Anda di halaman 1dari 5

NAMA: IKA LISRAYANI

KELAS:D3 Tingkat 2

NIM:PO713221191019
A.Latar Belakang

Menurut WHO (2005) penyakit bawaan makanan merupakan salah satu


permasalahan kesehatan masyarakat yang paling banyak ditemukan di zaman
modern ini.Penyakit yang diakibatkan bawaan makanan dari kontaminasi bakteri
pathogen adalah penyakit diare.Menurut perkiraan sekitar 70% kasus penyakit
diare karena makanan yang terkontaminasi oleh bakteri pathogren seperti bakteri
coliform,E Coli,shigella spp,salmonella spp dan vibrio cholereae (WHO
2005).Kontaminasi mikroorganisme pada makanan tersebut disebabkan dari tidak
mempraktikkan hygiene perorangan dengan benar seperti mencuci tangan,dan
mencuci alat masakan atau alat makan serta menggunakan celemek.Oleh
karenanya makanan harus memenuhi syarat keamanan.Makanan yang aman
merupakan faktor yang penting untuk meningkatkan derajart kesehatan.Keamanan
pangan berdasarkan Undang-Undang RI No.18 Tahun 2012 tentang
pangan,adalah kondisi dan upaya untuk mencegah pangan dari kemungkinan
cemaran bilogis,kimia dan benda lain yang dapat mengganggu serta
membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan
agama,keyakinan dan budaya masyarakat sehingga aman dikonsumsi.

Keamanan pangan pada dasarnya adalah upaya higene sanitasi


makanan,gizi dan safety.Higiene sanitasi makanan dalam permenkes RI tentang
persyaratan hygiene sanitasi rumah makan dan restoran adalah upaya
mengendalikan faktor resiko terjadinya kontaminasi terhadap
makanan,orang,tempat dan peralatan agar aman dikonsumsi.Pangan yang tidak
aman dapat menyebabkan penyakit yang disebut dengan food poisoning.Food
poisoning merupakan suatu gejala penyakit yang timbul akibat mengkonsumsi
pangan yang mengandung bahan/senyawa beracun atau organisme
patogen.Sumber penyakit yang mungkin mencemari makanan dapat terjadi selama
proses produksi dimulai dari persiapan makanan atau pengolahan,penyajian serta
penyimpanan.

B.Tujuan

1. Untuk mengetahui peran personal hygiene yang baik pada makanan

2. Untuk memberikan solusi pada permasalahan yang terkait dengan


hygiene yang baik pada makanan.
C. Hasil Dan Pembahasan

Lokasi : Jln.Banta-bantaeng Wr. Pedagang Kaki Lima

Waktu :19.30 Wita

Hari/ Tanggal : Rabu, 9 Desember 2020

Gambar 1.1 menunjukan bahwa bahan makanan diletakkan begitu saja tanpa
menggunakan wadah atau alas contonhya mienya,bihun,serta tusuk bakso yang
juga diletakkan begitu saja.

Gambar 1.2 Air yang digunakan untuk mencuci piring tersebut tidak pernah di
ganti hanya menggunakan dua ember air untuk pencucian alat makan.

Gambar 1.3 dapat di lihat banyak tissu yang berserakan dan lombok serta kecap
untuk bakso tersebut tidak memiliki penutup sehingga dapat menyebabkan
terjadinya kontaminasi pada kecap dan lombok tersebut.

D.Analisa Hasil
Dari hasil pengamatan yang di lakukan maka hasil yang didapatkan yaitu
seperti yang kita lihat pada gambar pertama bahan makanan yang hanya
diletakkan begitu saja tanpa menggunakan wadah sangat tidak memenuhi
persyaratan sanitasi.Makanan yang telah diolah seperti bakso,hanya disimpan
pada rak-rak secara menumpuk tanpa ada alas untuk raknya.Hal tersebut terlihat
bahwa makanan yang ada tidak terjaga kebersihannya.Makanan yang lain pun
berada pada tempat penyimpanan yang salah,seperti mie yang disimpan secara
menumpuk dengan sayuran yang dimana kita ketahui bahwa sayur tersebut pasti
mengandung banyak peptisida yang masih melekat jika sayur tersebut belum
dicuci/diolah dengan baik.

Pada gambar kedua dapat kita lihat bahwa air yang digunakan untuk
pencucian alat makan seperti sendok dan mangkok itu hanya menggunakan 2
ember air,dimana air tersebut tidak pernah diganti dengan air yang baru.Hal ini
dapat menyebabkan terjadinya pertumbuhan bakteri pada alat makan yang dapat
membahayakan kesehatan,karena salah satu sumber penularan penyakit ialah alat
masak dan alat makan yang digunakan dalam proses penyediaan makanan dan
minuman.Alat makan merupakan salah satu faktor yang memegang peran dalam
penularan penyakit,sebab alat makan yang tidak bersih dan mengandung
mikroorganisme dapat menularkan penyakit lewat makanan,sehingga proses
pencucian alat makan sangat berarti dalam membuang sisa makanan dari peralatan
yang menyokong pertumbuhan mikroorganisme dan melepaskan mikroorganisme
yang hidup.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan maka hasil yang didapatkan yaitu
seperti yang kita lihat pada gambar ketiga bahwa lombok dan kecap tidak
menggunakan penutup hal ini dapat berpotensi terjadinya kontaminasi pada
lombok dan kecap tersebut.Seperti yang kita ketahui bahwa jarak antara gerobak
bakso dengan jalanan raya itu sangat dekat yang berarti gas yang dihasilkan dari
asap kendaraan dapat saja mengontaminasi kecap dan lombok tersebut,contohnya
saja timbal yang merupakan logam yang mudah dibentuk sehingga dapat
dihasilkan dari gas buang kendaraan,dimana logam timbal ini dapat mengendap
dan terakumulasi pada permukaan benda yang dapat membahayakan kesehatan
misalnya saja menimbulkan reaksi pada aliran darah,meningkatkan risiko anemia
dan menganggu kerja saraf dan otak.

Mengingat manusia merupakan salah satu mata rantai dalam penyebaran


penyakit pemahaman mengenai higiene,terutama higiene perorangan amatlah
penting,jika mengesampingkan kebersihan dan higiene akan menimbulkan
masalah ,yaitu keracunan makanan.Padahal higiene ini dimaksudkan untuk
menjamin kesehatan.Metode yang digunakan sudah sangat baik akan tetapi
mengabaikan masalah higiene makanan,peralatan,dan higiene lingkungan bisa
berakibat fatal dan tentunya akan membahayakan konsumen.
Kasus keracunan pangan paling umum terjadi disebabkan bakteri sehingga
tindakan higiene yang keras harus dilakukan untuk menghindari munculnya
penyakit tipe tersebut.Faktor yang mempengaruhi terjadinya keracunan makanan
yaitu sebagai berikut:
 Tidak memperhatikan prinsip sanitasi higiene makanan dari pemilihan
bahan makanan hingga penyajian makanan.
 Adanya mikroorganisme penyebab keracunan makanan.berdasarkan
mekanisme kejadian dan bakteri penyebabnya maka keracunan
makanan,yaitu tipe infeksi (disebabkan oleh vibrio
parahaemoliticus,salmonella,eschericia coli pathogen)
 Adanya bahan kimia yang terkandung dalam makanan,seperti penambahan
bahan makanan dan penggunaan pestisida yang tidak tepat.

E.Solusi
Adapun solusi yang dapat saya berikan yaitu sebagai tenaga
sanitarian memberikan penyuluhan atau pemahaman tentang pentingnya
hygiene makanan terhadap pedagang bakso tersebut,serta melakukan
pengawasan serta penelitian terhadap pelaksanaan hygiene makanan.
Adapun saran yang dapat kami berikan terhadap pedang bakso
tersebut yaitu dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat untuk itu
perlu ditingkatkan tingkat pengetahuan hygiene sanitasi dan menerapkan
pada tempat produksi makanan.Sehingga para konsumen dapat terjaga
kesehatannya apabila mengkonsumsi makanan(bakso) tersebut.

F.Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan terdapat 3 masalah yang
ditemukan yaitu bahan makanan yang hanya diletakkan begitu saja tanpa
menggunakan wadah atau alas,air yang digunakan untuk pencucian alat
makan tidak pernah diganti dan hanya menggunakan dua ember saja untuk
pencucian,dan yang terakhir kecap dan lombok yang tidak memiliki
penutup sehingga dapat menyebabkan kontaminasi pada kedua makanan
tersebut.Di mana hasil tersebut menunjukkan bahwa sanitasi pada tempat
makan pedagang bakso tersebut yang terdapat di jln bantae-bantaeng
masih sangat rendah dan dapat menimbulkan penyakit yang dapat
membahayakan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai