Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENYEHATAN TANAH

“BIOPORI”

DISUSUN OLEH :

FAZLA FITRI ANISA

1913451033

REGULER 1 SEMESTER
3

POLTEKKES KEMENKES TANJUNG

KARANG PRODI DIPLOMA SANITASI

2020/2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Banjir merupakan musuh tahunan warga di sejumlah daerah di tanah air. Pembukaan
lahan, perataan tanah untuk pembangunan pemukiman dan prasarana lainnya mengakibatkan
pemadatan tanah. Pada saat pembangunan sebagian permukaan lahan dipadatkan untuk bangunan
dan prasarana jalan. Hal ini mengakibatkan sebagian besar air hujan tidak dapat meresap ke
dalam tanah. Buruknya saluran pembuangan air (drainase) serta menurunnya daya serap tanah
akibat pembangunan mengakibatkan banjir.
Guna menanggulangi masalah banjir tersebut, Ir. Kamir R. Brata dosen Ilmu Tanah dan
Sumber Daya Lahan Institut Pertanian Bogor, menemukan teknologi sederhana yang disebutnya
teknologi biopori. Ide pembuatan biopori muncul pada saat beliau meneliti bongkahan tanah
kawasan hutan konservasi di Sumatra.
Lubang-lubang biopori akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air dalam
tanah. Bila lubang-lubang seperti ini dibuat dalam jumlah banyak maka kemampuan sebidang
tanah untuk meresapkan air akan meningkat.
Lubang biopori merupakan teknologi sederhana untuk konservasi lahan dan penyediaan air
bersih. Lubang ini dikembangkan atas dasar prinsip ekohidrologis, yaitu memperbaiki kondisi
ekosistem tanah untuk perbaikan fungsi hidrologis ekosistem tersebut. Teknologi ini bisa
diaplikasikan di kawasan perumahan yang 100% kedap .

1.2. Tujuan Penelitian

Makalah ini disusun dengan tujuan:

1. Mendeskripsikan pengertian Biopori


2. Mengetahui langkah- langkah pembuatan Biopori.

3. Mengetahui manfaat dari pembuatan Biopori

1.3. Rumusan Masalah

1. Apakah Biopori itu?

2. Apakah manfaat dari biopori?

3. Bagaimana metode pembuatan biopori?

4. Bagaimana cara pembuatan biopori?


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian

Biopori berasal dari kata Bio yang artinya makhluk hidup dan Pori yang artinya lubang,
jadi biopori dapat diartikan sebagai lubang yang dibentuk karena aktifitas makhluk hidup /
mikroba. Tetapi, di daerah perkotaan, keberadaan pepohonan semakin tergusur oleh bangunan-
bangunan sehingga lubang biopori menjadi semakin langka. Lagi pula, banyaknya pepohonan
tidak selalu
mengartikan akan ada banyak air yang terserap, karena permukaan tanah yang tertutup lumut
membuat air tidak dapat meresap ke tanah.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dibuatlah lubang resapan atau sumur resapan
buatan manusia yang sekarang dikenal dengan lubang biopori. Biopori dapat dibuat di halaman
depan, halaman belakang atau taman dari rumah.

2.2. Lokasi Pembuatan Biopori

Lubang biopori sebaiknya dibuat di tempat-tempat dimana air akan terkumpul pada saat
hujan. Air hujan diarahkan sedemikian rupa sehingga mengalir ke lubang resapan biopori yang
dibuat. Lubang resapan biopori dapat dibuat pada :

a. Halaman Rumah:
Lubang resapan biopori dapat dibuat di pinggir halaman dimana air hujan dapat mengalir
ke lubang yang dibuat. Pembuatan lubang resapan biopori di halaman disesuaikan dengan
kontur tanah.

b. Taman Kota:
Lubang resapan biopori dibuat sesuai dengan kontur taman atau bisa pula dibuat di
sekeliling pohon. Pembuatan lubang resapan biopori mengelilingi pohon juga dapat berfungsi
sebagai pupuk organik bagi tanaman sekaligus meningkatkan ketersediaan cadangan air sehingga
akan menyuburkan tanaman.
c. Saluran Pembuangan Air:
Lubang resapan biopori juga dapat dibuat pada saluran pembuangan air, sehingga
saluran pembuangan air juga berfungsi menjadi tempat peresapan air.
Pembuatan lubang resapan biopori sebaiknya disesuaikan dengan kontur tanah

2.3. Alat dan Bahan

1. Alat pembuat lubang : Ada yang berbentuk screw da nada juga yang berbentuk seperti
garpu
2. Pipa paralon Ø 3”, panjang 30 cm beserta tutupnya yang sudah dilubangi.
3. Semen
4. Pasir
5. Centong
6. Linggis

7. Meteran

2.4. Cara Pembuatan Lubang Biopori

1 Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diamter 10 cm. Kedalaman
kurang lebih 100 cm atau tidak sampai melampaui muka air tanah bila air tanahnya
dangkal. Jarak antar lubang antara 50 - 100 cm.

2. Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2 - 3 cm dengan tebal 2 cm di


sekeliling mulut lubang.

3. Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman,
dedaunan, atau pangkasan rumput

4. Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke dalam lubang yang isinya sudah berkurang
dan menyusut akibat proses pelapukan.
5. Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau
bersamaan dengan pemeliharaan lubang resapan.

2.5. Metode Pembuatan Biopori

a. a. Buat lubang silindris di tanah dengan diameter 10 – 15 cm dan kedalaman sekitar 100 –
120 cm, tetapi jangan melebihi muka air tanah. Lubang tersebut dapat dibuat dengan
bambu, pipa besi, atau bor tanah dengan jarak antar lubang 50 – 100 cm.

b. Setelah lubang siap, isi dengan sampah organik. Fauna tanah ( seperti cacing) akan datang
dengan sendirinya dan masuk ke dalam lubang untuk mencari perlindungan dan bahan
makanan. Fauna tanah tersebut akan berkembang biak menciptakan biopori ( liang) yang
dapat mempercepat proses perombakan sampah organikmenjadi kompos yang tidsk
menimbulkan bau. Lakukan penambahan sampah organik setiap 5 hari sekali.

c. Pupuk Kompos yang terbentuk dalam lubang resapan biopori dapaty diambil untuk
menyuburkan tanaman.

d. Untuk memperkuat lubang agar tanah tidak masuk ke lubang ( longsor ) , pangkal lubang
perlu

e. dibuat penahan dengan membuat adukan semen selebar 2 – 3 cm dan setebal 2 cm di


sekeliling lubang.

f. Jumlah lubang resapan biopori ditentukan berdasarkan luas lahan. Setiap 50 m2 luas lahan
dibuat 10 lubang

2.6. Manfaat Biopori

Setelah lubang biopori dibuat segala manfaat dapat dicapai, antara lain:

a. Meningkatkan daya peresapan air dan cadangan air tanah.


Pembuatan lubang resapan biopori akan memperluas bidang permukaan peresapan air
seluas
permukaan dinding lubang. Suatu permukaan tanah berbentuk lingkaran dengan diameter 10 cm
yang semula mempunyai bidang permukaan resapan 79 cm2 setelah dibuat lubang resapan biopori
dengan kedalaman 100 cm, luas bidang resapannya menjadi 0,3 m2. Terjadi pertambahan luas
bidang peresapan sampai 40 kali. Permukaan tanah berbentuk lingkaran dengan diameter 100 cm
yang semula mempunyai bidang permukaan bidang resapannya menjadi 3,14 m2. Terjadi
pertambahan luas bidang peresapan 4 kali.

b. Mengubah Sampah Organik menjadi Kompos


Setiap rumah tangga akan menghasilkan sampah organik yang berupa sampah dapur
atau sampah tanaman pekarangan yang dapat dimasukkan ke dalam lubang resapan biopori.
Sampah organik ini merupakan sumber energi dan unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh
biota tanah untuk melakukan kegiatannya melalui proses dekomposisi. Sampah yang telah
didekomposisi ini dikenal sebagai kompos

c. Mengurangi emisi CO2 dan Metan


Sampah organik yang berupa rumput, daun-daun kering dan ranting-ranting sisa tanaman
kaya akan sumber karbon. Pembakaran sampah organik akan meningkatkan emisi gas-gas seperti
CO2 dan metan yang merupakan salah satu penyusun gas rumah kaca. Disinyalir peningkatan
emisi gas tersebut ke atmosfir merupakan salah satu penyebab utama adanya pemanasan global
yang ramai dibicarakan saat ini

d. Mengatasi penyebab penyakit yang ditimbulkan oleh adanya genangan air.


Permukaan tanah terbuka yang terkena sinar matahari akan ditumbuhi lumut yang dapat
menyumbat biopori.
2.7. Gambar Biopori
2.8 Contoh Soal Perhitungan Lubang Resapan
Biopori

1. Bila satu keluarga di huni oleh 5 keluarga dengan sampah 1,5 liter/orang per hari, dari
timbunan sampah 52 % sampah organic. Bila sampah di masukkan ke lubang biopori dengan
diameter 20 cm dan dalamnya 80 cm, berapa jumlah lubang biopori disiapkan bila setiap
3 hari dari proses dekomposisi sampah mengalami penurunan 80%, bila kompos terbentuk
dalam waktu 36 hari berapa kompos yang di hasilkan?

Penyelesaian
:

Timbunan sampah/orang per hari = 5 x 1,5 x


52%

= 3,9 liter

Jumlah sampah organic = 3 x 3,9 x


0,2

= 2,34 liter

Kompos jadi 36 hari = 36 hari/3 hari x


2,34

= 28,08 liter

Kebutuhan lubang biopori =


π.r2 .t

= 3,14.0,1.0,1.0,8

= 0,025 m3
= 25 liter (volume 1 lubang

biopori) Jumlah sampah kompos = 28,08 liter

Jumlah lubang biopori = 28,08 liter/25


liter

= 1,1

= 1 lubang
biopori
2. Bila area rumah mempunyai halaman kosong seluas 155 m2 dengan curah hujan rata-rata
0,015 milimeter per millimeter persegi sedangkan setiap lubang biopori mempunyai daya serap air
setiap 25 menit 25 liter, berapa jumlah lubang biopori yang harus disiapkan ?

Penyelesaian
:

Diketahui : luas lahan (A) = 155


m2

Jumlah air hujan = curah hujan x


A

= 0,015 mm/mm2 x 155 . 106 mm2

= 0,015 x 155 . 103

= 2,325 . 103

= 2325 liter

Jumlah lubang biopori 155 m2 setiap 3


meter

15,5

Daya serap tanah lubang biopori 25 menit/25 liter

Jumlah lubang 20 buah maka setiap 25 menit air terserap 625 liter, maka diperlukan waktu 80
menit air akan habis.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Lubang resapan Biopori Adalah Lubang-Lubang didalam tanah yang terbentuk berbagai
akibat aktivitas organisme didalamnya, seperti cacing,perakaran tanaman dan fauna tanah lainnya.
Lubang lubang yang terbentuk akan terisi udara ,dan akar menjadi tempat berlalunya air didalam
tanah
Cara pembuatan biopori dengan menentukan posisi ,mengatur jarak antar lubang resapan
dan
membor keunggulan Biopori Adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan daya resap air
2. Mengubah sampah organic menjadi kompos
3. Memanfaatkan fauna tanah dan akar tanaman .

3.2. Saran dan Kritik

Pembuatan Biopori ini merupakan suatu kesatuan yang sangat kompleks,


hendaknya membutuhkan pemahaman yang sangat mendetail untuk mempelajarinya
DAFTAR
PUSTAKA

a. www.slideshare.net/Hafidzsetiyadi/makalah-biopori

b. nonieasti.blogspot.com/2011/07/makalah-biopori.html

c. andrianpurwanto48.blogspot.com/.../makalah-pklh- lubang-

resa... d. www.biopori.com/pembuatan.php

e. id.wikipedia.org/wiki/Biopori

f. Dodo. 2007. Arsitek pakailah biopori!, http://suparlan.com. Diakses 15 Juni 2014.

g. Kamir R. 2007. Pelestarian lingkungan hidup dengan teknologi tepat guna lubang resapan
biopori. Dalam: Acara Pelestarian Lingkungan Hidup melalui Program Lubang Resapan Biopori di
SMP Negeri 68, Jakarta 24 Desember 2007.

https://muhammadprudentioj.weebly.com/blog/makalah-biopori

Anda mungkin juga menyukai