Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PRAKARYA

Nama Anggota : 1. Amadeus Role Panda


2. Angelina Ayustina Reku
3. Antonius Febronal Paro Doa
4. Claudia Charlista Wolf
5. Fransiskus Xaverius Bai
Kelas : Xll MIPA 5

SMA NEGERI 1 ENDE


2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat danKarunia-nya sehingga kami dapat
menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat padawaktunya.
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “MAKALAH MAKANAN
KHAS TRADISIONAL FLORES NTT”
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa
bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan
dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk
memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

Ende, 15 Februari 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah sebuah negara kesatuan dengan keberagaman
budaya serta memiliki jajaran ribuan pulau. Menurut data Badan Pusat
Statistik (BPS) pada tahun 2018, Indonesia memiliki kurang lebih 16.056
pulau dengan luas perairan sebesar 3.257.483 km2. Dengan tersebar
luasnya masyarakat serta suku di tiap-tiap kepulauan yang ada di
Indonesia menjadikan negara Indonesia memiliki beragam
budaya,suku,etnis dan adat serta bahasa. Sajian kuliner tradisional pun
merupakan salah satu keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia.
Setiap pulau,daerah,provinsi,dan kota di Indonesia memiliki makanan
khasnya masing-masing.

Dengan mengenal sajian khas setiap daerah dapat dipelajari bahwa


seberapa beragam karakteristik makanan dari tiap daerah tersebut
mengetahui proses terciptanya, dan sejarah makanan tersebut lahir di kota
atau daerah tersebut.

Dahulu kabupaten Sikka adalah onderafdeling yang artinya adalah


sebuah wilayah adminstratif setingkaat kedawaan yang diperintah oleh
seorang wedana bangsa Belanda yang disebut Kontroleur (Patih) pada masa
pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Kemudian Kabupaten Sikka
berubah menjadi Swapraja yang dipimpin oleh 12 raja dan ratu secara
turun temurun. Pada tahun 1902 sistem pemerintahan Swapraja Sikka
diubah dengan desentralisasi, hingga kemudian berlakunya Undang-
Undang nomor 69 tahun 1958 tentang pembentukan daerah tingkat I yaitu
Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Maka pada
tanggal 1 Maret 1958, daerah Swapraja Sikka dijadikan Daerah Tingkat II
dengan pusat pemerintahan yaitu Maumere. Pada tahun 1967, daerah
tingkat II Swapraja Sikka diganti menjadi Kabupaten Sikka.
Kabupaten Sikka menyimpan begitu banyak ragam budaya, tradisi,
bahasa, dan peninggalan-peninggalan masa lampau yang memiliki nilai
peradaban yang tak ternilai. Masyarakat setempat masih mempertahankan
ragam budaya dan tradisi yang ada dari penggunaan bahasa daerah,
upacara adat, seni, dan benda-benda pusaka. Kabupaten Sikka
menyimpan banyak potensi kekayaan alam dari berbagai sektor seperti,
kelautan, perkebunan, pertanian, kehutanan, peternakan, serta
pertambangan. Dari sisi pertanian, yaitu sub-sektor bahan makanan yang
mencakup padi sawah serta padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar,
kacang tanah, dan kacang kedelai. Kabupaten Sikka juga memiliki potensi
beragam dari sektor perkebunan, diantaranya adalah kelapa, kakao,
cengkeh, kopi, jambu mete, pala, vanili, tembakau, dan tanaman jarak.
Letak Kabupaten Sikka yang strategis dan memiliki 17 pulai dan dikelilingi
garis pantai sepanjang 444,50 km² dan memiliki luas laut mencapai
7.553,24 km² menjadikan sektor kelautan dan perikanan Kabupaten Sikka
menjadi tumpuan serta harapan masyarakat dan pemerintah Kabupaten
Sikka (sumber: Portal Resmi Pemerintah Kabupaten Sikka) . Dengan
semakin berkembangnya sektor pariwisata di daerah Nusa Tenggara Timur
khususnya Kabupaten Sikka, banyak pengelola hotel atau penginapan yang
kesulitan untuk merekomendasikan rumah makan khas Sikka di Kota
Maumere. Sangat disayangkan disaat sedang maraknya knjungan
wisatawan, Kabupaten Sikka belum memiliki rumah makan yang
menyajikan sajian khas Kabupatn Sikka itu sendiri. Meskipun sempat ada
rumah makan khas Sikka, namun rumah makan tersebut hanya
menyediakan satu atau dua hidangan khas wilayah tersebut.

B. Tujuan Dan Manfaat

1. Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana Budaya Flores mengalami
perubahan, dan pandangan masyarakat Flores terhadap petuah dan
kebiasaan- kebiasaan yang telah turun menurun berlaku dalam
masyarakat, petuah atau kebiasaan yang disebut adat istiadat di Nusa
Tenggara Timur yang mulai dikesampingkan oleh generasi muda.

2. Manfaat

Supaya kita menyadari pentingnya menjaga Budaya Indonesia


agar tidak terpengaruhi oleh budaya asing. Karena kita tanpa sadari
dan secara tidak langsung kita telah merusak badaya kita sendiri. Dan
terjerumus kepada perilaku yang tidak baik, kita sudah menginjak-
injak warisan endatu kita.
BAB II
PEMBAHASAN

Rumpu Rampe

Rumpu Rampe merupakan salah satu jenis makanan khas dari Nusa


Tenggara Timur. Makanan ini terbuat dari bunga pepaya, daun kelor, buah
pepaya muda, daun pepaya, daun singkong, serta jantung pisang. Sekarang
ini rumpu rampe juga sering dipadukan dengan ubi kukus, kangkung,
udang, dan ikan teri.

Rumpu Rampe merupakan sebuah istilah yang memiliki arti ramai,


banyak, dan beragam. Biaaanya, Rumpu Rompe dimakaan bersama dengan
Jagung Bose, salah satu makanan tradisional Nusa Tenggara Timur.

A. Bahan Baku Utama Pembuatan Rumpu Rampe

Bahan baku utama dalam pembuatan rumpu rampe adalah bunga


pepaya, ditambahkan juga bahan lain daun singkong, daun pepaya, dan
jantung pisang. Sementara bumbu-bumbunya tak banyak berbeda dengan
bumbu tumis pada umumnya, seperti bawang putih dan merah, dan cabai.

B. Manfaat Rumpu Rampe Bagi Tubuh Manusia

Banyak manfaat kesehatan yang dapat kita peroleh dari masakan ini.
Khususnya untuk penyebuhan penyakit deabetes dan hipertensi.
Kandungan zat yang terdapat dalam daun pepaya dan bunga pepaya
menjadi sebab mengapa kuliner ini diklaim bisa menyembuhkan penyakit
deabetes dan hipertensi.
C. Resep Rumpu Rampe Khas Maumere
Bahan:

 Bunga pepaya 250 gram


 Daun pepaya 250 gram
 Daun singkong 250 gram
 Jantung pisang 250 

Bumbu:

 Bawang merah 50 gram


 Bawang putih 30 gram
 Kemiri 30 gram
 Garam secukupnya
 Merica secukupnya
 Penyedap rasa secukupnya

Cara membuat rumpu rampe :

1. Langkah pertama dalam membuat menu ini adalah rebus daun pepaya
dan bunga pepaya dalam air mendidih. Hal ini bertujuan untuk 
menghilangkan getah dan mengurangi rasa pahit. Setelah layu, angkat
dan tiriskan.
2. Rebus daun singkong dan jantung pisang dengan metode yang sama.
3. Haluskan bumbu, yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, dan
kemiri. Kemudian tumis sampai harum. Tambahkan campuran
sayuran, beri garam dan merica. Campur sayuran dan bumbu sampai
tercampur merata. Masak sampai matang dan sajikan hangat.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Flores merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki
aneka ragam budaya yang menarik khususnya dalam bentuk tarian,
kerajinan dan perayaan dan makanan / penganan. Tarian, kerajinan,
ragam hias, adat istiadat, dan lain-lain semuanya berakar pada nilai -
nilai kebudayaan daerah Flores, NTT. Dan dari data diatas dengan
mengetahui cara pembuatan rumpu rampe mudah-mudahan kita
tambah cinta tehadap masakan tradisional daerah Indonesia.

B. Saran
Maka dari itu kita harus memahami faham tentang adaptasi dan
budaya kita. Kita juga harus memahami seberapa penting adat, budaya 
bagi kehidupan masyarakat, guna tercapai hidup yang lebih baik,
sebagaimana orang-orang sebelum kita kita menjaga adapt budaya,
maka dari itu marilah sama-sana kita menjaganya.
DAFTAR PUSTAKA

https://bendhard.blogspot.com/2015/02/makalah-makanan-khas-
tradisional.html

Anda mungkin juga menyukai