Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ANALISIS PROYEK PERTANIAN

“Pengolahan Limbah Dapur Menjadi Pupuk Organis Cair (POC)”


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Analisis Proyek Pertanian
Dosen Pengampu :
Dr.rer.agr. Djeimy Kusnaman

Oleh :
Annisa Ariestia Z1B022302

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
2023

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilálamiin, puji syukur kami panjatkan kepada Allah


Subhanahu wataála Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti dan sesuai dengan harapan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dr.rer.agr. Djeimy Kusnaman


sebagai dosen pengampu mata kuliah Analisis Proyek Pertanian yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Sukabumi, 22 Februari 2023


Penyusun

Annisa Ariestia

2
DAFTAR ISI

COVER.............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 6
BAB III PENUTUP......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 9

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan perkembangan zaman, setiap individu dengan mudah
mendapatkan produk karena keterjangkauan dan ketersediaannya cukup tinggi.
Oleh karena itu, tidak sedikit petani Indonesia yang beralih menggunakan pupuk
sintetis untuk membasmi hama, dengan alasan pupuk sintesis akan membasmi
hama lebih cepat, namun penggunaan pupuk sintetis yang berlebihan dapat
merugikan ekosistem dan kesuburan tanah menurun.
Sedangkan pupuk organik yang diperoleh dari bahan alami seperti sisa
tanaman atau sebagai kompos dan sisa kotoran hewan lebih ramah lingkungan,
namun respon tanaman terhadap pupuk organik cukup lambat. Menggunakan
pupuk organik adalah sebuah proses, tetapi banyak petani yang tidak
memahaminya, padahal seharusnya petani berperan sebagai pemimpin dalam
pertanian berkelanjutan.
Akan lebih baik jika petani dapat membuat pupuk organik sendiri daripada
membeli pupuk organik buatan pabrik. Karena bahan-bahan yang dibutuhkan
untuk membuat pupuk organik mudah ditemukan di sekitar rumah. Limbah dapur
tangga seperti sisa sayuran, limbah olahan ikan atau ayam, hingga limbah
pertanian dapat diolah menjadi pupuk organik.
Walaupun petani dapat memproduksi sendiri pupuk organik dari berbagai
limbah rumah tangga hingga limbah pertanian, namun pendampingan oleh
seorang ahli sangat diperlukan agar petani dapat menghasilkan pupuk organik
yang lebih berkualitas serta mengetahui pentingnya unsur hara yang diperlukan
oleh tanaman.
Tim pengabdian masyarakat Agribisnis Universitas Kadiri memprakarsai
pelaksanaan proyek pengabdian masyarakat terkait pengenalan pupuk organik,
meliputi fungsi, manfaat penggunaan, cara produksi dan penerapannya di
lapangan atau di lahan tanam bagi masyarakat mitra dan petani di Kabupaten
Nganjuk.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana rangkaian proyek pengabdian masyarakat tersebut dijalankan ?

1.3 Tujuan Penulisan


Untuk mengetahui dan memahami seperti apa proyek yang non komersial
seperti proyek pengabdian masyrakat yang berdampak positif bagi masyarakat
maupun kehidpuan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

Sebanyak 58 peserta dari keluarga petani di Kabupaten Nganjuk mengikuti


proyek pengabdian masyarakat Tim Agribisnis Universitas Kadiri. Proyek
pengabdian masyarakat tersebut berkontribusi terhadap 8 Sustainable
Development Goals (SDG), yaitu : 1) Zero Hunger, yaitu penggunaan pupuk
organik untuk meningkatkan hasil panen; 2) Good Health and Well Being,
pengurangan limbah dan proses pengolahan sampah untuk mengurangi
pencemaran; 3) Gender Equality, membantu ibu rumah tangga mengubah sisa
dapur menjadi sesuatu yang bermanfaat; 4) Decent Work and Economic Growth,
kegiatan yang dirancang untuk menggugah masyarakat untuk mengolah sisa-sisa
dapur menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomi atau dapat ditukar untuk
meningkatkan ekonomi keluarga; 5) Sustainable Cities and Community, yaitu
kegiatan mengumpulkan dan mengolah sampah dalam jumlah besar di lingkungan
keluarga; 6) Responsible Consumption and Production, yaitu mengurangi,
menggunakan kembali dan mendaur ulang (3R); 7) Climate Action, merupakan
sebuah langkah yang dapat mengurangi karbondioksida di udara; 8) Partnerships
For The Goals, membangun kemitraan yang kuat dengan masyarakat demi
pembangunan berkelanjutan.
Berikut rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat di Kabupaten Nganjuk
yang dilakukan oleh tim Agribisnis Universitas Kadiri :
1. Perkenalan dan Sosialisai ke Masyarakat Mitra
Sosialisasi dilakukan bertujuan untuk perkenalan dan penyampaian
maksud dan tujuan kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan, kemudian tim
berkomunikasi melalui media sosial serta memberikan beberapa kuesioner kepada
masyarakat melalui google form.
2. Pembuatan Video Pemilahan Sampah Dapur dan Produksi Pupuk Organik
3. Visitasi ke Lokasi dan Pertemuan Langsung dengan Mitra

6
Dalam pengolahan pupuk organik cair, bahan dan alat yang harus disiapkan
untuk pembuatan pupuk organik yaitu :1) Sampah dapur basah seperti sisa sayur
atau buah; 2) air sisa cucian beras; 3) sampah di dalam rumah; 4) kotoran hewan.
Alat yang digunakan dalam proses ini hanya menggunakan ember, jerigen, pisau,
pipa plastik, kran plastik, botol plastik dan alat pengaduk.
Pengolahan limbah dilakukan dengan mencampurkan semua komponen
limbah kemudian difermentasikan, proses fermentasi limbah dapur membutuhkan
waktu 10 hari atau lebih. Jika dalam 10 hari tersebut pupuk cair beraroma seperti
tape maka menandakan proses fermentasi tersebut berhasil. Kemudian pisahkan
cairan dan ampasnya dengan kain tipis. Pada fase ini diperoleh pupuk cair dan
padat yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan media tanam, sedangkan
pupuk cair disimpan dalam tabung dan siap digunakan.

7
BAB III
PENUTUP

Proyek pengabdian masayarakat tim Agribisnis Universitas Kadiri yang


beroperasi di Kabupaten Nganjuk berdampak positif terhadap peningkatan
pengetahuan dan keterampilan masyarakat. Masyarakat mampu menerapkan hasil
pelatihan dalam kehidupan sehari-hari dan pada usaha taninya. Proyek pengabdian
masayarakat ini mampu membuktikan bahwa dengan kontribusi yang sederhana
ternyata mampu memberi solusi dan mengatasi permasalahan dan pengelolaan
limbah dapur rumah tangga di lingkungan masyarakat. Dengan penggunaan pupuk
cair organik atau padat dapat mengurangi pencemaran serta ramah lingkungan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Lisanty, N. H. (2021). Pengolahan Limbah Dapur Menjadi Pupuk Organik Cair


(POC) untuk Aplikasi Pertanian Lahan Pekarangan di Kecamatan Pace
dan Ngronggot Kabupaten Nganjuk. Jatimas : Jurnal Pertanian dan
Pengabdian Masyarakat, 121-133.

Anda mungkin juga menyukai