Subtema: Lingkungan
Dibuat oleh:
PADANG
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan Makalah Membuat MOL (Mikroorganisme Lokal)
Dari Nasi Basi ini dengan baik.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu penyusunan makalah ini.
Padang, 6 November
2021
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C. Tujuan........................................................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan..................................................................................... 2
A. Landasan Teori.......................................................................................... 4
B. Pemecahan Masalah yang Pernah Dilakukan............................................ 7
A. Pendekatan Penulisan................................................................................ 8
B. Teknik Pengumpulan Data dan Informasi................................................. 8
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan.................................................................................................... 13
B. Saran.......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 14
iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
iv
untuk memenuhi makanan pada tanah yang mampu memperbaiki status kesuburan
dan struktur tanah. Limbah organik seperti sisa-sisa tanaman dan kotoran ternak
tidak bisa langsung diberikan kepada tanaman. Limbah organik harus
dihancurkan/dikomposkan terlebih dahulu oleh mikroba tanah menjadi unsur hara
yang dapat diserap tanaman. Proses pengomposan secara alami memerlukan
waktu yang lama sehingga diperlukan mikroba decomposer yang mampu
mempercepat proses dekomposisi bahan organik. Mikroorganisme Lokal (MOL)
banyak ditemukan di lapangan dan sudah terbukti bermanfaat sebagai
dekomposer, pupuk alami, dan pestisida alami.
Kemudian, pembuatan MOL dari nasi basi ini juga dilatarbelakangi oleh
banyaknya limbah-limbah nasi dari rumah makan atau restoran hingga di rumah
tangga yang biasanya terbuang sia-sia. Nasi sisa atau nasi basi ini bisa
dimanfaatkan lebih lanjut sebagai media untuk mikroorganisme ini berkembang.
Setelah tumbuh mikroorganisme ini akan dijadikan sebagai bahan baku
Mikroorganisme Lokal.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat Penulisan
1. Dapat memanfaatkan nasi sisa kemarin/nasi basi dengan baik dan agar
tidak terbuang sia-sia.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk dapat memproduksi pupuk
organik secara mandiri dengan bahan-bahan yang sederhana.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga
kesuburan tanah dan mikroorganisme didalamnya.
v
4. Memudahkan para petani/pekebun dalam menghasilkan produk-produk
organik yang sehat dan berkualitas.
5. Mengurangi limbah-limbah organik rumah makan/restoran maupun di
rumah tangga.
6. Menjaga kelestarian lingkungan dan membantu proses penguraian bahan
organik.
7. Semua orang dapat membuat pupuk kompos sendiri di rumah.
vi
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Dale (2003) menyatakan larutan MOL harus mempunyai kualitas yang baik
sehingga mampu menghasilkan kesuburan tanah, dan pertumbuhan tanaman
secara berkelanjutan. Kualitas merupakan tingkat yang menunjukkan serangkaian
karakteristik yang melekat dan memenuhi ukuran tertentu. Faktor-faktor yang
menentukan kualitas larutan MOL antara lain media fermentasi, kadar bahan baku
atau substrat, bentuk dan sifat mikroorganisme yang aktif di dalam proses
fermentasi, pH, temperature, lama fermentasi, dan rasio C/N larutan MOL (Seni
dkk., 2013).
vii
produktivitas tanah sekaligus memberikan banyak nutrisi bagi tanaman.
Mikroorganisme Lokal pada tanah memiliki peran penting, antara lain:
a. Sebagai Decomposer
Mikroorganisme menguraikan bahan-bahan organik seperti
tumbuhan dan hewan yang telah mati menjadi fragmen-fragmen
yang lebih sederhana.
b. Pendorong Pertumbuhan Tanaman
Berdasarkan Intermountain Herbarium, pembusukan oleh bakteri
dan jamur ataupun mikroorganisme pada tanah lainnya akan
melepaskan nitrogen dari tubuh/baigan makhluk hidup yang telah
mati ke tanah. Nitrogen merupakan salah satu zat yang dibutuhkan
tanaman untuk tumbuh. Tanaman akan tumbuh subur pada tanah
yang mengandung cukup nitrogen.
Selain itu, mikroorganisme tanah juga membatu tanaman dalam
proses penyerapan nutrien dari tanah oleh akar.
c. Menguraikan Polutan Tanah
Mikroorganisme tanah dapat menguraikan segala bentuk polutan
tanah, mulai dari zat cair, zat padat, bahkan bahan kimia sekalipun.
Kegiatan mikroorganisme ini berperan penting dalam proses
penguraian bahan kima tersebut sehingga kesehatan tanah tetap
terjaga.
d. Menjaga Kebersihan Air Tanah
Peran mikroorganisme tanah dalam menguraikan makhluk hidup
mati maupun polutan tanah akan menjaga kebersihan air tanah
yang berada pada lapisan batuan akuifer. Jika mikroorganisme
tanah tidak menguraikan makhluk hidup mati dan polutan tanah,
maka zat-zat tersebut akan terserap ke bawah tanah hingga ke
batuan akuifer. Hal ini akan menyebabkan tercemarnya air tanah,
memberikan bau, warna, bahkan bahaya kesehatan jika digunakan
oleh manusia.
3. Fermentasi
viii
mikroorganisme. Waktu fermentasi MOL nasi basi mencapai hasil maksimal pada
fermentasi hari ke-14 hingga hari ke-27.
Batara (2015) menyatakan bahwa MOL mempunyai sifat fisik, sifat kimia dan
sifat biologi MOL. MOL sebagai suatu larutan mempunyai sifat-sifat fisik yang
berhubungan dengan kehidupan mikroorganisme misalnya waktu, suhu dan
warna. Juanda dkk., (2011) menemukan bahwa waktu pembuatan yang
dibutuhkan MOL 3 minggu karena bahan baku MOL sudah hancur atau terurai
dengan sempurna. Lama pembuatan juga berpengaruh besar terhadap suhu MOL.
Suhu tertinggi yang dicapai adalah 290C. hal ini ada kaitannya dengan aktivitas
mikroorganisme dalam mendekomposisi bahan organic yang menghasilkan energi
dalam bentuk panas. Setelah mencapai puncak, suhu mulai menurun, diduga
karena aktivitas mikroorgnaisme dalam mengurai bahan organic semakin
berkurang. MOL juga menghasilkan warna yang berbeda-beda tergantung pada
bahan organiknya. Warna MOL adalah warna yang dihasilkan oleh kandungan
organic dan anorganik. Warna bahan-bahan organik misalnya tannin, liginin dan
asam humus yang berasal dari dekomposisi bahan baku MOL. Warna ini tidak
hanya disebabkan oleh bahan terlarut, tetapi juga oleh bahan tersuspensi (Effendi,
2003).
Pupuk organik cair dari MOL sangatlah baik bagi tanaman, selain mudah
diserap oleh tanaman, pupuk organik cair dari MOL juga dapat membasmi hama-
hama pada tanaman. Selain itu, pupuk ini juga ramah lingkungan sehingga tidak
akan merusak ekosistem. Berbeda dengan pupuk kimia yang dapat
membahayakan beberapa mikroorganisme pada tanah.
5. Nasi
Namun ada kalanya dimana proses konsumsi beras/nasi yang bersisa. Nasi
sisa ini biasanya tidak enak lagi dimakan karena masyarakat pada umumnya lebih
ix
senang mengkonsumsi nasi dalam keadaan hangat. Biasanya nasi sisa ini
digunakan oleh peternak sebagai tambahan pakan ternak, seperti ayam dan bebek
atau biasanya dibuang saja sehingga menimbulkan bau tidak sedap dan merusak
lingkungan. Akan tetapi masyarakat belum tahu bahwa nasi sisa ini juga dapat
diolah sebagai bahan baku pembuatan Mikroorganisme Lokal (MOL). MOL ini
sangat baik untuk digunakan oleh petani organik sebagai pupuk cair organik bagi
tanamannya. Selain itu MOL juga berperan sebagai pestisida alami yang dapat
membasmi hama yang membahayakan tanaman. MOL juga dapat digunakan
sebagai bioaktivator dalam pembuatan pupuk organik.
x
BAB III. METODE PENULISAN
A. Pendekatan Penulisan
Teknik pengumpulan data atau informasi yang digunakan pada makalah ini adalah
teknik literature review atau dengan menggunakan data sekunder. Data sekunder
menurut Sugiyono (2016:137) adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media, dan keterangan lain yang berhubungan dengan Mikroorganisme
Lokal (MOL), seperti pengertian MOL, manfaat MOL, dan proses pembuatan
MOL.
xi
BAB IV. PEMBAHASAN
Hanya ada sedikit persiapan dalam proses pembuatan MOL nasi ini. Hal ini
bertujuan untuk mengurangi limbah dan tidak membuang sia-sia bahan-bahan
organik yang mungkin dapat digunakan lagi.
Adapun peralatan yang akan digunakan dalam proses pembuatan MOL ini
sebagai berikut.
Kemudian, bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan mol ini antara lain:
1. 200 gram nasi sisa atau nasi basi yang telah berjamur sebagai sumber
mikroorganisme sekaligus sebagi sumber karbohidrat yang dibutuhkan
oleh mikroorganisme tersebut.
2. 100 gram gula merah atau gula pasir, sebagai sumber glukosa.
3. 500 ml air leri (air cucian beras) atau air kelapa sebagai sumber
karbohidrat dan sumber protein bagi mikroorganisme.
Oleh karena itu, MOL nasi memiliki manfaat yang luar biasa bagi lingkungan,
seperti membantu menguraikan bahan-bahan organik di alam, menguraikan
polutan, menjaga kualitas air tanah, memberikan nutrisi kepada tanah dan
menyuburkan tanaman.
xii
Langkah pembuatan MOL nasi yaitu sebagai berikut:
1. Kumpulkan nasi-nasi sisa atau nasi basi dalam satu wadah, misalnya
menggunakan mangkuk plastik. Tutup mangkuk plastik menggunakan
tisu dan ikat dengan karet. Hal ini bertujuan agar nasi tetap
mendapatkan udara sehingga mikroorganisme akan tumbuh di atas
media nasi dan tidak dihinggapi lalat. Lalu simpan sekitar 3-5 hari.
2. Setelah 3-5 hari kemudian, sudah terlihat banyak jamur yang tumbuh
di atas nasi.
3. Larutkan 100 gram gula merah dan 500 ml air cucian beras dalam
toples.
xiii
4. Setelah itu masukkan nasi basi ke dalam toples tersebut, lalu lumatkan.
5. Setelah nasi lumat, tutup toples namun jangan terlalu rapat, hal ini
bertujuan agar tidak ada udara yang masuk kedalam toples karena
proses fermentasi ini menggunakan bakteri anaerob (tidak
membutuhkan udara) dan agar masih memiliki sedikit celah untuk gas
karbondioksida yang dihasilkan keluar. Hal ini juga bertujuan agar
toples tidak bertekanan tinggi. Lalu simpan toples di tempat gelap
selama 2-3 minggu.
xiv
Simpan bahan-bahan organik didalam ember tertutup.
Kemudian siramkan larutan MOL dengan dosis 1 : 2 tadi secara
menyeluruhan diatas sampah-sampah organik.
Tutup ember dengan rapat agar tidak dihinggapi lalat sehingga
timbul belatung. Kemudian simpan di tempat yang tidak
terpapar cahaya matahari langsung selama 2-3 bulan.
xv
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
xvi
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/12/132233469/peran-
mikroorganisme-tanah?page=all_5 November 6, 2021
https://ikalaily.blogspot.com/2017/03/makalah-pemanfaatan-nasi-basi.html
November 6, 2021
https://adoc.pub/i-pendahuluan-larutan-mikroorganisme-lokal-mol-terbuat-
dari-.html November 6, 2021
xvii