Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH KIMIA DASAR

BATERAI

Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Hamidah Harahap., M.Sc.

OLEH:

Agung Andrianto Hutabarat/190405021

Calvin/190405088

Maulia Fazira/190405074

Nabila Nurul Izzah/190405080

Rani Shalsabilla Noor/190405142

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah ........................................................................... 2
BAB II ISI ............................................................................................................................... 3
2.1 Definisi Baterai ................................................................................................ 3
2.2 Kandungan dari Baterai................................................................................... 6
2.3 Reaksi Kimia pada Baterai .............................................................................11
2.4 Sifat-Sifat dari Kandungan Baterai ................................................................12
2.5 Energi yang Terjadi pada Baterai ..................................................................14
2.7 Bahaya Baterai ..............................................................................................15
2.8 Solusi Pencegahan Limbah Baterai ...............................................................16
BAB III PENUTUP .................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA 20

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Baterai adalah perangkat yang terdiri dari satu atau lebih sel elektrokimia dengan
koneksi eksternal yang disediakan untuk memberi daya pada perangkat listrik seperti
senter, ponsel, dan mobil listrik. Ketika baterai memasok daya listrik, terminal positifnya
adalah katoda dan terminal negatifnya adalah anoda.Terminal bertanda negatif adalah
sumber elektron yang akan mengalir melalui rangkaian listrik eksternal ke terminal
positif. Ketika baterai dihubungkan ke beban listrik eksternal, reaksi redoks mengubah
reaktan berenergi tinggi ke produk berenergi lebih rendah, dan perbedaan energi-bebas
dikirim ke sirkuit eksternal sebagai energi listrik. Secara historis istilah "baterai" secara
khusus mengacu pada perangkat yang terdiri dari beberapa sel, namun penggunaannya
telah berkembang untuk memasukkan perangkat yang terdiri dari satu sel.

Baterai primer (sekali pakai) digunakan satu kali kemudian dibuang; bahan
elektroda berubah secara ireversibel selama pelepasan. Contoh umum adalah baterai
alkaline yang digunakan untuk senter dan banyak perangkat elektronik portabel. Baterai
sekunder (dapat diisi ulang) dapat habis dan diisi ulang beberapa kali menggunakan arus
listrik yang diterapkan; komposisi asli dari elektroda dapat dikembalikan dengan arus
balik. Contohnya termasuk baterai timbal-asam yang digunakan dalam kendaraan dan
baterai ion-litium yang digunakan untuk elektronik portabel seperti laptop dan ponsel.

Kutub yang bertanda positif menandakan bahwa memiliki energi potensial yang
lebih tinggi daripada kutub bertanda negatif. Kutub bertanda negatif adalah sumber
elektron yang ketika disambungkan dengan rangkaian eksternal akan mengalir dan
memberikan energi ke peralatan eksternal. Ketika baterai dihubungkan dengan
rangkaian eksternal, elektrolit dapat berpindah sebagai ion didalamnya, sehingga terjadi
reaksi kimia pada kedua kutubnya. Perpindahan ion dalam baterai akan mengalirkan
arus listrik keluar dari baterai sehingga menghasilkan kerja. Meski sebutan baterai

1
secara teknis adalah alat dengan beberapa sel, sel tunggal juga umumnya disebut
baterai.

Baterai hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran, dari sel miniatur yang digunakan
untuk alat bantu dengar dan arloji hingga kecil, sel tipis yang digunakan dalam ponsel
cerdas, hingga baterai asam timbal besar atau baterai litium-ion dalam kendaraan, dan
pada ukuran paling besar, bank baterai besar seukuran ruangan yang menyediakan daya
siaga atau darurat untuk pertukaran telepon dan pusat data komputer.Menurut
perkiraan di tahun 2005, industri baterai di seluruh dunia menghasilkan US$48 miliar
dalam penjualan setiap tahun,[6] dengan pertumbuhan tahunan 6%.Baterai memiliki
energi spesifik yang jauh lebih rendah (energi per satuan massa) daripada bahan bakar
umum seperti bensin. Pada mobil, ini sedikit diimbangi oleh efisiensi yang lebih tinggi
dari motor listrik dalam mengubah energi kimia menjadi pekerjaan mekanik,
dibandingkan dengan mesin pembakaran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu baterai?
2. Apa saja kandungan yang terdapat pada baterai?
3. Bagaimana reaksi kimia pada baterai?
4. Apa saja sifat-sifat yang ada dalam kandungan baterai?
5. Energi apa saja yang ada pada baterai?

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah


Pembuatan makalah tentang baterai ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam
terkait definisi baterai, sejarah baterai, kandungan apa saja yang terdapat dalam
baterai, mengetahui reaksi kimia pada baterai, sifat-sifat baterai, serta energi yang
terjadi pada baterai.

BAB II

2
ISI

2.1 Definisi Baterai


Baterai adalah alat yang mampu menghasilkan energi listrik dengan
menggunakan energi kimia. Baterai belumlah dikenal di zaman dahulu kala. Orang-
orang bahkan belum mengenal listrik. Penerangan hanya bersumber dari api. Seiring
dengan kemajuan zaman, orang-orang terus berpikir untuk menemukan kehidupan yang
lebih efisien. Manusia terus melakukan penelitian-penelitian untuk menemukan suatu
cara hidup yang lebih maju.

Berawal dari penemuan artifak kuno yang ternyata berupa baterai sederhana di
Baghdad pada tahun 1930, membuat perhatian dunia tertuju pada berbagai penelitian
untuk pengembangan baterai serta pembuatan baterai. Penemuan artifak di Baghdad
tersebut menunjukkan bahwa awal mula ditemukannya baterai adalah di Baghdad di
mana ilmuwan Islamlah yang mempunyai kontribusi terbesar pada sejarah awal
perkembangan baterai. Namun, yang tercatat secara pasti dalam sejarah adalah yakni
jenis-jenis baterai awal yang dibuat oleh manusia yakni sel Daniell, sel Leclanche, dan
sel aki.

Kajian-kajian mendalam mengenai konsep dasar yang dikembangkan dengan


penelitian berkelanjutan akhirnya menuju pada suatu hal yang semakin maju seperti
yang kita rasakan sekarang. Konsep-konsep dasar itu antara lain hantaran elektrolit,
oksidasi-reduksi, dan sel elektrokimia. Hantaran elektrolit mencakup kemampuan suatu
larutan untuk menghantarkan listrik akibat dicelupnya dua buah elektroda (katoda dan
anoda). Oksidasi-reduksi adalah suatu konsep untuk menyatakan kemampuan suatu sel
elektrokimia untuk mengadakan serah-tertima elektron. Adapun sel elektrokimia adalah
sel yang mampu mengubah energi listrik menjadi energi kimia atau sebaliknya serta
terdiri dari dua buah elektroda (katoda dan anoda) yang dicelupkan pada suatu larutan
elektrolit dengan atau tanpa jembatan garam.

Untuk mengembangkan suatu penelitian khususnya dalam hal baterai, sangat


perlu untuk menengok akan sejarah penemuan dan pembuatan baterai karena dengan

3
berbekal sejarahlah seseorang dapat mengembangkan sesuatu yang lebih maju dan
inovatif. Sejarah menjadi sebuah modal penting dalam perkembangan zaman. Dalam
makalah ini, akan dibahas mengenai sejarah baterai (awal mula ditemukannya baterai)
serta dalam makalah ini pula akan dibahas mengenai tiga jenis baterai yang lebih awal
ditemukan yakni sel Daniell, sel Leclanche, dan sel timbal-asam. (google,artikel kimia)

Baterai merupakan sumber energi listrik yang digunakan oleh sistem starter dan
sistem kelistrikan yang lain. Baterai ada dua tipe yaitu baterai kering dan baterai basah.
Baterai yang digunakan untuk motor, mobil maupun truk adalah baterai jenis basah.
Pada kendaraan secara umum baterai berfungsi sebagai sumber energi listrik pada
kendaraan, namun bila kita amati lebih detail maka fungsi baterai adalah:

1. Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan,
dsb.

2. Saat starter untuk mengidupkan sistem starter

3. Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat
hidup energi listrik bersumber dari alternator.

Macam-Macam Baterai

Secara umum baterai dibedakan menjadi 2 tipe

1. Baterai Tipe Kering

Contoh ; Baterai Kering Sepeda Motor (1 amp), baterai remote, baterai Notebook,
baterai HP, dll

2. Baterai Tipe Basah

Baterai tipe basah dibedakan menjadi 4 macam yaitu :

a. Baterai dengan pengeluaran gas

Baterai dengan pengeluaran gas adalah baterai yang umum kita lihat sehari-hari
terutama pada sepeda motor di mana pada baterai ini dilengkapi dengan selang

4
pengeluaran gas yang berfungsi sebagai saluran pembuang gas hasil destilasi uap cairan
elektrolit ketika baterai diberikan beban listrik.

b. Baterai dengan sambungan probe

Baterai ini dilengkapi dengan sebuah probe yaitu semacam alat sensor yang
dapat mendeteksi tinggi atau rendah cairan elektrolit yang terdapat didalam baterai.
Bila cairan elektrolit di dalam baterai berada pada posisi Lower Level, otomatis probe
akan mengirimkan sinyal dalam bentuk bunyi yang akan memberitahukan pemilik
kendaraan untuk melakukan pengisian kembali cairan elektrolit.

c. Baterai bebas pemeliharaan

Pada baterai ini gas hasil destilasi yang seharusnya keluar melalui tutup baterai
yang dapat mengakibatkan korosif pada terminal baterai di gunakan kembali (reuse) di
dalam baterai itu sendiri sehingga memungkinkan pemilik kendaraan tidak terlalu repot
melakukan perawatan pada baterai jenis ini.

d. Baterai "S"

Baterai "S" bermakna Special atau khusus, karena baterai ini mempunyai desain
khusus terutama pada bagian separatornya yang berbeda dengan desain separator pada
umumnya

2.2 Kandungan dari Baterai


Di dalam baterai mobil terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan
negatif dalam bentuk plat. Plat-plat dibuat dari timah atau berasal dari timah. Karena itu
baterai tipe ini sering disebut baterai timah. Ruangan dalamnya dibagi menjadi
beberapa sel (biasanya 6 sel, untuk baterai mobil) dan di dalam masing-masing sel
terdapat beberapa elemen yang terendam di dalam elektrolit.

Baterai terdiri dari beberapa komponen antara lain : Kotak baterai, terminal
baterai, elektrolit baterai, lubang elektrolit baterai, tutup baterai dan sel baterai. Dalam
satu baterai terdiri dari beberapa sel baterai, tiap sel menghasilkan tegangan 2 - 2,2 V.
Baterai 6 V terdiri dari 3 sel, dan baterai 12 V mempunyai 6 sel baterai yang dirangkai
secara seri.

5
Tiap sel baterai mempunyai lubang untuk mengisi elektrolit baterai, lubang
tersebut ditutup dengan tutup baterai, pada tutup terdapat lubang ventilasi yang
digunakan untuk mengalirkan uap dari elektrolit baterai. Tiap sel baterai terdapat plat
positip, saparator dan plat negatip, plat positip berwarna coklat gelap (dark brown) dan
plat negatip berwarna abu-abu metalik (metallic gray).

a. Kotak Baterai

Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak baterai.
Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah selnya. Pada kotak
baterai terdapat garis tanda upper level dan lower level , sebagai indicator jumlah
elektrolit. Dibuat dari ebonit atau plastik, wadah untuk accu 6 volt terbagi atas 3 sel, dan
untuk accu 12 volt terbagi atas 6 sel. Pada kotak baterai terdapat garis tanda permukaan
atas dan bawah (Upper dan Lower). Pelat-pelat posisinya ditinggikan dari dasar dan
diberi penyekat, tujuannya agar tidak terjadi hubungan singkat apabila ada bahan aktif
(timah dan lain-lain) terjatuh dari pelat. Tutup baterai dibuat dari bahan yang sama
seperti bak/wadah.

b. Elektrolit Baterai

Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan asam
sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O dan dan 36 % SO4. Dari campuran
tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat jenis 1,270. Berat jenis elektrolit pada
baterai saat ini dalam keadaan terisi penuh ialah 1,260 atau 1,280 (pada temperatur
200C). Perbedaan ini disebabkan perbandingan antara air sulingan dengan asam sulfat
pada masing-masing tipe berbeda. Elektrolit yang berat jenisnya 1,260 mengandung 65%
air sulingan dan 35% asam sulfat, sedangkan elektrolit yang berat jenisnya 1,280
mengandung 63% air sulingan dan 37% asam sulfat.

Pembetulan BJ = Harga pembacaan + 0,0007 x (Temp. elektrolit - 200C)

c. Sumbat Ventilasi

Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat ini juga
berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian) dan uap
asam sulfat di dalam baterai dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang
ventilasi, sedangkan uap asam sulfat mengembun pada tepian ventilasi dan menetes
kembali ke bawah.

6
d. Pelat Positif dan Negatif

Pelat positif dan negatif merupakan komponen utama suatu baterai. Kualitas
pelat sangat menentukan kualitas baterai tersebut, pelat-pelat tersebut terdiri dari
paduan timbal-antimon, yang diisi dengan suatu bahan aktif. Bahan aktif pada pelat
positif adalah Timbal Peroksida yang berwarna cokelat, sedang pada pelat negatif adalah
spons-timbal yang berwarna abu-abu.

Ø Plat Positif

1. Lead grid

2. Lead peroxida (grid filling)

Ø Plat Negatif

1. Lead grid

2. Lead sulfat (grid filling)

Ø Hal hal tentang plat

- Plat positif terbuat dari lead peroxida

- Plat negatif terbuat dari spongy lead

- Biasanya plat negatif satu lebih banyak dari plat positif, meskipun beberapa baterai
memiliki jumlah kedua plat yang sama.

- Plat pembatas, terbat dari bahan isolasi dipasang antara plat positif dan negatif

- Kemasan baterai dibuat dari bahan plastik atau bahan lain yang tahan terhadap asam.

Cairan didalam baterai disebut sebagai elektrolit. Cairan mengandung kira-kira 60% air
dan 40% asam sulfat.

e. Separator dan lapisan serat gelas (Fiber Glass)

Antara pelat positif dan negatif disisipkan lembaran separator yang terbuat dari
serat cellulosa yang diperkuat dengan resin. Lembaran lapisan serat gelas dipakai untuk
melindungi bahan aktif dari pelat positif, karena timbal peroksida mempunyai daya
kohesi yang lebih rendah dan mudah rontok jika dibandingkan dengan bahan aktif dari
pelat negatif. Selain itu lapisan serat gelas juga berfungsi melindungi separator.

7
f. Penghubung sel

Untuk menghubungkan tiap-tiap sel dari sel-sel baterai pada sel baterai (-) dan
(+).Suatu baterai 12 volt mempunyai 6 sel, sedang baterai 6 volt mempunyai 3 sel. Sel
merupakan unit dasar suatu baterai dan mempunyai voltase sebesar 2 volt. Penghubung
sel ini terbuat dari paduan timbal-antimon. Ada dua cara menghubungkan sel-sel
tersebut. Yang pertama melalui atas dinding penyekat (Over The Partition) dan yang
kedua melalui dinding penyekat (Through The Partition). Terminal terdapat pada kedua
sel ujung, satu bertanda positif (+) dan yang lain negatif (-). Melalui kedua terminal ini
listrik dialirkan.Sel Baterai untuk menambah daya baterai dalam satuan amphere

g. Separator

Untuk memisahkan tiap-tiap sel (-) maupun sel (+). Merekatkan wadah dengan
tutup. Ada tiga cara untuk menutup baterai, yang pertama menggunakan sealing
compound (aspal), yang kedua menggunakan bahan perekat/lem, dan yang ketiga
dengan bantuan panas (heat sealing). Biasanya untuk yang pertama digunakan dengan
wadah/tutup ebonit, yang kedua untuk wadah polystyren, sedangkan yang ketiga untuk
wadah polypropylene.

2.3 Reaksi Kimia pada Baterai


Baterai merupakan pembangkitan listrik secara kimia. Listrik dibangkitkan akibat
reaksi kimia antara plat positip, elektrolit baterai dan plat negatip. Saat baterai
dihubungkan dengan sumber listrik arus searah maka terjadi proses pengisian (charge).

Proses tersebut secara kimia dapat dirumuskan sebagai berikut:

Plat (+) + Elektrolit + Plat (-) Plat (+) + Elektrolit + Plat (-)

Pb SO4 + 2 H2O + PbSO4 PbO2 + 2H2SO4 + Pb

Saat sistem starter berfungsi maka energi listrik yang tersimpan di baterai akan mengalir
ke beban, proses ini sering disebut proses pengosongan (discharge).

Proses pengosongan secara kimia dapat dirumuskan sebagai berikut:

Plat (+) + Elektrolit + Plat (-) Plat (+) + Elektrolit + Plat (-)

Pb SO4 + 2H2SO4 + PbSO4 PbO2 + 2 H2O + Pb

Dari reaksi kimia tersebut terdapat perbedaan elektrolit baterai saat kapasitas
baterai penuh dan kosong, dimana saat baterai penuh elektroli terdiri dari 2H2SO4,
sedangkan saat kosong elektrolit batarai adalah 2H2O.

8
2.4 Sifat - Sifat dari Kandungan Baterai
Banyak yang beranggapan bahwa baterai tidak banyak mengandung bahan atau
zat kimia seperti halnya karbon dan juga seng. Tetapi kenyataannya bahan dalam
pembuatan baterai sangat banyak baik itu baterai sekali pakai maupun baterai isi ulang.
Tanpa panjang lebar lagi, dibawah ini akan menguraikan beberapa macam bahan kimia
yang terdapat pada baterai.

1. Karbon
Dalam pembuatan baterai, salah-satu bahan kimia yang ada didalamnya adalah
karbon. Karbon dibentuk sebagai batang karbon atau zat arang. Batang karbon sering
digunakan sebagai elektroda positif pada baterai atau anode.
2. Seng
Seng atau yang lebih dikenal sebagai Zink merupakan sebuah logam dengan
warna putih kebiruan yang bersifat diamagnetik. Tidak sama dengan batang karbon,
dimana seng pada baterai difungsikan sebagai kutub negatif.
3. Air raksa
Ini lebih dikenal sebagai mercury yang biasanya ada pada termometer maupun
barometer. Tapi ini juga terdapat pada baterai.
4. Litium
Litium adalah kandungan kimia yng sering ditemukan pada jenis baterai lithium
ion. Ini juga dikenal sebagai logam alkali dengan warna putih keperakan. Seiring
berjalannya waktu, litium banyak ditemukan pada perangkat elektronik modern seperti
Hp, kamera, komputer bahkan pada kendaaran listrik.
5. Belerang
Belerang sama saja dengan sulfur yang menjadi salah-satu bahan kimia yang ada
pada baterai. Belerang adalah suatu unsur yang bentuknya seperti kristal dengan warna
kuning. Tidak hanya ditemukan pada baterai, belerang juga sering dijadikan bubuk
mesiu, korek api, insektisida serta fungisida.

9
6. Antimon
Antimon adalah unsur kimia yang memiliki daya hantar listrik serta panas yang
tidak terlalu kuat. Unsur kimia ini sering dimanfaatkan pada suatu produksi industri
semikonduktor, diode serta detektor infra merah. Pada baterai, antimon termasuk
sebagai unsur penguat baterai.
7. Timbal
Ini adalah salah-satu zat yang paling berbahaya terutama bagi manusia. Timbal
dikatakan berasal dari kerak bumi dimana zat tersebut sering dijadikan sebagai bahan
dalam hal industri termasuk pada pembuatan baterai, pipa air tahan korosi, cat serta
sebagai campuran bahan bakar bensin tetraetil.
8. Hidrida
Hidrida merupakan nama lain dari ion negatif hidrogen. Sekarang ini berbagai
macam hidrida sedang melalui proses penelitian untuk dijadikan sebagai bahan bakar
mobil listrik maupun baterai. Dan kini, hidrida sudah banyak ditemukan pada jenis
baterai Ni-MH.
9. Perak
Perak tidak hanya ditemukan dalam bentuk perhiasan saja, melainkan perak juga
telah digunakan sebagai bahan kimia dalam pembuatan baterai. Jika dibandingkan
dengan logam lainnya, perak memiliki konduktivitas listrik serta panas tertinggi.

2.5 Energi yang Terjadi pada Baterai


Elektroda dan elektrolit adalah beberapa bagian baterai atau disebut sebagai zat
yang dapat mengantarkan listrik. Secara umum, baterai yang sering kita pakai sehari-
hari adalah baterai yang terdiri dari seng dan batang karbon. Keduanya ini memiliki sifat
yang berbeda untuk menerima dan melepaskan elektron. Dibandingkan dengan batang
karbon, seng merupakan suatu zat yang sangat mudah melepaskan elektron.
Dalam hal menghidupkan sebuah lampu dengan menggunakan baterai, elektron
akan mengalir ke rangkaian melalui kabel dan akan kembali ke baterai hingga mencapai
batang karbon. Batang karbon sulit untuk memberikan reaksi sehingga elektron yang

10
ada pada permukaan batang karbon akan dimanfaatkan oleh elektrolit untuk
memberikan reaksi kimia.
Setelah kita mengetahui cara kerja baterai, kini tiba saatnya kita untuk mencari
tahu bagaimana baterai menghasilkan energi listrik. Langsung saja kita baca
penjelasannya yang ada dibawah ini.
Energi listrik yang berasal dari baterai dikatakan datangnya dari kutub positif dan
juga kutub negatif apabila kedua kutub tersebut tersambung pada pengantar arus atau
kabel. Energi listrik yang datangnya dari baterai dikarenakan adanya reaksi kimia. Secara
otomatis, reaksi kimia tersebut akan timbul pada saat kabel terhubung pada kedua
kutub positif dan negatif.

Baterai yang kita gunakan sehari-hari dikatakan memiliki beberapa pereaksi kimia
yang dapat menghasilkan listrik seperti logam seng, pirolusit dan garam salmiak. Baterai
adalah sebuah alat yang mampu mengubah energi kimia menjadi energi listrik yang bisa
digunakan untuk berbagai macam peralatan elektronik. Dari adanya baterai, sebagian
alat elektronik yang ingin kita gunakan dapat kita bawa kemana saja dengan mudah.
Baterai memiliki pusat positif atau katoda dan pusat negatif atau anoda dan juga
elektrolit yang berguna sebagai penghantar. Output Arus Listrik dari Baterai adalah Arus
Searah atau disebut juga dengan Arus DC (Direct Current) .

2.6 Bahaya Baterai


Semua jenis baterai bekas seperti baterai remote, mainan, jam tangan, telepon
seluler, kamera digital maupun baterai yang bisa dicharge (rechargeable) termasuk
limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Bila dibuang sembarangan atau tidak didaur ulang, maka kandungan logam berat
dan zat-zat berbahaya lain yang ada di baterai dapat mencemari air dan tanah, yang
pada akhirnya membahayakan tubuh manusia.
Baterai mengandung berbagai macam logam berat seperti merkuri, mangan,
timbal, nikel, lithium dan kadmium.

11
Jika baterai ini dibuang sembarangan maka logam berat yang terkandung di
dalamnya akan mencemari air tanah penduduk dan membahayakan kesehatan. Jika air
yang tercemar logam berat ini digunakan oleh masyarakat bisa menyebabkan penyakit
kronis yang nantinya menimbulkan gangguan di sistem saraf pusat, ginjal, sistem
reproduksi dan bahkan kanker.
Limbah baterai tidak hanya menyebabkan polusi tetapi juga membahayakan
sumber daya alam karena mengandung logam berat dan elektrolit korosif yang menjadi
sumber daya baterai, seperti timah, merkuri, nikel, kadmium, lithium, perak, seng dan
mangan.

Dalam aksi mikroorganisme, merkuri anorganik bisa diubah menjadi


methylmercury, berkumpul dalam tubuh ikan yang kemudian dikonsumsi manusia.
Methylmercury dapat memasuki sel-sel otak dan berdampak serius seperti merusak
sistem saraf yang bisa membuat orang menjadi gila atau bahkan menyebabkan
kematian. Sedangkan kadmium baterai dapat mengkontaminasi tanah dan air, yang
akhirnya masuk ke tubuh manusia menyebabkan kerusakan hati dan ginjal, juga dapat
menyebabkan tulang lunak atau kecacatan tulang berat.
Selain itu, kadmium dapat menyebabkan keracunan kronis dan menjadi faktor
menyebabkan emfisema (penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan
pada kantung udara di paru-paru), osteomalasia (pelunakan tulang), anemia (kurang
darah), juga membuat kelumpuhan pada tubuh manusia. Ekskresi timbal juga paling sulit
di dalam tubuh manusia dan dapat mengganggu fungsi ginjal dan fungsi reproduksi

Jika limbah baterai dicampur dengan limbah padat lainnya, dari waktu ke waktu
kandungan berbahaya didalamnya dapat mencemari air dan tanah, yang kemudian
mengancam kehidupan ikan, tanaman, perusakan lingkungan dan secara tidak langsung
mengancam kesehatan manusia.

12
2.7 Solusi Pencegahan Limbah Baterai
Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat sebagai langkah
penanganan limbah baterai untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan
hidup dan manusia:
1. Masyarakat harus disosialisasikan terlebih dahulu mengenai bahaya dari limbah
baterai bagi kesehatan.
2. Sebagai upaya penanganan limbah baterai, pisahkan limbah berbahaya seperti
baterai bekas di rumah dengan menaruhnya di dalam plastik khusus dan terpisah
dengan sampah lainnya.
3. Mengelola sampah baterai bekas.
Teknologi yang ada adalah limbah baterai akan ditimbun di dalam tanah yang sudah
mengandung bahan-bahan kimia lain untuk dinetralisir dan juga dihancurkan agar tidak
mencemari lingkungan. Karena hal ini merupakan masalah yang kompleks, penanganan
limbah baterai harus melibatkan kesadaran semua pihak baik dari masyarakat,
pengelola sampah dan juga pemerintah. Seharusnya limbah baterai bekas ini dikelola
secara khusus dan terpisah dari sampah-sampah lainnya. Biasanya hanya orang yang
betul-betul sadar yang melakukan hal ini.
4. Kumpulkan semua limbah bahan berbahaya di dalam tempat tertentu, misalnya di
setiap satu RW ada satu tempat khusus untuk menampung sementara limbah
berbahaya.
5. Saat pengelola sampah datang untuk mengambil sebaiknya mereka juga sudah
memiliki kesadaran untuk tidak mencampur limbah berbahaya dengan sampah lainnya.
6. Setelah itu limbah baterai bisa dikirimkan ke tempat pengelola limbah yang sudah
memenuhi standar sebagai langkah akhir penanganan limbah baterai.

13
BAB III
PENUTUP

Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan


tenaganya dalam bentuk listrik. Tentunya sebagai alat yang mengeluarkan energi listrik,
baterai mempunyai fungsi yang sangat banyak dan beraneka ragam.
Baterai ada dua tipe yaitu baterai kering dan baterai basah. Di dalam baterai mobil
terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan negatif dalam bentuk plat. Plat-plat
dibuat dari timah atau berasal dari timah. Pemeriksaan baterai dapat dilakukan dengan
2 cara yaitu pemeriksaan secara visual baterai dan pemeriksaan elektrolit.
1. Baterai merupakan alat yang digunakan untuk menyimpan dan mengkonversi energi,
yaitu dari energi kimia menjadi energi listrik.
2. Bagian utama baterai terdiri dari elektrolit dan elektroda, dimana elektroda negatif
disebut anoda dan elektroda positif disebut katoda.
3. Pada saat pengisian terjadi reaksi elektrolisa, sedangkan pengosongan terjadi reaksi
redoks.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Ghema Swara. 2018. Bahaya Limbah Baterai.


https://www.kompasiana.com/amp/ghema/5ad4ce05bde575506c323433/bahaya-limbah-
baterai#referrer=https://www.google.com (diakses pada 1 Desember 2019)

DetikHealth. 2011. Banyak yang Tidak Tahu Bahaya Buang Baterai Bekas.
https://m.detik.com/health/ulasan-khas/d-1594162/banyak-yang-tidak-tahu-bahaya-buang-
baterai-bekas (diakses pada 1 Desember 2019)

Mandujano, Grace. 2016. Penanganan Limbah Baterai.


https://www.kaskus.co.id/thread/579b0b8c5074103f628b456c/penanganan-limbah-baterai
(diakses pada 1 Desember 2019)

Saputra, Andika Rani. 2014. Battery. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Suparyani. 2014. Tugas Kelistrikan Otomotif Masalah Baterai. Surakarta: Universitas Sebelas
Maret.

Tikea, Kolong. 2018. Mengetahui Lebih Dalam tentang Baterai.


http://www.beercannews.com/science/mengetahui-lebih-dalam-tentang-baterai/ (diakses
pada 1 Desember 2019)

Wikipedia. 2019. Baterai Listrik.


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Istimewa:History/Baterai_listrik (diakses pada 1 Desember
2019).

15

Anda mungkin juga menyukai