Anda di halaman 1dari 27

PERATURAN PEMERINTAH

TENTANG AIR, MAKANAN,


DAN MINUMAN
Oleh: Putri Novitasari, SGz., MSi.
1.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 82 TAHUN 2001
TENTANG
PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
Menimbang:

a. bahwa air merupakan salah satu sumber daya alam


yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan
dan perikehidupan manusia, serta untuk memajukan
kesejahteraan umum, sehingga merupakan modal
dasar dan faktor utama pembangunan;
b. bahwa air merupakan komponen lingkungan hidup
yang penting bagi kelangsungan hidup dan kehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya;
BAB I KETENTUAN UMUM

 Air adalah semua air yang terdapat di atas dan di bawah


permukaan tanah, kecuali air laut dan air fosil
 Mutu air adalah kondisi kualitas air yang diukur dan atau
diuji berdasarkan parameter-parameter tertentu dan
metoda tertentu berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
 Kelas air adalah peringkat kualitas air yang dinilai masih
layak untuk dimanfaatkan bagi peruntukan tertentu;
 Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk
hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus
ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya di dalam air;
Pasal 4

(1) Pengelolaan kualitas air dilakukan untuk menjamin kualitas


air yang diinginkan sesuai peruntukannya agar tetap dalam
kondisi alamiahnya.
(2) Pengendalian pencemaran air dilakukan untuk menjamin
kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air melalui upaya
pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta
pemulihan kualitas air.
Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas :
a. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang memper-
syaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;
b. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau
peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama
dengan kegunaan tersebut;
c. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi
pertanaman, dan atau peruntukan lain yang
mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan
tersebut;
d. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang
mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan
tersebut.
2.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 121 TAHUN 2015
TENTANG
PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR
 Air adalah semua Air yang terdapat pada, di atas atau di
bawah permukaan tanah, termasuk air laut yang berada di
darat.
 Sumber Air adalah tempat atau wadah Air alami dan/atau
buatan yang terdapat pada, di atas, atau di bawah permukaan
tanah.
 Air Permukaan adalah semua Air yang terdapat pada
permukaan tanah.
 Air Tanah adalah Air yang terdapat di dalam lapisan tanah
atau batuan di bawah permukaan tanah.
 Air Minum adalah Air yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kualitas
baku mutu Air Minum dan dapat langsung diminum.
3.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 492/MENKES/PER/IV/2010
TENTANG
PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM
 Air minum adalah air yang melalui proses
pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.
 Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi
persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan
radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan
parameter tambahan.
4.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 18 TAHUN 2012
TENTANG
PANGAN
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal
dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan
air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang
diperuntukkan sebagai makanan atau minuman
bagi konsumsi manusia, termasuk bahan
tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan
lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau
minuman.
Penyelenggaraan Pangan dilakukan dengan berdasarkan asas:
a. kedaulatan;
b. kemandirian;
c. ketahanan;
d. keamanan;
e. manfaat;
f. pemerataan;
g. berkelanjutan; dan
h. keadilan.
Penyelenggaraan Pangan bertujuan untuk:
a. meningkatkan kemampuan memproduksi Pangan secara mandiri;
b. menyediakan Pangan yang beraneka ragam dan memenuhi persyaratan keamanan,
mutu, dan Gizi bagi konsumsi masyarakat;
c. mewujudkan tingkat kecukupan Pangan, terutama Pangan Pokok dengan harga yang
wajar dan terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat;
d. mempermudah atau meningkatkan akses Pangan bagi masyarakat, terutama
masyarakat rawan Pangan dan Gizi;
e. meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas Pangan di pasar dalam negeri
dan luar negeri;
f. meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang Pangan yang aman,
bermutu, dan bergizi bagi konsumsi masyarakat;
g. meningkatkan kesejahteraan bagi Petani, Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Pelaku
Usaha Pangan; dan
h. melindungi dan mengembangkan kekayaan sumber daya Pangan nasional.
BAB VII KEAMANAN PANGAN
Bagian Kesatu Umum Pasal 67
(1) Keamanan Pangan diselenggarakan untuk menjaga Pangan
tetap aman, higienis, bermutu, bergizi, dan tidak bertentangan
dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat.
(2) Keamanan Pangan dimaksudkan untuk mencegah
kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang
dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan
kesehatan manusia.
Penyelenggaraan Keamanan Pangan dilakukan melalui:
a. Sanitasi Pangan;
b. pengaturan terhadap bahan tambahan Pangan;
c. pengaturan terhadap Pangan Produk Rekayasa Genetik;
d. pengaturan terhadap Iradiasi Pangan;
e. penetapan standar Kemasan Pangan;
f. pemberian jaminan Keamanan Pangan dan Mutu Pangan; dan
g. jaminan produk halal bagi yang dipersyaratkan.
Pasal 136
Setiap Orang yang melakukan Produksi Pangan untuk diedarkan
yang dengan sengaja menggunakan:
a. bahan tambahan Pangan melampaui ambang batas maksimal
yang ditetapkan; atau
b. bahan yang dilarang digunakan sebagai bahan tambahan
Pangan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1) dipidana


dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda
paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
5. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28 TAHUN 2004
TENTANG
KEAMANAN, MUTU DAN GIZI PANGAN
Menimbang :
a. bahwa pangan yang aman, bermutu dan bergizi
sangat penting peranannya bagi pertumbuhan,
pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan
serta peningkatan kecerdasan masyarakat;
b. bahwa masyarakat perlu dilindungi dari pangan
yang dapat merugikan dan/atau membahayakan
kesehatan;
Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang
diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan
cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan, dan membahayakan
kesehatan manusia.
Persyaratan keamanan pangan adalah standar dan
ketentuan-ketentuan lain yang harus dipenuhi untuk
mencegah pangan dari kemungkinan adanya bahaya,
baik karena cemaran biologis, kimia dan benda lain
yang dapat mengganggu, merugikan, dan
membahayakan kesehatan manusia.
Gizi pangan adalah zat atau senyawa yang terdapat
dalam pangan yang terdiri atas karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral serta turunannya yang
bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia.
BAB II
KEAMANAN PANGAN
Bagian Pertama
Sanitasi
Pasal 2
(1) Setiap orang yang bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan kegiatan pada rantai pangan yang meliputi
proses produksi, penyimpanan, pengangkutan, dan peredaran
pangan wajib memenuhi persyaratan sanitasi sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NO 033 TAHUN 2012
TENTANG
BAHAN TAMBAHAN PANGAN
 BTP adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk
mempengaruhi sifat atau bentuk pangan.

 BTP digolongkan menjadi 27 jenis yaitu: antibuih, antikempal,


antioksidan, bahan pengkarbonasi, garam pengemulsi, gas
untuk kemasan, humektan, pelapis, pemanis, pembawa,
pembentuk gel, pembuih, pengatur keasaman, pengawet,
pengembang, pengemulsi, pengental, pengeras, penguat rasa,
peningkat volume, penstabil, peretensi warna, perisa,
perlakuan tepung, pewarna, propelan, dan sekuestran.

Anda mungkin juga menyukai