Anda di halaman 1dari 50

PT.

PABRIK ES SIANTAR

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ahli Madya Gizi yang akan dihasilkan melalui penyelenggaraan
pendidikan D-III Gizi di dalam menjalankan tugas-tugasnya tidak akan terlepas
dari segi keamanan mutu pangan. Oleh karena itu maka dalam kurikulum
Program D-III Poltekkes Kemenkes Medan, pengetahuan tentang prinsip-prinsip
pengendalian dan standart manajemen mutu pangan seperti GMP, HACCP,
ISO, dan SNI diberikan dalam bentuk mata kuliah Pengawasan Mutu Makanan
(PMM) di semester V (lima). Setelah itu, di semester VI (enam) diikuti mata
kuliah Manejemen Mutu Pangan dalam bentuk Praktek Kerja Lapangan dengan
bobot 2 SKS.
PKL mata kuliah Manajemen Mutu Pangan merupakan PKL dengan lokasi
praktek adalah perusahaan atau inarakan Manajemen Mtutu Pangan, PKL ini
diselenggarakan untuk memberikan pengalaman kerja dalam bentuk magang
bagi mahasiswa tentang Manajemen Mutu Pangan dilokasi praktek. Oleh karena
itu lokasi praktek merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem pendidikan D-III
Gizi, untuk meningkatkan ketrampilan mahasiswa yang telah mendapatkan
pelajaran teori dikelas dan praktek di Laboratorium.

B. Tujuan PKL
1. Tujuan Umum
Pada akhir PKL mahasiwa mengetahui manajemen mutu pangan dilokasi
PKL
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan PKL, mahasiswa dapat :
a. Menjelaskan gambaran umum lokasi Pabrik Es Siantar, seperti status
perusahaan, struktur organisasi dan ketenagaan, jenis produk dan
pemasaran produk.

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 1
PT. PABRIK ES SIANTAR

b. Menjelaskan sistem manajemen mutu pangan di Pabrik Es Siantar


c. Menguraikan cara pengawasan muu bahan-bahan yang digunakan
dalam produksi
d. Menguraikan proses produksi pangan dengan titik-titik kritis pengawasan
mutunya
e. Menjelaskan prinsip dan cara-cara penerapan sanitasi dan hygine pada
industri pengolahan pangan.

C. Lokasi dan Waktu


Praktek Kerja Lapangan (PKL) Manajemen Mutu Pangan dilaksanakan di
Pabrik Es Siantar pada tanggal 16 Juni sampai 1 Agustus 2012.

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 2
PT. PABRIK ES SIANTAR

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

PT. Pabrik Es Siantar didirikan pada tanggal 01 februari 1916, dengan


nama NV Ijs Fabriek Siantar. Pabrik ini didirikan di kota Pematang Siantar oleh
Heinrich Surbeeck, seorang pria kelahiran Halau, Swiss. Pabrik ini didirikan
sebelumnya di Switzerland dengan nama Badak Holding Company Switzerland,
kemudian didirikan di Indonesia dengan susunan dewan komisaris sebagai
berikut :
Direktur : Tn. Eugen Ralp Otto Surbeeck
Komisaris : Tn. Dr. Evast Surbeeck
Ny. Lydia Rosa Otto Surbeeck
Ny. Heedwig Elisa Surbeeck

Gambar 1. PT. Pabrik Es dan Pembangkit Tenaga Listrik Siantar

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 3
PT. PABRIK ES SIANTAR

Pada waktu itu, bidang usaha yang dikelola oleh perusahaan ini adalah :
1. Pembangkit tenaga listrik, dimana pada waktu itu pengadaan listrik belum
ada di Pematang Siantar. Penggunaan tenaga listrik ini dimaksudkan untuk
memenuhi keebutuhan listrik dibeberapa tempat, seperti : Siantar Hotel,
kantor kantor, rumah sakit, perkebunan perkebunan milik belanda serta
kebutuhan masyarakat umum.
2. Siantar Ice Factory, yaitu pabrik penghasil es untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat umum. Sebagai usaha untuk memperluas usahanya, maka pada
tahun 1933 NV Ijs Fabriek Siantar membuka cabang di Padang Sidempuan
dengan nama yang sama dan bidang usahanya adalah pembangkit tenaga
listrik, Pabrik Teraso dan Siantar Ice Factory.
Pada tanggal 21 Januari 1959 NV Ijs Fabriek Siantar diubah namanya
menjadi PT. Pabrik Es Siantar dan Pembangkit Tenaga Listrik Sumatera
Utara, dengan alasan bahwa semua perusahaan asing yang berdiri pada
waktu itu harus dinasionalisasikan
Pada tahun 1967, saham dari perusahaan dibeli secara angsuran oleh
pengusaha pribumi dan pada tahun 1970, PT. Pabrik Es Siantar resmi
menjadi milik pengusaha Pribumi, yaitu J. Hutabarat dan pada tahun itu juga
untuk memperbesar dan memperlancar usahanya serta untuk menunjuang
sarana dan prasarana dibidang pemasaran, maka dibukalah cabang di Jln.
Sisingamangaraja, Medan. Dan berturut turut dibuka pula cabang
diantaranya di Tanjung Balai dan Siantar Hotel Parapat. Khususnya untuk
minuman soft drink banyak terjadi kemajuan, baik dalam jumlah produksi
maupun pemasaran.

Pada mulanya, PT. pabrik Es Siantar hanya memasarkan minuman


soft drink cap Badak, namun pada tahun 1982, PT. Pabrik Es Siantar
mendapatkan lisensi dari Pepsi Cola Internasional untuk memasarkn hasil
produknya. Kemudian pada tahun 1985, PT. Pabrik Es Siantar mulai
menyatukan pemasaran dengan sistem administrasi yang sama. Sejak
tanggal 31 maret 1985, pemasaran hasil produksi PT. Pabrik Es Siantar yaitu

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 4
PT. PABRIK ES SIANTAR

minuman ringan (soft drink), dipasarkan oleh PT. Jasa harapan Barat dan
pada bulan Desember 1988, PT. Pabrik Es Siantar menyatukan pemasaran
7-up ( seven up ) dengan cap badak dan pepsi cola. Namun, pada saat ini
PT. Pabrik Es Siantar Hanya memproduksi jenis minuman soft drink yaitu
sarsaparila dan soda water.

Tabel 1. Rata Rata Jumlah Produksi Minuman dan Es per hari


No Jenis Produk Jumlah Produksi/Hari
1 Sarsaparilla 900 krat
2 Soda water 750 krat
3 Es batangan 50 batang

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 5
PT. PABRIK ES SIANTAR

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Produksi
1. Bahan Baku
a. Bahan Baku Utama
1) Air bermutu tinggi
Air dari sumber mata air yang terletak di DAS ( Daerah Aliran Sungai )
sekitar sungai Bahbolon dengan kedalaman 100-150 meter. Sumber mata air
ini terletak dekat pabrik pengolahan sehingga air langsung dialirkan untuk
dijernihkan, diolah dan ditampung sebelum digunakan.

2) CO2
Gas penyegar ( pemberi karbonasi ) dan penghambat pertumbuhan
bakteri yang dikemas dalam bulk/tangki besi berkapasitas 30 Kg.

3) Gula Putih
Gula pasir yang digunakan dalam bahan baku pembuatan syrup,
pemasakan alami dan juga sebagai pengawet alami untuk mencegah
pertumbuhan mikroorganisme. Gula yang dipakai adalah gula murni yang
terdiri dari sukrosa yang dibentuk oleh glukosa dan fruktosa dari tanaman
tebu. Gula yang dipakai adalah gula yang dikirim langsung dari lampung yang
dikemas dalam goni berukuran 100 Kg.

4) Garam Halus
NaCl yang digunakan harus punya ukuran partikel yang halus agar
lebih mudah larut dan tidak menghasilkan kotoran. Garam halus hanya
digunakan dalam pembuatan soda water.

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 6
PT. PABRIK ES SIANTAR

b. Bahan Tambahan ( Food Additive )


1) Essence Sarsaparilla
senyawa sarsaparilla (Smilax officinalis) adalah rasa khas dari
ekstrak akar tanaman dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Kep.
Karibia yang berupa tanaman merambat dipohon-pohon anggur. Adapun
tanaman ini dari genus lily dengan nama latin Sarsaparilla medica (dari
Meksiko), Sarsaparilla regehlii (dari Honduras), Sarsaparilla febrifuga (dari
Ekuador), Sarsaparilla ornata (dari Jamaika). Nama Sarsaparilla berasal
dari bahasa Spanyol yaitu: Sarza yang berarti semak duri dan Parilla
yang berarti pohon anggur. Hal ini dikarenakan bangsa Spanyol yang
dahulu menjajah daerah Amerika Selatan dan sekitarnya. Rasa ini
kemudian mendunia sampai Eropa setelah diolah dalam bentuk serbuk
(potong-potongan kasar).
Essence (zat pemberi flavour) sarsaparilla yang digunakan berupa
cairan yang sudah dilisensi dan didistributor dari agen yang dipercaya dan
dilisensi.

2) Sodium Benzoate ( NaC6H5CO2 )


sebagai pengawet buatan yang ditambahkan untuk menstabilkan
warna, kelarutan dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme

3) Citrid Acid ( C6H8O7 )


asam sitrat sebagai pengatur pH (keasaman), member cita rasa
asam pada sirup sarsaparilla yang nanti dihasilkan

4) Zat pewarna
penambahan zat pewarna yang dipakai hanya dalam pembuatan
limun Sarsaparilla sedangkan untuk pembuatan soda water tidak
diperlukan pewarna.

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 7
PT. PABRIK ES SIANTAR

Zat pewarna berguna untuk memberi warna khas pada minuman.


Pewarna yang dipakai adalah red, dark green dan brown.

c. Bahan Bahan Pendukung


1) Caustic Soda Flakes
Digunakan untuk pencucian botol. Caustic soda yang dipakai dibeli
dari buatan Cina dalam karung ukuran 25 kg. Caustic soda dengan
NaOH : 99%.

2) Activated carbon
Berfungsi untuk menyaring kotoran pada air, menyerap bau,
menurunkan dan menyerap gas-gas terlarut dalam air.

3) Cases ( Krat )
Krate yang dipakai adalah krate bekas yang diterima dari pasar
yang masih memenuhi syarat atau krate baru.

4) Botol
Wadah pengemas dari kaca yang dapat digunakan dari botol-botol
bekas yang kembali dari pasaran yang masih memenuhi syarat dan botol
baru produksi PT. IGLASS.

2. Proses Pengolahan
a. Air
1) Sumber Air
Bahan baku air yang digunakan untuk pembuatan soft drink
(minuman ringan) di PT. Pabrik Es Siantar menggunakan air yang berasal
dari mata air yang disebut dengan nama air umbul yaitu air yang didapat
dari kedalaman 130 meter yang terletak tepat didekat pabrik (dibawah
jembatan sungai babolon) dan digunakan sebagai treated water. Air

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 8
PT. PABRIK ES SIANTAR

umbul yang digunakan sebagai bahan baku utama untuk pembuatan soft
drink karena memiliki kesadahan air yang rendah dan pH 6-7, juga karena
memiliki turbidity yang rendah sehingga tingkat kejernihannya tinggi dan
membuat proses pengolahan lebih menguntungkan.

2) Pengolahan air
Pengolahan air bersih yang digunakan PT. Pbrik Es Siantar adalah
dengan metode filtrasi langsung (saringan media pasir dan karbon aktif) dari
mata air pegunungan. Air umbul (mata air pegunungan) yang berasal dari
kedalaman 130 meter ditarik dengan pompa dengan system perpipaan
menuju kedua tempat :
Reservoir
Bak penampung

Reservoir berupa bak tangki persediaan yang diletakkan


diketinggian 25 meter dari permukaan tanah. Reservoir ini berfungsi
sebagai tempat untuk menyimpan persediaan air sekaligus untuk
mengendapkan air juga, agar air lebih mudah dialirkan menggunakan
bantuan gravitasi ke bak penampung. Didalam bak penampung terdapat
pelampung yang berfungsi sebagai pemberi tanda volume bak penampung
yang akan bekerja secara semi otomatis terhadap volume dan aliran air.
Setelah air yang dipompa memenuhi reservoir dan bak penampung
tersebut, air akan dialirkan menuju water treatman atau tangki reaksi yang
memilki motor pengaduk berbentuk kipas. Air yang berada didalam water
treatman ditambahkna kapur tahor (CaCO3) dan kaporit/kalsium
hipoklorit(CaCl(OCl)) sebesar 0,8-1 ppm per volume air. Penambahan
kapur tahor dan kaporit (kalsium hipoklorit) antara lain bertujuan untuk :
Kapur tahor (CaCO3) berfungsi untuk menurunkan pH air umbul yang
masuk kedalam water treatman sehingga pH air dapat disesuaikan
dengan air olahan.

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 9
PT. PABRIK ES SIANTAR

Kaporit (kalsium hipoklorit) yang mengandung klorin berfungsi


menjernihkan air, menurunkan kesadahan air dan sebagai
desinfektan sehingga mikroorganisme tidak tumbuh didalam air.
Setelah penambahan kapur tahor dan kaporit didalam water
treatman air akan dialirkan secara lambat menuju floculator atau bak
pengendapan, dimana bak pengendapan berfungsi sebagai tempat
sedimentasi kotoran-kotoran dari iar. Terdapat 3 bak pengendapan
yang digunkan dalam proses dan memiliki ukuran dan juga fungsi:
Floculator I (bak pengendapan 1),
Flaculator II (bak pengendapan 2),
Flaculator III (bak pengendapan 3).

Flaculator berfungsi menampung dan mengendapkan kotoran air


yang telah diproses dari bak floculator. Bak tersebut memiliki panjang 5,5
meter, dan lebar 3 meter, dan tinggi 2,5 meter dengan volume sebesar
41,25 meter3.
Bak pengendapan yang digunakan berhubungan antara satu
dengan lainnya sehingga didapatkan mekanisme kerja :
Air yang dialirkan secara lambat dari water treatman menuju bak
pengendapan pertama akan menyebabkan kotoran-kotoran air yang
memiliki lebih besar dari air akan tenggelam dan tidak ikut lagi
dengan aliran air, sehinggqa secara otomatis air tersebut akan
dialirkan menuju bak kedua dan ketiga sehingga terjadi pengendapan
kotoran-kotoran air yang membuat kotoran air berkurang dan air
menjadi bersih.
Pada floculator terjadi pengendapan floc (kotoran) mengendap
kebawah, sementara air dibagian atas akan dialirkan ke press tank.\
Setiap 6 bulan sekali dilakukan sanitasi tangki flaculator 1,2 dan 3
untuk membersihkan endapan (kotoran/lumpur) mikroba dan lumut.

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 10
PT. PABRIK ES SIANTAR

Setelah pengendapan, air kemudian dipompa dan dialirkan melalui


pipa-pipa ke press tank. Disini air dialirkan kedalam tabung press tank
dengan mekanisme memberi tekanan vakum terhadap air sebesar 3 bar
yang berfungsi agar partikel-partikel kotoran berpisah dan hancur dari air.
Air jernih dan press tank kemudian dialirkan menuju sand filter. Di
sand filter air disaring dari partikel yang ikut terbawa air dengan
menggunakan saringan pasir sindika (SiO2) ini bersifat inert (tidak larut
air), berdiameter 0,2-0,4 mm. di sand filter ini kadar klorin dari kaporit juga
turun menjadi 7-8 ppm karena SiO2 dapat mereduksi CI (clorin). Tabung
sand filter yang dipakai berkapasitas 400 kg pasir silica (SiO 2), air
dialirkan melalui lapisan tersebut untuk disaring sehingga sampai kedasar
tabung sand filter, kemudian di alirkan kepenyaring ke-2 yaitu karbon filter.
Carbon filter (penyaring karbon) menggunakan absorben berupa
karbon aktif (Aktivited Carbon) berwarna hitam dan berbentuk kristal kasar
yang berfungsi menyerap klorin bebas (dari kaporit) dan partikel-partikel
pengotor lainnya dari air yang diolah sehingga diperolah kadar klorin
setelah penyaringan adalah 0 mg/liter atau 0 ppm. Selain itu, karbon aktif
juga berguna untuk menetralkan air dengan cara menyerap bau/aroma
air, warna dan rasa yang terdapat di air serta kotoran air. Kapasitas
tabung carbon filter ini 400 kg, dimana didalamnya terdapat dua lapisan
yaitu :
Karbon aktif = jumlah 250 kg
Pasir silica = jumlah 150 kg
Mekanisme antara sand filter dan carbon filter sama, yaitu ditunjukkan
oleh gambar dan skema dibawah ini :

3) Prosedur pengujian analisa air ( Uji Klorin )


Air yang telah melalui saringan carbon filter ( saringan karbon ) harus
diuji terlebih dahulu terhadap kadar kaporit atau klorin ( kalsium hipoklorit )
yang terkandung didalamnya. Air yang diuji tersebut harus sudah mencapai

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 11
PT. PABRIK ES SIANTAR

kadar kaporit atau klorin ( kalsium hipoklorit ) sebesar 0 ppm sebelum layak
untuk digunakan.
Cara menguji kadar kolorin dalam air yaitu dengan metode ortholidin.
Adapun prosedur pengujian total klorin dengan ortholidin adalah :
- Ambil sampel sebanyak 50 ml dan masukkan kedallam tabung reaksi
- Teteskan indicator ortholidin sebanyak 3 tetes, lalu amati perubahan
warna yang terjadi
- Kemudian hubungkan dengan clorinmeter. Sesuaikan dengan standart
yang digunakan oleh PT. pabrik Es Siantar ( 8,0 s/d 10,0 skala warna ).
Setelah diperoleh air bebas klorin yang telah melewati carbon filter, ir
dialirkan ke penyaring akhir yaitu Filter Sheet yang berisikan 12 lembar
lapisan batang yang memmiliki serat serat mikron berbentuk benang.

Gambar 2. Chlorimeter

Didalam penyaringan akhir ini, tingkat kekeruhan ( turbidity ) air


sekaligus diturunkan dan air yang telah melewati saringan lembar ( Filter
Sheet ) disebut air proses dan siap untuk dikonsumsi.

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 12
PT. PABRIK ES SIANTAR

b. Sirup
1) Bahan utama pembuatan sirup

Bahan utama pembuatan sirup ada 3, yaitu gula, air dan bahan Food
Addictive yang diatur perbandingannya dan takarannya sesuai dengan yang
dibutuhkan dan dikomposisikan sehingga dihasilkan sirup akhir.

Air yang digunakan dalam pembuatan sirup adalah air hasil olahan
(Treated water). Air disini berfungsi untuk melarutkan gula dan sebagai salah
satu dari komposisi sirup. Food Additive disini adalah essence dari
tannaman sarsaparilla (Smilax aristolochiaetolia).

Rasa semriwing sarsaparilla juga member efek lega di rongga dada


dan rongga hidung. Jenis perdu berbungan ini meengandung vitamin A, C,
D, B-Kompleks ( terutama B6 ), disamping itu juga mengandung kkalsium
dan zat besi. Kandungan zat zat semacam itu sering dipercaya dapat
melancarkan air kencing, obat awet muda, member energy, mengurangi
jerawat, menyembuhkan pilek, batuk dan demam.

Dari hasil riset para ahli herbal, sarsaparilla dapat menyembuhkan


batuk, pilek, demam dan gout. Sarsaparilla juga dipercaya dappat
menguatkan otot dan member energy pada tubuh ( http://infolite-
infolite.blogspot.com/2011 ).

Untuk gula yang digunakan dalam pembuatan sirup adalah gula Kristal
murni yang terdiri dari sukrosa yang bila dilarutkan dalam air dan dipanaskan
sebagian dari gula tersebut akan larut dan akan bercampur dengan air
menjadi sebuah larutan gula.

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 13
PT. PABRIK ES SIANTAR

Bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam campuran antara lain :

i. Pada limun Sarsaparilla


- Essence sarsaparilla
Essence yang ditamahkan adalah essence IFF rasa sarsaparilla yang
dipakai oleh PT. Pabrik Es Siantar dalam bentuk cait. Essence ini
memberi cirri khas dan cita rasa tersendiri dari limun sarsaparilla.

- Zat pewarna
Zat pewarna yang digunakan PT. Pabrik Es Siantar dalam pembuatan
sirup limun sarsaparilla adda 3 jenis warna, yaitu :
1) Brown
2) Red
3) Dark green

Namun, pada pembuatan soda water tidak menggunakan zat pewarna.

- Penambah asam
Asam yang ditambahkan adalah Citrid Acid yang berfungsi untuk
mengasamkan larutan serta memperkuat cita rasa asam pada
sirup.perbandingan yang digunakan disesuaikna dengan jumlah air dalam
tangki pemasakan, yaitu 5 : 1500 ( citrid acid : air ).

- Pemberi buih
Pada minuman ringan biasa, ditemukan buih berbentuk gas,
bergelembung, berbuih dan dapat meningkatkan volumenya apabila
dikocok. Ini disebabkan oleh CO2 dan juga Foaming Heading ( pemberi
buih ). Foaming heading ini ditambahkan dalam jumlah sedikit pada limun
sarsaparilla.

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 14
PT. PABRIK ES SIANTAR

- Bahan pengawet
Sodium benzoate atau natrium benzoate ditambahkan kedalam limun
sarsaparilla yang berguna untuk membunuh mikroorganisme
perusak/pembusuk.

ii. Pada soda water


- Garam halus ( NaCl )
NaCl yang digunakan dalam pembuatan soda water sangat berpengaruh
akan kualitas dan mutu soda. Garam dapat membunuh mikroba dengan
melepas molekul Cl-.

- Natrium bikarbonat ( NaHCO3 )


Berfungsi sebagai pengawet dan pemberi rasa khas pada soda water.
Natrium bikarbonat juga dapat dijadikan untuk melarutkan CO2.

- Natrium sulfat ( Na2SO4 )


Berfungsi sebagai tambahan gizi dan pemberi asam. Keasaman soda
water berpengaruh pada penambahan natrium sulfat.

2) Proses pembuatan sirup


i. Pembuatan air gula
Air proses ( treated water ) dialirkan sebanyak 600 liter melalui pipa
pipa yang langsung terhubung dengan heater untuk dipanaskan
saampai suhu 1000C, sehingga tidak peerlu ada pemindahan air secara
manual, dan mencapai volume air yang dibutuhkan dengan bersih dan
tepat waktu.
Setelah air mendidih pada suhu 1000C, suhu air diturunkaan
menjadi 800C sebelum gula pasir dimasukkan kedalam heater agar tidak
terjadi kerusakan. Dalam pembuatan air gula, gula yang dibutuhkan

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 15
PT. PABRIK ES SIANTAR

sebanyak 970 kg yang dimasukkan melalui bagian bibir atas heater dan
diaduk oleh motor pengaduk yang terdapat pada heater.

Gambar 3. Proses Pembuatan Air Gula

ii. Penyaringan hyflow supercell dan filter carlson


Setelah pemasakan sirup sseselasi, sirup dengan suhu 80 0C
kemudian dialirkan ke mesin penyaring hyflo supercell yang berupa tabung
stainless steel yang dilengkapi dengan kantung penyaring. Hyflo supercell
berguna untuk mempermudah penyaringan dengan cara memperkecil ukuran
partikel gula.
Dari Hyflo supercell kemudian sirup dialirkan ke Filter Carlson. Di alat
ini, larutan sirup gula disaring dengan 24 lembaran lembaran serat
berbentuk benang yang berukuran micron dan disusun dalam 12 plat
penyarring ( 1 plat terdiri dari 2 lembar benang ).

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 16
PT. PABRIK ES SIANTAR

Gambar 4. Filter Carlson

iii. Pendinginan sirup


Hasil saringan kemudian dialirkan ke dalam mesin pendingin (cooler)
sehingga terjadi penurunan suhu dari awal 80 0C menjadi 200C. proses ini
berlangsung dalam system perpinaan hingga masuk kedalam tangki
penampungan sirup.

iv. Penampungan sirup


Sirup akhir (finish syrup) dengan jumlah volume 1500 liter ditampung
didalam tangki penampungan sebelum dialirkan ke mesin threemix. Disini
ditambahkan food additive ke dalam tangki penampungan sesuai takaran yang
disesuaikan
Gambar 5. Tangki Syrup

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 17
PT. PABRIK ES SIANTAR

v. Penambahan zat additive kedalam tangki larutan gula


Zat additive ditambahkan dengan takaran secukupnya untuk
mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia sirup, misalnya : memperbaiki aroma,
cita rasa, penampakan, kekentalan dan pengawetan. Penambahann food
additive ini dulakukan didalam tangki sirup akhir (finish syrup) dimana suhu sirup
sudah tidak terlalu panas sebesar 200C.

3) Proses pengujian terhadap sirup akhir


Hasil sirup akhir yang ada didalam tangki penampungan ini di uji dan
dilakukan analisa produk, antara lain :
i. Uji Derajat Kemanisan (0Brix)
Pengukuran kemanisan sirup dilakukan dengan metode uji TTS (Total
Soluble Solid) dengan alat boume. Adapun prosedur pengujian derajat
kemanisan (0Brix), antara lain :
- Diambil sampell sirup akhir (finish syrup) kurang lebih 500 ml dari tangki
penampungan
- Dimasukkan sampel kedalam gelas ukur berukuran 500 ml
- Kemudian dimasukkan alat boume kedalam gelas ukur
- Alat boume ini akan menunjukkan skala/angka kemanisan (0Brix)
Hasil pengukuran derajat kemanisan yang didapat dari sirup limun
sarsaparilla yang dihasilkan PT.Pabrik Es Siantar ini adalah berkisar 49-
51 (0Brix).
Gambar 6. Refraktofotometer

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 18
PT. PABRIK ES SIANTAR

ii. Uji tekanan CO2 dalam sirup


Cara mengukur tekanan CO2 adalah dengan menggunakan alat
pressure cauge. Cara menggunakan alat ini adalah :
a) Ambil satu sampel kemudian letakkan diatas pressure cauge.
b) Kemudian lubangi tutup botol dengan cara memberi tekanan pada
permukaan crown.
c) Kemudian kocok sampel hingga jarum tekanan CO2 bergerak.
d) Amati pada angka berapa jarum tersebut berhenti.
e) Standart tekanan CO2 pada pabrik ini adalah 35 kg/cm.

Gambar. 7. Presure Cauge

iii. Pengukuran suhu


Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan alat
Thermometer Celcius, dimana cara penggunaannya adalah dengan
memasukkan thermometer kedalam sampel sirup, kemudian diamkan
beberapa detik lalu lihat suhu yang dihasilkan. Suhu standar limunnya
21,5 0C.
Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM
Jurusan Gizi Thn 2012 19
PT. PABRIK ES SIANTAR

iv. Ukuran tutup botol


Tutup botol diukur denagn sebuah alat yang bernama., adapun
ukuran tutup botol yang digunakan adalah 1.130.

c. Es
1) Bahan baku
a) Air
Sumber air pada produksi es adalah sama dengan sumber air pada
produksi limun, dimana sebelum air digunakan terlebih dahulu dilakukan
penyaringan dengan menggunakan saringan pasir yang ditambah dengan
karbon aktif yang berfungsi untuk menghilangkan warna, baud an rasa
dari air tersebut. Air tersebut didistribusikan menggunakan system
perpipaan dan disalurkan kesetiap unit yang membutuhkan air, salah
satunya unit produksi es.

b) Garam
Garam yang digunakan dalam produksi es adalah garam non
iodium. Jumlah garam yang dibutuhkan untuk dilarutkan dalam air adalah
sebanyak 500 kg. pH larutan garam untuk pembekuan es adalah 16.

c) Amoniak (NH3)
NH3 digunakan dalam produksi es bertujuan agar air garam tidak
membeku walaupun suhunya sudah dingin.

2) Proses pembuatan es
Proses pembuatan es batangan tergolong sangat sederhana.
Adapun langkah-langkahnya antara lain :
a. Air yang dialirkan melalui pipa dimasukkan kedalam cetakan es
dengan lebar kotak 25 x 25 cm dan panjang cetakan sebesar 1,2
meter.

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 20
PT. PABRIK ES SIANTAR

Gambar8. cetakan Es

b. Cetakan yang berisi air tersebut lalu direndam dalam bak berisi air
garam dengan pH larutan 16.
c. Kemudian air garam tersebut disenyawakan dengan amoniak, dimana
amoniak tersebut dialirkan melalui pipa kemudian dimasukkan
kedalam larutan garam.
d. Bak yang berisi air yang siap dicetak menjadi es tersebut kemudian
ditutup selama 36 jam agar bias dibekukan dalam larutan air garam
yang telah dicampur dengan amoniak (NH3).
Gambar 9. Balok es

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 21
PT. PABRIK ES SIANTAR

e. Setelah seluruh permukaan cetakan membeku, maka es tersebut siap


diambil dengan cara :
- Mengangkat cetakan-cetakan tersebut dengan menggunakan
katrol.
- Kemudian cetakan es tersebut direndam kedalam air biasa hingga
es sedikit mencair.
- Es batangan dikeluarkan dari cetakan dan langsung diberikan
kepada konsumen terlepas dari cetakan.

3. Pembotolan (Bottling)
a. Bahan Baku Botol
Gelas merupakan kemasan inert, dimana gelas didefinisikan sebagai
suatu larutan silikat yang cocok dibentuk dengan pemanasan dan fusi,
dengan pendinginan untuk mencegah terjadinya kristalisasi. Gelas
merupakan suatu cairan amorf, yang biasanya terdiri dari 3 jenis oksida,
yaitu:
- Oksida silikat, membentuk gelas (pasir kualitas tinggi) > Fosfat tertentu
yang juga merupakan bahan pembentuk gelas.
- Oksida pencair (Natrium, Kalium, atau Litium oksida) pencampuran dari
oksida pencair dengan oksida pembentuk gelas menghasilkan suatu
produk yang larut dalam air.
- Untuk menurunkan kelarutan ini digunakan suatu kelompok oksida ketiga
yang dikenal sebagai oksida pemantap, pada umumnya adalah kalsium
dan magnesium.
Kemasan gelas ditutup dengan menggunakan tutup yang dibuat dari
kaleng dan aluminium dan dilapisi dengan gabus atau karton, dimana
suatu lempeng aluminium, kaleng, kertas, plastic, atau resin diletakkan
diatasnya.

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 22
PT. PABRIK ES SIANTAR

b. BagianBagian Botol
Botol adalah suatu wadah yang terbuat dari kaca (silica) yang digunakan
sebagai tempat minuman atau penyimpanan lain. Pada PT. Pabrik Es Siantar
minuman yang diproduksi dikemas dalam kemasan kaca yang berbentuk
botol. Botol kosong secara fisik dapat diibagi menjadi 3 bagian, yaitu leher
(finis), badan (body), dan dasar (bottom).
Leher botol merupakan bagian botol yang berhubungan dengan caps
atau tutup. Leher botol mempunyai beberapa bagian spesifik yaitu : bibir
(sealing surface), glass lug, continous theta, transfer bead, vertical
neckringseam, dan neck ring partingline.Body merupakan bagian dari botol
dan terletak antara finish dan bottom. Badan botol terdiri dari : shoulder, heel,
side wall dan mold seam. Bottom adalah bagian dasar atau bawah dari botol
yang terdiri dari bottom dan bearing surface.

Gambar 10. Botol Sirup Sarsaparilla

c. Kelemahan kemasan botol


Makanan yang dikemas dalam gelas dapat dirusak oleh sinar. sinar yang
masuk menembus gelas juga dapat melunturkan warna produk. Akibat reaksi
fotokimia terjadi kerusakan cita rasa yang disebut light-strick oil flavor, serta
turunnya beberapa kandungan gizi akibat reaksi yang berkatalis oleh sinar.

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 23
PT. PABRIK ES SIANTAR

Meskipun kemasan gelas bersifat inert, tidak demikian halnya dengan


tutupnya sering mendatangkan banyak masalah. Pada prinsipnya tutup botol
harus mampu menutup rapat botol secara baik serta mencegah terjadinya
produk tumpah keluar. Kemudahan pembukaan botol merupakan factor yang
penting. Banyak peralatan yang telah dikembangkan untuk pembukaan botol
yang ditutup secara vakum.
Meskipun teknologi modern mampu menciptakan kemasan gelas yang
mampu bersaing dalam kekuatan dan fungsinya dengan bahan kemasan lain.
Namun masalah botol pecah masih merupakan hal yang serius. Gelas biasanya
seimbang gaya kompresinya dan sistensinya, dan sifat-sifat ini dapat berpindah-
pindah bergantung pada kondisi dimana gelas itu dikenai. Hal ini penting untuk
mengetahui bagian nama yang pecah disebabkan kualitas gelas yang jelek atau
penggunaan gelas yang salah. Pada tahap proses yang mana terjadi kesalahan
pembuatan gelas, tindakan perbaikan harus diambil untuk mengatasi kepecahan.
Pengetahuan tentang kepecahan gelas adalah untuk merancang botol.
Masalah pecahnya botol dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu:
pecah akibat benturan, pecah akibat tekanan, pecah akibat thermal shock.
Masing-masing dapat diketahui dengan memeriksa bentuk dan jenis pecahnya
botol.
Kemasan botol secara normal memiliki keseimbangan dalam tekanan
kompresi dan tegangan. Pecahnya botol biasanya disebabkan karena tegangan.
Secara umum botol akan mendapatkan tekanan kompresi dari permukaan luar
botol dan tegangan dari permukaan dalam. Karena alasan tersebut, penting
sekali mengetahui apakah pecahnya botol disebabkan oleh rendahnya mutu
gelas atau penggunaan gelas yang salah.
Bila ada botol terdapat cacat, alur tekanan dalam gelas juga akan
berubah. Botol gelas yang pecah biasanya akan memberukan informasi sebagai
berikut :
a. Letak dan titik awal pecahnya gelas
b. Arah gerak pecahnya gelas

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 24
PT. PABRIK ES SIANTAR

c. Kecepatan remuknya pecah


d. Kecepatan pecahnya botol
e. Tenaga penyebab pecahnya gelas
Botol yang pecah biasanya memiliki pola pecah yang jelas. Letak
pecahnya gelas terjadi kira-kira dibagian tengah antara atas dan pangkal botol.
Titik awal pecahnya botol dapat berasal dari permukaan luar yang diawali oleh
adanya goresan atau retak didalam gelas. Pecahnya botol berlangsung lambat
pada awalnya, pecahan mengikuti bayangan kaca, kemudian retak bergerak
kebawah dan keatas, melakukan percabangan sewaktu pecahan bergerak .

d. Proses pembotolan
Pada bagian ini, yang akan dibahas adalah tentang pembotolan yang
meliputi pencucian botol pada proses pembuatan minuman berkarbonasi seperti
soda water dan limun sarsaparilla.

i. Washer (Pencucian Botol)


Pencucian alat-alat dalam proses produksi seperti botol merupakan salah
satu proses sanitasi yang dilakukan untuk menjaga mutu dari minuman
berkarbonasi yang akan dipasarkan oleh PT.Pabrik Es Siantar.

Seperti yang telah dijelaskan bahwa bagian-bagian botol mempunyai


bentuk yang khusus, maka dalam pencucian botol baru maupun botol yang telah
lama dipakai memerlukan penanganan yang khusus. Pada pencucian botol di
PT.Pabrik Es Siantar dilakukan dengan menggunakan mesin pencuci (washer)
dengan tipe/desain : STROKK 12-24.104 dengan kapasitas 6300/jam.

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 25
PT. PABRIK ES SIANTAR

Gambar 11. Mesin Washer

Botol-botol yang digunakan berasal dari botol baru dan botol yang telah
digunakan bila masih memiliki kualitas layak pakai atau masih baik. Botol-botol
yang digunakan untuk tempat pengisian minuman harus bersih (bebas dari
kotoran dan kuman), tidak rusak atau pecah. Untuk itu sebelum digunakan botol-
botol harus dicuci terlebih dahulu.

Botol bekas yang datang dari pasar (setelah dikonsumsi konsumen)


ataupun botol-botol baru disortir dan dimasukkan kedalam mesin pencuci.
Tujuannya untuk memeriksa apakah botol-botol yang terlalu kotor atau rusak
dapat diketahui dan dipisahkan. Botol yang terlalu kotor akan dipisahkan untuk
dicuci secara manual terlebih dahulu, sementara botol yang rusak/pecah/sompel
atauretak akan disisihkan. Dengan bantuan conveyor botol-botol dimasukkan
kedlam mesin pencuci botol.

Pada pencucian botol ini digunakan caustic soda yang dilarutkan dalam air
perendaman pada mesin pencuci botol. Penggunaan caustic soda pada proses
pencucian botol berfungsi sebagai :

- Pengemulsi dan penyabunan lemak


- Mengembangkan dan menghidrolisis protein
Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM
Jurusan Gizi Thn 2012 26
PT. PABRIK ES SIANTAR

- Melarutkan karbohidrat dan melarutkan bahan tak larut

Penggunaan kombinasi panas dan caustic soda merupakan kombinasi


yang dilakukan dalam pencucian botol di pabrik ini, cara ini merupakan cara
yang efektif untuk pencucian, penambahan 3,5 % caustic soda pada suhu 60-
700C dapat menghancurkan bahan tak terlarut, juga membunuh spora dan
mikroorganisme yang tumbuh pada botol.

Selain itu penambahan caustic soda pada pencucian juga ditujukan agar
botol yang keluar setelah dicuci memiliki permukaan yang kesat atau tidak licin,
dan membuat botol bersih mengkilat, sehingga tidak licin dipegang dan menarik
untuk dilihat.

Mesin pencucian botol (Washer) memiliki mekanisme kerja sebagai


berikut :

- Botol yang diantarkan conveyor secara otomatis akan mengisi jalur


pengangkatan botol yang terdapat pada sisi mesin, dan botol akan di angkat
masuk kedalam mesin pencuci (Washer) dengan kapasitas 14 botol per sesi
angkatnya.
- Setelah masuk kedalam mesin botol-botol tersebut akan direndam dalam air
yang di campurkan caustic soda dengan persentase 3,5 larutan
caustic/volume air selama 15 menit dengan suhu 60-700C.
- Setelah direndam, botol diangkat dan dibilas menggunakan air yang
disirkulasi dari air proses melalui pipa-pipa kedalam mesin dan dipanaskan
sampai temperature 450C. air tersebut merupakan air bersih yang dapat
membantu pada perendaman awal.
- Setelah pembilasan awal, kotoran-kotoran dibagian dalam dan luar botol
yang tidak terlalu lekat akan terlepas. Botol-botol kemudian diangkat dan
dilepas dalam keadaan terbalik sehingga bibir botol mengarah kebawah.
Disini juga ditambahkan larutn Bivo yang berfungsi sebagai pengkilat botol
agar botol tidak kusam.

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 27
PT. PABRIK ES SIANTAR

- Botol-botol yang tebalik tersebut secara otomatis akan berjalan kemudian


disemprotkan dengan air dengan suhu menurun bertahap dari tiga sumber
penyemprotan yang berbeda. Suhu tersebut adalah 50 0C, 40 0C, dan 27-28
0C. penyemprotan tersebut bertujuan agar kotoran bagian dalam botol
hilang, dan mikroba pada botol hilang, dan penurunan suhu pada setiap
penyemprotan bertujuan agar saat botol selesai dicuci suhu botol tidak
terlalu menurun atau tidak terlalu tinggi, dan juga agar botol tidak
pecah/retak saat melalui proses selanjutnya yang menggunakan suhu
rendah.
- Setelah melewati tahap penyemprotan botol akan keluar dari mesin dengan
kecepatan botol/8 detik dan diletakkan oleh lengan pengangkatan di atas
conveyor secara otomatis.
- Botol yang telah keluar dan berada di conveyor secara otomatis akan
dibawa ke ruangan inspektor untuk memeriksa apakah masih ada kotoran
pada botol yang tertinggal, atau memeriksa apakah ada botol yang retak
atau pecah selama proses pencucian. Proses inspektor dilakukan secara
manual dengan melihaat botol yang dibawa conveyer melewati ruangan
berlampu.
- Botol yang kurang bersih dan ditemukan di ruang inspektor akan dicuci
kembali dengan washer dengan prosedur yang sama. Sedangkan botol yang
pecah/sompel atau retak akan disisihkan.
- Botol-botol yang telah dicuci dan melewati ruang sortasi akan dialirkan
dengan menggunakan conveyor sambil disemprotkan aliran air bersih dari
pinggiran alur conveyer untuk membersihkan busa sabun dari botol-botol,
kemudian botol dibawa menuju kemesin filler dan crowner.

i. Threemix
Sebelum dilakukan pengisian minuman ke dalam botol, dilakukan
pencampuran air, sirup, dan gas CO2 di mesin threemix. Mesin

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 28
PT. PABRIK ES SIANTAR

pencampuran yang dipakai di pabrik ini tipe STROK buatan Belanda


(Holland).

Gambar 12. Mesin Threemix

Threemix Machine ( mesin pencampur ) adalah mesin yang dipakai


dalam salah satu proses pasca produksi bahan baku, mesin pencampuran ini
berfungsi untuk mencampurkan bahan baku awal yang telah diproduksi seperti
air, sirup dan pelarut karbondioksida (CO2). Adapun manfaat dan keunggulan
dari penggunaan Threemix Mechine tersebut adalah :
Pencampuran bahan baku dapat dilakukan dengan otomatis st didalam
mesin.
Volume pencampuran bahan besar sehingga dapat membantu proses
pembuatan produk akhir.

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 29
PT. PABRIK ES SIANTAR

ii. Filler
Langkah langkah pengisian minuman ke dalam botol adalah
sebagai berikut :
- Botol steril yang masuk terlebih dahulu melalui semacam mata bor
berputar yang berfungsi pengatur jarak masuk ke filler.
- Pembukaan alat penekan ( pressure counter ) pada filling valve ( kran
pengisi ) yang berotasi. Ini bertujuan agar tekanan pada mesin filler dapat
berpindah ke botol dengan tekanan yang sama.
- Didalam mesin, terdapat semacam selang dari pompa pengisi bertekanan
dengan slot penyemprot yang melingkar berjumlah 12 yang akan
menyemprotkan isi minuman ke dalam botol. Selain itu, ada juga
semacam klep pengatur volume isi botol yang bertujuan agar isi botol
tetap ( sama ketinggiannya ).
- Setelah pengisian selesai, filling valve ( kran pengisi ) ditutup dan begitu
seterusnya secara rotasi botol yang masuk ke dalam mesin filler.
- Botol setelah diisi diberi tekanan yang lebih rendah secara perlahan, botol
yang sudah diisi dialirkan ke mesin conveyor. Hal ini bertujuan untuk
menghindari timbulnya buih dan membuang buih agar berat bersih
minuman tidak berkurang/berlebih.
- Selanjutnya, botol langsung jalan ke mesin conveyor.
Gambar 14. Mesin Filler

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 30
PT. PABRIK ES SIANTAR

iii. Crowner (Mesin penutup botol)


Mesin crowner otomatis dengan 4 katup penutup botol ini bekerja
dengan cara sebagai berikut :
- Crown caps yang diisi kedalam mesin crowner ditampung terlebih dahulu
dan harus disesuaikan dengan spesifikasi crown caps yang dipakai.
- dengan rotasi botol yang masuk, botol kemudian diberi semburan ngin
yang berguna untuk membersihkan kotoran kotoran yang melekat pada
crown caps.
- Kemudian crown caps dialirkan ke 4 katub dan diberi tekanan tinggi untuk
menutup.
- Setelah botol tertutup, kemudian botol dialirkan oleh conveyor secara
otomatis ke bagian pengecekan ulang akhir produk.
- Setelah melewati ahap pengecekan akhir, botol kemudian di beri tanda
dengan spidol sebagai kode produksi yang mana tanda tersebut diganti 4
bulan sekali sebagai tanda masa simpan ( kadaluarsa ) minuman
tersebut.
Gambar 15. Mesin Crowner

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 31
PT. PABRIK ES SIANTAR

iv. Packing
- Botol yang sudah melewati semua prosedur pengujian dan siap untuk
dipasarkan ke konsumen kemudian di packing dan disusun didalam krate
( 24 botol/krate ).

Gambar 15. Proses Packing Syrup

- Botol yang siapdipasarkan kemudian di stok, ditandai dan diangkut


kedalam truk distributor.

Gambar 16. Mobil Distribusi Syrup

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 32
PT. PABRIK ES SIANTAR

4. Penyimpanan
Penyimpanan bahan makanan merupakan satu dari 6 prinsip
higiene dan sanitasi makanan. Setiap bahan makanan mempunyai
spesifikasi dalam penyimpanan tergantung kepada besar dan banyaknya
makanan dan tempat penyimpanannya.
Adapun syarat syarat penyimpanan yang baik untuk makanan
ataupun minuman olahan antara lain :
a. Perhatikan suhu penyimpanan
Untuk penyimpanan minuman dengan waktu penyimpanan paling lama
1 minggu, dapat disimpan di dalam ruang penyimpanan dengan suhu
70 - 100 C
b. Untuk minuman yang disimpan pada suhu kamar, makan sistematika
penyimpanan harus diatur seperti berikut ini :
1) Ruangan bersih, kering, lantai dan dinding tidak lembab
2) Rak-rak berjarak minimal 15 cmdari dinding lantai dan 60cm dari
langit-langit
3) Rak mudah dibersihkan dan dipindahkan
4) Penempanan dan pengambilan barang diatur dengan sistem FIFO
(firs in first out) artinya makanan yang masuk terlebih dahulu harus
dikeluarkan lebih dulu
Metode penyimpanan syrup sarsaparilla dan soda water di pabrik
PT. Pematang Es Siantar dilakukan dalam suhu ruang. Syrup syrup yang
akan disimpan di gudang diletakkan diatas rak rak kayu.satu per satu
rak ak kayu yang berisi limun sarsaparilla maupun soda water diangkat
dan disimpan di gudang. Penyimpanan limun itu sendiri letaknya
berdekatan dengan mesin boiler, dimana kondisi ini dapat mempengaruhi
kualitas limun.

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 33
PT. PABRIK ES SIANTAR

Gambar 17. Gudang penyimpanan Limun dan Soda Water

B. Hygiene dan Sanitasi


Hygiene dan sanitasi adalah dua istilah dari bahasa Inggris yaitu
hygiene yang berarti : usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan
kegiatannya kepada usaha kesehatan individu, maupun usaha kesehatan
pribadi manusia, dan sanitation yang berarti : usaha kesehatan preventif
yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan lingkungan
hidup manusia.
Secara umum, Hygiene dan sanitasi adalah dua istilah dari bahasa
Inggris yaitu hygiene yang berarti : usaha kesehatan preventif yang
menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan individu, maupun
usaha kesehatan pribadi manusia, dan sanitation yang berarti : usaha
kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha
kesehatan lingkungan hidup manusia.
Sanitasi merupakan keseluruhan upaya yang mencakup kegiatan
atau tindakan yang perlu dilakukan untuk membebaskan hal-hal yang
berkenaan dengan kebutuhan manusia, baik itu berupa barang atau jasa,
dari segala bentuk gangguan atau bahaya yang merusak kebutuhan
manusia di pandang dari sudut kesehatan.
Ruang lingkup sanitasi yang terkait dengan kesehatan meliputi
antara lain :

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 34
PT. PABRIK ES SIANTAR

i. Menjamin lingkungan serta tempat kerja yang bersih dan baik.


ii. Melindungi setiap orang dari faktor-faktor lingkungan yang dapat
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan fisik maupun mental.
iii. Mencegah timbulnya berbagai macam penyakit menular.
iv. Mencegah terjadinya kecelakaan dan menjamin keselamatan kerja.

1. Hygiene dan Sanitasi Produk


a. Penggunaan air bersih
Dalam proses produksi minuman, perusahaan menggunakann
sumber air dari mata air pegunungan. Air tersebut kemudian diuji
kualitasnya oleh quality control dengan menggunakan kertas lakmus.
Apabila pH-nya sesuai maka air tersebut layak digunakan, sedangkan
untuk pengujian Mikroorganisme tidak dilakukan setiap harinya dipabrik
karena keterbatasan sarana, namun sampel air tersebut setiap bulannya
dikirim ke BPOM untuk diuji kualitasnya dan hasilnya menyatakan bahwa
air yang digunakn pada pabrik ini terbebas dari MO yang berbahaya dan
tidak tercemar.

b. Hygiene dan sanitasi peralatan


Sebelum dan sesudah dilakukan proses produksi semua peralatan
disterilkan dengan air bersih yang dialirkan melalui selang. Untuk mesin
washer, larutan pencuci yang terdapat didalam mesin washer diganti
setiap 200 jam.

2. Hygiene dan sanitasi lingkungan kerja


Kegiatan produksi limun dimulai pada pukul 10. 00 WIB dan berakhir
pada pukul 18.00 WIB. Setelah kegiatan produksi selesai, sebagian karyawan
membersihkan ruangan produksi dengan cara menyiram lantai
menggunakan air bersih yang dialirkan melalui selang. Sebagian karyawan

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 35
PT. PABRIK ES SIANTAR

lainnya membersihkan mesin produksi ( filler, crawner, washer dan threemix)


dengan menggunakan lap pembersih.
Di ruangan pembuatan limun, seorang karyawan membersihkan
ruangan tidak hanyaa menyapu atau menyiram lantai dengan air. Namun,
juga menyikat dinding yang sudah dipenuhi dengan kotoran serta
membersihkan tangki pembuatan gula dan limun.
Adapun fasilitas hygiene dan sanitasi lingkungan kerja yang terdapat
di dalam pabrik antara lain :

a. Toilet
Toilet karyawan yang tersedia di pabrik adalah 1 unit. Toilet pabrik terletak
di samping kantor administrasi yang terletak didepan pabrik.

b. Wastafel ( tempat cuci tangan )


Wastafel yang tersedia dipabrikk adalah 2 unit. 1 unit berada di dalam
laboratorium pabrik, sedangkan 1 unit lagi berada di ruangan pembuatan
sirup limun.

c. Ruang istirahat
Ruang istirahat karyawan terdapat didalam gudang penyimpanan
minuman botol. Dimana setiap kali jam istirahat, seluruh karyawan dapat
beristirahat, baik itu tidur, duduk maupun makan siang di tempat tersebut.

3. Hygiene dan sanitasi karyawan


Karyawan PT. Pabrik Es dan Pembangkit Tenaga Listrik Siantar
mengerti prinsip hygiene dan sanitasi terhadap penjamah makanan, namun
belum melakukannya dengan maksimal. Walaupun belum melakukannya
dengan maksimal, namun seluruh karyawan di bagian produksi limun
memahami bahwa salah satu faktor penyebab tercemarnya sirup limun oleh
benda asing maupun mikroorganisme tidak hanya dari kebersihan alat yang

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 36
PT. PABRIK ES SIANTAR

digunakan dalam produksi limun, namun juga melalui kebersihan karyawan


pada produksi limun itu sendiri.

C. Proses Pengolahan Limbah


Limbah adalah segala sesuatu bahan yang tidak di pakai lagi yang
seharusnya memang baik secara penanaman ataupun pembuangan ke saluran
air. Air akan tercemar bila di kenai limbah domestik ataupun non domestik.
Berbagai cara telah dilakukan untuk membebaskan pengaruh limbah yang
merugikan, karena air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi
kehidupan.
Meningkatnya jumlah penduduk serta meningkatnya kualitas hidup
merupakan pendorong untuk semakin pesatnya pembangunan. Kegiatan industri
merupakan salah satu di antara kegiatan pembangunan yang ada. Namun
apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak negatif antara
lain pencemaran lingkungan serta pengurasan sumberdaya.
Pengetahuan akan sifat sifat limbah industri pangan sangat penting
untuk mengembangkan suatu sistem pengelolaan limbah yang layak. Limbah
dari industri merupakan limbah yang berbeban rendah, volume cairan tinggi.
Pengetahuan mengenai sifat limbah akan sangat membantu dalam
penetapan metode penanganan atau pembuanagn limbah yang efektif.
Penanganann biologic misalnya cocok dilakukan pada limbah cair yang
mengandung padatan organik terlarut. Limbah padat dengan kadar organik tinggi
cocok untuk pembakaran dan pemupukan.
Kandungan organik suatu limbah biasanya dinyatakan dalam BOD atau
Biologycal Oxygen Demand. BOD dapat didefinisikan sebagai jumlah oksigen
terlarut yang dikonsumsi atau digunakan oleh kegiatan kimia atau mikrobiologi.
Pada saat ini banyak didapat pembuangan limbah industri terutaama
dibuang secara ilegal di sungai dan udara, dimana hal ini tentunya akan
menyebabkan pencemaran lingkungan.

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 37
PT. PABRIK ES SIANTAR

Limbah menurut bentuknya terdiri atas :


a. Bentuk gas : contohnya asap dan gas karbon monoksida ( CO )
b. Bentuk cair : contohnya larutan sisa minuman, air proses untuk pencuci
mesin dan alat, deterjen serta laurtan coustic.
c. Bentuk padat : contohnya kaca, kotoran gula, sedotan, crown dan krat.
Pengelolaaan limbah yang dihasilkan termasuk didalamnya limbah
berbentuk gas, cair dan padat yang memiliki proses pembuangan seperti berikut
ini :
1. Sistem pembuangan limbah berbentuk gas yang dihasilkan oleh PT. Pabrik
Es Siantar akan melalui beberapa proses sebelum dibuang ke udara, proses
tersebut antara lain adalah filterisasi dan pemurnian. Pada proses filterisasi,
limbah gas yang akan dibuang akan disaring melalui saringan yang bertujuan
agar gas yang dibuang lebih bersih dan tidak berbahaya.
2. Sistem pembuanagn limbah cair pada perusahaan ini memakai sistem
filterisasi, dimana proses pengelolaan limbah cair tidak membahayakan
lingkungan. Penyaringan limbah cair dailakukan dalam tiga tahap. Tahap
pertama yaitu bak pertama tempat penampungan limbah cair yang masih
berisi banyak larutan kimia. Pada tahap kedua, sudah dilakukan filterisasi,
dimana limbh yang berada pada tahap pertama disaring ke bak
penampunagn kedua. Pada bak ini, zat kimia yang terkandung di dalam
limbah sudah mulai berkurang. Tahap terpanyirngan terakhir terjadi pada bak
penampungan ke tiga, dimana pada bak ini terdapat beberapa ekor ikan yang
masih hidup. Hal tersebut membuktikan bahwa pada bak penyaringan yang
ke tiga, air limbah sudah benar benar tidak mengandung zat kimia. Limbah
pada bak ketiga ini langsung dialirkan kesungai yang terletak di bawah
pabrik. Padatan yang tersaring pada ketiga tahap penyaringan tersebut,
dikumpulkan dan kemudian diendapkan sebelum dibuang.
3. Sistem pengelolaan limbah padat meliputi beberapa hal, diantaranya denga n
proses penimbunan dan pembuangan, selain itu juga dengan caa dijual dan
didaur ulang. Seperti limbah kaca dari pecahan botol dan limbah plastik dari

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 38
PT. PABRIK ES SIANTAR

krat yang sudah rusak akan didaur ulang kembali oleh perusahaan untuk
digunakan kembali, sehingga tidak mencemari lingkungan dengan pecahan
pecahan kaca dan krat rusak. Sedangkan perlakuan untuk limbah padat
seperti crown ( tutup botol ) dan sedotan akan dijual oleh perusahaan.
Pengumpulan limbah limbah padat yang dihasilkan oleh PT. Pabrik Es
Siantar dilakukan secara manual dan dikumpulkan di sebuah tempat.

D. Penilaian Mutu bahan Baku dan Produk


Pengawasan mutu adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk
melindungi konsumen dari makanan dan minuman yang tidak memenuhi syarat
kesehtan, mutu gizi, dan keyakinannya jika dikonsumsi. Sistem manajemen
pengawasan mutu di PT. Pabrik Es Siantar dimulai dari penentuan mutu bahan
baku, proses produksi yang digunakan hingga dihasilkan produk.

1. Prinsip-prinsip dan cara penentuan mutu-mutu bahan baku dan


pengawasan mutu bahan baku.

Bahan baku di PT. Pabrik Es Siantar terdiri atas :


1. bahan baku utama seperti : air, gula, essence dan CO2
2. wadah produk jadi : botol dan crown (tutup botol)

a. Air

Air yang digunakan di PT. Pabrik Es Siantar diperoleh dari mata air
dalam tanah yang telah dilakukan proses penyaringan, pemeriksaan bertahap
secara continue melalui proses water primer. Pentuan mutu/kwalitas air harus
sesuai dengan syarat-syarat air seperti :
Syarat visual : tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau
Syarat kimia : PH air harus normal
Syarat mikrobiologi : tidak mengandung E-coli dan cemaran mikroba lain:

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 39
PT. PABRIK ES SIANTAR

i. Pengawasan Mutu Air


Air yang diperoleh dari tanah harus melalui tahap atau proses water
treatment. Air produksi tersebut digunakan untuk proses produksi,
pencucian botol, selisasi alat dan keperluan yang lain diperusahaan.
Pada pengolahan air mentah untuk menjadi air produksi (treated
water) dilakukan pemurnian air sehingga layak untuk diminum. Air tersebut
harus memenuhi persyaratan organoleptik yaitu tidak berbau, tidak berasa,
tidak berwarna, PH air normal dan tidak mengandung logam-logam
berbahaya yang dapat menggangu kesehatan.
Untuk menjaga kwalitas air, maka perly dilakukan tindakan
pengawassan mutu air seeperti melakukan pengecekan terhadap PH air
(dengan standar PH 6,5 7,5), kadar klorin air yang dilakukan oleh petugas
laboratorium.

b. Gula
Gula merupakan salah satu bahan baku utama yang sangat penting
dalam memberikan rasa pada produk minuman. Penentuan mutu bahan baku
gula dilakukan dengan cara :
visual : bebas dari benda-benda asing, berwarna putih bersih, tekstur
tidak menggumpal
kimia: kadar gula (birx) dan PH

i. Pengawasan Mutu Gula


Gula yang dipakai adalah gula jenis Super High Quality (SHQ). Gula
yang digunakan adalah jenis Kristal import yang didatangkan dari Malaysia,
Thailand dan India.
Untuk menjaga agar kwalitas/mutu gula terjamin maka, gula yang ada
harus disimpan aman di dalam gudang yang aman bebasd ari serangga, juga
bersih guna menghindari kemungkinan terjadinya pencemaran terhadap gula
oleh benda-benda asing. Setiap gula yang datang, dilakukan pemeriksaan

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 40
PT. PABRIK ES SIANTAR

terhadap warna, kadar gula, PH, kelembapan, kebersihan gula, dll kemudian
dibandingikan dengan standar yang ada pada perusahaan.

c. Consentrate/Essence

Essence ataupun consentrat yang ada di PT. Pabrik Es Siantar di


datangkan dari PT. Darma Jaya Medan. Untuk standar serta kwalitasnya
telah ditetapkan oleh kedua perusahaan. Adapun bahan-bahan/ consentrate
yang digunakanu ntuk berbagai produk minuman adalah sebagi berikut :
a. Sarsaparila : Essence sarsaparilla, Citroenzur, Sodium Benzoate, Eskatol
coklat
b. Soda Water : NA2SO4 (Sulfur Nutricus), Sodium Bicarbonate, dan nuCL

i. Pengawasan Mutu Essence


Untuk essence yang didatangkan dari PT. Darma Jaya, pengawasan
mutu yang dilakukan, bahwa essence yang dilakukan harus disimpan
ditempat khusus dengan suhu yang dijaga agar tetap dingin.

d. Karbon Dioksida (CO2)

Karbon dioksida sebagai salah satu bahan baku utama didalam


produk minuman, di datangkan dari PT.Aneka Gas Medan dengan standar
yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan.

i. Pengawasan Mutu Karbon dioksida


Sebelum CO2 disimpan dalam tempatnya, terlebih dahulu dilakukan
pemeriksaan oleh petugas laboratorium. Apabila telah sesuai dengan
standar maka CO2 dapat dialirkan ke tabung tempat penyimpanan
sementara sebelum dialirkan ke tabung trimex untuk proses pencampuran.
Penilai mutu bahan baku CO2 diakukan juga dengan mengecek tekanannya

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 41
PT. PABRIK ES SIANTAR

pada waktu pengisian limun yang dilakukan setiap setengah jam sekali
dengan alat pressure gauge teste.
Adapun kadar CO2 atau tekan CO2 dalam limu yang memenuhi
standar adalah :
Sarsaparilla : 3, 7 bar
Soda water : 4,5 bar

e. Botol dan Tutup Botol (Crown)

Botol minuman berfungsi sebagai wadah dimana setelah produk


minuman siap untuk dipasarkan, terlebih dahulu dilakukan proses
pembotolan. Botol minuman di perusahaan didatangkan dari Surabaya.
Untuk saat ini botol minuman yang dipergunakan adalah botol minuman
yang beredar dipasaran. Untuk penutup botol didatangkan dari PT. Crown
Closures Indonesia.

i. Pengawasan Mutu Botol dan Penutup Botol


Pengawasan mutu juga dilakukan terhadap botol, yaitu pada saat
bottling line, agar botol yang akan digunakan layak pakai dan terjamin
kebersihan sehingga produk minuman tidak terkontaminasi. Adapun
prosesnya adalah sebagai berikut :
a) Botol terlebih dahulu dicuci dalam mesin pencucian (bottl washer) dan
tutup botol dibersihkan dengan air komprenson sebelum digunakan.
b) Kadar caustic pada bottle washer diperiksa dengan menggunakan
indicator PP. jika terjadi perubahan warna pink, maka kadar caustic pada
mesin washer masi normal. Jika terjadi perubahan warna menjadi ungu
maka kadar caustic soda pada mesin washer tinggi.
c) Suhu pasteurisasi 60 0C.
d) Pemeriksaan botol dengan pemeriksaan indicator PP, untuk melihat
apakah botol mengandung caustic soda, dengan mengambil beberapa

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 42
PT. PABRIK ES SIANTAR

sampel . jika warna berubah menjadi pink ,maka tidak terdapat caustic
soda pada botol.
e) Memeriksa botol kotor atau tidak, dengan menggunakan sinar lampu atau
keur diatas rel

2. Proses Produksi Minuman dengan Titik-Titik Kritis Pengawasan Mutu


(HACCP)
Titik kendali kritis merupakan suatu titik atau prosedur didalam system
pangan titik kendali kritis dapat ditetapkan pada setiap tahap proses produksi.
Penetapan titik kendali kritis diperlukan untuk mengendalikan bahaya yang
diidentifikasi.

a. Proses pemurnian air

Pada PT. Pabrik Es Siantar yang merupakan bahan baku utama


yang terbesar adalah air, karena produk yang dihasilkan berupa minuman.
Dengan demikian kualitas air sangat perlu diperhatikan, karena harzad yang
timbul yang paling berpotensi banyak diperoleh dari air yang digunakan ,
seperti harzad yang timbul dari mikro organisme antara lain E-Coli, dari zat-
zat kimia seperti PH, yang tidak normal, serta air yang bersa, berbau, dan
berwarna. Untuk mencapai dan menghasilkan air yang betul-betul dapat
dipergunakan dalam produksi minuman, perlu adanya tindakan
pengendalian hazard yang ada dengan proses pemurnian air di
perusahaan. Dengan demikian pada tahap pemurnian air dapat ditetapkan
sebagai salah satu titik kritis dalam proses produksi minuman.
Proses Pemurnian Air Akan Diuraikan Sebagai Berkut :
i. Air dipompa masuk kedalam bak penampungan, kemudian dialirkan lg
ketangki tower.
ii. Setelah itu air dialirkan kembali kreasi tank, air dialirkan kebak
pengendapan (I,II,III) kemudian dialirkan keproses tank, dari proses tank air
dialirkan ke sand filter .

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 43
PT. PABRIK ES SIANTAR

iii. pada karbon filter, pemberian karbon berfungsi untuk menghilangkan bau,
rasa, warna, sekaligus menghilangkan kaporit pada air.
iv. Dari karbon filter kemudian dialirkan kembali ke filterite dan disinilah air
proses yang lansung dapat digunakan.

b. Proses Pencucian Botol

Setelah diperoleh air yang berkualitas baik dan layak pakai, air yang
telah diproses tersebut tidak saja digunakan untuk minuman. Tetapi juga
digunakan untuk keperluan lain diperusahaan seperti sterilisasi alat, kebersihan
ruang produksi. Pada proses pembersihan dilakukan untuk membunuh MO
pada tangki, pipa dan peralatan yang digunakan selama proses produksi
dengan menggunakan air yang panas pada suhu 100 0 C. Pada suhu proses
sterilisasi alat- alat yang digunakan sebelum proses produksi dilakukan
merupakan salah satu titik kendali kritis yang harus diperhatikan demi
mencapai produk yang baik.

Salah satu sterilisasi alat yang digunakan adalah pada botol minuman
yang digunakan sebagai tempat minuman yang diproduksi. Pada tahap
pencucian botol merupakan salah satu tahap titik kendali kritis dalam proses
produksi. Proses pencucian botol akan diuraikan sebagai berikut:

i. Botol- botol kosong dikumpulkan dar daerah pemasaran produk ini, terlebih
dahulu dicuci dengan digunakan kembali. Botol-botol dicuci dengan
menggunakan mesin washer yang telah diberikan caustic soda.
ii. Setelah boto- botol keluar dari mesin washer, pada tahap selanjutnya botol-
botol akan diperiksa kembali dengan menggunakan lampu keur diatas
konfeyor. Disini salah satu karyawan bertugas untuk melihat apakah botol-
botol yang keluar dari mesin washer telah benar- benar bersih , jika didapati
botol yang masih kotor dengan penampakan adanya bintik-bintik ataupun
noda kotor pada botol, maka petugas tersebut akan menyisihkan botol
tersebut untuk dicuci kembali.

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 44
PT. PABRIK ES SIANTAR

c. Proses Produksi Limun


Proses produksi limun terdiri dari tahapan berikut :
i. Proses pemasakan gula

Pada proses pemasakan gula merupakan salah satu tahap titik


kendali kritis diharapkan pada proses pemanasan, mikroba yang terdapat
pada gula dapat dihambat pertumbuhannya ataupun dapat membunuh
mikroba yang tahan terhadap kadar gula yang tinggi.

ii. Proses pembuatan sirup

Pada tahap pembuatan sirup merupakan salah satu titik kendali kritis
yang betul-betul diperhatikan. Sebelum bahan-bahan dicampur ke dalam
tangki sirup, brix gula terlebih dahulu diperiksa dengan menggunakan
refraktometer. Setelah selesai penyaringan, maka ditambahkan bahan-
bahan pembuatan sirup termasuk gula cair, essence, zat pewarna dan zat
pengawet. Setelah dimasukkan diaduk agar homogeny.

iii. Proses karbonisasi

Proses karbonisassi adalah proses pencampuran sirup dengan CO2.


Pada proses karbonisasi merupakan salah satu tahap titik kendali kritis
diman aperbandingan air sirup dan CO2 haru tepat guna dengan
menghasilkan produk kualitas yang sama

iv. Proses pembuatan limun

Pada proses ini salah satu titik kritis yang harus diperhatikan
adalah pada saat pengisian limun ke dalam botol dan penutp botol
haruslaqh kuat agar sewaktu didistribusikan tidak tertumpah selama
diperjalanan

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 45
PT. PABRIK ES SIANTAR

v. Proses Produksi Es Balok ( Es Batangan)

Pada proses pembuatan es balok hal-hal yang perlu untuk


diperhatikan adalah salah satu titik kendali kritisnya pada saat
pencampuran garam dan amoniak sebagi medium pendingin es.
Pembekuan es dilakukan sekitar 36 jam.

E. Pelabelan
Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pananganan yang
berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya atau bentuk lain yang disertakan
pada pangan, dimasukkan kedalam, ditempel pada atau merupakan bagian
kemasan pangan.
Peraturan label untuk pangan olah diatur dalam peraturan menteri
kesehatan RI No.79/Menkes/PER/III/1978. Peraturan ini telah dilengkapi dengan
UU RI no.7 tahun 1996 tentang pangan bab IV pasal 30 dan keputusan direktur
jendral pengawasan obat dan makanan (Dirjen POM) No.02240/B/SK/VII/9 yang
diterbitkan pada tanggal 2 juli 1996.
Isi label mencakup informasi yang harus dicantumkan pada label,
pernyataan (claim) pada label dan periklanan serta gambar pada label/iklan.
Label memuat sekurang-kurangnya keterangan mengenai :
1. Nama makanan atau nama produk
2. Komposisi atau daftar ingredient
3. Isi netto
4. Nama dan alamat pabrik atau inportir
5. Kode produksi
6. Tanggal kadaluarsa
7. Petunjuk atau cara penggunaan
8. Petunjuk atau cara penyimpanan
9. Nilai gizi
10. Tulisan atau pernyataan khusus

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 46
PT. PABRIK ES SIANTAR

Bila dibadingkan dengan teori pelabelan pangan diatas, maka yang


tercantum didalam produksi limun dan soda water adalah :
1. Nama makanan atau nama produk : BADAK
2. Isi netto : 289 dan 296 ml
3. Nama dan alamat pabrik : PT. Pabrik Es Siantar
Pematang Siantar

F. Gambaran Kegiatan Pengawasan Mutu di Laboratorium

Gambar 12. Laboratorium PT. PES

Adapun kegiatan pengawasan mutu yang dilakukan didalam


laboratorium antara lain :
1. Analisa air
a. Test organoleptik yang dilakukan terhadap air antara lain meliputi rasa
normal, tidak berbau dan tidak berasa
b. Pemeriksaan pH air dengan menggunakan pH meter. pH air dianggap
baik bila diantara 6 7

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 47
PT. PABRIK ES SIANTAR

2. Pemeriksaan larutan caustic


a. Ambil 10 ml sampel ( larutan caustic ), masuukkan ke dalam
Erlenmeyer.
b. Tambahkan 5 ml BaCl ( Barium Clorida ) 10% dan 25 ml aquadesh ke
dalam Erlenmeyer yang berisi sampel ( larutan custic ), larutan
menjadi berwarna putih.
c. Tambahkan 3 tetes indicator PP. larutan menjadi berwarna merah
muda.
d. Titrasi dengan H2SO4 2,5 N hingga larutan berwarna putih susu..
e. Hitung kadar caustic soda dengan rumus % = V x N, dimana V adalah
jumlah H2SO4, dan N adalah normalitas dari H2SO4.
Jumlah H2SO4 yang digunakan sebanyak 1,15 ml. sehingga hasil
perhitungan yang diperoleh adalah 2,872. Nilai standar pada pemeriksaan
larutan caustic adalah 3,5 4. Jika hasil pemeriksaan kurang dari standar
yang telah ditentukan, maka caustic harus ditambah untuk memenuhi nilai
standar tersebut.

Gambar 19. Pemeriksaan larutan caustic

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 48
PT. PABRIK ES SIANTAR

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. PT. Pabrik Es Siantar didirikan pada tanggal 01 februari 1916, dengan
nama NV Ijs Fabriek Siantar. Pabrik ini didirikan di kota Pematang Siantar
oleh Heinrich Surbeeck, seorang pria kelahiran Halau, Swiss. Pabrik ini
didirikan sebelumnya di Switzerland dengan nama Badak Holding
Company Switzerland.
2. Hasil produksi PT. PES ada 2, yaitu produksi minuman (limun dan soda
water) dan es.
3. Komposisi minuman sarsaparilla terdiri dari larutan gula, air, essence
sarsaparilla, CO2 dan sodium benzoat. Soda water terdiri dari air garam,
CO2 dan sodium bikarbonat.
4. Uji kualitas sirup dilaksanakan setiap 30 menit dengan melalui 4 indikator,
yaitu: 0Brix (Derajat Sirup), mengukur tekanan CO2, pengukuran suhu
sirup serta pengukuran tutup botol.
5. Para karyawan tidak menggunakan perlengkapan keselamatan kerja yang
meliputi topi, sepatu boot dan masker, serta sarung tangan.

B. Saran
1. Sebaiknya di botol minuman tertera tanda SNI.
2. Pemakaian tanggal kadaluarsa serta komposisi bahan hendaknya tertera
pada botol.
3. Hendaknya head space, suhu, tekanan CO2 dan 0Brix diperhatikan.
4. Untuk meningkatkan kualitas minuman hendaknya dilakukan
penambahan terhadap uji laboratorium, salah satunya dengan
melakukan pemeriksaan E.coli di laboratorium pabrik

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 49
PT. PABRIK ES SIANTAR

5. Keselamatan kerja karyawan hendaknya lebih ditingkatkan lagi dengan


cara seluruh karyawan diwajibkan untuk menggunakan seragam kerja,
sepatu boot, helm kerja, sarung tangan dan ,masker.
6. Suhu gudang penyimpanan sirup hendaknya lebih diperhatikan dan
letaknya tidak berdekatan dengan boiler, karena dapat mempengaruhi
kualitas sirup yang disimpan.
7. Kebersihan lingkungan kerja, peralatan maupun kebersihan karyawan
hendaknya dapat ditingkatkan lagi. Hal ini bertujuan agar mengurangi
kontaminasi terhadap produk yang dihasilkan.

Laporan Praktek kerja Lapangan ( PKL ) MPMM


Jurusan Gizi Thn 2012 50

Anda mungkin juga menyukai