SANITASI BIOSKOP
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sanitasi Pemukiman dan Tempat-
tempat Umum
Disusun oleh:
Kelompok 8
1. Azzumrotul Baroroh (122110101165)
2. Fahmi Nur Rosida (122110101185)
3. Aprillia Wulan S. (122110101198)
4. Indri Fahrudiana (122110101202)
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan YME karena rahmat dan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
2.1 Sanitasi..........................................................................................................3
2.2 Bioskop..........................................................................................................3
2.3 Sanitasi Bioskop............................................................................................4
BAB 3. PEMBAHASAN.......................................................................................14
3.1 Profil Bioskop........................................................................................14
3.2 Bangunan Luar Gedung.......................................................................15
3.3 Bagian Dalam Gedung (Lobby)............................................................17
3.4 Bagian Dalam Ruang Pertunjukan.....................................................22
3.5 Sarana Sanitasi......................................................................................33
3.6 Penyediaan Air Bersih..........................................................................38
3.7 Fasilitas Pendukung..............................................................................39
3.8 Petugas Pelayanan................................................................................40
3.9 Sanitasi Bioskop NSC Menurut Pengunjung......................................41
BAB 4. PENUTUP................................................................................................43
4.1 Kesimpulan............................................................................................43
4.2 Saran.......................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................45
LAMPIRAN...........................................................................................................46
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
teknologi. Begitu pula dengan bioskop yang terdapat di Jember, yaitu Bioskop
NSC Jember. Di dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai sanitasi
Bioskop NSC Jember.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui hasil
penilaian sanitasi di bioskop NSC Jember.
3
2.1 Sanitasi
Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasan
masyarakat yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor
lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
2.2 Bioskop
Menurut Suparlan, yang disebut dengan bioskop adalah suatu tempat
yang mempunyai bangunan atau gedung dengan konstruksi tertentu di
dalamnya, yang mana masyarakat umum berkumpul dengan dapat melihat
film ada layar putih. Dalam hal ini maka yang dimaksud dengan bioskop
mempunyai unsur-unsur:
1. Gedung yang permanen
2. Ada fasilitas
3. Ada jam pertunjukkan tertentu
Macam-macam bioskop:
1. Film theater adalah tempat pertunjukan film biasa, di Indonesia ini
disebut Bioskop.
4
2. Halaman
a. Halaman sangat penting untuk gedung bioskop, digunakan
untuk parkir kendaraan dan hendaknya cukup luas
b. Halaman harus bersih, tidak terdapat sampah-sampah yang
berserakan, genangan air, oli, dll
c. Pagi dan malam hari halaman bioskop perlu penerangan minimal 3
cm pada permukaan tanah
d. Halaman perlu diberi pagar sebagai pembatas
e. Arah-arah lalu lintas dibuat teratur baik untuk penonton
maupun untuk kendaraan-kendaraan yang keluar masuk halaman
f. Sisa peralatan yang tidak digunakan untuk parkir dapat dibuat
pertamanan dengan tumbuh-tumbuhan, bunga-bunga untuk
menambah keindahan sekitarnya
B. Bagian Dalam Bioskop
1. Ruang Tunggu
Ruang tunggu di gedung bioskop perlu sekali karena:
a. Memberikan tempat bagi para pengunjung yang telah untuk
beristirahat
b. Memberikan tempat bagi para penonton untuk menunggu
gilirannya menonton film.
Oleh sebab itu, ruang tunggu perlu dijaga kebersihannya,
disediakan tempat sampah yang cukup, kursi diatur sedemikian
rupa, diberi potpot bunga sehingga ruang tunggu tersebut bentuknya
menarik dan menyenangkan.
2. Exterior Traffic
Exterior traffic sangat penting, karena akan melancarkan lalu
lintas penonton untuk menuju ke bagian-bagian lain di lingkungan
exteriour gedung tersebut. Tanpa adanya exteriour traffic lalu
lintas penonton akan terganggu. Beberapa hal yang harus
mendapatkan perhatian dari exteriour traffic adalah:
a. Hendaknya jalan-jalan tersebut dibuat cukup lebar
6
tata suara pada suatu ruang untuk menghasilkan kualitas suara yang
nyaman untuk dinikmati.
2. Lantai
Lantai harus terbuat dari bahan yang kedap air, keras, tidak
licin, dan mudah dibersihkan. Kemiringan (slope) dibuat sedemikian
rupa sehingga pemandangan penonton yang berada dibelakang tidak
terganggu oleh penonoton didepannya. Kemiringan/penurunan
perbedaan tinggi antara barisan kursi yang satu dengan barisan yang
lain di depan atau di belakangnya kurang leibh 10 centimeter. Seperti
yang dikemukakan oleh departemen penerangan bersama lembaga ilmu
pengetahuan indonesia atas hasil penyelidikanya yaitu:
“Jarak antara sandaran kursi yang berurutan menurut normal
ukuran orang Indonesia adalah kurang lebih 90 cm, dengan sudut
penurunan ideal ke arah layar 6,20 terhadap garis horizontal, berarti
perbedaan tinggi kepala kursi yang berurutan 10 centimeter.”
3. Tempat Duduk atau Kursi
Tempat duduk juga merupakan faktor yang penting dalam
gedung bioskop karena apabila tempat duduk tidak nyaman untuk
diduduki maka penonton akan merasa terganggu menyaksikan
pertunjukan. Tempat duduk dibuat untuk perorangan dan dilengkapi
dengan sandaran belakang, sandaran tangan, dan sandaran kaki untuk
mencegah kelelahan selama pertunjukan.
Pengaturan harus sedemikian rupa sehingga tidak berimpitan
minimal ada jarak 40 cm antara kursi dengan kursi di depannya untuk
jalan penonton menuju kursi yang dituju. Barisan kursi terdepan
minimal 6 meter dari layar dengan sudut pandangan kurang dari 30 o.
Tiinggi kursi dari lantai sebaiknya 48 cm dengan sandaran setinggi 38
sampai 40 cm, sedangkan sandaran tangan disesuaikan dengan
kemungkinan tangan dapat bersandar dengan baik, ukuran kursi
disesuaikan dengan keadaan orang Indonesia pada umumnya yaitu
minimal 40-45 cm, terbuat dari bahan yang kuat dan tempat duduk yang
9
Gunawan agar udara dalam ruangan selalu segar, maka ruangan tersebut
harus mempunyai sistem ventilasi yang baik sehingga menghasikkan
suhu antara 20oC - 25oC dengan kelembaban diantara 40%-50%.
Sistem ventilasi pada umumnya terbagi menjadi dua yaitu:
a. Ventilasi alami
Ventilasi alami ini dapat dibuat dengan jalan memasang
jendela dan lubang-lubang angin atau dengan menggunakan bahan
bangunan yang berpoti-pori.
b. Ventilasi buatan
Prinsip dari ventilasi buatan ini adalah mengalirkan udara
dengan menggunakan alat-alat seperti kipas angin (fan), alat
penghisap udara (exhauster) dan alat pendingin (air conditioning).
Untuk bangunan yang diperuntukan bagi umum seperti bioskop,
ventilasi buatan ini sangat baik.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam penggunanaan
ventilasi ini adalah:
a. Bila digunakan kipas angin, maka pergerakan udara hanya
berupa putaran udara sehingga masih diperlukan ventilasi
alamiah.
b. Apabila menggunakan alat penghisap udara (exhauster) pada
prinsip kerjanya adalah menghisap udara dalam ruangan yang
sudah kotor untuk dikeluarkan. Alat ini masih membutuhkan
ventilasi alam sebagai jalan udara masuk dari luar yang masih
segar.
Pada penggunaan air conditioning terjadi pengolahan udara
dengan penyaringan pendinginan dan pengaturan kelembaban
dalam ruangan yang yang tertutup dan suhu dapat diatur, yang
harus diperhatikan dalam penggunakan ventilasi lain, dan orang
yang berada dalam ruangan dilarang merokok.
8. Pencahayaan
12
bumi dan lain-lain sehingga penonton dapat dengan mudah keluar dari
dalam gedung. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pintu bahaya
adalah sebagai berikut:
a. Jarak pintu bahaya yang satu dengan yang lain minimum 5 meter.
b. Dipasang simetris disebelah kanan dan kiri ruangan pertunjukan.
c. Lebar pintu minimal 2 kali lebar pntu biasa (160 cm)
d. Daun pintu harus membuka keluar
e. Selama pertunjukan berlangsung pintu bahaya tidak boleh dikunci
f. Diatas pintu bahaya dipasang tanda merah dengan tulisan “pintu
bahaya” yang jelas.
11. Keadaan Bebas dengan Tikus dan Serangga
Keadaan ini perlu diterapkan baik pada interior maupun pada
exterior, karena serangga dan tikus ini dapat menyebabkan gangguan
mental dan menimbulakan penyakit pada pengunjung. Pencegahan
terhadap serangga dapat dilakukan dengan cara:
a. Kebersihan umum harus tetap dijaga dengan baik dalam gedung
maupun luar gedung pertunjukan
b. Jangan sampai terdapat tempat-tempat mati dalam pengaturan
barang atau alat-alat untuk memudahkan dalam pembersihan.
c. Pemasangan kawat kasa pada lubang-lubang angin
d. Pencahayaan yang sempurna agar sinar dapat menerangi secara
merata ke seluruh ruangan.
Pencegahan terhadap tikus dapat dilakukan dengan cara:
a. Menjaga kebersihan ruangan
b. Menghindari adanya sudut-sudut mati atau ruangan gelap.
c. Menghindari tempat-tempat yang bisa digunakan oleh tikus untuk
bersarang.
d. Memasang teralis pada lubang ventilasi bagian bawah.
14
BAB 3. PEMBAHASAN
Direktur
Bapak David Kurniawan
Karyawan
B. Karyawan
Jumlah karyawan di Bioskop NSC Jember sebanyak 18 orang
dengan 12 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Syarat-syarat yang
diberlakukan untuk menjadi karyawan bioskop ini adalah menyerahkan
ijazah minimal SMA dan tes kesehatan dari dokter. Oleh karena itu, rata-
rata latar belakang pendidikan karyawan di Bioskop NSC Jember yaitu
SMA, khususnya para karyawan laki-laki. Namun ada juga yang diploma,
sarjana dan bahkan yang masih kuliah.
Sertiap harinya, bioskop NSC Jember mulai dibuka pada pukul
13.00 WIB dan pukul 20.00 WIB. Para karyawan masuk kerja pukul 12.00
WIB dan pulang kerja pukul 22.30 WIB. Di Bioskop NSC Jember ini tidak
terdapat shift kerja. Oleh karena itu, untuk hari liburnya diberlakukan satu
kali dalam seminggu dan harus di antara hari Senin-Jumat. Sedangkan
pada hari Sabtu dan Minggu tidak boleh ada yang libur. Akan tetapi jika
terdapat situasi dan kondisi tertentu maka pada hari itu karyawan
diperbolehkan untuk mengambil hari liburnya.
(Tempat parkir motor dan mobil dengan penerangan yang kurang ketika malam
hari)
Bioskop ini menyediakan tempat pembuangan sampah sementara
(TPS) dan tempat pembuangan putung rokok. Namun, di bioskop ini tidak
terdapat area khusus untuk smoking area. Bagi pengunjung atau karyawan
yang merokok diperbolehkan merokok di luar gedung.
langit, pintu, kotak P3K, ruang tunggu, exterior traffic, snack bar, dan pintu
darurat
1. Lantai
Lantai lobby memenuhi beberapa syarat sanitasi yaitu bersih, bahan
kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin dan tidak memungkinkan
terjadi genangan air. Namun ada syarat yang tidak terpenuhi yaitu lantai
tidak mudah dibersihkan karena pertemuan antara dinding dan permukaan
lantai tidak membentuk lengkung (membentuk sudut). Pertemuan dinding
dan permukaan lantai yang membentuk sudut akan menyusahkan petugas
untuk membersihkan ujung lantai karena masih ada sisa debu/kotoran
yang tertinggal. Seharusnya pertemuan antara dinding dan permukaan
lantai dibentuk melengkung agar mudah dibersihkan.
(lantai yang bersih, bahan kuat, kedap (Pertemuan permukaan lantai dan
air, permukaan rata, tidak licin dan tidak dinding yang tidak membentuk konus)
memungkinkan terjadi genangan air)
2. Dinding
Dinding lobby memenuhi seluruh aspek sanitasi yaitu bersih, berwarna
terang, kedap suara, dan kedap air.
(Pintu yang kuat, berfungsi dengan baik, mudah dibersihkan, dan dapat
mencegah masuknya serangga dan tikus)
6. Kotak P3K
Kotak P3K sangat dibutuhkan jika terdapat pengunjung yang
terluka dan membutuhkan pertolongan pertama. Namun lobby tidak
memiliki kotak P3K tersebut, sehingga penting bagi manajer bioskop
untuk menyediakan kotak P3K di lobby. Kotak P3K sebaiknya diletakkan di
20
jelas dan teratur, pintu masuk dan pintu keluar pertunjukan dibuat terpisah,
pencahayaan cukup, dan terdapat ventilasi buatan.
(Snack bar yang memiliki tata letak kontainer makanan rapi, bersih, dan
terhindar dari hewan pengerat)
10. Pintu Darurat
Pintu darurat dibutuhkan untuk memudahkan jalan keluar
pengunjung ketika ada keadaan yang membahayakan. Setiap gedung
bangunan sebaiknya memiliki pintu darurat, namun lobby bioskop tidak
memiliki pintu darurat. Sebaiknya manajer membuat pintu darurat dengan
syarat lebar minimal 1,6 meter, dapat membuka keluar, selama
pertunjukan pintu darurat tidak boleh terkunci, dan terdapat lampu merah
dengan tulisan yang jelas “Pintu Darurat”. Pintu darurat sebaiknya
diletakkan di dekat ruang manajer karena letaknya dapat terlihat dan
diketahui pengunjung dan tidak terlalu jauh dari pintu lobby.
22
(kursi dengan lebar 40-45 cm yang terbuat dari bahan yang kuat, empuk dan
mudah dibersihkan , namun sandaran tangannya terlalu rendah)
2. Traffic system
Terdapat beberapa persyaratan traffic system pada ruang pertunjukan
antara lain:
a. Lebar lalu lintas utama minimal 2 meter
b. Lebar lalu lintas keliling ruangan pertunjukan minimal 50 meter
c. Lalu lintas antar baris kursi untuk jalan penonton ke tempat duduknya
minimal 40 cm
24
secara teratur dan kondisional, jika sudah kotor atau fungsinya tidak lagi
maksimal, dilakukan pengecekan serta pembersihan pada ventilasi buatan.
4. Pencahayaan
Terdapat beberapa persyaratan pencahayaan pada ruang
pertunjukan antara lain:
a. Sistem pencahayaan tidak menimbulkan kesilauan maksimal 150 lux
b. Tersedia penerangan untuk pembersihan
c. Kuat penerangan pada setiap tangga 3 fc.
Semua kriteria pada pencahayaan di Bioskop NSC Jember telah terpenuhi.
Sistem pencahayaan pada bagian dalam ruang bioskop digunakan pada
saat penonton akan memasuki dan keluar bioskop. Selain itu, sistem
pencahayaan juga digunakan sebagai penerangan untuk pembersihan.
Ketika sebelum dan sesudah pemutaran film, petugas akan melakukan
pembersihan secara berkala di dalam bioskop. Pada saat pemutaran film,
26
Semua kriteria sudah dipenuhi. Pada ruang bioskop, dinding dan ruangan
di desain sedemikian rupa untuk mengurangi gema sehingga tidak
memantul, mencegah absorbsi suara serta membantu resonansi suara. Pada
dinding bioskop, ketinggian minimal adalah 10 meter. Oleh karena itu,
bioskop yang ada pada beberapa mall selalu menempati lantai teratas.
(Pintu keluar studio yang hanya berjumlah satu buah dan tidak terdapat tulisan
EXIT)
(Wash tafle yang dilengkapi dengan cermin, sabun dan hand dryer)
Lantai di dalam toilet tidak licin dan. Ventilasi yang ada pada toilet
pria adalah satu buah ventilasi alami dan satu buah exhauster. Sedangkan
ventilasi pada toilet wanita terdapat dua buah ventilasi alami yang
dilengkapi dengan kawat kasa dan satu buah exhauster. Cermin yang
disediakan di dalam toilet, terutama pada toilet wanita kurang bagus
dikarenakan permukaannya sudah mengelupas sehingga sedikit
menurunkan manfaatnya.
a) b)
34
c)
(a. Exhauster; b) ventilasi pada toilet pria; c) ventilasi pada toilet wanita
yang dilengkapi dengan kawat kasa)
Toilet ini dibersihkan sekitar 5-6 kali sehari, yaitu pada awal
karyawan dating (pukul 12.00 WIB), setiap kali pertunjukan sudah dimulai
dan setelah semua pengunjung pulang (sebelum biskop tutup). Di dalam
toilet bebas dari serangga namun akan tetapi terkadang masih ada tikus
yang berkeliaran.
35
2. Jamban
Total jamban yang terdapat di Bioskop NSC Jember adalah lima
jamban dengan jenis leher angsa. Pada toilet pria terdapat dua jamban
sedangkan pada toilet wanita terdapat tiga jamban. Tersedia air yang
cukup dan dibersihkan secara berkala oleh petugas. Di dekat masing-
masing jamban tersedia tempat sampah. Jamban pada masing-masing
toilet letaknya berdekatan dan hanya dibatasi oleh sket yang tidak penuh.
3. Urinoir
Urinoir yang terdapat di dalam toilet pria bertipe single (flushing)
dan berjumlah dua buah. Permukaan urinoir selalu dibersihkan oleh
petugas kebersihan.
36
air karena air yang tersedia sudah cukup, baik yang berasal dari sumur
maupun PDAM tersebut. Sumur dikuras setiap setahun dua kali.
(locker karyawan)
2. Musholah
Luas sekitar 2 x 2 meter yang dilengkapi dengan 1 ventilasi dan terdapat
sarung dan mukenah serta tempat untuk menyimpan mukenah. Kondisi di
dalam musholah sangat pengap dan gelap karena minimnya ventilasi dan
sistem pencahayaan yang ada di dalamnya.
39
terhalang dengan kepala penonton yang ada di depannya. Keluhan lain yang
dirasakan oleh responden adalah karena jarak antar kursi yang sempit.
Sehingga ketika ingin meluruskan kaki untuk peregangan tidak cukup.
Tiga dari responden yang kami wawancara mengatakan kamar mandi
dalam keadaan bersih, namun sebagian mengatakan kamar mandi dalam
keadaan kurang bersih. Bahkan satu responden memberikan informasi jika dia
pernah melihat masih ada kotoran di dalam WC serta kamar mandi bau
Pelayanan petugas yang sering dikeluhkan pada bioskop NSC Jember
adalah bagian penunjuk tempat duduk. Petugas bagian tersebut kurang ramah,
dan memberikan informasi tempat duduk kurang jelas sehingga dapat terjadi
kesalahan dalam menempati tempat duduk. Walaupun begitu, satu dari 5
responden yang kami wawancara mengatakan jika pelayanan petugas bioskop
NSC Jember cukup bagus.
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan diperoleh total skor
adalah 230. Hasil perhitungan prosentase sanitasi di bioskop ini yaitu 76,67
%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Bioskop New Star Cineplex
(NSC) Jember tergolong memiliki tingkat sanitasi sedang.
4.2 Saran
1. Jalan yang berlubang dan tidak rata harus segera diperbaiki sehingga tidak
akan memungkinkan terjadinya genangan air. Selain itu juga bisa
meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan seperti terjatuh dan
sebagainya.
2. Tempat sampah yang sudah tidak layak (berlubang dan/atau tidak ada
tutup) sebaiknya diganti dengan tempat sampah yang baru yang bertutup.
3. Disediakan kotak P3K di tempat yang mudah dijangkau, misalnya di dekat
loker karyawan.
43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2. Struktur Organisasi:
Owner
Bapak Johand
Direktur
Bapak David Kurniawan
Karyawan
3. Jumlah Kursi: 358 buah (studio 1 = 239 kursi, studio 2 = 119)
4. Jumlah karyawan:
a. Pria : 12 orang
b. Wanita :6 orang
48
2. Lingkungan Keadaan :
a. Bersih a. Nilai 3, apabila memenuhi ≥
b. Tidak ada 5 kriteria
genangan air b. Nilai 2, apabila memenuhi
c. Penerangan 2-4 kriteria
yang cukup c. Nilai 1, apabila memenuhi 1
d. Air limbah atau tidak memenuhi semua
mengalir 3 kriteria
dengan lancar
e. Terdapat tempat 6
2
pembuangan
sampah
sementara
(TPS)
f. Terdapat
“smooking
area” dan
tempat
pembuangan
putung rokok
Sub Total 10
Bagian Dalam Gedung Bioskop (Lobby Bioskop) 30
1. Lantai Keadaan
a. Bersih a. Nilai 3, apabila memenuhi
b. Bahan kuat, semua kriteria
kedap air, b. Nilai 2, apabila memenuhi
permukaan rata 2-3 kriteria
c. Tidak licin dan c. Nilai 1, apabila memenuhi 1
mudah 4 atau tidak memenuhi semua 2 8
dibersihkan criteria
d. Tidak
memungkinkan
terjadi
genangan air
2. Dinding Keadaan
a. Bersih a. Nilai 3, apabila memenuhi
b. Berwarna semua kriteria
terang b. Nilai 2, apabila memenuhi
c. Kedap suara 3 2-3 kriteria 3 9
d. Kedap air c. Nilai 1, apabila memenuhi 1
atau tidak memenuhi semua
criteria
3. Atap Keadaan :
a. Tidak bocor, a. Nilai 3, apabila memenuhi
kuat 3 semua kriteria 3 9
b. Tidak b. Nilai 2, apabila memenuhi 1
51
memungkinkan kriteria
terjadinya c. Nilai 1, apabila tidak
genangan air memenuhi semua criteria
4. Langit-langit Keadaan :
a. Tinggi dari a. Nilai 3, apabila memenuhi
lantai minimal 4 semua kriteria 3 12
2,5 meter b. Nilai 2, apabila memenuhi
b. Kerangka kuat 1-2 kriteria
c. Berwarna c. Nilai 1, apabila tidak
terang memenuhi semua kriteria
5. Pintu Keadaan :
a. Kuat, berfungsi a. Nilai 3, apabila memenuhi
dengan baik semua kriteria
b. Mudah b. Nilai 2, apabila memenuhi
dibersihkan 3 1-2 kriteria 3 9
c. Dapat c. Nilai 1, apabila tidak
mencegah memenuhi semua kriteria
masuknya
serangga dan
tikus
6. Kotak P3K Keadaan
a. Tersedia min 1 a. Nilai 3, apabila memenuhi
kotak P3K yang semua kriteria
berisiobat- 2 b. Nilai 1, apabila tidak 1 2
obatan memenuhi criteria
sederhana
7. Ruang Tunggu Keadaan :
a. Bersih a. Nilai 3, apabila memenuhi
b. Tertata rapih ≥5 kriteria
dan menarik b. Nilai 2, apabila memenuhi
c. Terdapat tempat 2-4 kriteria
sampah yang c. Nilai 1, apabila memenuhi 1
cukup 3 atau tidak memenuhi semua 2 6
d. Terdapat tempat kriteria
putug rokok
e. Lantai tidak
licin dan mudah
dibersihkan
f. Dinding
berwarna terang
(simetris)
c. Dapat membuka
keluar
d. Selama
pertunjukan
pintu keluar
tidak boleh
terkunci
e. Terdapat
dengan jelas
tulisan “EXIT”
Sub Total 92
Fasilitas Sanitasi 20
1. Toilet Keadaan
a. Bersih dan a. Nilai 3, apabila memenuhi ≥
terpelihara 9 kriteria
(tidak bau, b. Nilai 2, apabila memenuhi
mudah 5-8 kriteria
dibersihkan) c. Nilai 1, apabila memenuhi
b. Toilet pria dan 1-4 kriteria atau tidak
wanita terpisah memenuhi semua kriteria
c. Terdapat air
bersih yang
cukup 4 2 8
d. Terdapat wash
tafel dilengkapi
dengan sabun
e. Terdapat tissue
yang cukup
f. Terdapat hand
dryer dengan
jumlah cukup
dan dapat
berfungsi
dengan baik
g. Lantai tidak
licin
h. Terdapat kran
air yang
berfungsi
dengan baik
i. Ventilasi cukup
j. Terdapat cermin
yang bersih
k. Dibersihkan
secara berkala
58
dan anorganik
f. Kuat
g. Kedap air
h. Mudah
dibersihkan
5. Pembuangan Air Keadaan :
Limbah a. Nilai 3, apabila memenuhi
a. Saluran air semua kriteria
limbah dengan b. Nilai 2, apabila memenuhi
sistem tertutup 4 1-2 kriteria 3 12
kedap air c. Nilai 1, apabila tidak
b. Air limbah memenuhi semua kriteria
mengalir
dengan lancar
c. Terdapat
saluran
pembuangan air
hujan
Sub Total 48
Petugas Pelayanan 5
1. Petugas Keadaan :
Kebersihan a. Nilai 3, apabila memenuhi
a. Terdapat semua kriteria
petugas b. Nilai 2, apabila memenuhi
kebersihan 1-2 kriteria
b. Tenaga 2 c. Nilai 1, apabila tidak 2 4
kebersihan memenuhi semua kriteria
berpakaian
rapai, bersih,
dan memakai
seragam
(uniform)
c. Menggunakan
APD yang
sesuai (masker,
sarung tangan,
sepatu boots)
2. Petugas Snack Bar Keadaan
a. Tenaga a. Nilai 3, apabila memenuhi
pelayanan semua kriteria
mendapat b. Nilai 2, apabila memenuhi
pemeriksaan 2-3 kriteria
selambat- c. Nilai 1, apabila memenuhi 1
lambatnya 2 3 atau tidak memenuhi semua 1 3
minggu sekali kriteria
b. Tidak
60
memperkerjaka
n petugas yang
menderita
penyakit kulit
c. Menggunakan
sarung tangan
atau alat
penjapit
makanan
d. Mempunyai
“Health
Sertificate”
Sub Total 7
Skor Total 230
PETUNJUK PENILAIAN
Dalam Instrumen Observasi Sanitasi Bioskop ini terdiri dari lima variabel yang
dinilai yaitu:
1. Persyaratan Kesehatan Lingkungan dan Bagian Luar Gedung 5
2. Bagian Dalam Gedung Bioskop (Lobby Bioskop) 30
3. Bagian Dalam Ruang Pertunjukan (Interior) 40
4. Fasilitas Sanitasi 20
5. Petugas Pelayanan 5
KRITERIA PEMBOBOTAN
Kriteria pembobotan adalah kriteria yang yang ditetapkan berdasarkan
pengaruh masing-masing poin terhadap kualitas sanitasi bioskop, dengan kriteria
sebagai berikut :
4= sangat penting
3= penting
2= cukup penting
Menghitung skor = bobot * nilai yang didapat
Skor maksimal = 300
Skor minimal = 100
Penilaian
61
Nama Responden: IM
1. Seberapa sering anda menonton film ke bioskop NSC Jember?
Jawab: Enam bulan sekali
2. Bagaimana pendapat anda tentang kebersihan ruang bioskop NSC Jember?
Jawab: Tidak terlihat sampah fisik di dalam ruang bioskop, namun tempat
duduk paling atas berdebu dan sering rusak.
3. Bagaimana jarak ketinggian antar baris kursi dalam ruang bioskop NSC
Jember?
Jawab: Kurang baik, karena pada kursi paling belakang penglihatan terganggu
dengan kepala pengunjung dibawahnya
4. Bagaimana pendapat anda tentang kebersihan kamar mandi bioskop NSC
Jember?
Jawab: Jumlah dan kebersihan kamar mandi cukup
5. Bagaimana pelayanan petugas bioskop NSC Jember?
Jawab: Tidak semua petugas ramah. Petugas yang menunjukkan tempat duduk
di ruang bioskop tidak ramah
6. Bagaimana pendapat anda terkait kebersihan petugas snack bar bioskop NSC
Jember?
Jawab: Petugas snack bar harusnya memakai masker ketika melayani pembeli
7. Bagaimana pendapat anda terkait intensitas cahaya pada layar bioskop NSC
Jember?
Jawab: Terkait intensitas cahaya pada layar bioskop kurang terang terutama
pada malam hari
8. Bagaimana pendapat anda terkait intensitas suara pada sound system bioskop
NSC Jember?
Jawab: Intensitas suara pada sound system sudah cukup bagus
63
Nama Responden: WA
1. Seberapa sering anda menonton film ke bioskop NSC Jember?
Jawab: 6 bulan sekali
2. Bagaimana pendapat anda tentang kebersihan ruang bioskop NSC Jember?
Jawab: Bioskop yang dalam bersih. Tidak ada sampah dan tidak kotor
3. Bagaimana jarak ketinggian antar baris kursi dalam ruang bioskop NSC
Jember?
Jawab: Nyaman. Tetapi kaki tidak bisa lurus karena tempat kesempitan
4. Bagaimana pendapat anda tentang kebersihan kamar mandi bioskop NSC
Jember?
Jawab: Kamar mandi bersih
5. Bagaimana pelayanan petugas bioskop NSC Jember?
Jawab: Pelayanan bioskop bagus. Petugas bioskop juga ramah
6. Bagaimana pendapat anda terkait kebersihan petugas snack bar bioskop NSC
Jember?
Jawab: Tidak pernah ke snack bar
7. Bagaimana pendapat anda terkait intensitas cahaya pada layar bioskop NSC
Jember?
Jawab: Kurang terang daripada bioskop lainnya sepesti pada bioskop XX1
8. Bagaimana pendapat anda terkait intensitas suara pada sound system bioskop
NSC Jember?
Jawab: intensitas suara pada bioskop agus
65