Anda di halaman 1dari 8

MATA KULIAH : PENGENDALIAN VEKTOR DAN TIKUS \

DOSEN PENGAJAR :H. HAMSIR AHMAD, SKM., M.Kes

PROPOSAL KEGIATAN

“MENCEGAH TERJADINYA DBD DENGAN CARA FOGGING


DI RW O1 KEL. BUAKANA, KEC. RAPPOCINI KOTA
MAKASSAR”

DISUSUN OLEH :

ANDI MARISKA ISMAIL

PO713221211005

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI D.III
TINGKAT II
2023
A. Dasar Pemikiran
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah dikenal di Indonesia sebagai
penyakit yang endemis terutama bagi anak-anak. Di Indonesia DBDtimbul sebagai
wabah untuk pertama kalinya di Surabaya pada tahun 1968. Sampai saat ini DBD
dilaporkan dari 26 propinsi dan telah menyebar dari daerah perkotaan ke daerah
pedesaan. Penyebab penyakit ini ialah virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegepty sebagai faktor utama, disamping nyamuk Aedes Albopictus.
Penyakit ini termasuk penyakit yang banyak menimbulkan keresahan di masyarakat
karena tingginya angka kesakitan yang ditimbulkan serta kematian dalam waktu yang
singkat.
Wabah penyakit demam berdarah yang sering terjadi di berbagai daerah
diIndonesia di beberapa tahun yang lalu perlu mendapat perhatian. Begitu pula vektor
Aedes Aegepty yang terdapat baik di daerah pedesaan maupun perkotaan memberi resiko
timbulnya wabah penyakit di masa akan dating. Untuk mengatasimasalah penyakit
demam berdarah di Indonesia telah puluhan tahun dilakukan berbagai upaya
pemberantasan vektor, tetapi hasilnya belum optimal. Kejadian luar biasa (KLB) masih
sering terjadi secara teoritis ada empat cara untuk memutuskan rantai penularan DBD
ialah melenyapkan virus, isolasi penderita,mencegah gigitan nyamk (vector) dan
penggalian vector. Untuk pengendalian vector dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
cara kimia dan pengelolaan lingkungan, salah satunya dengan cara pemberantasan sarang
nyamuk (PSN).
Nyamuk ini adalah nyamuk rumah yang menggigit pada siang hari, gigitan
nyamuk itu sendiri lebih dari satu kali. Demam Berdarah hanya ditularkan melalui
nyamuk Aedes aegypti (betina) yang berkembang biak di dalam air jernih di sekitar
rumah, bukan di got / comberan yang berair kotor. Protein yang terkandung di dalam
darah diperlukan oleh nyamuk betina untuk perkembangbiakan (produksi) telurnya..
Virus dengue penyebab DBD termasuk famili Flaviviridae, yang berukuran kecil sekali,
yaitu 35-45 mm.
Virus dengue sampai sekarang dikenal empat serotype (Dengue 1, Dengue 2, Dengue
3, dan Dengue 4) termasuk dalam grup B Arthropoda Borne Virus (Arbovirus). Keempat
serotype virus ini telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Hasil penelitian di
Indonesia menunjukan bahwa Dengue-3 sangat berkait dengan kasus Demam Berdarah
Dengue berat dan merupakan serotipe yang paling luas distribusinya disusul oleh
Dengue-2, Dengue-1, dan Dengue-4 (Dit. Jen. PP & PL, 2005).
Penyakit DBD dapat menyerang semua umur. Pada awalnya penyakit ini lebih
banyak menyerang anak-anak, tetapi dalam dekade terakhir ini terlihat adanya
kecendrungan kenaikan proporsi penderita DBD pada orang dewasa.
Penyakit DBD dapat menyerang semua umur. Pada awalnya penyakit ini lebih banyak
menyerang anak-anak, tetapi dalam dekade terakhir ini terlihat adanya kecendrungan
kenaikan proporsi penderita DBD pada orang dewasa.
Gejala pada penyakit demam berdarah diawali dengan :
a. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38⁰C – 40⁰C).
b. Manifestasi pendarahan, dengan bentuk: uji tourniquet positif puspurapendarahan,
konjungtiva, epitaksis, melena, dsb.
c. Hepatomegali (pembesaran)
d. Syok, tekanan nadi menurun menjadi 20mmHg atau kurang, tekanansitolik sampai 80
mmHg atau lebih rendah.
e. Trombositopeni, pada hari ke 3-7 ditemukan penurunan trombositsampai
100.000/mm.
f. Hemokonsentrasi, meningkatnya nilai hematokrit.
g. Gejala-gejala klinik lainnya yang dapat menyertai: anoreksia, lemah,mual-mual,
muntah, sakit perut, diare, kejang, dan sakit kepala.
h. Pendarahan pada hidung dan gusi.
i. Rasa sakit pada otot dan persendian, timbul bintik-bintik merah pada kulit akibat
pecahnya pembuluh darah.

Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti / Aedes albopictus
betina yang spade sebelumnya telah membawa virus dalam tubuh nyadari penderita
demam berdarah lain. Nyamuk aedes aegypti berasal dari Brasil dan Etiopia, dan sering
menggigit manusia pada waktu pagi dan siang. Orang yang beresiko terkena demam
berdarah adalah anak-anak yang berusia dibawah 15 tahun, dan sebagian besar inggal di
lingkungan lembab, serta daerah pinggiran kumuh. Penyakit DBD sering terjadi di daerah
tropis, dan muncul pada musim penghujan. Virus ini kemungkinan muncul akibat
pengaruh musim atau alam serta perilaku manusia.

B. Maksud
Kegiatan fogging (pengasapan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakir DBD di
RW 01 Kel. Buakana, Kec. Rappocini Kota Makassar.

C. Nama Kegiatan
Dari hasil survei yang dilakukan oleh Petugas Sanitasi Lingkungan Kota Makassar, maka
kegiatan ini bernama “Kegiatan Foging (Pengasapan)” dengan tema kegiatan “Mencegah
timbulnya penyakit DBD di RW01 Kel. Buakana, Kec Rappocini, Kota Makassar”

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari/Tanggal : Jumat, 5 April 2023
Tempat : RW01 Kel.Buakana, Kec.Rappocini, Kota Makassar
Waktu : 06.00 – 08.00 WITA

E. Pelaksana Kegiatan
Adapun pelaksana kegiatan pada kesempatan ini, yaitu Petugas Sanitasi  Lingkungan
Kota Makassar.
F. Sumber Dana
 Departemen Kesehatan
 Kepala Desa

G. Denah Lokasi
Gambar sketsa lokasi yang akan dilakukan penyemprotan, pada lampiran ke I

H. Cara Kerja
Cara melarutkan insektisida dan cara penyemprotan, pada lampiran ke II

I. Rincian Dana
Adapun rincian dana yang dibutuhkan, dipaparkan, pada lampiran ke III

J. Penutup
Besar harapan kami kepada Bapak/ibu atas kesediaannya bekerjasama dalam pelaksanaan
kegiatan ini..Terimakasih atas perhatian dari Bapak/ibu.
Billahi Tauffik wal Hidayah
Wassalamu alaikum wr.wb
Makassar, 7 April 2013

Pelaksana Kegiatan

Sekretaris Ketua

Andi Mariska Ismail Arsyid

Mengetahui,

Ketua RW Lurah

( ) ( )

Menyetujui,

Kepala Dinas Kesehatan

( )
Lampiran I
SKETSA LOKASI PENYEMPROTAN

-           Kelurahan       : Buakana
-          Kecamatan      : Rappocini
-          RW                  : 01
-          RT                   : 01,02,03 dan 04
-          Kotamadya     : Makassar
Lampiran II
CARA KERJA
A.    Alat
1)      Jumlah rumah 80 rumah
2)      Swing Fog Machine 2 buah
3)      Jerigen Solar 2 buah
4)      Jerigen bensin 2 buah
5)      Corong 4 buah
6)      Pengaduk
7)      Ember
8)      Alat pelindung diri (APD) seperti masker, sarung tangan Topi, Sepatu dan
Pelindung mata (Goggles) dan kain Lap/Serbet.

B.     Bahan
1)      Malation 3 liter
2)      Bensin 20 liter
3)      Solar 60 liter

I.     Cara melarutkan insektisida


a.       Tuangkan insektisida kedalam jergen
b.      Tuangkan solar/minyak tanah sehingga menjadi 20 liter
c.       Kocok jergen agar larutan merata
d.      Masukkan larutan kedalam mesin fog dengan corong bersaring

II.       Hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Penyemprotan


a.       Menutup pintu, jendela dan biarkan tertutup sampai ± 15-30 menit.
b.      Menyelimuti sangkar burung
c.       Mematikan api/kompor
d.      Melakukan 3 M untuk membasmi jentik DBD

III.    Cara penyemprotan
a.       Pengasapan dilakukan dari rumah ke rumah
b.      Pertama-tama dari bagian belakang rumah kedepan
c.       Jika berlantai dari lantai atas kebawah
d.      Selanjutnya semprot diluar rumah.
Lampiran III
RINCIAN DANA

Swing Fog Machine 2 buah =  2  x Rp 1.650.000,- = Rp 3.300.000,-


Malathion 3 liter                 =  3  x Rp     120.000,-        = Rp    360.000,-
Bensin 20 liter                    = 20 x Rp        6.500,- = Rp    130.000,-
Solar 60 liter                         = 60 x Rp        5.500,- = Rp    330.000,-
Jerigen 20 liter                     =  6 x Rp      40.000,- = Rp    240.000,-
Baterai 8 buah                     = 8   x Rp        5.000,- = Rp      40.000,-
Gaji petugas 6 orang           = 6   x Rp    150.000,-          = Rp    900.000,-
Biaya administrasi              =                                         = Rp    250.000,-
Corong 4 buah                      = 4   x Rp      12.000,- = Rp      48.000,-
Biaya lain                             =                                         =Rp   550.000 ,-
-------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
Jumlah                                                                              = Rp 6.148.000,-

Anda mungkin juga menyukai