DISUSUN OLEH :
KELAS : A 2018
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Mini Riset yang berjudul “Pengamatan Proses
Pembelajaran Siswa SMA YPI DHARMA BUDI SIDAMANIK sebagai tugas dari
mata kuliah Filsafat Pendidikan. Penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang banyak
membantu dalam proses penyusunan dan penyelesaian makalah ini dari awal hingga akhir. Dan
terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada dosen mata kuliah Filsafat
Pendidikan Ibu Anifah, S.Sos, M.Pd. yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini kiranya masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis
sendiri tentunya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………….....................…………….. i
BAB I PENDAHULUAN……………………….........…….…………… 1
A. Latar Belakang…………………............…………….…………. 1
B. Tujuan Penelitian…………………........………………….…….. 2
C. Manfaat Penelitian............................................................................ 2
A. Tinjauan Pustaka…………………………………………........... 3
A. Lokasi Penelitian……………………………………................ 11
B. Metode Penelitian…………………..............…………………. 11
C. Subjek Penelitian……………………………..............……….. 11
BAB IV PEMBAHASAN…………………………..............………… 12
BAB V PENUTUP…………………………………………………...... 22
A. Kesimpulan……………………………………………………. 22
B. Saran………………………………………………………….. 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
siswa dan keefektifan dari penerapan aliran filsafat pendidikan tersebut dalam
praktek nyata di sekolah.
B. Tujuan Penelitian
C. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut .
2
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Tinjauan Pustaka
3
b. Ikut menanggung biaya pendidikan kecuali bagi yang dibebaskan
dari kewajiban tersebut.
2. Pengertian Guru
Guru dalam bahasa jawa adalah menunjuk pada seorang yang harus
digugu dan ditiru oleh semua murid dan bahkan masyarakat. Harus digugu
artinya segala sesuatu yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan
diyakkini sebagai kebenaran oleh semua murid. Sedangkan ditiru artinya
seorang guru harus menjadi suri teladan (panutan) bagi semua muridnya.
Secara tradisional guru adalah seorang yang berdiri didepan kelas untuk
menyampaikan ilmu pengetahuan. Guru sebagai pendidik dan pengajar
anak, guru diibaratkan seperti ibu kedua yang mengajarkan berbagai
macam hal yang baru dan sebagai fasilitator anak supaya dapat belajar
dan mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara
optimal,hanya saja ruang lingkupnya guru berbeda, guru mendidik dan
mengajar di sekolah negeri ataupun swasta.
Adapun pengertian guru menurut para ahli:
a. Menurut Noor Jamaluddin (1978: 1) Guru adalah pendidik, yaitu
orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau
bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan
rohaninya agar mencapai kedewasaannya, mampu berdiri sendiri
dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah khalifah di
muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang sanggup
berdiri sendiri.
b. Menurut Peraturan Pemerintah Guru adalah jabatan fungsional,
yaitu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu organisasi yang
dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan keahlian atau
keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.
c. Menurut Keputusan Men.Pan Guru adalah Pegawai Negeri Sipil
yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab oleh pejabat
yang berwenang untuk melaksanakan pendidikan di sekolah.
4
d. Menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005 Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Para pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian tentang
peran guru yang harus dilakoni. Peran guru yang beragam telah
diidentifikasi dan dikaji oleh Pullias dan Young (1988), Manan (1990)
serta Yelon dan Weinstein (1997). Adapun peran-peran tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Guru Sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan
identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena
itu, guru harus memiliki standar kualitas tertentu, yang mencakup
tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
5
d. Guru Sebagai Pemimpin.
Guru diharapkan mempunyai kepribadian dan ilmu pengetahuan.
Guru menjadi pemimpin bagi peserta didiknya. Ia akan menjadi imam.
3. Pengertian Belajar
Bila diperhatikan lebih jauh esensi dasar dari pengertian belajar adalah
perubahan, dengan berbagai karakteristiknya, dan latihan atau
pengalaman, pertanyaannya perubahan dalam hal apa, apakah perubahan
perubahan tersebut terjadi hanya dalam bentuknaya yang konkrit atau akan
berlaku juga dalam bentuknya yang abstrak, untuk menjawab masalah ini
terdapat dua pandangan penting, yaitu pandangan behaviouristik dan
pandangan kognitif.
6
dapat diamati secara langsung. Perubahan terjadi dalam kemampuan
seseorang untuk bertingkah laku dan berbuat dalam situasi tertentu dan
perubahan tersebut hanyalah refleksi dari perubahan internal.
4.Pengertian Mengajar
7
harus dilakukan. Sosialisasi yang baik akan memiliki ciri-ciri sebagai
berikut: adanya fasilitas sosial, perangsang, dan kelompok demokratis.
4. Pengertian Pembelajaran
8
5. Tujuan Belajar dan Pembelajaran
a. Tujuan Belajar
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan
bahwa siswa telah melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi
pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang
diharapkan tercapai oleh siswa. tujuan belajar adalah suatu deskripsi
mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah
berlangsungnya proses belajar. Tujuan belajar terdiri dari tiga
komponen yaitu :
b. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada hakekatnya adalah rumusan tentang
perilaku hasil belajar ( kognitif, psikomotor, dan afektif ) yang
diharapkan untuk dimiliki (dikuasai) oleh si pelajar setelah si pelajar
mengalami proses belajar dalam jangka waktu tertentu. Yang menjadi
kunci dalam rangka menentukan tujuan pembelajaran adalah
kebutuhan siswa,mata ajaran, dan guru itu sendiri. berdasarkan
kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa yan hendak dicapai dan
dikembangkan dan diapresiasikan. berdasarkan mata ajaran yang ada
dalam petunjuk kurikulum dapat ditentukan hasil-hasil pendidikan
yang diinginkan. guru sendiri adalah sumber utama tujuan bagi para
siswa dan dia harus mampu menulis dan memilih tujuan pendidikan
yang bermakna dan dapat diukur. Suatu tujuan pembelajaran
sebaiknya memenuhi kriteria sebagai berikut :
1) Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar,
misalnya: dalam situasi bermain peran.
2) Tujuan mendefinisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat
diukur dan dapat diamati.
3) Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang
dikehendaki, misalnya pada peta pulau jawa, siswa dapat
mewarnai dan memberi label pada sekurang-kurangnya tiga
gunung utama.
9
6. Penerapan Filsafat Pendidikan
Sesuai yang tercantum dalam UU RI No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1
tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu yang dimaksud dengan
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara. Usaha di sini berarti kegiatan atau perbuatan dengan mengerahkan
tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud. Sadar adalah
insyaf, yakin, tahu, dan mengerti. Sedangkan terencana adalah menyusun
sistem dengan landasan tertentu untuk kemudian dilaksanakan.
Perencanaan pendidikan secara sengaja dan sungguh-sungguh ini tentunya
dilakukan oleh insan pendidikan yang mempunyai kewenangan dan
tanggung jawab menyeluruh terhadap keberhasilan pelaksanaan proses
pendidikan, khususnya pendidikan di sekolah dasar. Dan penerapan
filsafat pendidikan di dalamnya merupakan faktor yang ikut menentukan
dan membantu para pelaku pendidikan tersebut.
Filsafat sebagai teori umum pendidikan dapat diterapkan dalam
penentuan kurikulum, metode, tujuan, serta kedudukan dan peran guru
atau pendidik juga anak didiknya. Adanya berbagai mazhab dalam filsafat
pendidikan juga menyebabkan berbeda-bedanya kurikulum, metode,
tujuan, serta kedudukan guru dan siswa tersebut dalam struktur
pendidikan. Semuanya tergantung pada mazhab apa yang diterapkan atau
dianut oleh para pelakunya. Hanya saja, dalam hal ini mereka dituntut
untuk memiliki kurikulum yang relevan dengan pendidikan ideal, juga
disesuaikan dengan perkembangan jaman dan menekankan pada aspek
kognitif, afektif, dan pertumbuhan yang normal.
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
B. Metode Penelitian
C. Subjek Penelitian
11
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan proses pembelajaran di kelas XII IPA 2 SMA YPI
Dharma Budi dengan mata pelajaran kimia, maka dilampirkanlah hasil observasi
dalam penyajian tabel berikut.
1. Lembar Observasi I
Petunjuk Pengisian:
Hasil Ket
No Aktivitas yang diamati Skor
Baik Cukup Rendah
12
pembelajaran
berlangsung,
seluruh
perhatian
siswa tertuju
kepada guru.
guru. Hampir 95%
Skor maksimal : 10 10 √ siswa tidak
melakukan
aktivitas lain
yangn tidak
berkaitan
dengan
pembelajaran
Dalam proses
pembelajaran
siswa tidak
berperan aktif
melainkan
berperan
pasif, tidak
Berperan aktif dalam sesi diskusi ada sesi tanya
2 pembelajaran (bertanya dan 4 √ jawab yang
menjawab pertanyaan guru) terlihat dalam
kelas. Siswa
hanya
mendengar
dan
mengikuti
arahan dari
guru saja.
13
Dalam proses
pembelajaran
siswa masih
terlihat pasif.
Dimana
siswa
menerima
secara
mentah-
mentah apa
yang
diberikan
Perilaku siswa dalam oleh guru.
pembelajaran: Sehingga
kegiatan
- Mengerjakan tugas yang diskusi tidak
diberikan oleh guru. berjalan
- Mengikuti kegiatan dengan
diskusi/presentasi secara aktif.
lancar.
- Siswa berperilaku kondusif
3 dalam pembelajaran. Walaupun
- Memberikan guru
pendapat/tanggapan yang memberikan
argumentative. kesempatan
- Menghargai saran dan 42 √ yang sama
pendapat sesama teman. kepada setiap
- Mengerjakan setiap tugas
siswa untuk
dengan jujur dan disiplin.
Skor maksimal : 80 berpendapat.
Masih ada
beberapa
siswa yang
tidak bekerja
secara
mandiri
dalam
pengerjaan
tugas atau
dengan kata
lain
menyontek.
Total 56
14
2. Lembar Observasi II
15
c. Tujuan sesuai dengan Dimana guru
lembar kerja memberikan
d. Tujuan diungkapkan pengantar materi
dengan bahasa yang mudah terlebih dulu
difahami siswa bahkan sedikit
mereview
pembelajaran
sebelumnya.
16
dan seketaris.
7. Membentuk a. Kelompok terdiri dari 5 Pada saat
kelompok orang. melakukan
ahli b. Kelompok terdiri dari dari observasi, tidak
siswa yang berkemampuan ada kegiatan
tinggi, sedang dan rendah. 1 kelompok dalam
c. Kelompok terdiri dari laki- pembelajaran.
laki dan perempuan.
d. Kelompok tidak memiliki
ketua dan seketaris.
8. Menjelaskan a. Menjelaskan bahwa semua Pada saat
tugas anggota kelompok harus melakukan
kelompok aktif. observasi, tidak
b. Menjelaskan bahwa semua ada kegiatan
anggota kelompok harus kelompok dalam
bekerja sama. 1 pembelajaran.
c. Menjelaskan bahwa semua
anggota kelompok harus
saling membagi tugas.
d. Menjelaskan bahwa
anggota kelompok harus
memahami materi
9. Menyediakan a. Alat peraga dan lembar Pada saat
sarana yang kerja sesuai materi. melakukan
dibutuhkan b. Alat peraga dan lembar observasi, tidak
kerja sesuai tujuan. ada kegiatan
c. Alat peraga dan lembar kelompok dalam
kerja membantu kearah pembelajaran.
kerjas siswa
d. Alat peraga dan lembar 1 Dalam
kerja sesuai dengan jumlah pembelajaran
kelompok. guru tidak
menyediakan alat
peraga atau media
pembelajaran
yang berkaitan
dengan materi.
17
maksud lembar kerja pembelajaran.
dengan diskusi sesama
anggota kelompok.
d. Memancing dan
mendorong siswa untuk
bertannya.
2. Meminta a. Meminta siswa bekerja Pada saat
siswa masing- sesuai petunjuk lembar melakukan
masing kerja. observasi, tidak
kelompok ahli b. Meminta siswa menjawab ada kegiatan
bekerja sesuai setiap pertanyaan pada kelompok dalam
dengan materi lembar kerja. 1 pembelajaran.
yang c. Meminta siswa bekerja
diberikan dengan alat peraga yang
disediakan.
d. Meminta siswa bekerja
sama dalam kelompok.
3. Membimbing a. Memantau kerja setiap Pada saat
dan kelompok dengan melakukan
mengarahkan berkeliling. observasi, tidak
kelompok b. Meminta siswa agar tidak ada kegiatan
dalam berkerja secara individual. kelompok dalam
berdiskusi c. Membantu kelompok yang pembelajaran.
mengalami kesulitan.
d. Memotivasi siswa yang Namun,
kurang aktif dalam dikarenakan tidak
kelompok. adanya kegiatan
kerja
5
berkelompok,
dalam kegiatan
individu guru
membimbing dan
mengawasi setiap
kegiatan siswa,
serta
memperhatikan
siswa.
18
kelompok b. Meminta siswa menjawab ada kegiatan
ahli kembali setiap pertanyaan pada kelompok dalam
ke kelompok lembar kerja. pembelajaran.
asal dan c. Meminta siswa bekerja
bekerja sesuai dengan alat peraga yang
dengan materi disediakan.
yang d. Meminta siswa bekerja
diberikan sama dalam kelompok.
kesempatan kepada
kelompok lain untuk
menanggapi.
d. Meminta dan memberi
kesempatan kelompok lain
untuk merespon tanggapan.
Akhir 1. Melakukan a. Melakukan tanya jawab 5 Dalam hal ini
evaluasi secara lisan kepada siswa guru memberikan
secara acak. pertanyaan
b. Memberikan soal yang kepada siswa
sesuai dengan materi yang secara acak, dan
dipelajari. memberikan
c. Memberikan soal yang siswa lainnya
sesuai dengan tujuan untuk menjawab
pembelajaran jika siswa yang
d. Memberi penguatan kepada ditunjuk tidak
siswa mengetahui
jawaban tersebut.
19
Guru juga
menjelaskan
secara singkat
kembali materi
pada bagian yang
susah dimengerti.
Serta guru
memberikan
beberapa soal
latihan di rumah
untuk
menguatkan
pemahaman
materi tersebut.
20
didalam dirinya tidak terlihat siswa memberikan pertanyaan atau pun menjawab
pertanyaan dari guru, hal ini seharusnya tidak boleh tejadi pada siswa.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
21
Dari hasil observasi mengenai proses pembelajaran siswa di kelas XII IPA
2 SMA YPI Dharma Budi Sidamanik, pada mata pelajaran Kimia dengan
materi Ikatan Kimia dan Bentuk Molekul dengan guru pengampu Ibu
Nurhaida .S.Pd. bahwasanya untuk mewujudkan suasana kelas yang kondusif
dan efektif diperlukan kerja sama yang baik antara guru dan siswa. Dimana
guru dan siswa harus sama-sama bersikap aktif dalam proses pembelajaran
berlangsung, siswa harus bersikap kritis dalam setiap hal yang baru
diterimanya baik itu berupa materi pembelajaran. Dan guru juga harus unggul
dan menguasai materi dengan baik dan memiliki metode pengajaran yang
tepat sesuai dengan karakter siswa. Dan proses pembelajaran yang efektif
belum terlihat di kelas XII IPA 2 di SMA YPI Dharma Budi Sidamanik,
dikarenakan siswa yang tidak bersikap aktif dan kritis dalam proses
pembelajaran tersebut, padahal guru memiliki sikap aktif dan bersifat
demokratis.
B. Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
https://cancer55.wordpress.com/2013/09/07/fungsi-dan-peranan-guru-dalam-
proses-belajar-mengajar/ (diakses pada tanggal 12 November 2017)
http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-siswa-menurut-para-
ahli.html (diakses pada tanggal 12 November 2017)
http://chandcyberspace.blogspot.com/2017/04/apa-itu-guru-pengertian-guru-
menurut.html (diakses pada tanggal 12 November 2017)
http://www.wikipendidikan.com/2016/02/perbedaan-makna-belajar-
mengajar.html (diakses pada tanggal 12 November 2017)
http://dinaauliamn.blogspot.co.id/2016/10/penerapan-filsafat-pendidikan.html
(diakses pada tanggal 12 November 2017)
http://pedidikanmu.blogspot.co.id/2013/05/penerapan-filsafat-pendidikan-
pancasila_8.html (diakses pada tanggal 12 November 2017)
LAMPIRAN
Berikut ini adalah suasana dan kondisi kegiatan pembelajaran di kelas XII IPA 2
SMA YPI Dharma Budi Sidamanik dalam materi Ikatan Kimia dan Bentuk
Molekul dalam mata pelajaran Kimia dengan guru pengampu Ibu Nurhaida, S.Pd.
Gambar 1.1 Interaksi Di Kelas XII IPA 2 SMA YPI Dharma Budi