan dan otoritas internasional.
BAB III
PEMBAHASAN
III.1. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU PERTAMA
A.KELEBIHAN BUKU PERTAMA
Buku Filsafat Pendidikan Drs. Edward Purba. M.Si. dan Prof.Dr.Yusnadi. Ms. ini
mempunyai kelebihan diantaranya;
1.Cover buku terlihat menarik.
2.Bentuk sampul dan kertasnya lumayan tebal sehingga tidak mudah koyak/ tersobek.
2.Bahasa dan diksi yang digunakan cukup bagus.
3.Buku ini menjelaskan bagaimana persiapan seorang guru dalam mendidik.
4.Sistematika penyusunannya baik. Dikatakan baik karena susunan per babnya sangat teratur
dan saling berkaitan antara bab satu dengan yang lain.
5.Memuat informasi faktual yang menarik tentang pendidikan terutama bagi seorang guru.
B. KEKURANGAN BUKU PERTAMA
Buku Filsafat Pendidikan Drs. Edward Purba. M.Si. dan Prof.Dr.Yusnadi. Ms. ini
mempunyai kekurangan diantaranya;
1. Ada beberapa penulisan yang salah dalam pengetikannya atau berlebih huruf dalam
pengetikannya.
2. Halaman pada daftar isi tidak ada.
3. Banyak menggunakan istilah asing yang ambigu atau kurang jelas
pemaparannya .
4. Ada beberapa penjelasan yang kurang diperjelas oleh penulis.
5. Terkadang terdapat beberapa istilah asing yang tidak di cetak miring atau di cetak tebal.
6. Bahasa yang digunakan terkadang terlalu ilmiah dan sulit dimaknai.
23
2. Didalam buku ini memuat beberapa pendapat para ahli mengenai konsep-konsep dalam
prinsip filsafat pendidikan.
3.Buku ini menggunakan bahasa yang mudah di pahami dan mengerti
4.Dengan penyajian kalimat yang baik, pembaca dapat dengan mudah memaknai setiap
pernyataan pembelajaran
5.Bahasan yang sangat edukatif
6.Pembahasan materi yang dibahas di paparkan secara sistematis, mulai dari pendahuluan
hingga bagaimana Hakekat dari Filsafat Pendidikan.
7.Materi yang dibahas dalam buku ini sederhana tetapi sudah mencakup secara keseluruhan
mengenai Filsafat Pendidikan
B. KELEMAHAN BUKU PEMBANDING
1. Terdapat beberapa penulisan yang salah dalam pengetikannya atau berlebih huruf dalam
pengetikannya.
2. Pada pembahasan yang memuat item seharusnya dibuat menurun sehingga memudahkan
pembaca dan menarik minat pembaca.
3. Ada beberapa penjelasan yang kurang diperjelas oleh penulis.
BAB IV
PENUTUP
IV.1. Kesimpulan
Menurut buku yang saya review bahwa pendidikan filsafat harus berlandaskan nilai
dan budaya jangan mengarah pada terbentuknya pengelompokkan praktek hidup dan
24
kehidupan masyarakat. Kedudukan filsafat pendidikan dalam jajaran ilmu pendidikan adalah
sebagai bagian fondasi-fondasi pendidikan dan filsafat pendidikan mempunyai peranan yang
sangat penting dalam suatu sistem pendidikan, karena filsafat merupakan pemberi arah dan
pedoman dasar bagi usaha – usaha perbaikan, meningkatkan kemajuan dan landasan kokoh
IV.2. Saran
Menurut buku filsafat yang saya review buku tersebut sangatlah penting untuk menarik
minat calon pembaca,ketika calon pembaca kurang suka membaca buku , hal utama yang
dilihat pembaca yang malas adalah tampilan buku. Karna akan percuma jika isi buku itu
sangat lengkap tapi daya tarik untuk menimbulkan minat pembaca untuk membaca buku
tersebut kurang ,pembaca yang malas tidak akan membaca buku yang tampilannya kurang
bagus,dan lebih memilih membaca buku dengan tampilan bagus walaupun isi dari buku
DAFTAR PUSTAKA
Edward Purba & Yusnadi .2019. Filsafat Pendidikan. Medan: Unimed Press.
GROUP.
25
26