Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN MINI RISET

PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN
“Usaha Bisnis Keripik Bayam”

Disusun Oleh Kelompok 4


ASIMA BR MANIK (3183131046)
AYU NOVIANA SIMATUPANG (3183331010)
ELINAWATI RITONGA (3183331034)
NATASYA RAHMI (3182131021)
RUTH MELINDA SIMAMORA (3183331008)

Kelas: Pendidikan Geografi C-2018


Dosen Pengampu : Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si. dan Nina Novira, S.Si., M.Sc., Ph.D.

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
Rahmat, Karunia, serta Taufik dan Hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
tugas Mini Riset ini. Dan juga tidak lupa kami berterima kasih kepada Dosen mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Penulis sangat berharap tugas Mini Riset ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Penulis juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang
penulis harapkan. Untuk itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis
sendiri maupun bagi orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.

Medan, 18 Mei 2021

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................i


Daftar Isi .........................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan .........................................................................................................3


1.1 Latar Beakang .............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................................4

Bab II Kajian Pustaka ....................................................................................................5


2.1 Pengertian Tanaman Bayam.......................................................................................5
2.2 Jenis-jenis Tanaman Bayam.......................................................................................5
2.3 Kandungan Gizi Bayam dan Manfaat Mengonsumsinya...........................................6
2.4 Manajemen Strategi....................................................................................................6
2.5 Analisis SWOT...........................................................................................................7

Bab III Metode Penelitian ..............................................................................................8


3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................................................8
3.2 Jenis Penelitian...........................................................................................................8
3.3 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................8

Bab IV Pembahasan .......................................................................................................9


4.1 Pembahasan................................................................................................................9
4.2 Hasil Organoleptik....................................................................................................11

Bab V Penutup ..............................................................................................................15


5.1 Kesimpulan ..............................................................................................................15
5.2 Saran ........................................................................................................................15

Daftar Pustaka ..............................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. latar belakang
Indonesia dikenal sebagai negara dengan tingkat kesuburan tanah yang baik.
Banyak sekali tanaman yang dapat tumbuh subur di Indonesia, salah satunya dari sektor
sayur-sayuran. Dari sektor sayuran saja banyak sekali variannya, sebagai contoh adalah
sayur bayam. Tanaman sejuta manfaat ini dapat tumbuh subur di berbagai wilayah
Indonesia, dengan kemudahan yang didapatkan tersebut bayam menjadi olahan
makanan. Selain dibuat sayur, bayam juga dapat diolah menjadi keripik,yaitu keripik
bayam. bayam atau Amaranthus merupakan tumbuhan daun tropik yang konon katanya
berasal dari Amerika. Namun kenyataanya sekarang berkembang di berbagai belahan
dunia, tidak terkecuali Indonesia, bahkan menjadi menu makanan favorit keluarga kita.
Sayur bayam yang segar dan kaya akan gizi yang berguna untuk kesehatan manusia.
Untuk itu peneliti tertarik mengembangkan sayur bayam menjadi keripik bayam
yang dicampur dengan bumbu-bumbu tetapi tidak menghilangkan rasa khas dari bayam,
sehingga rasanya akan membuat orang tertarik untuk mencoba mengkonsumsinya.
Selain itu peneliti juga ingin mengembangkan strategi bisnis Usaha Kecil Menengah
tersebut dengan metode Bussines Model Canvas (BMC) dan analisis Strenght Weakness
Opportunity Threat(SWOT). Dari keinginan tersebut peneliti sudah mendapatkan UKM
yang akan dijadikan sebagai objek penelitian.

1.2. rumusan masalah


Adapun usaha Keripik bayam Assyyapp merupakan industri yang memproduksi
keripik bayam. Yang merupakan tugas mata kuliah kewirausahan, Beberapa masalah
yang dihadapi UKM Keripik bayam Assyyapp adalah perkembangan bisnis yang kurang
signifikan, mulai dari proses produksi masih menggunakan teknologi manual, tenaga
packaging juga masih manual. Kualitas Sumber Daya Manusia yang masih terbatas,
belum mempunyai manajemen yang modern. Dari segi pemasaran, hanya meliputi
pancing dan sekitarnya, produk yang dihasilkan juga masih sedikit. Dari beberapa
masalah diatas, peneliti ingin mengembangkan bisnis Keripik Bayam Assyyapp ini
menjadi lebih luas dan maju dari sebelumnya. Rumusan masalah yang sesuai dengan
keadaan UKM keripik bayam Assyyapp adalah

4
1. Bagaimana Merancang pengembangan strategi bisnis di ukm keripik bayam
Assyyapp tersebut?
2. Apa saja kelebihan, kelemahan, peluang, danancaman pada ukm keripik
bayam Assyyapp tersebut?

1.3. Tujuan penelitian


Berdasarkan perumusan masalah yang sudah diuraikan diatas, maka tujuan penelitian
ini antara lain:
1. untuk megetahui Merancang pengembangan strategi bisnis di ukm keripik
bayam Assyyapp tersebut
2. untuk megetahui Apa saja kelebihan, kelemahan, peluang, danancaman
pada ukm keripik bayam Assyyapp tersebut
3. Memberikan usulan perbaikan tentang bagaimana cara pengembangan
bisnis melalui metode SWOT

1.4. Manfaat penelitian


Berdasarkan tujuan yang ingin didapatkan dari penelitian ini, maka diharapkan
penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti usaha kecil menengah keripik bayam
Assyyapp dalam hal strategi pengembangan bisnis agar proses pemasaran dapat
diperluas ke luar kota dan dapat masuk ke bisnis online. Selain itu bagi pemilik UKM
agar dapat menambah produk yang dihasilkan, sehingga produk yang dijual tidak hanya
keripik bayam Assyyapp tetapi juga aneka camilan yang lain agar menambah profit
usaha. Penelitian ini juga diharapkan bermanfaat bagi peneliti pemula yang ingin
memulai bisnis baru agar dapat berkembang pesat.

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1.    Pengertian Tanaman Bayam


            Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk
dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik
namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran
sumber zat besi yang penting.Bayam sebagai sayur hanya umum dikenal di Asia
Timur dan Asia Tenggara, sehingga disebut dalam bahasa Inggris sebagai Chinese
amaranth. Di Indonesia dan Malaysia, bayam sering disalahartikan menjadi "spinach"
dalam bahasa Inggris (mungkin sebagai akibat penerjemahan yang dalam film
kartun Popeye), padahal nama itu mengacu ke jenis sayuran daun lain Bayam
(Spinacia).

2.2.    Jenis-Jenis Tanaman Bayam


Di tingkat konsumen, dikenal dua macam bayam sayur: bayam petik dan bayam
cabut. Bayam petik berdaun lebar dan tumbuh tegak besar (hingga dua meter) dan daun
mudanya dimakan terutama sebagai lalapan (misalnya pada pecel, gado-gado), urap,
serta digoreng setelah dibalur tepung. Daun bayam cabut berukuran lebih kecil dan
ditanam untuk waktu singkat (paling lama 25 hari), lebih cocok untuk dibuat sup encer
seperti sayur bayam dan sayur bobor.
Bayam petik biasanya berasal dari jenis A. hybridus (bayam kakap) dan bayam
cabut terutama diambil dari A. tricolor. Jenis-jenis lainnya yang juga dimanfaatkan
adalah A. spinosus (bayam duri) dan A. blitum (bayam kotok).Kandungan besi pada
bayam relatif lebih tinggi daripada sayuran daun lain (besi merupakan
penyusun sitokrom, protein yang terlibat dalam fotosintesis) sehingga berguna bagi
penderita anemia.Beberapa kultivar A. tricolor memiliki daun berwarna merah atau
putih dan dipakai sebagai tanaman hias, meskipun dapat pula disayur. Jenis tanaman
hias lainnya adalah A. caudatus karena tandan bunganya berwarna merah panjang

6
menggantung seperti ekor. Di tempat asalnya, bayam dimanfaatkan bijinya (bayam biji)
sebagai sumber karbohidrat. Biji ini sekarang juga populer sebagai makanan diet karena
tidak menyebabkan kegemukan.

2.3.    Kandungan Gizi Bayam dan Manfaat Mengkonsumsinya


Kandungan gizi bayam tentu saja hanya akan didapat oleh tubuh ketika kita
dengan rutin mengkonsumsinya. Menyukai bayam tidaklah salah. Dengan
mengkonsumsi bayam ternyata banyak manfaat yang dapat kita ambil bagi kesehatan
kita. Daun bayam sangat baik bagi kesehatan ginjal dan organ pencernaan karena bayam
kaya akan serat sehingga dapat mengatasi sembelit dan melancarkan buang air
besar.Kandungan gizi bayam yang kaya akan nutrisi juga dapat menurunkan kolesterol,
gula darah, menurunkan tekanan darah dan melancarkan peredaran darah serta dapat
mencegah kanker usus, diabetes dan gagal ginjal.

2.4. Manajemen Strategi


Strategi adalah rencana lengkap untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen
strategi adalah proses yang lengkap dan berkelanjutan yang ditujukan untuk
memformulasikan dan mengimplementasikan strategi yang efektif. Strategi yang efektif
berkaitan dengan tiga persoalan organisasi, yaitu kompetensi, ruang lingkup, dan
alokasi sumber daya (Griffin, 2004). Menurut Kuntjoroadi (2009), tujuan akhir strategi
bersaing adalah untuk menanggulangi kekuatan lingkungan demi kepentingan
perusahaan. Aturan atau lingkungan persaingan yang ada pada industri terdiri atas 5
kekuatan bersaing, yaitu masuknya pesaing baru, ancaman dari produk pengganti
(substitusi), kekuatan penawaran (tawar-menawar) pembeli, kekuatan pertawaran
pemasok, dan persaingan di antara pesaingpesaing yang ada. Menurut Rudianto (2006),
manajemen strategi adalah suatu proses yang digunakan oleh manajemen dan karyawan
untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam penyediaan customer
value terbaik untuk mewujudkan visi organisasi atau perusahaan.

7
Dengan kata lain, manajemen strategi merupakan suatu upaya manajemen dan
karyawan untuk membangun masa depan organisasi atau perusahaan, sedangkan strategi
adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi atau
perusahaan melalui misi. Dengan menggunakan manajemen strategis sebagai suatu
kerangka kerja untuk menyelsesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi, maka
para pemimpin organisasi diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara
strategic (Afrillita, 2013). Ada tiga macam analisis yang diperlukan untuk
mempersiapkan manajemen strategis bagi organisasi sektor publik yaitu analisis
lingkungan internal organisasi, analisis lingkungan eksternal organisasi, dan analisis
pilihan strategis. Analisis lingkungan internal dan eksternal organisasi dengan metode
SWOT (strengths, weaknesses, opportunities dan threats) sangat diperlukan untuk
mendapatkan pilihan-pilihan strategi yang berguna dilakukan pada masa yang akan
datang, membangun kekuatan, mengurangi kelemahan, memperluas kesempatan dan
menangkal ancaman (Ahdiyana, 2009).
Menurut Juwono (2011), manfaat manajemen strategi, yaitu: 1) Dapat
menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan lebih cepat dan lebih tepat. 2)
Menjadi lebih peka dalam menjawab ancaman yang dating dari luar perusahaan. 3)
Membuat keputusan terbaik dikarenakan interaksi kelompok mengumpulkan berbagai
strategi yang lebih besar. 4) Kerjasama dalam tim karyawan di dalam perumusan
strategi akan dapat memperbaiki pengertian mereka atas penghargaan produktivitas di
dalam setiap perencanaan strategi dan dengan demikian dapat mempertinggi motivasi
kerja mereka. 5) Organisasi yang menggunakan konsep manajemen strategi akan lebih
profitable (menguntungkan) dan lebih berhasil daripada yang tidak menerapkannya.
Menurut Wasliman (2007) dalam Sukinah (2010), manajemen strategi
mempunyai enam tahapan, yaitu:
1) Perumusan strategi
2) Perencanaan strategi
3) Penyusunan program
4) Penyusunan anggaran
5) Implementasi atau pelaksaan 6) Evaluasi atau pengawasan.

1.5. Analisis SWOT

8
Menurut Umar (2003) dalam Wulandari (2009), pendekatan fungsional
mengategorisasikan analisis internal ke dalam beberapa aspek, yaitu:
a. Pasar dan Pemasaran
b. Kondisi Keuangan
c. Produksi d. Sumber Daya Manusia
e. Struktur Organisasi dan Manajemen

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Medan tepatnya disekitaran kos-kosan dan


kampus (teman-teman kampus). Lalu di Tanjung Pura, Kabupaten Langkat tepatnya di
sekitaran rumah (Tetangga).

3.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu jenis jenis
penelitian yang meringkaskan berbagai kondisi, situasi, atau berbagai variable
penelitian menurut kejadian sebagaimana adanya kendala-kendala nya.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan program ini, kami menerapkan beberapa metode, yaitu :

1. Survei Lokasi

9
Survei dilakukan pada tempat usaha dan peluang usaha untuk mengetahui respon
masyarakat demi kemajuan usaha.

2. Survei Pasar

Kami melakukan survey guna mengetahui peluang pasar di daerah wilayah kami,
serta melihat pesaing yang ada.

3. Persiapan

Proses ini dimulai setelah selesainya survey lokasi usaha serta pasar. Dalam
persiapan ini kami menyiapkan tempat serta produk-produk yang akan kami jual.

4. PembuatanSampel

Memproduksi dalam jumlah terbatas dengan tujuan untuk memperkenalkan


produk sebelum siap dipasarkan kemasyarakat.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. PEMBAHASAN

A. Proses Pengolahan Keripik Daun Bayam


Keripik daun bayam adalah keripik yang terbuat dari sayur daun bayam, tepung
beras, garam, gula, ketumbar dan bawang putih. Pengolahan keripik daun bayam ini
terdiri dari beberapa proses. Proses pengolahan keripik daun bayam Ashyiapp dapat
dilihat pada bagan yang sudah disediakan dibawah.

10
Sayur Bayam

Di pisahkan batang
dan daunnya

Dibersihkan dengan menggunakan air

Dimasukkan kedalam
Tepung Beras, Bumbu
baskom,campur hingga rata (Bawang putih,
dengan air ketumbar, gula, garam)

Digoreng sehelai demi sehelai

Diangkat dan ditiriskan dengan


menggunakan saringan

Didinginkan

Dikemas

B. Pemisahan Batang dan Daunnya


Sebelum sayur bayam diolah menjadi keripik terlebih dahulu dipisahkan pada
batang dan daunnya,kemudian daunnya yang diambil untuk membuat keripik tersebut.
Setelah daunnya yang diambil kemudian dicuci dengan menggunakan air bersih. Sayur
bayam yang digunakan untuk pembuatan keripik daun bayam ini, yakni dengan jumlah
150 gr.
C. Pencampuran Adonan dengan Manual
Adonan dicampur dengan menggunakan tangan . pencampuran adonan yakni
tepung beras sebanyak 150 g, bawang putih 4 siung (dihaluskan), ketumbar 10 g

11
(dihaluskan), dan ditambahkan gula dan garam secukupnya. Setelah adonan dimasukkan
kedalam baskom, kemudian ditambahkan air sebanyak 1 gelas.Keseluruhan adonan
dicampur dengan rata dan agak mengental.
D. Penggorengan
Penggorengan dilakukan dengan menggunakan minyak panas dengan api yang
kecil. Minyak yang sudah panas kemudian dimasukkan daun bayam yang sudah
dimasukkan dalam adonan tersebut secara sehelai demi sehelai (selembar daun bayam).
Keripik daun bayam tersebut telah matang dan dapat diangkat apabila keripik daun
bayam tersebut telah berwarna agak kecoklatan.
E. Pendinginan
Sebelum dikemas terlebih dahulu keripik didinginkan,karena apabila keripik akan
dikemas dalam keadaan panas teksturnya akan berubah pada saat akan dikonsumsi.
F. Pengemasan
Setelah proses pendinginan, keripik daun bayam tersebut kemudian dikemaspada
kemasan plastik yang khusus disediakan, yakni kemasan plastik yang mempunyai klep
dibagian atas agar mudah untuk dibuka dan ditutup.

4.2. HASIL ORGANOLEPTIK

12
A. Tekstur keripik daun bayam

Tekstur merupakan salah satu karateristik yang harus diamati pada proses
pengolahan. Proses pemasakan dan jumlah takaran bahan sangat berpengaruh terhadap
tekstur yang akan dihasikan.Hasil penilaian panelis terhadap uji organoleptik pada
tingkat tekstur dapat dilihat pada berikut:

Gambar 1. Hasil uji organoleptik terhadap tekstur keripik daun bayam

Keterangan :

A= Keripik bayam hasil olahan Eksperimen

B = Keripik bayam hasil olahan Ashyiapp

Hasil uji organoleptik terhadap tekstur keripik daun bayam, menunjukan rata-rata
tertinggi yaitu keripik daun bayam hasil olahan Ashyiapp dengan skor rata-rata 4,32
atau setara dengan suka, sedangkan hasil olahan eksperimen hanya memiki skor rata-
rata 3,12 atau setara dengan biasa. Perbedaan tingkat kesukaan terhadap tekstur keripik
daun bayam ini karena adanya pada hasil olahan Ashyiapp menggunakan tirisan
saringan gorengan dan tisu yang dapat mengeluarkan minyak lebih banyak, sedangkan
pada hasil olahan eksperimen hanya menggunakan alat tirisan tampi. Selain itu
perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis dan jumlah tepung yang
digunakan dalam proses pembuatan keripik daun bayam. Keripik daun bayam Ashyiapp
menggunakan tepung beras sebanyak 150 g, sedangkan keripik hasil eksperimen
menggunakan tepung tapioka sebanyak 100 g.

13
Walaupun jumlah penggunaan tepung tapioka lebih sedikit dibanding tepung
beras, Hal tersebut tetap dapat berpengaruh terhadap tekstur yang dihasilkan.
Perubahan tekstur tersebut diakibatkan karena tepung tapioca tidak cocok digunakan
untuk gorengan,karena menyerap minyak dan mengeras setelah dingin beberapa lama.

B. Warna keripik daun bayam

Warna adalah indikator pertama yang langsung diamati oleh konsumen karena
warna merupakan indikator yang dapat dilihat langsung oleh indra penglihatan.Hasil
penilaian panelis terhadap uji organoleptik warna,dapat dilihat pada berikut.

Gambar 2. Hasil uji organoleptik terhadap warna keripik daun bayam


Keterangan :

A= keripik bayam hasil olahan Eksperimen

B = Keripik bayam hasil olahan Ashyiapp

Hasil uji organoleptik terhadap warna keripik daun bayam menunjukan rata-
rata tertinggi yaitu keripik daun bayam olahan eksperimen dengan skor 2,72 atau setara
dengan biasa sedangkan skor rata-rata hasil Ashyiapp hanya 2,24. Hal ini terjadi
perbedaan proses pengolahan maupun jumlah bahan yang digunakan.

Keripik daun bayam hasil Ashyiapp proses penggorengannya dilakukan lebih


lama dengan suhu minyak yang panas dari pada waktu penggorengan untuk keripik
daun bayam pada umumnya, sehingga keripik daun bayam yang digoreng warna

14
coklatnya lebih nampak seperti hangus, sedangkan warna yang ada pada keripik daun
bayam olahan eksperimen berwarna coklat terang.

C. Rasa keripik daun bayam

Rasa pada makanan memiliki pengertian sebuah reaksi kimia dari gabungan
berbagai bahan makanan dan menciptakan sesuatu rasa baru yang dirasakan oleh lidah.
Karakteristik rasa dari suatu produk makanan merupakan salah satu faktor utama yang
mempengaruhi penerimaan konsumen terhadap produk.Hasil penilaian panelis terhadap
uji organoleptik rasa, dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3. Hasil uji organoleptik terhadap rasa keripik daun bayam.

Keterangan :

A= Keripik bayam hasil olahan Eksperimen

B = Keripik bayam hasil olahan Ashyiapp

Sesuai dengan hasil uji organoleptik pada warna dan tekstur, pada uji
organoleptik terhadap rasa terihat adanya perbedaan. Rasa dari perlakuan B atau produk
hasil Ashyiapp memiliki nilai rata-rata tertinggi dengan skor rata-rata 3,84 atau setara
dengan biasa sedangkan skor rata-rata hasil olahan eksperimen hanya mempunyai skor
rata-rata 2,80 atau setara dengan tidak suka. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan
penggunaan banyaknya pada bumbu bawang putih yang sudah dihaluskan pada proses
pengolahan. Bumbu bawang putih yang digunakan pada pengolahan keripik daun
bayam pada Ashyiapp sebanyak 4 siung yang sudah dihaluskan, sedangkan pada

15
pengolahan keripik daun bayam hasil eksperimen hanya 2 siung saja. Perbedaan takaran
inilah yang menjadi pemicu adanya perbedaan rasa penyedap dari masing-masing
produk.

Hasil dari ketiga uji organoleptik karakteristik mutu dari keripik daun bayam
diatas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan jenis dan banyaknya tepung dan bumbu
pada proses pengolahan keripik daun bayam, serta proses pemasakan sangat
berpengaruh terhadap tingkat tekstur, warna, dan rasa yang akan dihasilkan. Hasil uji
organoleptik tersebut menunjukan bahwa produk hasil Ashyiapp memang sudah dapat
diterima oleh pembeli, tetapi masih perlu adanya perbaikan pada proses penggorengan,
seperti tidak menggunakan suhu penggorengan yang terlalu panas sehingga tidak akan
mempengaruhi warna pada keripik yang dihasilkan.

16
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan mengenai bisnis makanan yang kekinian dan menyehatkan “Kripik


Bayam” ini sangatlah mudah untuk ditiru. Karena bahannya yang mudah di temui selain
itu harga bahannya pun cukup terjangkau namun jika dijual dan dijadikan bisnis maka
akan mendapatkan keuntungan yang cukup menggiurkan. Di dalam melakukan bisnis
makanan  ini kita sudah melakukan inovasi. Dengan modal yang murah dan bahan yang
mudah ditemui juga kami yakin kami mampu menjalankan usaha kami ini. Dan dengan
adanya rancangan usaha yang telah kami buat ini dapat mempermudah kami dalam
mendirikan dan mengembangkan usaha ini.

5.2. Saran
Hasil makalah  ini masih banyak sekali terdapat kekurangan-kekurangannya.
Jadi kami mohon kepada bapak/ibu guru berkenan untuk memberikan kritikan terhadap
makalah prakarya kami ini. Dan tentunya kami ingin kedepannya nanti kripik bayam ini
perlu adanya inovasi baik dari segi rasa, bentuk maupun kemasan, karena selera
konsumen  dapat berubah seiring perkembangan jaman.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://senandungmasadepan.wordpress.com/proposal usaha kripik bayam

Mintarjo, sri. 2017. prakarya dan kewirausahaan. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

https://Arjuna-dunia.blogspot/com.rancangan usaha kripik bayam

https://cookpad.com/id/resep-kripik-bayam-renyah-dan-tahan-lama

18

Anda mungkin juga menyukai