Air sangat luas digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti industri, rumah
tangga, pertanian dan sebagainya. Namun selain kepentingan tersebut ternyata air juga
dapat menjadi sarana penyebaran penyakit baik yang menular maupun karena kandungan
bahan kimia dan radioaktif yang mungkin dikandungnya.
WHO-IRC ( Sarwoko,1985) menyebutkan bahwa 80 penyakit di dunia
berkaitan dengan kurang memadainya ketersediaan air bersih. IBRD-ID ( Sarwoko,1985)
memperkirakan sekitar 52 penyakit yang berhubungan dengan air dapat dicegah dengan
memberikan dan atau memperbaiki fasilitas penyediaan air bersih. Penyakit yang
dihubungkan dengan air sering disebut dengan water related disesase. Jika dihubungkan
dengan mekanisme transimisi penularan penyakitnya maka dapat diklasifikasikan dalam
4 kelompok berikut:
TABEL: PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN AIR
DAN TRANSMISINYA KEPADA MANUSIA.
NO PENYAKIT
PENGURANGAN
1 Paratyphoid 40
2 Dysentery 50
baciller
3 Dysentery 50
4 Trachoma 60
5 Typhoid 80
6 Jamur 70
7 Mata 70
8 Gigi 10
9 Gastroenteritis 50
10 Kulit 50
11 Diarhea 50
Selain penyakit yang berbasis biologis maka penting juga di dalam air diperhatikan
pengaruh kandungan bahan kimianya.
Bahan kimia dalam air mempunyai pengaruh terhadap kesehatan karena tidak
adanya kandungan bahan kimia tersebut atau karena berlebihnya bahan kimia yang
berbahaya.
Penyakit akibat bahan kimia tersebut tidak menular dan dapat dicegah dengan
penambahan atau pengurangan kadarnya. Bahkan kekurangan bahan kimia dari air sering
dapat ditanggulangi dari sumber bahan makanan.
Lebih dari 1000 senyawa kimia organik telah diidentifikasi di dalam air dan baru
sebagian saja yang dapat diketahui mempunyai pengaruh spesifik terhadap kesehatan.
Namun demikian terdapat juga yang bersifat toksik, karsinogenik, menghasilkan bau dan
rasa serta bereaksi dengan klorin atau oksidator lainnya dalam proses pengolahan air
bersih.
Beragamnya bahan pengotor dalam air menyebabkan Abel Wolman menuliskan
rumus kimia air di alam adalah H2O + X, dimana X adalah pengotornya. Bahan pengotor
itu dapat berupa substansi bersifat biologis, kimia, fisik dan radioaktif. Sehingga kualitas
airpun umumnya dikelompokkan dalam empat macam kualitas yaitu kualitas fisik, kimia,
mikrobiologis dan kualitas radioaktif.