Anda di halaman 1dari 16

Teknik Sampling dan

Analisis Tanah Kelompok 9

Herdiana Dwi Ardiyanti –


170210103080

Ageng Rahma Riski –


170210103090
Pengertian Sampel

Sampel merupakan sebagian individu yang


diselidiki dari keseluruhan individu penelitian.
Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari
populasi, maka penelitian tersebut disebut
penelitian sampel.
a. Penetapan di laboratorium
dibandingkan metode lapangan
b. Kesalahan, keragaman, dan
Prinsip
ketepatan Pengambilan
c. Keragaman tanah di lapangan Sampling
Kualitas Tanah
Tanah merupakan suatu zat alami yang tersusun dari
bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa
tumbuhan dan hewan. Tanah berfungsi sebagai medium
pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu (Sukardi,
2009).

Kualitas tanah adalah kapasitas tanah dalam suatu lahan


menyediakan fungsi-fungsi yang dibutuhkan manusia atau
ekosistem alami dalam waktu yang lama. Hal tersebut
berkaitan dengan kemampuannya untuk mempertahankan
pertumbuhan dan produktivitas tumbuhan serta hewan atau 
produktivitas biologis, mempertahankan kualitas udara dan
air atau mempertahankan kualitas lingkungan, serta
mendukung kesehatan tanaman, hewan dan manusia
Kualitas Tanah
Kualitas tanah dapat diketahui dengan memadukan unsur fisik,
kimia dan biologi tanah beserta interaksinya.

Sifat fisik tanah yang terpenting adalah: solum, tekstur,


struktur, kadar air tanah, drainase dan porisitas tanah, dan
lain-lain.

Sifat kimia tanah meliputi: kadar unsur hara tanah, reaksi


tanah (pH), kapasitas tukar kation tanah (KTK), kejenuhan
basa (KB), kemasaman dapat dipertukarkan (Al dan H), dan
lain-lain.

Sedangkan sifat biologi tanah meliputi: bahan organik tanah,


flora dan fauna tanah (khususnya mikroorganisme penting:
bakteri, fungi dan algae), interaksi mikroorganisme tanah
dengan tanaman (simbiosa) dan polusi tanah.
Kualitas Tanah
Dalam tatanan konsepnya, kualitas tanah erat kaitannya dengan kesehatan
tanah. Kesehatan tanah memberikan air dan udara yang bersih, kelestarian
tanaman dan hutan, produktifitas lahan, keanekaragaman hayati, dan
keindahan alam lingkungan.

Tanah melakukan kegiatan tersebut melalui 5 fungsi essensial yaitu:


1. Mengatur perputaran air
2. Menyangga keberhasilan tanaman dan hewan, diversitas dan produktivitas
hayati
3. Menyaring bahan-bahan polutan atau racun yang potensial
4. Daur nutrisi; karbon, nitrogen, fosfor dan berbagai unsur hara disediakan,
ditransformasi, dan didaur ulang oleh tanah.
5. Meningkatkan struktur; Kestabilan tanah berperan untuk menopang
bangunan di atasnya dan fosil arkeologi yang tersimpan dalam tanah yang
berhubungan dengan perilaku manusia purba (culture aspect).
Bahan Organik pada
Kualitas Tanah
Bahan organik tanah merupakan indikator dari kualitas tanah, karena
merupakan sumber dari unsur hara esensial dan memegang peranan penting
untuk kestabilan agregat, kapasitas memegang air dan strutur tanah. Bahan
organik selain dapat meningkatkan kesuburan tanah juga mempunyai peran
penting dalam memperbaiki sifat fisik tanah. Bahan organik dapat meningkatkan
agregasi tanah, memperbaiki aerasi dan perkolasi, serta membuat struktur
tanah menjadi lebih remah dan mudah diolah (Sipayung et al., 2014).

Bahan organik tanah dapat berasal dari:


(1) sumber primer, yaitu: jaringan organik tanaman (flora) yang dapat berupa:
(a) daun, (b) ranting dan cabang, (c) batang, (d) buah, dan (e) akar.
(2) sumber sekunder, yaitu: jaringan organik fauna, yang dapat berupa:
kotorannya dan mikrofauna.
(3) sumber lain dari luar, yaitu: pemberian pupuk organik berupa: (a) pupuk
kandang, (b) pupuk hijau, (c) pupuk bokasi (kompos), dan (d) pupuk hayati.
Melakukan Sampling dan Analisis
Tanah
1. Pengambilan contoh tanah

Sebelum melakukan pengambilan contoh tanah, sebaiknya memperhatikan keseragaman areal atau
hamparan. Pada areal yang akan diambil contoh tanahnya, diamati dahulu keadaan topografi,
tekstur, warna tanah, pertumbuhan tanaman, penggunaan tanah, input (pupuk organik dan
anorganik, kapur, dan sebagainya), dan rencana pertanaman yang akan datang.

Keterangan tentang kondisi areal atau hamparan tempat pengambilan contoh tanah sebaiknya
dicatat. Informasi tersebut ditambah dengan keterangan tentang tujuan pengambilan contoh tanah,
sistem irigasi yang ada di lokasi, dan penggunaan serta pola tanam sangat bermanfaat sebagai
bahan pertimbangan dalam penyusunan rekomendasi pemupukan.
Untuk keperluan evaluasi kesuburan lahan, maka contoh tanah yang diperlukan adalah
contoh tanah komposit:

1. Contoh tanah komposit adalah contoh tanah campuran dari 10—15 contoh tanah
individu. Satu contoh tanah komposit mewakili hamparan yang homogen sekitar 10—
15 ha. Pada lahan miring dan bergelombang, satu contoh tanah komposit mewakili
areal sekitar 5 ha tergantung kemiringan lereng.

2. Pada lahan datar, tentukan tempat/titik pengambilan contoh tanah individu, dengan
cara sistematik, seperti sistem diagonal atau zig-zag atau acak.
3. Pada lahan berlereng, pengambilan contoh tanah seperti pada gambar dibawah ini
4.   Bersihkan permukaan tanah dari rumput, batu atau kerikil, dan sisa tanaman atau bahan
organik segar/serasah.

5.   Cangkul tanah sedalam lapisan olah (20 cm). Pada sisi bekas cangkulan tersebut diambil
contoh tanah setebal 1,5 cm dengan menggunakan skop. Apabila menggunakan bor tanah,
maka di setiap titik pengambilan dibor sedalam 20 cm.

6. Campur dan aduk contoh tanah individu (10—15 contoh) dalam satu tempat (ember, baskom
atau plastik), kemudian dibersihkan dari sisa akar tanaman. Selanjutnya ambil kira-kira 1 kg.
Masukkan ke dalam kantong plastik dan beri label atau keterangan. Campuran ini merupakan
contoh tanah komposit.

7.    Contoh tanah tidak boleh diambil dari pematang, selokan, bibir teras, tanah tererosi, sekitar
rumah dan jalan, bekas pembakaran sampah atau sisa tanaman atau jerami, bekas
penimbunan pupuk, kapur atau bahan organik.
Melakukan Sampling dan Analisis
Tanah
2. Kedalaman Pengambilan Contoh Tanah 

Kedalaman pengambilan contoh tanah tergantung tujuan pengambilan

1.   Untuk evaluasi keharaan, contoh tanah umumnya diambil pada daerah perakaran, sekitar
20 cm untuk analisis P, N-NO3, N-NH4, S, dan unsur mikro yang berkorelasi dengan hasil
tanaman dan serapan hara.

2.   Pada lahan irigasi, selain di daerah perakaran, contoh tanah sebaiknya juga diambil pada
kedalaman antara 60-100 cm, terutama untuk memonitor pencucian N-NO3 dan salinitas.
Melakukan Sampling dan Analisis
Tanah
3. Alat-alat yang diperlukan

1.  Peralatan yang digunakan untuk mengambil contoh tanah harus bersih, bebas dari
karat.

2.  Untuk analisis unsur mikro sebaiknya menggunakan peralatan dari stainless steel.

3.  Peralatan tidak terkontaminasi bahan-bahan yang dapat mempengaruhi hasil uji
misalnya pupuk anorganik dan pupuk organik atau bahan lainnya.

4.  Peralatan yang umum digunakan setidaknya adalah cangkul, skop, pisau, bor tanah,
ember/baskom, kantong plastik, dan kotak contoh.

5.  Kantong plastik yang digunakan harus baru.


Melakukan Sampling dan Analisis
Tanah
4. Penanganan contoh tanah

1.    Contoh tanah harus dikering-anginkan dalam waktu 12 jam setelah diambil untuk
mencegah terjadinya mineralisasi bahan organik oleh mikroba.

2.    Pengeringan dapat juga dilakukan dengan oven pada suhu 30 oC.
Melakukan Sampling dan Analisis
Tanah
4. Penetapan pH Tanah

Salah satu sifat fisiologik dari larutan tanah adalah reaksinya. Jasad mikro dan tanaman
memberikan respon nyata terhadap lingkungan kimia tanah, reaksi tanah, dan faktor-faktor
yang berkaitan dengan reaksi tersebut. Keadaan masam umumnya dijumpai pada daerah-
daerah dengan curah hujan tinggi. Sedangkan tanah bereaksi basa merupakan tanah khas
daerah kering dan agak kering.

Penetapan pH tanah cara elektrometrik Penetapan pH tanah metode warna

Cara pengukuran pH yang akurat adalah Penetapan pH tanah metode warna sangat
dengan pH-meter di lapangan. Melalui metode sederhana dan mudah, tetapi kurang akurat
elektrometrik, yaitu kadar ion hidrogen dalam dibandingkan dengan cara elektrometrik. Cara
larutan tanah dibandingkan terhadap suatu ini menggunakan berbagai indikator sebagai
baku elektrode hidrogen. petunjuk pH. Berbagai indikator pH akan
berubah warna jika pH tanah berubah. Titik
perubahan warna digunakan untuk
memperkirakan pH tanah.
Any questions??

Anda mungkin juga menyukai