Anda di halaman 1dari 4

A.

LATAR BELAKANG
Lalat adalah serangga dari ordo Diphtera yaitu mempunyai sepasang sayap yang berbentuk
membiru, dalam hal ini lalat berperan sebagai vektor yang akan membawa kuman penyebab
penyakit dari orang yang sakit ke orang yang sehat, serta dapat membawa kotoran dari tempat
hinggapnya yang jorong menuju ke rumah bahkan langsung ke bahan makanan jadi.
Kepadatan lalat disuatu tempat perlu diketahui untuk menentukan apakah daerah tersebut
potensial untuk terjadinya fly borne disease atau tidak. Metode pengukuran kepadatan lalat
yang populer dan sederhana adalah dengan menggunakan alat flygrill. Prinsip kerja dari alat
ini didasarkan pada sifat lalat yang menyukai hinggap pada pemukaan benda yang bersudut
tajam vertikal.
Lokasi yang perlu dilakukan pengukuran kepadatan lalat, utamanya adalah perumahan, rumah
makan, dan tempat pembuangan sampah. Keuntungan penggunaan flygrill diantaranya
mudah, cepat dan murah. Dengan demikian dapat dengan cepat menentukan kriteria suatu
daerah potensial atau tidak. Kendati demikian, flygrill mempunyai beberapa kelemahan.
Utamanya adalah bahwa flygrill sangat tiak cocok untuk menghitung kepadatan lalat, dimana
populasina sangat banyak atau sangat sedikit. Dalam kondisi seperti itu, perhitungan
kepadatan lalat dengan flygrill, hasilnya tidak dapat mewakili keadaan yang sesungguhnya.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Flygrill
2. Stopwatch
3. Tally counter
4. Alat tulis

C. CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Tentukan titik sampling, karena lokasi yang di pilih adalah kantin makan titik
smaplingnya adalah sekitar meja penyajian.
3. Jatuhkan flygrill dengan ketinggian kurang lebih 20 cm ke permukaan lantai untk
menarik lalat hinggap.
4. Tunggu setiap 30 detik dan hitung lalat yang hinggap dengan tally counter
5. Catat hasil pengamatan
6. Hitung kepadatan lalat dengan rumus :
5ttik tertinggi
Kepadatan lalat =
5
7. Interprestasikan hasil perhitungan

D. LOKASI
Lokasi pengamatan dilakukan di kantin kampus 7 Poltekkes Kemenkes Semarang

E. WAKTU
Pengukuran kepadatan lalat dikaukan pada hari Selasa, 3 Maret 2020 pukul 11.00 WIB

F. INTERPRETASI HASIL DAN PEMBAHASAN

TABEL FORMULIR PENCATATAN PENGUKURAN KEPDATAN LALAT


TEMPAT : KANTIN KAMPUS 7 POTEKKES KEMENKES SEMARANG

Suhu : 29 oC

Kelembapan : 72 %

Titik : tempat penyajian makanan

Hasil Pengukuran 30 Detik ke- Rata-


No tgl Waktu rata
Pengamata Kepd-
n lalat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Selasa, Pukul
3 11.26- 0
maret 11.32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
2020 WIB =0

Menurut Depkes RI, Ditjen PPM dan PLP (1989,h.7) interprestasi hasil pengukuran pada
setiap lokasi atau blok griil adalah sebagai berikut:
0-2 : Tidak menjadi masalah
3-5 : Perlu dilakukan pengamanan terhadap tempat-tempat berkembagbiaknya
(sedang)
6-20 : Populasinya padat dan perlu pengamanan terhadap tempat-tempat
berkembangbiaknya lalat dan bila mungkin direncanakan upaya pengenaliannya
(tinggi/padat)
21 keatas : populasinya sangat padat dan perlu dilakukan pengendalian pengmanan
terhadap tempat-tempat berkembagbiaknya lalat dan tindakan pengendalian lalat (sangat
tinggi/sangat padat).

 Pembahasan
Lalat banyak meakukan aktivitas di pagi hari saat suhu dan kelembapan sesuai dengan
tubuhnya. Karena suhu dan kelembapan yang tidak optimal atau terlalu tinggi dapat
berdampak bagi metabolisme lalat. Sehingga pengukuran kepadatan lalat di jam tersebut tidak
efektif dilakukan karena suhu dan kelembapan lingkungan sedang terik dan udara kering.

G. KESIMPULAN
Berdasarkan pengukuran kepadatan lalat pada hari Selasa, 3 Maret 2020 di kantin
kampus 7 Poltekkes Kemenkes Semarang pukul 11.00 WIB didpatkan hasil rata-rata
kepadatan lalat yaitu 0. Menurut Depkes RI, Ditjen PPM dan PLP (1989,h.7) interprestasi
hasil pengukuran pada setiap lokasi atau blok griil jika hasil pengukuran 0-2 maka tidak
menjadi masalah.
Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengukuran kepadatan lalat, yaitu
faktor cuaca, suhu, kelembapan, intensitas suara, serta ada atau tidaknya sumber
makanan/ bau yang disukai lalat.

H. SARAN
1. Sebaiknya lakukan pengukuran pada waktu-waktu lalat aktif melakukan aktivitasnya.
2. Sebaiknya pengamat teliti dan cermat melakukan pengamatan terhadap jumlah lalat yang
hinggap di blok grill.
3. Sebaiknya pewaktu cermat memperhatikan jalannya waktu.
4. Lakukan perhitungan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang akurat

I. DAFTAR PUSTAKA

https://febriandly.blogspot.com

J. LAMPIRAN

Pemasangan fly grill


didepan kantin Kampus 7
Poltekkes Kemenkes
Semarang

80 CM

80 CM

Fly Gril

Keterangan : Lebar 2
Panjang Fly Grill : 80 cm CM
Lebar Fly Grill : 80 cm
Lebar Bilah : 2 cm
Tebal Bilah : 1 cm
Banyak bilah : 16-26 bilah (Ditjen PPM&PLP tahun 1991, h.6)

Anda mungkin juga menyukai