PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan
manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini
biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri
atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan
tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan
pengangkut minyak, zat kimia atau limbah; air limbah dari tempat
penimbunan sampah, serta limbah industri yang langsung dibuang ke
tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
HASIL
Pengambilan Sampel
3
Kering Lembab Lembab
Basah
7 Hewan/serangga/cacing Lalat Cacing Hewan
Cacing
Serangga
Tanah tercemar
1
×
faktor pengencer
= 120+(72x10) × 1/10-1
= (120+720) x 10
= 8400 koloni/gram
Tanah kontrol
1
×
faktor pengencer
= 45+(14x10) x 1/10-1
= (45 + 140) x 10
= 1850 koloni/gram
4
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi
Lokasi yang terindentifikasi tanah tercemar di lahan TPS Desa
Rempoah, Baturraden, Banyumas. Lahan tersebut telah digunakan sebagai
5
tempat pembuangan sampah sementara oleh masyarakat Desa Rempoah
selama 1 tahun terakhir. Berdasarkna informasi yang kami dapatkan, ada
40 RT yang memanfaatkan lahan tersebut sebagai tempat pembuangan
sampah sementara. TPS ini terletak di Jl. Raya Baturraden Barat, Ds 1
Rempoah, Baturraden, Banyumas.
Lokasi ini terletak bersebrangan dengan Pasar Rempoah 2,
sebagian lahan dimanfaatkan sebagai tempat pembudidayaan Maggot (ulat
pengurai sampah).
B. Penyebab Pencemaran
Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, pencemaran pada
lahan ini digolongkan dalam kategori pencemaran buatan. Karena berasal
dari buangan aktivitas manusia, baik sampah organik maupun sampah
anorganik.
C. Dampak Pencemaran
Berdasarkan beberapa pertanyaan yang kami tanyakan pada
masyarakat sekitar, informasi yang kami dapatkan bahwa tidak ada
keluhan penyakit yang berdampak dari TPS tersebut, hanya saja banyak
masyarakat yang mengeluhkan bau tidak sedap serta asap polusi yang
dihasilkan dari pembakaran sampah oleh pihak pengelola. Karena sampah
sampah yang dibuang ke TPS ini tidak dipisahkan dan di olah secara baik
dan benar, melainkan di bakar dan menimbulkan pollutan
D. Tindakan Masyarakat
Berdasarkan keluhan-keluhan masyarakat sekitar mengenai bau
tidak sedap dan pencemaran udara dari asap pembakaran sampah. Ada
beberapa masyarakat yang memberanikan diri untuk melaporkan hal
tersebut pada pihak DLH Banyumas. Selang beberapa hari laporan
tersebut diproses dan ditindak lanjuti oleh pihak DLH. Pihak DLH
mendatangi lokasi dan menegur kader- kader Desa untuk memindahkan
dan mengolah sampah dengan benar. Bahkan berdasarkan pernyataan
salah seorang pengelola, mereka pernah mendapat penyuluhan dan
pembelajaran mengenai bagaimana mengolah dan memilah sampah
dengan benar.
Upaya masyarakat dalam menjaga dan mengembalikan kesuburan
tanah yaitu dengan pembudidayaan maggot (ulat pemakan sampah),
pemindahan sampah serta perataan tanah menggunakan dozzer.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
6
Lokasi yang terindentifikasi tanah tercemar di lahan TPS Desa
Rempoah, Baturraden, Banyumas. Lahan tersebut telah digunakan sebagai
tempat pembuangan sampah sementara oleh masyarakat Desa Rempoah
selama 1 tahun terakhir. Berdasarkan informasi yang kami dapatkan
bahwa tidak ada keluhan penyakit yang berdampak dari TPS tersebut,
hanya saja banyak masyarakat yang mengeluhkan bau tidak sedap serta
asap polusi yang dihasilkan dari pembakaran sampah oleh pihak
pengelola. Upaya masyarakat dalam menjaga dan mengembalikan
kesuburan tanah yaitu dengan pembudidayaan maggot (ulat pemakan
sampah), pemindahan sampah serta perataan tanah menggunakan dozzer.
B. Saran
Sebaiknya ada pemilahan sampah serta pengolahan yang terpisah.
Sebaiknya tidak melalukan open damping sehingga menghasilkan
polusi udara.
Pemerintah memberikan penyuluhan mengenai pengolahan sampah
secara mandiri.
7
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan
tanah untuk produksi bimassa
https://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah
8
LAMPIRAN
9
Kondisi Tanah tidak Tercemar (1km dari tanah tercemar)
10
Alat dan bahan proses penimbangan proes pelarutan sampel
11
Hasil Tanah tercemar Hasil tanah kontrol
12