Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TATA GRAHA

RUMAH SAKIT

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK III

GEYZKA SYALWA GEMA FITRI PO7103121001


ANINDHITA S.SAENG PO7103121016
FITRI LIA NINGSIH PO7103121022
IKOMANG SUMARDIANA PO7103121018
JULIANUS PAKAYA PO7103121011

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D-III SANITASI
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobilalamin segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Puji
dengan Ridho dan izin-Nya kepada kami sehingga Saya dapat menyelesaikan Makalah
Kewirausahaan dengan tepat waktu Makalah ini  berjudul “Makalah Tata Graha Rumah sakit”.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang apa saja yang
ada dalam Makalah Kewirausahaan tersebut.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Dan dengan makalah ini semoga bisa kita ambil pelajaran untuk kita terapkan
dalam kehidupan kita yang sebenarnya.

Palu, 27 februari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................2
B. MANFAAT ...............................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TATA GRAHA................................................................................4
B. PENGERTIAN RUMAH SAKIT..............................................................................6
C. BAGIAN-BAGIAN TATA GRAHA RUMAH SAKIT............................................8
D. FASILITAS YANG ADA DI RUMAH SAKIT.......................................................9
E. ASPEK RUMAH SAKIT..........................................................................................10
F. SANITASI TATA GRAHA......................................................................................11

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN..........................................................................................................12
B. SARAN......................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan kita yang sedang berkembang, modern, cepat dan informatif sebagian
besar waktu dihabiskan untuk kegiatan yang dilakukan di dalam ruang, oleh karena itu setiap
bagian dari ruang harus disusun dan dirancang secara baik agar penghuni atau pengguna
ruang bisa bekerja dengan tenang, tenteram, nyaman dalam suasana yang kondusif. Berbagai
kegiatan yang dilakukan dalam ruang telah berhasil melahirkan pemikiran-pemikiran dan
karya-karya yang berguna untuk meningkatkan taraf kehidupan dan kesejahteraan
masyarakat. Tetapi kenyataan ruang-ruang yang ditempati kadang terasa pengap, panas,
sempit, bisa-bisa mengakibatkan kelelahan dan penurunan daya tahan. Begitu pula gedung-
gedung yang tampak besar, mewah megah dari luar, tetapi di dalamnya terdapat ruang-ruang
yang sempit, gelap dan menyesakkan. Hal ini disebabkan oleh perancangan yang tidak
mengindahkan persyaratan desain interior seperti pengaturan suhu udara, kejelasan sistem
pencahayaan, kenyamanan tempat duduk, keramahan berkomunikasi dalam kelompok,
sirkulasi dalam ruang maupun antar ruang dan lain-lain, semua hal tersebut adalah sarana
yang dibutuhkan untuk memuaskan para pengguna ruang.
Tata Ruang Dalam adalah pengolahan ruang atau gubahan ruang dalam yaitu gubahan
elemen-elemen dilakukan melalui proses dinamis, dimana kualitas lebih dipentingkan dari
pada kuantitas. Ruang bagi manusia merupakan kebutuhan dasar maka tata ruang dalam
bertujuan untuk membentuk suasana ruang agar menjadi lebih baik, lebih indah dan lebih
anggun sehingga memuaskan dan menyenangkan bagi para pemakai ruang. Untuk memenuhi
tuntutan pengguna maka perencanaan tata ruang dalam sangat dibutuhkan untuk membuat
ruang yang tadinya tidak baik menjadi lebih baik dan nantinya ruangan itu dapat
digunakan secara maksimal. Kenyamanan adalah sesuatu yan memperlihatkan dirinya sesuai
dan harmonis dengan penggunaan suatu ruang, baik dengan ruang itu sendiri maupun dengan
berbagai bentuk, tekstur warna simbol maupun tanda, intensitas cahaya ataupun beberapa hal
lain yang mempengaruhinya. Rumah sakit (hospital) adalah sebuah institusi perawatan
kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli
kesehatan lainnya selain itu rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat
Sebagai bagian dari rumah sakit instalasi gawat darurat merupakan bagian yang
disediakan untuk melayani pasien akibat kecelakaan dan keadaan darurat selama 24jam/hari
atau 365 hari/tahun, yang mungkin terjadi di rumah, tempat kerja, di kegiatan olahraga
ataupun kecelakaan selama perjalanan. Bagian ini dilengkapi ruang-ruang untuk penerimaan
pasien, menyadarkan pasien dari pingsan dan pemeriksaan tahap pertama.

B. Manfaat
1. Untuk menambah pengetahuan tentang tata graha di dalam Rumah Sakit
2. Dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi pihak pengelola untuk
meningkatkan pelayanan Rumah Sakit

B.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tata Graha


Bagian Tata Graha (Housekeeping) berasal dari kata tata yang artinya menata atau
mengatur dan graha adalah rumah/wisma/hotel. Dalam baha inggris, tata graha disebut
Housekeeping. House sama artinya dengan rumah/wisma/hotel, dan Keeping berarti
memelihara atau merawat. Jadi Housekeeping adalah salah satu bagian yang mempunyai
peranan dan fungsi yang cukup vital dalam memberikan pelayanan kepada para tamu,
terutama yang menyangkut pelayanan kenyamanan dan kebersihan ruangan hotel. Dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang pelayanan kenyamanan dan kebersihan ruangan hotel,
maka bagian-bagian lainnya yang terdapat di hotel, seperti Minuman (Food & Beverage),
bagian Engineering, bagian Akunting dan bagian Personel.
Tanggung jawab bagian Tata Graha dapat dikatakan mulai dari pengurusan tentang
bahan-bahan yang terbuat dari kain seperti taplak meja (table cloth), sprei, sarung bantal,
korden, penjaga kerapihan, dan kebersihan ruangan beserta perlengkapannya, sampai pada
program pengadaan/penggantian peralatan dan perlengkapan, serta pemeliharaan seluruh
ruangan hote. Melihat ruang lingkup tanggung jawab bagian Tata Graha tersebut, maka yang
dimaksud dengan ruangan ruangan hotel terdiri dari kamar-kamar tamu, ruangan rapat,
ruangan umum seperti lobby, corridor, restaurant yang kesemuanya itu disebut sebagai front-
of the-house. Disamping itu, bagian Tata Graha juga bertanggung jawab terhadap kebersihan
dan kerapihan bagian back-of-the house, di samping itu, bagian, Tata Graha juga
bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kerapihan bagian back-of-the-house seperti
bagian dapur, ruanga`n makan karyawan-tuangan ganti pakaian karyawan, ruangan kantor
dan sebagainya.
Berkaitan dengan peranan dan fungsi bagian Tata Graha, maka para karyawan bagian
Tata Graha dituntu untuk meiliki prilaku, pengetahuan, dan ketrampilan tentang bagaimana
menjaga kerapihan dan kebersihan ruangan hotel dengan menggunakan teknik dan prosedur,
serta peralatan yang benar. Dengan demikian dapat menjamin kualitas pelayanan yang sesuai
dengan keinginan tamu.
Dalam buku ini tidak akan dibahas tentang kegiatan-kegiatan Tata Graha yang
bersifat teknis, tetapi lebih dititik beratkan pada pembahasan kegiatan-kegiatan manajerial
yang strategis untuk meningkatkan kualitas pelayanan bidang tata graham untuk itu, terlebih
dahulu disajikan struktur organisasi bagian Tata Graha. Untuk itu, terlebih dahulu disajikan
struktur organisasi bagian Tata Graha, dengan demikian dapat dipahami lebih jelas tentang
fungsi dan peranan bagian Tata Graha hotel.

B. Pengertian Rumah Sakit


Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
dan gawat darurat”.(Men Kes RI No. 340/MENKES/PER/III/2010).
Pengertian Rumah sakit (RS) adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan, tempat
berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan
penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan
(Depkes RI, 2004).

C. Bagian-Bagian Tata Graha Rumah Sakit


1. Ruangan Direktur Utama
Ruangan direktur utama harus didesain sedemikian rupa yang memenuhi
kebutuhan fisiologis dan psikologis agar terciptanya rasa aman dan nyaman. Tugas
direktur utama yaitu Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang
administrasi, keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan. Tugas tersebut dilakukan pada
saat tertentu baik harian, mingguan,bulanan,maupun tahunan.
2. Bagian Ruangan Umum (public area section)
Public area section adalah bagian yang mempunyai tanggung jawab menjaga dan
atau memelihara kebersihan, kerapian dan kelengkapan kebutuhan ruangan umum.
Pekerjaan tersebut dilakasanakan oleh seorang petugas yang disebut houseman, dan
pengawasan pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh Public Area Supervisor, atau biasa
disebut juga Houseman Supervisor.
Houseman suvervisor Menjaga kebersihan ruangan seperti ruangan
pasien,ruangan lobi, lantai ,toilet, loker dan bagian umum lainnya. Untuk pengerjaan
dilakukaan 1 kali yaitu pada pagi hari dan juga dilakukan pada saat dimana terdapat
kotoran.
3. Bagian Linan
Bagian linan (linen section) adalah bagian yang bertanggung jawab atas
penyimpanan, penyediaan, kelengkapan, kebersihan dan kerapian seluruh jenis-jenis
linan yang dibutuhkan untuk keperluan operasional rumah sakit. Bagian linan juga
memberikan masukan-masukan ataupun saran-saran tentang kualitas jenis linan yang
akan dibeli.
Linen section bertugas untuk penyediaan bahan bahan seperti sepray,bed. linen
section bertugas dua kali sehari. Yaitu mengangkut bahan kotor dan menyediakan bahan
bersih. Bahan kotor dilakukan pukul 07:00 – 09:00 wib sedangkan pengangkutan bahan
bersih pukul 10: 00 – 12 : 00.Ahli Medis berkerja sesuai sip-sip, sip 1 dimulai pukul
06:30 – 16:40 WIB sedangkan sip 2 dimulai pukul 17 : 00 - 06 : 00 WIB.
4. Koordinator Keamanan
Koordinator keamanan yaitu orang bertugas dalam keamanan baik didalam
ruangan maupun diluar ruangan. Tugas koordinator keamanan yaitu mulai pukul 06 : 30
– 16 : 40 WIB dan Sip ke 2 mulai pukul 17 : 00 – 06 : 00 WIB
5. Koordinator IPAL
Koordinator IPAL yaitu orang yang bertugas mengawasi dan bertanggung jawab
dalam pengolahan limbah, baik limbah padat maupun limbah cair
6. Bagian Binatu
Bagian binatu (laundry) mempunyai tanggung jawab melaksanakan pemeliharaan
seluruh jenis linan yang dipergunakan oleh operasional rumah sakit. Pemeliharaan
tersebut dilakukan dengan cara pencucian, pengeringan, dan pelipatan sehingga siap
unuk dipergunakan. Disamping melakukan pemeliharaan seluruh jenis-jenis linan yang
digunakan oleh rumah Sakit seperti sepray, bed cover, selimut, dan bahan bahan medis
lainnya. Binatu bekerja sama dengan linan, waktu pengerjaan binatu yaitu pukul 07 : 00
– 09 : 00 WIB .
7. Ruang Medis
Ahli Medis Merupakan orang kompetensi dalam bidangnya yang bertugas dan
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan bertanggung jawab dalam ruangannya
tersebut

D. Fasilitas Yang Ada Dirumah Sakit


1. Instalasi Unggulan - Rumah Sakit Umum Daerah memiliki pelayanan unggulan, yakni
Fasilitas VIP, Unit Haemodialisa (Cuci Darah), serta Ruang Instalasi Rehabilitasi
Medik.
2. Instalasi Rawat Jalan - Instalasi Rawat Jalan melayani kunjungan rawat jalan dari pukul
07.00 sampai pukul 12.00 pada pagi hari.
3. Instalasi Gawat Darurat - Pelayanan Gawat Darurat 24 jam didukung tenaga medis dan
paramedis dengan sertifikasi PPGD. Guna menunjang pelayanan, Instalasi ini dilengkapi
dengan 5 mobil ambulance.
4. Instalasi Rawat Inap - Instalasi Rawat Inap memberikan fasilitas yang sangat nyaman
dan berbagai pilihan. Setiap ruangan (kamar) memiliki fasilitas yang cukup memadai
seperti pendingin ruangan (AC), Kamar mandi bersih, dan Televisi.
5. Instalasi Penunjang Medis - Pelayanan penunjang memberikan pelayanan 24 jam setiap
harinya. Dilengkapi dengan alat-alat yang mendukung serta teknologi yang mutakhir.
6. Instalasi Umum - Disediakan pula fasilitas-fasilitas pendukung lain dalam rangka
mewujudkan pelayanan prima seperti : Bank, tempat parkir yang luas dan aman, masjid
dan musholla yang indah serta asri dengan lokasi yang dekat dengan ruang perawatan

E. Aspek Rumah Sakit


a. Aspek Kerumah Tanggaan (House Keeping) Rumah Sakit
 Kebersihan gedung secara keseluruhan.
 Kebersihan dinding dan lantai.
 Pemeriksaan karpet lantai.
 Kebersihan kamar mandi dan fasilitas toilet.
 Penghawaan dan pembersihan udara.
 Gudang dan ruangan.
 Pelayanan makanan dan minuman.
b. Aspek Khusus Sanitasi
 Penanganan sampah kering mudah terbakar.
 Pembuangan sampah basah.
 Pembuangan sampah kering tidak mudah terbakar.
 Tipe incinerator Rumah Sakit.
 Kesehatan kerja dan proses-proses operasional.
 Pencahayaan dan instalasi listrik.
 Radiasi.
 Sanitasi linen, sarung dan prosedur pencucian.
 Teknik-teknik aseptik.
 Tempat cuci tangan.
 Pakaian operasi.
 Sistim isolasi sempurna
c. Aspek Dekontaminasi, Desinfeksi dan Sterilisasi
 Sumber-sumber kontaminasi.
 Dekontaminasi peralatan pengobatan pernafasan.
 Dekontaminasi peralatan ruang ganti pakaian.
 Dekontaminasi dan sterilisasi air,makanan dan alat-alat pengobatan.
 Sterilisasi kering.
 Metoda kimiawi pembersihan dan disinfeksi.
 Faktor-faktor pengaruh aksi bahan kimia.
 Macam-macam disinfektan kimia.
 Sterilisasi gas.
d. Aspek pengendalian serangga dan binatang pengganggu.
Pengendalian vektor dalam rumah sakit yaitu dengan menggunakan Lampu LED Blue
yaitu untuk mengendalikan vektor nyamuk yang terdapat dirumah biasanya lampu
tersebut terdapat di sudut-sudut ruangan.
e. Aspek pengawasan pasien dan pengunjung Rumah Sakit
 Penanganan petugas yang terinfeksi.
 Pengawasan pengunjung Rumah Sakit.
 Keamanan dan keselamatan pasien.
f. Peraturan perundang-undangan di bidang Sanitasi Rumah Sakit.
g. Aspek penanggulangan bencana.
h. Aspek pengawasan kesehatan petugas laboratorium.
i. Aspek penanganan bahan-bahan radioaktif.
j. Aspek standarisasi sanitasi Rumah Sakit.
Dari lingkup sanitasi yang begitu luas tersebut yang paling penting untuk
dikembangkan adalah menyangkut :
 Program sanitasi kerumahtanggaan yang meliputi penyehatan ruang dan bangunan
serta lingkungan RS.
 Program sanitasi dasar, yang meliputipenyediaan air minum, pengelolaan
kotoran cair dan padat, penyehatan makanan dan minuman, pengendalian
serangga, tikus dan binatang pengganggu.
 Program dekontaminasi yang meliputi kontaminasi lingkungan karena mikroba,
bahan kimia dan radiasi.
 Program penyuluhan.
 Program pengembangan manajemen dan perundang-undangan yang meliputi
penyusunan norma dan standar serta pengembangan tenaga sanitasi RS melalui
pelatihan, konsultasi.

F. Sanitasi Tata Graha


1. Pengolahan Air BERSIH
Air yang digunakan dalam tata graha rumah sakit yaitu air PDAM. Sebelum
didistribusikan ke ruangan-ruangan akan ditampung bak penampung kemudian disedot
dengan menggunakan alat pompa vacum dan dialirkan keruangan- ruangan.
Adapun waktu waktu pengaliran yaitu mulai pukul 05: 00-07 : 00 WIB dan sedangkan
sore hari mulai pukul 16 : 00 – 18 : 00 WIB.
2. Pengolahan Sampah
a) Pemisahan
Golongan A yaitu terdiri dressing bedah yang kotor. Sampah dari
haemodialisis, limbah dari unit lain.Golongan B yaitu terdiri dari syringe bekas ,
jarum, pecahan gelas, dan benda tajam lainnya.
b) Penampungan
Sampah klinis hendaknya diangkut sesering mungkin sesuai dengan kebutuhan.
Sementara menunggu pengangkutan untuk dibawa ke incinerator atau
pengangkutan oleh dinas kebersihan (atau ketentuan yang ditunjuk), sampah tersebut
hendaknya :
c) Pengangkutan
Pengangkutan dibedakan menjadi dua yaitu pengangkutan intenal dan eksternal.
Pengangkutan internal berawal dari titik penampungan awal ke tempat pembuangan
atau ke incinerator (pengolahan on-site). Dalam pengangkutan internal biasanya
digunakan kereta dorong.
Kereta atau troli yang digunakan untuk pengangkutan sampah klinis harus didesain
sedemikian rupa sehingga :
 Permukaan harus licin, rata dan tidak tembus
 Tidak akan menjadi sarang serangga
 Mudah dibersihkan dan dikeringkan
 Sampan tidak menempel pada alat angkut
 Sampan mudah diisikan, diikat, dan dituang kembali
 Disimpan dalam kontainer yang memenuhi syarat.
 Di lokasi/tempat yang strategis, merata dengan ukuran yang disesuaikan
dengan frekuensi pengumpulannya dengan kantong berkode warna yang
telah ditentukan secara terpisah.
 Diletakkan pada tempat kering/mudah dikeringkan, lantai yang tidak rembes,
dan disediakan sarana pencuci.
 Aman dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab, dari binatang, dan
bebas dari infestasi serangga dan tikus.
 Terjangkau oleh kendaraan pengumpul sampah (bila mungkin).
 Sampah yang tidak berbahaya dengan penanganan pendahuluan (jadi bisa
digolongkan dalam sampah klinis), dapat ditampung bersama sampah lain
sambil menunggu pengangkutan
d) Bila tidak tersedia sarana setempat dan sampah klinis harus diangkut ke tempat lain
 Harus disediakan bak terpisah dari sampah biasa dalam alat truk pengangkut.
Dan harus dilakukan upaya untuk mencegah kontaminasi sampah lain yang
dibawa.
 Harus dapat dijamin bahwa sampah dalam keadaan aman dan tidak terjadi
kebocoran atau tumpah
3. Pengendalian Vektor
Pengendalian vektor dalam rumah sakit yaitu dengan menggunakan Lampu LED Blue
yaitu untuk mengendalikan vektor nyamuk yang terdapat dirumah biasanya lampu
tersebut terdapat di sudut-sudut ruangan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan dan gawat darurat”.(Men Kes RI No. 340/MENKES/PER/III/2010).
2. Bagian- bagian Rumah Sakit yaitu:
a. Ruangan Direktur Utama
b. Bagian Ruangan Umum (public area section)
c. Bagian Linan
d. Koordinator Keamanan
e. Koordinator IPAL
f. Bagian Banitu
g. Ruang medis
3. Sanitasi Tata Graha
a. Penyediaan Air Bersih
b. Pengelolaan sampah/Limbah Rumah sakit
c. Pengendalian Vektor

B. SARAN
1. Sebaiknya sanitasi tata graha dirumah sakit lebih diperketat lagi
2. Seamoga pelayanan kesehatan dirumah sakit ditangani dengan semaksimal mungkin.
DAFTAR PUSTAKA

Neufert, Ernst. 1992. Data Arsitek. Jakarta: Erlangga

Ching, Francis D.K. 1993. Arsitektur Bentuk dan Susunannya.Jakarta: Erlangga

Nopianto, Didik., 2005. Buku Ajar Tata Ruang Dalam. Semarang: Fakultas

Teknik Universitas Negeri semarang

Jakarta: Rineka Cipta.

Wilkening, Fritz. 1988. Tata Ruang. Semarang : Kanisius

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa 1966. Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Sekolah Tinggi Kedokteran Yarsi, Hasil Keputusan Seminar Pelayanan Pada RSI,

Jakarta : 1980

Wilkening, Frittz.1988. Tata Ruang. Semarang : Kanisius

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

NOMOR 340/MENKES/PER/III/2010

Anda mungkin juga menyukai