KERIPIK BAYAM
Mata Kuliah
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Diusulkan Oleh :
MANAJEMEN 6A
PRIONO
UNIVERSITAS BHAYANGKARA
SURABAYA
2012
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelasaikan penyusunan makalah
rancangan usaha mahasiswa dengan judul Keripik Bayam. Adapun maksud dan tujuan
penyusunan makalah ini adalah dalam rangka melengkapi tugas-tugas akademis Mata Kuliah
Studi Kelayakan Bisnis Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen di Universitas Bhayangkara
Surabaya tahun 2012.
Dalam penulisan makalah ini tentu tidak terlepas dari bimbingan, bantuan,
dukungan serta motivasi dari beberapa pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap penulis. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan Terima Kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1.
Nurul Iman, SE, M.Si selaku Dosen Studi Kelayakan Bisnis Fakultas Ekonomi Jurusan
Manajemen Universitas Bhayangkara Surabaya.
2. Semua teman-teman Manajemen Kelas 6A, atas kerjasamanya dan partisipasinya kepada kami.
Harapan penulis semoga penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat yang
luas bagi masyarakat pada umumnya dan bagi penulis khususnya. Penulis menyadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu selalu dinantikan segala kritik dan
saran yang membangun agar tulisan berikutnya ada kemajuan.
Akhir kata dengan kerendahan hati kepada Allah SWT dan kepada pembaca,
penulis memohon pertolongan dan petunjuk serta berharap semoga penulisan mahasiswa ini
dapat bermanfaat bagi teman teman mahasiswa yang membacanya.
Surabaya, April 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...........................................................................................................
ii
Daftar Isi
............................................................................................................... iii
3
3
4
B. Profil UKM
...............................................................................................................4
4
6
7
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
13
14
15
17
19
a. BEP
19
b. Payback Period ............................................................................................................ 20
c. Profitability Index ....................................................................................................... 20
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 22
A. Kesimpulan
...............................................................................................................22
B. Saran
22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara ini memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah, baik kekayaan fauna maupun
kekayaan floranya. Tidak salah lagi bahwa di Indonesia terdapat banyak tumbuhan yang
beraneka ragam lengkap dengan ciri khasnya masing-masing. Hal ini dikarenakan Indonesia
dilalui oleh garis khatulistiwa yang berdampak pada iklimnya, yaitu tropis dan banyaknya
gunung berapi yang masih aktif, menghasilkan tanah yang unsur hara, sehingga tanahnya subur
dan cocok untuk berbagai macam jenis tanaman.
Berbicara mengenai sayuran, terutama bayam, tumbuh amat melimpah hampir di seluruh
wilayah Indonesia. Tanaman ini mudah sekali untuk tumbuhnya karena dipengaruhi oleh kondisi
iklim dari negara ini. Dan masyarakat biasanya memanfaatkannya sebagai bahan makanan,
seperti diolah menjadi sayur bening, sayur bayam atau biasa dikenal dengan sayur kunci.
Kandungan gizi dan vitaminnya sangat banyak, khususnya bagi anak-anak yang sangat
memerlukan gizi dan vitamin untuk pertumbuhan. Kandungannya terdiri dari protein,
karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan serat. Kandungan gizi bayam yang kaya akan nutrisi
juga dapat menurunkan kolesterol, gula darah, menurunkan tekanan darah dan melancarkan
peredaran darah serta dapat mencegah kanker usus, diabetes dan gagal ginjal.
Akan tetapi, bagi sebagian orang terutama anak-anak pastinya akan bosan dengan olahan
dari sayur bayam yang hanya sebagai sayuran saja. Maka dari itu diperlukan solusi untuk
mengubah anggapan dari orang-orang bahwa sayur bayam bisa diolah menjadi cemilan yang
enak.
Untuk itu peneliti tertarik mengembangkan sayur bayam menjadi keripik bayam yang
dicampur dengan bumbu-bumbu tetapi tidak menghilangkan rasa khas dari bayam, sehingga
rasanya akan membuat orang tertarik untuk mencoba mengkonsumsinya.
B. Rumusan Masalah
Setelah penulis menjelaskan uraian dalam latar belakang, maka dapat menarik suatu
rumusan masalah yaitu :
1. Apa saja jenis produk inovatif yang dapat dihasilkan dari tanaman bayam (Amaranthus spp)?
2. Apakah ada peluang usaha yang dihasilkan dari produk Keripik Bayam?
3. Berapa besar tingkat produksi dan penjualan yang dihasilkan dari pembuatan Keripik Bayam?
C. Tujuan Program
Setiap usaha yang dilakukan tidak dapat terlepas dari tujuan yang ingin dicapai.
Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan, sebagai berikut:
1. Membuat produk inovatif dari tanaman bayam (Amaranthus spp).
2. Mengetahui peluang usaha dari produk Keripik Bayam (Amaranthus spp).
3. Mengetahui tingkat produksi dan penjualan yang dihasilkan dari produk Keripik Bayam.
D. Luaran Yang Diharapkan
Menciptakan suatu produk yang inovatif dimana memiliki bentuk yang menarik dan rasa
yang enak sehingga masyarakat akan membuat orang yang sebelumnya tidak senang
mengkonsumsi sayuran akan menjadi tertarik untuk mencobanya.
E. Kegunaan Program
1. Meningkatkan kreativitas dan daya inovasi yang tinggi bagi mahasiswa.
2.
Membuka wawasan dan ketrampilan mahasiswa dalam wirausaha sehingga mampu bersaing
dalam pasar bebas yang ada saat ini.
3.
Memberi kontribusi bagi pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran yang sering
menjadi faktor utama dalam kriminalitas.
4. Mengubah pandangan masyarakat tentang kegunaan dari sayur bayam, yang biasanya hanya bisa
diolah menjadi sayuran saja, ternyata dapat dilakukan inovasi dengan memprosesnya menjadi
keripik bayam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KAJIAN PUSTAKA
1.
daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang
tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting.
Bayam sebagai sayur hanya umum dikenal di Asia Timur dan Asia Tenggara, sehingga disebut
dalam bahasa Inggris sebagai Chinese amaranth. Di Indonesia dan Malaysia, bayam sering
disalahartikan menjadi "spinach" dalam bahasa Inggris (mungkin sebagai akibat penerjemahan
yang dalam film kartun Popeye), padahal nama itu mengacu ke jenis sayuran daun lain Bayam
(Spinacia).
2.
Bayam petik berdaun lebar dan tumbuh tegak besar (hingga dua meter) dan daun mudanya
dimakan terutama sebagai lalapan (misalnya pada pecel, gado-gado), urap, serta digoreng setelah
dibalur tepung. Daun bayam cabut berukuran lebih kecil dan ditanam untuk waktu singkat
(paling lama 25 hari), lebih cocok untuk dibuat sup encer seperti sayur bayam dan sayur bobor.
Bayam petik biasanya berasal dari jenis A. hybridus (bayam kakap) dan bayam cabut terutama
diambil dari A. tricolor. Jenis-jenis lainnya yang juga dimanfaatkan adalah A. spinosus (bayam
duri) dan A. blitum (bayam kotok).
Kandungan besi pada bayam relatif lebih tinggi daripada sayuran daun lain (besi
merupakan penyusun sitokrom, protein yang terlibat dalam fotosintesis) sehingga berguna bagi
penderita anemia.
Beberapa kultivar A. tricolor memiliki daun berwarna merah atau putih dan dipakai
sebagai tanaman hias, meskipun dapat pula disayur. Jenis tanaman hias lainnya adalah A.
caudatus karena tandan bunganya berwarna merah panjang menggantung seperti ekor. Di tempat
asalnya, bayam dimanfaatkan bijinya (bayam biji) sebagai sumber karbohidrat. Biji ini sekarang
juga populer sebagai makanan diet karena tidak menyebabkan kegemukan.
3.
Kandungan gizi bayam tentu saja hanya akan didapat oleh tubuh ketika kita dengan rutin
mengkonsumsinya. Menyukai bayam tidaklah salah. Dengan mengkonsumsi bayam ternyata
banyak manfaat yang dapat kita ambil bagi kesehatan kita. Daun bayam sangat baik bagi
kesehatan ginjal dan organ pencernaan karena bayam kaya akan serat sehingga dapat mengatasi
sembelit dan melancarkan buang air besar.
Kandungan gizi bayam yang kaya akan nutrisi juga dapat menurunkan kolesterol, gula darah,
menurunkan tekanan darah dan melancarkan peredaran darah serta dapat mencegah kanker usus,
diabetes dan gagal ginjal.
Selain itu akan ada sistem layan antar bagi konsumen yang berada di daerah lain (di luar Kota
Surabaya) dan dikenai beban ongkos kirim yang disesuaikan dengan lokasi/daerah pemesan.
Dengan adanya sistem layan antar ini diharapkan akan memberikan kemudahan dan kepuasan
bagi konsumen. Sistem pembayaran yang akan kami lakukan sebagai berikut:
Pembayaran dimuka yaitu pembayaran kontan untuk pemesanan produk yang tidak diambil
langsung (melalui rekening bank).
Pembayaran kontan yakni pembayaran lunas terhadap produk yang diambil pada saat itu.
Profil Konsumen
Target profil konsumen kami adalah seluruh lapisan masyarakat dari semua kalangan, yang
terdiri dari anak-anak, remaja, dan dewasa.
2. Metodologi Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan program ini, kami menerapkan beberapa metode, yaitu :
1. Survei Lokasi
Survei dilakukan pada tempat usaha dan peluang usaha untuk mengetahui respon
masyarakat demi kemajuan usaha
2. Survei Pasar
Kami melakukan survei guna mengetahui peluang pasar di daerah wilayah kami, serta
melihat pesaing yang ada.
3. Persiapan
Proses ini dimulai setelah selesainya survei lokasi usaha serta pasar. Dalam persiapan ini
kami menyiapkan tempat serta produk-produk yang akan kami jual.
4. Pembuatan Sampel
Memproduksi dalam jumlah terbatas dengan tujuan untuk memperkenalkan produk
sebelum siap dipasarkan ke masyarakat.
3.
air.
1 sdt garam
Cuci bersih daun bayam satu per satu, buka lembarannya dan keringkan.
Sediakan piring ceper lalu campurkan tepung, bumbu dan larutkan dengan air.
Aduk sampai membentuk adonan, kalau bisa jangan terlalu encer. Lalu panaskan wajan dengan
api sedang setelah sebelumnya diberi minyak goreng.
Dengan capitan celupkan satu per satu bayam ke dalam adonan tepung dan goreng hingga
kecoklatan dan kering.
Spesialisasi pekerjaan
Pemilik + Keuangan
Pemasaran
Penyediaan Bahan Baku
Proses Awal + Pengolahan Bumbu
Proses Akhir + Pengemasan
Jumlah
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
E. ANALISIS SWOT
1. Strength (Kekuatan) :
2. Weakness (Kelemahan) :
3. Opportunity (Peluang) :
Dapat dengan mudah memasuki target pasar, karena masih jarang usaha kripik bayam ini di
wilayah Surabaya.
Produk baru.
Keunggulan produk kripik bayam ini, tanpa menggunakan bumbu-bumbu instant sehingga cita
rasanya sangat khas.
Harga kripik bayam ini tidak begitu menguras kantong, sehingga bisa dinikmati oleh semua
orang.
4. Threaths (Ancaman) :
F. ASPEK PEMASARAN
Gambaran mengenai aspek pemasaran secara menyeluruh yang mencakup prospek
pemasaran, strategi maupun indikator ekonomi yang akan mendasari analisis pangsa pasar secara
langsung yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha khususnya rencana untuk menambah
jumlah produksi produk yang tentu akan mempengaruhi aspek pemasaran, yaitu semakin
meluasnya pangsa pasar akan produk tersebut.
1. Perkiraan Jumlah Permintaan
Produksi 10 ikat bayam dalam 1 hari menghasilkan 30 bungkus dan untuk 1 bulannya
mencapai 900 bungkus. Untuk itu jumlah permintaan nyata kami perkirakan 80% dari jumlah
produksi tiap bulan, dengan asumsi bahwa produk tidak langsung habis dibeli dalam 1 bulan.
2. Perkiraan Jumlah Penjualan
Data Penjualan Keripik Bayam
Tahun
2010
Y (Unit)
10.000
X
-1
XY
-10.000
X2
1
2011
10.500
2012
TOTAL
11.000
31.500
11.000
1.000
1
2
Perkiraan jumlah penjualan Keripik Bayam setiap tahunnya menggunakan cost square
dimana :
Y : prediksi penjualan
X : waktu penjualan (tahun)
Persamaan: Y = a + bx
Y = 10.500 + 500 (X)
Perkiraan jumlah penjualan selama 3 tahun ke depan (2013 2015)
Tahun 2013: 10.500 + 500 (2) = 11.500
Tahun 2014
Tahun 2015
G. ASPEK OPERASIONAL
1. Gambaran Umum
Dalam memproduksi keripik bayam diperlukan beberapa tahapan proses produksi mulai
dari persiapan bahan-bahan mentah sampai produk jadi. Bahan baku keripik bayam utamanya
adalah sayur bayam, garam, air, dan tepung terigu. Di samping bahan utama, juga ada beberapa
bahan pendukung yaitu bawang putih, ketumbar, kemiri dan minyak goreng.
2. Perencanaan pelaksanaan produksi
a. Perhitungan Bahan Baku dan Bahan Penolong dalam unit.
No
1
2
3
4
6
7
8
Harga
2.000/ikat
1.500/1 kg
750/5 liter
6.000/liter
10.000/kg
5.000/gr
2.000/sachset
2010
2011
2012
2013
2014
2015
1.500.000
1.750.000
2.000.000
2.250.000
2.500.000
2.750.000
450.000
525.000
450.000
525.000
9.000.000 10.500.000
600.000
600.000
12.000.00
0
1.000.000
675.000
675.000
13.500.00
0
1.125.000
750.000
750.000
15.000.00
0
1.250.000
825.000
825.000
16.500.00
0
1.375.000
750.000
875.000
Putih
Ketumbar
Kemiri
TOTAL
c.
450.000
525.000
600.000
675.000
750.000
825.000
12.600.00 14.700.000
0
16.800.00
0
18.900.00
0
21.000.00
0
23.100.00
0
10.000
ASUMSI :
Dalam 1 bulan terdapat 30 hari kerja
d. Penentuan Harga
Biaya bahan baku
: Rp. 3.400
: Rp. 2.000
Biaya lain-lain
: Rp. 1.000
: Rp. 6.500
*Keterangan: Untuk saat ini, harga jual produk keripik bayam seharga Rp. 5.000/100 gr
e.
Jenis
1.
2.
3.
4.
5.
Pekerjaan
Pemilik
Pemasaran
Penyediaan
Proses Awal
Proses Akhir
Jumlah
Jumlah
Jumlah Gaji /
Total gaji
100.000
100.000
80.000
80.000
1 tahun
1.200.000
1.200.000
960.000
960.000
4.320.000
H.
STRUKTUR ORGANISASI
bayam tersebut.
Produksi : bertugas untuk mengolah bahan mentah menjadi produk keripik bayam yang siap
ASPEK KEUANGAN
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai perusahaan secara
keseluruhan dan merupakan suatu aspek yang sangat penting untuk meneliti kelayakan suatu
usaha. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang tepat agar perusahaan dapat melakukan
efisiensi yang selanjutnya dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Penilaian aspek
keuangan meliputi penilaian sumberdana yang diperoleh, kebutuhan biaya investasi, estimasi
pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis dan jumlah biaya yang
dikeluarkan selama umur investasi, proyeksi neraca, laporan rugi-laba dan arus kas untuk
beberapa periode kedepan, serta kriteria pemilihan investasi.
Maka pembahasan aspek keuangan pada home industri Keripik Bayam adalah sebagai
berikut:
Jumlah
2
HARGA (Rp.)
300.000
Sutil
50.000
Wajan
80.000
Peralatan lain
Jumlah
200.000
630.000
Total
Penjualan
10.000
10.500
11.000
11.500
12.000
12.500
Harga
(Rp.)
3.400
3.400
3.400
3.450
3.450
3.450
Jumlah
(Rp.)
34.000.000
35.700.000
37.400.000
39.675.000
41.400.000
43.125.000
TAHUN (Rp.)
2010
2011
2012
2013
2014
1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.300.000 1.300.000
1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.250.000 1.250.000
Pemasaran
Penyediaan
Proses Awal +
Pengolahan
960.000
960.000
960.000
965.000
965.000
Bumbu
Proses Akhir +
960.000
960.000
960.000
970.000
965.000
Pengemasan
4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.485.000 4.485.000
TOTAL
3. Proyeksi Pendapatan
Penjualan Keripik Bayam
Tahun 2010 2015
Tahun
Total Penjualan
Harga (Rp.)
Jumlah (Rp.)
2010
2011
2012
2013
2014
2015
10.000
10.500
11.000
11.500
12.000
12.500
5.000
5.000
5.000
5.000
5.000
5.000
50.000.000
52.500.000
55.000.000
57.500.000
60.000.000
62.500.000
2015
1.300.000
1.250.000
965.000
965.000
4.485.000
4. Neraca
KETERANGAN
Aktiva:
Kas
Aktiva Tetap
(Penyusutan)
Total Aktiva
Pasiva:
Laba Usaha
Modal
Total Pasiva
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2010
50.000.00
0
2011
2012
52.500.00
0 55.000.000
2013
57.500.00
0
34.000.00
0
4.320.000
35.700.00
0 37.400.000
4.320.000 4.320.000
12.480.00
0 13.280.000
39.675.00 41.400.00
0
0 43.125.000
4.485.000 4.485.000 4.485.000
13.340.00
0 14.115.000 14.890.000
900.000
900.000
200.000
200.000
18.900
18.900
1.200.000 1.200.000
10.161.10
0 10.961.100
101.611
109.611
10.059.48
9 10.851.489
900.000
900.000
900.000
200.000
200.000
200.000
18.900
18.900
18.900
1.250.000 1.250.000 1.250.000
10.971.10
0 11.746.100 12.521.100
109.711
117.461
125.211
10.861.38
9 11.628.639 12.395.889
11.680.000
900.000
200.000
18.900
1.200.000
9.361.100
93.611
Laba Bersih
9.267.489
2014
2015
60.000.00
0 62.500.000
6. Arus Kas
Keterangan
Penerimaan Kas
Penjualan
Jumlah Penerimaan
Kas
Pengeluaran Kas
HPP:
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Operasional
Biaya Pemasaran
Jumlah Pengeluaran
Kas
Saldo Kas
2010
50.000.000
50.000.000
34.000.000
4.320.000
1.118.900
1.200.000
40.638.900
9.361.100
2011
2012
2013
2014
2015
52.500.00
0 55.000.000 57.500.000 60.000.000 62.500.000
52.500.00
0 55.000.000 57.500.000 60.000.000 62.500.000
35.700.00
0 37.400.000 39.675.000 41.400.000 43.125.000
4.320.000 4.320.000 4.485.000 4.485.000 4.485.000
1.118.900 1.118.900 1.118.900 1.118.900 1.118.900
1.200.000 1.200.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000
42.338.90
0 44.038.900 46.528.900 48.253.900 49.978.900
10.161.10
0 10.961.100 10.971.100 11.746.100 12.521.100
7. Analisis Investasi
a.
Dalam hal ini, biaya tetap yang digunakan senilai dengan investasi yang dipakai yaitu sebesar
Rp. 630.000,Sedangkan untuk biaya variabel per unit dihitung berdasarkan tingkat penggunaan bahan baku
dan bahan penolong dari setiap produk keripik bayam.
b.
Payback Period
Payback period adalah periode waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi
pada proyek. Semakin pendek jangka waktu kembalinya investasi, semakin baik suatu investasi.
Tahun
0
1
2
3
4
5
PP
Proyek
(630.000)
9.361.100
10.161.100
10.961.100
10.971.100
12.521.100
Kumulatif
9.361.100
19.522.200
30.483.300
41.454.400
53.975.500
630.000
53.975.500
-8.731.100
44.614.400
-0.1957014
1,81
9.361.100
9.361.100
Jadi, payback periodenya adalah 1,81 tahun atau 1 tahun 8 bulan. Berdasarkan teori, hal ini
masih terbilang menguntungkan atau tingkat pengembalian investasi masih terjangkau. Tetapi
jika dilihat secara kenyataan, jangka waktu tersebut terbilang cukup lama bagi suatu usaha dan
kurang produktif.
c. Profitability Index
Profitability Index (PI) adalah present value aliran kas masuk dibagi dengan present
value aliran kas keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut ini.
PI > 1 usulan investasi diterima
PI < 1 usulan investasi ditolak
Tahun
0
1
2
3
4
5
Proyek
(630.000)
9.361.100
10.161.100
10.961.100
10.971.100
12.521.100
PV, 10%
1
0.9091
0.8264
0.7513
0.6830
0.6209
PV
(630.000)
8.510.176
8.397.133
8.235.074
7.493.261
7.774.350
Kumulatif
8.510.176
16.907.309
25.142.383
32.635.644
40.409.994
PI
PV Cash in flow
PV Cash out flow
40.409.994
630.000
= 64,142847
Maka dengan nilai profitability index sebesar 64,2 maka investasi ini dapat diterima.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ditinjau dari aspek pemasaran, segmentasi pasar yang dituju produk dapat dikonsumsi
seluruh kalangan masyarakat, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Wilayah yang dituju
untuk industri ini pun belum cukup luas, sementara hanya meliputi daerah Surabaya dan
Sidoarjo.
Untuk peluang pasar sendiri dapat terlihat dari Analisis SWOT, dimana masih jarang
pesaing produk sejenis sehingga usaha ini dapat bersaing dan mengutamakan kualitas serta rasa
dari produk. Bahan yang digunakan pun sama sekali tidak menggunakan bahan kimia atau
pengawet serta penyedap rasa instant. Oleh karena itu, diharapkan keripik ini mampu menarik
minat pasar serta dapat menggugah selera bagi masyarakat yang kurang suka makan sayur
menjadi suka, dengan mengkonsumsi keripik bayam ini.
Dari analisis keuangan, dapat dilihat bahwa titik impas (penghasilan = total biaya) melalui
perhitungan BEP (Break Event Point) adalah sebanyak 394 bungkus. Dari hasil perhitungan
analisis payback periode ditemukan hasil sebesar 1 tahun 8 bulan untuk tingkat pengembalian
investasi. Sebenarnya secara teori cukup menguntungkan, tetapi pada prakteknya jenis waktu
tersebut terbilang lama dalam suatu usaha untuk pengembalian tingkat investasi.
B. SARAN
1. Kedepannya nanti keripik bayam ini perlu adanya inovasi baik dari segi rasa, bentuk maupun
kemasan, karena selera dari konsumen seiring perubahan waktu pasti akan berubah.
2. Perlu adanya rincian biaya secara real (untuk sekarang masih sekedar ramalan) agar diketahui
indeks pengembalian investasi dan keuntungan secara detail sehingga bisa ditarik kesimpulan
apakah usaha ini menguntungkan atau tidak.
http://arjuna-dunia.blogspot.co.id/2012/05/rancangan-usaha-keripik-bayam-mata.html