Anda di halaman 1dari 28

INSTRUMENTASI

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN


PENGERTIAN
Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device)
yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian
dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih
kompleks.

Secara umum instrumentasi mempunyai 3 fungsi


utama:
• sebagai alat pengukuran
• sebagai alat analisis, dan
• sebagai alat kendali.
Peraturan perundangan
1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 23 TAHUN 1992 TENTANG
KESEHATAN
2. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN
3. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004
TENTANG KEAMANAN, MUTU DAN GIZI
PANGAN
PENGERTIAN MAKANAN DAN
MINUMAN

Menurut depkes makanan dan minuman


adalah semua bahan, baik dalam bentuk
alamiah maupun dalam bentuk buatan
yang dimakan manusia kecuali air dan
obat – obatan.
PENGERTIAN PENYEHATAN MAKANAN DAN
MINUMAN
Penyehatan makanan dan minuman adalah suatu
upaya yang menitik beratkan kegiatan dan tindakan
yang perlu untuk membebaskan makan dan minuman
dari segala bahaya-bahaya yang dapat mengganggu
atau merusak kesehatan, mulai dari sebelum
makanan itu diproduksi, selama dalam proses
pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, penjualan
sampai pada saat dimana makanan dan minuman
tersebut siap untuk dikonsumsikan oleh masyarakat
(konsumen).
INSTRUMENTASI
UJI ORGANOLEPTIK
Uji organoleptik atau uji indera atau uji sensori
merupakan cara pengujian dengan menggunakan
indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran
daya penerimaan terhadap produk. Pengujian
organoleptik mempunyai peranan penting dalam
penerapan mutu. Pengujian organoleptik dapat
memberikan indikasi kebusukan, kemunduran mutu
dan kerusakan lainnya dari produk.
AUTOCLAVE

Kegunaan :
Untuk mensterilkan
alat dan bahan.
CARA KERJA
1. Pertama cek dahulu banyaknya air5. Tunggu sampai air mendidih
dalam autoclave. Jika air kurang sehingga uapnya memenuhi
dari batas yang ditentukan, maka kompartemen autoclave dan
dapat ditambah air sampai batas terdesak keluar dari klep
tersebut. Gunakan air hasil pengaman. Kemudian klep
destilasi, untuk menghindari pengaman ditutup (dikencangkan)
terbentuknya kerak dan karat. dan tunggu sampai selesai.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Penghitungan waktu 15’ dimulai
Jika mensterilisasi botol bertutup sejak tekanan mencapai 2 atm.
ulir, maka tutup harus dikendorkan.6. Jika alarm tanda selesai berbunyi,
3. Tutup autoclave dengan rapat lalu maka tunggu tekanan dalam
kencangkan baut pengaman agar kompartemen turun hingga sama
tidak ada uap yang keluar dari bibir dengan tekanan udara di
autoclave. Klep pengaman jangan lingkungan (jarum pada preisure
dikencangkan terlebih dahulu. gauge menunjuk ke angka nol).
4. Nyalakan autoclave, diatur timer Kemudian klep-klep pengaman
dengan waktu minimal 15 menit dibuka dan keluarkan isi autoclave
pada suhu 121oC. dengan hati-hati.
PORTABLE DENSITO METER

Kegunaan:
Untuk mengetahui nilai
densitas suatu larutan
CARA KERJA
SUGAR REFRACTOMETER
Kegunaan:
Alat yang yang
digunakan untuk uji
kadar gula

CARA KERJA:
Dengan menggunakan refraksi
cahaya
BROOKFIELD VISCOMETER
Kegunaan:
Alat yang digunakan
untuk uji kekentalan
cairan
CARA KERJA
1. Siapkan sampel yang akan diukur kekentalannya dalam gelas kimia 100
atau 150 ml
2. Isikan sampel cairan hampir mendekati penuh, agar spindle yang dipakai
untuk mengukur cairan seluruhnya masuk.
3. Siapkan Brookfield Viscometer beserta spindle. Sampel cairan yang
diukur kekentalannya adalah cairan coklat, sehingga membutuhkan
spindle no 6 dan kecepatan putar spindle diatur pada kecepatan 20
4. Panaskan sampel coklat hingga suhu 55 oC, gunakan termometer untuk
mengukur suhunya
5. Setelah mencapai suhu 55 oC, angkat sampel dan tempatkan di
viscometer. Celupkan spindle kedalam sampel dan tekan tombol on
untuk memulai pengukuran
6. Baca pengukuran viscositas dengan melihat posisi jarum merah, untuk
melihat posisi jarum merah ini harus dalam kondisi yang stabil. Bila
jarum merah menunjukkan angka yang berbubah-ubah berarti
pengukuran belum stabil
SOXHLET EXTRACTION FAT ANALYZER

Kegunaan:
Alat yang digunakan
untuk mengukur
kadar lemak pada
makanan / minuman
CARA KERJA
1. Timbang 5 gr sampel yang sudah dihaluskan atau berupa bubuk,
kemudian masukkan kedalam selongsong kertas saring yang sudah
dialasi dengan kapas.
2. Sumbat juga ujung selongsong kertas saring dengan kapas lalu ikat
menggunakan benang, sisakan ujung benang kira-kira 15 cm
sebagai tali sisa
3. Keringkan sampel tersebut kedalam oven dengan suhu 80OC
selama 1 jam
4. Selama proses pengeringan sampel, masukkan juga labu lemak
dalam oven kira-kira 15 menit lalu dinginkan dalam desikator.
5. Setelah 1 jam, ambil sampel dari oven kemudian masukkan
kedalam soxhlet yang sudah dipasang di penyangga.
6. Hubungkan ujung bawah soxhlet dengan labu lemak
yang sudah diketahui bobotnya (berat labu kosong
(W2)).
7. Tuangkan petroleum eter secukupnya dan alirkan lewat
ujung pendingin soxhlet
8. Panaskan diatas pemanas listrik pada skala 5 selama kurang
lebih 2 jam
9. Setelah 2 jam, ambil labu lemak menggunakan penjepit dan
keringkan dalam oven pada suhu diatas 100OC kira-kira 15
menit
10. Ambil labu lemak dari oven dengan penjepit, dan
dinginkan dalam desikator dan timbang bobot labu lemak dengan
lemaknya.
FOOD PH METER
Kegunaan:
Alat yang digunakan
untuk mengukur pH
pada makanan atau
minuman
CARA KERJA
1. Lakukan standarisasi pH meter sebelum memulai pengukuran, langkah pertama,
nyalakan pH meter lalu bilaslah elektroda dengan aquades, kemudian keringkan
menggunakan kertas tissue. Mengeringkan elektroda pH meter cukup dengan
menempelkan kertas tissue pada bagian pinggir dan ujung elektroda, elektroda
yang tergores, validasi keakuratannya bisa berubah untuk itu perlu dikalibrasi
ulang.
2. Masukkan elektroda pH meter dalam larutan buffer pH 4 kemudian tekan ‘call’,
hal ini dilakukan untuk proses kalibrasi pH meter. Nantinya pH meter akan
mencapai pembacaan pH 4 yang stabil. Bila telah stabil bilas dengan aquades
kembali, keringkan lagi menggunakan tissue. Setelah itu masukkan elektroda
dalam larutan buffer pH 7 kemudian tekan ‘call’ sampai pembacaan pH 7 yang
stabil.
3. Untuk sampel padat, hancurkan terlebih dahulu menggunakan lumpang
porselen. Sampel padat yang dihancurkan tidak perlu sampai halus betul namun
jangan juga terlalu kasar, agar permukaan yang diuji lebih luas. Sedangkan untuk
sampel cair, cukup timbang saja, jika terdapat juga sampel yang berbentuk pasta,
cukup timbang saja. Karena untuk proses homogenisasi bisa menggunakan
magnetic stirrer.
4. Sampel yang sudah dihaluskan timbang sebanyak 10 gr kedalam beaker
glass ukuran 100 ml atau 150 ml, lalu tambahkan dengan aquades sebanyak
90 ml. Perbandingan ini (1 : 9) bisa disesuaikan apabila sampel yang didapat
kurang dari 10 gr. Gunakan magnetic stirrer untuk proses homogenisasi atau
dengan pengaduk, setelah sampel dikira cukup homogen celupkan pH meter
kedalam larutan sampel. Pembacaan pada pH meter diperoleh beberapa saat
setelah pH meter dicelupkan, cukup dengan melihat stabilitas pengukuran,
apabila sudah stabil pengukurannya catat pembacaan pH meter yang tertera
pada layar pH meter. Bilas kembali elektroda dengan aquades dan keringkan
dengan kertas tissue, matikan pH meter setelah selesai pengukuran. Agar
pengukuran pH meter yang efisien, sebaiknya siapkan sampelnya dahulu
sebelum proses kalibrasi pH meter, untuk pengukuran sampel yang jumlahnya
banyak, pH meter tidak perlu dikalibrasi terus menerus setelah satu
pengukuran selesai. Cukup bilas elektroda pada Ph meter dan lakukan
pengukuran sampel berikutnya. Namun bila ternyata sampel cukup banyak,
lakukan kalibrasi pH meter setelah beberapa kali pengukuran.
TEST KIT RHODAMIN B
Kegunaan:
Untuk alat uji test
kandungan rhodamin b
dalam pangan.
PENGUJIAN KADAR NaCl
dengan menggunakan metode Argentometri
Mohr yaitu pengendapan bertingkat, dengan
proses titrasi akan didapatkan endapan merah
bata muda.
CARA KERJA
1. Timbanglah sampel 0.5 gr menggunakan timbangan
analitik ketelitian 0.01 gr, dalam gelas kimia 100 ml
2. Tambahkan 20 – 30 ml aquades, aduk menggunakan
pengaduk kaca. Larutkan sampai sampel homogen
3. Panaskan diatas pemanas listrik pada skala 2, jangan
sampai mendidih
4. Angkat dan saring menggunakan kertas saring,
kemudian masukkan kedalam labu ukur 100 ml
tambahkan dengan aquades hingga 100 ml sesuai
dengan labu ukurnya.
5. Dengan menggunakan pipet volumetrik, pipetlah sekitar 10
ml dari labu ukur, kemudian masukkan kedalam labu
erlenmeyer 250 ml
6. Tambahkan dengan idikator K2CrO4 5 % sebanyak ± 0.5 ml
7. Persiapkan buret yang diisi dengan larutan standard AgNO3
0.1 N pada buret 50 ml, isikan sampai volume 50 ml
8. Lakukan titrasi pada erlenmeyer 250 ml sampel dengan
menggunakan larutan standard AgNO3 0.1N. lakukan titrasi
secara perlahan, sampai terbentuk endapan merah bata
muda. Hentikan titrasi dan catat volume yang telah
terpakai.
TURBIDIMETER

Kegunaan:
Alat yang digunakan untuk
mengukur kekeruhan pada
air minum

CARA KERJA:
Sampel di masukkan pada
tempat pengukuran sampel
yang ada pada turbidimeter.
Hasil nya dapat langsung
di baca skala kekeruhan
tertera pada layar dengan jelas
VISKOTESTER VT-03
Kegunaan:
Alat yang digunakan
untuk uji viskositas
(kekentalan).
CARA KERJA
Viskotester tersebut terdiri dari 3 rotor yaitu rotor
1, rotor 2, rotor 3 dengan kisaran masing- masing
30 - 200 poise, 15 - 30 poise, 0,3 - 15 poise. Air susu
yang telah disiapkan kemudian dimasukkan ke
dalam wadah. Selanjutnya dipilih rotor 3 dan
dipasangkan pada viskotester. Tombol ditekan
kearah “on” sehingga jarum viskotester akan
bergerak menunjukkan angka-angka. Jika gerak
jarum sudah stabil dalam menunjukkan satu angka
tersebut merupakan besarnya viskositas air susu
yang diukur.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai