Anda di halaman 1dari 9

MATA KULIAH : Pengelolaan Sampah

DOSEN PENGAMPU : Rafidah, S.ST, M.KES

LAPORAN PENGELOLAAN SAMPAH


LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN KOMPOS

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 2
NUR FATHIRA SURAHMAN
PO713221191033
D.III TINGKAT II

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D.III SANITASI
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini sebagai salah satu tugas pada mata kuliah Pengolahan sampah dengan
judul “PEMBUATAN KOMPOS”.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pengolahan Sampah yang diberikan oleh dosen pengampu.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan, baik dari cara penulisan, penyusunan, penguraian, maupun isinya.
Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah
ini.

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dalam proses penulisan makalah ini. Akhirnya, kami
mengharapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi semua pihak, baik bagi
pembaca maupun kami sendiri.

Makassar, 8 Juni 2021

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................i
Daftar Isi ..............................................................................................ii
A. Dasar Teori ..................................................................................... 1
B. Tujuan .............................................................................................5
C. Waktu Pelaksanaan..........................................................................5
D. Alat dan Bahan ............................................................................... 5
E. Prosedur Kerja ................................................................................ 6
F. Hasil Praktikum .............................................................................. 6
G. Kesimpulan .................................................................................... 7

ii
A. Dasar Teori

Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran


bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial
oleh populasi berbagai macam mikrob dalam kondisi lingkungan yang hangat,
lembap, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003).
Sedangkan pengomposan adalah proses di mana bahan organik mengalami
penguraian secara biologis, khususnya oleh mikrob-mikrob yang
memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah
mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk
lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang,
pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator
pengomposan. Sampah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian organik dan
anorganik. Rata-rata persentase bahan organik sampah mencapai ±80%,
sehingga pengomposan merupakan alternatif penanganan yang sesuai. Kompos
sangat berpotensi untuk dikembangkan mengingat semakin tingginya jumlah
sampah organik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan menyebabkan
terjadinya polusi bau dan lepasnya gas metana ke udara. DKI
Jakarta menghasilkan 6000 ton sampah setiap harinya, di mana sekitar 65%-
nya adalah sampah organik. Dan dari jumlah tersebut, 1400 ton dihasilkan oleh
seluruh pasar yang ada di Jakarta, di mana 95%-nya adalah sampah organik.
Melihat besarnya sampah organik yang dihasilkan oleh masyarakat, terlihat
potensi untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk organik demi
kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat

Pengomposan merupakan proses perombakan (dekomposisi) dan stabilisasi


bahan organik oleh mikroorganisme dalam keadaan lingkungan terkendali
(terkontrol) dengan hasil akhir berupa humus atau kompos. Proses
pengomposan melibatkan sejumlah organisme tanah termasuk bakteri, jamur,
protozoa, aktinomycetes, cacing tanah, dan serangga (Simamora dan Salundik,
2006). Menurut Indriani (2008) pengomposan merupakan peruraian dan
pemantapan bahan-bahan organik secara biologi dalam temperatur termofilik

1
(temperatur yang tinggi) dengan hasil akhir bahan yang cukup bagus untuk
digunakan ke tanah tanpa merugikan lingkungan.

Menurut Indriani (2008) pengomposan dapat terjadi dalam kondisi aerobik


dan anaerobik. Pengomposan aerobik terjadi dalam keadaan adanya oksigen
sedangkan pengomposan anaerobik merupakan pengomposan tanpa oksigen.
Proses pengomposan aerobik akan dihasilkan CO2, air dan panas, sedangkan
dalam proses pengomposan anaerobik akan dihasilkan metana (alkohol), CO2
dan senyawa antara seperti asam organik.

Proses pengomposan dapat berjalan lancar apabila kita memperhatikan


faktor – faktor yang mempengaruhi proses pengomposan. Faktor – faktor
tersebut antara lain:

- Rasio C/N Bahan Baku


- Ukuran Partikel
- Aerasi
- Porositas
- Kelembaban
- Temperatur
- pH
- Kandungan Bahan Berbahaya
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum yang dilakukan adalah agar mampu
mengaplikasikan sampah menjadi bahan yang bisa dimanfaatkan yaitu
proses pengomposan sebagai pupuk tanaman.
C. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal :
1. Pembuatan kompos : Rabu, 31 Maret 2021
2. Pengecekan pertama : Sabtu, 03 April 2021
3. Pengekan kedua : Rabu, 07 April 2021
4. Pengecekan ketiga : Sabtu, 10 April 2021

2
5. Pengecekan kelima : Rabu, 14 April 2021
6. Pengecekan Terakhir : Rabu, 28 April 2021
Pukul : 08:00 WITA – selesai
D. Alat dan Bahan

 Alat :
1. Ember
2. Wadah pencampuran (karung)
3. Timbangan
4. Sendok
 Bahan :
1. Mol atau dekomposer dari limbah buah
2. Limbah buah 1 kg
3. Serbuk gergaji 2 kg
4. Kotoran sapi 2 kg

E. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan untuk membuat kompos,
2. Timbang semua bahan dengan menggunakan timbangan daqn
diletakkan di wadah yang telah disiapkan dengan perbandingan 2 :
2 : 2 :1( 2 kg serbuk gergaji : 2 kg kotoran sapi : 1 kg limbah
buah)
3. Campur Mol dengan air di ember dengan perbandingan 5 : 1 ( 5
gelas air dan 1 gelas mol)
4. Campur semua bahan dalam wadah pemcampuran, saat dilakukan
pencampuran tambahkan mol secara berkala hingga dirasa cukup,
5. Bahan yang telah dicampurkan dimasukkan ke dalam komposter
yaitu ember dan ditutup lalu disimpan ditempat yang tehindar dari
matahari langsung selama ± 30 hari,
6. Cek secara berkala kompos,
7. Jika ciri-ciri kompos matang telah terlihat, kompos siap dikemas
dan digunakan

3
F. Hasil Praktikum

Kompos dibuat dari kotoran sapi, serbuk gergaji dan limbah buah
dengan perbandingan 2:2 : 1. Maka rasio C/N nya adalah sebagai berikut:
Dik:
 jumlah C % dan N % kotoran sapi = 20 dan 1,7
 jumlah C % dan N % serbuk gergaji = 34 dan 0,08
 jumlah C % dan N % limbah buah = 8 dan 0,2
Dit: Rasio C/N = …?
Penyelesaian:
C (∑ A ×C)+(∑ B × C)+.. . ( 2 x 34 ) + ( 2 x 20 ) +(1 x 8)
= =
N (∑ A × N )+( ∑B × N )+. . ( 2 x 0,08 ) + ( 2 x 1,7 ) +(1 x 0,2)

68+40+ 8
0,16+3,4+ 0,2

116
3,76

30,85

Variabel yang diamati Perlakuan


Tgl
Suhu pH Kelembaban Bau Warna
31 - - - Masih berbau Masih berwarna Kompos yang baru dibu
diletakkan di tempat

4
Maret kotoran sapi serbuk gergaji terlindung cahaya
matahari langsung dan a
2021
hujan
03 April - - - Masih berbau Cokelat muda Dilakukan
2021 kotoran sapi pengadukan untuk
dan serbuk meratakan kompo
gergaji

07 April 30 ° C 8 5 Berbau Cokelat muda Dilakukan


2021 serbuk pengukuran
gergaji suhu,Ph,kelembaba
serta kompos di
aduk
10 April 32 ° C 8 6 Sudah mulai Cokelat Dilakukan
2021 berbau kehitaman pengukuran
tanah suhu,Ph,kelembaba
serta kompos di
aduk
14 April 33 ° C 8 6 Sudah mulai Cokelat Dilakukan
2021 berbau kehitaman pengukuran
tanah suhu,Ph,kelembaba
serta kompos di
aduk
28 April 32 ° C 8 5 Berbau Cokelat Suhu kompos mula
2021 tanah kehitaman menurun dan stabi
sudah tidak berbau
warna coklat
kehitaman bentuk
remah walaupun
tidak semua
terdekomposisi
dengan baik.
Menunjukkan
kompos telah
matang dan siap
diayak.

G. Kesimpulan

5
Dari hasil praktikum yang di lakukan pada hari Kamis 28 April
2021 di Workshop jurusan kesehatan lingkungan poltekkes kemenkes
makassar, dapat di tarik kesimpulan bahwa Kompos adalah hasil
penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang
dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikrob
dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau
anaerobik. Dan pada praktikum ini, kompos yang telah di buat tidak
berhasil karena adanya beberapa factor.

Anda mungkin juga menyukai