Sebelum melakukan pengambilan contoh tanah, sebaiknya memperhatikan keseragaman areal atau
hamparan. Pada areal yang akan diambil contoh tanahnya, diamati dahulu keadaan topografi,
tekstur, warna tanah, pertumbuhan tanaman, penggunaan tanah, input (pupuk organik dan
anorganik, kapur, dan sebagainya), dan rencana pertanaman yang akan datang.
Keterangan tentang kondisi areal atau hamparan tempat pengambilan contoh tanah sebaiknya
dicatat. Informasi tersebut ditambah dengan keterangan tentang tujuan pengambilan contoh tanah,
sistem irigasi yang ada di lokasi, dan penggunaan serta pola tanam sangat bermanfaat sebagai
bahan pertimbangan dalam penyusunan rekomendasi pemupukan.
Untuk keperluan evaluasi kesuburan lahan, maka contoh tanah yang diperlukan adalah
contoh tanah komposit:
1. Contoh tanah komposit adalah contoh tanah campuran dari 10—15 contoh tanah
individu. Satu contoh tanah komposit mewakili hamparan yang homogen sekitar 10—
15 ha. Pada lahan miring dan bergelombang, satu contoh tanah komposit mewakili
areal sekitar 5 ha tergantung kemiringan lereng.
2. Pada lahan datar, tentukan tempat/titik pengambilan contoh tanah individu, dengan
cara sistematik, seperti sistem diagonal atau zig-zag atau acak.
3. Pada lahan berlereng, pengambilan contoh tanah seperti pada gambar dibawah ini
4. Bersihkan permukaan tanah dari rumput, batu atau kerikil, dan sisa tanaman atau bahan
organik segar/serasah.
5. Cangkul tanah sedalam lapisan olah (20 cm). Pada sisi bekas cangkulan tersebut diambil
contoh tanah setebal 1,5 cm dengan menggunakan skop. Apabila menggunakan bor tanah,
maka di setiap titik pengambilan dibor sedalam 20 cm.
6. Campur dan aduk contoh tanah individu (10—15 contoh) dalam satu tempat (ember, baskom
atau plastik), kemudian dibersihkan dari sisa akar tanaman. Selanjutnya ambil kira-kira 1 kg.
Masukkan ke dalam kantong plastik dan beri label atau keterangan. Campuran ini merupakan
contoh tanah komposit.
7. Contoh tanah tidak boleh diambil dari pematang, selokan, bibir teras, tanah tererosi, sekitar
rumah dan jalan, bekas pembakaran sampah atau sisa tanaman atau jerami, bekas
penimbunan pupuk, kapur atau bahan organik.
Melakukan Sampling dan Analisis
Tanah
2. Kedalaman Pengambilan Contoh Tanah
1. Untuk evaluasi keharaan, contoh tanah umumnya diambil pada daerah perakaran, sekitar
20 cm untuk analisis P, N-NO3, N-NH4, S, dan unsur mikro yang berkorelasi dengan hasil
tanaman dan serapan hara.
2. Pada lahan irigasi, selain di daerah perakaran, contoh tanah sebaiknya juga diambil pada
kedalaman antara 60-100 cm, terutama untuk memonitor pencucian N-NO3 dan salinitas.
Melakukan Sampling dan Analisis
Tanah
3. Alat-alat yang diperlukan
1. Peralatan yang digunakan untuk mengambil contoh tanah harus bersih, bebas dari
karat.
2. Untuk analisis unsur mikro sebaiknya menggunakan peralatan dari stainless steel.
3. Peralatan tidak terkontaminasi bahan-bahan yang dapat mempengaruhi hasil uji
misalnya pupuk anorganik dan pupuk organik atau bahan lainnya.
4. Peralatan yang umum digunakan setidaknya adalah cangkul, skop, pisau, bor tanah,
ember/baskom, kantong plastik, dan kotak contoh.
1. Contoh tanah harus dikering-anginkan dalam waktu 12 jam setelah diambil untuk
mencegah terjadinya mineralisasi bahan organik oleh mikroba.
2. Pengeringan dapat juga dilakukan dengan oven pada suhu 30 oC.
Melakukan Sampling dan Analisis
Tanah
4. Penetapan pH Tanah
Salah satu sifat fisiologik dari larutan tanah adalah reaksinya. Jasad mikro dan tanaman
memberikan respon nyata terhadap lingkungan kimia tanah, reaksi tanah, dan faktor-faktor
yang berkaitan dengan reaksi tersebut. Keadaan masam umumnya dijumpai pada daerah-
daerah dengan curah hujan tinggi. Sedangkan tanah bereaksi basa merupakan tanah khas
daerah kering dan agak kering.
Cara pengukuran pH yang akurat adalah Penetapan pH tanah metode warna sangat
dengan pH-meter di lapangan. Melalui metode sederhana dan mudah, tetapi kurang akurat
elektrometrik, yaitu kadar ion hidrogen dalam dibandingkan dengan cara elektrometrik. Cara
larutan tanah dibandingkan terhadap suatu ini menggunakan berbagai indikator sebagai
baku elektrode hidrogen. petunjuk pH. Berbagai indikator pH akan
berubah warna jika pH tanah berubah. Titik
perubahan warna digunakan untuk
memperkirakan pH tanah.
Any questions??