A. INFORMASI UMUM
1. Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang akan dilakukan adalah pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah
dr.Soedono di Kota Madiun. Agar pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan efektif
serta efisien, Pemerintah Kota Madiun perlu mengkaji adanya rujukan regional di daerah
Kota.
2. Pelaku Usaha
Pelaku Usaha dan Penanggung Jawab kegiatan pembangunan Rumah Sakit (RS)
dr.Soedono Kota Madiun
Nama Perusahaan : PT. Lurus Total
Alamat : Jl. Diponegoro No. 7, Manguharjo, Kota Madiun
No. Telepon : (0351) 464325
Penanggung Jawab : Hanif Ni’matus Shalihah
Jabatan : Kepala Divisi
Alamat Kegiatan : Jl. Kembar No.59, Manguharjo, Kec. Manguharjo, Kota
Madiun, Jawa Timur
Email : rsu_soedonomdn@jatimprov.go.id
Website : https://rssoedono.jatimprov.go.id
NIB : 240897890700
Bidang Usaha : Pembangunan
Tabel 1. Tim Penyusun Studi Amdal Rencana Kegiatan Rumah dr. Soedono,
Mdiun
No. Nama Posisi Sertifikasi
1. Hanif Ni’matus Sertifikasi Ketua Tim Penyusun Amdal
Shalihah (KTPA)
Ketua Penyusun
No. 3546567788
Berlaku sampai seumur hidup
2. Nuri Liayana Sertifikat Anggota Tim Penyusun Amdal
Anggota Penyusun (ATPA)
No. 6678876868
3. Dwina Sertifikat Anggota Tim Penyusun Amdal
Anggota Penyusun (ATPA)
No. 6678876860
4. Laila Sertifikat Anggota Tim Penyusun Amdal
Anggota Penyusun (ATPA)
No. 689675695
Berdasarkan site plan, luas total lahan yang direncanakan yaitu seluas 33.267 m 2,
dengan pemanfaatan lahan sebesar 14,31 % atau seluas 4.761 m2 untuk bangunan
rumah sakit, sedangkan sebesar 85,69 % atau seluas 28.506 m 2 direncanakan oleh
fasilitas pendukung Rumah sakit seperti : Area Parkir, Jalan Lingkungan dan ruang
terbuka hijau.
Adapun rincian fungsi dan luas lantai bangunan dapat dilihat pada Tabel berikut ini :
Tabel 4. Penggunaan Ruang RS dr.Soedono
Satua
No Nama Ruangan Total
n
Semi Basement
m2 384
1 Laundry
m2 870
2 Gudang
m2 142
3 Lift
m2 576
4 Dapur
m2 155
5 Locker staf
m2 56
6 Tangga
m2 120
7 Musholla
m2 1575
8 Sirkulasi dan Parkir
m2 88
9 Ruang Jenazah
m2 144
10 Kantin Karyawan
m2 155
11 Kantor IPRS
4.312 m2
Luas Bangunan Lantai
Lantai 1
Bangunan Utama
m2 1.562
1 Retail
m2 87
2 Tangga
m2 360
3 Lobby Utama
m2 87
4 Toilet
m2 43
5 Lift Pasien
m2 169
6 Lobby UGD
m2 41
7 Lift Pengunjung
m2 26
8 Ruang Tindakan
m2 28
9 Ruang Dokter
m2 960
10 Ruang UGD
m2 877
11 Ruang Radiologi
Satua
No Nama Ruangan Total
n
4.240
Luas Bangunan Lantai
Sarana Pendukung
m2 95
1 Ruang Genset
m2 55
2 Ruang Panel
m2 125
3 Ruang Chiller
m2 155
4 STP
m2 91
5 Tangki Reservoir & Ruang Pompa
m2 24
6 TPS Limbah B3
m2 32
7 TPS Limbah Domestik
Luas Bangunan Lantai m2 521
Lantai 2
m2 76
1 Lift Pasien
m2 66
2 Lift Pengunjung
m2 87
3 Tangga
m2 116
4 Toilet
m2 800
5 Farmasi
m2 46
6 Sampling
m2 527
7 Fisioterapi
m2 548
8 Jantung
m2 906
9 Internist & Neurologi
m2 256
10 Gigi
m2 280
11 Aesthetic
m2 233
12 Obsgyn
m2 157
13 Kulit kelamin
m2 4.098
Luas Bangunan Lantai
Lantai 3
m2 76
1 Lift Pasien
m2 66
2 Lift Pengunjung
m2 87
3 Tangga
4 Toilet m2 116
Satua
No Nama Ruangan Total
n
m2 365
5 Medical Record
m2 710
6 THT & Mata
m2 576
7 Bedah
m2 647
8 Kemoterapi
m2 330
9 MCU
m2 347
10 Angiografi
m2 311
11 BKIA
m2 467
12 Pediatric
m2 4.098
Luas Bangunan Lantai
Lantai 4
m2 76
1 Lift Pasien
m2 66
2 Lift Pengunjung
m2 87
3 Tangga
m2 116
4 Toilet
m2 840
5 BPJS
m2 480
6 CSSD
m2 797
7 LAB
m2 777
8 HD
m2 131
9 R.Tunggu HD
m2 170
10 Doctor lounge
m2 136
11 Komite medic
m2 3.676
Luas Bangunan Lantai
Lantai 5
m2 76
1 Lift Pasien
m2 66
2 Lift Pengunjung
m2 29
3 Tangga
m2 1.213
4 OK
m2 116
5 Service OK
m2 114
6 R.Ganti
Satua
No Nama Ruangan Total
n
m2 84
7 R.Tunggu OK
m2 480
8 ICU
m2 98
9 R.Tunggu ICU
m2 206
10 ICCU
m2 215
11 PICU
m2 318
12 HCU
m2 135
13 NICU
m2 3.150
Luas Bangunan Lantai
Lantai 6
m2 76
1 Lift Pasien
m2 66
2 Lift Pengunjung
m2 87
3 Tangga
m2 1.500
4 Office
m2 39
5 Service
m2 896
6 AHU OK
2.664
Luas Bangunan Lantai
Lantai 7
m2 76
1 Lift Pasien
m2 66
2 Lift Pengunjung
m2 87
3 Tangga
m2 126
4 Kamar Mandi Ranap
m2 4
5 Kamar Mandi NS
m2 64
6 Nurse Station
m2 26
7 Nurse Station
m2 98
8 Ruang VK VIP
m2 99
9 Ruang VK
m2 66
10 Ruang Executive
m2 344
11 Ruang VIP
m2 320
12 Ruang Kelas 1
m2 260
13 Ruang Kelas 2
Satua
No Nama Ruangan Total
n
m2 282
14 Ruang Kelas 3
m2 44
15 Neonatus Infeksi
m2 47
16 Neonatus Non Infeksi
m2 82
17 Well Nursery
m2 39
18 Service
m2 2.130
Luas Bangunan Lantai
Lantai 8
m2 76
1 Lift Pasien
m2 66
2 Lift Pengunjung
m2 87
3 Tangga
m2 140
4 Kamar Mandi Ranap
m2 4
5 Kamar Mandi NS
m2 67
6 Nurse Station
m2 26
7 Nurse Station
m2 48
8 Ruang Isolasi (-)
m2 48
9 Ruang VVIP
m2 66
10 Ruang Executive
m2 144
11 Ruang VIP
m2 72
12 Ruang Kelas 1
m2 60
13 Ruang Kelas 2
m2 82
14 Ruang Kelas 3
m2 48
15 Thalasemia
m2 22
16 Procedure Room
m2 82
17 Play ground
m2 39
18 Service
m2 1.622
Luas Bangunan Lantai
Lantai 9
m2 76
1 Lift Pasien
m2 66
2 Lift Pengunjung
m2 87
3 Tangga
Satua
No Nama Ruangan Total
n
m2 154
4 Kamar Mandi Ranap
m2 4
5 Kamar Mandi NS
m2 67
6 Nurse Station
m2 26
7 Nurse Station
m2 24
8 Ruang Isolasi (-)
m2 24
9 Ruang Isolasi (+)
m2 48
10 Ruang VVIP
m2 66
11 Ruang Executive
m2 168
12 Ruang VIP
m2 72
13 Ruang Kelas 1
m2 90
14 Ruang Kelas 2
m2 123
15 Ruang Kelas 3
m2 22
16 Procedure Room
m2 39
17 Service
m2 1.622
Luas Bangunan Lantai
Lantai 10
m2 76
1 Lift Pasien
m2 66
2 Lift Pengunjung
m2 87
3 Tangga
m2 161
4 Kamar Mandi Ranap
m2 4
5 Kamar Mandi NS
m2 67
6 Nurse Station
m2 26
7 Nurse Station
m2 24
8 Ruang Isolasi (-)
m2 48
9 Ruang VVIP
m2 66
10 Ruang Executive
m2 168
11 Ruang VIP
m2 96
12 Ruang Kelas 1
m2 90
13 Ruang Kelas 2
m2 123
14 Ruang Kelas 3
Satua
No Nama Ruangan Total
n
m2 22
15 Procedure Room
m2 39
16 Service
1.622
Luas Bangunan Lantai
Lantai 11-12
m2 76
1 Lift Pasien
m2 66
2 Lift Pengunjung
m2 87
3 Tangga
m2 161
4 Kamar Mandi Ranap
m2 4
5 Kamar Mandi NS
m2 67
6 Nurse Station
m2 26
7 Nurse Station
m2 48
9 Ruang VVIP
m2 66
10 Ruang Executive
m2 168
11 Ruang VIP
m2 120
12 Ruang Kelas 1
m2 90
13 Ruang Kelas 2
m2 123
14 Ruang Kelas 3
m2 22
15 Procedure Room
m2 39
16 Service
m2 1.622
Luas Bangunan Lantai
Lantai 13-14
m2 76
1 Lift Pasien
m2 66
2 Lift Pengunjung
m2 87
3 Tangga
m2 161
4 Kamar Mandi Ranap
m2 4
5 Kamar Mandi NS
m2 67
6 Nurse Station
m2 26
7 Nurse Station
m2 0
9 Ruang VVIP
m2 66
10 Ruang Executive
Satua
No Nama Ruangan Total
n
m2 288
11 Ruang VIP
m2 240
12 Ruang Kelas 1
m2 0
13 Ruang Kelas 2
m2 0
14 Ruang Kelas 3
m2 22
15 Procedure Room
m2 39
16 Service
m2 1.622
Luas Bangunan Lantai
Lantai 15
m2 76
1 Lift Pasien
m2 66
2 Lift pengunjung
m2 58
3 Tangga
m2 274
4 Auditorium
940
Luas Bangunan Lantai
Lantai 16
m2 627
1 Ruang Lift
m2 627
Luas Bangunan Lantai
41.810
LUAS TOTAL LANTAI BANGUNAN
Prakonstruksi 1. Sosialisasi
rencana kegiatan
Konstruksi 2. Rekruitmen
tenaga kerja
konstruksi
3. Mobilisasi
peralatan dan
material
4. Pematangan
Lahan
5 Konstruksi fisik
bangunan
Operasional 6 Rekruitmen
tenaga kerja
operasional
7 Operasional
Rumah Sakit
1. Project Manager 1 S1
2. Site manager 1 S1
3. Asisten site manager 2 S1
4. Supervisi/tenaga ahli MK 1 S2
5. Koordinator pelaksana 1 D3
6. Pelaksana/mandor 2 D3
7. Tenaga logistic 2 D3
8. Tenaga administrasi 1 D3
9. Operator alat berat 4 Bersertifikasi
10. Asisten operator alat berat 4 -
11. Mekanik 6 STM Otomotif
12. S1 = 1 orang
Mechanical & Electrical 5 D3 = 2 orang
STM = 2 orang
13. Kepala tukang 5 Bersertifikasi pelatihan
14. Tukang kayu 5 Non spesifikasi
15. Tukang batu 10 Non spesifikasi
16. Tukang cat 10 Non spesifikasi
17. Tukang kaca 10 Non spesifikasi
18. Tukang plumbing 10 Non spesifikasi
19. Tukang besi/baja 10 Non spesifikasi
20. Tukang listrik (BTL) 12 Bersertifikasi pelatihan
21. Buruh bangunan 165 Non Spesifikasi
22. Sopir truck 10 SIM B
23. Kernet 10 -
24. Petugas pengawas dan pengatur lalu lintas 6 -
25. Petugas pembersih roda dan lumpur/kotoran
5 -
di jalan
26. Keamanan 12 -
TOTAL 300
Sumber : PT. Maju Sehat Bersama, 2019
Sehubungan dengan kenyamanan dan keamanan kendaraan pekerjaan tenaga
konstruksi, maka pihak pelaksanaan melakukan perjanjian kerja dan menyediakan
tempat parkir di dalam lokasi kegiatan dan petugas keamanan (security) dan untuk
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pihak perusahaan memberikan
pengawasan khusus dengan SOP mengenai hal tersebut, dan untuk perlindungan
asuransi menggunakan BPJS.
Untuk pergerakkan mobilisasi pekerja sendiri diarahkan melalui Jalan Kembar yang
dapat dijangkau baik dari arah selatan maupun utara yang terakses melalui Jalan
Jalanlokas
4.4.2.2. Mobilisasi Peralatan dan Material
Mobilisasi peralatan untuk Pembangunan Rumah Sakit dan Fasilitas terutama
untuk pengangkutan alat berat seperti tower crane, excavator, buldozer dan
peralatan lainnya yang dilakukan pada awal kegiatan fisik konstruksi. Kegiatan ini
hanya dilakukan sekali dengan mengangkut alat berat dari tempat asal alat berat ke
lokasi. Pengangkutan alat berat ini direncanakan dilakukan saat arus lalu lintas
tidak dalam kondisi padat sehingga dapat meminimalkan gangguan lalu lintas.
Angkutan material berbeda karakteristik dibandingkan pengangkutan alat
berat. Pada angkutan material ini, pengangkutan lebih kontinyu sampai dengan
kebutuhan material fisik konstruksi telah terpenuhi secara keseluruhan dan berada
di lokasi. Pengangkutan material yang dinilai akan memberikan dampak penting
antara lain pada pengangkutan material beton, besi tulangan, kaca, dan bahan
material lainnya yang dinilai memiliki spesifikasi khusus dan/atau volume yang
besar. Jenis dan jumlah peralatan konstruksi dan bahan material yang digunakan
untuk Pembangunan Rumah Sakit disajikan pada Tabel 8 dan Tabel 9.
Tabel 9. Jenis dan Jumlah Peralatan Konstruksi
Jenis
Alat Kelas
No. Peralatan Spesifikasi/Tipe Kapasitas Jumlah Energi Keterangan
Angkut Jalan
Proyek
A. Alat Berat
1. Excavator PC 200/Sejenis Bucket 1 Unit Solar Semi I Tidak
Daya (Gross) = 155 HP capaity Trailler/ Sesuai
Daya (Net) = 148 HP 0,5 – 1,17 m3 seft loader dengan
Berat = 19,4-20 ton (Kapasita Kelas Jalan
Dimensi = 2,8 m x 9,4 s angkut
m 20 Ton)
2. Pile SR 30/Sejenis Daya 2 unit Solar Semi I Tidak
Drilling Mesin 164 kW down/up Trailler/ Sesuai
Driver Berat 39 ton 101/124 kN seft loader dengan
Dimensi 15 x 2,5 m (Kapasita Kelas Jalan
Max kedalaman = 40 m s angkut
Diameter bor max 0,8 m 40 Ton)
3. Mobil SC 40/Sejenis 1 unit Solar Semi I Tidak
Crane Mesin 220 kW Maks daya Trailler Sesuai
Jenis
Alat Kelas
No. Peralatan Spesifikasi/Tipe Kapasitas Jumlah Energi Keterangan
Angkut Jalan
Proyek
Berat 43 ton angkat 40 ton (Kapasita dengan
Dimensi 15 x 2,5 m @ 3,5 m s 8 Ton) Kelas Jalan
Max boom length = 30
m
5. Tower Panjang 2,2 m/segmen Daya angkat 1 unit Solar Trailler III Sesuai
crane Lebar 1,5 m 1,1 Ton di (Kapasita dengan
Beban total ± 20 ton Ujung s 10 Ton) Kelas Jalan
Lengan 45 m
B. Kendaraan Angkut
1. Mobil Dimensi 3 m x 9,5 m 4 Mpa atau 2 unit Solar - I Tidak
concrete Panjang boom 21 m 40 Bar Sesuai
pump s/d dengan
7 Mpa atau 70 Kelas Jalan
Bar
Kapasitas 10
-00 m3 / jam
2. Truck Dimensi 8 m x 2,5 m Kapasitas 5-7 7 unit Solar - I Tidak
concrete Tinggi 3,5 m m3 Sesuai
mixer dengan
Kelas Jalan
3. Dump Truck jenis double 2 As Kapasitas 8,5 5 unit Solar - III Sesuai
truck Mesin 4000 cc -10 ton dengan
/ truck Kelas Jalan
4 Dump Truck jenis double 3 As Kapasitas 20- 3 unit Solar - I Tidak
truck Mesin 6000 cc 25 ton Sesuai
/ truck dengan
Kelas Jalan
5 Truck Dimensi 12 m x 2,4 m Kapasitas 30 4 unit Solar - I Tidak
Trailler Tinggi 3,8 m ton Sesuai
dengan
Kelas Jalan
6 Pickup Dimensi 1,8,x 3,8 m Kapasitas 1 2 unit Solar - III Sesuai
Tinggi : 1,85 m ton dengan
Kelas Jalan
C. Peralatan Pendukung
1. Genset Kapasitas tangki 15 liter Daya 2200 W 2 unit Solar/ Pickup III Sesuai
Dimensi 717x480x458 Voltase rata- Gasolin (Kapasita dengan
mm rata 3600 e s 1 Ton) Kelas Jalan
Berat 55-70 kg Rpm
Lama operasi
17 jam
2. Besi/jaring Ketebalan kawan 1,5 Kekuatan 100 10 set Solar/ Pickup III Sesuai
pengaman mm kg Gasolin (Kapasita dengan
Lebar parallel kawat 5 e s 1 Ton) Kelas Jalan
cm
3. Mixer Berat 330 kg Kapasitas 350 2 unit Solar/ Pickup III Sesuai
molen Engine 5,5 Pk lt/ 50 kg Listrik (Kapasita dengan
Drum speed 25-30 Rpm Produksi 2-2,5 s 1 Ton) Kelas Jalan
dimensi 1,9x0,9x1,3 m m3/jam
4. Concrete Dimensi 460x460x510 Power 5,5 HP 3 unit Solar Pickup III Sesuai
Vibrator mm Konsumsi (Kapasita dengan
Berat 26 kg 1,12 ltr/jam s 1 Ton) Kelas Jalan
Kapastas BBM 3,8 l
Jenis
Alat Kelas
No. Peralatan Spesifikasi/Tipe Kapasitas Jumlah Energi Keterangan
Angkut Jalan
Proyek
5. Pasenger Dimensi Load 1000 kg 2 unit Listrik Truck III Sesuai
lift 1460x1325x2100 mm (Kapasita dengan
Kecepatan 1,75 m/det s 5 Ton) Kelas Jalan
6. Gandola Davit Arm : PipaSch 40 Kapasitas 630 2 Unit - Truck III Sesuai
ø 4” Kg-1.000 Kg (Kapasita dengan
Davit Socket : PipaSch s 5 Ton) Kelas Jalan
40 ø 5”
Sitting Plate : Plate 10
mm
Tie Back Plate : Plate
10 mm
Angkur : M16 – M20
Finishing :
HotdipGalvanis
7. Scafolding Berat 20 kg - 5000 - Truck III Sesuai
unit (Kapasita dengan
s 5 Ton) Kelas Jalan
8. Stamper Operation weight 60 kg 274 m2/jam 2 Unit Solar Pickup III Sesuai
Force 12 kN Kepadatan 51 (Kapasita dengan
cm s 2 Ton) Kelas Jalan
Sumber : PT. Maju Sehat Bersama, 2019
Perkiraan waktu lalu lintas kendaraan pengangkutan material disajikan pada Tabel berikut
ini.
Tabel 11. Perkiraan Waktu Lalu Lintas Kendaraan Proyek (kendaraan/hari)
No Jumlah Ritasi
Jenis kendaraan Keterangan
. Kendaraan
Tidak setiap hari (khusus apabila ada
5 rit/armada
1. Mixer truck pengecoran dan biasanya dilakukan
(untuk 3 armada)
bukan pada saat jam puncak)
2 rit/armada Prakiraan pengangkutan secara
2. Truck material
(untuk 4 armada) kontinyu dengan rata-rata perhari
4 rit/armada Prakiraan pengangkutan secara
3. Pick up
(untuk 2 armada) kontinyu dengan rata-rata per hari
3 rit/armada Prakiraan pengangkutan pada tahap
4. Dump truck tanah
(untuk 8 armada) penggalian semi basement
Prakiraan dilakukan secara kontinyu
5. Kendaraan operasional 10 ritasi
dengan rata-rata per hari
Catatan: asumsi mobilisasi angkutan 8 jam/hari
Sumber : Analisis Tim Penyusun AMDAL, 2019
Untuk rute pengangkutan ini diarahkan melalui akses jalan Brigjend Sudiarto – Jl.
Sawo Edi wibo – lokasi lahan dan sebaliknya
4.4.2.3. Pematangan Lahan
Pekerjaan tanah merupakan kegiatan persiapan untuk konstruksi pembangunan,
meliputi kegiatan pembersihan lahan (land clearing), penggalian dan perataan
dengan uraian sebagai berikut :
Pembersihan Lahan
Tahap paling awal pada saat ada pekerjaan tanah adalah kegiatan pembersihan
lahan (land clearing), yaitu bangunan dan membersihkan tanaman yang ada di
atas permukaan tanah. Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan
pengupasan lapisan tanah paling atas untuk membersihkan akar-akar tanaman.
Untuk volume bongkaran pada lokasi eksisting tapak kegiatan dari luasan lahan
seluas 33.267 m2 terdapat bangunan dari konstruksi baja I dan kayu seluas ±
12.000 m2. Bangunan ini memiliki prakiraan bongkaran mencapai 2.400 m3 atau
sebesar 18.750 ton. Pelaksanaan dan hasil bongkaran ini akan dilakukan oleh
pihak ketiga. Apabila bongkaran ini dilaksanakan selama 60 hari maka dibutuhkan
ritasi angkutan sebanyak 30 truk/hari untuk kapasitas angkut masing-masing truk
10 ton. Estimasi material bongkaran sudah estimasi total campuran keseluruhan
tanpa memisahkan per jenis material. Untuk material bongkaran akan dikelola
oleh pihak ketiga.
Galian dan Timbunan
Kegiatan penggalian dan penimbunan adalah untuk mendapatkan elevasi
permukaan tanah dasar sesuai elevasi rencana sebelum dilakukan pembangunan
gedung. Penggalian yang dilakukan adalah untuk menyiapkan bangunan semi
basement. Pekerjaan ini akan melibatkan berbagai alat berat, seperti backhoe
(excavator) dan bulldozer. Untuk perhitungan tanah galian sebagai berikut :
Untuk kegiatan pekerjaan upper structure ini dapat diuraikan antara lain
sebagaimana berikut :
Pekerjaan Struktur Bangunan
Pekerjaan struktur bangunan menggunakan beton bertulang, dengan
menggunakan ready mix. Pada pekerjaan struktur ini terbagi menjadi
pekerjaan struktur kolom, sloof, lantai beton dan balok.
Pekerjaan Dinding
Pada pekerjaan dinding ini, fasad bangunan merupakan campuran antara
dinding dari batu bata ringan dan beton precast. Panel beton precast
tersebut diberi kaca rangka alumunium. Pada pekerjaan dinding ini sebagian
ditutupi dengan plesteran dan sebagian dilakukan konsep expose dan cat
sebagai bahan finishing.
Penyediaan Air Konstruksi
Pada pelaksanaan kegiatan konstruksi dibutuhkan air kerja konstruksi.
Kebutuhan air pada tahap konstruksi digunakan untuk keperluan domestik
tenaga kerja dan kegiatan konstruksi. Untuk memenuhi kebutuhan air,
pelaksana kegiatan akan menyediakan air yang bersumber dari PDAM
maupun pembelian air tangki. Sedangkan kebutuhan air minum dipenuhi
dengan membeli air minum kemasan. Prakiraan kebutuhan air pada tahap
konstruksi disajikan pada Tabel berikut ini.
Pekerja
Konstruksi Septictank
yang tinggal (1,6 m3/hari)
4 m3/hari 20% dari kebutuhan air
bersih pekerja
Saluran drainase
Sumber Air Bersih Pekerja (6,4 m3/hari)
dari PDAM/Truk Konstruksi yang 80% dari kebutuhan air
tangki pulang 4 bersih
9,79 m3/hari m3/hari
Sungai
Kegiatan
konstruksi Habis Terpakai Untuk
1,79 m3/hari Kegiatan Konstruksi
Pekerjaan Kusen
Pemasangan kusen pintu dan jendela dilakukan setelah pekerjaan dinding
selesai. Adapun material yang digunakan adalah alumunium. Selain itu juga
terdapat kusen, pintu dan jendela dari bahan kayu dan sebagainya pada
ruangan tertentu seperti pada ruang meeting maupun lobby. Pada dinding-
dinding tertentu diberi ornamen nuansa kayu.
Pekerjaan Lantai
Pada pekerjaan lantai Rumah Sakit direncanakan dari bahan
homogeneoustile, keramik dan bahan marmer khusus di lobby.
Pekerjaan Langit - Langit
Untuk pekerjaan langit – langit ini lebih pada penggunaan bahan gypsum
board 9 mm.
Pekerjaan Pengecatan
Pengecatan dilakukan setelah pekerjaan dinding dan kusen selesai dengan
menggunakan roll cat, semprot dan kuas.
4) Pekerjaan Sarana Penunjang dan Utilitas
Aksesibilitas, Sirkulasi dan Perparkiran
Aksesibilitas rumah sakit ini memiliki akses utama pada Jalan Keningar yang
merupakan jalan kota. Jalan Kemabr ini tentunya memiliki aksesibilitas yang
tinggi. Terkait jangkauan penghubung pada jalan ini relatif mudah dan
memiliki fasilitas yang berdekatan dengan akses tol. Untuk pelayanan akses
pada bangunan rumah sakit ini juga terakses dengan fasilitas pelayanan
angkutan umum pada akses jalan Keningar
Untuk sirkulasi pada tapak lokasi kegiatan dengan akses utama yang
terhubung dengan Jalan .Keningar Pada akses utama antara akses masuk
dan keluar dipisah dengan median jalan sebagai pemisah antara keduanya.
Lebar masing-masing akses mencapai 4 meter. Untuk sirkulasi kendaraan
hantaran dengan menggunakan kendaraan jenis colt diesel dengan masuk
pada akses mobil menuju ke area unloading dock untuk bongkar muatan.
Pada sirkulasi keluar melalui jalur masuk dengan akses lebar mencapai 6
meter dikarenakan keterbatasan akses lebar ramp.
Sedangkan untuk akses sirkulasi pejalan kaki terakses melalui jalur
pedestrian trotoar yang ada pada Jalan Kembar yang memiliki akses sendiri
berada di area tengah taman pemisah fisik antar akses masuk dan keluar
kendaraan. Sirkulasi ini menuju ke entrance bangunan rumah sakit dan
masuk menuju loby
Pembangunan areal parkir dengan kapasitas 372 SRP mobil dan 400 SRP
Motor dialokasikan pada Lantai dasar dan Semi Basement.
Di sekitar rumah sakit telah ditanami tanaman dan pohon rindang dengan luas
area 20 % dari lahan yang ada. Juga ada tanaman hias dalam pot yang akan
digunakan untuk tanaman hias di gedung rumah sakit.
6) Penanganan Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan oleh kegiatan konstruksi antara lain kertas
jusemen, potongan kayu, potongan besi, bungkus makanan, sisa material dan
lain-lain akan dikumpulkan di Tempat Penampungan Sementara (TPS).
Selanjutnya dari TPS dibuang ke TPA berkoordinasi dengan Dinas
Lingkungan Hidup Kota Semarang. Prakiraan limbah padat konstruksi :
Tabel 14. Limbah B3 Tahap Konstruksi Dari Sumber Spesifik Umum (PP No.
101/2014)
Kode Jenis
Kode Kategori
Industri/ Industri/ Sumber Limbah Uraian Limbah
Limbah Bahaya
Kegiatan Kegiatan
54 Semua 1. Penggantian B354-1 Campuran atau fraksi terpisah dari beton, 2
jenis alat pendingin brick, dan keramik yang mengandung B3
industri (fireproof B354-2 Gelas, plastik dan kayu yang 2
konstruksi insulation), terkontaminasi B3
atap, B354-3 Limbah logam yang terkontaminasi B3 2
insulation. B354-4 Material insulasi yang mengandung 2
2. Konstruksi asbestos
dan B352-5 Material konstruksi yang mengandung 2
demolition asbestos
Sumber: PT. Maju Sehat Bersama, 2019
Penerimaan tenaga kerja untuk operasional biasanya lebih diminati penduduk sekitar
daripada ketika penerimaan tenaga konstruksi. Hal ini dikarenakan lamanya
kesempatan menjadi tenaga kerja lebih menguntungkan jika direkrut sebagai tenaga
operasional. Pengumuman kebutuhan tenaga kerja dan proses seleksi akan dilakukan
secara transparan dan diutamakan dari warga masyarakat setempat khususnya
Kelurahan Ngegong selama memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.
Kegiatan yang ada di RS. dr.SOEDONO mengacu pada UU No.13 Tahun 2003 antara
lain:
Melaporkan ketenagakerjaan di perusahaan melalui wajib lapor Disnaker
Upah sesuai UMK Kota Madiun
Jam kerja sesuai UU berlaku, kelebihan jam kerja akan diberikan upah lembur
Pembuatan Peraturan Perusahaan
Pemberian THR
Normatif hak-hak wanita (cuti haid, cuti hamil, cuti melahirkan)
BPJS Kesehatan & Ketenagakerjaan
Hak melaksanakan ibadah
Peralatan K3 (listrik, APAR) wajib mendapat ijin dan pengesahan Disnaker
R. Bersalin : 11,24 m3
IPAL : 265,82 m3
UGD : 11,24 m3
3
Air PDAM : 321 m
R. Bedah : 9,63 m3 Saluran Drainase
Laundry : 19,26 m3
Bengkel : 4,82 m3
Jenis limbah B3 lain yang dihasilkan oleh operasional rumah sakit yang harus
dikelola yaitu: elektronik bekas, batu baterai bekas, aki bekas, neon dan bohlam
bekas, kemasan cat, kosmetik bekas atau kadaluwarsa, oli bekas atau pelumas
kendaraan yang umumnya mengandung bahan-bahan yang menyebabkan iritasi
atau gangguan kesehatan lainnya seperti logam merkuri yang terkandung di
dalam batu baterai pada umumnya, botol atau kemasan bekas mengandung B3
seperti Botol obat anti nyamuk, botol sabun, shampo, botol sabun cuci piring
atau deterjen, pembersih kaca, pembersih mebel, pembersih karpet, dll.
Tabel 17. Limbah Padat Operasional Yang Termasuk Dalam Kategori B3 Dari
Sumber Tidak Spesifik (PP No. 101/2014)
Kategori
No Kode Uraian limbah
Bahaya
1 B107d Limbah elektronik : lampu TL 2
2 B321-4 Kemasan bekas tinta 2
3 B329-4 Limbah kabel logam & insulasinya 2
4 A336-1 Bahan atau Produk farmasi yang tidak memenuhi spesifikasi 1
teknis, kedaluwarsa, dan sisa
5 A341-2 Konsentrat yang tidak memenuhi spesifikasi teknis dan 1
kedaluwarsa (Sabun deterjen, produk pembersih,
desinfektan, atau kosmetik)
6 B353-1 Toner bekas 2
7 B355-2 Baterai bekas 2
Sumber : Analisis Tim Penyusun AMDAL, 2019
Tabel 18. Daftar Limbah B3 Dari Sumber Spesifik Umum (PP. 101/2014)
Kode Jenis
Kode Kategori
Industri/ Industri/ Sumber Limbah Uraian Limbah
Limbah Bahaya
Kegiatan Kegiatan
37 Rumah sakit 1. Seluruh rumah sakit A337-1 Limbah klinis memiliki 1
dan fasilitas dan laboratorium klinis karakateristik infeksius
pelayanan 2. Fasilitas insinerator A337-2 Produk farmasi kedaluwarsa 1
kesehatan 3. IPAL yang mengolah A337-3 Bahan kimia kedaluwarsa 1
effluen dari kegiatan
rumah sakit dan A337-4 Peralatan laboratorium 1
laboratorium klinis terkontaminasi B3
A337-5 Peralatan medis mengadung 1
logam berat, termasuk merkuri
(Hg), kadmium (Cd), dan
sejenisnya
B337-1 Kemasan produk farmasi 2
B337-2 Sludge IPAL 2
Sumber : Analisis Tim Penyusun AMDAL, 2019
Limbah gas
Limbah gas yang dihasilkan dapat dikatakan relatif kecil karena genset jarang
digunakan. Genset akan digunakan ketika sumber listrik yang ada mati. Selain itu
limbah gas juga dapat berasal dari ruang operasi terkait obat anestesi dan
instalasi farmasi terkait peracikan obat sitotoksis (namun volume juga sangat
kecil). Walaupun demikian jumlah limbahnya sedikit dan mudah dikelola misal
dengan penggunaan fume chamber. Limbah gas juga dapat berasal dari dapur
dan laundry.
Formulir Kerangka Acuan (KA) ini dimaksudkan untuk menentukan dampak penting
hipotetik. Dimulai dengan brainstorming Tim Penyusun untuk menentukan komponen
kegiatan dan komponen lingkungan yang potensial terkena dampak dan dilanjutkan dengan
menentukan klasifikasi dampak yang dibagi menjadi tiga : (1). Dampak Penting Hipotetik
(DPH) yang akan dikaji dalam dokumen Andal dan dikelola dan dipantau dalam RKL RPL,
(2). Dampak Tidak Penting Hipotetik 1 (DTPH 1) yang akan tidak dikaji dalam dokumen
Andal tapi tetap dikelola dan dipantau dalam RKL RPL, dan Dmpak Tidak Penting Hipotetik 2
(DTPH 2) yang akan tidak dikaji dalam dokumen Andal dan tidak dikelola dan dipantau
dalam RKL RPL. Penentuan dampak penting hipotetik dilakukan dengan menggunakan
Panduan Pelingkupan dalam Amdal KLH, 2007 yang telah dimodifikasi (Permen LH No. 16
Tahun 2012).
1. Apakah beban terhadap komponen lingkungan tertentu sudah tinggi?
Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data sekunder atau kunjungan lapangan
4. Apakah ada aturan atau kebijakan yang akan dilanggar dan atau dilampaui?
Hal ini dapat dilihat dari peraturan baku mutu, tata ruang, dsb.
Jika salah satu pertanyaan dijawab “ya” dan “tidak ada” SOP maka termasuk dalam
DPH
Jika salah satu pertanyaan dijawab “ya” dan “ada” SOP maka termasuk dalam DTPH
1
Jika salah semua pertanyaan dijawab “tidak ” dan “ada” SOP maka termasuk dalam
DTPH 2.
Evaluasi dampak potensial belum melibatkan sifat penting atau tidaknya dampak tetapi
cukup menggunakan empat kriteria tersebut dan SOP dan akan didapat dampak penting
hipotetik. Hasil evaluasi dampak potensial pada setiap tahapan kegiatan dapat dilihat pada
Tabel di bawah ini.
Berdasarkan deskripsi rinci rencana kegiatan, maka pengelolaan lingkungan hidup yang
sudah direncanakan sejak awal oleh PT. Maju Sehat Bersama sebagai bagian dari deskripsi
rencana kegiatan Pembangunan Rumah Sakit secara lebih jelas disajikan pada Tabel berikut
ini.
No No SOP Perihal
( Trolly ) Linen
(Ipal)
Tabel 5.
Tabel 6. Matrik Dampak Potensial Pembangunan RS dr. Soedono , Kota
Madiun
Pra
Komponen Kegiatan Konstruksi Operasi Pasca Operasi
Konstruksi
8
Komponen Lingkungan 1 2 3 4 5 6 7
No
A FISIK-KIMIA
Kualitas udara
x
Kualitas air
x x x
Kebisingan
x
Sampah
\ x x x
Getaran
x
B BIOLOGI
Flora
x
Pra
Komponen Kegiatan Konstruksi Operasi Pasca Operasi
Konstruksi
8
Komponen Lingkungan 1 2 3 4 5 6 7
No
Kesuburan Tanah
x
C SOSIAL
Kesempatan Kerja
x x x x
Pendapatan Masyarakat
x x x
D KESEHATAN MASYARAKAT
Sanitasi Lingkungan
x x x
Keamanan Masyarakat
x x
4. Pematangan Lahan
5. Penambahan fasilitas
penunjang
Tabel 7. Hasil Pelingkupan Evaluasi Dampak Potensial yang akan Dikaji
Komponen Kriteria Kesimpulan
Batas
Tahapan/ Lingkungan Dampak Wilayah
No Evaluasi Dampak Potensial Waktu
Kegiatan Terkena Potensial DPH/DTPH1 Studi
1 2 3 4 SOP Kajian
Dampak /DTPH2
A. Tahap Pra Konstruksi
1 Sosialisasi Kesempatan Mengurangi Proses penerimaan tenaga YA tida ya tida Ada DTPH Masyarakat di
rencana kerja penganggura kerja berdampak pada k k Kecamatan 68 hari
kegiatan n kondisi sosial ekonomi Manguharjo
masyarakat sekitar Rumah
Sakit.
B. Tahap Konstruksi
Penerimaan Pendapatan Menambah Pendapatan yang diperoleh ya ya ya tida ADA DTPH 1 Masyarakat di
Tenaga Kerja masyarakat pendapatan berpengaruh terhadap k Kecamatan 68 hari
masyarakat kegiatan sosial Manguharjo
ekonomi masyarakat
khususnya angkatan kerja
yang diterima bekerja
Kesempatan Menambah Proses penerimaan tenaga Ya tida ya tida ADA DTPH 1
kerja lapangan kerja berdampak pada k k
pekerjaan kondisi sosial ekonomi
masyarakat sekitar Rumah
Sakit.
Kualitas udara Kualitas Kualitas udara karena tida iya Tida tida ADA DTPH 1 Jalan Kembar 300 hari
udara mobilisasi alat dan k k k
Mobilisasi dan berdebu material dapat melampaui
demobilisasi baku mutulingkungan sesuai
alat dan Peraturan Pemerintah No.41
material Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran
Udara.
Kebisingan Kebsingan Tingkat kebisingan msih tida iya tida iya ADA DPH
lebih rendah, kebanyakan k k
meningkat bersumber dari kendaraan
bermotor
Komponen Kriteria Kesimpulan
Batas
Tahapan/ Lingkungan Dampak Wilayah
No Evaluasi Dampak Potensial Waktu
Kegiatan Terkena Potensial DPH/DTPH1 Studi
1 2 3 4 SOP Kajian
Dampak /DTPH2
Getaran Getaran tanah Getaran sering terjadi dan tida tida tida ya TIDAK ADA DTPH 1
sering terjadi dirasakn warga karena k k k
mobilisasi dari alat berat yang
sering melewati lingkungan
sekitar pemukiman.
Kesuburan Kesuburan IYA IYA AD IYA ADA DTPH 1
tanah tanah Perlu adanya upaya untuk A Jalan kembar no 2 bualan
Pematangan
dibeberapa untuk memperbaiki tanah 59
Lahan
tempat sebagai resapan air.
menurun.
Flora Berkurangnya Penananam kembali flora IYa iya ada iya ADA DTPH 1
flora darat yang sesuai dengan
lingkungan pembangunan.
Penambahan Kualitas air Beberapa Pembuatan filtrasi air agar IYA IYA AD IYA ADA DTPH 1 1 minggu
fasilitas genangan air tidak tercemar dengan A Sekitar Jalan
penunjang kotor polutan. Kembar NO 59
Sampah Sampah Sampah nonorganic perlu TID TID TID YA ADA DTPH 1
nonorganic disortir terlebih dahulu dengan AK AK AK
meningkat adanya faslitas pensortiran
sampah. RRS dr. Soedono 4 bulan
Sanitasi Tidak terjadi Pengelolaan limbah sudah TID IYA TID TID ADA DTPH 1 dan lingkungan
Lingkungan pencemaran maksimal AK AK AK sekitar
Keamanan Lingkungan Masyarakat tidak merasa TID TID TID TID ADA DTPH 2
Masyarakat sekitar terganggu dengan adanya AK AK AK AK
masyarakat penambahan fasilitas
semakin ramai penunjang
C. Tahap Operasi
Penerimaan Sampah Pemulung Sampah-sampah ringan TID YA TID TID TIDAK DPH Berasal dari 3 bulan
tenaga kerja meningkat nonorganic menjadi mata AK AK AK ADA mana saja
operasi dan pencarian baru.
aktifitas
rumah sakit
Komponen Kriteria Kesimpulan
Batas
Tahapan/ Lingkungan Dampak Wilayah
No Evaluasi Dampak Potensial Waktu
Kegiatan Terkena Potensial DPH/DTPH1 Studi
1 2 3 4 SOP Kajian
Dampak /DTPH2
Kesempatan Lapangan Dibutuhkan penambahan TID IYA TID TID ADA DTPH 1
kerja kerja tenaga medis yang mencukupi AK AK AK
bertambah dan berdampak pada
perdagangan dan jasa di
sekitar lingkunagn rumah
sakit.
Pendapatan Pendapatan Pendapatan yang diperoleh TID IYA TID TID ADA SOP DTPH 1
Masyarakat bertambah berdampak pada social AK AK AK
ekonomi masyarakat.
Operasional Sanitasi Limbah dapat Masyarakat tidak kahwatir TID IYA IYA TID ADA SOP DTPH 1 Rumah Sakit 30 tahun
rumah sakit Lingkungan dikendalikan dengan pengelolaan limbah. AK AK dr.Soedono dan
Lalu lintas yang terpantau TIDAK DPH lingkungan
Keamanan Lingkungan TID TID TID sekitarnya
semakin ramai dan adanya IYA
Masyarakat Lebih ramai AK AK AK
pengaturan pintu masuk.
Pendapat bertambah karena DTPH 1
Pendapatan Pendapatan menambah penyerapan TID TID TID ADA SOP
IYA
masyarakat bertambah perdaganangn dan jasa AK AK AK
lingkungan rumah sakit.
Kesempatan Lapangan Dibutuhkan penambahan TID IYA TID TID
kerja pekerjaan tenaga medis yang mencukupi AK AK AK
bertambah
D. Tahap Pasca Operasi
Air teatap Tidak ada kekhawatiran ADA SOP DTPH 1 Rumah Sakit dr.
Pemeliharaa
bersih dan masyarakat terkait dengan TID TID TID Soedono
n bangunan Kualitas Air IYA
layak pakai pemeliharaan bangunan AK AK AK
dan fasilitas
dan fasilitas RS.
Sampah Sampah Pengelolaan yang tepat dari TID TID TID TID ADA SOP
DTPH 1
terkendali Rumah sakit AK AK AK AK
Sanitasi Sanitasi Tidak ada kekhawatiran IYA IYA TID TID ADA DTPH 1
Lingkungan lingkungan masyarakat terkait dengan AK AK
terkendali pemeliharaan bangunan dan
fasilitas RS.
Tabel 8. Matrik Dampak Penting Hipotetik Pembangunan RS Sehat Abadi,
Kota Semarang
Pra
Komponen Kegiatan Konstruksi Operasi Pasca Operasi
Konstruksi
No Komponen Lingkungan 1 2 3 4 5 6 7 8
A FISIK-KIMIA
B BIOLOGI
C SOSIAL
D KESEHATAN MASYARAKAT
DPH : Dampak penting hipotetik, dikaji dalam Andal dan dikelola dan dipantau di RKL RPL
DTPH 1: Dampak tidak penting hipotetik, tidak dikaji dalam Andal tapi dikelola dan dipantau di RKL RPL
DTPH 2 : Dampak tidak penting hipotetik, tidak dikaji dalam Andal dan tidak dikelola dan dipantau di RKL
RPL
Tahap Pra Konstruksi Tahap Konstruksi Tahap Operasi
Gambar18 . Peta Batas Wilayah Studi
C. METODE STUDI
Tabel 9. Metode Studi
3 a)
4 a)
5
9 a.
10 a.
11
12
13
14
15
16
17
18