PEMUKIMAN
Kelompok 13
Nadya Putri Anindita
Alfin Handika
Pengertian
antara lain streptococcus, salmonella dan lain-lain sehingga mereka berperan
dalam penyebaran penyakit antara lain :
a. Disentri,
b. Diare,
c. Cholera,
d. Virus hepatitis A,
e. Polio pada anak-anak.
4. Tikus
Tikus merupakan vektor mekanik yang dapat menyebabkan penyakit
pes dari bakteri Yersinia pestisyang dapat menular melalui gigitan tikus,
Salmonellosis dari bakteri salmonella melalui kontaminasi kotoran tikus
yang terkontaminasi dengan makanan, demam gigitan tikus dari bakteri
Spirillum, demam berdarah dari Hantavirus melalui kotoran, urine, cairan
tubuh ataupun terkontaminasi langsung. Leptospirosis merupakan penyakit
yang disebabkan oleh bakteri lepstopira. Manusia dapat terkena penyakit ini
melalui luka terbuka dan terkena air yang terkontaminasi dengan kotoran
ataupun kencing tikus.
Persyaratan Kesehatan untuk Vektor dan Binatang
Pengganggu di Pemukiman
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.50 Tahun
2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan
Kesehatan Untuk Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit serta
Pengendaliannya, dalam lampiran dijelaskan beberapa standar baku mutu
kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan untuk vector dan binatang
pengganggu di tempat pemukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, dan tempat
fasilitas umum.
Standar Baku Mutu
No Vektor Parameter Satuan Ukur Nilai Baku
Mutu
1 Nyamuk Anopheles sp. MBR Angka gigitan nyamuk per <0,025
(Man biting rate) orang per malam
2 Larva Anopheles sp. Indeks habitat Persentase habitat <1
perkembangbiakan yang
positif larva
3 Nyamuk Aedes aegypti Angka Istirahat (Resting Angka kepadatan nyamuk <0,025
dan/atau Aedes albopictus rate) istirahat (resting) per jam
4 Larva Aedes aegypti ABJ (Angka Bebas Jentik) Persentase rumah/ ≥95
dan/atau Aedes albopictus bangunan yang negatif larva
yang positif larva
5 Nyamuk Culex sp. MHD (Man Hour Density) Angka nyamuk yang hinggap <1
per orang per jam
6 Larva Culex sp. Indeks habitat Persentase habitat <5
perkembangbiakan
7 Mansonia sp. MHD (Man Hour Density) Angka nyamuk yang hinggap <5
per orang per jam
8 Pinjal Indeks Pinjal Khusus Jumlah pinjal Xenopsylla <1
cheopis dibagi dengan
jumlah tikus yang diperiksa
(spesies tertentu) yang tertangkap dalam dihitung dengan cara jumlah habitat yang
positif larva dibagi dengan jumlah seluruh
satu malam (12 jam) dibagi dengan positifyang
larvadiamati
dibagi dengan jumlah seluruh
habitat dikalikan dengan
jumlah penangkap (kolektor) dikali habitat yang diamati dikalikan dengan
100%
dengan waktu (jam) penangkapan. 100%
Indeks Habitat =
Indeks Habitat =
MBR =
3. Angka Istirahat
Angka istirahat (resting rate) adalah angka kepadatan nyamuk
istirahat (resting) per jam, dihitung dengan cara jumlah nyamuk
Aedes spp. yang tertangkap dalam satu hari (12 jam) dibagi
dengan jumlah penangkap (kolektor) dikali lama penangkapan
(jam) dikali dengan waktu penangkapan (menit) dalam tiap
jamnya.
RR =
4. Angka Bebas Jentik (ABJ)
Angka bebas jentik (ABJ) adalah persentase rumah atau bangunan yang bebas
jentik, dihitung dengan cara jumlah rumah yang tidak ditemukan jentik dibagi
dengan jumlah seluruh rumah yang diperiksa dikali 100%.
ABJ =
1. Success Trap
Success trap
1. Success adalah persentase tikus yang
Trap
tertangkap
Success trapoleh perangkap,
adalah dihitung
persentase tikus dengan
yang cara
jumlah tikusoleh
tertangkap yang didapat dibagi
perangkap, dengan
dihitung jumlah
dengan cara
perangkap
jumlah tikusdikalikan 100%.dibagi dengan jumlah
yang didapat
Success
perangkaptrap =
dikalikan 100%.
Success trap =
2. Indeks Habitat Keong Oncomelania hupensis
lindoensis (keong penular Schistosomiasis/demam
keong)
Indeks habitat =
a. Propagative transmission
Penularan mekanik Contoh :
berlangsung karena kuman - Yersinia pestis (agen pes) di dalam
penyakit terbawa tubuh pinjal (flea) Xenopsyllacheopis.
denganperantaraan alat-alat b. Cyclo propagative transmission
tubuh Contoh :
Contoh: - Plasmodium (agen malaria) di dalam
-Lalat Tabanus melalui tubuh nyamuk Anopheles.
probosisnya c. Cyclo developmental
-menularkan basil Anthrax - Cacing filaria di dalam tubuh nyamuk
danTrypanosoma evansi dengan genus Mansonia
-Lalat rumah (Musca danAnopheles
domestica) dengan perantara d. Transovarian/Hereditary (keturunan)
-kaki dan badannya,mularkan - Penyakit Scrub thypus yang
telur cacing dan bakteri disebabkan oleh
Ricketsiatsutsugamushi dari tikus
Trombicula akamushi
Tanda-tanda Keberadaan Tikus
Droping(kotoran)
Rumusan yang dikeluarkan
oleh American Public Health
Association (APHA), Salah Menurut Kepmenkes RI No
satu syarat yaitu: 829/Menkes/SK/VII/1999
Memenuhi persyaratan tentang ketentuan
pencegahan penularan persyaratan kesehatan
penyakit antar penghuni rumah tinggal smengenai
rumah, yaitu dengan vektor penyakit yaitu:
penyediaan air bersih, Tidak ada lalat, nyamuk,
pengelolaan tinja dan air ataupun tikus yang
limbah rumah tangga, bebas bersarang didalam rumah.
vektor penyakit dan tikus,
kepadatan hunian yang
berlebihan.
Pengendalian nyamuk
Pemberantasan sarang nyamuk dilakukan
dengan menguras dan menutup
penampungan air serta memakai kembali
barang yang bisa menampung air. Cara itu Indeks jentik
sangat efektif memutus siklus hidup nyamuk (ABJ)
nyamuk Aedes agypty sebagai vektor di perumahan
nyamuk tidak melebihi
Pengendalian lainnya seperti : 5%
• Menutup segala penampungan air
• Hindari adanya genangan air
• Bersihkan perkarangan
• Untuk rumah sehat hindari
pembangunan dekat rawa-rawa
• Tidak menggantung pakaian
sembarangan
• Menghindari tempat perindukan nyamuk
Pengendalian lalat
Menghilangkan
Mengurangi sumber
yang mengurangi lalat: