KELAYAKAN BISNIS
RANCANGAN USAHA
KERIPIK BAYAM
Mata Kuliah
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Diusulkan Oleh :
MANAJEMEN 6A
PRIONO
UNIVERSITAS BHAYANGKARA
SURABAYA
2012
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya yang telah
dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelasaikan penyusunan makalah rancangan usaha mahasiswa dengan
judul Keripik Bayam. Adapun maksud dan tujuan penyusunan makalah ini adalah dalam rangka melengkapi tugas-tugas
akademis Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen di Universitas Bhayangkara
Surabaya tahun 2012.
Dalam penulisan makalah ini tentu tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dukungan serta motivasi dari
beberapa pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap penulis. Maka pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan Terima Kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Nurul Iman, SE, M.Si selaku Dosen Studi Kelayakan Bisnis Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas
Bhayangkara Surabaya.
2. Semua teman-teman Manajemen Kelas 6A, atas kerjasamanya dan partisipasinya kepada kami.
Harapan penulis semoga penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat
pada umumnya dan bagi penulis khususnya. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Untuk itu selalu dinantikan segala kritik dan saran yang membangun agar tulisan berikutnya ada kemajuan.
Akhir kata dengan kerendahan hati kepada Allah SWT dan kepada pembaca, penulis memohon
pertolongan dan petunjuk serta berharap semoga penulisan mahasiswa ini dapat bermanfaat bagi teman – teman
mahasiswa yang membacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................................... i
Kata Pengantar .......................................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara ini memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah, baik kekayaan fauna maupun kekayaan floranya.
Tidak salah lagi bahwa di Indonesia terdapat banyak tumbuhan yang beraneka ragam lengkap dengan ciri khasnya
masing-masing. Hal ini dikarenakan Indonesia dilalui oleh garis khatulistiwa yang berdampak pada iklimnya, yaitu tropis
dan banyaknya gunung berapi yang masih aktif, menghasilkan tanah yang unsur hara, sehingga tanahnya subur dan cocok
untuk berbagai macam jenis tanaman.
Berbicara mengenai sayuran, terutama bayam, tumbuh amat melimpah hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Tanaman ini mudah sekali untuk tumbuhnya karena dipengaruhi oleh kondisi iklim dari negara ini. Dan masyarakat
biasanya memanfaatkannya sebagai bahan makanan, seperti diolah menjadi sayur bening, sayur bayam atau biasa dikenal
dengan sayur kunci.
Kandungan gizi dan vitaminnya sangat banyak, khususnya bagi anak-anak yang sangat memerlukan gizi dan
vitamin untuk pertumbuhan. Kandungannya terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan serat.
Kandungan gizi bayam yang kaya akan nutrisi juga dapat menurunkan kolesterol, gula darah, menurunkan tekanan darah
dan melancarkan peredaran darah serta dapat mencegah kanker usus, diabetes dan gagal ginjal.
Akan tetapi, bagi sebagian orang terutama anak-anak pastinya akan bosan dengan olahan dari sayur bayam yang
hanya sebagai sayuran saja. Maka dari itu diperlukan solusi untuk mengubah anggapan dari orang-orang bahwa sayur
bayam bisa diolah menjadi cemilan yang enak.
Untuk itu peneliti tertarik mengembangkan sayur bayam menjadi keripik bayam yang dicampur dengan bumbu-
bumbu tetapi tidak menghilangkan rasa khas dari bayam, sehingga rasanya akan membuat orang tertarik untuk mencoba
mengkonsumsinya.
B. Rumusan Masalah
Setelah penulis menjelaskan uraian dalam latar belakang, maka dapat menarik suatu rumusan masalah yaitu :
1. Apa saja jenis produk inovatif yang dapat dihasilkan dari tanaman bayam (Amaranthus spp)?
2. Apakah ada peluang usaha yang dihasilkan dari produk Keripik Bayam?
3. Berapa besar tingkat produksi dan penjualan yang dihasilkan dari pembuatan Keripik Bayam?
C. Tujuan Program
Setiap usaha yang dilakukan tidak dapat terlepas dari tujuan yang ingin dicapai. Penelitian ini mempunyai
beberapa tujuan, sebagai berikut:
1. Membuat produk inovatif dari tanaman bayam (Amaranthus spp).
2. Mengetahui peluang usaha dari produk Keripik Bayam (Amaranthus spp).
3. Mengetahui tingkat produksi dan penjualan yang dihasilkan dari produk Keripik Bayam.
E. Kegunaan Program
1. Meningkatkan kreativitas dan daya inovasi yang tinggi bagi mahasiswa.
2. Membuka wawasan dan ketrampilan mahasiswa dalam wirausaha sehingga mampu bersaing dalam pasar bebas yang ada
saat ini.
3. Memberi kontribusi bagi pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran yang sering menjadi faktor utama dalam
kriminalitas.
4. Mengubah pandangan masyarakat tentang kegunaan dari sayur bayam, yang biasanya hanya bisa diolah menjadi sayuran
saja, ternyata dapat dilakukan inovasi dengan memprosesnya menjadi keripik bayam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Tanaman Bayam
Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran
hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal
sebagai sayuran sumber zat besi yang penting.
Bayam sebagai sayur hanya umum dikenal di Asia Timur dan Asia Tenggara, sehingga disebut dalam bahasa
Inggris sebagai Chinese amaranth. Di Indonesia dan Malaysia, bayam sering disalahartikan menjadi "spinach"
dalam bahasa Inggris (mungkin sebagai akibat penerjemahan yang dalam film kartun Popeye), padahal nama itu mengacu
ke jenis sayuran daun lain Bayam (Spinacia).
2. Metodologi Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan program ini, kami menerapkan beberapa metode, yaitu :
1. Survei Lokasi
Survei dilakukan pada tempat usaha dan peluang usaha untuk mengetahui respon masyarakat demi kemajuan usaha
2. Survei Pasar
Kami melakukan survei guna mengetahui peluang pasar di daerah wilayah kami, serta melihat pesaing yang ada.
3. Persiapan
Proses ini dimulai setelah selesainya survei lokasi usaha serta pasar. Dalam persiapan ini kami menyiapkan tempat
serta produk-produk yang akan kami jual.
4. Pembuatan Sampel
Memproduksi dalam jumlah terbatas dengan tujuan untuk memperkenalkan produk sebelum siap dipasarkan ke
masyarakat.
F. ASPEK PEMASARAN
Gambaran mengenai aspek pemasaran secara menyeluruh yang mencakup prospek
pemasaran, strategi maupun indikator ekonomi yang akan mendasari analisis pangsa pasar secara
langsung yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha khususnya rencana untuk menambah jumlah
produksi produk yang tentu akan mempengaruhi aspek pemasaran, yaitu semakin meluasnya pangsa
pasar akan produk tersebut.
1. Perkiraan Jumlah Permintaan
Produksi 10 ikat bayam dalam 1 hari menghasilkan 30 bungkus dan untuk 1 bulannya mencapai
900 bungkus. Untuk itu jumlah permintaan nyata kami perkirakan 80% dari jumlah produksi tiap
bulan, dengan asumsi bahwa produk tidak langsung habis dibeli dalam 1 bulan.
2. Perkiraan Jumlah Penjualan
Data Penjualan Keripik Bayam
Tahun Y (Unit) X XY X2
2010 10.000 -1 -10.000 1
2011 10.500 0 0 0
2012 11.000 1 11.000 1
TOTAL 31.500 1.000 2
Perkiraan jumlah penjualan Keripik Bayam setiap tahunnya menggunakan cost squaredimana :
Y : prediksi penjualan
X : waktu penjualan (tahun)
Persamaan: Y = a + bx
Y = 10.500 + 500 (X)
Perkiraan jumlah penjualan selama 3 tahun ke depan (2013 – 2015)
Tahun 2013 : 10.500 + 500 (2) = 11.500
Tahun 2014 : 10.500 + 500 (3) = 12.000
Tahun 2015 : 10.500 + 500 (4) = 12.500
G. ASPEK OPERASIONAL
1. Gambaran Umum
Dalam memproduksi keripik bayam diperlukan beberapa tahapan proses produksi mulai dari
persiapan bahan-bahan mentah sampai produk jadi. Bahan baku keripik bayam utamanya adalah
sayur bayam, garam, air, dan tepung terigu. Di samping bahan utama, juga ada beberapa bahan
pendukung yaitu bawang putih, ketumbar, kemiri dan minyak goreng.
2. Perencanaan pelaksanaan produksi
a. Perhitungan Bahan Baku dan Bahan Penolong dalam unit.
No Bahan Baku + Penolong Harga Harga Per unit
1 Sayur Bayam 2.000/ikat 500
2 Garam 1.500/1 kg 150
3 Air 750/5 liter 150
4 Minyak Goreng 6.000/liter 2.000
6 Bawang Putih 10.000/kg 250
7 Ketumbar 5.000/gr 150
8 Kemiri 2.000/sachset 100
TOTAL 3.400
ASUMSI :
Dalam 1 bulan terdapat 30 hari kerja
d. Penentuan Harga
Biaya bahan baku : Rp. 3.400
Biaya tenaga kerja : Rp. 2.000
Biaya lain-lain : Rp. 1.000
Harga jual produk : Rp. 6.500
Keterangan: Untuk saat ini, harga jual produk keripik bayam seharga Rp. 5.000/100 gr
H. STRUKTUR ORGANISASI
I. ASPEK KEUANGAN
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai perusahaan secara keseluruhan dan merupakan
suatu aspek yang sangat penting untuk meneliti kelayakan suatu usaha. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang
tepat agar perusahaan dapat melakukan efisiensi yang selanjutnya dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan.
Penilaian aspek keuangan meliputi penilaian sumberdana yang diperoleh, kebutuhan biaya investasi, estimasi pendapatan
dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi,
proyeksi neraca, laporan rugi-laba dan arus kas untuk beberapa periode kedepan, serta kriteria pemilihan investasi.
Maka pembahasan aspek keuangan pada home industri Keripik Bayam adalah sebagai
berikut:
TAHUN (Rp.)
GAJI
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Pemasaran 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.300.000 1.300.000 1.300.000
Penyediaan 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000
Proses Awal +
Pengolahan 960.000 960.000 960.000 965.000 965.000 965.000
Bumbu
Proses Akhir + 960.000 960.000 960.000 970.000 965.000 965.000
Pengemasan
TOTAL 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.485.000 4.485.000 4.485.000
3. Proyeksi Pendapatan
Penjualan Keripik Bayam
Tahun 2010 – 2015
Tahun Total Penjualan Harga (Rp.) Jumlah (Rp.)
4. Neraca
KETERANGAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Aktiva:
Kas 9.361.100 10.161.100 10.961.100 10.971.100 11.746.100 12.521.100
Aktiva Tetap 630.000 611.100 592.200 583.300 554.400 535.500
(Penyusutan) 18.900 18.900 18.900 18.900 18.900 18.900
Total Aktiva 9.972.200 10.753.300 11.534.400 11.535.500 12.281.600 13.037.700
Pasiva:
Laba Usaha 9.267.489 10.059.489 10.851.489 10.861.389 11.628.639 12.395.889
Modal 704.711 693.811 682.911 674.111 652.961 641.811
Total Pasiva 9.972.200 10.753.300 11.534.400 11.535.500 12.281.600 13.037.700
6. Arus Kas
Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014
Penerimaan Kas
Penjualan 50.000.000 52.500.000 55.000.000 57.500.000 60.000.000 62
Jumlah Penerimaan
Kas 50.000.000 52.500.000 55.000.000 57.500.000 60.000.000 62
Pengeluaran Kas
HPP:
Biaya Bahan Baku 34.000.000 35.700.000 37.400.000 39.675.000 41.400.000 43
Biaya Tenaga Kerja 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.485.000 4.485.000 4
Biaya Operasional 1.118.900 1.118.900 1.118.900 1.118.900 1.118.900 1
Biaya Pemasaran 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.250.000 1.250.000 1
Jumlah Pengeluaran
Kas 40.638.900 42.338.900 44.038.900 46.528.900 48.253.900 49
Saldo Kas 9.361.100 10.161.100 10.961.100 10.971.100 11.746.100 12
7. Analisis Investasi
a. Analisa BEP (Break Event Point)
Break Event Point dapat diartikan dimana di dalam operasi perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak
menderita rugi (penghasilan = total biaya).
Untuk menghitung BEP, harus diketahui terlebih dahulu biaya tetap dan biaya variabelnya.
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap tidak berubah dalam tingkatan output tertentu, tetapi untuk
setiap satuan produksi akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan produksi.
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya akan naik turun sebanding dengan hasil produksi atau volume
kegiatan sedangkan untuk setiap satuan produksi akan tetap.
Dalam hal ini, biaya tetap yang digunakan senilai dengan investasi yang dipakai yaitu sebesar Rp.
630.000,-
Sedangkan untuk biaya variabel per unit dihitung berdasarkan tingkat penggunaan bahan baku dan
bahan penolong dari setiap produk keripik bayam.
b. Payback Period
Payback period adalah periode waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi pada
proyek. Semakin pendek jangka waktu kembalinya investasi, semakin baik suatu investasi.
Tahun Proyek Kumulatif
0 (630.000) -
1 9.361.100 9.361.100
2 10.161.100 19.522.200
3 10.961.100 30.483.300
4 10.971.100 41.454.400
5 12.521.100 53.975.500
630.000 - 9.361.100
PP = 2 +
53.975.500 - 9.361.100
-8.731.100
= 2 +
44.614.400
= 2 + -0.1957014
= 1,81
Jadi, payback periodenya adalah 1,81 tahun atau 1 tahun 8 bulan. Berdasarkan teori, hal ini masih terbilang
menguntungkan atau tingkat pengembalian investasi masih terjangkau. Tetapi jika dilihat secara kenyataan, jangka waktu
tersebut terbilang cukup lama bagi suatu usaha dan kurang produktif.
c. Profitability Index
Profitability Index (PI) adalah present value aliran kas masuk dibagi dengan present value aliran kas keluar.
Keputusan investasi adalah sebagai berikut ini.
PI > 1 usulan investasi diterima
PI < 1 usulan investasi ditolak
Tahun Proyek PV, 10% PV Kumulatif
0 (630.000) 1 (630.000) -
1 9.361.100 0.9091 8.510.176 8.510.176
2 10.161.100 0.8264 8.397.133 16.907.309
3 10.961.100 0.7513 8.235.074 25.142.383
4 10.971.100 0.6830 7.493.261 32.635.644
5 12.521.100 0.6209 7.774.350 40.409.994
PV Cash in flow
PI =
PV Cash out flow
40.409.994
=
630.000
= 64,142847
Maka dengan nilai profitability index sebesar 64,2 maka investasi ini dapat diterima.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ditinjau dari aspek pemasaran, segmentasi pasar yang dituju produk dapat dikonsumsi seluruh
kalangan masyarakat, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Wilayah yang dituju untuk industri
ini pun belum cukup luas, sementara hanya meliputi daerah Surabaya dan Sidoarjo.
Untuk peluang pasar sendiri dapat terlihat dari Analisis SWOT, dimana masih jarang pesaing
produk sejenis sehingga usaha ini dapat bersaing dan mengutamakan kualitas serta rasa dari produk.
Bahan yang digunakan pun sama sekali tidak menggunakan bahan kimia atau pengawet serta
penyedap rasa instant. Oleh karena itu, diharapkan keripik ini mampu menarik minat pasar serta dapat
menggugah selera bagi masyarakat yang kurang suka makan sayur menjadi suka, dengan
mengkonsumsi keripik bayam ini.
Dari analisis keuangan, dapat dilihat bahwa titik impas (penghasilan = total biaya) melalui
perhitungan BEP (Break Event Point) adalah sebanyak 394 bungkus. Dari hasil perhitungan analisis
payback periode ditemukan hasil sebesar 1 tahun 8 bulan untuk tingkat pengembalian investasi.
Sebenarnya secara teori cukup menguntungkan, tetapi pada prakteknya jenis waktu tersebut terbilang
lama dalam suatu usaha untuk pengembalian tingkat investasi.
B. SARAN
1. Kedepannya nanti keripik bayam ini perlu adanya inovasi baik dari segi rasa, bentuk maupun
kemasan, karena selera dari konsumen seiring perubahan waktu pasti akan berubah.
2. Perlu adanya rincian biaya secara real (untuk sekarang masih sekedar ramalan) agar diketahui indeks
pengembalian investasi dan keuntungan secara detail sehingga bisa ditarik kesimpulan apakah usaha
ini menguntungkan atau tidak.