Disusun Oleh :
I. KAJIAN PUSTAKA
II. TUJUAN
1. Memperoleh data karakteristik tanah yang tidak dapat diperoleh langsung dari
pengamatan lapangan.
2. Sebagai bahan penelitian untuk mengetahui karakteristik tanah.
3. Mengetahui isi kandungan tanah setelah uji lab
III. ALAT DAN BAHAN
a. Alat :
Sekop/Cangkul
Tabung kuningan/besi dengan nisbah<0,1%
Parang/Pisau
Meteran
Tali rapia
Timbangan
Wadah plastik
Alat tulis
Ajir
b. Bahan
Lahan/bidang tanah
Label
Air
V. HASIL
1. Ada dua lokasi pengambilan tanah yaitu di HSI (Hasil Sayur Indonesia) dan
di daerah Cikembang.
2. Teknik pengambilan sampel tanah menggunakan metode acak di HIS dan zig-
zag di Cikembang.
3. Pada pengambilan tanah dilakukan 5 titik pengambilan dengan kedalaman 20-
30 cm, kira-kira 2 kepal dalam satu titik. Diberi label, dicampur dan
dikeringkan.
4. Dalam pengambilan tanah dilakukan dalam kedalaman 30cm karena lapisan
atas merupakan lapisan yang terletak hingga kedalaman 30 cm yang disebut
dengan istilah Top Soil. Lapisan ini merupakan lapisan yang paling subur,
karena banyak mengandung bahan organik. Oleh karena itu lapisan ini
merupakan bagian yang optimum untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan.
5. Tanah hasil pengambilan ini sebagai sampel penelitian untuk mengetahui
perbedaan karakteristik tanah dan kandungan tanah tersebut.
VI. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah pengambilan sampel tanah ini
sebagai bahan penelitian untuk mengetahui karakteristik tanah dan kandungan tanah
tersebut, supaya dapat menyimpulkan manakah kandungan tanah yang lebih subur,
tanaman yang cocok untuk ditanam ditanah tersebut, perlakuan apa saja yang harus
dilakukan untuk memperoleh tanah yang baik.
VII. LAMPIRAN
VIII. DAFTAR PUSTAKA
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Tanah%20dan%20Kehidup
an_IK/Lapisan-
Tanah.html#:~:text=Lapisan%20atas%20merupakan%20lapisan%20yang,optimum%
20untuk%20kehidupan%20tumbuh%2Dtumbuhan
BAB II
ANALISIS FISIK TANAH, WARNA, STRUKTUR DAN TEKSTUR
TANAH
I. TINJAUAN PUSTAKA
Warna adalah salah satu sifat fisik tanah yang lebih banyak digunakan untuk
pendeskripsian karakter tanah, karena tidak memiliki efek langsung terhadap
tanaman, tetapi secara tidak langsung berpengaruh terhadap temperatur dan
kelembaban tanah. Warna tanah dapat meliputi putih, merah, coklat, kelabu, kuning,
dan hitam, kadang juga kebiruan dan kehijauan.
Intensitas warna tanah dipengaruhi tiga faktor berikut; (1) jenis mineral dan
jumlahnya, (2) kandungan bahan organik tanah, dan (3) kadar air tanah dan tingkat
hidratasi. Tekstur tanah dilapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu
dengan cara memijit tanah basah diantara jari jempol dan jari telunjuk, sambil
dirasakan halus kasarnya, meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat.
II. TUJUAN
1. Untuk memberikan pemahan dasar tentang mekanisme perilaku tanah secara
fisika
2. Untuk mengetahui jenis-jenis tanah
3. Mampu membandingkan warna tanah
a. Alat :
Buku munsell soil color chart
Koran
Wadah plastik
Ember
Penggaris
Alat tulis
Kantong plastik
b. Bahan :
Tanah
Air
A. Warna tanah
1. Mengambil sedikit tanah gumpal, lalu dilembabkan dengan air
secukupnya ( permukaannya tidak mengkilap).
2. Meletakkan dibawah lubang kecil pada buku munsell soil color chart .
3. Mencatat notasi warna (hue, value, chroma) dan nama warna. Pengamatan
warna tanah tidak boleh terkena cahaya matahari langsung.
B. Tekstur tanah
1. Menimbang sampel tanah 500 gram.
2. Menambahkan 1 liter air kemudian aduk sampai hancur merata .
3. Memasukkan ke dalam kantong plastik panjang, kemudian ikat ujungnya,
dan kocok sampai merata.
4. Menggantungkan ditempat aman kemudian dibiarkan selama 24 jam atau
sampai terpisah antara pasir, liat dan debunya.
5. Mengukur ketingggian masing-masing partikel penyusun tanah tersebut.
Sifat fisik tanah adalah sifat-sifat tanah yang ditentukan oleh bahan
penyusunnya. Sifat fisika tanah mencakup tekstur, struktur, porositas dan warna
tanah. Tekstur tanah merupakan besar kecilnya ukuran partikel yang menyusun
tanah.
Pada analisis fisik tanah yang dilakukan dengan menganalisis warna, tekstur,
dan struktur tanah. Hasil dari analisis fisik tanah tersebut kita menganalisis 2 jenis
tanah, tanah di HSI dan tanah di Cikembang. Hasil warna tanah di HSI ketika di
lihat dan dibandingkan dengan yang ada di buku munsell soil color chart tanah dari
HSI warnanya berjenis value 3,4, sedangkan tanah dari cikembang berwarna value
4,4. faktor yang mempengaruhi perubahan warna tanah yaitu dari jenis mineral dan
jumlahnya, kandungan bahan organik pada tanah, dan kadar air tanah dan tingkat
hidratasi.
Hasil analisis tekstur tanah dari HSI termasuk dalam tanah lempung, sedangkan
tanah dari cikembang termasuk tanah liat berpasir. Ketika dianalisis struktur
tanahnya, dapat memperoleh partikel penyusun tanah yang berbeda dari kedua
tanah. Hasil dari tanah HSI terdapat 10 cm pasir, 2 cm lempung, dan 2 cm tanah liat,
sedangkan hasil tanah dari Cikembang terdapat 4 cm pasir, 9 cm lempung, dan 6,5
cm tanah liat. Jika di presentase kan hasil tanah HSI pasir 33,3%, lempung 6,6%,
dan tanah liat 6,6% , sedangkan presentase hasil dari tanah Cikembang terdapat
pasir 13,3%, lempung 30%, dan liat 21,6%.
VI. KESIMPULAN
1. Sifat fisik tanah merupakan sifat tanah yang ditentukan oleh bahan penyusun
nya
2. Sifat fisik tanah mencakup warna, tekstur, dan struktur tanah
3. Pengamatan warna tanah dengan indera menunjukkan warna tanah yang
bervariasi sehingga ada berbagai macam warna tanah diantaranya, putih,
merah, coklat, kelabu, kuning, dan hitam, kadang juga kebiruan dan kehijauan.
4. Pengamatan tekstur tanah dilakukan upaya mengetahui jenis tanah dengan
cara dirasakan keberadaan debu, pasir, dan liatnya
5. Jenis tanah meliputi tanah pasir, pasir berlempung, lempung berpasir,
lempung, lempung berdebu, debu, lempung berliat, lempung liat berpasir,
lempung debu berpasir, liat berpasir, liat berdebu, dan liat.
6. Pada pengamatan struktur tanah dapat mengetahui partikel-partikel penyusun
pada tanah.
VIII. LAMPIRAN
BAB III
UJI AERASI, UJI KEMAMPUAN MENGIKAT AIR DAN UJI DAYA
KAPILER
I. TINJAUAN PUSTAKA
Agar media tumbuh tanaman tidak memadat dan memiliki kondisi iklim
mikro yang kondusif di dalam tanah yang memungkinkan berlangsungnya proses
metabolisme, baik untuk organisme tanah maupun pertumbuhan tanaman, maka
diperlukan pengaturan tata air dan tata udara yang memungkinkan tersedianya
ruangan yang cukup bagi bahan atau mineral dan air serta gas-gas untuk keluar
masuk, di samping pengaturan struktur atau campuran dari media tanam itu sendiri.
(Dhalimi, 2005).
II. TUJUAN
1. Menambah ilmu dan wawasan tentang sifat sifat dari beberapa jenis tanah
2. Mengetahui perbedaan aerasi, kemampuan mengikat air dan daya kapiler tanah
antara tanah di kampung melon dan tanah di kampung cikembang
Dhalimi, A. 2005. Pengaruh Iklim Mikro Media Tanam dan Aerasi terhadap
Pertumbuhan Setek Cabang Buah Lada. Balai Besar Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian.
.
BAB IV
MENGUKUR UNSUR KIMIA TANAH
I. TINJAUAN PUSTAKA
Tanah merupakan tubuh alam yang bebas yang tersusun oleh komponen
organik maupun anorganik. Keanekaragaman tanah memiliki sifat dan kandungan
yang berbeda dalam komponennya. Antara lain sifat kimia yang merupakan
komponen inti dalam tanah.
Tanah sendiri memiliki jenis dan sifat yang berbeda, adapun jenis tanah itu
antara lain : Regosol, Andesol, Vertisol, Latosol dan masih banyak lagi. Disetiap
tanah itu terkandung unsur kimia tertentu dan fase-fase reaksi kimia tertentu. Hal
ini berpengaruh untuk kesuburan tanah.
II. TUJUAN
Mrngukur Unsur kimia tanah diperlukan untuk klasifikasi tanah dan evaluasi
lahan. Mengukur unsur kimia tanah juga digunakan dalam penelitian kesuburan
agar dapat memeberikan rekomendasi pemupukan untuk perbaikan kesuburan
tanah dan peningkatan hasil pertanian.
b. Bahan
Tanah
Air
Preaksi N-1
Preaksi N-2
Preaksi N-3
Preaksi N-4
Preaksi P-1
Preaksi P-2
Preaksi K-1
Preaksi K-2
Preaksi K-3
Preaksi pH-1
Preaksi pH-2
D. Analisis pH Tanah
1. Memasukan sedikit tanah pada tabung reaksi sekitar ½ sendok spatulla dan
tambahkan sedikit air.
2. Menambahkan Preaksi pH-1 sebanyak 4 ml, kemudian diaduk sampai rata.
3. Menambahkan Preaksi pH-2 sebanyak 1-4 tetes, lalu diamkan selama 10
menit, hingga suspensi mengendap dan terbentuk warna pada cairan jernih
pada bagian atas.
4. Kemudian membandingkan warna yang muncul pada larutan jernih pada
tanah dengan bagan warna pH tanah.
Unsur P merupakan salah satu unsur hara makro primer sehingga diperlukan
tanaman dalam jumlah banyak untuk tumbuh dan berproduksi.
Unsur P berfungsi sebagai penyimpan dan transfer energi untuk seluruh aktivitas
metabolisme tanaman.
Dari hasil penelitian bahwa status hara P tanah yang telah diteliti sangat
rendah karena tak sesuai dengan bagan warna di atas, maka kebutuhan pupuk atau
rekomendasi pupuk SP-36 lebih banyak sekitar 100-125 kg SP-36/ha.
Dari hasil penelitian bahwa status hara K tanah yang telah diteliti yaitu tinggi,
maka kebutuhan pupuk atau rekomendai pupuk KCL sebanyak 50 kg/ha dan KCL
+ jerami yaitu 5 t jerami/ha.
D. Analisis pH Tanah
Dari hasil penelitian bahwa unsur pH tanah yang telah diteliti yaitu netral (pH
6-7), dapat disimpulkan bahwa tanah tersebut ideal. Maka kebutuhan pupuk atau
rekomendasi pupuknya adalah Pupuk N dalam bentuk urea dan dengan
menggunakan sistem drainase konvensial.
VI. KESIMPULAN
Untuk menciptakan lahan yang baik bagi pertumbuhan tanaman adalah dengan
menjaga nutrisi tanaman yang seimbang. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
pemberian pupuk anorganik. Unsur hara yang palling dibutuhkan tanaman dalam
jumlah yang banyak adalah unsur Nitrogen (N), Fospor (P) dan Kalium (K)
(Sarief,1989:3).
VII. DAFTAR PUSTAKA
Patti, P.S., Kaya, E. and Silahooy, C., 2018.” Analisis status nitrogen tanah
dalam kaitannya dengan serapan N oleh tanaman padi sawah di Desa
Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian
Barat.” Agrologia, 2(1).
http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/
http://dewicandayana.blogspot.com/
https://belajartani.com/
https://balittanah.litbang.pertanian.go.id/
VIII. LAMPIRAN
BAB V
UJI SEDERHANA KESUBUURAN TANAH
I. TINJAUAN PUSTAKA
II. TUJUAN
1. Untuk mengetahui rekomendasi pemupukan guna keesuburan tanah.
2. Untuk mengetahui sifat kimia tanah
b. Bahan :
Tanah
Pupuk Oisca
Air
Sekam Bakar
Alat uji sederhana ini dapat membantu petani memahami kondisi tanah
diladang mereka, dengan alat ini petani dapat mengerti tentang kesuburan tanah,
sehingga dapat menigkatkan tarap pengetahuan mereka terhadap kebutuhan tanaman
yang mereka kembangkan.
Dari hasil penelitian tersebut tanah yang miskin unsur hara ditandai dengan
lampu menyala redup. Laruan tanah yang dicampuran dengan pupuk oisca hasilnya
lebih terang, sedangkan larutan tanah yang dicampurka dengan sekam bakar
menghasilkan sedikit cahaya atau redup. Hal ini diakibatkan kandungan organic
dalam pupuk oisca lebih tinggi daripada kandungan organic pada sekam bakar.
Seperti yang kita ketahui, tanaman membutuhkan unsur hara esensial untuk
menopang tanaman. Unsur-unsur itu diantaranya ; Nitrogen (N), Phospor (P),
Kalium (K), Karbon (C), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan unsur-unsur lainnya.
Ternyata zat zat yang diperlukan oleh tanaman tersebut sebagian besar merupakan
larutan Elektrolit (larutan penghantar listrik).
VI. KESIMPULAN
Kesuburan tanah dalam arti sempit adalah ketersediaan hara tanaman pada
waktu tersebut. Makin tinggi ketersediaan hara, maka tanah tersebut makin subur
dan sebaliknya. Status hara dalam tanah selalu berubah - rubah tergantung pada
musim,pengelolaan tanah, dan jenis tanaman.
VIII. LAMPIRAN
BAB VI
BIOLOGI TANAH
I. TINJAUAN PUSTAKA
II. TUJUAN
1. Mengetahui biota tanah yang hidup
2. .membasmi serangga pada lahan pertanian
Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan semua makhluk
hidup baik hewan (fauna) maupun tumbuhan (flora) yang seluruh atau sebagian dari
fase hidupnya berada dalam sistem tanah. Pada umumnya, organisme tanah berada
pada lapisan tanah bagian atas, kurang lebih 10 cm di bawah permukaan tanah.
Aktivitas biologis yang ada di tanah 80-100% dilakukan oleh jamur dan bakteri.
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan terdapat begitu banyak serangga
pada cairan deterjen sehingga cairan tersebut menguning dan salah satu sebab nya
itu karena dari serangga yang memiliki cairan dari tubuhnya tersebut. Serangga yang
terdapat atau terjebak pada cairan deterjen yaitu jangkrik dan serangga yang
lainnya.
VI. KESIMPULAN
https://dpkp.jogjaprov.go.id/baca/Insektisida+Ramah+Lingkungan+den
gan+Menggunakan+Sabun/161020/f55a0397dbfda395f441ddaaa18d42fa
bd9a430b3f646ca7a4564c9c6227bf25198
https://adoc.pub/download/laporan-praktikum-biologi-dan-kesehatan-
tanah.html
VIII. LAMPIRAN